;
-/^
PENGEMBANGAN Azolla pinnata PADA LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI BAHAN PAKAN'}) Oleh: Drs. Sugiharto, M.Si **)
l.Latar Belakang Ketahanan pangan mempunyai arti terjaminnya akses Pangan bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya untuk dapat melangsungkan hidup sehat dan beraktivitas (Ariningsih & Rachman, 2008). Ketahanan Pangan adalah keadaan dimana semua masyarakat setiap saat mempunyai akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap kecukuPan Pangan, aman dan berySzi untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan seleranya untuk hidup produktif dan bagi sehat (Hanani 2012).Kond.isi tersebut akan terpenuhi jika tersedianya pangan setiap anggota keluarga dalam rumah tangga, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan teriangkau harganya. pemanfaatan lahan pekarangan dilakukan adalah lahan untuk dapat
ditanami tumbuhan sebagai kebutuhan keluarga dan dirancang untuk pemenuhan pangan dan $zikeluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya local, pelestarian tanaman pangan dan pakan unfuk fiursa depan serta
peningkatan pendapatan dan pada akhirnya meningkatkan penghasilan masyarakat, serta untuk peningkatan ekonomi b.S keluarga (Andriani & Yuniarsih, 2A72). pakan merupakan komponen produksi budidaya ternak antara lain Azolla yang sangat besar Peranannya sebagai penentu pertumbuhan ikan yang memenuhi kandungan nutrisinya. Nilai nutrisi Pakan biasanya dilihat dari komposisi gztnya seperti kandungan protein, lemak, serat kasar, karbohidrat, vitamin, mineral dan kadar air. Salah satu kebutuhan nutrisi yang penting untuk ikan adalah Azolla, yang banyak mengandung protein, sehingga apabila kekurangan protein dalam pakan dapat menyebabkan terharnbahrya pertumbuhan hewan ternak (Sukadi, 2003). Tumbuhan Amlla pinnata atau yang disebut dengan azolla atau "mata lele", merupakan tumbuhan yang nramPu hidup di atas permukaan atr. Azolla pinnata dapat ditemukan pada perairan persawahan di Indonesia. Masih banyak petani yang menganggap tumbuhan Azollasebagai gulma, sehingga pembersihan Azolla dari lahan persawahan dan kolam merupakan salah satu peketjaut rutin bagi petani. Azolla kemudian
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
dibuang begitu saja atau sebagian diantaranya kemudian digunakan sebagai pupuk hijau bug tanaman pertanian (Hidayat et al., 2011). Melihat dari keunggulan tumbuhan azolla. Maka tumbuhan ini bisa dimanfaatkan sebagai *) Materi Penyutuhan di desa Banjarsari, Kec. Bantarkawung, Brebes, Agushrs 2016 *) Dosen tetap Fak. Biologi, Unsoed Purwokerto | L
pakan ternak termasuk ikan, ruunun sejauh nrana tumbuhan azolTa dapat digunakan sebagai pakan alternative bagr usaha budidaya. Tumbuhan Azolla pinnata R.Br. berpotensi sebagai pakan tambahan bagi ikan, karena tumbuhan ini memiliki kandungan protein yang cukup tingg yaitu sebesar 25-307o (dalam berat kering) yang sangat dibutuhkan bagi ternak dan ikan. Oleh karena itu dapat sebagai sumber utama pakan ikan yang mengandung protein. Menurut Handajani Q\\\,tumbuhan Azalla pinnata R.Br. merupakan tumbuhan air yang mudah ditemukan dari daratan rendah sampai ketinggian
2200mdi atas permukaan laut. Azolla merupakan tumbuhan air mengandung protein namun memiliki serat kasar yang tingg pula sehingga dengan teknologi sederhana dapat difermentasi yang menggunakan kapang Trichoderma hnrzianum sebagai fermentornya. Hasil fermentasi Azolla pinnata menggunakan kapang Tichoderma hnrzianum selama zh;rri adalah meningkatkan kandungan protein 34,757o (Utami, et a1. 2013). Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber pakan tambahan untuk Azolla. Kandungan protein azolla cukup ti"gg (24-30"/"). Kandungan asarn amino esensialnya, terutama lysin 0,42 Yo lebih ti^gg dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak dan beras pecah. Berdasarkan literatur, azolla ternyata memiliki L0 unsur asaln amino esensial. 2.
