BORDA Blitz
Edisi 10/2012
Berita seputar BORDA dan partner di Indonesia
Direktur, Staff BORDA dan Partner (LPTP, BEST, AKSANSI, BALIFOKUS) mengucapkan Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Edisi 10/2012
Daftar Isi 2
Berita Partner: Peresmian IPAL dan Biogas di Palembang
3
Profil: Mbak Pras
4
Berita DESWAM: kolaborasi BORDA dan INSTIPER –bag 1
8
BSD-Audit Label
9
Intercultural Training
10
Weltwärt 2012/2013
Sekapur Sirih Bulan Desember sejatinya merupakan bulan penutup bagi sebuah tahun untuk membuka kembali tahun yang baru dengan menanti bulan Januari. Namun, apakah penutupan itu sama dengan halnya masalah sanitasi dan sampah yang telah berubah menjadi permasalahan kita bersama? Jika kita mengurai berbagai permasalahan dari ujung hingga akarnya tidak akan pernah sampai selesai, karena sanitasi harus mengalami keberlanjutan yang mutlak agar terus lebih baik dan sampah yang sudah menjadi musuh nyata, selama di dunia masih ada kehidupan. Mari kita refleksikan bersama di benak pikiran masing-masing. Untuk itulah kami mengajak segenap elemen masyarakat dari berbagai kalangan untuk lebih memperhatikan kebersihan. Memang biasa dipandang sebelah mata, namun sudah sewajarnya kita sebagai manusia yang langsung berhubungan dengan alam, sepantasnya mengolah dan memberikan yang terbaik bagi alam, bukannya malah merusak bahkan mengeksploitasi berlebihan. Sehingga mulailah dari sekarang dengan mengubah kebiasaan menjaga kebersihan dan lingkungan kita dengan hal-hal kecil (perubahan besar bermula dari sebuah langkah kecil) seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang hajat sembarangan dan cucilah tangan setelah dari toilet. Ayo, Tahun 2013 Sudah Di Depan Mata, Mari Kita Bangun Sanitasi dan Olah Sampah yang Lebih Baik Lagi !!!
Tahukah Anda 15 Oktober dijadikan sebagai hari cuci tangan pakai sabun sedunia, apakah Anda sudah melakukannya dengan benar? Atau apakah Anda tidak pernah bahkan jarang melakukannya ketika sebelum makan dan sesudah dari toilet? Maka, mulailah cuci tangan sekarang juga, nanti dan esok untuk masa depan yang lebih baik.
Edisi 10/2012
BERITA Partner
Peresmian IPAL dan BIOGAS oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Palembang, Indonesia Tanggal 2 Oktober 2012 di kota Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di kawasan Rusunawa Kanariansyah, Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuya, MBA meresmikan bangunan DEWATS Rusunawa Blok A dan Blok B. Pembangunan tersebut didampingi oleh C-BETech LPTP sebagai implementasi Wastewater Treatment Plant (WWTP). Dalam sambutannya, beliau mengajak investasi kecil yang diarahkan untuk pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi umum, pertanian berkelanjutan, perlindungan ekosistem dan keanekaragaman hayati dan konservasi tanah dan air. Sebagai ibukota propinsi, Palembang dilalui oleh Sungai Musi sehingga sudah seharusnya masyarakat menjaga dan memperhatikan lingkungan tersebut. Akan tetapi begitu ironi, bahwa masyarakat dan industri membuang limbah mereka ke dalam tubuh Sungai Musi. Akibatnya sekitar 70% dari pencemaran air Sungai Musi berasal dari limbah rumah tangga (sampah domestik) dan membawa dampak munculnya penyakit diare juga dikarenakan sanitasi yang tidak sehat (berdasarkan data Layanan Kesehatan Palembang-2010). Oleh karena itu, pembangunan WWTP dan aplikasi biogas diperuntukkan untuk
