1
1. UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas Bumi 2. UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi 3. UU No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 4. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. PP 59 tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi. 6. PP 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi. 7. PP No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. 8. PP No. 1 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan RUED. 9. Perda 8 tahun 2010 tentang Pengelolaan Panas Bumi di Prov. Jateng. 10. Perda No. 06 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029
11. Perda 8 tahun 2012 tentang Ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah. 12. Pergub 35 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No. 8 tahun 2012 tentang Ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah 2
Sistematika Penyusunan RUED sesuai PP No. 1 Tahun 2014 : 1.
Pendahuluan Latar belakang dan aspek legal penyusunan RUED-P, keterkaitan antara KEN-RUEN-RUED-P
2.
Kondisi Energi Daerah Saat ini dan Ekspektasi Masa Mendatang Isu dan permasalahan energi, kondisi energi daerah saat ini dan di masa mendatang
3.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Energi Daerah Prov. Jawa Tengah Visi,misi, tujuan dan sasaran pengelolaan energi
4.
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Daerah Prov. Jawa Tengah Penjabaran dari kebijakan dan strategi pengelolaan energi nasional
5.
Penutup
6.
Lampiran : Matrik Program Daerah 3
LATAR BELAKANG
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu Daerah Penghasil Migas di Indonesia.
Sumber energi masih sangat tergantung dari BBM (energi fosil). Kebutuhan energi semakin meningkat. Sedangkan disisi supply, pasokan energi menunjukkan penurunan. Keterbatasan cadangan bahan bakar Fosil memaksa pemanfaatan sumberdaya energi alternatif dan energi baru terbarukan, dimana sumber bahan baku energi alternatif di Provinsi Jawa Tengah sangat potensial dan mendukung. Kesadaran penghematan energi masih kurang
44
Keterkaitan RUEN-RUED Provinsi Jawa Tengah KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL PP 79/2014 PEDOMAN PENYUSUNAN RUEN dan RUED Perpres 1/2014
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab. Kota, Pemangku Kepentingan
RUEN
RANCANGAN RUED-P
Tim Penyusunan RUED-P (dikoordinasikan oleh satuan Kerja daerah Provinsi Bidang Energi)
RUED-P Ditetapkan Paling Lambat 1 (Satu) Tahun Setelah RUEN Ditetapkan
GUBERNUR
PERDA RUED-P
• Proses Pembahasan dengan DPRD • Ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi
5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Ketergantungan terhadap energi fosil; Kebutuhan BBM dan LPG tiap tahun selalu meningkat sebesar 5,5 % ; Budaya masyarakat dalam penggunaan BBM dan listrik masih boros; Belum efisiennya konservasi energi listrik; Pembangunan pembangkit dan Jaringan Listrik terkendala Tata Ruang / Kawasan Hutan; Masih dijumpainya kelangkaan dan penyimpangan distribusi BBM bersubsidi dan LPG 3 kg. Disparitas harga BBM Subsidi dan Non Subsidi (BBN) yang tinggi. Belum optimalnya pemanfaatan, diversifikasi (penganekaragaman) dan konservasi energy alternatif (Surya, Air, Panas Bumi, Biomassa, Gelombang laut, Biofuel, Biogas, dan Gas Rawa). Regulasi Bahan Bakar Nabati (BBN) belum mendukung untuk pengembangan;
6
KONDISI ENERGI PROVINSI JAWA TENGAH
7
KETENAGALISTRIKAN •
Sistem Kelistrikan
:
Interkoneksi JAMALI
•
Kapasitas Pembangkit
:
5.779,97 MW
•
Beban Puncak
:
3.764 MW
•
Daya Tersambung
:
11.010 MVA
•
Energi Jual
:
22.597 GWh
•
Produksi
:
19.634 GWh
•
Rasio Elektrifikasi
:
91.1 %
•
Dusun Belum Berlistrik
:
± 2.920 dusun
•
Jumlah Penduduk
:
33.270.207 Jiwa
•
Jumlah KK
:
8.895.957 KK
•
Jumlah KK Belum Berlistrik
:
1.310.930 KK
•
Jumlah KK Berlistrik
:
7.7860.980 KK
8
SISTEM KELISTRIKAN JAWA TENGAH (INTERKONEKSI JAMALI)
a
PLTU TJATI 4 x 660 MW
LAUT JAWA
PLTU JAWA 4 2 X 1000 MW
PLTU BATANG 2 x 1000 MW *) underconstruction SRAGI
BRBES
MDCAN
BTANG WLERI
JABAR
PLTP Dieng 1 X 55 MW 1 X 60 MW
PLTP GUCI BMAYU 1 X 55 MW PLTP BATURADEN 2 X 110 MW
BANJAR
KLBKL
TMGNG
WALIN
SUTET 500 kV
SUTT 150 kV SKTT 150 kV
