16/10/2013
Definisi pelarut
materi yang berfungsi untuk melarutkan materi lain, dapat berbasis air atau senyawa organik
Pelarut dan Kesehatan di Lingkungan Kerja
Air : Ai mengandung asam, alkali, deterjen Senyawa organik : contoh: dry cleaning, thinner cat, pembersih mesin tik, desktop, pelarut pestisida, penghilang lemak dan minyak, pengekstrasi
PELARUT DALAM INDUSTRI
KESEHATAN : Keracunan karena pelarut bersifat toksik KESELAMATAN : Pelarut sebagai penyebab kebakaran/kecelakaan
Senyawa Toksik Senyawa yang memberikan efek negatif terhadap kesehatan manusia atau mahluk hidup lainnya (hewan, tumbuhan dll) tumbuhan,
Gangguan gg Terhadap p Kesehatan
Efek toksik – fungsi dari:
Sifat senyawa Jumlah yang masuk/dosis Portal of Entry Resistensi Individu
1
16/10/2013
Portal of Entry
ORAL
Oral/Mulut (sistem pencernaan)
Inhalasi
Absorpsi (kulit)
Suntikan
Senyawa kimia terinhalasi – bentuk:
Gas:
Vapor (uap):
Aerosol:
Mulut Kerongkongan Lambung Usus Halus Usus Besar Ekskresi
INHALASI
Senyawa kimia dimana molekul2nya bergerak bebas dalam ruang terbatas pada tekanan dan temperatur normal
Fasa gas suatu senyawa kimia dimana pada Temperatur dan Tekanan Normal berbentuk cairan atau padatan vapor pressure
suspensi partikel solid atau tetesan cairan dalam media gas: dust, mist, fume, fog, fiber, smoke dan smog
ABSORPSI melalui KULIT Ukuran molekul
Struktur kulit manusia
Derajat Ionisasi Faktor2 penentu t laju l j absorpsi
Kelarutan dalam lemak
Kelarutan dalam air
© 2009 WebMD, LLC.
2
16/10/2013
Efek Senyawa Toksik
Dosis dan Respons
Akut:
Kronik:
paparan sekaligus konsentrasi tinggi efek segera iritasi – kematian
paparan konsentrasi rendah dalam waktu lama akumulasi senyawa toksik gangguan kesehatan
Dosis:
jumlah senyawa kimia yang masuk ke dalam tubuh
Respons: efek atau respons tubuh: sakit atau kematian
Dosis
Dose Threshold :
dosis minimum yang menghasilkan efek terukur
Lethal L th l Dose: D dosis yang dapat menyebabkan kematian Lethal Concentration: konsentrasi terinhalasi yang dapat menyebabkan kematian
Threshold Limit Values Konsentrasi senyawa kimia dalam udara, dimana pada konsentrasi tersebut hampir seluruh pekerja yang terpajan dari hari ke hari selama d l dalam waktu kerja tidak d akan mengalami efek merugikan
kerentanan
perseorangan sangat bervariasi ada pekerja (%-ase kecil) yang mengalami gangguan pada konsentrasi dibawah atau pada nilai TLV
Standard dan Batas Paparan
NAB (NILAI AMBANG BATAS)
Threshold Limit Values 3 kategori TLV: 1.
Time-weighted average (TWA)
2.
Short-term exposure limit (STEL)
3.
