ANALISIS MARKET RESEARCH PU
1. Kegiatan selama liburan Dari 18 responden, sebanyak 10 orang menjawab liburan mereka habiskan dirumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Dapat dilihat bahwa karakter responden kebanyakan masih pasif dan belum tergerak untuk terlalu produktif ketika liburan. Namun ternyata untuk PU, ada tipe liburan long semester dan short semester, hal ini bisa saja berdampak kepada ketertarikan mahasiswa PU untuk exchange, ketika short semester mungkin akan lebih riskan karena akan memotong waktu kuliah yang banyak.
•
Jalan-jalan: 5 “Biasanya kalo liburan itu sih balik ke kota asal. Selama liburan mungkin lebih fokus ke hal hal yang bersifat entertaining, kadang juga jalan jalan.” (BJ, L, Aktif, 2015)
•
Dirumah aja: 10 “Itu tergantung dari tipe liburan nya, kalo long semester gw lebih milih untuk balik ke hometown and spend quality time with friends and family disana, tapi kalau short semester biasanya lebih milih stay di Jakarta dan menghabiskan waktu bersama keluarga disini.” (MF, P, Aktif, 2013)
•
Kerja: 1 “Selama kuliah ini liburan gua isi dengan magang sebagai HR di salah satu perusahaan kontruksi di Jakarta” (SR, P, Sosial, 2015)
•
Organisasi/komunitas: 2 “Tapi kalo misalkan libur semester yang pergantian tahun tuh, kayak tahun lalu aku ikut moving in jadi runner, terus ikut STO juga, pokoknya dari pada gabut mendingan tuh ngisi ngisi yg lebih productive gitu gitu.” (D, P, Pasif, 2014)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
2. Menghabiskan liburan dengan exchange Dari 18 responden, sebanyak 12 orang menganggap bahwa menghabiskan waktu dengan exchange merupakan hal bagus dan seru, 5 orang merasa ragu dengan berbagai alasan seperti ingin menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga, ada yang ikut-ikutan teman, belum memiliki cukup uang, bahkan ada 2 responden yang memang tidak terlalu peduli sehingga tidak memiliki ketertarikan untuk diri sendiri untuk pergi exchange.
•
Bagus, seru: 12
•
Tidak menarik:
•
Tidak Tahu: 1
•
Ragu: 5 “Sebenernya ini bisa di bilang bagus dan juga engga. Kenapa? Karena untuk orang orang diluar kota misalnya yang ikutan exchange, dia ga akn balik ke kotanya lagi dan bakalan bikin orang tuanya kangen. Tapi di satu sisi dia juga bisa mengisi liburan untuk hal hal yang bermanfaat dari pada dia hanya tidur dan melakukan sesuatu yang tidak efektif di rumah.” (SG, L, Aktif, 2013)
“Tergantung, kalo temen temen gw ikut ya gw ikut, kalo lagi mendukung ikut ya gw ikut.” (T, L, Pasif, 2013)
3. Program exchange yang diketahui Nama AIESEC sudah sering disebut sebagai organisasi yang menawarkan exchange, namun disini harus lebih berhati-hati karena ketika disebutkan AIESEC, mereka langsung terfikir bahwa AIESEC adalah organisasi exchange.
ANALISIS MARKET RESEARCH PU •
Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange): 10 “Mostly pasti AIESEC sih yg rajin nawarin program exchange…” (MF, P, Aktif, 2013)
•
Sekedar tahu sekilas: 5
•
Tidak Tahu: 3
4. Sumber informasi tentang program exchange Teman dan sosial media merupakan influencer terbesar, ada sebanyak 7 orang yang mengetahui informasi tersebut dari teman dan ada 8 orang yang mengetahui dari sosial media. Hal ini menunjukkan bahwa promosi dari mulut ke mulut sangatlah efektif, meskipun hanya bersifat tersirat (tidak promosi secara gamblang). Ada pula 1 orang yang mengetahui dari dosen asing. Hal ini dapat dimanfaatkan, cobalah bekerjasama dengan dosen yang kooperatif dan berfikiran terbuka untuk ikut mensosialisasikan pentingnya exchange bagi para pemuda.