BRNGI MKRAN
MJNGO
GJYAN
PWRJO
KNTUG
JATIM
JAJAR
KLATN
PEDAN
SLBRU WSARI
GDEAN WATES
NGAWI PALUR SRAGN
BDONO
MDARI
WBJAN
KEDIRI
DIY BNTUL
GITET 500 kV GI 150 kV
JELOK
SCANGPLTP UMBUL TELOMOYO 1 X 55 MW SGRAH
PLTU CLCAP PLTU CLCAP IPP 2x300 MW
CEPU BJGRO
STARA
PLTU ADIPALA 660 MW *) underconstruction
PDADI
BAWEN
KBMEN LMNIS
BLORA
KDNBO
MRICA GBONG
KUDUS
PYUNG
PLTP UNGARAN UNGAR 1 X 55 MW
MNANG TASIK
SYUNG
KRIAN
SRDOL
WSOBO
RWALO
JKULO
SLIMA GRUNG
RBANG
PDLAM
KRAPK
DIENG
PLTA MRICA 320 MW
KLSRI
RDRUT KLNGU
TBROK
PATI
JPARA
PLTGU TBROK 700 MW *) OFF
KBSEN PMLNG PKLON
PLTU Rembang 2 x 315 MW
TJATI
WNGRI SMANU
Telah beroperasi Tahap pembangunan Rencana FTP II
LAUTAN INDONESIA • • • •
Jumlah Pelanggan 9.028.785 Panjang Jaringan 103.926 kms Jumlah Gardu Induk 67 lokasi Total Kapasitas Pembangkit 5.779,97 MW
9
PEMBANGKIT THERMAL NO
1 2 3 4 5 6 7 8
PEMBANGKIT
PLTUTanjung Jati B PLTU Tambak Lorok PLTGU Tambak Lorok PLTU Cilacap PLTG Cilacap PLTU Rembang PLTPB Dieng PLTU Barutama
Jumlah
Daya Terpasang (MW)
JUMLAH UNIT
4 2 8 2 2 2 1 1
2.920,00 106,26 1.092,00 600,00 64,10 600,00 60,00 15,00
21
5.457,36 10
PEMBANGKIT HYDRO NO 1 2 3 4 5 6 7 8
PLTA Mrica PLTA Jelok PLTA Timo PLTA Ketenger PLTA Garung PLTA Wadaslintang PLTA Kedungombo PLTA Lainnya (Distribusi) a. Wonogiri b. Sempor c. Klambu d. Pejengkolan e. Sidorejo f. Tapen g. Siteki h. Plumbungan i. Tulis Jumlah Jumlah Thermis Dan Hydro
PEMBANGKIT
JUMLAH UNIT
Daya Terpasang (MW) 3 4 3 4 2 2 1
180,90 23,04 12,00 8,36 26,40 16,00 22,50
2 1 1 1 1 1 1 1 2 30 51
12,40 1,00 1,17 1,40 1,40 0,81 1,20 1,60 12,40 322,61 5.779,97
11
MIGAS •
Kilang Minyak
:
2 di Cilacap, 1 di Cepu
•
Depot
:
6 milik Pertamina, 1 Swasta
•
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)
:
•
SPPBE (Stasiun Penyimpanan & Pengisian Bulk Energi)
:
•
SPDN (Solar Paket Dealer Nelayan)
:
33
Unit
•
SPBB (Stasiun Pengisian BBM Bunker)
:
4
Unit
•
SPBN (Stasiun Pengisian BBM untuk Nelayan)
:
8
Unit
•
PPDN (Premium Paket Dealer Nelayan)
:
3
Unit
•
SPB Polri
:
3
Unit
•
SPB AD
:
10
Unit
•
SPB AU
:
3
Unit
•
SPB AL
1
Unit
•
Terminal LPG
•
Agen LPG
•
Jumlah Paket Konversi
615
Unit
72 Unit + Filling Plant di Cilacap
1 Unit di Semarang 375 :
9.549.149
Unit Pake t
12
ENERGI BARU TERBARUKAN • PLTS SHS
:
5.247 Unit
(262,35 kWp)
• PLTS Komunal
:
14 Unit
• PLTS PJU
:
737 Unit
• PLTMH
:
32 Unit
• Gas Rawa (demplot)
:
• Biogas (demplot)
:
1.797 Unit m³)
• Biofuel (demplot)
:
17 Unit
• Biomassa (demplot)
:
3 Unit
(3 kW)
• PLTP (Panas Bumi)
:
1 Unit
(55 MW)
• WKP Panas Bumi yg telah dilelangkan
:
4 WKP
(190,5 kVA)
(198,99 kWp) (830 kVA)
8 Unit (2.604 kg/bulan) (± 17.970 (5,8 KL/hari)
13
1. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan pasokan energi. 2. Ketergantungan terhadap sumber energi berbasis fosil 3. Pemanfatan Sumber Energi Alternatif (khususnya EBT) masih belum optimal (terdapat berbagai hambatan, a.l : infrastruktur dan aspek keekonomiannya) 4. Kendala dalam Regulasi untuk pengembangan dan Pengusahaan energi (tumpang tindih kebijakan, kewenangan dll)
14
PROYEKSI ENERGI MASA MENDATANG
15
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2015 skenario Kebijakan sebesar 7,80 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 2,54 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 3,51% • Biogas sebesar 1,75 %
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2014 Kondisi Aktual Minyak Bumi
12.69% 1.12% 0.58% 1.64%
27.08% 53.16%
3.31% 0.00% 0.41% 7.06%
Batu bara Gas Bumi Biodiesel Bioethanol
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2016
Biogas
Minyak Bumi
11.32%
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2015 29.14%
50.45%
12.60%
7.80%
40.02%
Minyak Bumi 1.93% Batu bara 0.61% 1.75% Gas Bumi
39.94% 8.72%
Gas Bumi
1.26% 1.40%
Biodiesel
2.47% 0.31% 0.00%
Bioethanol Biogas PLTA
Tahun 2016 skenario kebijakan porsi minyak bumi turun menjadi 39,94 %, Batu Bara 40,02 %, Gas Bumi menjadi 11,32% dan porsi EBT naik menjadi 8,72% .
3.12% Biodiesel 0.39% 0.00% Bioethanol
Pada Tahun 2015 skenario kebijakan porsi minyak bumi 50,45 %, Batu Bara 29,14 % dan Gas Bumi 12,60 %. Pada porsi EBT 7,80% dengan penggunaan terbesar pada PLTA (3,12 %) .
