1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat terhadap segala bidang kehidupan, dimana melalui teknologi informasi proses pengumpulan, pengolahan data hingga penyajian informasi menjadi sangat cepat, tepat dan akurat. Era teknologi informasi saat ini persaingan antara lembaga dalam hal mutu pelayanan menjadi nilai tambah dalam menarik minat seluruh pemangku kepentingan karena transparansi, akuntabilitas, dan kualitas informasi akan lebih efektif dan efisien. Pendidikan mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat ilmiah atau input yang diharapkan dapat menjadi output yang dapat mengimbangi bahkan mengembangkan IPTEKS. Misalnya dilingkungan lembaga pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat diwujudkan dalam berbagai sistem informasi, misalnya sistem informasi akademik, sistem E-learning, sistem informasi beasiswa dan lain-lain. Melihat peluang pemanfaatan teknologi informasi maka Yayasan Bina Teruna Indonesia Bumi Cenderawasih (Binterbusih) yang merupakan sebuah yayasan yang bersifat sosial edukatif, indipenden terhadap semua kelompok politik, ekonomi, sosial, budaya secara konsisten menyiapkan Sumber Daya Manusia Papua melalui pendekatan pembinaan yang konsisten, intensif dan berkelanjutan. Yayasan ini berkantor di kota Semarang dan mempunyai kantor cabang di setiap kota-kota besar di Pulau Jawa. Menyadari akan pentingnya pendidikan maka mahasiswa Papua harus disiapkan dan dibina dengan baik, agar mahasiswa Papua kelak dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan dan tidak hanya menjadi penonton didaerahnya. Yayasan Binterbusih telah bekerja sama MOU dengan Pemerintah Provinsi Papua, LPMAK, YUAMAKO yang di sponsori oleh PT. Freeport Indonesia dan Kabupaten Pegunungan Bintang, yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing global secara intelektual, spritual dan moralitas. Melalui program kerja sama tersebut Binterbusih telah memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa asal Papua yang sedang studi di Se Jawa dan Bali. Untuk mengelolah sumber daya yang ada pada Yayasan Binterbusih maka dibutuhkan teknologi informasi untuk memberikan informasi yang berkualitas, akuntabel, efektif dan efisien. Proses pengelolaan data mahasiswa di Yayasan Binterbusih dikelolah oleh beberapa devisi/bidang. Biasanya pengelolaan dilakukan secara terpisah-pisah menggunakan aplikasi perkantoran, ketika ada perubahan biasanya dilakukan penyesuaian-penyesuaian data dari semua bidang/bagian. Terkadang ketika data diminta oleh pimpinan/mitra biasanya data harus diolah ulang lagi, misalnya dibuat dalam bentuk grafik. Proses kerja tersebut membuat pimpinan/mitra harus menunggu data berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Pelaporan kepada mitra kerja sama secara berkala biasa dilakukan persemester, laporan tersebut dalam bentuk hardcopy, proses ini dari sisi keamanan tidak terjamin. Data sebagai asset yang sangat berharga bisa saja disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, kantor yayasan Binterbusih tersebar dibeberapa wilayah, sehingga sharing informasi dan data biasanya melalui email. Untuk itu, perlu dirancang Sistem Informasi Mahasiswa Berbasis Web untuk dapat mengintegrasikan semua kebutuhan berbasis online agar kapan saja dan dimana pihak Yayasan Binterbusih dan mitra kerja sama dapat mengelolah dan mengakses informasi. 8
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem-sistem yang ada dan membuat sistem yang belum ada untuk dapat berinteraksi ke dalam sistem terpadu agar benar-benar dapat tercipta dengan baik, maka dilakukan proses Perancangan dan Implementasi Sistem yang didasarkan pada metode analisa perancangan yang benar. Pembuatan Sistem ini menggunakan metode prototype yang mana pembuatan situs Web proses pembuatan model sederhana, mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Sedangkan teknologi yang digunakan untuk pembuatan sistem adalah bahasa PHP dan sistem basis datanya Mysql server.
