PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh: DWILAN AGUSAPUTRA NIM. E1E 212 056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
i
ABSTRAK PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh: Dwilan Agusaputra, Safruddin, dan H. Ratnadi Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected]
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Durian yang disebabkan masih dominannya penerapan metode pembelajaran yang konvensional oleh guru, seperti ceramah dan pemberian tugas sehingga kurang variatif dan cenderung membosankan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Durian Tahun Ajaran 2015/2016 melalui penerapan metode Question Stdudent Have. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal mencapai 52% dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 31 dengan kategori kurang aktif serta skor aktivitas guru 37 dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan sehingga dilakukan penelitian siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 81% dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 53 dengan kategori aktif sedangkan aktivitas mengajar guru memperoleh skor 55 dengan kategori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode Question Student Have pada siswa kelas IV SDN Durian telah memenuhi indikator yang ingin dicapai. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penerapan metode Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi siswa kelas IV SDN Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Kata-kata kunci: Metode Question Student Have, Hasil Belajar IPA
ii
ABSTRACT THE APPLICATION OF QUESTION STUDENT HAVE METHOD TO IMPROVE STUDENTS OF GRADE IV SCIENCE LEARNING OUTCOMES AT SDN DURIAN ACADEMIC YEAR 2015/2016
By: Dwilan Agusaputra, Safruddin, dan H. Ratnadi Teacher Education Courses Elementary Schools Department of Science Education, FKIP Mataram University Email:
[email protected]
This research is Classroom Action Research was based on the low learning result in science which was caused by the domination use of conventional way of learning by the teacher, for example lecturing and giving assigment, as the result, the learning process tend to be less variative and boring for students. The purpose of this study is to improve students’ learning outcomes by applying Question Student Have method. The design of this research is a class action consisting of several stages namely planning, action, observation and evaluation, and reflection, which lasted for 2 cycles. The first cycle result of this study showed that there is up to 52% classical completeness and students’s learning activities obtained a score of 31 which less active category and teacher activity get score 37 with the category of quite well. Based on the results obtained in the first cycle, it can be conclude that the target has not been yet reached so that the second cycle was conducted. The results in the second cycle showed that the classical completeness has reached 81% and learning activities of students obtained a score of 53 in the category of active while teacher teaching activities get a score of 55 in both categories. These results suggest that the application of Question Student Have method in grade IV SDN Durian has met the indicators to be achieved. This it can be stated that the application of Question Student Havemethod is able to improve students of grade IV science learning outcomes at SDN Durian Academic Year 2015/2016. Key words: Question Student Have method, Science learning outcome
iii
A. Pendahuluan Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Keterampilan bertanya merupakan salah satu aspek yang penting bagi perkembangan belajar siswa. Siswa yang sering bertanya cenderung lebih mudah menyerap materi pembelajaran dibanding siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah bertanya. Guru memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan keterampilan bertanya siswa agar perkembangan belajar siswa dapat dicapai secara maksimal. Oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk mengembangkan keterampilan bertanya yang dimilikinya. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan ilmiah. Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan.Suatu proses pembelajaran hendaknya dilaksanakan secara interaktif, aktif, menantang dan memotivasi serta menyenangkan untuk menarik partisipasi aktif dari siswa serta memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya serta bagi psikologis anak. Oleh karena itu, mata pelajaran IPA dirancang untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Tingkat penguasaan atau keberhasilan siswa memahami apa yang diajarkan dalam materi mata pelajaran IPA sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran dengan menerapkan berbagai metode pengajaran agar siswa mudah memahami apa yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas IV SDN Durian pada tanggal 20 Desember 2015, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan semester gasal Tahun Ajaran 2015/2016 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM masih terbilang banyak. Dari 21 siswa hanya 7 siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau sekitar 33% dan 14 siswa (67%) tidak tuntas dengan mendapatkan nilai di bawah 70. Hal tersebut tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥70 dengan ketuntasan klasikal 75% pada pelajaran IPA yang telah ditetapkan di SDN Durian. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA masih belum sesuai dengan harapan. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu model pembelajaran konvensional dimana dalam kegiatan pembelajaran di kelas metode yang digunakan guru kurang menarik,
