KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-68 / BC / 1997 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
Menimbang
:
a. Bahwa berdasarkan Pasal 9 aya t (4) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/KMK.05/1997 tanggal 15 Januari 1997 tentang Tata Laksana Kepabeanan Di Bidang Impor, barang impor berupa hasil tembakau atau minuman mengandung etil alkohol yang dikemas untuk penjualan eceran hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada di bawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda pelunasan atau tanda pengawasan cukai; b. Bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 243/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996 tentang Pembebasan Cukai, Barang Kena Cukai yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri yang dimasukkan ke dalam Toko Bebas Bea dapat diberikan pembebasan cukai; c. Bahwa untuk efektifitas pelaksanaan pengawasan Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea, perlu diterbitkan ketentuan tentang label tanda pengawasan cukai untuk Brang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea dengan Keputusan Direktur Jenderal bea dan Cukai.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612). 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613). 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 243/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996, tentang Pembebasan Cukai. 4. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 25/KMK.05/1997 tanggal 15 Januari 1997, tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA.
Pasal 1 (1)
Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea wajib dilekati label tanda pengawasan cukai " Indonesia Duty and Excise Not Paid "
(2)
Label tanda pengawasan cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk minuman mengandung etil alkohol berjumlah 105 keping setiap lembar, dan tiap keping berukuran 1,9 cm X 4 cm terbagi dalam tiga bagian yaitu kiri, tengah, dan kanan sebagai berikut : a. Pada bagian kiri terdapat tulisan : " REPUBLIK INDONESIA " di dalam blok warna;
b. Pada bagian tengah terdapat tulisan : "INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID", di atas cetakan dasar berbentuk garis- garis bergelombang, di atas dan di bawahnya terdapat hiasan garis- garis guilloche dan teks mikro "BEA CUKAI BEA CUKAI"; c. Pada bagian kanan terdapat teks "BCBC" yang berulang dan blok segi empat; d. Warna dasar kuning dengan bingkai warna hijau. (3)
Label tanda pengawasan cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk hasil tembakau berjumlah 150 keping pada setiap lembarnya, dan tiap keping berukuran 2,1 cm x 4,5 cm terdiri dari : a. Cetakan pantogram kata : "REPUBLIK INDONESIA" dalam kapital mikro yang tidak utuh terbaca; gambar Garuda Pancasila Lambang Negara RI, hiasan garis- garis guilloche yang ditempatkan di dua sisi, dan garis- garis relief; b. Pada bagian tengah terdapat tulisan : "INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID"; c. Foil hologram dengan ukuran 0,5 cm x 2,3 cm di sebelah bawah gambar logo Bea dan Cukai, teks BC BC BC dan mini teks RI RI RI RI; d. Warna dasar kuning dengan bingkai warna hijau. Pasal 2
Label tanda pengawasan cukai untuk Barang Kena Cukai yang di jual di Toko Bebas Bea disediakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai cq Direktorat Cukai. Pasal 3 Pengusaha yang ingin mendapatkan label tanda pengawasan cukai mengajukan pemesanan kepada Direktur Cukai cq Subdirektorat Pita Cukai dengan mempergunakan formulir CK1B sesuai contoh Lampiran I. Pasal 4 Tata cara untuk memperoleh label tanda pengawasan cukai sebagaimana diatur dalam Lampiran II Keputusan ini. Pasal 5 Biaya pengganti pembuatan label tanda pengawasan cukai ditetapkan : a. Biaya minuman mengandung etil alkohol sebesar Rp 10.500,00 per lembar. b. Untuk hasil tembakau sebesar Rp 1.500,00 per lembar. Pasal 6 Label tanda pengawasan cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilekatkan pada setiap kemasan penjualan eceran Barang Kena Cukai dan pelekatannya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Untuk minuman mengandung etil alkohol pada etiketnya. b. Untuk hasil tembakau pada karton kemasannya.
Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Keuangan Republik Indonesia; 2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan; 4. Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Keuangan; 5. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 6. Para Direktur dan Kepala Pusat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 7. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 8. Para Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1997 Direktur Jenderal
Soehardjo NIP. 060013988
TATA CARA PEMESANAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA
I.