2. Kajian Pustaka Penelitian mengenai sistem informasi mahasiswa penerima beasiswa berbasis Web telah banyak dipublikasikan, seperti Penelitian tentang Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa Berbasis Web di SMA N 1 Jekulo. Perancangan sistem menggunakan pemodelan UML, bahasa pemograman PHP dan Mysql untuk basis datanya. Sistem tersebut digunakan untuk pertimbangan pembagian beasiswa [1]. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa Utusan Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang Berbasis Web. Sistem yang dikembangkan menggunakan metode Analitycal Herarchy Process (AHP) untuk menentukan kelayakan penerima beasiswa untuk dikirim ke yayasan Binterbusih. Perancangan sistem menggunakan pemodelan UML, bahasa pemograman PHP, Framework CodeIgniter dan Mysql untuk basis datanya [2] Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Untuk Melihat Perkembangan Potensi Pelajar Berbasis Web Pada Yayasan Binterbusih Kota Semarang. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi untuk melihat perkembangan potensi pelajar berbasis Web. Sistem yang dibangun memudahkan pihak Sponsor (Mitra Kerja Sama) secara langsung melihat perkembangan siswa karena terhubung ke jaringan Internet. Perancangan sistem menggunakan pemodelan UML, bahasa pemograman PHP, Framework CodeIgniter dan Mysql untuk basis datanya [3]. Berdasarkan penelurusan penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian yang sama dengan objek yang diteliti. Perbedaan penelitian yang dikembangkan adalah lebih pada suatu sistem yang menyediakan informasi mahasiswa penerima beasiswa di Yayasan Binterbusih Semarang, yang terdiri informasi Indeks Prestasi Semester, Indeks Prestasi Kumulatif, Laporan Keuangan Mahasiswa, dan Pengolahan Data Mahasiswa yang dibangun berbasis Web. Sistem Informasi Sistem informasi yang terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sebuah sistem juga mempunyai sesuatu yang lebih besar ruang lingkupnya yang disebut dengan supra sistem, sebagai contoh, jika
9
sekolah dipandang sebagai sistem, pendidikan adalah supra sistemnya dan siswa adalah subsistemnya. Pengertian Sistem adalah himpunan suatu benda nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif [4] Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadiankejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan [5]. Informasi sebagai hasil dari proses pengolahan data, dikatakan bernilai jika memiliki kaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategidari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (computers block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Beasiswa Beasiswa adalah bantuan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi dan atau memiliki prestasi akademi yang baik. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberikan bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya, dan dapat memberikan beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi. Pengertian Beasiswa secara umum adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut dengan ikatan dinas) setelah selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda-beda, tergantung pada lembaga yang memberikan beasiswa tersebut [6]. Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerima. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan [7].
10
3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype. Menurut Raymond McLeod [8] , prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping. Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana Software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Model tersebut dapat berupa tiga bentuk: Prototype kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer. Prototype yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat Software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat. Di dalam proses pengembangan, sering kali pemakai / pelanggan hanya dapat mendefinisikan tujuan dan penggunan Software yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat mendefinisikan secara rinci kebutuhan masukan, pengolahan, dan keluarannya. Di sisi lain, pembuat Software tidak memiliki kepastian akan hal tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Terdapat tiga tahapan dalam metode Prototype dimana ketiga tahapan tersebut berguna untuk membantu customer dalam mendeskripsikan kebutuhannya. Tiga tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 1 Metode Prototype [9]
Metode prototype terdiri dari tiga tahap, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Listen to Customer. Tahap awal dari metode ini adalah Listen to Customer (mendengarkan pelanggan), yaitu mendiskusikan, menentukan dan mengumpulkan semua kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Dalam Listen to Customer, proses pertama yang dilakukan adalah mendiskusikan dan mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan dari sisi pengguna. Pengumpulan 11
informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi, yang dilakukan dengan pihak Yayasan Binterbusih, Robert Manaku, SE (Manager Program) dan Ibu Ida (staf administrasi pendidikan). Wawancara dan diskusi yang dilakukan, ditemukan beberapa pokok permasalahan kebutuhan yang berguna untuk sistem yang akan dibangun, antara lain: (1) pengelolan data mahasiswa masih menggunakan aplikasi perkantoran; (2) Laporan yang dikirim ke lembaga kerja sama dalam bentun hardcopy, sehingga kadang tidak sampai ditangan mitra kerja sama; (3) Yayasan Binterbusih sendiri terdiri dari beberapa kantor cabang, sharing data biasanya dikirim menggunakan email. Pokok-pokok masalah tersebut menjadi alasan dalam pembangunan sistem mahasiswa berbasiswa web, agar kapan saja dan dimana saja bisa mengelolah dan akses informasi. Build the System. Tahap berikutnya dari metode ini adalah Build the System (membangun prototype), yaitu membangun sistem berdasarkan hasil dari tahap sebelumnya. Sistem yang nantinya dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai database sistem. Sebelum sistem dibangun, tentunya dibutuhkan suatu perancangan. Untuk perancangan sistem ini menggunakan model UML (Unfied Modeling Language). Customer Test. Tahap terakhir dari metode ini adalah Customer Test (uji coba oleh pelanggan). Pada tahap ini, user akan melakukan pengujian sistem. Sistem yang diuji bukanlah sistem yang bisa langsung dipakai, tetapi berupa prototype. System Requirement Software (SRS) Di dalam system requirement Software, proses yang akan dilakukan meliputi : (1) pengguna atau user dari sistem ini adalah administrator, Bagian Keuangan, Bagian Pendidikan, dan Pimpinan Yayasan yang diberikan kepercayaan dari yayasan Binterbusih Semarang dengan password dari administrator karena sistem ini dibangun untuk mempercepat proses pengolahan data mahasiswa (2) sedangkan pemilik atau owner dari sistem ini sendiri adalah ada tiga yaitu Lembaga pemberdayaan Masyarakat Amugme Kamoro (LPMAK), Yuamako dan Pemerintah Daerah Kabupaten Peguinungan Bintang; (3) mengembangkan perangkat lunak yang mendukung sistem informasi yang terintegrasi langsung dengan database untuk melihat data mahasiswa berupa hasil studi dan laporan keuangan berbasis Web; (4) pengembangan sistem dilakukan ini menggunakan PHP dengan database MySQL; (5) sistem menampilkan informasi hasil studi berupa indeks prestasi semester, indeks prestasi kumulatif, dan laporan keuangan. Analisis Kebutuhan Analisa kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan data– data untuk membangun sistem. Berdasarkan proses penelitian dan interview langsung dengan penggurus yayasan Binterbusih pada tanggal 16 Oktober 2013 dijelaskan bahwa yang mempunyai wewenang dalam mengurus data mahasiswa adalah Manager Program dan bagian pendidikan. Mereka bertugas mengelolah data mahasiswa dan melaporkan ke mitra kerja sama. Berdasarkan wawancara, kebutuhan yang diharapkan dari sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut; Sistem yang ada di Yayasan Binterbusih masih bersifat manual, dimana banyak arsip yang menumpuk, data disimpan dalam aplikasi perkantoran dan dalam catatan di kertas biasa. Kemudian sistem pelaporannya ke mitra kerja sama 12
biasanya persemester(per 6 bulan), dikirim dalam bentuk hard copy. Kelemahan dari sistem yang lama adalah proses pengolahan data membutuhkan waktu lama dan penyimpinan data tidak tertata sehingga bagian administrasi pendidikan mengharapkan ada sistem terotomatisasi untuk memudahkan pengolahan dan pelaporan data untuk pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Perancangan Proses Perancangan proses mengggunakan Unified Modelling Language (UML), struktur tabel dalam database dan relasi antar tabel. Desain UML meliputi tiga diagram yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini yaitu use case, activity dan class diagram. Usecase Diagram merupakan salah satu Diagram untuk memodelkan aspek prilaku sistem. Masing-masing Diagram use case menunjukansekumpulan usecase, actor dan hubungan. Diagram usecase adalah penting untuk menvisualkan, menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan prilaku sistem. Usecase Diagram adalah interaksi antara actor eksternal dan system, hasil yang dapat diamati oleh actor,berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di Diagram usecase dan teks. Diagaram usecase melibatkan sistem yaitu sesuatu yang kita bangun, actor yaitu segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Usescase adalah fungsionalitas yang di persepsi oleh actor, relasi adalah relasi antara actor dengan use case.
