xA6
~.~
5~f
~1v1~
~
;<'?'Cz. ~
~v--,,' 18 ~ cxp~~~ f'
~
'f ~
~ (J ,
NJI
.
{)JJ
LPENGUKURAN AKIBAT
01--U - 66 ~ .•'Yj
D~SIS SERAP PADADAN ·PANTOM PAPA RAN SINAR-X SINAR-yMix - Dp \
/Ua )~:A..,M~ ~
/I
r,-
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085 I
1P T~+(')IMS Co
: Ijex
ft--'rFYJ
Ih~fr'-~ /~
{
Tn. Retno D,L
Pusat pergkajian Teknologi Nuklir - BATAN ABSTRAK
r
PENGUKURAN DOSIS SERAP PADA PANTOM MiX-Dp AKIDAT PAPARAN SINAR-X DAN SINAI<'y, Tc1ah dilah.llkan pengukuran dosis terserap pada pantom Mix-Dp daripaparan medis pesawat sinar-X KXO12 energi 70 kVp,90 kVp dan 110 kVp serta si~ar-y C060 (50 Ci) dengan menggunakan dosimeter BeO-TLD jenis UD-170A. Sebagai aeuan digunakan dosimeter kamar ionisasi volume 12 ee NIRS-R2 yang telah dikalibrasi terhadap dosimeter acuan primer. Dari energi sinar-X yang digunakan, dilakukan penguhlran dosis serapan pada permukaan dan kedalaman pantom Mix-Dp (d= 10 em) dengan luas bidang berkas 10 x 10 em, jarak fokus (FSD), s= 80 em dan pengukuran dosis paparan sinar-X energi 90 kVp untuk pennukaan, kedalaman berkas pantom Mix-Dp (d= 7,5 em) dan kedalaman "scatter" (d= 15 em) dengan luas bidang berkas 12 x 12 em, jarak fokus (FSD), s = 79 em serta pengukuran dosis sinar-y C060 dari paparan sebesar : 5R,10 R, 20 R, 30 R,40 R dan 50 R dengan laju dosis 0,434 R/min. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa paparan sinar-X yang biasa digunakan dalam diagnosa mempunyai jangkauan energi efektif yang relatip lebih keeil dari batas jangkauan dosis sinar-y dari sumber C060• Karakteristik BeO-TLD menunjukkan ketergantungan energi yang relatip keeil, ini sesuai sifat BeO-TLD jenis UD-170A dengan sensitivitas TL ± 1,3 untuk energi kurang dari 100 keY. Hubungan antara dosis serapan dan respon TL dari paparan sinar-X 90 kVp pada permukaan sebesar rpeffil.= 0,990; kedalaman (d=7,5 em) sebesar rber= 0,995 dan untuk "scatter" (d= 15 em) sebesar r,cal=0,962. Sedangkan pengukuran paparan sinar-y C060 dengan BeO-TLD menunjukkan sensitivitas TL yang eenderung menurun ± 0,900. Untuk dapat mengoptimalkan pengukuran dosis serapan radiasi sinar-X dan sinary dalam bidang medis dapat dilakukan dengan dosimeter BeO-TLD jenis UD-170A dengan waktu "fading" dan suhu "anil" yang optimum pula.