mengurangi tingkat kenaikan beban pencemaran air di Sungai Musi dan sebagai proyek percontohan yang dapat direplikasi. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa limbah kapasitas di Rusunawa Blok A untuk 392 pengguna adalah 40 m3/hari dan gas yang dihasilkan 3,35 m3 yang setara dengan 1,85 liter minyak tanah. Untuk kapasitas pengolahan limbah di Rusunawa Blok B untuk 768 pengguna adalah 76 m3/hari dan 6,7 m3/hari gas yang dihasilkan setara dengan 3,7 liter minyak tanah. Sementara penurunan air menghitam oleh Biological Oxygen Demand (BOD) mencapai 75-90%. BOD merupakan suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. BOD digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran dalam suatu perairan. Bila nilai BOD suatu perairan tinggi menunjukkan bahwa perairan tersebut sudah tercemar. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk mendesain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, orang juga dapat menggunakan biogas sebagai bahan bakar yang dapat mengurangi kebutuhan bahan bakar yang semakin mahal. Yang
2
menekankan prinsip-prinsip prokerakyatan, pro-pertumbuhan, propekerjaan dan pro-lingkungan. Oleh: Rahmita-LPTP
Tahukah Anda: Hasil studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan: meningkatkan akses air bersih, sanitasi, perilaku higienis dan pengolahan air minum skala rumah tangga dapat menurunkan 94% kasus diare. (http://health.kompas.com/read/2012/06/0 1/08274732/5.Keuntungan.Membangun.San itasi)
Edisi 10/2012
PROFIL Mbak PRAS “Perubahan dimulai dari diri kita, bukan dari luar”
“Tak Kenal maka Tak Sayang” Adalah Prasetyastuti,SE, Msi, Ak , seorang lulusan Universitas Brawijaya (S1) dan Universitas Gadjah Mada (S2) dikenal sosok yang dinamis, berjiwa kepemimpinan dan tidak mengenal lelah. Wanita yang sering dipanggil dengan “Mb Pras” ini mempunyai background lulusan accounting dan akhirnya sekarang beliau lebih banyak menggeluti dunia kemasyarakatan, tepatnya lembaga swadaya masyarakat. Lalu apa yang menjadi latar belakang beliau terjun dalam dunianya sekarang, tak lain dan tak bukan adalah karena beliau sangat ingin lebih dekat dengan masyarakat dan merasa bisa memberikan pemberdayaaan maupun income di masyakarakat. Memang sebelumnya, beliau lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja di dunia accounting, internal audit bahkan furniture namun beliau merasa tidak betah dan kurang terlalu suka dengan begitu formalnya sistematika kinerja kantor. Maka dari itu, beliau berani untuk banting setir dalam menekuni dunianya sekarang seperti pernah bekerja di PPLH (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup). Faktor pengaruh lainnya adalah ketika masuk dalam UKM PA (Unit Kerja Mahasiswa Pecinta Alam) pada waktu kuliah di mana lebih sering menghabiskan waktunya dengan alam dan manusia. Selain itu, beliau juga sering dan aktif berorganisasi, sehingga sudah melekat betul dalam dirinya jika jiwanya sosok yang sangat bertanggungjawab ketika sudah diberi tugas atau kewajiban. Ditambah pembelajaran dari sosok ibunya yang
ditanamkan dalam diri beliau yakni melakukan hal-hal kecil dalam menghargai keadaan lingkungan sekitar, seperti dilarang membuang sampah sembarangan dan penghematan energi. Apabila berkenaan dengan masalah penghematan, beliau juga mengajarkan kepada kita tentang adanya penghematan energi di semua tempat, baik kita berada. Untuk itulah, semua harus bisa berubah agar lingkungan sekitar kita menjadi lebih positif karena perubahan dimulai dari diri kita, bukan dari luar”. Kesemua pengalaman tersebut, membawa beliau dipercaya untuk menduduki Program of Director AKSANSI. Belum lama memimpin AKSANSI kurang lebih 5 bulan, Mb Pras sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Beliau lebih menekankan kinerja teamwork dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga pekerjaan atau project yang dikerjakan akan segera terselesaikan dengan baik. Metode yang ditelurkan oleh beliau dinilai begitu efektif, karena memunculkan bentuk komunikasi efektif antar staff AKSANSI. Komunikasi inilah yang dianggap oleh beliau merupakan salah satu kunci pembangunan AKSANSI agar menjadi solid dan kuat. Selain itu, beliau juga senang apabila para staff mempunyai banyak ide-ide yang menarik dalam membangun AKSANSI. Sehingga beliau ingin menunjukkan bahwa dengan jumlah staff yang sedikit (5 orang) bisa menunjukkan taringnya kepada masyarakat.