1
kebanyakan hanya berpusat pada guru saja dan setiap kali guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti, siswa hanya diam saja. Dari uraian di atas, hendaknya guru berupaya untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yang tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, sehingga dengan menerapkan metode pembelajaran yang efektif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah melalui pembelajaran menggunakan metode Question Student Have. Metode Question Student Have merupakan salah satu metode yang membuat siswa aktif membuat pertanyaan mengenai pelajaran sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal serta pembelajaran yang mereka lakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Durian dalam pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan penerapan metode Question Student Have Tahun Ajaran 2015/2016”. B. Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan Teori yang relevan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil Belajar - Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. - Jadi hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang disebabkan karena pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan setelah mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. 2. Metode Question Student Have Metode Question Student Have merupakan salah satu metode yang membuat siswa aktif membuat pertanyaan mengenai pelajaran sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal serta pembelajaran yang mereka lakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh: 1. Khasanah dengan NIM. A 54E090038 Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Question Student Have pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gembong 02 Tahun Pelajaran 2012/2013”. 2. Harti dengan NIM. 292009159 Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have Berbantuan Media Audio Visual Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil
2
Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Kutowinangun 01 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013”. Masalah yang terjadi di SDN Durian berdasarkan adalah hasil belajar siswa rendah, khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran konvensional dimana dalam kegiatan pembelajaran di kelas metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik, guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran menjadi monoton atau berpusat pada guru, serta rendahnya minat siswa dalam belajar. Mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, sehingga metode yang digunakan guru dalam mengajar akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang diberikan, penggunaan model pembelajaran yang tepat adalah diduga sebagai salah satu solusi untuk meminimalkan bahkan menghilangkan hambatanhambatan tersebut. Diantara solusi tersebut adalah dengan penggunaan metode question student have. Dengan demikian penggunaan metode Question Student Have diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Dari kajian teori di atas, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah Jika penerapan metode Question Student Have dilakukan secara optimal, maka hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Durian Tahun Ajaran 2015/2016 dapat meningkat. C. Pelaksanaan Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Durian Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah pada kelas IV. Adapun waktu penelitian adalah sebagai berikut: a. Siklus I dilaksanakan pada Tanggal 18 Mei dan 19 Mei 2016. b. Siklus II dilaksanakan pada Tanggal 25 Mei dan 26 Mei 2016. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Durian yang berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN Durian. Faktor-faktor yang menjadi fokus dalam penelitian ini diantaranya adalah faktor guru, yang diteliti adalah kemampuan guru dalam menerapkan metode question student have dan faktor siswa, yang diteliti yaitu dengan melihat hasil belajar siswa selama proses pembelajaran sebagai dampak penerapan pembelajaran yang berorientasi pada metode question student have. Variabel penelitian ini dibagi menjadi variabel harapan dan variabel tindakan. Definisi operasional variabel harapan yaitu hasil belajar adalah perubahan perilaku yang disebabkan karena pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran, pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada hasil belajar kognitif anak yang dapat dilihat melalui 3
