GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
1.
KATALOG GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA MODEL : FLEA-2000AL
1.1 Gambaran
Mengukur kerugian gesekan pada pipa dan peralatannya secara langsung.
Kemungkinan aliran yang terjadi laminer dan turbulen.
Kontrol alirannya presisi.
Macam-macam belokan (bend), katub, dan kran (cock).
Memberikan hasil yang meyakinkan.
1.2 Lingkup Experimen Kerugian gesekan pada : 1. Pipa lurus (beberapa bagian) 2. Perubahan penampang pipa langsung (membesar dan mengecil 3. Katup gerbang, katup bola, dan kran 4. Belokan 900, radius kecil 5. Belokan 900, radius besar 1.3 Spesifikasi Pompa air Laju aliran x head
: 73 liter/menit x 15 m
Motor Penggerak Daya
: 0,75 kW
Tangki penyimpanan air Kapasitas
: 50 – 100 liter
Pengaturan kerugian gesek Jaringan pipa, nominal (in)
: ½ B, ¾ B, 1 B, 1 1/4 B,
Perubahan penampang
: Pembesaran dan pengecilan langsung, pembesaran dan pengecilan secara berangsurangsur.
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Peralatan pipa
: Katup pintu air (gerbang), katup bola, dan kran.
Belokan
: 900 – radius kecil dengan penghubung ulir (sekrup) dan radius besar yang disambung dengan las.
Peralatan Flow meter
: Orifice meter, nozzle, venturimeter, rota meter.
Manometer pipa U (air raksa)
: 550 mm (air raksa tidak disuplai)
Manometer pipa U terbalik (air)
: 550 mm
Penunjuk tekanan
: 32 point
1.4 Kebutuhan Pendukung 1. Listrik 3 fase 220/380 v, 50/60 Hz 2. Suplai air dingin pada tekanan utama (mains )dan kering. 1.5 Dimensi dan Berat
2.
Panjang
: 3200 mm
Lebar
: 700 mm
Tinggi
: 1700 mm
Volume
: 8 m3
Berat
: 800 kg
TEORI UMUM Fluida cair yang megalir di dalam pipa mengalami bermacam-macam hambatan (mendapat beberapa kerugan). Kerugian-kerugian aliran tersrbut dapat dibagi menjadi 2 bagian : 1 . MAYOR LOSSES Adalah suatu kerugian yang dialami oleh aliran fluida dalam pipa yang disebabkan oleh koefisien gesekan pipa yang besarnya tergantung
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
kekasaran pipa, diameter pipa dan bilangan Reynold. Secara matematik dapat ditulis:
dengan
hf = kerugianyang disebabkan oleh gesekan aliran fluida dan pipa f = koefisien gesekan L = panjang pipa D = diameter pipa V = kecepatan aliran g = gravitasi
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
untuk mendapatkan harga f dapat digunakan grafik Moody (Moody Diagram). Misalnya akan mencari koefisien gesekan dari suatu pipa, harga bilangan Reynold dapat dicari terlebih dahulu dengan menggunakan :
Kemudian angka kekasaran (ε) dibagi dengan diameter pipa didapat suatu harga ε/d. Dari bilangan Reynold ditarik garis keatas sampai pada garis ε/d. Kemudian ditarik ke kiri sejajar garis bilangan Reynold, maka akan didapat harga f. Untuk beberapa bahan angka kekasarannya dapat diketahui seperti tabel berikut 2. MINOR LOSSES Adalah suatu kerugian yang dialami oleh aliran fluida cair yang disebabkan oleh valve, elbow (bend), orifice, dan perubahan penampang. Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut :
dengan
h = kerugian aliran akibat valve, elbow (bend), orifice, dan perubahan penampang k = koevisien hambatan valve, elbow (bend), orifice, dan perubahan penampang V = kecepatan aliran g = gravitasi
berikut ini diberikan tabel dan grafik koefisien hambatan pada minor losses. Tabel 1. Koefisien hambatan untuk katup terbuka dan sambungan T
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
7. LINGKUP EKSPERIMEN 1. Mengetahui pengaruh factor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada bilangan reynold tertentu. 2. mengetahui pengaruh koefisien head dalam belokan 900, reducer used pipe, sudden enlargement & contraction pipe, glove valve, gate valve dan cock pada bilangan reynold tertentu. 3. Mengetahui koefisien aliran untuk orifice, nozzle dan pipa venturi.