Ketentuan umum
1. Pemesanan label tanda pengawasan cukai hanya dapat dilakukan oleh pemegang NPPBKC atau pemegang Izin Toko Bebas Bea dengan ketentuan : 1.1. Untuk hasil tembakau dalam negeri dilakukan oleh Pengusaha Pabrik hasil tembakau; 1.2. Untuk hasil tembakau asal impor dilakukan oleh Pengusaha Toko Bebas Bea; 1.3. Untuk minuman mengandung etil alkohol dalam negeri dilakukan oleh Pengusaha Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol; 1.4. Untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor dilakukan oleh Importir Terdaftar minuman mengandung etil alkohol. 2. Pemesanan label tanda pengawasan cukai dilakukan di : 2.1. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor; dan 2.2. Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol dalam negeri, hasil tembakau dalam negeri, dan hasil tembakau asal impor. 3. Pemesanan label tanda pengawasan cukai dilakukan oleh Pengusaha/Importir dengan melakukan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Kantor Pusat dan Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dimaksud dengan melampirkan perkiraan kebutuhan selama 6 bulan agar dapat segera dipersiapkan pencetakan label tanda pengawasan cukainya. 4. Penyebutan jabatan pada tata cara ini menyesuaikan dengan penyebutan jabatan berdasar Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berlaku. II. Tata Cara Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor 1. Importir Terdaftar minuman mangandung etil alkohol mengajukan pemesanan label tanda pengawasan cukai kepada Direktur Cukai c.q Kepala Subdirektorat Pita Cukai dengan mengisi CK-1B secara benar dan jelas serta menandatanganinya. CK-1B dibuat dalam rangkap 6 dengan perincian sebagai berikut : -
Lembar ke-1 dan ke-3 Lembar ke-2
-
Lembar ke-4 Lembar ke-5 Lembar ke-6
: untuk Direktorat Cukai; : untuk Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi pelabuhan pemasukan; : untuk Importi Terdaftar; : untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai : untuk Bank Persepsi atau Kantor Pos.
Untuk pemesanan label tanda pengawasan cukai, Importir Terdaftar melakukan pembayaran biaya pengganti pembuatan label tanda pengawasan cukai pada Bank Persepsi atau Kantor PT (PERSERO) Pos Indonesia. Menyerahkan CK-1B ke Seksi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi tempat usaha. 2. Kasubsi Pemeriksaan Dokumen pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan kebenaran pengisian dan kelengkapan dokumen CK-1B meliputi : -
Nama Importir Terdaftar; Alamat Importir Terdaftar; Nomor dan Tanggal NPPBKC; Yang Diberi Kuasa; Jenis Barang Kena Cukai;
-
Merek Barang Kena Cukai; Jumlah Lembar dan Jumlah Biaya Pengganti.
Kemudian mengirimkan CK-1B ke Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan. 3. Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1B dan melakukan kegiatan sebagai berikut : - Mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai (BDCK-3B) sesuai contoh terlampir; - Memberi nomor CK-1B pada Buku BDCK-3B; - Meneruskan CK-1B kepada Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan. 4. Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1B dan melakukan kegiatan sebagai berikut : - mencatat nomor dan tanggal SSBC pada carik CK-1B; - CK-1B diteruskan kepada Kasi Perbendaharaan. 5. Kasi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima CK-1B melakukan kegiatan sebagai berikut : - apabila kedapatan telah sesuai dan benar, menandatangani CK-1B; - CK-1B lembar ke-1 dan ke-3 diserhkan kepada Importir Terdaftar/kuasanya dalam amplop tertutup untuk diteruskan kepada Kasubdit Pita Cukai di Jakarta; - CK-1B lembar lainnya dikirimkan kepada Kasubsi Pembukuan Penerimaan untuk didistribusikan. 6. Importir Terdaftar/kuasanya di Jakarta menyerahkan CK-1B lembar ke-1 dan ke-3 dalam amplop tertutup kepada Kasubdit Pita Cukai untuk penerimaan label tanda pengawasan cukai. 7. Kasubdit Pita Cukai kemudian meneruskan CK-1B kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai. 8. Kasi Penyaluran Pita Cukai menerima CK-1B, kemudian : - memeriksa ulang kebenaran pengisian CK-1B; - mencata pada Buku Bantu (Buku Daftar CK-1B); - apabila kedapatan benar dan sesuai, memberikan persetujuan penyerahan label tanda pengawasan cukai kepada Importir Terdaftar/kuasanya; CK-1B diteruskan kepada Kasi Pengadaan Pita Cukai untuk penyediaan label tanda pengawasan cukai. 9. Kasi Pengadaan Pita Cukai menyediakan dan mengirim label tanda pengawasan cukai sesuai permintaan yang tertera pada CK-1B kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai. 10. Kasi Penyaluran Pita Cukai menerima label tanda pengawasan cukai kemudian : - menyerahkan label tanda pengawasan cukai kepada Importir/kuasanya; - mengirim carik III CK-1B lembar ke-1 (bukti penyerahan label tanda pengawasan cukai) kepada Kasi perbendaharaan Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 11. Importir Terdaftar/kuasanya : - Menerima label tanda pengawasan cukai dari Kasi Penyaluran Pita Cukai sesuai jumlah permintaan dalam CK-1B; - Menandatangani carik II lembar ke-1 CK-1B dan bukti penerimaan label tanda pengawasan cukai. III. Tata Cara Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai Untuk Minuman Mengandung Etil Alkohol Dalam Negeri, Hasil Tembakau Dalam Negeri, dan Hasil Tembakau Impor 1. Pada tahap awal Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai cq. Kasi Perbendaharaan yang mengawasi Toko Bebas Bea atau Pabrik minuman mengandung etil alkohol/hasil tembakau yang akan dijual di Toko Bebas Bea mengajukan permohonan
pengiriman label tanda pengawasan cukai kepada Direktur Cukai cq. Kasubdit Pita Cukai yang jumlahnya disesuaikan dengan perkiraan kebuthan selama 6 bulan. Untuk selanjutnya Kasi Perbendaharaan membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) label tanda pengawasan cukai sesuai contoh terlampir rangkap 5 setiap tanggal 1 bulan berikutnya untuk persediaan dan pemakaian label tanda pengawasan cukai bulan yang lalu. Pada SPJ tersebut diajukan permintaan label tanda pengawasan cukai tambahan sesuai perkiraan pemakaian untuk bulan berikutnya. 2. Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menandatangai Surat Pengantar dan mengirimkan SPJ tersebut kepada Direktur Cukai cq. Kasubdit Pita Cukai. 3. Kasubdit Pita Cukai memeriksa dan meneliti SPJ tersebut kemudian meneruskannya kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai.
