44 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI PEMELIHARAAN KOPLING MELALUI PENERAPAN METODA RESITASI SISWA KELAS XI TKR 1 SEMESTER SATU PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 1 DENPASAR Oleh Made Oker Riadi Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengatahui hasil keterlaksanaan penerapan metode resitasi, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, terhadap Kompetensi Dasar memahami dan pemeliharaan Kopling bagi siswa kelas XI TKR 1 Semester satu Paket keahlian Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Denpasar, dimana berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Peneliti terdapat data pada pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling yang dilakukan pada tes pra siklus rendah atau dibawah KKM yakni 69,16, sedangkan nilai yang ditentukan sekolah sesuai dengan KKM adalah 70 untuk mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling. Berdasarkan kondisi demikian Peneliti terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan melakukan perbaikan-perbaikan agar prestasi siswa meningkat.Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Denpasar, pada siswa kelas XI TKR 1 Semester satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR), berjumlah 30 orang tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan (action research) atau siklus sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu ; (1) rancangan, (2) Planning; (3) pelaksanaan Kegiatan dan pengamatan (Acting), (4) 0bservasi (Observing); dan (5) refleksi/tindakan (reflecting). Hasil yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yaitu : observasi, tes dokumentasi dan wawancara, dijadikan acuan dalam menulis laporan penelitian Tindakan Kelas ini yang menunjukkan hasil belajar siklus i adalah 71,56; hasil belajar siklus ii adalah 75,86; dan hasil belajar siklus iii adalah 80,2 Kata Kunci : Prestasi belajar, Memahami dan Pemeliharaan Kopling, Metoda Resitasi PENDAHULUAN Pelajaran pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga pada paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan Program Keahlian Otomotif di sekolah menengah kejuruan (SMK) meliputi banyak Standar kompetensi dan kompetensi dasar. Diantaranya yaitu memahami dan pemeliharaan Kopling di ajarkan kepada siswa SMK Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan agar mampu menerapkannya dalam bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian siswa. Siswa harus kompeten dalam semua kompetensi tersebut sehingga dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya yang ada didalam mata pelajaran produktif Paket keahlian teknik Kendaraan ringan pada program keahlian otomotif. Dalam proses pembelajaran, mengajarkan mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling pada kendaraan materi pelajaran yang cukup sulit dan rumit, serta kompleks, sehingga diperlukannya penguasaan guru terhadap materi pemeliharaan Kopling pada kendaraan, persiapan mengajar guru dengan baik, kreatifitas yang lebih ekstra di dalam memberikan materi pelajaran tersebut kepada siswa, agar siswa dapat memahami dan pemeliharaan Kopling pada kendaraan dengan
_____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
benar baik secara akademik/pengetahuan maupun praktek. Pada akhirnya diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan mata pelajaran Memahami dan Memelihara Kopling dalam mempraktekkan pada kendaraan dengan benar pada kondisi dan situasi nyata. Jika siswa menemukan permasalahan pada memahami dan pemeliharaan Kopling dalam praktek kendaraan, siswa bisa mengatasinya. Dalam kondisi sekarang siswa kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR), belum menunjukkan prestaasi hasil belajar yang sesuai dengan yang diharapkan pada tujuan pembelajaran pemeliharaan Kopling nilai yang dicapai siswa baik pada ulangan harian maupun hasil prasiklus rendah dan suasana pembelajaran kurang kondusif, aktivitas belajar siswa rendah, karena siswa beranggapan materi mata pelajaran pemeliharaan Kopling pada kendaraan cukup rumit dan kompleks. Siswa mengungkapkan merasa sulit menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajaran tersebut. Setelah diadakan evaluasi hasilnya rata-rata rendah. Selama ini guru mapel yang mengajarkan materi pembelajaran tentang memahami dan pemeliharaan Kopling menggunakan media modul
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah 45