Batu bara 3.29%
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2016 skenario Kebijakan sebesar 8,72 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 4,55 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 2,77 % •
Biogas
sebesar 1,40 %
16
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2017 Minyak Bumi
12.06%
38.58%
Gas Bumi
1.57% 1.34% 2.35% 0.54% 9.68% 0.00%
Biodiesel
Pada Tahun 2017 skenario kebijakan porsi minyak bumi 39,68 %, Batu Bara 38,58 % dan Gas Bumi 12,06 % serta EBT 9,68%
.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2017 skenario Kebijakan sebesar 9,68 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 5,45 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 2,89% • Biogas sebesar 1,34 %
Batu bara 4.42%
37.33%
Bioethanol Biogas
Minyak Bumi
12.73%
Batu bara
3.88%
39.68%
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2018
39.58%
1.89% 1.29% 2.25% 0.51% 0.00% 10.36%
Gas Bumi Biodiesel Bioethanol Biogas
PLTA
Tahun 2018 skenario kebijakan porsi minyak bumi turun menjadi 39,58 %, Batu Bara 37,33%, Gas Bumi naik menjadi 12,73% dan porsi EBT naik menjadi 10,36%.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2018 skenario Kebijakan sebesar 10,36 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 6,31 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 2,76% • Biogas sebesar 1,29 %
17
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2020
ENERGI MIX JAWA TENGAH 2019 13.30%
36.14%
39.49%
Minyak Bumi
13.78%
34.99%
Minyak Bumi
5.00%
Batu bara
5.60%
2.21% 1.23% 2.14% 0.49% 11.07% 0.00%
Gas Bumi
2.54% 1.18% 2.04% 0.46% 11.83%0.00%
Biodiesel Bioethanol
Pada Tahun 2019 skenario kebijakan porsi minyak bumi 39,49 %, Batu Bara 36,14 % dan Gas Bumi 13,30 % serta EBT 11,07 %
.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2019 skenario Kebijakan sebesar 11,07 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 7,21 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 2,63% • Biogas sebesar 1,23 %
39.40%
Batu bara Gas Bumi Biodiesel Bioethanol
Tahun 2020 skenario kebijakan porsi minyak bumi turun menjadi 39,40%, Batu Bara 34,99%, Gas Bumi naik menjadi 13,78% dan porsi EBT naik menjadi 11,83 %.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah Tahun 2020 skenario Kebijakan sebesar 11,83 % terdiri dari : • Biofuel (BBN) sebesar 8,15 % • PLTA, PLTS,PLTP sebesar 2,50% • Biogas sebesar 1,18 %
18
PROYEKSI PENYEDIAAN ENERGI DAERAH
19
2018 2017 2016
2013
RE : 91,70 % PLTU Batang (2 x 1.000 MW) Matenggeng PS (1 x 443 MW) 2015 PLTP Guci (1 x 55 MW) PLTP Baturaden (2 x 110 MW) RE : 90,01 % SUTET 500 KV (288 kms) PLTP Ungaran (2 x 55 MW) SUTT 150 KV (261 kms) EBT 9,38 % PLTU Karangkandri (1 x 600 MW) 2014 EBT 8,54 % RE : 87,42 % PLTP Dieng (1 x 60 MW) PLTG Tambak Lorok (493,42 MW) Pipa Kepodang-tambak lorok EBT 7,74% RE : 85,02 % PLTG CNG Karimunjawa (4x 1 MW) PLTU Adipala (1 x 660 MW) RFCC Cilacap CNG Kota Semarang (0.70 MMSCF) RE : 82,12 % EBT 6,92 % PLTG Tambak Lorok (164,47 MW) EBT 6,1 %
RE : 94,00 % EBT 10,2 %
20
NILAI ELASTISITAS ENERGI
NO
PARAMETER
KONDISI AWAL
TANPA KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
1
Pertumbuhan Penduduk
0,86%
Interpolasi2020=0,82%
Interpolasi2020=0,6%
2
Pertumbuhan PDRB
5,42%
Interpolasi2020=7,5%
Interpolasi2020=7,5%
3
Elastisitas Mobil
0,56
0,56
0,56
4
Elastisitas Sepeda Motor
0,83
0,83
083
5
Elastisitas Bus
2,14
2,14
Interpolasi2020= 1,2
6
Elastisitas Truk
1,31
1,1
Interpolasi2020= 1
7
Elastisitas Bisnis
1,26
1,26
1,26
8
Elastisitas Industri
1,27
1,27
1,27
9
Elastisitas Umum
0,75
0,75
0,75
10
Elastisitas Lain-lain
1,44
1,44
1,44
22
23
24
25
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
26
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penyediaan infrastruktur energi untuk masyarakat dan Industri Peningkatan rasio elektrifikasi Optimalsasi pemanfaatan EBT pencarian potensi dan cadangan sumber energi baru serta penganekaragaman pemanfaatan energi alternatif. Peningkatan konservasi dan diversifikasi energi untuk menjamin generasi yang akan datang. Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Tengah (RUED-P) Penyusunan regulasi Energi di Jawa Tengah Mendorong dan memfasilitasi untuk pembentukan kelembagaan Pengelola EBT. Mendorong dan memfasilitasi investasi infrastruktur energi.
27
STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI 2013 – 2018 Permasalahan
Kebijakan
Program/Keg
Anggaran
• Ratio Elektrifikasi baru mencapai 88,37 %. • Masih banyak masyarakat terpencil belum berlistrik. • Belum optimalnya pemanfaatan EBT • Kebutuhan BBM dan LPG setiap tahun selalu meningkat. • Budaya masyarakat dalam penggunaan energi masih boros.
• Peningkatan Rasio Elektrifikasi • Optimalisasi pemanfaatan EBT • Mendorong Realisasi Investasi. • Diversifikasi dan konservasi energi.
R E G U L A S I
• Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas • Pengembangan EBT dan Konservasi Energi
• Pembangunan Jarlisdes • Pengemb. Listrik murah dan hemat. • Pembangunan PLTS SHS (termasuk PLTS PJU) • Pembangunan PLTS Komunal. • Pembangunan PLTMH • Penyusunan DED PLTMH • Inventarisasi potensi EBT • Pengembangan DME • Identifikasi dan Pengembangan gas rawa. • Pengawasan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi • Peningkatan Pelayanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan • Wasdal Jasa Usaha SPBU, Agen dan Pangkalan Mitan serta LPG • Penyusunan RUKD • Penyusunan RUPED • Audit Energi Gedung Pemerintah (sosialisasi dan lomba hemat energi) • Pengawasan Manajemen dan operasional lisdes dan Captive power.
