5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang 5.3.1 Net Present Value (NPV) Usaha penangkapan udang, yang dilakukan oleh nelayan pesisir Delta Mahakam dan sekitarnya yang diproyeksikan dalam lima tahun mendatang (2004 - 2009), menghasilkan rataan benefit terdiskonto Rp.32.277.988 (< 5 GT), Rp.51.859.548 (5 – 10 GT) dan Rp. 98.303.980 (> 10 GT) per tahun, memberikan NPV sebesar Rp. 26.359.651 (< 5 GT), Rp.48.569.122 (5 – 10 GT) dan Rp. 107.640.413 (> 10 GT), berarti selama usaha penangkapan digeluti oleh nelayan di daerah ini, akan diperoleh akumulasi keuntungan bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang (hingga usaha selesai) sebesar NPV tersebut. Sehingga usaha ini layak dikembangkan (go), karena memenuhi kriteria NPV > 1. Untuk lebih jelasnya dapat diterakan pada Tabel 6 dan Lampiran 20. 5.3.2 Internal Rate of Return (IRR) IRR menunjukkan kemampuan modal yang telah dikeluarkan pada usaha penangkapan udang untuk memberikan benefit dalam bentuk tingkat diskonto, dengan kriteria IRR > OCC (opportunity cost of capital). IRR paling tinggi sebesar 60% pada usaha penangkapan dengan ukuran kapal < 5 GT, artinya
modal investasi yang
ditanamkan dalam usaha ini mampu memberikan keuntungan diskonto 60%, (lebih besar dari tingkat diskonto lembaga perbankan 5,5%), sehingga pertambahan modal investasi per tahun juga sebesar 54,5% (Tabel 7 dan Lampiran 21). Dengan demikian usaha ini lebih layak dilanjutkan (go). 5.3.3 Net Benefit Cost Ratio (NBCR) Merupakan perbandingan antara net benefit, dengan biaya investasi yang telah dipresent-value-kan selama usaha ini berlangsung, dengan kriteria NBCR > 1, maka usaha ini harus dikembangkan.
Selama umur usaha penangkapan berlangsung akan
memberikan net benefit, rasio antara keduanya paling tinggi adalah pada ukuran kapal < 5
GT yaitu 2,7 kali (Tabel 8 dan Lampiran 22). Hal ini berarti bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha ini 2,7 kali, terhadap total biaya investasi yang dikeluarkan, sehingga secara keseluruhan usaha penangkapan udang berdasarkan NBCR layak diteruskan (NBCR > 1). Analisis sensitivitas menunjukkan, jika terjadi perubahan kondisi ekonomi akan berdampak pada penurunan kinerja ekonomi usaha tersebut, berupa terdepresiasinya nilai NBCR sehingga < 1, dengan demikian usaha ini tidak layak lagi untuk dijalankan, mengingat hasil yang akan diterima tidak akan mampu menutupi nilai biaya investasi yang telah dikeluarkan, seperti yang terjadi pada kategori kapal < 5 GT, jika mengalami penurunan penerimaan 20%, rasionya 0,9 kali (< 1). 5.3.4 Payback Period Adalah jangka waktu pengembalian biaya investasi. Kriteria kelayakan dipilih dari masa pengembalian investasi yang tercepat, dengan asumsi bahwa modal investasi yang telah dikembalikan tersebut dapat ditanam lagi dalam usaha, sehingga mampu meningkatkan nilai keuntungan/benefit hingga usaha berakhir, keuntungan modal investasi dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi lain yang lebih produktif dan menguntungkan. Usaha penangkapan udang dengan trawl di daerah ini memberikan masa pengembalian investasi yang relatif cepat (1 tahun 7 bulan) yaitu < ½ umur usaha, sehingga layak untuk dilaksanakan (Tabel 9).
Berdasarkan analisis sensitivitas, jika
usaha penangkapan ini sangat peka terhadap semua kondisi perubahan ekonomi yang disimulasikan, akibat salah satu faktor besarnya biaya investasi yang dikeluarkan, sedangkan benefit present value relatif kecil, maka selisih keduanya tidak terlalu besar. Faktor lain adalah singkatnya umur usaha, sehingga kurang memberikan ruang bagi peluang amortisasi biaya investasi. Nilai payback period paling cepat adalah pada kapal trawl < 5 GT (1 tahun 7 bulan), diikuti kapasitas kapal 10 - 30 GT dan 5 - 10 GT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran 23. 5.3.5 Profitability Ratio (PR)
Merupakan perbandingan antara total benefit dengan total modal yang telah dikeluarkan. Kriterianya adalah PR > 1, maka usaha layak dijalankan. Hasil analisa usaha penangkapan udang di wilayah ini mampu memberikan nilai PR yang cukup besar (3,2), artinya keuntungan yang diperoleh selama usaha berlangsung, sebesar 3,2 kali biaya kapital yang telah dikeluarkan, sehingga layak untuk diteruskan. Analisis sensitivitas menunjukkan, bahwa jika terjadi perubahan kondisi ekonomi, akan berdampak pada relatif kecilnya nilai PR yang diperoleh. Nilai PR paling stabil yaitu pada kategori kapal 5 - 10 GT dan 10 - 30 GT dibandingkan < 5 GT, pada kondisi turunnya penerimaan nilai rasio keuntungannya 1,0, artinya stagnan atau zero profit (PR = 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10 dan Lampiran 24. Berdasarkan kriteria utama (NPV, IRR dan NBCR), tambahan (payback period & PR) dan simulasi sensitivitas tersebut, maka usaha penangkapan udang di perairan Delta Mahakam dan sekitarnya, layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan, dengan catatan kondisi perubahan ekonomi fluktuasinya tidak ekstrim yang dapat berdampak buruk pada keberlanjutan usaha. Rekomendasi dari kegiatan upaya penangkapan tersebut di atas, perlu dukungan dari aspek lainnya seperti aspek legalitas, tataniaga udang yang menguntungkan nelayan, kebijakan teknis dari pemerintah setempat serta tercapainya kondisi optimum pada berbagai alokasi. Sensitivitas kelayakan finansial yang menggambarkan kepekaan usaha ini terhadap berbagai perubahan dan dinamika usaha yang pasti terjadi dalam usaha perikanan, perlu dipertimbangkan bagi pengembangan kegiatan perikanan udang ke depan, mengingat labilnya suatu usaha terhadap faktor luar seperti naiknya harga bahan bakar solar yang dapat menjadikan labilnya usaha.