ABSTRACT MEASUREMENT OF ABSORBED DOSE IN Mix-Dp PHANTOM IRRADIATED BY X AND GAMMARA YS. It has been done of X-rays and y-rays absorbed dose measurement of Mix-Dp phantom of 70 kVp,90 kVp and 110 kVp X-rays KXO-12 medical exposure and Cobalt-60 gamma (50 Ci) by UD-170A BeO-TLD. Ionization chamber 12 ee NIRS-R2 as reference dosimeter, which was calibrated on prim air dosimeter. In Xrays energy used, it was done of absorbed dose measurement on Mix-Dp phantom surface and depth (d= 10 cm) beam field area 10 x 10cm, focus distance (FSD), s= 80 cm dose measurement of 90 kVp X-rays on MixDp phantom surface, depth and scattering (d = 15 em) beam field area 12 x 12 cm,focus distance (FSD),s = 79 cm and measurement of absorbed dose Co-60 gamma: 5R, 10 R, 20R, 30R, 40R and 50R by dose rate 0,434 R/min. It was shown that in clinical, effective energy range of X-rays relative lower than dose range Co60.gamma. BeO-TLD characteristic on energy dependence is low based on Tl sensitivity ± 1.3 for energy below 100 keY. Relation between absorbed dose and TL response to 90 kVp X-rays shown that rperm= 0,990; rber=0,995 and r,cat=0,962. In measurement of Co-60 ganuna absorbed dose by BeO-TLD shown Tl sensitivity decrease ± 0,900. The result still needed corrections to achieve optimum measurement of absorbed dose X-rays and gamma by UD-170A BeO- TLD, which were performed optimum fading time and anealling temperature. [) I S' ()O , < C r ~ ,)<.') j
PENDAHULUAN
~r)
Pengukuran dosis serapan radiasi dari paparan medis dilakukan melalui pengukuran tidak langsung, karena pengukuran secara langsung sangat sulit dilakukan. Umumnya sinar-X dengan energi rendah (:S; 150 kV) banyak digunakan untuk tujuan diagnosis, sedang sinar-y dari sumber 6OCO sering digunakan untuk terapi. Untuk menghindari efek yang merugikan dari penggunaan radiasi di bidang medis, maka ICRP (International Committee on Radiation Protection) dan UNSCEAR (The United Nations Scientific
PSPKR-BATAN
f~)b
~ re{~ > ~ ~ <, \ Committee on Effect of Atomic Radiation) merekomendasikan penggunaan dan pengukuran sinar-X dan sinar-y dalam paparan medis (Publikasi ICRP No.26 dan No.33), Penggunaan pantom Mix-Dp dalam pengukuran dosis paparan medis disebabkan sifat fisis material pantom tersebut ,yang ckuivalen dengan jaringan lunak pada tubuh manusia serta mudah diperoleh. Pengukuran dosis serapan radiasi ini dilakukan dengan menggunakan kamar ionisasi dan dosimeter BeG- TLD. Karakteristik BeG- TLD dengan nomor atom rendah mempunyai sensitivitas tinggi terhadap paparan sinar-X dan sinar-y,
65
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
serta mempunyai ketahanan terhadap pengarnh unsur kimiawi maupun faktor mekanis, dan dapat dipakai ulang dengan harga yang relatip murah. Metode pengukuran dan perhitungan dosis serapan radiasi dilakukan sesuai dengan rekomendasi ICRU No.23 (International Commission on Radiation Units and Measurements), dimana dalam prosedur kalibrasi maupun pengukurannya dilakukan pada dosis permukaan dan dosis kedalaman dari pantom. Hasil pengukuran dosis serapan radiasi dari penunjukan monitor kamar ionisasi dibandingkan dengan hasil bacaan BeO- TLD untuk mengetahui respon dan sensitivitas dosimeter BeO- TLD.
Sedang sensitivitas dosimeter ditunjukkan melalui persamaan :
C=
BeO- TLD
TL (Dw )60Co
(2)
dimana : C = Sensitivitas dosimeter TL TL = Bacaan dosimeter BeO (Dw/oCo = Dosis serapan radiasi yang diterima dari foton sumber 6OCo, yang diperoleh dari :
(Dw )60 Co = (X)60 Co. F
(3)