tes. Definisi operasional variabel tindakan yaitu metode question student have. Metode question student have merupakan salah satu metode yang membuat siswa aktif membuat pertanyaan mengenai pelajaran sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal serta pembelajaran yang mereka lakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan setiap siklus, yaitu 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu yang sama yaitu 2x35 menit untuk setiap pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut. 1. Sumber Data dan Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari selurus siswa kelas IV semester II dengan jumlah siswa 21 orang, serta peneliti sebagai pengajar dan guru kelas sebagai observer. Adapun jenis-jenis data sebagai berikut: a. Data kualitatif, berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran dikelas berlangsung. b. Data kuantitatif, berupa skor hasil tes atau evaluasi belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus. 2. Cara Pengumpulan Data a. Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa aktivitas. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. b. Tes Hasil Belajar Adapun tes yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah tes hasil belajar yang berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu: 1. Lembar Pengamatan (Observasi) a. Lembar Observasi Aktivitas Guru Indikator keberhasilan aktivitas guru ditandai dengan aktivitas guru berkategori baik pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode question student have. Adapun aspek-aspek yang diamati sebagai berikut: 1) Kesiapan dalam pembelajaran 2) Pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa 3) Penerapan metode question student have dalam pembelajaran 4) Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok 5) Menutup kegiatan pembelajaran b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Observer akan mengamati aktivitas siswa. Indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif pada proses pembelajaran. Beberapa aspek penilaian aktivitas belajar adalah sebagai berikut:
4
1) Kesiapan dalam pembelajaran 2) Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunkan metode question student have 3) Interaksi siswa dengan guru 4) Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok 5) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan kegiatan pembelajaran 2. Tes Hasil Belajar Mengetahui hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda. Teknik Analisis data yang digunakan sebagai berikut. a. Ketuntasan Individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai ≥ 70 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus: Skor Perolehan Nilai = x 100 Skor Maksimal (Purwanto, 2011: 207) b. Menghitung Nilai Rata-rata ∑X X= N Keterangan: : Nilai rata-rata X ∑X : Jumlah seluruh skor N : Subyek (Sudjana, 1989: 109) c. Ketuntasan Klasikal ∑ Siswa yang tuntas belajar P= x 100 ∑ Siswa Keterangan: P : Ketuntasan klasikal (Aqib, dkk; 2009: 41) 3. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa Data hasil observasi guru dan siswa berupa skor, selanjutnya akan diobservasi menurut Nurkancana, dkk (1990) dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Data Aktivitas Guru 1) Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor, yaitu:
5
a) Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak dan kurang baik. b) Skor 2 diberikan jika deskriptor nampak dan cukup baik. c) Skor 3 diberikan jika deskriptor nampak dan baik. d) Skor 4 diberikan jika deskriptor nampak dan sangat baik. 2) Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMi) a) Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4 b) Skor minimal untuk setiap deskriptor = 1 Jadi Skor Maksimal Ideal (SMi) = 15 x 4 = 60 Sedangkan skor minimal semua indikator = 15 x 1 = 15 3) Menentukan Mi (Mean Ideal) dan SDi (Standar Deviasi Ideal) dengan rumus sebagai berikut: Mi = ½ (Smax + Smin) = ½ (60+15) = 37,5 SDi = ⅓ Mi = ⅓ (37,5) = 12,5 (Nurkancana, dkk; 1990: 100) 4) Menentukan kriteria aktivitas guru Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas guru dijabarkan pada tabel berikut ini dalam Nurkancana, dkk; (1990: 102-103). Tabel 3.1 Kriteria Untuk Menentukan Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan Skor Standar Pedoman Konversi A ≥ MI + 1,5 SDI MI + 0,5 SDI ≤ A < MI +1,5 SDI MI−0,5 SDI ≤ A < MI + 0,5 SDI MI−1,5 SDI ≤ A < MI −0,5 SDI A < MI −1,5 SDI
Interval Skor
Kategori
A ≥ 56,25 43,75 ≤ A < 56,25 31,25 ≤ A < 43,75 18,75 ≤ A < 31,25 A ≤ 18,75
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Keterangan: A : Skor aktivitas guru Mi : Mean Ideal SMi : Skor Maksimal Ideal SDi : Standar Deviasi Ideal
b. Data Aktivitas Siswa 1) Menentukan skor yang diperoleh siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
6
