Latar Be-
-
Tujuan pembmgman nasional Indonesia adalah terwujudnya keadilan
s o s i a l bagi seluruh ralryat Indonesia.
Pembmgunan n a s i m a l dilaksanakan
d a l m rangka pembmgunan manusia Indonesia seutuhnya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut t i t i k
berat diletakkan pada pembarigunark ekonomi d a m memanfaatIran
seluruh
potensi sumberdaya yang ada. S w a r m mum pembangman jangka panjang
tahap
kedua da'lam WHh' 1993
adalah terciptanya kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang maju dan mandiri, tentram d m sejahtera, s e i s l b a . , selaras d m serasi dengan alam
dan lingkungan.
Pembangman ekcmomi diardlkan agar terwujudnya pereko-
nomian nasimal yam W i r i untuk meningkatkan kemkmrlran r&xt secara a d i l d m merata.
Selanjutnya pertumbuhan ekonomi diarahkm untuk
dengan didukung produktivj.tas yang t h g g i ,
ef i s i e n s i dan sumberdaya
manusia yang bermutu. Perekonoonian Indonesia seperti uammnya negara-negara
berkembang
lainnya dalam usaha pertumbuhan ekonominya lebih berorientasi kepada
.
produksi bahan mentah dm eksploitasi sumoberdaya alam.
Salab satu
kelemahan d a r i pengelolaan sumberdaya alam tersebut adalah usaha m e jar
pertmbuhan ekonomi dengan cara eksploitasi besar-besaran d a r i
sumberdaya alamya tanpa memperhatikan akibat smtpingan dan keterse-
d i m y a dimasa yang akan datang (Reksohadiprodjo dan Pradono, 1994).
2
Dangan sspakin
psrolehan davirra dari .inpak drrn gau kmi
wrr~rurrrrya
karma pexmdiaarrnya pano smakh rsnipbs,
labbutuhen dana
n a ~migas ini paling tidak drrpat dilihat dari tiga hal
-
8em€&in bmyt&wa
yaitu : (1)
ketnltuban akrrn devisa untuk b l i blmng-hrmg
dan kesinadxm$an pdmngmm pada tahsp berikutnya, (2) aemakin pentMya upa~raa m c a d dan neapert8hankpn debt service? ratio (DSR) yaitu
rasio antara angsuran utang luar negeri dan bunganya deagm n i l a i ekspor pada batas yang War yaitu antara 20 persen sampai 25 perserr, dan (3)
-dalam mmgurangi tekanan terhadap def isit t r m d m i berjalan, yang kalau
berlarut-larut dapat berakibat buruk terhadap perekmopian nasi-1. Peranan komaiitas pertanian dalam arti luas eamgmi
gagt
i n i mrupa-
han pengt;hasil devisa utama sektor nun migas. N a u m dalam perkdmngannya ekspor p d u k pertanian seringkali mnghbpi bdmgai kendala yang datang d a r i luar (eksternal) mupun dari dalam ( internal) negeri gbndala
.
dari sisi per mint^^^^ (eksternal) paling tidak d a l i m ~
negam m j u haspir d e k a t i no1 p e m , (3) elastisitas pendspatan atas
.
permintaan yang r e l a t i f rendah, (4) berbmbmgma protluk-prcduk subetii
(sintesis), d m (5) danya p r o t e h i dari nqgam-negara muju.
Ksndala dari sisi penawamn (internal) yang paling pmtinq sdalah
kekakuan struktural sistem produksi d i negara produesn bnsil pertanicm, terbatmmm smberdaya modal, dan sistsm nansjeaen yang relatif terbelak m g (Tadsro, I=).
3
M a nerupakan saledl saw W i t a s perksbu.an yang m y a i peranan penting dalam perekonomian dimming W i t a s p e r k h a n
lain-
baik sckmgai sual3er devisa aaupun sebagai saber mta psnoaharian
nya, rakyat
Produksi lada sebagian besar dihasilkan dari perkebman rakyat dan diperkirakan
l e b i h d a r i 500 000
tenaga
k e r j a t e r l i b a t didalamya
(Hasyim, 1994). Lada h i tam (LmpmgBlack Pegper) sebagian besar dihas i l k a n d i P m p i n s i Lampmg dan lada putih (Nuntok Mhite Pepper) sebagian besar dihasilkan d a r i Propinsi Sumatera Selatan y a i t u d i Kabupaten Bangka.