• APBD Prov. • Kementerian / APBN • Swasta
28
Program / Kegiatan Pengelolaan Energi Daerah di Provinsi Jawa Tengah :
Pembangunan Jaringan Listrik Pedesaan; Pengembangan Listrik Murah dan Hemat (Sambungan Rumah KK tidak mampu); Peningkatan Pelayanan Pengembangan Infrastruktur Ketenagalistrikan; Pengawasan Listrik Pedesaan dan Captive Power; Pengawasan dan Pengendalian Jasa Usaha SPBU, Agen Mitan dan LPG. Pengembangan Panas Bumi di Jawa Tengah; Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD); Penyusunan Rencana Umum Pengelolaan EnergiDaerah (RUPED); Pembangunan PLTS SHS di Jawa Tengah (SHS, Komunal dan PJU); Pengembangan Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah; Pembangunan PLTMH di Jawa Tengah; Identifikasi dan Pengembangan Potensi Gas Rawa di Jawa Tengah; Penyusunan DED PLTMH dan Audit Energi; Identifikasi Potensi EBT di Jawa Tengah.
29
PENUTUP 1. Rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Tengah setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2014 sampai 2020 rata-rata kenaikan dari rasio elektrifikasi tersebut adalah 1,9% (sesuai Tabel ): Tabel Rasio Elektrifikasi Provinsi Jawa Tengah TAHUN
2014
2015 2016
2017 2018
2019 2020
Re (%)
88,4
90,3
94,2
98,1
92,2
96,1
100
Pada tahun 2015 pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 91,1 %. 2. Persentase Energi Baru dan Terbarukan dari hasil evaluasi RUED 2015 dibandingkan dengan target Renstra Dinas ESDM Prov. Jateng sbb : Tabel Persentase EBT hasil RUED dengan Renstra ESDM Tahun 2014 – 2018 TAHUN
2014
2015
2016
2017
2018
Hasil RUED
7,06 %
7,80 % 8,72 %
9,68 % 10,36 %
Renstra ESDM 6,92 %
7,74 % 8,54 %
9,38 % 10,20 %
Pada tahun 2015 pencapaian penggunaan EBT sebesar 7,8 % dan sudah memenuhi target Renstra sebesar 7,74 % 30
3. Persentase Energi Baru dan Terbarukan dari hasil evaluasi RUED 2015 dibandingkan target KEN belum memenuhi, karena pemanfatan EBT di Provinsi Jawa Tengah masih belum maksimal sehingga perlu adanya peningkatan pemanfaatan EBT di Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Tabel Persentase perbandingan target EBT KEN dengan Hasil RUED 2015 TAHUN
2015
2020
Hasil RUED
7,80 %
15,40 %
KEN
10 %
17 %
31
LAMPIRAN
32
NO
KEBIJAKAN
1.
Penyusunan regulasi/Dokumen Perencanaan
2.
3.
Peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE)
Peningkatan Investasi
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Tersedianya materi regulasi Energi
TAHUN
JUMLAH
2014
2015
2016
2017
2018
Dokumen
-
-
-
-
-
1
1. RUKD
Dokumen
-
-
-
-
-
1
2. RUPED
Dokumen
-
-
-
-
-
1
Meningkatnya RE sebesar 10 %
%
2
2
2
2
2
10
1. Jarlisdes
Kms
17,68
18
19
20
21
95,68
2. Sambungan Rumah
Unit
50
100
150
150
50
500
1. Jumlah Rekomtek IUPTL & IO
Rekomtek
1
1
1
1
-
4
2. Jumlah Pemb. PLTP
Unit
-
-
1
1
-
2
3. Jumlah Pemb. PLTU
Unit
-
-
-
1
-
1
4. Jumlah Pemb. PLTG
Unit
-
1
-
-
-
1
5. Pemb. Perpipaan Gas
wilayah
-
1
1
1
-
3
6. Wasdal jasa usaha penunjang Migas
Kab/Kota
Terealisasinya Investasi Bidang Energi
35
33
NO 4.
KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
Pengembangan EBT
Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan EBT
SATUAN
TAHUN 2014
2015
2016
2017
2018
JUMLAH
1. Jumlah Pemb. PLTS SHS
Unit
200
100
100
100
100
600
2. Jumlah Pemb. PLTS PJU
Unit
94
101
100
105
110
510
3. Jumlah Pemb. PLTS Komunal
Unit
-
1
-
-
-
1
4. Jumlah Pemb. PLTMH
Unit
2
1
1
1
-
5
5. Jumlah Rehab PLTMH
Unit
3
1
1
1
-
6
6. DED PLTMH
Lokasi
2
1
1
-
-
4
7. Jumlah Kajian Potensi EBT
Wilayah
1
1
1
1
-
4
8. Jumlah Demplot Gas Rawa
Lokasi
1
1
1
1
1
5
9. Jumlah Demplot Biogas
Unit
10
10
10
10
10
50
10. Jumlah Demplot Biomass
Unit
-
1
1
1
1
4
11. Jumlah demplot Biofuel
Unit
-
1
1
1
1
4
12. Identifikasi potensi Gas Rawa
Lokasi
3
2
3
2
2
12
34
NO
KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
Deversifikasi dan Konservasi Energi
TAHUN
JUMLAH
2014
2015
2016
2017
2018
Obyek
-
-
-
-
-
5
1. Audit Energi
Gedung
6
2
2
3
3
16
2. Wasdal manajemen operasional jarlisdes dan captive power
Kab/Kota
13. Wasdal Panas Bumi 5.
SATUAN
Terwujudnya kesadaran masy. dan pelaku usaha dalam penghematan energi. 35
35
HASIL PEMBANGUNAN ENERGI DI JAWA TENGAH
42
A. KETENAGALISTRIKAN 1. Meningkatkan rasio elektrifikasi sebesar ± 10 %. 2. Melistriki seluruh desa (8.574 desa). 3. Memfasilitasi investasi pembangunan PLTU (Jepara, Rembang, Batang dan Cilacap), PLTP dan PLTG. 4. Membangun jaringan listrik sepanjang 64,134 kms di Jepara, Kebumen, Kendal, Rembang, Boyolali, Wonogiri, Purbalingga, Pemalang, Batang, Brebes, Banyumas, Purworejo, Cilacap, Pati, Blora, Demak. 5. Melaksanakan Pengawasan Manajemen & Operasional Lisdes dan Captive Power di Kab/Kota. 6. Menyusun dan mengevaluasi RUKD. 43
B. MIGAS 1. Melaksanakan wasdal Usaha Jasa SPBU, Agen dan Pangkalan Mitan serta LPG (3 Kilang, 7 Depo, 485 SPBU, 7 SPBE, 98 Agen LPG, 242 Agen Mitan dan 16.449 Pangkalan Mitan). 2. Memfasilitasi investasi perpipaan Gas Bumi (Semarang – Gundih; Kepodang – Tambak Lorok; Semarang – Gresik). 3. Menyusun RUPED.
