11/7/2013
Letak Utilitas
Antoni Halim, Halim, structure engineer, DS&P
Mengurangi tinggi bersih Lantai
EKSPERIMEN BALOK BETON DENGAN BUKAAN
ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Metode Perencanaan
Bukaan Pada Balok
•
Strut and Tie Model
Truss - analogy – model
Model rangka batang
aliran gaya (load path) akibat beban P
Strut and Tie Model
Daerah D (Disturb)
distorsi tegangan
Perilaku dan Perencanaan Balok dengan bukaan ISEMS, 7-8 November 2013
Distribusi teg. geser
ISEMS, 7-8 November 2013
1
11/7/2013
Penelitian yang direncanakan
Metode Perencanaan • Modifikasi ACI (ACI Structural Journal)
Benda uji 1
(Kiang-Hwee Tan dan Mohammad A. Mansur)
Konsentrasi tegangan pada daerah opening Kombinasi Tulangan Geser dan diagonal Tulangan Geser
Benda uji 2
Tulangan Diagonal Benda ui 3
25 % gaya geser desain
75% Gaya geser desain ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Model SAP Truss Analogy benda uji 1
Penampang tipikal benda uji
P = 150 kN
f’c = 40 Mpa fy longitudinal = 400 Mpa fy geser = 240 MPa Batang tarik
Sudut mendekati 45o Tidak memotong lubang
Batang tekan ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
2
11/7/2013
Model Truss Analogy benda uji 2
Model Truss Analogy benda uji 3
P = 150 kN P = 150 kN
ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Perhitungan dan Pemasangan Tulangan (STM)
Pembuatan Benda UJi
Gaya Aksial Rangka Batang
Pembuatan Formwork
Luasan Tulangan
As = T/fy
Penulangan Balok T = gaya tarik batang fy = kuat leleh baja
Benda 1
POTONGAN - A
Benda 2
Benda 3
Perakitan Tulangan ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
3
11/7/2013
Pemasangan Strain Gauge
Pemasangan Strain Gauge
Strain Gauge Strain Gauge
Strain Gauge
Strain Gauge dengan coating ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Pemasangan LVDT
Pengecoran Benda Uji
(Linear Variable Displacement Transducers)
• Lokasi Puslitbangkim
Pengecoran ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
4
11/7/2013
Pemasangan LVDT
Pemasangan LVDT
(Linear Variable Displacement Transducers)
(Linear Variable Displacement Transducers)
ISEMS, 7-8 November 2013
Pemasangan dial gauge ( pengukuran Lendutan)
ISEMS, 7-8 November 2013
Persiapan penggambaran pola retak
ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
5
11/7/2013
Alat Uji dan pembaca data
Rencana Pembebanan 2 Siklus Pengujian
Kapasitas Alat = 2000 ton ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Hasil Pengujian Balok A
Pelaksanaan Pengujian
• Retak
• Retak ISEMS, 7-8 November 2013
pertama diagonal
8 ton Retak lentur di tengah bentang 45˚ ISEMS, 7-8 November 2013
6
11/7/2013
Hasil Pengujian Balok A • Beban ultimit = 340 kN
Distribusi regangan pada tulangan geser balok A
Deflection Vs Load (Beam A)
400.00 350.00
Load (kN)
300.00 250.00
TR-9
200.00
TR-10
150.00 100.00 50.00 0.00 0.000
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
Distribution Strain of Shear Reinforcement
60.000
Deflection (mm)
3 2.5
Strain (10-3)
2 1.5
Load 370 kN
1
Load 160 kN
0.5 0
TR-9
0
TR-10
1
2
3
4
5
6
-0.5
7
8
9
10
11
12
13
14
ISEMS, 7-8 November 2013
Analisa Data
15
16
No Strain Gauge
ISEMS, 7-8 November 2013
Hasil Pengujian Balok B Retak pertama
Konsentrasi gaya di sekitar lubang untuk Balok A
10 ton
Diikuti Retak geser
Deflection Vs Load (Beam B) 450
Beban ultimit 340 kN