13
Laporan Lengkap
Mitra Kerja Sama
<
> Manage Data Mahasiswa
View Data Mahasiswa
Manage Pengguna <> Manage Nilai
View Nilai Pimpinan <>
Manage Keuangan
View Keuangan
Manage PT Keuangan
Administrator Manage Fakultas
Manage Progdi
Manage Jurusan
Manage Jabatan
Manage Matakuliah
Pendidikan Manage Suku
Manage Alamat Yayasan
Gambar 2 Usecase Diagram Sistem
Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 5 aktor yaitu Administrator, Admin Bidang Pendidikan, Admin Bidang Keuangan, Pimpinan Yayasan dan Mitra Kerja Sama. Masing-masing actor mempunyai hak akses tersendiri. Setiap Usecase yang diberinama Manage artinya dapat melakukan input, update, delete, dan View. Actor Administrator memiliki hak akses atas semua modul, antara lain manage data mahasiswa, nilai, keuangan, pesan, Perguruan Tinggi, Fakultas, Program Studi, Jurusan, Matakuliah, Suku, Alamat Yayasan, Pengguna, Jabatan Pengguna dan melihat Laporan Lengkap. Kemudian setiap pengguna sistem dikelolah oleh Administrator.
14
Actor Pendidikan memiliki hak akses untuk melihat Laporan Lengkap, Manage Data Mahasiswa, Keuangan, PT, Fakultas, Progdi, Jurusan, Matakuliah dan Suku. Actor Pendidikan tidak bisa mengelolah keuangan, hanya bisa melihat laporan keuangan. Actor Keuangan juga melakukan hal yang sama dengan Actor Pendidikan tetapi tidak bisa manage nilai, hanya bisa melihat laporan nilai dari setiap mahasiswa. Actor Mitra Kerja Sama adalah pihak-pihak yang bekerja sama dan menitipkan mahasiswa ke Yayasan Binterbusih, yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, Yuamako dan LPMAK dari Timika. Actor mitra kerja sama hanya bisa melihat laporan, yaitu melihat laporan keuangan, laporan Indeks Prestasi Semester (IPS), laporan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), laporan data mahasiswa, dan laporan keuangan. Actor pimpinan juga sama dengan actor mitra kerja sama hanya sedikit perbedaan yaitu pimpinan bisa memanage alamat yayasan. Class Diagram adalah Diagram yang digunakan untuk memperlihatkan struktur dari kelas-kelas yang ada pada sistem. Class Diagram menggambarkan atau memvisualisasikan struktur sistem dari kelas-kelas serta hubungannya. Class Diagram ini juga menampilkan interaksi dalam kelas-kelas tersebut, atribut apa yang dimiliki atau operasi/metode apa yang dimiliki kelas itu, bagaimana jenisjenis objek dalam sistem, batasan-batasan yang ada dalam hubungan objek tersebut. Berikut adalah class Diagram dari sistem yang dirancang.
Gambar 3 Class Diagram
Gambar 3 adalah Class Diagram dari tabel database penerima beasiswa. Terdapat empat tabel antara lain Tbl_DataMahasiswa, Tbl_Nilai, Tbl_DataUser, Tbl_DataKeuangan. Tabel-tabel tersebut memiliki keterkaitan atau relasi antara satu dengan yang lain. Tabel DataUser memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel DataMahasiswa, karena satu user mengelolah lebih dari satu mahasiswa. Tabel DataUser memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel DataKeuangan, karena satu user mengelolah lebih dari satu Data Keuangan mahasiswa. Tabel Data User memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Data Nilai, karena satu 15
user mengelolah lebih dari satu data Nilai Mahasiswa. Tabel Data Mahasiswa memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Nilai, karena satu mahasiswa memiliki lebih dari satu nilai. Tabel Data Mahasiswa memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Data Keuangan, karena satu mahasiswa memiliki lebih dari satu data keuangan. Data Keuangan memiliki relasi satu ke banyak dengan tabel Nilai karena setiap keuangan mahasiswa memiliki banyak nilai.