3
Kegiatan yang telah dilakukan oleh AKSANSI pada awal kepemimpinan beliau masih meneruskan berbagai kegiatan yang telah direncanakan di tahun 2012. Akan tetapi, beliau juga menyadari, bahwa beliau dan AKSANSI masih harus terus belajar dan belajar dalam mewadahi KSM SANIMAS, karena belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah ada hentinya. Selain itu, terus melakukan komunikasi dengan AKSANSI daerah seperti di Solo dan Mojokerto, agar kesinambungan proses kerjasama tidak terhenti. Kegiatan lain yang tampak seperti pembuatan buletin AKSANSI yang masih terus berjalan dan pembuatannya juga melibatkan seluruh staff AKSANSI. Hal ini dimaksudkan agar mereka mempunyai jiwa saling memiliki dalam Buletin dan lebih mengefesiensikan waktu agar tidak terlalu lama terbit. Di sisi lain, beliau berharap bahwa AKSANSI akan lebih maju dan para staff lebih sejahtera dengan keloyalitasan mereka terhadap AKSANSI. Tidak serta merta beliau terus berjuang untuk kemajuan AKSANSI, akan tetapi beliau juga berharap kepada masyarakat agar terus “nguri-nguri” infrastuktur MCK yang telah dibangun. Apabila mereka tidak pernah merawat, tidak ada kesediaan operator dan dibiarkan terbengkalai begitu saja, maka akan bisa merusak bangunan bahkan bisa menghancurkannya (padahal jika dirawat dengan baik akan bisa bertahan sampai 20-30 tahun ke depan). Oleh: Rifki-BORDA
Edisi 10/2012
BERITA DESWAM
Kolaborasi BORDA dan INSTIPER (Institut Pertanian Stiper) Yogyakarta dalam penelitian “Percepatan Proses Dekomposisi Sampah dan Peningkatan Gizi” (bag. 1)
Selama kurang lebih beberapa bulan pada tahun 2012 ini, BORDA melakukan kerjasama penelitian dengan INSTIPER dalam meneliti proses dekomposisi sampah dan melakukan uji coba terhadap tumbuhan sawi (Brassica junceae L.). BORDA diwakili oleh divisi DESWAM (Kita Pro Sampah) dan INSTIPER diwakili oleh Ibu Rahayu Enny dan Ibu Pauliz Budi Hastuti selaku dosen serta Hari Setiawan dan Rofiq Aziz Riyanto selaku mahasiswa yang terjun di lapangan sebagai aktor. Penelitian ini merupakan bagian dari program DESWAM dan didanai oleh IDRC project (The Carbon Market dan Solusi Sampah Terpadu: Studi Kasus Indonesia). Penelitian ini dibedakan atas dua kajian penelitian yakni bertajuk “Upaya Mempercepat Proses Dekomposisi Limbah Kota dengan berbagai Jenis Dekomposer” oleh Hario Setiawan dan “Kajian Kualitas Pupuk Kompos dari Bahan Limbah Sampah Kota terhadap Hasil Sawi” oleh Rofiq Aziz Riyanto. A.
Upaya Mempercepat Proses Dekomposisi Limbah Kota dengan berbagai Jenis Dekomposer
Penelitian pertama dilakukan di MRF Pendowoharjo, Sleman kurang lebih 1-2 bulan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan teknologi pengomposan yang dapat mempercepat pembusukan sampah kota dan menguji kualitas kompos sampah kota yang dihasilkan dengan menerapkan pada tanaman hortikultura, pangan dan perkebunan. Nantinya, hasil yang diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam menanggulangi masalah sampah terutama sampah di perkotaan dan di sisi lain dapat mendukung tercapainya pembangunan
pertanian organik di Indonesia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) atau CRD (Completely Random Design), yang terdiri dari : No 1.
2.
Faktor
Variabel A1
Bahan Variabel MOL *) + Serum Darah Hewan + Rumen **) A2 MOL + Superdegra ***) Macam Dekomposer (A) + Kotoran Kambing A3 MOL + Superdegra + Terasi Keterangan : Semua bahan bervolume 250 ml, kecuali kotoran kambing 500 ml. *) Mikroorganisme Lokal **) Kotoran Sapi yang belum tercerna sempurna ***) Kandungan dari jenis mikroorganisme yang dapat membantu untuk mempercepat proses pengomposan. Mikroorganisme utama yang terkandung didalam superdegra adalah sebagai berikut : lactobasillus sp, actinomyces sp, rhizobium, acetobacter, mould, yeast B1 Sampah Kota (250 kg) B2 Sampah Kota (205 kg) + Hijau Daun (25 kg) + Bekatul (10 kg) + Arang Bahan Kompos (B) Sekam (10kg) B3 Sampah Kota (205 kg) + Kotoran Sapi (25 kg) + Bekatul (10 kg) + Arang Sekam (10kg) Keterangan : Dari kedua variabel di atas, diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan semuanya dikomposkan secara tertutup, untuk kontrol ditambah 1 perlakuan A1B1 yang terbuka (total 10 kombinasi)
1. Tahap Pengomposan a. Pemilahan Sampah Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan.
4
Edisi 10/2012 b. Pengecil Ukuran (pencacahan) Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos, dilakukan dengan pencacahan dengan mesin pencacah.