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
8. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN 1. KERUGIAN GESEKAN PADA PIPA 1. Pengukuran dan perhitungan 2. Faktor gesekan aliran pada pipa
2. KERUGIAN HEAD PADA PERLENGKAPAN PIPA 1. Pengukuran dan peritungan 2. Koefisien kerugian tekanan pada bend (belokan) 900 radius kecil, reducer used
pipe(perubahan
besar
penampang
berangsur-angsur),
sudden
enlargement & contraction pipe(perubahan besar penampang langsung), glove valve(katup bola), gate valve(katup gerbang) dan cock(kran).
3. PENGUKURAN DENGAN ORIFICE, NOZZLE DAN PIPA VENTURI 1. Pengukuran dan perhitungan 2. Koefisien aliran orifice, nozzle, dan pipa venture
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
I. EKSPERIMEN UNTUK MENGUKUR KERUGIAN GESEK PADA PIPA
(1)
TUJUAN Untuk mengetauhi kebiasaan atau prilaku (behavior) fluida incompressible pada jaringan saluran (piping), khususnya kerugian gesekan fluida. Tekanan diferensial ( h 1 , h 3 , h1, h1 1 ) yang berhubungan dengan laju aliran 2 4 4 (Q), pada berbagai atau diameter pipa (1/2B, 3/4B, 1B, 11/4B) diukur dan dihitung untuk mendapatkan factor gesekan (λ1/2, λ3/4, λ1, λ11/4) yang berhubungan dengan gesekan pada bilangan Reynold
(2)
PERALATAN EKSPERIMEN Gambar terlampir (gambar 4-1)
(3)
PELAKSANAAN PERCOBAAN 1.
PERSIAPAN A. Pengoprasian pompa dan katup Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan dalam keadaan tertutup. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air. Putar switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja mensirkulasi air. B. Pengaturan laju aliran Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1,VF-2)
2.
PENGUKURAN A. Tekanan diferensial dan laju aliran air dalam pipa Tekanan diferensial ( h 1 , h 3 , h1, h1 1 ) yang berhubungan dengan 2 4 4 kerugian gesek fluida pada laju aliran (Q) diukur dengan manometer air pipa U terbalik. Laju aliran aktual (Q) diukur dengan Rotameter. B. Pengesetan laju aliran
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Berbagai tekanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur kerugian gesekan diatur. Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan setelah lebih dari lima menit. C. Menghilangkan udara dalam pipa Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada manometer.
(4)
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN 1. HASIL PENGUKURAN 1. Tekanan diferensial
- h 1 , h 3 , h1, h1 1 2 4 4
2. Laju aliran aktual perjam
- Q (m3/jam)
3. Temperatur air
- T (0C)
2. PERHITUNGAN DAN PERSAMAAN a. Laju aliran perdetik – Q1 (m3/detik) Q1
Q x10 3 3,6
dengan Q didapat dari Rotameter b. Kecepatan air dalam pipa – V (m/s) V Q1 /
4
d2
dengan d adalah diameter dalam pipa, yaitu: d 1/2B = 0,0161 m, d 3/4B = 0,0216 m, d 1B = 0,0276 m, d 11/4B = 0,0357 m, d 2B = 0,0529 m. c. Faktor gesekan untuk air dalam pipa – λ
2 g.h.d V 2 .l
dengan h adalah tekanan diferensial yaitu h 1 , h 3 , h1, h1 1 (mH2O), 2 4 4 dan l adalah panjang pipa = 2m d. Bilangan Reynold untuk aliran air dalam pipa Re d
d .V
dimana v adalah viskositas kinematik air pada temperature T 0C (m2/s)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
(5)
HASIL AKHIR 1. CATATAN HASIL Catatan hasil harga pengukuran dan perhitungan dimasukan pada tabel 2. GRAFIK Dari hasil perhitungan kurva (mulus) hubungan antara kerugian gesek pada pipa dan bilangan Reynold λ
Red
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
II.
EKSPERIMEN
UNTUK
MENGUKUR
KERUGIAN
HEAD
PADA
PERALATAN PIPA
(1) TUJUAN Untuk mengetahui kebiasaan atau perilaku (behavior) fluida incompressible pada jaringan pipa, khususnya kerugian head fluida pada peralatan pipa. Tekanan diferensial, yang berhubungan dengan laju aliran pada peralatan pipa, seperti glove valve, gate valve, cock, perubahan penampang pipa (reducer used pipe, sudden enlargement & contraction pipe) dan perubahan aliran (smooth 900 bend, radius besar dan kecil), diukur dan dihitunguntuk mendapatkan koefisien kerugian head yang berhubungan dengan kerugian gesekan pada bilangan reynold.