dan praktek pada sebuah mobil kijang. Dalam siswa melalui suatu pembelajaran atau usaha kegiatan modul tersebut terdapat materi tentang teori yang dan hasilnya dinilai kemudian dituliskan dalam bentuk menyangkut semua komponen pemeliharaan simbol atau angka, huruf, kalimat yang bisa merujukkan Kopling pada kendaraan. Siswa diberi arahan untuk hasil yang telah didapat oleh siswa atau seseorang dalam mempelajari modul tersebut dengan bantuan guru. menguasai sejumlah mata pelajaran baik yang Pada waktu praktek guru juga menyampaikan halberdemensi cipta, dan rasa maupun demensi selama hal yang kurang jelas dengan modul tersebut periode tertentu (Syah M, 2006). tentang bagaimana membaca materi pemeliharaan Slameto (2003:2) mengemukakan, belajar Kopling pada kendaraan serta alur yang tedapat merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai dalam modul tersebut cukup kompleks dan rumit, hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam sehingga sulit diterjemahkan oleh siswa.Guru memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil belajar pada kurang memberikan penjelasan secara kongkrit hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai tentang isi modul tersebut dan siswa kurang diajak umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar proaktif untuk mempelajari memahami dan mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam arti pemeliharaan Kopling dan mengaplikasikannya luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor pada pelajaran praktek kendaraan. (Sudjana, 2005: 5). Eko Putro Widoyoko (2009: 1) Atas dasar tersebut peneliti mengadakan mengemukakan bahwa hasil belajar terkait dengan penelitian di kelas XI TKR1 SMK Negeri pengukuran, 1 kemudian akan terjadi suatu penilaian dan Denpasar. Penelitian dibantu oleh guru mapel menuju evaluasi baik menggunakan tes maupun non-tes. produktif lainnya sebagai kolaborator dan Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki. dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Evaluasi didahului dengan penilaian ( assessment), di kelas tersebut yang memiliki 30 orang siswa. sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Harapan Peneliti adalah, melalui Penelitian ini Berdasarkan atas uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran hasil belajar adalah penilaian hasil yang sudah dicapai memahami dan pemeliharaan kopling melalui oleh setiap siswa dalam ranah kognitif, afektif dan penerapan metoda pembelajaran resitasi sehingga psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha prestasi belajar siswa akan menjadi meningkat kegiatan belajar dan nilai dalam periode tertentu. serta adanya inovasi belajar yang lebih tinggi bagi Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang siswa kelas XITKR 1 Semester Satu Paket Keahlian paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri berkaitan 1 dengan kemampuan para siswa dalam Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014. menguasai isi bahan pengajaran (sumber : Nana Sujana, 2005 : 23). Dalam kaitannya dengan proses memperoleh TINJAUAN PUSTAKA Suatu hasil usaha belajar siswa yang hasil belajar yang baik diperlukan metoda pembelajaran menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam yang tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan bentuk nilai adalah prestasi belajar. hasil nilai yang telah keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa dicapai tersebut di tunjukkan dengan jumlah nilai ada atau metoda pembelajaran kontekstual, metoda yang dalam bentuk raport, ada berupa hasil tes ulangan kooperatif, metoda diskusi kelompok, sehingga apa yang sumatif dan sebagainya, dimana semua itu mempunyai menjadi hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah makna yang sangat berperan dalam mendukung pengukuran hasil belajar diatas standar yang ada, selain semangat siswa untuk belajar lebih baik. Kata prestasi metoda adalah penggunaan sumber belajar dan media belajar adalah suatu pengertian yang terdiri atas dua kata pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran di yaitu kata prestasi dan kata belajar, dimana masingsekolah. masing mempunyai arti yang berbeda. Prestasi belajar Konstruksis atas semua komponen rangkaian banyak didefinisikan, seberapa jauh yang sudah didapat Kopling pada kendaraan bermotor diajarkan kepada siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi siswa paket keahlian TKR, sebagai mata pelajaran pelajaran yang diterima dalam waktu tertentu. Prestasi produktif dan wajib dikuasai oleh siswa paket keahlian belajar merupakan hasil yang didapat dengan baik pada TKR. Kopling pada mobil dapat berfungsi dengan baik seorang siswa baik dalam pendidikan atau bidang jika semua komponen dapat bekerja dengan baik keilmuan. Siswa memperoleh prestasi belajar dari hasil termasuk dirawat secara berkala. Adapun komponen dan yang telah dicapai melalui proses belajar menurut cara perawatan/pemeliharaan yang merupakan hal kemampuan yang maksimal terhadap pembelajaran atau terpenting agar proses pemindahan tenaga dapat berjalan sesuatu yang dikerjakan pada waktu tertentu. Jadi cepat dan lembut : Bagian bagian Kopling dan prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku dengan Mekanisme penggerak.( ukuran keberhasilan yang dicapai oleh seseorang atau http://rpptkrmuhkdh.blogspot.com). Pemeliharaan _____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