Ceiling (C)
3
16/10/2013
Threshold Limit Values
Threshold Limit Values
Time-weighted average:
Nilai pajanan senyawa toksik harian tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap pekerja (8 jam/hari dan 40 jam/minggu)
TWA
Short-term exposure Limit (STEL):
Ceiling:
C1T1 C2T2 ...... CnTn 8
C1 = Konsentrasi senyawa pada waktu T1 T1 = Paparan perioda waktu pertama selama 8 jam kerja C2 = Konsentrasi senyawa pada waktu T2 T2 = Paparan perioda waktu kedua selama 8 jam kerja Cn = Konsentrasi senyawa pada waktu Tn
Konsentrasi pajanan yang dapat diterima menerus oleh pekerja selama maks 15 menit tanpa efek. tidak boleh dilampaui pada waktu kapan saja selama hari kerja kerja, walaupun 8 jam TWA masih memenuhi TLV-TWA, TLV konsentrasi tanpa efek: iritasi, kerusakan jaringan , narcosis , dll
Nilai maksimal pajanan yang tidak boleh dilampaui baik dalam waktu pendek dan untuk alasan apa pun
Tn = Paparan perioda waktu ke-n selama 8 jam kerja
Short-term exposure Limit (STEL) konsentrasi STEL dalam satu hari tidak boleh terjadi lebih dari 4 kali dengan g jjeda min 60 menit
MSDS Material Safety Data Sheet, memuat:
General information: produsen, alamat, telp, emergency contact
Hazardous Inggredients: nama kimiawi,
Karakteristik fisik dan kimia: karakteristik penguapan serta kandungan senyawa
Potensi Bahaya
Fire and explosive hazard data:
Data reaktivitas: stabilitas senyawa
Bahaya kesehatan: simptom, pertolongan pertama
Safe handling and use: penyimpanan, pembuangan
Control measure
KLASIFIKASI PELARUT
Klasifikasi Definisi
PROSEDUR Aman
Efek
SOLVENT
Ada 2 sistem pelarut: 1. Pelarut aqueous: berdasar air; berisikan asam, basa, deterjen, dll. 2. Pelarut non aqueous: pelarut organik Contoh: nafta, spiritus, bensin, terpentin, benzene, alkohol, dan trikloroetilen Klasifikasi pelarut organik: - hidrokarbon alifatik, alisiklik, aromatik - hidrokarnon terhalogenasi - keton, alkohol, eter Penilaian thd pelarut diketahui melalui rumus molekul dan toksisitasnya Pelarut dapat berupa campuran berbagai zat organik Aturan: diberi label ttg nama dan komposisi
4
16/10/2013
CLASSIFICATION
SOLVENT
Berbasis Air Berbasis
HC Aliphatic
(Aqueous)
Bukan Air (Non-Aqueous) Organik HC Halogenated
Alcohol
HC Cyclic
Ketone
HC Aromatic
Ether
Pengaruh terhadap kesehatan pekerja
Efek 1. 2. 3 3. 4.
SOLVENT
HC Aliphatic
Fisiologis: sangat variatif Bahaya potensial Kebakaran dan eksplosi Pencemaran udara
Major Classes of Common Organic Solvents Hexane, Benzine, Mineral spirits
• Larutan encer: pedih dengan waktu pemaparan yang lama, infeksi kulit bila kontak langsung. langsung • Pelarut organik (melalui uapnya): pada umumnya mudah menguap, menimbulkan gangguan pada pernafasan, keracunan yang mempengaruhi sistem syaraf, tergantung dari derajat penguapan.
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
Cyclohexane, Turpentine
HC Cyclic
HC Aromatic
Benzene, Toluene, Xylene
HC Aromatic
HC Halogenated
Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane
Methanol, Ethanol, Propanol
Alcohol
Ketone
Methyl ethyl ketone, Acetone
Ketone
Ethyl ether, Isopropyl ether, Ethylene glycol monoethyl ether
Hexane, Benzine, Mineral spirits
Depresi susunan saraf pusat, dermatitis, Umumnya inert, paling tidak reaktif
HC Halogenated
Alcohol
Ether
HEALTH EFFECT
Ether
5
16/10/2013
SOLVENT
HEALTH EFFECT
SOLVENT
HEALTH EFFECT Benzene sangat toksik terhadap jaringan pembuat sel darah,
HC Aliphatic HC Cyclic
Cyclohexane, Turpentine
HC Aromatic
Efek hampir sama dengan aliphatic, hanya tidak terlalu inert.
HC Aliphatic
Efek utama adalah dermatitis
HC Aromatic
Berbagai HC cyclic yang terinhalasi dapat dimetabolisme oleh tubuh menjadi zat yang kurang toksik.
HC Halogenated
Toluena dan xylena yang tercampur metil-etil-keton dapat menyebabkan mual dan pusing.
HC Cyclic Benzene, Toluene, Xylene
Benzene dapat diabsorpsi lewat k lit d kulit dan iinhalasi. h l i Ol Oleh h kkarena itu, seringkali dilarang dipakai bila pencucian menyebabkan terjadinya kontak kulit dan inhalasi.