Perkembangan l u a s areal dan produksi lada Indonesia berdasarkan
propinsi dapat d i l i h a t pada Lampiran 1. Volume dan n i l a i ekspor lada mengalami f luktuasi s e t i a p tahunnya, baik untuk eh'por lada hitam maupun lada putih.
Khusus untuk ekspor
lada p u t i h dalam perkfimbangannya akhir-akhir ini ada tendensi penurunan volume ekspor.
terjadi
Pada tahun 1990 volume ekspor lada p u t i h
Indonesia m c a p a i 34 660 tan dengan n i l a i US$ 57 313 000, tetapi pada
tahun 1995 volume ekspor lada poltih hanya sebesar 20 035 tm dengan nilai
US$ 68 835 000.
Volume ekspor lada p u t i h selama l i m a tahm ter-
akhir (1990-1995) t e l a h t e r j a d i penurunan rata-rata eebesar 8.43 persen per tdm, sedangkm n i l a i ekspornya tetap ada kmaikan y a i t u rata-rata
Kabupaten Bangka merupakan pengasil dan peneekspor utama lada p u t i h Inclmesia.
Sebagai gEI.lobsuan perk-
j e n i s ekspor lada p u t i h Kabu-
paten I3angk.a dan I n d m e s i a dapat d i l i h a t pada tabel berikut.
-
-
--
---
Keterangan r V o l w dalam ton dan nilai d a l u US4'000. lhgka d a l u kurung adalah pcrsentaw dari v o l w dan nilai ekrpr Ida p t i b IRdOR#iia. Surkr r hntor Perindustrian clan Perdaqangan Yabupaten Baqka dan Statistit P e r t h a Indonesia.
kan wmghasil utam lada putih Indonesia ymg ditujuim mtuk Wtu sobeear 82 persen dari volume ekspor lada putih Indonesia.
hat dari autu ekepor lada p l t i h Indonesia, putih h d a ~ & . aWW
ekapor, Dili-
ternyata mtu dcepur iada
bssar dari bbumtar hugka t9mamk d a h
klasifikasi autu I1 atau mtu FdB (Pair A ~ ~ E ~ ~6Ibwl Bi t y ) , dm tidak ada
PrcrcEuksi lada putih Katmpaterr Bangka dihwsilkan dari perkekrnan
i n i berdasarkan data Dirjen Perkebman merupakan katugmten yang memiliki
d lada terluas d i Indonesia.
Sebaeai gmbamn perkdxmga luas
areal dan produksi lada Kabwaten Bangka dm Indm-ia dari tahm 1980 saqpai
tatrrn 1996 dapat dilihat @a Tabel 2 berikut.
Tabel 2.
Perkeabangarl l ~ a areal s lada Kak~patenBmgk dan Indonesia, tahm 1990-1998
------------.--------._--------.-------------------------------------------.-.-.-------.-------b h m t e n Banaka ------.----L.------.--..----.--------
-----.--------u-
Indonesia
----
bas areal (ilektar)
-
h a s areal
Produksi (ton)
(nektar)
Pioduksi (ton)
.......................................................................... ......................................................................... Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Bedasarkan Tabel 2 dapat d i k e t a h i bahwa luas areal lada Kabupaten
Bangka pada tahun 1990 adalah seluas 47 439 hektar dengan produksi seba-
nyak 29 943 ton dan luas areal lada Indonesia seluas 127 582 hektar dengan pnxhrksi sebanyak 69 899 ton. Pada t
h 1996 luas areal lada 21 Ski
Kakrpaten Bangka adalah 37 932 hektar dengan produksi dxmyak
ton dan luas areal lada Indonesia adalah 128 671 hektar dengm praiuksi sebesar 39 200 ton. m k a berarti,
maupun
Melihat perkabmgm luas areal lada Kabupaten
yang
Indonesia ternyata tidak oengalami perk-
.
bahkan untuk Kabupaten Bangka ada tesldensi t e r j a d i penurunan
l u a s areal, ha1 i n i munjukkan ada persoalan bagi p m g a h n g a n
Mi-
tas tersebut, walaupun nasih tersedia lahan untuk penembmgamya.
Lada putih Indonesia d i pasar i n t e r n a s i m a l mmghadapi pesaing d a r i
Malaysia dan B r a s i l i a ,
sedmgkan untuk lada
hi+-
pesaingnya
banyak yaitu disamping Malaysia dan Brasilia juga India,
lebih
Madagaskar ,
Sri1angl.a dan Thailand.