46 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pesan kurikulum. Kaitannya dengan hal tersebut, keterampilan serta sikap kepada siswa tentang seorang tenaga pengajar harus berusaha untuk mencari pemeliharaan dalam paket keahlian Teknik Otomotif, agar apa yang telah dimuat dalam kurikulum dapat paket keahlian TKR. Pemahaman materi baik teori tercapai, terutama dalam memberikan pemahaman yang maupun tugas-tugas dari guru tentang cara kerja sistem lebih baik, terarah dan berkesinambungan terhadap suatu pemindah tenaga siswa pada kendaraan ringan yang konsep. menyangkut kerusakan, ketelitian dalam pembongkaran, Salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman pemeriksaan dan pemasangan kembali, serta pengetesan belajar komputer bagi siswa kelas XI TKR 1 Paket pada mobil, memerlukan kecerdasan yang tinggi, karena Keahlian TKR SMK Negeri 1 denpasar guru dalam dalam melakukan pekerjaan atau tugas-tugas pada mata mengajar wajib menggunakan metoda yang tepat dalam pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling baik mengajar. Banyak metode yang dianggap tepat dalam menyangkut perbaikan kerusakan,maupun pemeliharaan penyajian materi pembelajaran terutama pada materi , pengamanan dan kelengkapan tambahan pada pemeliharaan Kopling pada kendaraan ringan, seperti kendaraan harus sesuiai dengan operasional prosedur metoda ( resitasi PKn, seperti metode ceramah, diskusi SOP). Maka materi tentang memahami dan dan metodediskusi, ceramah, demostrasi dan metoda pemeliharaan Kopling pada kendaraan harus dipahami resitasi. Namun yang menjadi fokus pembicaraan dalam oleh siswa dengan baik. Ada 8 langkah dalam kajian ini, adalah metode pembelajaran resitasi atau keterampilan mengajar yang berperan dalam metode pemberian tugas, karena metode resitasi ini menentukan kualaitas pembelajaran menurut Turney merupakan salah satu metode pembelajaran yang (1873) yaitu : a.Keterampilan bertanya, b. Memberi menekankan kepada siswa agar dapat belajar, penguatan, c. Mengadakan Variasi, d. Menjelaskan, e. menemukan dan merasakan sendiri kegiatan belajar Membuka dan menutup pelajaran, f. Membimbing yang dilakukan. Metode resitasi dalam perspektif diskusi kelompok kecil, g. Mengelola kelas, h. Mengajar Mansyur (1996 : 110) adalah guru memberikan tugas kelompok kecil dan perorangan. tertentu agar siswa dapat dengan seksama melakukan Pembelajaran yang berkualitas tidak lepas kegiatan belajar, kemudian harus dari kompetensi guru, terutama kompetensi profesional mempertanggungjawabkannya hasil pembelajaran yang dan pedagogic berkaitan dengan proses pembelajaran. diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar dalam Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori bentuk prestasi yang dicapai oleh siswa. pembelajaran, maka guru pun dituntut mampu Sedangkan menurut Soekartawi (1995: 19) menguasai dan memilih pendekatan, model, strategi, dan mendefinisikan bahwa metode resitasi adalah suatu cara metode pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan yang menyajikan bahan pelajaran dengan memberikan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang tugas kepada siswa untuk dipelajari kemudian serta efektif. Pembelajaran yang berkualitas akan dipertanggungjawabkan di depan kelas. Metode resitasi tercipta jika pembelajaran tersebut dapat menyenangkan, sering disebut dengan metode pemberian tugas yakni pembelajaran yang berfokus pada siswa, bermakna, metode dimana siswa diberi tugas khusus di luar jam aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa dapat pelajaran. Defenisi metode resitasi yang dikemukakan di terpenuhi, serta konteks kehidupan dan lingkungan atas, dapat di deskripsikan bahwa metode resitasi atau terakomudasikan dalam pembelajaran sehingga dapat pemberian tugas merupakan salah satu cara atau metode terwujudnya 4 ciri yaitu: mengalami, komunikasi, mengajar yang menuntut agar siswa dapat berperan aktif interaksi dan refleksi. dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga ia mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan di luar jam pelaja. Penerapan metoda Landasan Teori Pembelajaran Resitasi. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan pembelajaran resitasi dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran prodiktif pada progrm studi TKR, materi fungsi pokok dan usaha yang paling strategis guna Memahami dan Memelihara Kopling sangat tepat, mewujudkan tujuan intruksional yang diemban oleh karena kekurangan waktu tatap muka di kelas dapat lembaga pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas instruksional itu diperlukan tenaga pengelola terpenuhi melalui penugasan kepada siswa. Tugas-tugas yang terampil dan profesional, karena di tangan para yang di berikan oleh guru dapat di kerjakan oleh siswa gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya di ruang praktek pada jam di luar tatap muka, namun tujuan pendidikan di sekolah. Kegiatan belajar mengajar pengerjaan tugas tersebut tidak lepas dari kontrol guru harus selalu ditingkatkan, agar proses itu dapat mata pelajaran bersangkutan. Adapun langkah-langkah berlangsung secara efektif dan efisien. Mengingat penerapan metoda resitasi dalam pembelajaran terbatasnya waktu yang tersedia dalam proses belajar berdasarkan pendapat Nasution (1988) dalam www.google.co.id), menyatakan bahwa pekerjaan mengajar di kelas, sehingga tidak sebanding dengan rumah dapat berupa: banyaknya materi yang akan disampaikan sesuai dengan _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 a.