HC Halogenated
Alcohol
Alcohol
Ketone
Ketone
Ether
Ether
Pada hewan percobaan, kerusakan dapat terjadi pada eksposur pertama,
HC Aromatic cair menyebabkan iritasi lokal dan vasodilatasi (pelebaran saluran darah). Bila terinhalasi dalam jumlah banyak akan terjadi kelainan paru-paru yang parah. Efek lain: dermatitis & SSP
SOLVENT
HEALTH EFFECT Efek bergantung pada Halogen yang terikatnya. Yang paling toksik: CCl4 dengan efek terhadap ginjal, hati, SSP, dan pencernaan. TLV: 10 ppm, Eksposur kronis CCl4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic
HC Halogenated
Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane
Alcohol Ketone
HC terklorinasi umumnya lebih toksik daripada HC terfluorinasi. Taraf toksisitas HC terklorinasi: menengah. Trikloro-etilen-> SSP, dermatitis, kerusakan hati, perubahan kepribadian pernah dideteksi.
Ether
SOLVENT
Trifluorotrikloro-etan di lain pihak, toksisitasnya rendah (TLV 1000 ppm). (TLV: ) K Karena sifatnya yang tidak mudah terbakar dan toksisitas rendah, maka digunakan secara umum sebagai substitute material yang lebih berbahaya.
HEALTH EFFECT
HC Aliphatic
SOLVENT
HC Aliphatic
Sangat berpengaruh thd SSP dan hati.
HC Cyclic
Methanol menyebabkan gangguan ketajaman penglihatan, dimetabolisme secara lambat, dan menghasilkan metabolit yang juga toksik. Oleh karenanya, methanol >>toksik ethanol
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ethanol: cepat diuraikan dan diubah menjadi CO2, mrp alcohol yang paling tidak toksik. Propanol lebih toksik, mudah termetabolisme menjadi metabolit yang >> toksik.
Ether
Homolog yang lebih tinggi akan lebih iritatif dan toksik dibanding dengan homolog yang lebih rendah.
SOLVENT
HEALTH EFFECT
HC Aliphatic HC Cyclic
HC Aromatic
HC Aromatic Iritatif terhadap mata, hidung, tenggorokan. Karenanya tidak diperkenankan dalam penggunaan konsentrasi tinggi.
HC Halogenated
Metil-etil-ketone bersama dengan toluena & xylena vertigo & mual
Alcohol
Ether
Methanol, Ethanol, Propanol
Ketone
HC Cyclic
Ketone
HEALTH EFFECT
Methyl ethyl ketone, Acetone
Konsentrasi rendah: gangguan pada kemampuan penilaian (judgement). Keton aliphatic yang jenuh: mudah diekskresikan dan jarang menimbulkan efek sistemik.
Bersifat anestetik. Bahayanya disebabkan adanya kecenderungan berubah menjadi peroxide yang explosif.
HC Halogenated
Ether terhalogenasi juga lebih toksik.
Alcohol Ketone Ether
Ethyl ether, Ether glycol,
Ether glycol efeknya terhadap otak, darah, jantung, mudah diserap lewat kulit dan menimbulkan efek saraf termasuk perubahan kepribadian. Etilen glikol mono-etil-eter jarang menimbulkan efek buruk.
6
16/10/2013
POTENSI ‘HAZARD’
SOLVENT
Organic liquids
TOKSISITAS
… in order of vapor hazard ?
TEKANAN UAP KEADAAN VENTILASI KONSENTRASI DI UDARA LOWER EXPLOSIVE LIMIT AUTO IGNITION TEMPERATURE
Substance
Vapor hazard (a) TLV
Gasoline
176
500
Carbon tetrachloride
14,170
10
Turpentine
66
100
Phenol
132
5
Benzene
5,000
25
FLASH POINT
(a) Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor concentration at 25oC to the TLV
Organic liquids arranged in order of vapor hazard Substance
Vapor hazard (a) TLV
Carbon tetrachloride
14,170
10
Benzene
5,000
25
Gasoline
176
500
Phenol
132
5
Turpentine
66
100
(a): Ratio
25oC
SOLVENT
(ppm/ppm) of equilibrium vapor concentration at to the TLV
LOWER EXPLOSIVE LIMIT ? LEL / LFL ?
AUTO IGNITION TEMPERATURE 800OF VS 1100OF ?
FLASH POINT 109OF VS 91OF ?
TOKSISITAS ?
SOLVENT
TLV: 500 ppm vs 350 ppm ?
TEKANAN UAP VHR: 1080 vs 300 ?
KEADAAN VENTILASI ?
KONSENTRASI DI UDARA Tinggi vs rendah ?