PRINSIP DASAR Dalam bidang medis pengukuran dosis paparan mesin sinar-X dengan energi 70 keY, 90keV dan 110 keY digunakan untuk diagnosa. Prosedur awal meliputi tahap kalibrasi kamar ionisasi yang dilakukan dengan cara menempatkan kamar ionisasi pada sumbu pusat berkas dalam udara bebas. Paparan radiasi yang digunakan mempunyai daya tembus rendah, sehingga kamar ionisasi harns diletakkan sedekat mungkin dengan permukaan bidang paparan "free air chamber" (jarak, x = 0). Hubungan antara besar dosis serapan radiasi pada permukaan bidang "free air chamber",D dengan hasil bacaan monitor kamar ionisasi, R ditunjukkan melalui persamaan :
dimana : (X)60CO = Besarnya paparan yang diukur dengan kamar ionisasi yang telah dikalibrasi. Besarnya paparan hasil bacaan dari monitor kamar ionisasi dibandingkan dengan hasil bacaan dari TLD, akan diperoleh faktor koreksi bacaan atau respon dari BeO-TLD yang ditunjukkan dalam persamaan berikut :
R = -Xn
.(4)
XCH
dimana : R = Respon dari BeO - TLD XrI. = Besar paparan hasil bacaan dari BeOTLD XCH = Besar paparan hasil bacaan kamar ... IOmsaSI
s+x
-s-
........... (1) )2 .B R.kl·k2N.F ( dimana: R = Hasil bacaan dari monitor kamar ionisasi kl = Faktor koreksi terhadap kualitas radiasi k2 = Faktor koreksi terhadap suhu dan tekanan saat pengukuran N = faktor kalibrasi
D=
F = Koefisien konversi, Gy/R s = Jarak antara sumber - permukaan "free air chamber" x = Jarak antara permukaan "free air chamber" dengan kamar ionisasi 8 = Fak10r backscatter
PSPKR-BATAN
PENGUKURAN RADIASI
DOSIS SERAPAN
Peralatan dan Dosimeter Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya ialah: pesawat sinar-X KXO-12 sebagai sumber paparan radiasi sinar-X, iradiator 6OCoaktivitas 50 Ci sebagai sumber radiasi sinar-y, filter Aluminium (AI) dengan beberapa ketebalan (mm), kotak "free air chamber", ratemeter sebagai monitor hasil bacaan dosis paparan dari pes3wat sinar-X, voltmeter AE-132S,
66
Prosiding Prescntasi I1miah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
Multimeter m.6345.A serta peralatan pendukung lainnya. Dosimeter yang digunakan terdiri dan dosimeter kamar ionisasi volume 12ee NIRSR2 dan kamar ionisasi volume 0,6 ee. Dosimeter kamar ionisasi 12 ee NIRS-R2 merupakan dosimeter aeuan sekunder yang telah dikalibrasi terhadap dosimeter aeuan primer. Dosimeter BeO- TLD jenis UD-170 dengan waktu "anil" selama ± 60 menit dengan suhu 450°C digunakan sebagai dosimeter pengukur dosis serapan, karena keunggulan karakteristik sifat fisis dan bahan penyusunnya yang mampu mengukur dosis serapan dalam jangkauan dosis paparan 2 mR - 200 R. Kalibrasi Pesawat Sinar-X. Pada kalibrasi output paparan pesawat sinar-X KXO-12 energi yang digunakan ialah 70 kV, 90 kV dan 110 kV dengan menggunakan kamar ionisasi 12 ee NIRS-R2; dimana hasilnya dapat dibaea pada monitor. paparan sinar-X dilakukan dalam interval waktu tetap yang ditentukan menu rut kurva kalibrasi yang telah tersedia; juga digunakan filter Aluminium setebal 1 rom - 5 rom untuk menentukan besamya energi foton efektif dan masing-masing energi paparan yang digunakan. Untuk memperoleh hubungan antara HVL dengan energi foton efektif dilakukan sebagai berikut : •
•
membuat grafik intensitas terhadap tebal filter Al (rom) dari masing-masing energi yang digunakan (70 kV, 90 kV dan 110 kV), sehingga diperoleh besamya HVL untuk setiap energi paparan sinar-X. membuat kurva energi terhadap besar HVL berdasarkan tabel J.H.Hubbel yang menunjukkan hubungan antara energi dengan ~p dan bahan filter yang digunakan.