Pekerjaan rumah sebagai belajar sendiri, misalnya mempelajari satu bab dari buku pelajaran atau modul, menterjemahkan bahasa asing, membaca, menghafal, praktek di bengkel yang ada dekat rumah, menganalisa gambargambar pada modul pembelajaran jika dalam modul tersebut terdapat gambar-gambar yang terkait dengan materi yang dipelajari dan sebagainya. b. Pekerjaan rumah sebagai sarana latihan, misalnya menyelesaikan soal-soal dari materi yang sudah diajarkan mengenai aturan dan prinsip-prinsip cara menyelesaikannya, menulis kembali catatan penting yang diperoleh dari guru di sekolah. c. Pekerjaan rumah berupa penyimpulan sejumlah bahan yang berhubungan dengan materi yang akan atau yang telah dipelajari. Sejalan dengan batasan di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sasaran tugas adalah pekerjaan rumah sebagai sarana latihan dimana siswa dituntut mengerjakan soal-soal dari materi yang diajarkan atau tugas yang diberikan oleh guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI Semester satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa adalah 30 orang. Metode Penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Metode Kuantitatif dengan teknik analisis data deskriptif analitis yaitu dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa, menafsirkan dan menyimpulkan data yang diperoleh melalui Penelitian Tindakan Kelas ini sehingga diperoleh gambaran yang sistematis. Dari hasil yang telah tekumpulkan dan diolah kemudian dijadikan bahan kajian dalam menyusun laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang Peneliti lakukan. Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data Pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penelitian yang terdiri dari : 1. Tes Uji Kompetensi 2. Angket siswa 3. Lembar observasi, 4. Wawancara 5. Refleksi Hasil yang didapat pada tahap observasi kemudian dilakukan analisis untuk dapat menghasilkan suatu bahan yang dijadikan dasar dalam penyusunan
Media Bina Ilmiah 47 laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dengan berpatokan pada hasil analisis tersebut. Peneliti dapat melakukan tindak lanjut pada siklus – siklus berikutnya sebagai tindakan /refleksi terhadap kondisi selanjutnya sampai dengan siklus terakhir (pada pencapaian) hasil yang sesuai dengan yang diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif berupa perhitungan dan perhitungan tersebut tervisualisasikan pada hasil setiap siklus dan teknik kualitatif berupa uraian dimana pada uraian ini tervisualisasikan kebermakanaannya dari setiap hasil siklus melalui pembahasan hasil disetiap siklus. Setelah data terkumpul dan diperiksa, bila memenuhi persyaratan, maka data tersebut diolah dan dihitung presentasenya. Sedangkan langkahlangkahnya adalah (1) mengumpulkan data; (2) menyeleksi data; (3) mengklarifikasi data; dan (4) menghitung prosentase. HASIL PENELITIAN Gambaran umum hasil Penrelitian Tindakan Kelas mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling, bagi siswa kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Denpasar, sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Data awal yang diperoleh melalui pengamatan sebelum dilakukan penelitian dengan melihat hasil prasiklus dan hasil prasiklus tersebut dijadikan acuan dalam tindakan penelitian ini. Hasil pra siklus ini Peneliti ambil dengan menggunakan instrumen penilaian yang juga digunakan pada siklus berikutnya dan mengacu pada materi yang telah ditentukan yaitu Memahami dan Memelihara Kopling sehingga siswa mampu memahaminya. Hasil prasiklus yang dapat Peneliti sajikan tersebut diatas hanya 21 orang siswa (70%) siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, sedangkan sebanyak 9 orang siswa ( 30 %) siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Jumlah rata-rata adalah 69,16 Kondisi demikian perlu dilakukan perbaikan melalui refleksi pada siklus I, II dan III. A. SIKLUS I Dalam upaya meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada siklus I Peneliti melakukan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Perencanaan
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