f. Pematangan Setelah pengomposan berjalan 20 – 30 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 7 hari.
c. Penyusunan Tumpukan Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun di atas windrow menjadi tumpukan dengan ketebalan 5 – 10 cm. Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 1,5m x 0,6 m x 0,6 m.
g. Penyaringan dan penimbangan hasil pengomposan Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahanbahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses, hasil penyaringan ditimbang.
d. Pembalikan Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
e. Penyiraman Penyiraman dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembapan kurang dari 50%). Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.
Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu dan ditimbang.
Pencacahan
Penyusunan tumpukan
Pembalikan
2. Proses Pengontrolan Proses pengontrolan yang harus dilakukan terhadap tumpukan sampah adalah: a. Monitoring Temperatur Tumpukan, dengan pengamatan suhu setiap hari, bila suhu terlalu tinggi dilakukan pembalikan. b. Monitoring Kelembapan, dilakukan dengan mengepal kompos, c. Monitoring Oksigen, dengan melakukan pengukuran O2 dalam kompos dengan alat bila O2 dalam kompos < 17% maka dilakukan pembalikan untuk meningkatkan aerasi. d. Monitoring Kecukupan C/N Ratio, nisbah C/N dianalisis setiap 1 minggu sekali.
Tahukah Anda
Pematangan
Pengayakan
Hasil ayakan
Dalam data statistik, setiap warga Indonesia menghasilkan sampah sekitar 0.5 kilogram per orang per hari. Jadi jika di dalam sebuah rumah tangga yang terdiri dari empat orang, maka akan ada setidaknya 2 kilogram sampah setiap harinya. Sebuah kota dengan skala kecil berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa, setiap harinya akan menghasilkan sampah sebanyak 100 ton. Sumber: detikNews, Senin 12/11/2012
5
Penimbangan
Edisi 10/2012 3. Hasil Penelitian Tabel 1. HASIL PENIMBANGAN PANEN KOMPOS (kg dan %)
&
%% %%
&)$
'
%&
&)$
(
'%
&)$
)
%'
&)$
*
''
&)$
+
&%
&)$
,
'&
&)$
-
&'
&)$
%$
&&
&)$
%
!
0!
%$)$$ (&$0! %$()$ (%,0! %$&$$ ($,0! %$%)$ ($*0! ,*$$ '((0! -$$$ '*$0! %$)$$ (&$0! *,)$ &+(0! ,&)$ ''$0! ,$$$ '&$0! '+0
&)$
*+)$ &+$0! *$$$ &($0! *))$ &*&0! )&$$ &$,0! ))$$ &&$0! ))$$ &&$0! *+)$ &+$0! '-)$ %),0! )')$ &%(0! (*$$ %,(0! &&)0
',$$ %)&0! (()$ %+,0! '*)$ %(*0! (-)$ %-,0! '%$$ %&(0! ')$$ %($0! ',$$ %)&0! &-$$ %%*0! &-$$ %%*0! '($$ %'*0! %(*0
%,$ $+0! %+$ $+0! %'$ $)0! &$$ $,0! %&$ $)0! %&$ $)0! %,$ $+0! %($ $*0! %'$ $)0! %($ $*0! $*0
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa berat kompos yang dihasilkan pada hari ke 30 (1 bulan pengomposan) berkisar antara 27% - 42 % atau rata-rata 37%, berarti ada penyusutan sebesar 63 %. Dengan bahan asing (bahan plastic) hanya sekitar 0,6 % (menurut SNI maksimum 15 %). Dan bahan yang belum terdekomposisi sebesar 14,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kompos yang dihasilkan telah memenuhi Standart Kualitas kompos SNI (berkualitas baik).