4. Kasi Penyaluran Pita Cukai setelah menerima SPJ melakukan kegiatan sebagai berikut : - meneliti, memeriksa dan menetapkan jumlah label tanda pengawasan cukai yang akan dikirimkan. - Mencatat data pemakaian label tanda pengawasan cukai, jumlah CK-1B, jumlah biaya pengganti dan persediaan label tanda pengawasan cukai pada buku bantu; - Membuat dan menadatangai Surat Permintaan label tanda pengawasan cukai kepada Kasi Pengadaan Pita Cukai untuk mendapatkan label tanda pengawasan cukai. 5. Kasi Pengadaan Pita Cukai setelahg menerima Surat Permintaan Label tanda pengawasan cukai melakukan kegiatan sbagai berikut : - meneliti persediaan label tanda pengawasan cukai sesuai data permintaan; - mencatat pengeluaran label tanda pengawasan cukai pada Buku Kontrol; - menyerahkan label tanda pengawasan cukai yang diminta kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai. 6. Kasi Penyaluran Pita Cukai menerima label tanda pengawasan cukai dan mempersiapkan pengirimannya (mengepak, memberi tanda/label, dan sebagainya), kemudian mengirimkan nya dengan Surat Pengantar dan Daftar Pengiriman Label tanda pengawasan cukai yang ditandatangani Kasubdit Pita Cukai ke Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 7. Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tujuan menerima, meneliti dan mencocokkan kebenaran fisik dan administrasi label tanda pengawasan cukai serta membuat dan mengirimkan Surat Tanda Bukti Penerimaan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kasubdit Pita Cukai. 8. Pengusaha mengajukan pemesanan label tanda pengawasan cukai kepada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi dengan cara mengisi CK-1B secara benar dan jelas serta menandatanganinya. Untuk pemesanan label tanda pengawasan cukai, Pengusaha melakukan pembayaran biaya pengganti pembuatan label tanda pengawasan cukai pada Bank Persepsi atau Kantor PT. (PERSERO) Pos Indonesia. Menyerahkan CK-1B ke Seksi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi. 9. Kasubsi Penerimaan Dokumen pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan kebenaran pengisian dan kelengkapan dokumen CK-1B meliputi : - Nama Perusahaan; - Nama Pengusaha/Importir; - Alamat Perusahaan; - Nomor dan Tanggal NPPBKC / Izin TBB; - Yang diberi kuasa - Jenis Barang Kena Cukai; - Merek Barang Kena Cukai; - Julah Lembar; - Jumlah Biaya Pengganti. Kemudian mengirimkan CK-1B kepada Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan.
10. Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1B dan melakukan kegiatan sebagai berikut : - Mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai (BDCK-3B); - Memberi nomor CK-1B dari buku BDCK-3B; - Meneruskan CK-1B kepada Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan. 11. Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1B dan melakukan kegiatan sebagai berikut : - mencatat nomor dan tanggal SSBC pada carik CK-1B; - CK-1B diteruskan kepada Kasi Perbendaharaan.
12. Kasi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima CK-1B melakukan kegiatan sebagai berikut : - apabila kedapatan telah sesuai dan benar, menandatangani CK-1B; - menyerahkan label tanda pengawasan cukai kepada Pengusaha/kuasanya dan mencatat pengeluaran label tanda pengawasan cukai pada Buku Persediaan Label Tanda pengawasan cukai; - CK-1B lembar I dan III dikirimkan ke Kasubdit Pita Cukai sebagai pertanggngjawaban pemakaian label tanda pengawasan cukai; - CK-1B lembar lainnya dikirimkan ke Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan untuk didistribusikan. 13. Pengusaha/kuasanya : - menerima label tanda pengawasan cukai seperti yang disebut dalam CK-1B; - menandatangani carik II CK-1B dan tanda penerimaan sebagai bukti penerimaan label tanda pengawasan cukai.