48 Media Bina Ilmiah Hasil yang diperoleh pada prasiklus kemudian dilakukan refleksi di siklusI. hasil prasiklus tersebut dijadikan dasar untuk melaksanakan perbaikan pelaksanaan siklus I. Oleh karena itu, kegiatan yang akan dilakukan pada perencanaan siklus I merupakan perbaikan-perbaikan dari kelemahan yang ditemukan sebelumnya atau kelemahan – kelemahan yang terdapat pada pra siklus. Perbaikan yang dilakukan tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan metoda pembelajaran resitasi untuk mata pelajaran dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling pada siklus I, dengan mengacu pada materi yang telah ditetapkan yaitu pemeliharaan Kopling b. Menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian berupa soal teori untuk dilaksanakan pada siklus I. c. Menyusun lembar observasi kegiatan siswa dan guru. d. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar (materi ajar), sesuai dengan lingkup materi yang telah ditetapkan. e. Mengorganisasikan siswa, membagi siswa menjadi dua kelompok, 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan tes awal (pre test) b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun (RPP terlampir) c. Melaksanakan tes akhir (postet) siklus I. d. Setiap awal dan akhir siklus dilakukan tes untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkannya. 3. Observasi Untuk bisa mendapatkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi maka selama pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa serta interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan media yang digunakan, serta siswa dengan guru. 4. Refleksi Catatan yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis. Begitu juga dengan data hasil tes pra siklus untuk dilakukan perbaikan – perbaikan pada siklus I. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada proses pelaksanaan pra siklus dianalisis di siklus I dan dikumpulkan, kemudian diperbaiki sehingga siklus I ini bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Refleksi juga diberikan bagi mereka yang telah mencapai hasil _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
ISSN No. 1978-3787 sesuai standart yang telah ditetapkan namun masih ingin meningkatkan prestasinya ketingkat yang lebih baik. Hasil perolehan nilai siswa pada siklus I dilihat dari rata-rata kelas telah mencapai diatas KKM (71,56) jika dilihat dari hasil perolehan nilai siswa pada siklus I ini, adalah sebanyak 22 orang siswa yang memperoleh hasil diatas KKM dan sebanyak 8 orang siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Kondisi pada siklus I telah terjadi peningkatan prestasi hasil belajar mata kejurauan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling bagi siswa kelas XII.3 Semester Satu SMK Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Peningkat tersebut telah menunjukkan hasilbahwa melalui penerapan metoda pembelajaran resitasi dan dilakukannya tindakan terhadap siswa pada siklus I ini sehingga nilai jumlah rata-rata pada siklus I menjadi meningkat, namun masih memerlukan perbaikan walaupun telah terjadi peningkatan prestasi siswa dari pra siklus ke siklus I. Harapkan pada siklus II bisa mendapatkan peningkatan yang lebih baik. Tindakan /refleksi akan dilakukan pada siklus I ini dengan memfokuskan pada penerapan metoda resitasi dalam pembelajaran dengan materi pembelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling secara konsisten, bagi kelas XI Semester satu Paket keahlian TKR SMK Negeri1 Denpasar. Pembuktian ini yang ingin Peneliti capai pada siklus II. Pelaksanaan tindakan ini merupakan aktualisasi dari rencana pengajaran yang telah dirumuskan dan disiapkan sebelumnya. Langkahlangkah yang ditempuh disesuaikan dengan apa yang tercantum dalam rencana pembelajaran. Hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut. B. SIKLUS II 1. Perencanaan Hasil yang diperoleh pada siklus I dilakukan refleksi di siklusi untyuk dijadikan dasar dalam melaksanakan perbaikan pada siklus II. Oleh karena itu, kegiatan yang akan dilakukan pada perencanaan siklus II merupakan perbaikan-perbaikan dari kelemahan yang ditemukan sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan metoda pembelajaran resitasi untuk mata pelakaran kejuruan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling pada siklus II ini lebih dipertajam pelaksanaannya melalui refleksi, b. Hasil pada siklus II siswa telah mencapai prestasi atau adanya suatu peningkatan dari
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 siklus I. Pada siklus II ini siswa difokuskan untuk melakukan pengamatan terhadap memahami dan pemeliharaan Kopling pada kendaraan dengan cermat. Setelah dilakukan pengamatan, siswa ditugasi untuk menganalisis hasail pengamatanya dan membuat kesimpulan singkat. c. Menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian berupa soal teori untuk dilaksanakan pada siklus II berdasarkan yang telah dikembangkan pada siklus I. d. Menyusun lembar observasi kegiatan siswa dan guru. e. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar (materi ajar), sesuai dengan lingkup materi yang telah ditetapkan dan dikembangkan pada siklus I. f. Mengorganisasikan siswa dengan membagi siswa menjadi 3 kelompok setiap kelompok terdiri dari 10 orang siswa. 5. Pelaksanaan a. Melaksanakan tes awal (pre test), siklus II b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun (RPP terlampir) c. Mengatur kelompok siswa yang terdiri dari 3 kelompok. d. Siswa melakukan pengamatan terhadap materi Memahami dan Memelihara Kopling pada kendaraan secara cermat dan membuat anlisis kemudian menyimpulkan secara singkat, e. Melaksanakan tes akhir (postet) siklus II. f. Setiap awal dan akhir siklus dilakukan tes untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkannya. 