(2)
PERALATAN EKSPERIMEN Gambarnya terlampir (Gambar 4-1)
(3)
PELAKSANAAN PERCOBAAN 1. PERSIAPAN A. Pengoperasian pompa dan katup Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan dalam keadaan tertutup.Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air. B. Pemilihan laju bukaan glove valve, gate valve, dan cock Berbagai laju bukaan glove valve, gate valve, dan cock diatur pada persentase yang sama yaitu bukaan penuh untuk setiap eksperimen. C. Pengaturan laju aliran Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1,VF2)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
2. PENGUKURAN A. Tekanan diferensial dan laju aliran air dalam pipa Tekanan diferensial ( h 1 , h 3 , h1, h1 1 ) yang berhubungan dengan 2 4 4 kerugian gesek fluida pada laju aliran (Q) diukur dengan manometer air pipa U terbalik. Laju aliran aktual (Q) diukur dengan Rotameter. B. Pengesetan laju aliran Berbagai tekanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur kerugian gesekan diatur. Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan setelah lebih dari lima menit. C. Menghilangkan udara dalam pipa Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada manometer.
(4)
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN 1. HASIL PENGUKURAN a. Tekanan diferensial yang berhubungan dengan kerugian head pada smoth 900 Bend dengan radius kecil h’1-2 (mHg), h1-2 (mH2O), h’27-28 (mHg), h27-28 (mH2O) b. Tekanan diferensial pada perubahan penampang pipa secara berangsurangsur (reducer used pipe) h’3-4 (mHg), h3-4 (mH2O), h’5-6 (mHg), h5-6 (mH2O) c. Tekanan diferensial yang berhubungan dengan kerugian head pada perubahan penampang pipa secara tiba-tiba (sudden enlargement & contraction pipe) h’29-30 (mHg), h29-30 (mH2O), h’31-32 (mHg), h31-32 (mH2O) d. Tekanan diferensial yang berhubungan dengan kerugian head pada glove valve, gate valve, dan cock h’9-10 (mHg), h9-10 (mH2O), h’7-8 (mHg), h7-8 (mH2O), h’11-12 (mHg), h1112
(mH2O)
e. Laju aliran aktual per-jam Q (m3/s)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
2. PERHITUNGAN DAN PERSAMAAN a. Laju aliran perdetik – Q1 (m3/detik) Q1
Q x10 3 3,6
dengan Q didapat dari Rotameter b. Kecepatan air dalam pipa – V (m/s) V Q1 /
4
d2
dengan d adalah diameter dalam pipa, yaitu: d 11/4B = 0,0357 m, d 2B = 0,0529 m. c. Koefisien kerugian head pada smooth 900 bend radius kecil – ζ1-2
12
h1 2 (V 1 1 ) 2 / 2 g 4
d. Koefisien kerugian head pada reducer pipe – ζ3-4
3 4
h34 (V 2 V 1 1 ) 2 / 2 g 4
e. Koefisien kerugian head pada sudden enlargement & contraction pipe – ζ29-30, ζ31-32 Rumus ζ29-30 = ζ1-2, h1-2 diganti h29-30 Rumus ζ31-32 = ζ1-2, h1-2 diganti h31-32 f. Koefisien kerugian head pada glove valve, gate valve, dan cock valve – ζ9-10, ζ7-8, ζ11-12 Rumus ζ9-10 = ζ1-2, h1-2 diganti h9-10 Rumus ζ7-8 = ζ1-2, h1-2 diganti h7-8 Rumus ζ11-12 = ζ1-2, h1-2 diganti h11-12 g. Bilangan Reynold untuk aliran air dalam pipa
Re d
d (1 1 ).V (1 1 ) 4 4
dimana v adalah viskositas kinematik air pada temperature T 0C (m2/s)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
(5)
HASIL AKHIR
1. CATATAN HASIL Catatan hasil harga pengukuran dan perhitungan dimasukan pada tabel. 2. GRAFIK Dari hasil perhitungan kurva (mulus) hubungan antara kerugian gesek pada pipa dan bilangan Reynold. ζ
Red 11/4
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
III. EKSPERIMEN UNTUK PENGUKURAN DENGAN ORIFICE, NOZZLE, DAN TABUNG VENTURI
(1) TUJUAN Untuk mengetahui kebiasaan atau perilaku (behavior) fluida incompressible pada jaringan pipa khususnya pengukuran laju aliran dan teorinya. Tekanan differensial (ho, hn, hv) yang berhubungan dengan laju aliran pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi, diukur dan digunakan untuk menghitung koefisien (Co, Cn, Cv) untuk menentukan hubungan laju aliran pada pipa dengan bilangan reynold.