Perkmhmgm has areal, produksi dan konsum-
si d a r i produsen utama lada putih dunia dan per-
ekspor lada
putih d a r i negara pengeksmr utana lada putih dunia dalprt d i l i h a t pada Lampiran 2 mi dengan Laxpiran 7.
-
Selama periode t a h n 1988 s a m ~ a dengan i tdm 1998 rata-rata produksi lada putih Indonesia adalah sebesar 28 667 ton per tatun atau sebesar 03.51 persen d a r i t o t a l p r d u k s i lada putih dunia,
Malaysia
dengan periode yang sama rata-rata sebesar 3 322 ton per tatxln dengan pangsa. produksi sebesar 1C.40 persen den Brasilia d-an
p e r i d e yang
sama pula rata-rata produksinya sebesar 1 944 ton dengan pangsa produksi sebesar 6.09 persen.
Indonesia walaupun mempunyai pangsa produksi lada putih sebesar 83.51 persen d a r i t o t a l produksi lada putih dunia, tetapi kenyataannya
hanya menguasai pangs& ekspor lada putih dunia sebesar 48.15 persen. Hal ini disebabkan karma ekspor lada putih Indonesia sebagian besar
ditujukan ke Singapura yaitu b s a r 45.52 persen d a r i t o t a l ekspor lada putih Indmesia.
Lada gutih d a r i Indonesia oleh Sineapura diekspor
kembali ke n-a
lain.
Indonesia pakfa k e n y a t k h j&
memghadapi
fluktuasi harm walmpm panesa produksi dan pangsa ekarpor lada ~ u t i b m terbesar d i dunia (Lampiran 8).
Pengimpor lada putih utama dunia adalah Anrerika Serikat, MEE, Jepang dm Singapura (Lampiran 9).
dengan tatxln 1995 rata-rata *or tr;hlm,
MEE sebesar 14 857 ton
tahn dan
S-ra
.
Selaa~aperiode tahm 19'77. sanpai
Amerika Serikat sebesar 4 251 ton per per t a i n ~ ~ Jepand ~, sebesar 3 136 tor! per
sebesar 7 088 ton per t&m.
Dari jumlah
iapor
tersebut yang b e r a s a l d a r i Indonesia untuk b r i k a Serikat sebanyak 64.51 persa,, KEE sebanyak 41.80 persen, Jepang sebanrak 51.86 persen
clan Singapura sebanyak 78.71 persen (Lampiran 10).
Denem demikian
dapat diketahui bahwa sebagian besar ia3por lada putih dunia berarsal d a r i Indmesia.
Nmm demikibn Indonesia m s i h zmghdapi f luktuasi harga.
Negara Sineapura mengimpor lada putih Indonesia bukan ditujukan untuk kanswnsi tetapi untuk tujuan i n d u s t r i rang selanjutnya diekspor Mli.
Oleh karma i t u kehadiran Shgapura sebagai pengimpor utana
lada putih Indonesia perlu mendapatkan perhatian dalam kebijaksanaan .
perdagangan lada putih Indonesia.
Lada putih merupakan salah s a t u komoditas ncn migas yang mempunyai prospek un tuk dikembangkan sebagai penghasil devisa . Hal i n i mengingat produksi maupun volume ekspor lada putih Indonesia mempunyai peranan yang
c u b txsar d i pasar internmianal.
Disamping i t u juga
merupakan
sumber mata wncaharian sebagian masyarzlkat baik yang t e r l i b a t dalam kegiatan produksi , pengolahan
~naupunpemasarannya.
Lada p l t i h yang sebagian b e a r dihasilkan d a r i Kabupaten Bangka -
Sunatera Selatan mempunyai potensi dan perlu mendapat perhatian pengembangannya.
Hal
i n i pent-
~ e n e i n g a tlada putih merupakan k d i t a s
andalan Bangka yaru diharapkan dapat menjadi slllnber utama devisa dan pertumbuhan ekonmi Bmgka pada era pasea timah. Lada putih merupakan
W i t a s andalan Bangka, karena lada putih merupakan tanaman tradisional yang dapat tumbuh baik d i B a k a dan t e l a h lnerqpvnyai nama d i pasar internasionel.
Di-ing
i t u tanman i n i t e l a h lama dibudidayakan d i
Bangka, sehingga petaninya &ab
t e r b i a s a m s a h a k a n n y a d m didukung
pula oleh t e l a b lama tersedianya pas= input dan output.