Tabel 2. HASIL ANALISIS STATISTIK (ANOVA) KUALITAS PERLAKUAN NO
PARAMETER
A1B1
1
Kandungan N
1,62 b 1,428 a 1,671 bc
2
Kandungan P 175,80 a 194,73 a 204,50 ab 238,65 cd 302,87 d 297,52 d
204 ab
3
Kandungan K 1,027 e 0,933 c
0,837 b
1,01 de
1,173 f
1,00 de
0,75 a
1,047 e
0,96 cd
4
C/N Ratio 2 mg 10,16 a 13,97 bc
16,13 c
18,74 d
14,46 bc
14,47 bc
12,68 b
16,12 c
13,62 b
A3B2
A3B3
A1B2
A1B3
A2B1
A2B2
A2B3
A3B1
A3B2
A3B3
2,056 e
1,975 de
1,93 de
1,85 cde
2,096 e
1,62 b
299,63 d 234,8 bc
Keterangan: S: Significant ; Ns: Non Significant Tabel 3. RINGKASAN HASIL ANALISIS DUNCAN MULTIPLE RANGES TEST (DMRT) PERLAKUAN NO
PARAMETER
A1B1
A1B2
A1B3
A2B1
A2B2
A2B3
1
Kandungan N
1,62 b
1,428 a
1,671 bc
2,056 e
1,975 de
1,93 de
2
Kandungan P
175,80 a 194,73 a
3
Kandungan K
1,027 e 0,933 c
0,837 b
1,01 de
1,173 f
1,00 de
0,75 a
1,047 e
0,96 cd
C/N Ratio 2 mg 10,16 a 13,97 bc
16,13 c
18,74 d
14,46 bc
14,47 bc
12,68 b
16,12 c
13,62 b
4
A3B1
1,85 cde 2,096 e
1,62 b
204,50 ab 238,65 cd 302,87 d 297,52 d 204 ab 299,63 d 234,8 bc
6
Tabel 4. Hasil Analisis Kualitas Kompos dibandingkan dengan Standart SNI
No. KODE AROMA 1 A1B1 0,0 2 A1B1 0,0 3 A2B1 0,0 4 A3B1 0,3 5 A1B2 0,0 6 A2B2 0,0 7 A3B2 0,0 8 A1B3 0,0 9 A2B3 0,0 10 A3B3 0,0 SNI
0
Rh (%) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
SUHU 24,7 27,0 26,3 25,3 26,0 24,7 26,3 25,7 25,7 26,0
O2 20,27 20,14 20,13 20,47 20,20 20,40 20,57 20,47 20,33 20,20
pH 8,0 7,7 8,5 8,0 8,0 8,7 8,3 7,9 8,4 7,8
C/N 11,6 10,8 12,1 11,8 14,5 13,0 13,2 13,7 13,4 13,5
N (%) 1,66 1,62 2,06 1,85 1,43 1,97 2,10 1,67 1,93 1,62
P2O5 (ppm) 185,40 175,81 238,65 204,04 194,73 302,87 299,63 204,50 297,52 234,84
K2O (%) 0,85 1,03 1,01 0,75 0,93 1,17 1,05 0,84 1,00 0,96
50
22 - 30
-
6,87,4
10 - 20
0,40
1.000
0,20
ok
ok
ok
ts
ok
ok
ts
ok
Hasil analisis kualitas kompos bila dibandingkan dengan Standart SNI, telah sesuai justru lebih bagus dari standart SNI terutama untuk kandungan unsur hara N dan K, tetapi untuk unsur P masih di bawah standart SNI. Begitu juga untuk pH kompos yang dihasilkan masih lebih tinggi dari yang di syaratkan oleh SNI.Untuk itu perlu ada tambahan terutama untuk peningkatan kandungan unsur P yaitu dengan Rock fosfat, sedangkan untuk pH perlu diturunkan sedikit yaitu dengan menambahkan belerang (unsur S). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua perlakuan yang diberikan dapat digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah kota. 4. Kesimpulan a. Dari hasil analisis statistik, kandungan N,P,K kompos dan nisbah C/N kompos 2 minggu dipengaruhi oleh interaksi antara macam decomposer dan macam bahan b. Kompos dengan kandungan Nitrogen paling tinggi dan berbeda nyata dengan yang lain diperoleh pada perlakuan A2B1 atau A3B2, sedangkan P tertinggi diperoleh pada perlakuan A2B2 atau, A2B3 atau A3B2, dan untuk unsur K tertinggi diperoleh pada perlakuan A1B1 atau A3B2. c. Namun secara keseluruhan kompos yang dihasilkan dengan berbagai macam decomposer dan berbagai campuran bahan kompos telah memenuhi STANDART KUALITAS KOMPOS YANG DIKELUARKAN OLEH SNI No. 19-7020-2004, kecuali kandungan unsure P dan pH kompos.