(2)
PERALATAN EKSPERIMEN Gambarnya terlampir (Gambar 4-1)
(3)
PELAKSANAAN PERCOBAAN 1. PERSIAPAN A. Pengoprasian pompa dan katup Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan dalam keadaan tertutup.Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air. Putar switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja mensirkulasi air. B. Pengaturan laju aliran Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1, VF2). 2. PENGUKURAN A. Tekanan diferensial dan laju aliran dalam pipa Tekanan diferensial (h’o, h’n, h’v) yang berhubungan dengan kerugian head untuk laju aliran air (Qo, Qn, Qv) pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi diukur dengan manometer air pipa U. Laju aliran aktual (Q) diukur dengan Rotameter. B. Pengesetan laju aliran
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Berbagai takanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur kerugian head pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi diatur. Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan setelah lebih dari lima menit. C. Menghilangkan udara dalam pipa Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada manometer.
(4)
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN 1. HASIL PENGUKURAN a. Tekanan diferensial yang dihasilkan oleh Orifice
h’o (mHg)
b. Tekanan diferensial yang dihasilkan oleh Nozzle
h’n (mHg)
c. Tekanan diferensial yang dihasilkan oleh pipa Venturi h’v (mHg) d. Laju aliran aktual per-jam
Q (m3/jam)
e. Temperatur air
T (0C)
2. PERHITUNGAN DAN PERSAMAAN a. Laju aliran per-detik – Q1 (m3/detik) Q1
Q x10 3 3,6
dengan Q didapat dari Rotameter b. Laju aliran teoritis pada Orifice – Qo (m3/detik) Qo
4
do 2 2 g.ho
Dengan do = diameter Orifice (0,0114m) g = 9,8 m/s2 ho = 12,55 x h’o ho = perbedaan tekanan antara tingkat yang atas dan bawah pada Orifice (mH2O) h’o = pembacaan dari perbedaan merkuri kolom pada pipa manometer U air raksa (mHg) c. Laju aliran teoritis pada Nozzle – Qn (m3/detik) Qn
4
dn 2 2 g.hn
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Dengan dn = diameter Orifice (0,012m) g = 9,8 m/s2 hn = 12,55 x h’o hn = perbedaan tekanan antara tingkat yang atas dan bawah pada Orifice (mH2O) h’n = pembacaan dari perbedaan merkuri kolom pada pipa manometer U air raksa (mHg) d. Laju aliran teoritis pada pipa Venturi – Qv (m3/detik) Qv
4
dv 2 2 g.hv
Dengan dv = diameter Orifice (0,0114m) g = 9,8 m/s2 hv = 12,55 x h’o hv = perbedaan tekanan antara tingkat yang atas dan bawah pada Orifice (mH2O) h’v = pembacaan dari perbedaan merkuri kolom pada pipa manometer U air raksa (mHg) e. Koefisien aliran pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi – Co, Cn, Cv Co
Q1 Qo
Cn
Q1 Qn
Cv
Q1 Qv
f. Bilangan Reynold untuk aliran air dalam pipa
d (1 1 ).V (1 1 ) 4 4 Re d
dimana v adalah viskositas kinematik air pada temperature T 0C (m2/s) g. Kecepatan air dalam pipa – V (m/s) V Q1 /
4
d2
dengan d adalah diameter dalam pipa, yaitu: d 11/4B = 0,0357 m, d 2B = 0,0529 m.
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
(5)
HASIL AKHIR 1. CATATAN HASIL Catatan hasil harga pengukuran dan perhitungan dimasukan pada tabel. 2. GRAFIK Dari hasil perhitungan kurva (mulus) hubungan antara kerugian gesek pada pipa dan bilangan Reynold. ζ
Red 11/4
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Fluid Circuit Friction Experimental Apparatus