4. Hasil dan Pembahasan Mengenai implementasi dari database yang dibangun, pembahasan aplikasi, dan hasil analisis pengujian aplikasi sistem informasi mahasiswa penerima beasiswa. Perancangan sistem ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pengelolaan data mahasiswa agar dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Kemampuan aplikasi dalam mendukung pengolahan data mahasiswa guna meningkatkan produktivitas kerja. Awal penggunaan aplikasi ini dimulai dengan melakukan login yang dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 4 Form Login
Gambar 4 merupakan halaman login untuk dapat masuk ke dalam aplikasi sistem informasi penerima beasiswa. Pada aplikasi ini, pengguna dibedakan menjadi dua jenis status yaitu admin dan user yang memiliki hak akses yang berbeda.
Gambar 5 Form Utama
Gambar 5 merupakan halaman utama dari sistem informasi penerima beasiswa. Halaman ini akan ditampilkan setelah admin atau user berhasil login ke 16
dalam aplikasi. Pada halaman ini terdapat 13 menu utama yaitu menu Mahasiswa, Nilai, Keuangan, Pesan, PT, Fakultas, Prodi, Jurusan, Mata kulia, Suku, Yayasan, Jabatan dan Pengguna.
Gambar 6 Form Input Nilai
Gambar 6 merupakan form input nilai dimana pada form pengguna melakukan aktivitas memasukkan data nilai dan biaya sks setiap semester sesuai dengan jurusan.
Gambar 7 Form Input Data Keuangan
Gambar 7 merupakan form input data keuangan dimana pada form ini melakukan aktivitas memasukkan data uang kuliah persemester dan biaya hidup perbulan dari setiap mahasiswa.
17
Gambar 8 Form Laporan Nilai
Gambar 8 merupakan form laporan hasil nilai IP dan IPK dari masingmasing penerima beasiswa. Untuk melihat IP setiap semester pengguna dapat memilih tahun ajaran dan semester berapa yang ingin mau dilihat. Dengan itu sistem secara otomatis akan menampilkan data IP dari setiap mahasiswa pada perode tertentu.
Gambar 9 Form Laporan Data Keuangan
Gambar 9 merupakan laporan form hasil data keuangan dari masingmasing penerima beasiswa, terdiri dari biaya hidup perbulan yang dihitung persemester dan biaya kuliah studi persemester. Untuk melihat data keuangan semester pengguna dapat memilih tahun ajaran dan semester berapa yang ingin mau dilihat. Dengan itu sistem secara otomatis akan menampilkan data keuangan dari setiap mahasiswa pada perode tertentu.
18
Hasil Analisis Pengujian Aplikasi Pengujian aplikasi penting dilakukan guna memastikan komponenkomponen dari sistem yang dibangun telah berfungsi sebagaimana diharapkan. Metode Black Box adalah metode yang digunakan dalam pengujian sistem informasi penerima beasiswa. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Dengan metode Black Box, dapat diketahui apakah aplikasi telah berfungsi dengan benar. Hasil pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box dapat dilihat pada Tabel 1 Item Uji
Pengolahan Data Mahasiswa
Pengolahan Pengguna (User)
Pengolahan Perguruan Tinggi
Pengolahan Fakultas
Pengolahan Progdi
Pengolahan Jurusan
Pengolahan Nilai
Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem Hasil Proses Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, mahasiswa maka data terhapus di database Menambah data Pilih Simpan, maka data tersimpan di User database Mengubah data Pilih data yang mau diubah, ubah data, User pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, User maka data terhapus di database Menambah data PT Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Mengubah data PT Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, PT maka data terhapus di database Menambah data Pilih Simpan, maka data tersimpan di Fakultas database Mengubah data Pilih data yang mau diubah, ubah data, Fakultas pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, Fakultas maka data terhapus di database Menambah data Pilih Simpan, maka data tersimpan di Progdi database Mengubah data Pilih data yang mau diubah, ubah data, Progdi pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, Progdi maka data terhapus di database Menambah data Pilih Simpan, maka data tersimpan di Jurusan database Mengubah data Pilih data yang mau diubah, ubah data, Jurusan pilih Simpan, maka data tersimpan di database Menghapus data Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, Jurusan maka data terhapus di database Menambah data Pilih Simpan, maka data tersimpan di Nilai database Pengujian Menambah data mahasiswa Mengubah data mahasiswa
19
Kesimpulan Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses
Mengubah data Nilai
Pengolahan Keuangan