44
C. EBT 1. Melaksanakan lelang Panas Bumi di 4 (empat) WKP (Ungaran, Guci, Baturaden dan Telomoyo). 2. Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebanyak 32 Unit (kapasitas 830 kVA) di Brebes, Banjarnegara Purbalingga, Banyumas, Pekalongan, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Magelang dan Klaten. 3. Memfasilitasi dan Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal sebanyak 14 Unit dengan kapasitas 190,5 KWp dan PLTS SHS sebanyak 5.247 Unit (total Kapsitas 262,35 KWp) di : Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Pekalongan, Pemalang, Batang, Kebumen, Rembang, Jepara, Grobogan, Blora, Kendal, Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Wonogiri 45
4. Membangun PLTS PJU sebanyak 737 unit di Kab. Semarang, Pekalongan, Jepara, Temanggung, Blora, Cilacap dan Kota Tegal. 5. Menyusun DED PLTMH di Kab. Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan Pekalongan. 6. Memfasiltasi dan membangun demplot pengolahan Biogas sebanyak 1.797 Unit di seluruh Kab/kota di Jawa Tengah. 7. Memfasiltasi dan membangun demplot pengolahan Biofuel sebanyak 17 Unit di Kab. Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Pur Purworejo, Boyolali, Karanganyar, Kudus, Pati dan Blora. 8. Membangun 1 Unit demplot pengolahan Biogas untuk Pembangkit listrik skala kecil di Grobogan. 9. Membangun 3 Unit demplot pengolahan biomassa skala kecil di Magelang, Kudus dan Wonosobo. 10. Membangun demplot pemanfaatan Gas Rawa pada 8 Lokasi di Kab. Sragen, Banjarnegara, Pemalang, Semarang dan Cilacap. 46
DOKUMENTASI HASIL PEMBANGUNAN EBT 1. Pembangunan PLTS di Kab. Rembang dan Blora Pemasangan PLTS SHS berkapasitas masing-masing 50 Wp Ds. Kajar Kec. Gunem Kab. Rembang dan Dsn. Kaliputat Kel. Kedung Tuban Kec. Kedung Tuban Blora.
Setting unit PLTS di lokasi
Pemanfaatan EBT dari sumber energi surya melalui PLTS SHS 50 Wp
Pemasangan modul surya PLTS SHS 50 Wp
Baterai/Accumulator penyimpan energi listrik
47
2. Pembangunan PLTMH di Kab. Banyumas Pembangunan PLTMH 50 KW yang dimanfaatkan oleh 248 KK dan fasilitas umum di Ds. Sambirata Kec. Cilongok Kab. Banyumas
Sumber energi PLTMH berasal dari Sungai Prukut Dsn. Karanggondang Ds. Sambirata Kec. Cilongok Kab. Banyumas
Aliran S. Prukut yang dibendung masuk ke saluran pembawa
Pemanfaatan energi listrik berbasis EBT dari PLTMH untuk usaha jahit
Salah satu pemanfaatan listrik dari PLTMH adalah bengkel elektronik
Air dari saluran pembawa dialirkan ke power house melalui pipa pesat/penstock
Turbin cross flow dan genset untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik
48
3. Identifikasi dan Pengembangan Hasil Potensi Gas Rawa (Biogenik) Demplot perpipaan distribusi pemanfaatan gas rawa yang dimanfaatkan oleh 25 KK di Dk. Simpar, Ds. Pegundungan, Kec. Pejawaran Kab. Banjarnegara.
Api yang keluar dari kepala sumur (well head) yang menandakan sumur produktif
Pipa ¾ “ untuk distribusi gas rawa ke 25 rumah penduduk
Pemanfaatan energi gas rawa untuk kebutuhan harian penduduk Dk. Simpar, DS. Pegundungan, Kec. Pejawaran Kab. Banjarnegara
Nyala api dari sumber gas rawa yang dimanfaatkan untuk memasak tampak kuat dalam suasana gelap
49
4. Pengembangan Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah (Biofuel) Pada Kabupaten Banjarnegara dikembangkan pabrik pengolahan yang berbahan baku dari salak afkir dengan produksi etanol dengan kapasitas 300 liter/hari di Desa Karangkemiri, Kecamatan Wanadadi, sedangkan pada kabupaten Blora digunakan bahan baku dari singkong yang mampu menyuplai pabrik pengolahan dengan produksi etanol dengan kapasitas 300 liter/hari di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan.
Crusher untuk menggiling bahan baku alat hydrolisa
50
5. Pengembangan Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah (Biogas)
Pembangunan demplot biogas di 2 (dua) lokasi di Ds. Ngepungrejo Kec. Pati dan Ds. Lumbungmas Kec. Pucakwangi, Kab Pati.