7
!
Edisi 10/2012
BERITA MONITORING
Audit Label 1 – Monitoring di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. DEWATS melakukan Audit Label 1 untuk memantau pelaksanaan persyaratan QMS (Quality Management System) dari sisi teknis di 1 lokasi kawasan Sumatera Utara dan Sumatera Barat, termasuk hasil dan prosedur. Selama proses audit, kualitas dan tingkat penyelesaian proyek hingga implementasinya di lapangan juga diperiksa. Tugas lainnya adalah pemantauan DEWATS Prefab program, biasa disebut SANFAB untuk mendukung AKSANSI, sebuah asosiasi KSM seluruh Indonesia. DEWATS menggunakan bentuk monitoring global yang telah dikembangkan sebagai alat standar BORDA untuk memantau semua proyek BORDA di seluruh dunia. Semua kegiatan dipimpin oleh Koordinator Program Teknis Prawisti Ekasanti dan Koordinator R&D Adita Yuniati. Selain itu, mereka dibantu oleh Adi Winoto, Koordinator Program BEST Medan; Syarif, Koordiantor Program BEST Padang; dan Mirta NC, Koordinator Program BEST Pekanbaru. Adapun kegiatan mereka bisa dijabarkan sebagai berikut: 1. Sumatera Utara, Audit Label 1 tanggal 30 Oktober 2012 di Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang yang terdapat bangunan MCK untuk melayani sekitar 100 warga. Hasil audit mendapatkan bahwa fasilitas bangunan masih aktif dan bagus. Kegiatan kedua pada tanggal yang sama, dilakukan monitoring SANFAB di Pondok Pesantren Kutalimbaru - Kabupaten Deli Serdang. Proyek tersebut menggunakan DEWATS prefab untuk digunakan sekitar 30003500 siswa. Alhasil semua fasilitas diperuntukkan untuk semua siswa dan guru, tak terkecuali para orang tua dan tamu berkepentingan yang biasanya datang ke pondok untuk melakukan kunjungan tiap minggunya. Melihat tingginya orang yang menggunakan fasilitas tersebut, maka bisa dikatakan jika hal ini merupakan solusi yang tepat bagi permasalahan sanitasi.
2. Sumatera Barat, Audit Label 1 tanggal 2 November 2012 di KSM Makmur, Jorong Koto Tangan, Kenagarian Koto Tangan, Batu Ampa dan Akabiluru – Kabupaten Lima Puluh Kota. Proyek ini terletak di TK (Taman Kanak-Kanak) yang diperuntukkan untuk 185 anak dan 12 guru. Sebelum pembangunan MCK, sebuah kolam terbuka di depan TK digunakan untuk buang air besar. Pada waktu itu, jumlah siswa yang ada sekitar 80 anak. Namun sekarang orang tua tidak perlu khawatir tentang buruknya kondisi sanitasi karena sudah ada fasilitas yang layak. Selain itu, monitoring DEWATS prefab juga dilaksanakan di 4 lokasi MCK, dari proyek yang dilaksanakan pada tahun 2011: a. 1 November 2012, di KSM Abdullah tepatnya di sekolah Madrasah, Bukit Sikumpa – Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil yang didapatkan fasilitas tersebut begitu optimal dimanfaatkan ketika jam sekolah berlangsung. b. 2 November 2012, di KSM Terang Jelas, Nagari Pangkalan – Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil monitoring menunjukkan semua fasilitas begitu memprihatinkan dan kumuh, seolaholah tidak lagi digunakan. Hal ini dikarenakan belum ada yang peduli terhadap bangunan MCK. Bahkan lebih parahnya, dahulu masyarakat tidak mau membayar uang iuran setelah memakai toilet. Ditambah lokasinya juga dekat dengan pasar yang notabene sebagai tempat publik, maka banyak sebagian orang menggunakan
8