Pengalaman
8
asnunjukksrl keterlambatan mmgmtisipasi habisnya ketersediacul timah d i
seaentara sektor lain kurang aendapat perhatian, myebab-
Pulau Sing-
h @a skhirnya puJ.au tersebut ditjngsalkan ky$it;u saja terspung-apmg ditengah lautan dan diharapkm hsndaknya Pulau Bangka tidak brnasip dengm Pulau Singkep. - Volune dan n i l a i ekspor lada p u t i h
Indonesia sangat tergantung
dengan kondisi perdagangan lada p u t i h dunia.
Volume ekspor lada p u t i h
Indonesia akhir-akhir ini t e r u s mengalami penurnan. ekspor
Penurunan volume
lada put i h Indonesia i n i nampaknya sej alan dengan
t e rj ad inya
I
penurunan
luas areal dan p r d u k s i lada p u t i h Bangka (muntok white
pepper).
Hal
ini menunjukkan bahwa perkembangan ekspor
lada putih
Indonesia sangat ditentukan oleh perkembangan produksi
lada putih
mtok.
K d i t a s lada p u t i h nuntok dihasilkan oleh perkebunan rakyat dan umumnya
lada putih yang dihasilkan b e r m t u rendah.
dihasilkan
petani disebut
diproses menjadi nutu ekspor.
lada putih asalan,
sehingga masih perlu
Sampai saat ini m t u lada putih
h a s i l pmgolahan e k s p o r t i r sebagian besar termasuk mutu XI -hingga masih perlu dit-tkan
mtunya.
yang
Lada putih
ekspor
(FAQ),
Rendahnya lnutu lada p u t i h
seini
s e r i n g lnenjadi alasan bagi irrportir untuk laeapennainkan harga. Ekspor
lada p u t i h
Ihdonesia d i pasar internasional menghadapi
pesaing d a r i negara Brasilia, Malaysia dan Singapura.
Indonesia walau-
pun mempunyai pangsa produksi lada p u t i h s e b e s a r 83.51 persen dari t o t a l produksi
lada p u t i h dunia, tetapi kenyataamya hanya menguasai pangsa
ekspor lada p u t i h dunia sebesar 48.15 persen.
H a l ini disebabkan karma
ekspor lada p u t i h Indonesia sebagian besar ditujukan ks Singapura y a i t u
sehesar 45.52 persen d a r i t o t a l eksgor lada p u t i h Indonesia dan selan-
D i s a m p i n g i t u &a k e n y a t m y a
jutnya oleh Singapura diekspor keanbali.
Indonesia juea z m g h a d ~ if l u k t u a s i harga walmpun p a w praduksi dan
pangm ekspornya terbesar d i dunia.
Secara keseluruhan persoalan yang dihadapi lada putih Indonesia s&t
ini yaitu per-an
volume ekspor lada p u t i h Indonesia yang
akhir-akhir
ini t e r u s menurun, perkenbangan l u a s areal dan produksinya
nenunjukkan
tendensi t e r j a d i penurunan, pengtrnsrarvl pangsa ekspor yang
r e l a t i f lebih rendah d a r i pangsa produksinya, masih rendahnya m t u
lada
I
p u t i h yang dihasilkan dan adanya f luktuasi harga d i pasar internasional . Semua persoalan tersebut merupakan suatu indikasi t e l a h t e r j a d i penurunan Jcemmpuan bersaing untuk merebut pasar atau dengan kata
l a i n daya
s a i n g lada putih Indonesia t e l a h mengalami penurunan d i pasar
interna-
simal . Sehubungan dengan banyaknya persoalan yang dihadapi oleh lada putih Indonesia,
maka
tjrmbul
pertanyam bagahma s&emmm kaxhm ekonoai
l a d a p u t i h ~ i a y a n g ~ h e s a r ~ d a r Zada i ~ ~ t u
putih mntak
Cpyltgk
white -)
dan kedaan
lada putih
b i a dan smhmjutru?atqmkahdapat dibkukm u s a h pembgkatan daya sahg I#tn putih Indnnesia d i pasar internasimal?.
Kekuatan daya saing lada p u t i h Indonesia d i p-
internasional
pada prinsipnya ditentukan o l e h kondisi i n t e r n a l dan eksternal.
Kondisi
i n t e r n a l berkaitan dengan kmampuan untlik dapat menghasilkan lada putih siap ekspor dengan biara serendah mungkin dan nrutu yang semai dengm
hsumen.