Demplot biogas dengan kapasitas digester 18 m3 di Ds, Ngepungrejo Kec. Pati Kab. Pati
Api yang dihasilkan dari biogas untuk memasak berwarna kebiruan
51
PEMANFAATAN GAS RAWA
52
LAMPIRAN MATRIK PROGRAM DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 - 2018
53
PENYUSUNAN MATRIKS PROGRAM RUED-P
RUEN Beberapa poin penting terkait peran daerah yang diamanatkan RUEN, a.l.:
1.Penyelarasan lahan energi dengan RTRW 2.Lahan untuk BBN 3.Pembangunan pembangkit EBT
4.Perluasan jargas kota dan infrastruktur ketenagalistrikan 5.Audit energi dalam rangka konservasi
Matriks RUED memuat program dan kegiatan yang telah diamanatkan dalam matriks RUEN, serta kegiatan lain yang diperlukan untuk mencapai sasaran dalam RUED
2018 2017 2016
2014
2013
RE : 91,40 % PLTU Batang (2 x 1.000 MW) 2015 Matenggeng PS (1 x 443 MW) PLTP Guci (1 x 55 MW) PLTP Baturaden (2 x 110 MW) RE : 90,01 % SUTET 500 KV (288 kms) PLTP Ungaran (2 x 55 MW) SUTT 150 KV (261 kms) PLTU Karangkandri (1 x 600 MW) RE : 87,42 % PLTP Dieng (1 x 60 MW) PLTG Tambak Lorok (493,42 MW) Pipa Kepodang-tambak lorok
RE : 92,12 %
RE : 85,02 % PLTG CNG Karimunjawa (4x 1 MW) PLTU Adipala (1 x 660 MW) RFCC Cilacap CNG Kota Semarang (0.70 MMSCF)
RE : 82,12 % PLTG Tambak Lorok (164,47 MW)
55
56
57
Potensi Energi Air untuk pembangkit listrik total kapasitas ± 386,32 MW berada di Kabupaten : Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Semarang dan Kota Semarang
58
POTENSI ENERGI PANAS BUMI No
Lokasi
Cadangan (MWe)
Kapasitas Terpasang (MW)
Proven
Probable
Sumber Daya (MWe) Possible
Hypothesis
Total (MWe)
Speculatives
1
Banyugaram, Cilacap
-
-
-
-
-
100
100
2
Bumiayu, Banyumas
-
-
-
-
-
25
25
3
Batu Raden, Banyumas
-
-
185
-
-
-
185
4
Guci, Tegal
-
-
100
-
-
-
100
5
Mangunan Wanayasa, Banjarnegara
-
-
92
-
-
-
92
6
Candradimuka, Wonosobo
-
-
-
-
-
25
25
7
Dieng, Wonosobo
60
280
185
115
200
-
840
8 9
Krakal, Kebumen Panulisan, Cilacap
-
-
-
-
-
25 25
25 25
10
G.Ungaran,
-
-
52
-
50
-
102
11
G.Umbul Telomoyo,
-
-
-
-
92
-
92
12
Kuwuk, Grobogan
-
-
-
-
-
25
25
13
G.Lawu, Karanganyar
-
-
-
-
-
25
25
14
Klepu,
-
-
-
-
-
25
25
60
280
614
115
342
275
1,686
Total Sumber : RUPED Jateng 2011
59
POTENSI TANAMAN UNTUK BAHAN BAKAR NABATI (BBN) BIOFUEL Biofuel berasal dari tanaman penghasil energi hijau seperti : jarak, nyamplung, tebu, kapas, ubi kayu, ubi jalar dan jagung, yang hasilnya bisa dikembangkan menjadi biodiesel, biopremium dan bio-pertamax.
60
60
BIO-ETHANOL • • NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jagung 2,5 kg = 1 liter Bio-Ethanol (Dr. M. Arief Yudiarto – Peneliti Balai Besar Pati) Potensi Jagung yang dapat dikembangkan untuk Bio-Ethanol antara lain : Kabupaten Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes KotaMagelang KotaSurakarta KotaSalatiga KotaSemarang KotaPekalongan KotaTegal
AngkaTetap2008 Produksi Potensi(Ton) (Liter/th) 20.721 8.288.400 16.437 6.574.800 35.051 14.020.400 92.647 37.058.800 31.488 12.595.200 15.135 6.054.000 114.708 45.883.200 65.245 26.098.000 125.778 50.311.200 43.517 17.406.800 23.576 9.430.400 311.300 124.520.000 33.310 13.324.000 50.098 20.039.200 605.004 242.001.600 258.251 103.300.400 103.656 41.462.400 76.339 30.535.600 11.416 4.566.400 17.661 7.064.400 70.198 28.079.200 45.907 18.362.800 138.913 55.565.200 96.704 38.681.600 37.116 14.846.400 29.514 11.805.600 48.465 19.386.000 95.090 38.036.000 61.481 24.592.400 13 5.200 54 21.600 2.000 800.000 3.121 1.248.400 2.679.914 1.071.965.600
Potensi Jagung/Bioethanol perTahun(Ton) AngkaTetap 2009 ASEM 2010 Potensi Produksi Potensi Produksi (Ton) (Liter/th) (Ton) (Liter/th) 19.460 7.784.000 17.478 6.991.200 41.307 16.522.800 94.594 37.837.600 41.191 16.476.400 22.411 8.964.400 115.769 46.307.600 65.619 26.247.600 123.512 49.404.800 47.860 19.144.000 20.678 8.271.200 327.317 130.926.800 38.320 15.328.000 69.052 27.620.800 669.209 267.683.600 313.194 125.277.600 148.972 59.588.800 97.210 38.884.000 10.968 4.387.200 18.144 7.257.600 85.232 34.092.800 69.376 27.750.400 125.600 50.240.000 160.597 64.238.800 44.431 17.772.400 18.126 7.250.400 41.632 16.652.800 122.150 48.860.000 81.670 32.668.000 8 3.200 50 20.000 2.424 969.600 4.284 1.713.600 3.057.845 1.223.138.000 -
-
Sasaran 2011 Potensi Produksi (Ton) (Liter/th) 22.893 9.157.200 23.744 9.497.600 51.670 20.668.000 152.144 60.857.600 23.497 9.398.800 17.066 6.826.400 178.439 71.375.600 107.911 43.164.400 167.133 66.853.200 61.130 24.452.000 38.210 15.284.000 489.248 195.699.200 38.998 15.599.200 42.719 17.087.600 704.154 281.661.600 343.882 137.552.800 152.870 61.148.000 70.375 28.150.000 7.349 2.939.600 24.245 9.698.000 94.143 37.657.200 81.429 32.571.600 182.279 72.911.600 95.265 38.106.000 38.872 15.548.800 36.809 14.723.600 89.061 35.624.400 106.174 42.469.600 93.184 37.273.600 14 5.600 108 43.200 4.082 1.632.800 2.435 974.000 8 3.200 3.541.540 1.416.616.000
61
POTENSI TANAMAN NYAMPLUNG BIO-DIESEL
Sumber : Dinas Kehutanan Prov. Jateng
62
POTENSI KOTORAN TERNAK BIOGAS Potensi jumlah ternak di Jawa Tengah : • Sapi : ± 2.205.407 ekor • Babi : ± 163.377 ekor • Kerbau : ± 79.667 ekor Untuk sapi dengan rata-rata kotoran 15-20 kg/ekor, saat ini telah dibangun Biogas sejumlah 1.788 unit (APBD, APBN, Swadaya) Apabila rata-rata 1 digester diperlukan 10 sapi, maka butuh 17.880 ekor, jadi sisa 2.205.407 – 17.880 = 2.187.527 ekor sapi. Dibuat digester 6 m³ sejumlah 546.881 unit digetser. Dibuat digetser 20 m³ sejumlah 546.881 unit digetser.