•
Pihak kampus / sekolah: 1 (tau dari) Mr.Janggis dosen. (seputar homestay di US) (T, L, Pasif, 2013)
•
Sosial media / internet: 8
•
Dari teman: 7 “Kita akan lebih tertarik akan sesuatu, kalo kita diberitahu oleh orang ke-3. Misalnya ada temen yang kasih info tentang GYAP, tapi kamu ga percaya karena dia teman dekat kamu, tapi kalo orang ke3 datang dan memberitahu kalo ini bagus dan kamu pasti akan lebih tertarik.” (SF, L, Aktif, 2013)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
“Kalo gw biasanya denger dari anak anak AIESEC itu sendiri , mouth to mouth gitu dari mulut ke mulut.” (EM, P, Pasif, 2013) •
Tidak ditanyakan: 2
5. Partisipasi dalam kegiatan exchange Dari 18 Responden belum pernah sama sekali mengikuti program exchange maupun seleksinya. Banyak yang tertarik, tetapi masih ragu dengan berbagai alasan. •
Sudah pernah ikut seleksi:
•
Belum: 18
6. Hambatan untuk ikut exchange Sebanyak 9 orang menganggap hambatan merupakan hambatan utama (pertama disebutkan) adalah biaya, lalu ada 2 orang hambatannya adalah izin orang tua, 3 orang memiliki hambatan dengan waktu karena ada kesibukan yang lain. Namun 3 responden yang mengaku memiliki hambatan biaya, dapat memiliki WTP diatas 5 juta rupiah bahkan diatas 10 juta. Dan karena hambatan terbesar adalah biaya, yang harus lebih ditekankan kepada responden adalah exchange tidak selalu mahal, misalnya budget dapat disesuaikan dengan negara tujuan, mencari tiket penerbangan murah, dan mencari project yang disediakan host family.
•
Biaya: 9 “Biaya, biaya tiketnya, terus ngurusin visa passport segala macem sama waktunya sih.” (GP, P, Sosial, 2014)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
•
Orang tua: 2
•
Waktu: 3
•
Kurang informasi: “Kurang informasi nya doang sih.” (AW, L, Sosial, 2014)
•
Lainnya: 1 “Karena temen temen gw ga ada yang ikut, jadi gw males” (T, L, Pasif, 2013)
“Tergantung si tergantung Negara mana dan tergantung juga situasi orang nya itu, ya bisa aja visa dia belom punya, terus economic situation nya juga, terus bahasa nya juga, kan ga semua Negara use English.” (EM, P, Pasif, 2013)
•
Dijawab secara umum: 1 “Biasanya kalo ke luar negeri itu, orang orang paradigmanya tuh mahal dan bingung karena, pertama sekarang harga tiket pesawat itu mahal, akomodasi dan transportasi juga mahal, apalagi kita gatau dan ga punya keluarga juga disana. Lalu concernnya adalah takut, karena kita tidak mengenal siapapun disana dan orang orang cenderung ga ikutan atau tidak diperbolehkan oleh orang tuanya karena taku terjadi apa apa disana dan tidak bisa mengurusinya kalo di negara sendiri kan lebih mudah.” (SF, L, Aktif, 2013)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
7. Pendapat tentang sponsorship class Dari 18 responden 7 orang setuju, dan hanya 2 orang ragu dengan adanya sponsorship class. Berarti ketertarikan dengan adanya kelas ini bagi calon applicant sudah baik, namun yang harus ditekankan adalah AIESEC tidak dapat mensponsori exchange tersebut, tidak menentukan kemana applicant mengajukan sponsor, dan tidak menjamin applicant mendapatkan sponsor, AIESEC hanya memfasilitasi “pembekalan ilmu” untuk mendapatkan sponsor.
•
Setuju: 7 “Seneng banget, karena dulu pengalaman gua pas SMA pernah ikut lomba penelitian gitu dan ngewakilin Indonesia tapi gagal berangkat karena telat submit proposal” (SR, P, Sosial, 2015)
“Tertarik bgt soalnya saya agak lack disitu jadi kalau bisa dikasih informasi tentang sponsor gimana terus kayak marketing marketing gitu soalnya aku agak kurang disitu.” (D, P, Pasif, 2014)
•
Ragu: 2 “Sebenarnya masalah utamanya kan biaya, dan kedua kan wakty ya, jadi kayak kalo misalnya kayak disini juga waktunya bisa di arrange supaya ga tabrakan atau gimana, mungkin bisa.” (MK, L, Sosial, 2013)
•
Tidak ditanyakan: 9
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
8. Pendapat tentang booklet for parents Dari 18 responden hanya 2 orang ditanyakan tentang booklet for parents dan menjawab setuju. Booklet for parents ini akan berisikan konten apa itu GC, dan alur pendaftaran, biaya administrasi, kegiatan yang dilakukan (jenis project apa saja), benefit mengikuti program dan pilihan negara atau projectproject, dan testimony EP returnee.
•
Setuju: 2
•
Tidak Setuju:
•
Ragu:
•
Tidak ditanyakan: 16
9. Willingness to pay Dilihat dari data dibawah ini, ternyata willingness to pay responden masih tergolong sedang karena sebanyak 2 orang responden masih berada di kisaran 0 – 1.000.000 rupiah. Namun disini dapat dilihat cukup merata secara kemampuan finansial, ada pula responden yang bilang bahwa masalah mereka ada di hambatan biaya namun ketika ditanya willingness to pay mereka bilang sanggup sampai 10 juta rupiah. Ada 6 orang yang tidak ditanyakan dan tidak menjawab willingness to pay nya maka kita tidak dapat mengidentifikasi secara spesifik kemampuan mereka untuk mengeluarkan biaya untuk exchange.