Kebakaran dan eksplosi Tidak terjadi bila: Ventilasi cukup Digunakan g p pelarut yyang g tidak mudah terbakar (FP > 140 F) dan tidak ada sumber api
7
16/10/2013
Fire and explosion
PELARUT MUDAH TERBAKAR Pelarut dengan FP < 200 F/93 C dibagi: Kelas I : <100 F/38 C Kelas II : >100 F/38 C dan <140 F/60 C Kelas III: > 140 F/60 C tetapi <200 F/93 C Flash Point: temperatur terendah dimana ia menguapkan cukup banyak uap yang bercampur dengan udara menjadi campuran yang mudah terbakar apabila sumber api didekatkan pada permukaannya Peralatan mengukur FP: Tag/taguliabue Closed Tester: FP <175 F/66 C, kecuali fuel oil The Pensky-Martens Closed Tester: FP antara 150 F/66 C sampai 230 F/110 C, untuk fuel oil Cleveland Open Tester Tag open Tester
Flammable/Explosive Range Combustible vaporr-air concentrations
NonFlammable Mixtures
A
B
Upper Flammable Limit (UFL)
Flammable Mixtures
C
Lower Flammable Limit (LFL)
NonFlammable Mixtures
Flammable range (FR): batas konsentrasi terlalu sedikit dan konsentrasi diatas FR (terlalu pekat) diantara batas ini api akan terus menyala (self sustaining) Lower Explosive Level (LEL) dan Upper Explosive Level (UEL) Hati-hati bila asalnya diatas UEL, dengan adanya ventilasi bisa masuk ke range yang yang akan terbakar
Flash Point Temperature
8
16/10/2013
Container Drum
penyimpan, dispenser harus: - jauh dari api - jauh dari cahaya matahari - dilengkapi spring-action cover: mengeluarkan uap yang berlebih tekanan tidak tinggi - diberi label - dicek label vs isinya
Bonding & Grounding
Bonding and Grounding
Transfer
liquid from one to another may produce voltage potential resulting in static spark capable of igniting flamable vapors Dispensing and receiving container shuold be bonded (metal to metal) together before pouring Large container should be grounding
Waste Disposal Semua material yang sudah terendam flammable liquid harus disimpan di tempat khusus terbuat dari metal, mempunyaii ttutup t yang self-closing, lf l i berlabel, untuk jenis buangan tertentu
9
16/10/2013
Wadah/container Wadah pelarut yang flammable biasanya berukuran 55 gallon dan 5 gallon untuk pemakaian rutin Wadah harus memenuhi standar Interstate Commerce Commission (ICC) untuk transportasi Buangan dibuang ke tempat yang sudah ditentukan untuk di-insenerasi atau dikumpulkan oleh yang berwenang mengolah dan membuang sampah B3 Pengusaha ini sering sama dengan supplier
Pengendalian kebakaran
Tentukan UEL dan LEL serta efeknya terhadap kesehatan Data untuk pengendalian: - sifat fisika kimia - jumlah uap yang dilepaskan - sumber api - temperatur pada berbagai operasi - laju ventilasi - konstruksi bangunan Ahli K3 konseultasi dengan berbagai ahli: kemungkinan sumber api dari listrik, api terbuka, dll., cara handling, pemeliharaan lingkungan aman
PROSEDUR AMAN
SOLVENT
Lisensi lingkungan panas
SELEKSI PELARUT ISOLASI DAN VENTILASI
‘Hot work permit’: penggunaan api terbuka dan temperatur tinggi ada program Prosedur aman program ‘Hot work permit’: - inspeksi ruangan - pengawas kebakaran k b k - peralatan kebakaran - komunikasi dan koordinasi berbagai departemen - isolasi berbagai sumber api - Cegah semua sumber api dan percikan/spark Ada formulir berbentuk ‘tag’
RESPIRATOR CEGAH KONTAK KULIT PORTABLE SAFETY CONTAINER BONDING AND GROUNDING WASTE DISPOSAL CONTAINER PENGENDALIAN KEBAKARAN/EKSPLOSIF HOT WORK PERMIT
Prosedur pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja
Substitusi Pelarut
• Pemilihan pelarut Penggantian pelarut yang efek bahaya lebih kecil (VHR), larutan pembersih xylene lebih aman daripada benzene, juga toluen (untuk hal khusus yang memerlukan daya penguapan besar), air paling baik. baik • Perlindungan alat, ventilasi dan alat pernafasan Jalur utama adalah paru-paru untuk masuk ke dalam tubuh melalui darah, diperlukan ventilasi yang dipasang pada daerah pernafasan atau respirator. • Perlindungan terhadap kontak langsung Kontak langsung yang dapat menimbulkan penyakit kulit (dermatitis), dapat terjadi akibat pencelupan, percikan tumpahan, perlindungan yang paling sesuai adalah sarung tangan/pakaian pelindung.