6. Observasi Untuk bisa mendapatkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi maka selama pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa serta interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan media yang digunakan, serta siswa dengn guru pada siklus II ini. Evaluasi juga dilakukan terhadap kelompok bagaimana siswa dari hasil pengamatannya melakukan pengamatan dan menyusun anlisis 7. Refleksi Catatan yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis. Begitu juga dengan data hasil tes siklus I untuk dilakukan perbaikan – perbaikan pada siklus II. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada proses pelaksanaan di siklus
Media Bina Ilmiah 49 I dilakukan pengkajian kembali kemudian dikumpulkan untuk kemudian diperbaiki sehingga siklus II ini, sehingga bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Refleksi juga diberikan bagi mereka yang telah mencapai hasil sesuai standar yang telah ditetapkan namun masih ingin meningkatkan prestasinya ketingkat yang lebih baik. Hasil perolehan nilai siswa pada siklus II dilihat dari rata-rata kelas telah mencapai diatas KKM (75,86), jika dilihat dari hasil perolehan nilai siswa pada siklus II ini, adalah sebanyak 23 orang siswa yang telah memperoleh hasil diatas KKM dan sebanyak 7 orang siswa yang masih memperoleh nilai dibawah KKM. Kondisi ini masih memerlukan perbaikan walaupun telah terjadi peningkatan prestasi siswa dari siklus I ke siklus II, namun diharapkan pada siklus III bisa mendapatkan peningkatan yang lebih baik. Tindakan /refleksi akan dilakukan pada siklus III ini dengan memfokuskan pada penerapan metoda pembelajaran resitasi agar siswa bisa memahami lebih baik tentang materi pembelajaran pemeliharaan Kopling dan mencapai peningkatan prestasi belajar yang optimal. Dalam pembelajaran kejuruan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling, memerlukan ketekunan dan kosisten sehingga dapat mencapai hasil tindakan sesuai dengan rencana, bagi kelas XI Semester Satu Paket keahlian TKR SMK Negeri 1 Denpasar. Pembuktian ini yang ingin Peneliti capai pada siklus III sampai tuntas. C. SIKLUS III 1. Perencanaan Hasil yang diperoleh pada siklus II dilakukan refleksi di siklus III yang dijadikan dasar dalam melaksanakan perbaikan pada siklus III adalah semua kelemahan –kelemahan pada siklus II. Oleh karena itu, kegiatan yang akan dilakukan pada perencanaan siklus III merupakan perbaikanperbaikan dari kelemahan yang ditemukan sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan pembelajaran resitasi untuk mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi Memahami dan Memelihara Kopling, dengan mengacu pada materi tersebut, tindakan dilakukan lebih terfokus dengan memperhatikan kemampuan siswa di swetiap kelompok. b. Hasil pada siklus II di kaji kembali dengan melihat siswa yang belum mencapai prestasi maksimal sesuai dengan standar hasil yang _____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
50 Media Bina Ilmiah ditentukan oleh sekolah. Pada siklus III ini siswa difokuskan untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi memahami dan pemeliharaan Kopling dan mengamati proses pemeliharaan Kopling pada kendaraan. c. Menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian berupa soal teori untuk dilaksanakan pada siklus III berdasarkan yang telah dikembangkan pada siklus II. d. Menyusun lembar observasi kegiatan siswa dan guru. e. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar (materi ajar), sesuai dengan lingkup materi yang telah ditetapkan dan dfikembangkan pada siklus I, II demikian secara berkelanjutan pada siklus III. 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan tes awal (pre test), siklus III b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun (RPP terlampir) c. Mengamati siswa setiap kelompok, bagaimana siswa melakukan analisis terhadap penerapan Memahami dan Memelihara Kopling pada kendaraan lebih seksama. d. Membimbing siswa di setiap kelompok untuk membuat kesimpulan singkat tentang hasil analisis yang dibuat. e. Siswa mempresentasikan hasil kelompok masing-masing dan guru memberikan penilaian. f. Melaksanakan tes akhir (postet) siklus III. g. Setiap awal dan akhir siklus dilakukan tes untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkannya. 3. Observasi Untuk bisa mendapatkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi maka selama pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa serta interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan media yang digunakan, serta siswa dengan guru pada siklus III ini.