Contoh Perhitungan: 1. Viskositas kinematik air pada 27 Celcius T (C)
V (m2/s)
25
0.00844 .10-4
27
x
30
0,00796 .10-4
.10-4
25 27 (0,00884 x10 4 ) X 25 30 0,0084 x10 4 0,00796 2 (0,00884 x10 4 ) X 5 0,00088 0,00442 5 x 0,00176 X 0.008488.10 4
Jadi viskositas kinematik air pada suhu 27 C, v = 0,008488 . 10 4 m2/s 2. h i
= 14 mmHg = 14. 10 3 mHg = 14. 10 3 .13,6 mH2O = 190,4. 10 3 mH2O
h ii
= 7 mmHg = 7. 10 3 mHg = 7. 10 3 .13,6 mH2O = 95,2. 10 3 mH2O
h iii = 7 mmHg
= 7. 10 3 mHg = 7. 10 3 .13,6 mH2O = 95,2. 10 3 mH2O
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
3. Q1
Q 0,3 x10 3 x10 3 0,0833x10 3 m 3 / s 3,6 3,6
4. Vi Q1
xd 2
4 5. Vii Q1
4
Q1
6. Viii
4
xd 2
xd 2
7. Re di
d .V
8. Re dii
d .V
9. Re diii
d .V
0,0833x10 3 0,0833x10 3 0,0833m / det ik 3,14 0,001 2 x0,0357 4
0,0833x10 3 0,0833x10 3 0,78585m / det ik 3,14 0,000106 2 x0,0116 4
0,0161x0,4165 0,79 x10 4 4 0,008488 x10
0,0357 x0,0833 0,3504 x10 4 4 0,008488 x10
0,0116 x0,78585 1,07397 x10 4 4 0,008488 x10
0,0833x10 3 0,0833x10 3 0,4165m / det ik 3,14 0,2 x10 3 2 x0,0161 4
10. Faktor gesekan aliran air dalam pipa (25-26):
2 g.h.d 2 x9,8 x190,4 x10 3 0,0161 60,082624 x10 3 173,1986 x10 3 2 2 0,3469 V xl (0,4165) x 2
11. Koefisien kerugian head pada bend (27-28):
h27 28 95,2 x10 3 95,2 x10 3 268,9266 2 3 (V 1 1 ) 2 / 2 g 0,0833 / 2.9,8 0,354 x10 4 12. Laju aliran teoritis pada pipa venturi:
Qv
4
dv 2 2.g.hv
3,14 0,0116 2 2.9,8.12,55.7.10 3 0,138567 x10 3 m 3 / det ik 4
13. Koefisien aliran pada venturi:
Cv
Q1 0,0833x10 3 0,6011532 Qv 0,138567 x10 3
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
1. Hubungan antara bilangan reynold dan kerugian gesek (λ) Keterangan : X = Red( i ), Y = λ
No.
X
Y
Y'
XY
X2
X3
X4
X2Y
(Y-y)2
(Y-a-bx)2
1
7768.1544
0.179112
1391.3681
2
12946.924
0.119749
3
18125.694
4
(Y-i-jX-kx2)2
60344223
4.688E+11
3.641E+15
1.1E+07
0.0071225
0.0021967
0.0005197
1550.3816
167622842
2.17E+12
2.81E+16
2E+07
0.0006266
1.726E-05
0.0001483
0.082245
1490.7516
328540770
5.955E+12
1.079E+17
2.7E+07
0.0001555
0.0011102
0.0008589
23304.463
0.095242
2219.5635
543098008
1.266E+13
2.95E+17
5.2E+07
2.755E-07
0.0001436
2.728E-09
5
28483.233
0.090402
2574.9346
811294555
2.311E+13
6.582E+17
7.3E+07
1.862E-05
7.199E-05
5.72E-05
6
33662.002
0.081759
2752.1568
1.133E+09
3.814E+13
1.284E+18
9.3E+07
0.0001679
7.725E-05
5.27E-05
7
38840.772
0.071645
2782.7363
1.509E+09
5.86E+13
2.276E+18
1.1E+08
0.0005323
0.0001116
2.168E-06
8
44019.542
0.081278
3577.8038
1.938E+09
8.53E+13
3.755E+18
1.6E+08
0.0001806
5.489E-05
0.0001304
9
49198.311
0.07655
3766.1093
2.42E+09
1.191E+14
5.859E+18
1.9E+08
0.0003301
0.0001214
8.973E-06
10
54377.081
0.06919
3762.373
2.957E+09
1.608E+14
8.743E+18
2E+08
0.0006516
0.000144
0.0001457
Total
310726.18
0.947171
25868.179
1.187E+10
5.063E+14
2.301E+19
9.3E+08
0.0097861
0.0040489
0.0019242
Contoh perhitungan statistik: y
Y n
0,9471707 0,09471707 10
a. Regresi Linear (Y = a + bX) a
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )
b
n XY ( X )( y )
n X 2 ( X 2 )
n X 2 ( X 2 )
(0,09471707)(11x10 9 ) (310 x10 )(258 x10 2 ) 0,144752041 10 x11x10 9 (310726) 2 7
10 x258 x10 2 (310 x10 7 )(0,09471707) 1,6106 x10 6 9 2 10 x11x10 (310726)
Y 0,14475204 1,6106 x10 6 X
(Y y) ((Y a bX ) (Y y) 2
r
2
2
)
2
0,009786058 0,004048874 0,586260965 0,009786058
b. Regresi Polinomial (Y = i + jX + kX2)