63
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
KABUPATEN/KOTA KAB. CILACAP KAB. BANYUMAS KAB. PURBALINGGA KAB. BANJARNEGARA KAB. KEBUMEN KAB. PURWOREJO KAB. WONOSOBO KAB. MAGELANG KAB. BOYOLALI KAB. KLATEN KAB. SUKOHARJO KAB. WONOGIRI KAB. KARANGANYAR KAB. SRAGEN KAB. GROBOGAN KAB. BLORA KAB. REMBANG KAB. PATI KAB. KUDUS KAB. JEPARA KAB. DEMAK KAB. SEMARANG KAB. TEMANGGUNG KAB. KENDAL KAB. BATANG KAB. PEKALONGAN KAB. PEMALANG KAB. TEGAL KAB. BREBES MAGELANG SURAKARTA SALATIGA SEMARANG PEKALONGAN TEGAL TOTAL
POTENSI/TAHUN SEKAM SAMPAH PADI (M3) (M3) 622,422 217,175 351,340 287,985 188,644 55,115 145,025 47,450 360,331 190,508 284,618 71,905 156,034 22,352 280,093 109,500 225,248 23,396 327,552 1,115,440 267,230 48,180 269,556 107,675 243,685 127,750 493,681 65,079 571,485 106,142 320,851 93,075 132,025 217,175 385,164 73,109 127,543 236,089 198,981 227,030 502,407 131,035 170,787 80,208 177,551 590,456 214,111 129,684 207,477 79,869 223,888 93,805 357,467 89,425 298,062 135,207 458,518 109,500 2,513 108,405 1,783 102,565 7,134 141,985 24,689 1,277,500 11,835 286,890 7,135 126,655 8,616,865 6,925,319
POTENSI/HARI SEKAM SAMPAH PADI (M3) (M3) 1,729 603 976 800 524 153 403 132 1,001 529 791 200 433 62 778 304 626 65 910 3,098 742 134 749 299 677 355 1,371 181 1,587 295 891 259 367 603 1,070 203 354 656 553 631 1,396 364 474 223 493 1,640 595 360 576 222 622 261 993 248 828 376 1,274 304 7 301 5 285 20 394 69 3,549 33 797 20 352 23,936 19,237
Potensi Energi Biomassa berasal dari sekam padi dan sampah penduduk, selain itu dapat juga berasal dari kotoran sapi. Sekam padi yang dihasilkan dari produksi padi dapat digunakan sebagai pengganti LPG rumah tangga atau sebagai bahan bakar pembangkit listrik. ASUMSI : • mesin pengolahan dengan produk gas 7.5 m3/hari • investasi sebesar Rp 96.500.000,untuk menggerakkan turbin 3.7 kVa memerlukan 2.1 m3/jam produk gas ≈ 50.4 m3/hari jadi untuk menggerakkan turbin 3.7 kVa memerlukan 7 buah mesin pengolahan dengan kapasitas 7.5 m3/hari dengan investasi 7x Rp 96.500.000,= Rp 675.500.000,mesin generator 3.5 kVa : investasi sebesar Rp 74.500.000,investasi total untuk mesin pengolahan dan mesin generator untuk penggunaan 1 hari = Rp 675.000.000 + Rp 74.500.000 = Rp 750.000.000,-
64
POTENSI GAS RAWA 1. Kabupaten Sragen : Ds. Made Kec. Ngrampal dengan cadangan sebesar 0,984 juta SCF 2. Kabupaten Magelang : Dsn. Candirejo Ds. Kaliduren Kec. Borobudur dengan cadangan 8,47 juta SCF 3. Kabupaten Pemalang : Dsn. Rakim Ds. Karangmoncol Kec. Randudongkal dengan cadangan sebesar 3,03 juta SCF 4. Kabupaten Benjarnegara : Dsn. Simpar Ds. Pegundungan Kec. Pejawaran dengan cadangan sebesar 1,63 juta SCF. 5. Kabupaten Purworejo : Dsn. Grigit, Ds. Candi Kec. Ngombol, dengan cadangan sebesar 50.634 SCF. 6. Kabupaten Grobogan : Ds. Kemloko Kec. Godong, dengan cadangan sebesar 214.360 SCF. 7. Kabupaten Cilacap : Dsn. Banyupanas, Ds. Cipari Kec. Cipari, dengan cadangan sebesar 5.5x.103 SCF. 8. Kota Salatiga : Ds. Sidorejo Kec. Salatiga Lor , dengan cadangan sebesar 28 x 103 SCF. 9. Kabupaten Semarang : Ds. Losari Kec. Sumowono, dengan cadangan sebesar 51..500 SCF. 10. Kabupaten Pati : Ds. Jolong Kec. Gembong, dengan cadangan sebesar 37.400 SCF.