4. Refleksi Catatan yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis. Begitu juga dengan data hasil tes siklus II untuk dilakukan perbaikan – perbaikan pada siklus III. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada proses pelaksanaan di siklus II dilakukan pengkajian kembali kemudian dikumpulkan untuk kemudian diperbaiki sehingga siklus III ini bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Refleksi juga diberikan bagi _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
ISSN No. 1978-3787 mereka yang telah mencapai hasil sesuai standar yang telah ditetapkan namun masih ingin meningkatkan prestasinya ketingkat yang lebih baik. Hasil yang diperoleh pada siklus III ini dapat ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel Siklus I Siswa Kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan No
Nama
Keterangan
I Md Adi Apriana
Sikl us III 85
1
J/ K L
2
L
AA Nurhadi
85
Diatas KKM
3
L
I Made Agung Pranata
90
Diatas KKM
4
L
AA Gd Tri Kaumara
75
Diatas KKM
Diatas KKM
5
L
I Gd Arya Pratama
85
Diatas KKM
6
L
I Komang Ari Dimas
80
Diatas KKM
7
L
Kd Agus Wibawa
85
Diatas KKM
8
L
Pt Agus Nopiatmaja
80
Diatas KKM
9
L
Bagus Persad
85
Diatas KKM
10
L
Ida Bagus Pt Iyan P
85
Diatas KKM
11
L
Deniwira Adiputra
75
Diatas KKM
12
L
Dodo Kamal
85
Diatas KKM
13
L
Gd Eka Susiladana
75
Diatas KKM
14
L
Pt Kusuma E
80
Diatas KKM
15
L
Gst Pebriana Iswara
80
Diatas KKM
16
L
Gd Yoga Feriandika
78
Diatas KKM
17
L
Gd Riski Atmaja
80
Diatas KKM
18
L
I Pt Herman
80
Diatas KKM
19
L
Md Hendra Sudiatmika
75
Diatas KKM
20
L
Liga Saputra
80
Diatas KKM
21
L
Muhamad Rayhan
75
Diatas KKM
22
L
Muhamad Haji Septian
80
Diatas KKM
23
L
Md Mandala Putra
80
Diatas KKM
24
L
Nugraha Rizki
80
Diatas KKM
25
L
Kd Pramana Yuda
75
Diatas KKM
26
L
Rizki Andika Putra
80
Diatas KKM
27
L
Richu Fichiyadi
75
Dibawah KKM
28
L
Kd Suartana
80
Diatas KKM
29
L
I Gd Widnyana
75
DiatasKKM
30
L
I Gd Yuda Pratama
80
Diatas KKM
Total Rata-RataKelas
2406 80,2
Prolehan nilai KKM
Hasil perolehan nilai siswa pada siklus III dilihat dari rata-rata kelastelah mencapai diatas KKM (80,2), jika dilihat dari hasil perolehan nilai siswa pada siklus I ini adalah sebanyak 30 orang siswa yang memperoleh hasil diatas KKM dan sebanyak 30 orang siswa (100%) telah mencapai ketuntasan
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 belajar dan telah membuktikan adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling bagi siswa kelas XI TKR 1 Semester satu PaketKeahlian TKR SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Tindakan /refleksi dilakukan pada siklus III ini dengan memfokuskan pada penerapan metoda pembelajaran resitasi dalam pembelajaran dengan materi pemeliharaan Kopling pada kendaraan bagi siswa kelas XI TKR 1 Semester satu Paket keahlian TKR SMK Negeri 1 Denpasar telah mencapai hasil yang maksimal. Pelaksanaan tindakan /refleksi pada siklus III telah terbukti hasilnya, bahwa sebanyak 100% siswa telah mencapai ketuntasan belajar mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi Memahami dan Memelihara Kopling secara fokus dan siswa melakukan analisis materi dengan seksama sehingga hasil yang dicapai memuaskan. 12. Pembahasan antar Siklus 1. Siklus I, peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi Memahami dan Memelihara Kopling memperoleh peningkatan dari prasiklus. Hasil yang dicapai pada siklus I adalah (71,56). Dilihat dari perolehan nilai setiap siswa pada siklus I ini adalah : a. Sebanyak 22 orang siswa yang memperoleh hasil diatas KKM, b. Sebanyak 8 orang siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. 2. Siklus II, peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran kejuruan produktif dengan materi memahami dan pemeliharaan Kopling pada kendaraan memperoleh peningkatan dari siklus I. Hasil yang dicapai pada siklus II adalah (75,86). Dilihat dari perolehan nilai setiap siswa pada siklus II ini adalah : a. Sebanyak 23 orang siswa yang telah memperoleh hasil diatas KKM, b. Sebanyak 7 orang siswa yang masih memperoleh nilai dibawah KKM. 3. Siklus III, hasil perolehan nilai siswa pada siklus III dilihat dari rata-rata kelas telah menunjukkan diatas KKM (80,2), jika dilihat dari hasil persiswa dari siklus II, dibandingkan dengan perolehan nilai pada siklus III, adalah :