Pengolahan Matakuliah
Menghapus data Nilai Menambah Keuangan Mengubah data keuangan Menghapus data Keuangan Menambah data Matakuliah Mengubah data Matakuliah
Pengolahan Suku
Menghapus data Matakuliah Menambah data Suku Mengubah data Suku
Pengolahan Jabatan
Menghapus data Suku Menambah data Jabatan Mengubah data Jabatan
Pengolahan Yayasan
Lihat Hasil Data Mahasiswa
Lihat Laporan Nilai
Lihat Laporan Keuangan
Menghapus data Jabatan Mengupdate alamat yayasan Melihat data mahasiswa secara seluruhan berdasarkan: Jenis kelamin, Suku, PT, Fakultas, Progdi, Jurusan, Jenajgn, Akreditas, tahun masuk, Pekerjaan Orang tua. Melihat nilai berdasarkan periode semester Melihat laporan keuangan berdasarkan periode semester
Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, maka data terhapus di database Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, maka data terhapus di database Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, maka data terhapus di database Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, maka data terhapus di database Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau diubah, ubah data, pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih data yang mau dihapus, pilih Hapus, maka data terhapus di database Ubah data dan Pilih Simpan, maka data tersimpan di database Pilih mahasiswa, pilih laporan, data secara keseluruhan ditampilkan
Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses
Sukses
Pilih nilai, pilih laporan, pilih tahun ajaran, pilih semester, data IP periode tertentu yang dipilih dan IPK ditampilkan. Pilih keuangan, pilih laporan, pilih tahun ajaran, pilih semester, data keuangan periode tertentu yang dipilih dan data keuangan secara keseluruahan dari masing-masing mahasiswa ditampilkan.
20
Sukses
Sukses
Berdasarkan hasil pengujian sistem yang dilakukan menunjukkan bahwa proses berjalannya sistem secara fungsional telah berjalan dengan baik, karena output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Mahasiswa Penerima Beasiswa Berbasis Web Di Yayasan Binterbusih Semarang, dapat ditarik kesimpulan bahwa: sistem yang dirancang tentunya dapat memudahkan pihak yayasan dalam mengelolah data mahasiswa beserta data keuangan dan nilai dari masing-masing mahasiswa. Mitra kerja sama bisa melihat laporan hasil studi dan laporan keuangan secara online. Sistem yang dibangun ini telah diuji menggunakan metode black box, hasil pengungujian menunjukkan bahwa proses berjalannya sistem secara fungsional telah berjalan dengan baik karena output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Saran pengembangan untuk penelitian kedepan adalah: Pengolahan data semua penerima beasiswa dari tingkat SMA-Perguruan Tinggi. Pengolahan data potensi diri dari masing-masing penerima beasiswa. Pengolahan data-data keuangan diluar biaya kuliah dan biaya hidup, seperti biaya rumah sakit dan pembinaan. Mahasiswa juga bisa dapat mengakses informasi yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka . [1] Lelono, 2013. Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa Berbasis Web di SMA N 1 Jekulo. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Muria: Kudus [2] Sitokdana, Melkior. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa Utusan Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang Berbasis Web. Skripsi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga. [3] Tabuni, Gasfer.2013. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Untuk Melihat Perkembangan Potensi Pelajar Berbasis Web Pada Yayasan Binterbusih Kota Semarang. Skripsi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga. [4] Jogiyanto. 1999. Analisis Dan Disain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.Yogyakarta : Andi. [5] Teguh Wahyono. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Analisis dan Pemograman Komputer edisi 1. Yogyakarta: Andi. [6] Agus Lahinta, 2009. Konsep Rancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kandidat Penerima Beasiswa (Studi Kasus pada TPSDM Propinsi Gorontalo). Diakses dari http://wances.net46.net/files/jurnal/Agus%20Lahinta.pdf. [7] Perdana, Nuri Guntur.2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Kepada Peserta Didik Baru Menggunakan Metode TOPSIS. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2013 (Semantik 2013). Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta. [8] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. [9] Pressman, Roger S., 2001, Software Engineering a Practitioner’s Approach, New York : McGraw-Hill Higher Education.
21