10
16/10/2013
Ventilasi (lokal)
Health and Safety Procedure Addition_Solvent
Responsibility of health and safety personnel Solvent selection Enclosure and ventilation Respirators Skin contact and protection
Responsibility of Health and Safety Personnel
Responsibility of Health and Safety Personnel
(Health and Safety Procedure)
(Health and Safety Procedure)
Some solvents like benzene, carbon tetrachloride, and methyl alcohol can be absorbed in amounts sufficient to cause physiological injury. The most effective way and often the only way to prevent it is to keep the solvent off the skin. Using mechanical handling devices, using impermeable protective clothing: face shields, gloves.
The other major hazard from solvents is contact with the skin. Dermatitis is the leading ind industrial strial disease disease. Contact with the skin occurs through direct immersion, splashing, spilling, solvent-soaked clothing, improper gloves, and contact with solvent-wet objects.
Responsibility of Health and Safety Personnel
Enclosure and Ventilation
(Health and Safety Procedure)
(Health and Safety Procedure)
Barrier cream have also been used successfully both in conjuction with gloves and without gloves. they are not a substitute for gloves, but if gloves are not cared for properly the barrier cream may be the better protection useful for minor contact with a solvent. Good personal hygiene. Spills and splashes should be removed immediately with soap and water.
The major portal of entry for solvents into the body is the lungs. The first and most effective way of preventing this is to keep the solvent out of the breathing zone. This is done by using LEV. Ventilation must be considered for any process utilizing solvents. Even storage requires adequate general ventilation to prevent accumulation and build up of flammable or toxic concentration.
11
16/10/2013
Pencegahan Respirators (Health and Safety Procedure)
Not be used as a regular means of protection against solvents because there are too many limitations. Emergency or back up protection only. Conditions producing concentrations of vapors high enough to be of toxicological significance. Limitations of leakage, surface contamination, need for adequate oxygen.
Kontrol Teknik Merencanakan proses industri yang sedapat mungkin menghindari/mengurangi kontak langsung pekerja dengan bahan-bahan yang digunakan. Pendidikan Para pekerja harus diberi informasi tentang bahanbahan yang berbahaya bagi kulit, yang sering digunakan dan bagi mereka harus ditanamkan pengertian untuk menghindari kontak langsung dengan bahan-bahan tersebut. Menjaga kebersihan tubuh merupakan salah satu pencegahan terbaik untuk mengurangi kerusakan pada kulit dan sebaliknya jika bekerja memakai pakaian kerja.
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu: • Kontrol teknik • Pendidikan • Tes penempatan kerja • Klinik dan tempat perawatan
Pencegahan (2) Alat perlindungan Seperti: - sarung tangan karet
- penutup muka
- sepatu boot
- cream pelindung - kaca mata - sabun basa Tujuannya untuk mengurangi kontak langsung antara bahan dengan kulit.
Test penerapan pekerja Test ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit pekerja sehingga dapat disesuaikan dengan lingkungan kerja yang akan dihadapinya.
Klinik dan tempat perawatan Pekerja yang mengalami kerusakan pada kulitnya harus segera dikirim ke klinik untuk mendapatkan pertolongan, sehingga mencegah kesukaran yang lebih parah.
Cleaning spill
12
16/10/2013
Chemical effects
Acids can cause severe burns
13
16/10/2013
No protection from toxic fume
Local exhaust
Medical Check up
14
16/10/2013
Tgl 21 Feb 07. Perusahaan tempat saya bekerja terjadi ledakan disalah satu mesin-nya (OSP Machine - Wet Process) tepatnya tanggal 20 Feb 07 jam 11.05.
Chemical yang digunakan : Campuran H2SO4, H2O2 dan H2O plus aditif. Satu korban meninggal dunia. Mengapa bisa terjadi ledakan sedahsyat itu (barangkali yang perusahaannya di sekitar Rancaekek mendengarnya, mirip kaya bom) kenapa bisa terjadi ledakan.
Case…
Peroksida adalah salah satu oksidator kuat. dalam suasana asam dia akan mengoksidasi apa aja. bahkan di limbah bisa menurunkan nilai COD. jika dia bertemu dengan reduktor yang sama-sama kuat maka bisa terjadi reaksi redox yang eksoterm.
15