65
65
No
Nama Blok
Operator
Tanggal
Kontrak
Contract
Effective
Expired
Tipe
Status
17/9/2005
17/9/2005
16/9/2035
PSC
Produksi
14/10/2003
14/10/2003
14/10/203 0
PSC
17/5/2001
17/5/2001
16/5/2031
30/11/2009
30/11/2009
1.
Cepu
Mobil Cepu Ltd
2.
Rembang
Orna International Ltd
3.
Banyumas
Star Energy (Banyumas) Ltd
4.
Blora
PT. Sele Raya Energi
5.
Randugunting
Pertamina EP Randugunting
9/8/2007
6.
Jawa Bagian Barat
Pertamina EP
7.
Jawa Bagian Timur Area-1
8.
Luas (Km2) Awal
Akhir
919
919,19
Eksplorasi
4220
2706,08
PSC
Eksplorasi
5366
2623,76
29/11/203 9
PSC
Eksplorasi
5015
5014,77
9/8/2007
8/8/2037
PSC
Eksplorasi
2628
2365,04
17/9/2005
17/9/2007
16/9/2035
KKS
Produksi
231
231
Pertamina EP
17/9/2005
17/9/2007
17/9/2035
KKS
Produksi
1894
1894
Jawa Bagian Timur Area-2
Pertamina EP
17/9/2005
17/9/2007
17/9/2035
KKS
Produksi
2433
2433
9.
Jawa Bagian Timur Area-3
Pertamina EP
17/9/2005
17/9/2007
17/9/2035
KKS
Produksi
6759
6759
10.
Jawa Bagian Timur Area-7
Pertamina EP
17/9/2005
17/9/2007
17/9/2035
KKS
Produksi
16230
16230
11.
Sakti
Konsorsium Krisenergy (Sakti BV-PT. Golden Heaven Jaya)
PSC
Eksplorasi
4.9999
12
Alas Dara Kemuning *)
Pertamina EP Cepu ADK
KKS
Produksi
*) Potensi migas Blok Alas Dara Kemuning : • Perkiraan cadangan minyak = 12,5 MMBO (juta barrel oil) • Perkiraan cadangan gas = 25 BSCF (milyard cubic feet) • Dilakukan re-entry 4 sumur
24,96 Blok Kemuning – Alas Dara
PSC = Production Sharing Contract / Kontrak Bagi Hasil KKS = Kontrak Kerja Sama Luas = 24, 96 km2
Sumber : Ditjen Migas
66
KEGIATAN YANG MENDUKUNG DALAM PENYEDIAAN ENERGI DI JAWA TENGAH
67
NO
PEMBANGKIT
JML UNIT
KAPASITAS
1
PLTU ADIPALA CILACAP
1
660 MW
2
PLTU KARANG KANDRI CILACAP
1
660 MW
3
PLTU BATANG
2
2.000 MW
4
PLTU KENDAL Non RUPTL (Kawasan Industri JABABEKA)
1
600 MW
5
PLTU BUTON CILACAP Non RUPTL (Kawasan Industri)
5
5.000 MW
6
PLTMG KARIMUNJAWA
2
1 MW 68
RENCANA PENAMBAHAN PEMBANGKIT INTERKONEKSI DI JAWA TENGAH S/D TAHUN 2018 Kapasitas (MW)
Pemilik
660
PLN
Banyumas
3
Swasta
PLTM Logawa Sunyalangu
Banyumas
2
PLTG
PLTG Tambaklorok
Semarang
150
PLN
PLTP PLTM
PLTP Dieng
Wonosobo
55
Swasta
6
2015 2015
PLTM Ambal
Banjarnegara
2
7
2015
PLTM
PLTM Bendosari
Kendal
4
Swasta Swasta
8
2015
PLTM
PLTM Pugeran
Kendal
6
Swasta
9
PLTM PLTM
PLTM Banjaran/ Kbn Manis
Banyumas
2
10
2015 2015
PLTM Karangpelem
Banyumas
2
Swasta Swasta
11
2016
PLTM
PLTM Palumbungan
Purbalingga
2
Swasta
12
2016
PLTP
PLTP Dieng
Wonosobo
60
Swasta
13
2016
PLTP
PLTP Ungaran
Semarang
55
Swasta
14
2016
PLTU
PLTU Cilacap exp
Cilacap
600
Swasta
15
2018
PLTP
PLTP Ungaran
Semarang
30
Swasta
16
2018
PLTP
PLTP Baturaden
Banyumas
220
Swasta
17
2018
PLTP
PLTP Guci
Tegal
55
Swasta
No
COD
Jenis
Nama
1
2014
PLTU
PLTU Cilacap Baru/ Adipala Cilacap
2
2014
PLTM
PLTM Logawa Baseh
3
2014
PLTM
4
2015
5
Jumlah
Lokasi
Swasta
4.095
69
PENGEMBANGAN PANAS BUMI Tahap Eksploitasi : Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Dieng, kapasitas 1 x 60 MW, Pengembangan tahap II dan III pada Tahun 2012 dengan rencana operasional (COD) Tahun 2015 lokasi Kab. Banjarnegara. Tahap Eksplorasi : WKP Panas Bumi Gunung Ungaran kapasitas 2 x 55 MW dengan rencana operasional (COD) Tahun 2015, PT. Giri Indah Sejahtera. WKP Panas Bumi Guci, kapasitas 1 x 55 MW dengan rencana operasional (COD) Tahun 2017, PT. Spring Energy Sentosa. WKP Panas Bumi Baturaden, kapasitas 2 x 110 MW dengan rencana operasional (COD) Tahun 2017, PT. Sejahtera Alam Energy
70
70
Tahap Pengembangan : WKP Panas Bumi Candi Umbul Telomoyo, potensi 72 MW, siap dilelangkan Tahun 2013. WKP Panas Bumi Gunung Lawu, potensi 195 MW, penetapan WKP pada Tahun 2012. Kendala Pengembangan Panas Bumi : Proses Izin Pinjam pakai kawasan hutan lindung dari Menteri Kehutanan membutuhkan waktu lama.
Resiko biaya eksplorasi 8-9% dari pengembangan Total Proyek dengan teknologi pemboran beresiko tinggi.
71
71