Kandisi i n t e r n a l ini erat kaitannya dengan Wisi ekonomi
y a i t u kondisi usahatani, pemasaran, m t u lada p u t i h yang dihasilkan d m
10
peranan peoerintah. Knndisri eksternal berkaitan dmgm bondisi perdagangan lada putih dunia. Lada putill muntok berasal h i psrkebunan r d g m t y m g d
i
!
!
secara tradifsional yaitu mngikuti trsdisi petani-petani sebelumya dan mnmnya m y a i produktivitas yang &ah,
Rendaimya produktivitas
dan d i i k u t i adanya ksnaikan biaya produksi yam bnm-mnerz1s wnyebab-
kan -an
produsen lada putih m t o k untuk maperoleh laba rrsnurun.
Dengan demikian timbul pertanyaan apdmh tunrrrga dapa sajiIle lada putih mtok d&mt&bm
OMtinlDBinya biaya pmxhhi dan rarllrrh damt dilakuf-faktor
kan pemingkatar efisieflsi alolnrrPi
pmdukei peda
usahatmi lsda daerahBmgka?. Komoditas lada putih lslklntok sebelwn sampai ke tangan
eksportir
untuk dipasarkan ke luar negeri, terlebih dahulu nelalui pedagang penewq?ul
dan pedagang besar
.
Masing-masing pedagmg tersebut mengeluar-
kan biaya dan rrendfharapkan keuntungan d a r i keaiatamya.
Adanya biaya-
biaya ymg dikeluarkan dan keuntungan yang diharapkan membaua kansekuen-
si adanya perbedaan harga d i
eksportir dan petani atau d
kata lain tirPbrrlnyamarjin mmpar-an. peoruwrran,
Distribusidan besarr~ya marjin
keterpaduan pasar dm bmian harrga yang diterina petani
menentukan e f i s i e n s i penasaran.
dilalui
m
Panjangnya rantai pemsmm yang hams
lada putih muntok sebelum sampai ke tangan eksportir maakrka
peluang tingeinya biaya gemgsaran dan rendahnya keterpaduan pasar d i tingkat ekeportir dan petani.
nyaan r#lah bmmmm darpa
~ehubngbdmgm ha1 hi timbul perta-
lrrla putih mmtok dikrarsnslcan oleh
tu&!mmbiwa perrsaran-rendahrrmbs-rvrrarr mtuL mmb#katlrm efisiansi?-
dan
11 Mutu lada putih m t o k yn8 d i h a s i l h t u r u t ~l~enantukan daya saw-
nya d i pasar internasional. diekspor, tertentu.
'maka k o w d i t a s
Salah s a t u upaya agar lada putih dapat
tersebut hams -hi
starrdarisasi lrutu
M a putih sebelum Ciekspor dikeloq>okhn ke dalam b r a p a
keloapok m t u agar dapat diekspor berdasarkan jenis m t u
t e r t e n t u dan
pengelorpokkan ini dilakukan o l e h eksportir . Semakin ketatnya p e r s a i i perdagangan lada p u t i h dunia dan adanya pergeseran pola permintaan ken- ke m t u yang baik, nemaksa produsen untuk meningkatkan m t u lada p u t i h yang dihasilkan. satu
f a k t o r penentu d a r i daya saing tersebut.
Mutu dalah s a l a h
Dengan perbaikan
lmtu
diharapkan dapat meningkatkan daya saing lada p u t i h secara e f e k t i f . Salah s a t u upaya peningkatan m t u adalah penerapan lrmtu
lada putih.
standarisasi
Standarisai m t u lada p u t i h yang berlaku
adalah s t a n d a r i s a s i m t u lada putih SNI.O1-0004-1987. Melalui
saat
standa-
r i s a s i m t u i n i dapat diketahui k a r a k t e r i s t i k penentu jenis mutu putih.
ini
lada
l)engan mengetahui k a r a k t e r i s t i k penentu jenis mutu akan memudah-
kan usaha peningkatan nwtu lada putih.
N a w - ~pada kenyataannya
lada
putih y m g dihasilkan petani nasih-bermutu renaah;- Refidahnya m t u
lada
p u t i h yang dihssilkan petani meniobulkan pertanyaan
apalceh inforaesi
mmgemai gtandarisasi rub 1#111 putih blah semeai ke petmi dan bagaimaria
penerap~r~lya.I)itsang?i.ng
i t u apakah ada pe&mgmm
atau inseatif
putih asalan yang dihsilkaar oleh petani?. Kebijaksanaan pemerintah d i pasar input dan output pada prinsipnya adalah untuk merangsang proses p d u k s i d m
perrxlsaran.