Tabel 6 Nilai Net Present Value (NPV) pada berbagai perubahan kondisi ekonomi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kondisi Awal Biaya Naik 10% Biaya Naik 20% Penerimaan Turun 10% Penerimaan Turun 20% Biaya Naik 10% Penerimaan Turun 10% Produksi Turun 10% Produksi Turun 20% Biaya Naik 10% Produksi Turun 10%
< 5 GT 26.359.651 16.834.705 7.309.759 12.461.300 -1.437.051 1.198.914 14.198.740 2.037.829 6.411.234
NPV 5 – 10 GT 48.569.122 34.881.663 21.194.204 26.149.166 3.729.210 8.586.123 30.024.751 11.480.380 20.212.876
10 – 30 GT 107.640.413 83.044.799 58.449.185 65.117.653 22.594.894 33.358.935 72.280.758 36.921.103 54.848.249
Tabel 7 Nilai Internal Rate of Return (IRR) pada berbagai perubahan kondisi ekonomi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kondisi Awal Biaya Naik 10% Biaya Naik 20% Penerimaan Turun 10% Penerimaan Turun 20% Biaya Naik 10% Penerimaan Turun 10% Produksi Turun 10% Produksi Turun 20% Biaya Naik 10% Produksi Turun 10%
< 5 GT 60% 39% 20% 33% 2% 8% 37% 11% 19%
IRR % 5 – 10 GT 48% 34% 22% 30% 9% 13% 33% 17% 23%
10 – 30 GT 51% 39% 28% 35% 16% 20% 37% 23% 28%
Tabel 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Net Benefit / Cost Ratio (NBCR) pada berbagai perubahan kondisi ekonomi Kondisi
Awal Biaya Naik 10% Biaya Naik 20% Penerimaan Turun 10% Penerimaan Turun 20% Biaya Naik 10% Penerimaan Turun 10% Produksi Turun 10% Produksi Turun 20% Biaya Naik 10% Produksi Turun 10%
< 5 GT 2,7 2,0 1,4 1,8 0,9 1,1 1,9 1,1 1,4
Net B/C Ratio 5 – 10 GT 10 – 30 GT 2,4 2,5 1,9 2,1 1,5 1,7 1,7 1,9 1,1 1,3 1,2 1,4 1,8 2,0 1,3 1,5 1,5 1,7
Tabel 9 Nilai Payback Period pada berbagai perubahan kondisi ekonomi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kondisi Awal Biaya Naik 10% Biaya Naik 20% Penerimaan Turun 10% Penerimaan Turun 20% Biaya Naik 10% Penerimaan Turun 10% Produksi Turun 10% Produksi Turun 20% Biaya Naik 10% Produksi Turun 10%
0 – 5 GT 1 thn 7 bln 2 thn 6 bln 3 thn 7 bln 2 thn 8 bln 5 thn 6 bln 4 thn 8 bln 2 thn 7 bln 4 thn 5 bln 3 thn 7 bln
Payback Period 5 – 10 GT 1 thn 10 bln 2 thn 8 bln 3 thn 5 bln 2 thn 11 bln 4 thn 6 bln 4 thn 1 bln 2 thn 8 bln 3 thn 9 bln 3 thn 4 bln
10 – 30 GT 1 thn 8 bln 2 thn 5 bln 3 thn 0 bln 2 thn 7 bln 3 thn 10 bln 3 thn 6 bln 2 thn 6 bln 3 thn 4 bln 2 thn 11 bln
Tabel 10 Nilai Profitability Ratio pada berbagai perubahan kondisi ekonomi No 1 2 3 4 5
Kondisi Awal Biaya Naik 10% Biaya Naik 20% Penerimaan Turun 10% Penerimaan Turun 20%
0 – 5 GT 3,2 kali 2,3 kali 1,6 kali 2,1 kali 1,0 kali
Profitability Ratio 5 – 10 GT 10 – 30 GT 2,8 kali 2,9 kali 2,2 kali 2,4 kali 1,7 kali 2,0 kali 2,0 kali 2,2 kali 1,3 kali 1,5 kali
No 6 7 8 9
Kondisi Biaya Naik 10% Penerimaan Turun 10% Produksi Turun 10% Produksi Turun 20% Biaya Naik 10% Produksi Turun 10%
0 – 5 GT 1,2 kali 2,3 kali 1,3 kali 1,6 kali
Profitability Ratio 5 – 10 GT 10 – 30 GT 1,4 kali 1,7 kali 2,1 kali 2,4 kali 1,5 kali 1,8 kali 1,8 kali 2,0 kali