Tidak ditanyakan/dijawab = 6 orang “Kalo dilihat dari situasi yang memungkinkan sih ya bagus dan tertarik. Kalo willingness to pay, lebih bagus program itu, willingness to pay nya juga semakin besar, ya sepadan gitu.” (BJ, L, Aktif, 2015)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU 0 – 1.000.000
= 2 orang
1.000.001 – 5.000.000
= 3 orang
5.000.001 – 10.000.000
= 2 orang
> 10.000.000
= 4 orang
10.Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen Responden tidak ada yang tau tentang branding global citizen sama sekali. Mereka hanya tahu “oh iya AIESEC punya exchange”. Bahkan 3 orang tdak tahu sama sekali.
•
Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen): 15 “Tau si sempet denger (exchange dari AIESEC).” --- “Ga tau gw apa tuh global citizen” (ketika ditanya tahu global citizen atau tidak). (AW, L, Sosial, 2014)
“Yang saya tau itu, ada 2 sih. Ada temen yang bisa pergi itu karena project dan yang satu lagi karena internship di negara itu.” (SF, L, Aktif, 2013)
•
Tidak Tahu sama sekali: 3
11. Pendapat tentang promosi Global Citizen “Kalo dari social media sih menurutku sudah baik, tapi dari sisi lainnya juga harus di reach lebih kena lagi. Dan social attacknya harus lebih mapan lagi.” (BJ, L, Aktif, 2015)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU “Iya sih soalnya belum pernah denger. Dan lebih sounding lagi aja terutama di media sosial kaya Line. Kalo kunjungan kelas boleh juga sih manfaatin perwakilan anak AIESEC di tiap kelas” (RE, L, Sosial, 2015)
“Kurang kedengeran jarang banget muncul di home line.” (D, P, Pasif, 2014)
“Bagus (boothnya), tapi kayak nya kurang deh, soalnya info nya itu termasuk terbatas kalo menurut gw” (R, L, Pasif, 2014)
“Udah bagus sih, Cuma minat anak PU nya kurang, atau karena biaya dan kawan kawan gitu jadi banyak yg ga ikutan exchange.” (GP, P, Sosial, 2014) 12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange
•
Sosial media: 4 “yang paling pertama itu line, karena berguna banget. Dan jaman sekarang itu ada yang kaya instagram dan apapun yang banyak orang pakai, itu boleh di promosikan kesana. Sama boleh cari langsung ke google, kan suka ada orang yang mecari cari lewat google.” (M, P, Pasif, 2015)
“Dari email itu berpengaruh bgt, sama itu sih sounding sounding di line” (kalo ada email student, mungkin bisa koordinasi sama pigak univnya untuk spread promote GC) (AW, L, Sosial, 2014)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU •
Non-Sosial media: 4 “Sebenernya ini event yang menarik an banyak orang yang tertarik, tapi karena mereka gatau jadi banyak yang belum join. Tapi kalo dari pihak AIESEC sendiri bisa approach mereka, menurutku itu adalah hal yang efektif untuk meng-gather orang orang.” (BJ, L, Aktif, 2015)
“Selain sounding paling bikin kayak gimana ya, paling bikin kayak info nya lebih lagi maksudnya di banner atau dimana gitu kan biar orang lebih tau lagi lebih kenal lagi AIESEC tu apa sih dan program nya juga.” (MK, L, Sosial, 2013)
•
Keduanya: 6 “Kalo menurut saya lebih ke individual atau ngomong langsung dan social media karena anak sekarang banyak yang pake social media kan jadi supaya makin luas.” (RK, L, Pasif, 2015)
“Lebih digembor gemborin lagi aja kayak dipasang banner, terus abis itu dari member member nya juga suruh yg broadcast kemana mana, di timeline segala macem di semua medsos itu di update, terus kalo bisa ya di PC in si orang nya satu satu terus lo kayak ngasih si benefit nya ikut ini apa biar orang orang tu tertarik gitu.” (V, P, Aktif, 2014)
“Cara nya paling pake video biar lebih menarik lebih visual.” (D, P, Pasif, 2014)
•
Tidak ditanyakan: 4
ANALISIS MARKET RESEARCH PU MASUKAN MENARIK:
Kita kan ada TV di kampus, nah bikin video singkat aja soal alumni program trus pasang di situ. Trus kalo kunjungan ke kelas kayaknya jangan deh soalnya mereka bakal ga fokus. Kalo lewat sosial media jangan broadcast karena selama ini anakanak tuh udah bosen sama yang namanya sounding saking banyaknya sounding Fund Raising. (SR, P, Sosial, 2015)
“lebih menyarankan ke testimoni di selipkan di rundown suatu event sekitar 3-5 menit. Mereka harus kasih tau dan sharing, serta feedback dari exchange dan kasih tau ke orang orang begaimana kegiatannya, jadi orang orang kepingin untuk ikutan. Jadi kita sudah kasih contoh konkrit dan realnya, orang yang melakukan ini tujuannya apa dan berhasil atau engga, dan sesuai sama ekspektasinya atau tidak. (SF, L, Aktif, 2013)
13.Pendapat tentang info booth 13 responden setuju info booth masih efektif dan penting untuk melakukan promosi. Namun dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata letak yang pas, dengan dekorasi yang menarik. Walaupun mereka menjawab penting adanya info booth, namun jika ditanya menurut mereka apakah lebih efektif booth atau class visit, hanya 2 orang yang menjawab lebih efektif booth. Dan sisanya menjawab lebih efektif class visit.