Pengukuran Sinar-X
Paparan Radiasi Pesawat
Untuk memantau keluaran atau output dari paparan radiasi pesawat sinar-X digunakan chamber ionisasi 12 ee NIRS-R2 dan voltmeter AE-132S. Paparan sinar-X diberikan dalam interval waktu paparan konstan yakni 30 detik. Penentuan interval waktu paparan diperlukan untuk menjaga
PSPKR-BA
T AN
kestabilan keluaran paparan pesawat sinar-X. tersebut. Dan pengukuran paparan sinar-X tersebut diperoleh nilai faktor konversi, K (RN) yakni besamya paparan yang diberikan (dalam Roentgen) dalam setiap I Volt. Besamya paparan yang terbaea oleh kamar ionisasi ditunjukkan sebagai hasil perkalian antara faktor K dengan hasil baeaan monitor pada voltmeter AE-132S. Pengukuran Mix-Dp
Dosis Serap Pada Pantom
Pengukuran dosis serapan radiasi dilakukan pada permukaan, kedalaman berkas dan kedalaman "scatter" dan fantom Mix-Dp dengan menggunakan dosimeter BeO-TLD, kamar ionisasi 12 ee dan voltmeter AE-132S. Dari energi sinar-X 70 kV, 90 kV dan 110 kV yang digunakan, pengukuran dilakukan pada permukaan dan kedalaman pantom (d = 10 em) untuk berkas paparan. Ukuran bidang berkas lOx 10 em dengan jarak fokus ke permukaan bidang (FSD), s = 80 em. Pada permukaan, kedalaman berkas dan kedalaman "scatter" dan pantom Mix-Dp diberikan paparan sinar-X dengan energi 90 kV. Ukuran bidang berkas 12 x 12 em dengan FSD, s = 79 em, kedalaman berkas = 7,5 em sedang kedalaman "scatter" = 15 em. Paparan diberikan dalam interval waktu 30 detik sebanyak 5, 10, IS, 20 dan 25 kali baik pada permukaan, kedalaman berkas maupun kedalaman "scatter". Co60 Untuk radiasi sinar-y dan dilakukan pengukuran dosis dengan menggunakan dosimeter BeO-TLD, dengan paparan dosis sebesar 5 R, 10 R, 20 R, 30 R, 40 R dan 50 R. Kamar ionisasi 0,6 ee, voltmeter AE132S dan multimeter m.6345.A hanya digunakan untuk menentukan laju paparan, yang akan dipergunakan untuk menentukan waktu iradiasi dan besarnya dosis paparan yang diinginkan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dan paparan radiasi sinar-X dengan 3 jenis energi diperoleh hasil seperti pada Gambar.2 yang menunjukkan kurva intensitas terhadap ketebalan filter Al (rom) sebagai berikut :
67
Prosiding Prescntasi Ilmiah Kesclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
• untuk sinar-X 70 kV diperoleh HVL sebcsar 2,55 mm • untuk sinar-X 90 kV diperoleh HVL sebesar 3,25 mm • untuk sinar-X 110 kV diperoleh HVL sebesar 3,75 mm. Hasil substitusi dari Tabel J .H.Hubbel mendapatkan Gambar.3 yang menunjukkan hubungan antara bcsamya energi foton (keV) dengan HVL filter AI (mm); dimana diperoleh besamya energi efektif untuk setiap ketebalan HVL sebagai berikut : • untuk HVL = 2,55 mm diperoleh Eefektif=3 I keY • •
untuk HVL = 3,25 mm diperoleh Eefektif= 34,5 keY untuk HVL = 3,75 mm diperoleh Eefektif= 36 ke V.
Dari hasil yang telah diperoleh tampak bahwa paparan radiasi sinar-X 70 kV, 90 kV dan I 10kV yang biasa digunakan dalam diagnosa mempunyai jangkauan energi efektif yang relatip kecil, dan untuk batas jangkauan dosis yang Iehih besar digunakan sinar-y dari sumber 6OCO. Pada Tabel. I tampak hubungan antara sensitivitas BeO- TLD dengan energi yang menunjukkan bahwa dosimeter BeO-TLD mempunyai sifat ketergantungan terhadap energi yang relatip kecil; ini sesuai dengan karakteristik BeO- TLD jenis UD-170A yang terlihat pada gambar.4. Pada gambar tersebut tampak bahwa energi kurang dari 100 keV mempunyai sensitivitas TL ± 1,3. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya komposisi bahan penyusun dosimeter, waktu "fading" serta lama dan suhu "anil" dari dosimeter tersebut. Dari Tabel.2 dan Gambar.5, Gambar.6 serta Gambar.7 untuk paparan radiasi sinar-X 90 kV diperoleh hubungan antara besamya dosis serapan radiasi dan respon TL; dimana untuk dosis permukaan dan dosis kedalaman dari bcrkas mempunyai faktor korelasi yang cukup baik,yakni rperm= 0,990 dan rber.=0,995; sedang untuk dosis kedalaman dari "scatter" mempunyai faktor korelasi yang kurang mantap, rscat= 0,962; ini disebabkan adanya faktor hamburan balik (back-scatter) yang terjadi pada kedalaman fantom Mix-Dp, schingga mempcngaruhi dosimeter BeO-TLD
PSPKR-BATAN
dalam mengukur dosis kedalaman dari serapan radiasi. Karakteristik dosimeter BeO- TLD dalam mengukur paparan radiasi sinar-y 6OCO dengan energi 1,17 MeV dan 1,33 MeV menunjukkan kecenderungan sensitivitas yang menu run ± 0,9 seperti yang terlihat pada Gambar 4. Sedang dari hasil percobaan diperoleh sensitivitas sebesar ± 0,825; ini disebabkan tidak sesuainya waktu "fading" dosimeter tersebut, sehingga mempengaruhi sensitivitas TL optimum. KESIMPULAN Paparan medis dari pesawat sinar-X dan sumber sinar-y dari 60Co yang digunakan untuk tujuan diagnosis mempunyai serapan energi yang relatip kecil dengan jangkauan dosis sebesar 2 mR - 50 R yang dapat dideteksi dengan menggunakan dosimeter BeO-TLD jenis UD- I70A; dimana sensitivitasnya mempunyai ketergantungan yang kecil terhadap energi paparan radiasi. Untuk dapat mengoptimumkan pengukuran dosis serapan radiasi sinar-X dan sinar-y yang biasa digunakan keperluan medis dapat dilakukan dengan dosimeter BeO-TLD jenis UD-170A dengan perlakuan "fading" dan waktu serta suhu "anil" yang optimum pula. UCAPAN
TERIMA
KASIH
Penulis menghaturkan terima kasih kepada Prof. Takashi Maruyama dan DR. Kanae Nishizawa atas segala bantuan dan dukungannya saat penulis melakukan training pada Division of Environmental Health and Physics, NIRS-Chiba, Jepang. DAFT AR PUST AKA I. HUBBELL J.H, Photon Mass Attenuation and Energy Absorption Coefficients from 1 keV to 20 MeV, IntJ.AppI.Radiat.Isot. VoU3, Pergamon Press Ltd, Oxford, 1982. 2. ICRP, Radiation Protection, ICRP Pub I. No.26, Pergamon Press Ltd, Oxford, 1977. 3. ICRP, Publ. No.33, Pergamon Press Ltd, Oxford, 1981 4. ICRU, Measurement of Absorbed Dose in a Phantom Irradiated by a Single Beam of X
68
Prosiding Prcsenl3si I1miah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
or Gamma Rays, Report 23, ICRU Publications, Washington, 1973. 5. KINLAY,Mc, Thennoluminescence Dosimetry, Adam Hilger Ltd, Bristol, 1981.
dosimeter, karena memang dosimeter tersebut yang telah rutin digunakan w1tuk pengukuran dosis serapan untuk aplikasi medis di NIRS. Nurman Rajagukguk - PSPKR: 1. Apa dosimeter acuan primer yang digunakan untuk mengkalibrasi kamar ionisasi volume 12 cc ? 2. Mengapa untuk penggunaan tingkat terapi Co-60 yang digunakan aktivitasnya hanya 50 Ci ?
DISKUSI Susetyo Trijoko - PSPKR : I. Judul tidak sesuai dengan isi kegiatan penelitian yang telah dilakukan (komentar). 2. Isi dari penelitian ini adalah studi karakterisitk dosimeter seperti respon dosimeter terhadap berbagai kualitas energi foton. Mohon tanggapan.
Tri Retno D.: 1. Dosimeter kamar ionisasi volume 12 ce dikalibrasikan seeara rutin terhadap Laboratorium Primer. 2. Sumber Co-60 50 Ci untuk tujuan terapi merupakan bagian dari fasilitas yang ada di RS - NIRS yang mempunyai orde MCi.