a) Skor 1 diberikan jika X ≤ 25% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud. b) Skor 2 diberikan jika 26% ≤ X ≤ 50% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud. c) Skor 3 diberikan jika 51% ≤ X ≤ 74% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud. d) Skor 4 diberikan jika X ≥ 75% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud. 2) Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMi) a) Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4 b) Skor minimal untuk setiap deskriptor = 1 Jadi Skor Maksimal Ideal (SMi) = 5 x 3 x 4 = 60 Sedangkan skor minimal semua indikator = 5 x 3 x 1 = 15 3) Menentukan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) dengan rumus sebagai berikut: Mi = ½ (Smax + Smin) = ½ (60+15) = 37,5 SDi = ⅓ Mi = ⅓ (37,5) = 12,5 (Nurkancana, dkk; 1990: 100) 4) Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas siswa dijabarkan pada tabel berikut ini dalam Nurkancana, dkk; (1990: 102-103). Tabel 3.2 Kriteria Untuk Menentukan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Skor Standar Pedoman Konversi X ≥ MI + 1,5 SDI MI + 0,5 SDI ≤ X < MI +1,5 SDI MI−0,5 SDI ≤ X < MI + 0,5 SDI MI−1,5 SDI ≤ X < MI −0,5 SDI X < MI −1,5 SDI
Keterangan: X :Skor aktivitas siswa Mi : Mean Ideal SMi : Skor Maksimal Ideal SDi : Standar Deviasi Ideal
7
Interval Skor
Kategori
X ≥ 56,25 43,75 ≤ X < 56,25 31,25 ≤ X < 43,75 18,75 ≤ X < 31,25 X ≤ 18,75
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif TidakAktif
Indikator Keberhasilan 1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% siswa secara klasikal telah mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM). 2. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mencapai katagori “aktif” atau berada pada interval skor (43,75 ≤ X < 56,25) dan apabila aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran mencapai katagori “baik” atau berada pada interval skor(43,75 ≤ X < 56,25). D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1. Siklus I Jumlah siswa yang mencapai KKM 11 orang (52%). Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 30, rata-rata kelas adalah 64,28, skor aktivitas guru 37 dengan kategori cukup baik dan skor aktivitas siswa 31 dengan kategori kurang aktif. Penelitian belum tuntas dan dilanjutkan ke siklus II. 2. Siklus II Jumlah siswa yang mencapai KKM 17 orang (81%). Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40, rata-rata kelas adalah 74,76, skor aktivitas guru 55 dengan kategori baik dan skor aktivitas siswa 53 dengan kategori aktif. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II di atas, dapat disajikan data secara keseluruhan yang dapat diamati, yaitu hasil observasi aktivitas guru, hasil observasi aktivitas siswa dan hasil belajar IPA materi sumber daya alam pada tabel perbandingan siklus I dan siklus II berikut ini: Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I dan Siklus II Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Ketuntasan Siklus Jumlah Jumlah Rata-rata Klasikal Kategori Kategori Skor Skor Cukup Kurang I 664,28 52% 37 31 Baik Aktif II 74,76 81% 55 Baik 53 Aktif E. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode question student have dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Durian Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan:
8
1. Hasil belajar siswa pada sisklus I dengan nilai rata-rata mencapai 64,28 dengan persentase ketuntasan klasikal 52% meningkat pada siklus II menjadi 74,76 dengan persentase ketuntasan klasikal 81%. 2. Skor aktivitas belajar siswa pada siklus I mendapat nilai 31 dan pada siklus II meningkat menjadi 53. 3. Skor aktivitas mengajar guru pada siklus I mendapat nilai 37 dan pada siklus II meningkat menjadi 55. Adapun saran yang ingin disampaikan oleh peneliti dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, diharapkan lebih aktif dan mendengarkan arahan guru dalam pembelajaran dengan penerapan metode question student have sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik. 2. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan metode question student have sebagai salah satu metode pembelajaran alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa serta aktivitas siswa dalam pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA. Selain itu, diharapkan untuk tetap memberikan dukungan moril dan bimbingan kepada siswa yang belum tuntas dalam pencapaian hasil belajar supaya terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan model pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aqib, Zainal, Siti Jaiyaroh, Eko Diniati, dan Khusnul Khotimah. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV. Yrama Widya BSNP. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bhakti Harti. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have Berbantuan Media Audio Visual Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Kutowinangun 01 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4397/1/T1_292009159_Ju dul.pdf diakses tanggal 5/1/2016 Khasanah. 2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Question Student Have pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gembong 02 Tahun Pelajaran 2012/2013. http://eprints.ums.ac.id/21438/14/2.Naskah_Publikasi_Skripsi.pdf diakses tanggal 5/1/2016 Nurkancana dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Silberman, Mel. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenamamedia Group Wahidmurni, Mustikawan, Ridho. 2010 Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik. Yogjakarta: Nuha Litera.
10