Y ni j X k X 10i 310726.18 j 1.187x10 k......(i) XY i X j X k X 310726.18i 1.187x10 j 5.063x10 k......(ii ) X Y i X j X k X 1.187x10 i 5.063x10 j 2.301x10 k......(iii ) 2
2
2
2
Phenomena Dasar Mesin
10
3
3
10
4
10
14
14
19
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga: i = 0,20041; j = -6,258x10-6; k = 7,48962x10-11
Y 0,20041 - 6,258x1 0 6 X 7,48962x10 11 X 2
(Y y) ((Y i jX kX (Y y) 2
r
2
Phenomena Dasar Mesin
2
2 2
) )
0,009786058 0,001924165 0.803376904 0,009786058
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Hubungan antara Bilangan Reynold dengan Kerugian Gesek (λ) Pada Pipa Lurus 0.2 0.18
Kerugian Gesek
0.16 y = -2E-06x + 0.1448 R² = 0.5863
0.14 0.12
Linear (Series1)
0.1 0.08
Poly. (Series1)
0.06 0.04
y = 7E-11x2 - 6E-06x + 0.2004 R² = 0.8034
0.02 0 0
20000
40000
60000
Bilangan Reynold
Analisa grafik: Pada grafik hubungan antara bilangan reynold dan faktor gesekan terlihat bahwa bentuk grafik cenderung menurun seiring bertambah besarnya bilangan reynold. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin besar bilangan reynold, maka faktor gesekan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan rumus bilangan reynold:
Dimana: d = diameter pipa (m) V = kecepatan fluida (m/s) v = viskositas kinematik air (m2/s) dan faktor gesekan:
Dimana: g = percepatan gravitasi (m/s2) h = tekanan diferensial (mH2O) d = diameter pipa (m) V = kecepatan fluida (m/s)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Dari rumus tersebut, dengan mengasumsikan nilai dari d, v, g, h dan l konstan maka dapat disimpulkan bahwa besarnya Red dan
sangat tergantung pada V.
Besarnya bilangan reynold sebanding dengan kecepatan aliran (V) sedangkan besarnta faktor gesekan berbanding terbalik dengan kecepatan aliran (V). Jadi, semakin besar bilangan reynold, maka kecepatan aliran yang ditimbulkan semakin besar yang menimbulkan bidang kontak antara fluida dan pipa semakin kecil sehingga mengakibatkan faktor gesekan juga semakin kecil. Pada grafik di atas terlihat adanya penyimpangan. Pada bilangan reynold tertentu bentuk grafik terlihat semakin naik. Hal ini disebabkan karena adanya fluktuasi perbedaan tekanan pada manometer sehingga data yang diambil kurang tepat.
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
2. Hubungan antara bilangan reynold dan kerugian head (ζ) Keterangan : X = Red( ii ), Y = ζ
No.
X
Y
Y'
XY
X2
X3
X4
X2Y
(Y-y)2
(Y-a-bx)2
1
3503.2853
268.9476
942200.22
12273008
2
5838.8089
152.1475
888360.2
3
8174.3324
148.1956
4
10509.856
5
(Y-i-jX-kx2)2
4.3E+10
1.506E+14
3.3E+09
15395.027
5740.9715
1731.6913
34091689
1.991E+11
1.162E+15
5.2E+09
52.948799
917.84194
1737.3147
1211400.3
66819711
5.462E+11
4.465E+15
9.9E+09
11.053692
552.85129
317.55915
128.0703
1346000.3
110457073
1.161E+12
1.22E+16
1.4E+10
282.2609
1082.6154
250.44075
12845.38
142.8883
1835455
165003775
2.12E+12
2.723E+16
2.4E+10
3.9305916
54.023555
237.78659
6
15180.903
130.95
1987938.9
230459819
3.499E+12
5.311E+16
3E+10
193.79243
73.161255
202.12215
7
17516.427
122.9475
2153600.5
306825202
5.374E+12
9.414E+16
3.8E+10
480.63695
33.883275
126.71707
8
19851.95
119.6504
2375294.7
394099926
7.824E+12
1.553E+17
4.7E+10
636.07202
2.6147891
53.430713
9
22187.474
114.944
2550316.4
492283991
1.092E+13
2.423E+17
5.7E+10
895.62174
58.45457
13.984924
10
24522.997
119.9679
2941972.1
601377396