12,4% Vu
350
18,8% Vu 22,1% Vu
Load (kN)
300
13,5% Vu 24,2% Vu
400
250
TR-9
200
TR-10
150 100 50 0
ISEMS, 7-8 November 2013
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
ISEMS, 7-8 November 2013
Deflection (mm)
7
11/7/2013
Distribusi regangan pada tulangan geser balok B
Analisa Data Konsentrasi gaya di sekitar lubang untuk Balok B
Distribution Strain of Shear Reinforcement
0,43% Vu
1.8
15,5% Vu
1.4 Strain (10-3)
1.2 1
Load 38 ton
0.8 0.4
tulangan diagonal
20,65% Vu
0.6
Load 16 ton
0.2 0 -0.2 15
1% Vu
9,4% Vu
1.6
17
19
21
23
25
27
29
31
40,6% Vu
33
No Strain gauge
ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Distribusi regangan pada tulangan geser balok C
Hasil Pengujian Balok C Tidak terjadi kegagalan geser Kegagalan pengangkuran
Distribution Strain of Shear Reinforcement Deflection Vs Load 300
1.2
240 kN
250
1 0.8 Strain (10-3)
Load (kN)
200
TR-9 TR-10
150 100
0.6 Load 220 kN
0.4 0.2
50
0
0
-0.2
Load 160 kN
30 0.00
5.00
10.00
15.00
Deflection (mm)
20.00
25.00
ISEMS, 7-8 November 2013
-0.4
32
34
36
38
40
42
44
46
48
No Strain Gauge
50
52
54
56
58
60
62
ISEMS, 7-8 November 2013
8
11/7/2013
Data Hasil Pengujian
Analisa Data Konsentrasi gaya di sekitar lubang untuk Balok C
Perbandingan Gaya Geser Ultimit Hasil Pengujian dengan STM dan Modifikasi ACI Gaya Geser (Vu) kN Beam
Mode of failure
(2)/(1)
(3)/(1)
150
Shear
0,88
0,88
150
Shear
0,88
0,88
150
Anchourage
1,25
1,25
eksperimen (1)
STM (2)
mod.ACI (3)
A
170
150
B
170
150
C
120
150
11,1% Vu 14,5% Vu
18,3% Vu
Metode Strut and Tie Model dan Modifikasi ACI
konservatif
16,2% Vu
ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Pemodelan
Analisa Lendutan maksimum (service load) Lendutan hasil penelitian Beban 160 kN
Balok A
4,34 mm
Balok B
3,14 mm
Balok C
7,43 mm Perhitungan ACI
Balok A = 5,54mm Balok B = 5,54 mm Balok C = 17,58 mm
Finite element
Balok A = 7,73 mm Balok B = 7,75 mm Balok C = 15,10 mm
Momen inersia efektif (Ie)
Perhitungan lendutan dengan cara ACI dan Pemodelan
konservatif ISEMS, 7-8 November 2013
Balok A ISEMS, 7-8 November 2013
9
11/7/2013
Pemodelan
Pemodelan
Balok B
Balok C ISEMS, 7-8 November 2013
ISEMS, 7-8 November 2013
Kesimpulan
Kegagalan Pengangkuran pada Balok C
•Perilaku Tulangan dengan Strut and Tie Model
Regangan pada beton = 2,746.10-3 Regangan pada baja = 0,76.10-3 < 1,9.10-3
Pada Eksperimen ini Tulangan geser sekitar bukaan menahan : • Balok A : 13,5% - 24,2% Vu • Balok B : 15,5% - 20,65% Vu • Balok C :11,12% - 18,3% Vu
Baja belum leleh Terjadi Slip tulangan baja terhadap lekatan beton
• Perilaku Tulangan dengan Modifikasi ACI Tulangan Vertikal menahan 18,8% Tulangan Diagonal menahan 40,6% • Berdasarkan lendutan maksimum, momen inersia
untuk keseluruhan penampang ISEMS, 7-8 November 2013
15 – 32 % Ig ISEMS, 7-8 November 2013
10
11/7/2013
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan balok lentur dengan bukaan :
http://www.davysukamta.com News / Articles
1. Metode Strut and Tie Model dan Modifikasi ACI dapat digunakan 2. Tulangan vertikal dekat bukaan dibuat sedekat mungkin dengan bukaan karena terjadi konsentrasi gaya aksial yang besar 3. Tulangan diagonal sangat dianjurkan untuk meminimalkan retak 4. Pergunakan penampang inersia efektif untuk perhitungan lendutan
ISEMS, 7-8 November 2013
TERIMA KASIH
ISEMS, 7-8 November 2013
11