MCK secara illegal. c. 3 November 2012, ada dua lokasi yang dikunjungi. Pertama, di KSM Pincuran Guci, Ganting Kota Padang Panjang. Hasil yang didapatkan semua fasilitas tidak ditemukan kerusakan berarti dan bahkan berlanjut dengan selalu digunakannya setiap hari oleh warga untuk sanitasi. Oleh karena itu, mereka selalu menjaga, merawat dan membersihkan bersama-sama. Bahkan hal menarik untuk membayar tagihan listrik diberlakukan bergiliran tiap anggota tetangga. Lokasi kedua di KSM Amanah, Padang Panjang Barat - Kota Padang Panjang. Ditemukan hasil secara keseluruhan seluruh fasilitas belum digunakan secara optimal, bahkan dari informasi masyarakat sekitar menyebutkan suilitnya mendapatkan air bersih. Secara umum, semua fasilitas DEWATS masih dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan yang signifikan, tetapi implementasi peralatan biogas belum optimal. Secara keseluruhan, audit dan monitoring akan terus berlanjut, dan langkah berikutnya akan mencakup metode baru untuk melaksanakan program sanitasi berbasis masyarakat dengan kualitas yang lebih baik dan konstruksi lebih cepat. Oleh: Prawisti - BORDA
Edisi 10/2012
Intercultural Training oleh Jogja InterKultur
AKSANSI di Korea Selatan Tanpa operasi dan pemeliharaan (Inggris: Operation & Maintenance; O & M), infrastruktur sanitasi tidak dapat bekerja berkelanjutan. Akan tetapi bagaimana pengaturan O & M untuk menjamin keberlanjutan sistem? Tahun 2012 IWA Water Congress and Exhibition berlangsung di Busan, Korea Selatan dengan lebih dari 4000 delegasi dari seluruh dunia untuk menghadiri seminar dan pameran serta mendiskusikan tantangan dunia terhadap keberlangsungan ketersediaan air dan pengolahan air limbah. Pada kesempatan tersebut, BORDA ikut ambil bagian dengan membawa konsep AKSANSI untuk disajikan dalam Development Hub selama seminar tentang pendekatan O & M yang inovatif. Pengalaman dari komunitas berbasis O & M di Brasil dipresentasikan oleh SISAR dan Kevin Wall dari CSIR Afrika Selatan yang mempresentasikan bagaimana mengikutsertakan sektor swasta di O & M servis dengan menggunakan sistem waralaba.
Pada bulan November, empat volunteer dari Jerman (Mirko Dietrich, Maike Gaertner, Fides Ochsenfeld dan Barbra Ruben) yang menjadi bagian peserta Weltwärts, mengikuti pelatihan antar budaya yang bertajuk Intercultural Training selama dua hari di kantor BORDA. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Silke Irmscher seorang ekonom sekaligus psikolog komunikasi , dan Christina Schott seorang wartawan, di mana keduanya telah tinggal dan bekerja di Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun serta saat ini mendirikan pusat pelatihan budaya melalui “Jogja InterKultur” (http://www.jogjainterkultur.com). Pelatihan berfokus menciptakan kesadaran tentang sistem budaya yang berbeda antara Indonesia dan Jerman, sehingga dapat menghindari potensi kesalahpahaman dalam bersosialisasi dan bekerja secara kelompok (teamwork) dengan warga Indonesia. Dengan mencerminkan pengalaman pribadi, nilai-nilai budaya, prasangka dan stereotip melalui diskusi, studi kasus, role plays, analisis media serta pertukaran pengalaman dengan seorang mahasiswa Indonesia, para peserta dimungkinkan untuk memperluas pengetahuannya dan bisa mengidentifikasi pola persepsi dan perilaku seseorang. Selain itu, pelatihan ini juga
Presentasi dan diskusi menunjukkan pentingnya pendekatan O & M yang berkelanjutan dan pembelajaran kontinyu untuk meningkatkan pelayanan sanitasi di negara-negara berkembang.