1.475E+13
3.617E+17
7.2E+10
620.16082
547.76923
115.58686
Total
140131.41
1448.709
18232539
2.414E+09
4.644E+13
9.518E+17
3E+11
18571.505
9064.1868
4786.6343
Contoh perhitungan statistik: y
Y n
1448,709 144,4709 10
c. Regresi Linear (Y = a + bX) a
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )
b
n XY ( X )( y )
n X 2 ( X ) 2
n X ( X ) 2
2
(1448,709)(2.414 x10 9 ) (140131.41)(18232539) 209,28091 10 x2.414 x10 9 (140131.41) 2
10 x18232539 (140131.41)(1448,709) 0,0045964 10 x2.414 x10 9 (140131.41) 2
Y 209,2809108 0,0045964 X
(Y y) ((Y a bX ) (Y y) 2
r2
2
2
)
18571.505 9064.1868 0,511930405 18571.505
d. Regresi Polinomial (Y = i + jX + kX2)
Y ni j X k X 10i 140131.41 j 2.414 x10 k......(i) XY i X j X k X 140131.41i 2.414 x10 j 4.644 x10 k......(ii ) X Y i X j X k X 2.414 x10 i 4.644 x10 j 9.518x10 k......(iii ) 2
2
2
2
Phenomena Dasar Mesin
9
3
3
9
4
9
13
13
17
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga: i= 288,265; j=-0,019220; k =5,2181x10-7
Y 288,265 0,019220 X 5,2181x10 7 X 2
(Y y) ((Y i jX kX (Y y) 2
r2
Phenomena Dasar Mesin
2
2 2
) )
18571.505 4786.6343 0.74225913 18571.505
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Hubungan antara Bilangan Reynold dengan Kerugian Head (ξ) Pada Bend 90° 300
Kerugian Head
250 y = -0.0046x + 209.28 R² = 0.5119
200 150
Linear (Series1)
100
Poly. (Series1) y = 5E-07x2 - 0.0192x + 288.27 R² = 0.7423
50 0 0
10000
20000
30000
Bilangan Reynold
Analisa grafik: Pada grafik hubungan antara bilangan reynold dan kerugian head terlihat bahwa bentuk grafik cenderung menurun seiring bertambah besarnya bilangan reynold. Dari grafik dapat dilihat bahwa semakin besar bilangan reynold maka kerugian head semakin kecil. Hal ini sesuai dengan rumus bilangan reynold:
Dimana: d = diameter pipa (m) V = kecepatan fluida (m/s) v = viskositas kinematik air (m2/s) dan kerugian head: ζ Dimana: h = tekanan diferensial (mH2O) V = kecepatan aliran fluida (m/s) g = percepatan gravitasi (m/s2) Dari kedua rumus di atas, dengan mengasumsikan nilai d, v, h, dan g konstan, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya Red dan ζ tergantung pada V. Besarnya
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
bilangan reynold sebanding dengan kecepatan aliran (V) sedangkan besarnya kerugian head berbanding terbalik dengan kecepatan aliran (V). Jadi semakin besar bilangan reynold, maka kecepatan aliran yang ditimbulkan semakin besar yang menyebabkan kerugian head semakin kecil. Hal ini didasari oleh terbentuknya daerah separasi (separated region) pada belokan pipa. Semakin tinggi kecepatan, tekanan pada daerah tekanan tinggi (high-pressure region) semakin besar dan tekanan pada daerah tekanan rendah (low-pressure region) semakin kecil sehingga menyebabkan daerah separasi semakin kecil dan kerugian headnya pun juga semakin kecil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah:
Pada grafik di atas terlihat adanya sedikit penyimpangan. Pada bilangan reynold tertentu bentuk grafik terlihat semakin naik yang berarti kerugian head semakin besar. Hal ini disebabkan karena adanya fluktuasi perbedaan tekanan pada manometer sehingga data yang diambil kurang tepat.
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
3. Hubungan antara bilangan reynold dengan koefisien aliran pada venturi (Cv) Keterangan : X = Red( iii), Y = Cv
No.