•
Setuju / penting: 13 “Itu penting banget, karena ga semua info tentang AIESEC ada di line dan website, jadi mau gamau kalo tertarik ya kita harus tau dari hal hal itu.” (M, P, Pasif, 2015)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU “Itu juga bagus, itu lo Tarik orang satu sat uterus lo jelasin tapi yang pasti jangan maksa dulu lo jelasin dulu misalnya niat atau ga itu tergantung dari penjelasan lo. Itu bagus kok bagus, diperbanyak aja sih dan dipersering” (V, P, Aktif, 2014)
•
Tidak Setuju / tidak penting: 5 “Jangan karena susah buat narik perhatian anak PU, kalo lo mau bikin sesuatu yang langsung menarik perhatian mereka gitu kaya semacam flasmaob gitu. (SR, P, Sosial, 2015)
“Sebenernya bisa, tapi apakah ini efektif atau tidak. Balik lagi ke masalah budget sih, dari pada mereka dateng ke booth GYAP lebih baik mereka ke booth tour yang ada di mall karena haganya ga jauh beda. Jadi menurut saya info booth itu buang buang waktu dan tenaga, lebih baik concern di internet dan social media.” (SF, L, Aktif, 2013)
•
Tidak ditanyakan: 1
14.Pendapat tentang class visit •
Setuju: 11
“Yang lebih efektif class visit sih, soalnya info booth tergantung mau singgah atau engga. Tapi kalo class visit at least mereka bisa mendengarkan” (BJ, L, Aktif, 2015)
•
Tidak Setuju: 2
“Kalo info booth menurutu gw penting sih,tapi kalo class visit kayak nya kurang efficient deh soalnya kan itu juga ganggu orang dikelas nya kan. Jadi orang kayak apaan sih itu” (R, L, Pasif, 2014)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU
•
Tergantung: 2
“Itu relative ya tergantung yang di promosikannya yang mana” (RK, L, Pasif, 2015)
“Kalo buat class visit depend on the situation, Karena ga semua orang suka kalau ada class visit, itu lebih di koordinasiin sama class nya itu, karena biasanya kalau abis jam pelajaran nya itu ketika kita memberikan informasi yg hadir ga sampe setengah kelas jadi kan waste of times bgt. Menurut gw lebih focus ke memberikan informasi regarding program exchange lebih ke social media sama info booth.” (MF, P, Aktif, 2013)
•
Tidak ditanyakan: 3
15.Ketertarikan mengikuti global citizen 10 responden dari 18 responden tertarik untuk mengikuti program global citizen namun hampir semua mengeluhkan masalah biaya. Ada 6 orang yang merasa ragu terutama terkait jadwal kegiatan maupun akademik mereka, dan ada 1 orang tidak tertarik sama sekali untuk mengikuti program global citizen.
•
Tertarik: 10 “Sangat menarik sih, jadinya pengen. Experience yang kita dapatkan sangat berharga, kan jarag jarang kita jadi volunteer di tempat lain.” (BJ, L, Aktif, 2015)
•
Ragu/tergantung: 6 “Kalo misalkan ada sponsor dan biayanya bisa dibantu ya tertarik buat ikut” (RE, L, Sosial, 2015)
ANALISIS MARKET RESEARCH PU “Balik lagi ke projectnya itu pas atau engga, karena dari pada saya datang tapi saya tidak ada passion disitu ya lebih baik ga usah aja.” (SF, L, Aktif, 2013)
•
Tidak tertarik: 1 “Sejauh ini sih ga dulu (tidak tertarik exchange). (karena) Yg tadi saya bilang sih waktu biaya.” (MK, L, Sosial, 2013)
•
Tidak ditanyakan: 1
ANALISIS MARKET RESEARCH PU