Narun adakalanya
kebijaksanaan tersebut j u s t r u mnghmbt proses produksi dan pemasaran.
12
Kebijsksanaan
Yang
jsksanaan eubsidi
m e r m prosem pmduhi antara 1-
plpuk
adalah Mi-
Kebijdmman ytmg mtmghmht
dan gestisida.
proses pMdUkSi dm wmmran antara lain cdalah pmgutsll-puneutnn baik
ereoara
resmi mupun rrecaratidakrssmi.
S c r h -
tiabul pertanyaan galrah & w a W-
tururrsa daya
d
m ha1 i n i
txmmht yaw rsqpeba3an
6abU lrrk pltih lidanseia d i pmmr jntenmdmd da!
djlalmbrn ckmqgnldsi terhadg Mijabmaan tersebut?.
adsah -In
Perdagangan
lada putih dunia diwarnai oleh adanya f luktuasi harga
dan Indonesia, walaupun negara produaen dan pengekspor lada putih terbet
sar dunia jugn menghadapi persoalm tersebut.
Ekspor lacia putih Indone-
sia d i pasar internasional menghadapi pesaing d a r i negara Brasilia,
Malaysia d m Singapura. perdagmgm
produsen
Singapura menduduki peranan penting dalam
lada putih dunia walaupun negara Singapura bukan negwa
lada putih dunia.
Saropai saat i n i Singapura menguasai pasar
impor lada p - t i h dunia terutama untuk pasar iugar Eropa.
1-r
lada
p u t i h Singapura set,agian besar berasal dari Indonesia. Negm pengiqpor u t a m lada putih Indonesia adalah negara-negara
Amerika Serikat,
--
Mg6,
Jepang d m Singapura.
Perkembangan permintaan
impor lacia putih negara-negara tersebut berfluktuasi dan tidak m u d u k -
kan perksabangan yang berarti. Negara Singapura mmgirPp>or lada putih
bukan untuk kcmmmi, brh1i.
tetarpi untuk diolah dan selsnjutnya diakspor
SehbYngan dengm ha1 ini perlu d i p e l a j a r i bagahma d m m ~
npapemmmm-
danpemintaanirm
lnhrputihchmia,
dmelnrkpltihIndonesiameebaeian-dtlliBQnekadipasar
indmia?.
danbgahma sebenarnola pola anrs pmhgm@mI#lrr putih
tujuan p e n e l i t i a n i n i adalah mempelajari ekonomi lada
Secara a
p u t i n ~ w n t c k(m7tok white ~
e
r dan ) perdagangan lada w t i h dunia, d m
secara lebih s p e s i f i k tujuan p e n s l i t i a n ini adalatr sebagai berikut: 1. Menganalisis keuntungm usahatani lada Kabupaten Bangka secara f i n a n s i a l d m ekoncnni serta e f i s i e n s i penggunaan faktor-faktor produksi 2. Menganalisis e f i s i e n s i pemasaran lada p u t i h muntok
3. Menentukan sejauhmana pengstahuan d m penerapan s t a n d a r i s a s i mutu
a
putih oleh petani, pdagang pengumpul, pedagang besar dan
eksportir dalam usaha peningkatan mutu lada putih narntok 4. Mengkaji dampak kebijaksanaan harga input dan output terhadap
usahatani dan pemasaran lada putih muntok 5. Menganalisis penawaran lada p u t i h oleh prcdusen dan pengekspor lada p u t i h utama dunia 6. Menganalisis permintaan lada p u t i h oleh negara-negara pengimpor
utama lada putih dunia 7. Menentukan daya s a i n g dan pola. -a-r u -. s -perdagangan lada putih Indonesia d i pasar internasional.
Kegunaan d a r i p e n e l i t i a n gambarm daya
ini diharapkan:
(1) dapat memberikan
saing lada p u t i h Indonesia yang sebagian
besar
berasal
.
d a r i Bangka d i pasar internasional, (2) dapat mengevaluasi usaha-usaha dan
kebijaksanaan
selam ini yang berhubungan dengan pengembangan
kolnoditas ladda putih Indonesia, (3) sebagai dasar ~~enyusun kebijaksanaan barn pengembangan tanaman lada d m kebijaksanaan a l t e r n a t i f dalam rangka
meningkatkan ekspor lada p u t i h Indonesia, (4) sebaga-i dasar untuk menyu-
sun perepcanaan penbangunaii ekonomi Kabupaten Bangka era pasca timah, dan (5) bahan infornasi terdokumentasi bagi p e n e l i t i selanjutnya.