Tri Retni D. : 1. Terima kasih. 2. Tujuan penelitian memang untuk melakukan pengukuran dosis serapan pada phantom Mix-Dp dari paparan sinar-X dan gamma, mengenai penggunaan Beo- TLD sebagai
Tabel I. Sensitivitas TL BeO terhadap Energi Efektif dari Paparan Mesin sinar-X. Energi Efektif
Pennukaan Kedalaman 1,113 1,156 1,269 1,136 1,001 1,000
Sensitivitas TL
Tabel 2. Respon TL BeO terhadap Dosis Radiasi Mesin sinar-X , 90 kY. Dosis Dosis Rad. 10,664 17,772 14,738 4,977 34,603 2,251 0,609 4,459 0,657 0,998 1,002 0,301 14,218 20,173 24,334 4,553 1,273 1,419 5,522 1,388 1,602 Rad. 2,843 0,321 1,059 (R) (mR) 8,942 Respon TL (mR) Pennukaan
PSPKR-BATAN
Kedalaman Kedalaman 15 (berkas,d=7,5 em) (seatter,d= em)
69
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-2 I Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
Tabel 3. Respon TL dan Sensitivitas BeO pada Pennukaan Pantom Mix-Dp dari Paparan sinar-X dan Sinar Gamma dan 6OCO. Sumber
Sensitivitas Efektif Dosis TL 3,944 23,699 1,015 30,026 0,814 38,295 0,845 0,804 15,170 7,692 9,472 0,838 1,0 0,584 0,579 I+keY 0,852 1,03 1,04 1,018 0,975 0,989 0,798 Radiasi Respon Energi TL (R) 1,33MeV 1,17 34,5
(---
18,862
s
I
o
Gb.l Rangkaian
alat dalam ?engukuran
o
dosis absorbsi pada fantom Mix-Dp
dari paparan mesin X-=ay
PSPKR-BATAN
70
Prosiding Prcsentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi clan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
':1.
t --..
---
d.~
,I
_~1.~:,_\.,.~"""" -----__
..
---.••.
D,. 0.7
-
-.. ~_.
ti.' ---_
~'f - - - - - - - - - -
I
__ ..:::-c.:._~
~.1
•. "f
.... -
-
-
--
-
-
~
--
...•..
-
-
Gb.2 Gratik
PSPKR-BATAN
I~t~nbita~ vs t~bal filter Ai {mm)
71
Prosiding Prcsentasi I1miah Kcsclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
.,
,
f
" ~
,... ~.x lU ($) ITj rJ ~ .Q ••... ::r: -M c.J 0 oj VI ab' H >~ > 't:1 jJ '> 1.,) 1' ~ >-l ~ ....•
CTJ
"J
0
rl:r:: ""' c.J.D r-i ;) 41
~
rti
~
c
'J
~ uoX t -z '--'tJ
!! ~ -r ~ r-
~ r
-.,~
.q
~ --
~-
~------- -~-
~---------.
'1 '-' ----.I
~""<-----PSPKR-BATAN
72
Prosiding Presentasi I1miah Keselamatan Radiasi clan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
IH ~>~ ....• III
5
....• 11)
,
3 ~'.Ir J 10 UD-I00M8 I'\\ 00-1109 1I I J' I 0~5
/ ~0
III ....•
U
10
1000
10000
.~gi
_~eV}
Gambar 4 : Karakteristik dosimeter BeG TLD terhadap energi
10 .... - .... ..... · ..... ·· ......-
. '"
.
.
.
.-
.
... .....:.. ............ . . ........... \_
,. .
.
.;
.
\
.
.
.
:······1--
\
.
.
Jo
•••••••••••••••.•
.... _
-
••
_
••••
_,
;.
__
••••
......
.
. ............. ..... . 1 ••••••••••••••
;
. : ••.•••
,-
- -
.
. ,.
..... ,. ' ..... -... . ..... ,.. ,..
,.
.. ' ,"
. , .. ,.
.. :••.••.
..
.
: •••••••••••••••••••••••••••.
., .. ,.
-
;.
-
-
••
_
•••
··-······1-····"······ .... -
.... , ..
~
................
................................ . . . .
,..
........... .-
••••
.
,
,. .
.............. ............... ............
. . ............
.
. ..
. -
.
j ••.•.
-
,. . .,. .. .
.
j •••
o o
Dos
is
10
Ra d. (R)
Gambar 5a : Paparan sinar-X 90 kY pada permukaan fantom
PSPKR-BA
T AN
73
Prosiding Prescntasi Ilmiah Kcsclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
2
.2 _2
Dos
2
is
Ra d. (R)
Gambar 5b : Paparan sinar-X 90 kV pada kedalam fantom
40
-0t.J
r--------:--------
-. I>,
C(. Q Q) ex: E Cf.I
c:
00
",
..... : ..
Dos
-.
~.
is
20
Ra d_(mR)
Gambar 5c : Paparan sinar-X 90 kV pada kcdalaman scatter
PSPKR-BA TAN
74