Media Bina Ilmiah 51 a. Sebanyak 30 orang siswa yang memperoleh hasil diatas KKM. b. Sebanyak 30 orang siswa (100%) telah mencapai ketuntasan belajar dan telah membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket keahlian TKR SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Pada sdiklus III ini tidak ada lagi nilai prestasi belajar siswa dibawah KKM. Keberhasilan tindakan yang dilakukan peneliti telah terbukti bahwa dengan penerapan metoda pembelajaran resitasi terhadap mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling bagi siswa kelas XI Semester satu SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014 memperoleh peningkatan sesuai dengan harapan peneliti . Pembelajaran resitasi sebagai salah satu wahana yang maksimal pada aktivitas siswa dalam pembelajaran Memahami dan Memelihara Kopling dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga pencapaian peningkatan kinerja ilmiah siswa serta membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman nya tentang Memahami dan Memelihara Kopling pada kendaraan dengan baik dalam waktu jangka panjang. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metoda resitasi pada mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling bagi siswa kelas XI TKR 1 Semester satu Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014, dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa secara signifikan dan peningkatan tersebut dapat terlihat hasilnya dari pra siklus, kemudian siklus I, siklus II. Siklus III, terjadi peningkatan hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa secara jelas peningkatan tersebut tahap demi tahap dicapai oleh siswa setelah dilakukan refleksi oleh Peneliti. Pada sdiklus III terlihat bahwa tidak ada lagi nilai prestasi belajar siswa dibawah KKM. Keberhasilan tindakan yang dilakukan peneliti telah terbukti bahwa penerapan metoda resitasi telah terbukti mampu meningkatkan prestasi hasil belajar pelajaran mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling secara optimal dan siswa lebih fasih dan paham dalam menerapkannya pada kegiatan pembelajaran praktek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan _____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
52 Media Bina Ilmiah metoda resitasi dalam pembelajaran mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling telah menunjukkan pembuktian hasil dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TKR 1 Semester Satu Paket Keahlian TKR SMK Negeri 1 Denpasar secara baik. Tujuan pembelajaran mata pelajaran memahami dan pemeliharaan Kopling adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan di bidang Teknik Kendaraan Ringan Program Keahlian Otomotif, agar siswa dapat bekerja dengan semart di dunia kerja/industri otomotif, serta memiliki sikap dan pengetahuan yang dapat menunjang keterampilanya untuk menjadi bekal dalam menunjang kehidupannya serta dalam menciptakan lapangan kerja jika telah menamatkan pendidikannya di SMK Program Keahlian Otomotif Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan, serta dapat melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1991. Pe-ngelolaan Kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif. Bandung: Re-maja Rosdakarya. Gavin R. 2009. Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta: PT Indeks. Hamalik, O. 2001. Proses Bela- jar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:
_____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
ISSN No. 1978-3787 PT Bumi Aksara. http://lib.uinmalang.ac.id, diundah pada tanggal 10 juni 2013. Mendiknas,UU. No 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. Mulyana, A.Z. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: PT Grasindo. Nur Hadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang : Universitas Negeri Malang. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta. Sukartun. 2009. Motivasi Belajar dengan Pendekatan Berbasis Aktivitas. Penelitian Tindakan Kelas. Suparno, P. Rohandi, R, Sukadi, G, Kartono, S. 2001. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi, Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Syamsuri, Pendidiukan Agama Islam untuk SMA kelas XII, Erlangga 2007. Tabaningati, B. 2009. Kedisip linan Belajar Siswa. Penelitian Tindakan Kelas. Usman, Uzer, M. 2002. Menjadi Guru Profesional, Edisi kedua, cetakan ke-14. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Zuriah, N, 2003, Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial, Edisi pertama. Malang: Bayu Media Publishing.
http://www.lpsdimataram.com