9
memberikan pengarahan terhadap pola berpikir mereka dalam meningkatkan komunikasi pribadi maupun kelompok, keterampilan manajemen konflik dan kemampuan integrasi mereka terhadap munculnya potensi sensitif antar budaya. Selain materi pelatihan yang menyediakan tentang pengetahuan budaya Indonesia lebih jauh, mereka juga saling diskusi tentang politik, sejarah, ekonomi, masyarakat dan agama di Indonesia. Sehingga mereka mempunyai wawasan yang lebih luas dan memiliki cara pandang positif terhadap situasi dan kondisi terkini tentang Indonesia selama sebelas bulan kedepan mereka tinggal. Oleh: Fides Ochsenfeld – WW BORDA
BORDA Blitz
Edisi 10/2012
Weltwrts Tim Angkatan 2012/2013..... Kali kelima BORDA SEA menerima grup Weltwrts yang dikirim Pemerintah Jerman untuk berkontribusi bersama jejaring BORDA di Asia Tenggara. Berikut profil mereka :
# %)(" $!$
2''*$ 2'"$4 '#$ 2 ()'%$$ $*()'"$$'$1$($+'()) '"$ '* *$ 2 $%$( # 2 $%$(5 %"()'% )
# %)(" $!$
2(($" 2!"$*($4 '#$ 2 ()'%')($%")"$1 *,4 -#"$(4 $+'()) *$ '* *$2 $%$( # 2 $%$(5*"")%$(6 %$)%'$3+"*)%$
# 2 !')$' %)(" 2())4 '#$ $!$2 ()'%$$$+'%#$)"$$'$1**(4 $+'())#' '* *$2 $%$( # 2 $%$(56
# 2 '!%)' %)(" 2'($4 '#$ $!$ 2 ()'%$$%"$%$%# %'&.1$+'()) &/ '* *$2 $%$( # 2 $ $%$(5 &&$)"%)%$(%$ )( $#$)
10
Edisi 10/2012
BORDA Blitz
.........Weltwrts Tim Angkatan 2012/2013
& (,+% '""$' *-#-' "&
4%-"!'"* 4!&%+5!.*"' '6*&' 4+,*(*,+"'-%"' &','(/*''3 (*!-+' 4 (+ 4 (+6 -%"%,"('+&
& 4*#*' (,+% 4%'-* 6*&' '""$' 4!%(*(*,+"' ',*',"('%%,"('+3'"/*+",1(0,* *-#-'4&(" "& 4&("7!((%++'",,"(')*(#,+' &*$,"' (
& 4 -1' (-1'! (,+% 4*%"'6*&' '""$' 4!%(*("'"'-%" %,!3'"/*+",,"%% *-#-'4",'& "& 4",'&6 '!(-+' &',8 %,! &),++++&',
Weltwärts-volunteers 2012/2013 ready to leave for their place of action
11
Edisi 10/2012
BORDA blitz BORDA blitz adalah media publikasi BORDA dan partner di Indonesia. Terbit setiap tiga bulan sekali untuk menyebarluaskan isu sanitasi dan kegiatan BORDA beserta partner di Indonesia.
Diterbitkan oleh: BORDA (Bremen Overseas Research and Development Association) bekerjasama dengan: AKSANSI, BEST, LPTP, BALIFOKUS
Lebih dari 500 titik lokasi SANIMAS dan KIPRAH, jejaring BORDA Indonesia
Penanggung Jawab: Frank Fladerer Dewan Redaksi: Surur Wahyudi Popo Rianto Hamzah Harun Alrasyid Prasetyastuti PW Redaktur Pelaksana: Rifki Praditya M Zamroni Septa
Bremen Overseas Research Development Association - South East Asia Jl. Kaliurang KM6.6, Kayen No 176, Yogyakarta 55283, Indonesia. Phone/Fax: +62 (0) 274 888 273 Email:
[email protected] URL: www. borda-sea.org
Desain dan Produksi: Helmi Satoto Sirkulasi/Distribusi Rifky Erna
Alamat Redaksi: c/o BORDA Indonesia KM6.6, Jl. Kaliurang Kayen 176, Condong Catur Yogyakarta 55283 Telp/Fax: 0274 888273 Email:
[email protected] [email protected]
-'!+%&!+ !(! "-:+!#%$+ +!"!% "!.),>;70518;6788:75 ,"'%2"'%-%
! " & %+ " /7 "-69+ $#"!6:878+!$!+!"!% "!.),>;705176:8<58:7 ,%&-67;2!&-!&-
Didanai oleh:
Redaksi menerima sumbangan tulisan/artikel dari luar yang berkaitan dengan isu sanitasi dan belum pernah dipublikasikan dengan menyertakan identitas diri. Redaksi berhak mengeditnya, silahkan dikirim ke alamat email diatas.
! " !& "6<8.5:.:7 '("$"#" !- "!.),>;70517<99==9<8 ,(&%2"-!&-
12
;-; - '$!+ - $'& 8 ";< *!+"!"!&'$ "*$&::7=8 "!.),>;70517<99:87::5 ,%!%2"-!&-