X
Y
1
10781.663
2 3
Y'
XY
X2
X3
X4
X2Y
(Y-y)2
(Y-a-bX)2
0.601221
6482.1628
116244248
1.253E+12
1.351E+16
17969.438
0.799348
14363.825
322900690
5.802E+12
25157.213
0.757625
19059.737
632885353
1.592E+13
4
32344.988
0.72773
23538.416
1.046E+09
5
39532.763
0.734826
29049.693
6
46720.538
0.743286
7
53908.313
8
(Y-i-jX-kX2)2
7E+07
0.0193344
0.0103579
0.0067355
1.043E+17
2.6E+08
0.0034902
0.0077562
0.0089562
4.005E+17
4.8E+08
0.0003012
0.0014488
0.0012096
3.384E+13
1.095E+18
7.6E+08
0.0001572
1.316E-08
9.934E-05
1.563E+09
6.178E+13
2.442E+18
1.1E+09
2.963E-05
1.695E-06
0.0002085
34726.733
2.183E+09
1.02E+14
4.765E+18
1.6E+09
9.101E-06
1.265E-06
0.0002034
0.754904
40695.602
2.906E+09
1.567E+14
8.445E+18
2.2E+09
0.0002142
4.883E-06
5.84E-05
61096.088
0.740935
45268.222
3.733E+09
2.281E+14
1.393E+19
2.8E+09
4.428E-07
0.0004017
0.0005441
9
68283.863
0.75938
51853.409
4.663E+09
3.184E+14
2.174E+19
3.5E+09
0.0003652
9.762E-05
1.097E-05
10
75471.638
0.78344
59127.478
5.696E+09
4.299E+14
3.244E+19
4.5E+09
0.0018637
3.476E-05
0.0006554
Total
431266.5
7.402694
324165.28
2.286E+10
1.354E+15
8.538E+19
1.7E+10
0.0257654
0.0201049
0.0186813
Contoh perhitungan statistik: y
Y n
7.402694 0.7402694 10
e. Regresi Linear (Y = a + bX) a
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )
b
n XY ( X )( y )
n X 2 ( X ) 2
n X ( X ) 2
2
(7.402694)(2.286 x1010 ) (431266.5)(324165.28) 0,690570 10 x2.286 x1010 (431266.5) 2
10 x324165.28 (431266.5)(7.402694) 1,1524 x10 6 10 2 10 x 2,286 x10 (431266.5)
Y 0,690570271 1,1524 x10 6 X
(Y y) ((Y a bX ) (Y y) 2
r
2
2
)
2
0.0257654 0.0186813 0,219691601 0.0257654
f. Regresi Polinomial (Y = i + jX + kX2)
Y ni j X k X 10i 431266.5 j 2.286 x10 k......(i) XY i X j X k X 431266.5i 2.286 x10 j 1.354 x10 k......(ii ) X Y i X j X k X 2.286 x10 i 1.354 x10 j 8,538x10 k......(iii ) 2
2
2
2
Phenomena Dasar Mesin
10
3
3
10
4
10
15
15
19
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga: i = 0,645005; j = 3,893x10-6; k = 3,17824x10-11
Y 0,645005 3,893x10 - 6 X 3,17824x10 - 11X 2
(Y y) ((Y i jX kX (Y y) 2
r
2
Phenomena Dasar Mesin
2
2 2
) )
0.0257654 - 0.0186813 0.274943581 0.0257654
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
Hubungan Antara Bilangan Reynold dengan Koefisien Aliran Pipa Venturi Pada 27° C 0.9
y = 1E-06x + 0.6906 R² = 0.2197
0.8 Koefisien Aliran
0.7 0.6
y = -3E-11x2 + 4E-06x + 0.645 R² = 0.2749
0.5
Linear (Series1)
0.4 Poly. (Series1)
0.3 0.2 0.1 0 0
20000
40000
60000
80000
Bilangan Reynold
Analisa grafik: Pada grafik hubungan antara bilangan reynold dan koefisien aliran terlihat bahwa bentuk grafik cenderung naik (konstan) seiring bertambah besarnya bilangan reynold. Dari grafik dapat dilihat bahwa semakin besar bilangan reynold, maka semakin besar pula koefisien alirannya. Secara matematis dapat dirumuskan, untuk bilangan reynold:
Dimana: d = diameter pipa (m) V = kecepatan fluida (m/s) v = viskositas kinematik air (m2/s) dan koefisien aliran:
Dimana: Qv = π/4.dv2√ Q1 = laju aliran per detik (m3/s) Qv = laju aliran teoritispada venturi (m3/s) dv = diameter venturi (m)
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
g
= percepatan gravitasi (m/s2)
hv = perbedaan tekanan pada venturi (mH2O) yang menyatakan bahwa Red dan Cv sebanding dengan besarnya kecepatan aliran (V). Secara teoritis, pada aliran fluida di dalam pipa berlaku hukum kekekalan energi dan hukum kontinuitas. Hal ini berarti bahwa debitnya selalu konstan, tetapi pada kondisi aktualnya tidak demikian. Kejadian ini disebabkan karena koefisien aliran yang meliputi loses karena perubahan penampang dan ketidakseragaman aliran yang berpengaruh pada kecepatan fluida. Jika kita tinjau persamaan hukum kontinuitas dan hukum kekekalan energi, Q1=Q2 A1.V1=A2.V2 V1 =
Karena z1 = z2
√
√
dengan
Cv = √
Phenomena Dasar Mesin
GESEKAN PADA ALIRAN FLUIDA
sehingga
Q = π/4.dv2
karena
Qv = π/4.dv2√
maka
Q = Cv. Qv
√
dari persamaan Cv, dapat disimpulkan bahwa nilai Cv dipengaruhi oleh perubahan luas penampang serta ketidakseragaman aliran fluida.
Rohmad Rudianto (0710620056) Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang 2009
Phenomena Dasar Mesin