MAI{FAAT
Manfaat pemberian azolla sebagai pakan tambahan (ek*a feeding) pada budidaya Azolla yang dikelola secara intensif dalam hal ini antara lain : 1) Melengkapi kebutuhan nutrisi Azolla budidaya terutama asam amino, vitamin dan mineral sehingga ternak dan ikan bisa sehat dan dapat tumbuh secara lebih baik. 2) Meningkatkan efisiensi terhadap penggunaan pakan buatan sehingga dapat mengurangi biaya produksi. 3) Mengurangr peluang terjadinya kanibal (memangsa sesamanya) seperti pada jenis ikan tertentu, karena tumbuhan azalla dapat bertahan lebih lama (tidak rusa$ pada media budidaya sehingga kebutuhan terhadap pakan dapat terpenuhi. Tumbuhan azolla dapat diberikan secara langsung untuk pakan tambahan (ektrafeeding) padaikan budidaya seperti lele, mas, tawes, nila dan gurami. Waktu pemberian tumbuhan azolla sebaiknya diberikan pada waktu siang hari. Sedangkan pagr, sore atau malam hari ikan diberi Pakan buatan/pellet. Selain berfungsi sebagai pakan tambahan, keberadaan tumbuhan azolla pada saat siang
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
)
Materi Penyuluhan di desa Banjarsari, Kec. Bantarkawung, Brebes, Agustus 2016 '") Dosen tetap Fak. Biologl Unsoed Purwokerto | 2
hari dapat berperan menstabilkan kualitas air. Keberadaan azolla dalam habitat perairan saat siang hari dapat berfungsi sebagai peneduh (shelter) dari penetrasi sinar matahari berlebih, sehingga dapat mengurangi adanya fluktuasi suhu perairan. Selain itu melalui proses fotosintesa tumbuhan azolla dapat menghasilkan oksigen dan membantu menetralkan zat dan bahan polutan beracun seperti nitrit dan nitrat. 3. PERSYARATAN
LOKASI
Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan Pola Pangan Harapan (PPH) dan mengoptimalkan pemanfaatan surnber pangan lokal melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia nulupun yang dapat disediakan di lingkungannya yaitu dengan pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga (Andriani & Yuniarsth, 2A14. Melihat pekarangan sebagai tata guna lahan yang merupakan sistem produksi bahan pangan tarnbahan dalam skala kecil oleh anggota keluarga rumah tangga. Pekarangan memiliki batasan yang ielas, secara ufuh terdiri dari rumah, dapur, pecuren,/peralatan, Peceren, pawuhan, kandang, plegongan dan pagar. Secara lebih ringkas, mendefinisikan pekarangan sebagai sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasannya.
Budidaya Azolla
Budidaya Azolla dapat diusahkan di perairan kolam tanah, kolam terpal serta kolam pennanen. Penempatan kolam sebaiknya berada di lokasi terbuka yang terkena cukup sinar matahari langsung. Berikut tahapan budidayanya : 1) Dasar kolam ditaburi dengan kompos atau bokasi secara merata dengan ketebalan kira-kira 5 cm. Bisa iuga memanfaatkan lumpur kolam yang habis dipanen Azollanya, 2) Kolam dialiri dengan air hingga kedalaman antara 10-15 cm dan tambahkan probiotik secukupnya. 3) Tebarkan benih Azolla di atasnya dan dibiarkan selama 4-5 hari untuk
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
berkembangbiak. 4) Setelah berumur sekitar I - 10 hari, populasi Azolla berkembang pesat, bahkan populasinya bisa menutupi seluruh atau sebagian besar permukaan kolam. Setelah berkembang (daunnya bertumpuk) azalla siap digunakan sebagai
)
Materi Penyuluhan di desa Baniarsari, Kec. Bantarkawung, Brebes, Agustus 2016 o) Dosen tetap Fak. Biologi, Unsoed Purwokerto | 3
pakan tambahan (ektra feeding). Setiap - 5 kg Azolla.
1.
m2 kolam dapat menghasilkan sekitar 3
Gambar. Skema kolam secara urnum dengan sistem monik.
Peranan pakan buatan dalam usaha budidaya ternak dan ikan sangat dominaru terutama dalam budidaya ikan yang dikelola secara intensif dengan kepadatan tittg#. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan tersebut cukup besar, bahkan pada budidaya ikan secara intensif dapat mencapai 60 -70 Yo dari total biaya produksi. 4. PEDOMAN TEKNIS
BT]DIDAYA
4.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam pembuatan kolam pengembangan Azolla sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam pemeliharaan bervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat perrnanen. Pada hari ke 1-3 air harus dalam keadaan siap kolam, bebas dari pencernaran maupun polutan. Kolam seyogyanya tidak terlalu banyak cahaya matahati langsung pada permukaan kolam, walaupun fumbuhan ini sangat menyukai sinar matahari langsung. Azolla pada usia 3-5 hari kedalanran airnya (15 cm) harus dipertahankan, bila terjadi penguapan perlu ditambahkan air secukupnya. Pada hari 7, air dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air.
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
4.2. Pemeliharaan dan Perbanyakkan 1. Pemupukan
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi bibit Azolla. *) Materi Penyuluhan di desa Banjarsari, Kec. Bantarkawung, Brebes, Agustus 2016 ') Dosen tetap Fak. Biologf Unsoed Purwokerto | 4
b. Pupuk yang digunakan adatah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 5m-700 g;a]rrl/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gran/m2, TSP 20 gran/m2, dan amonium nitrat 15 gtam/ m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari' c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 10-15 cm dan dibiarkan selama satu hari sampai warn€r air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami Azolla.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah sebelum bibit Azolla ditebar, untuk mengganti air yang menguaP. e. Pupuk alamiah yang berupa kotoran ternak, humus dan kompos. f. Tumbuhan Azolla juga menyesuaikan dengan kotoran yang berasal dari limbah rumah tangga. 2. Perbanyakkan
perbanyakkan tumbuhan Azolla perlu dilakukan karena tumbuhan ini sangat cepat tumbuhnya pada kondisi iklim dan lingkungan sesuai. Pada umuilrnya pada pemeliharaan hingga hari ke 7 kepadatan sudah mulai terlihat. Dengan demikian perlu adanya perbanyakkan dengan membuat lahan budidaya atau kolam yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. 5.
PANEN
5.1. Penangkapan
y*g
perlu diperhatAzolla dalam Pemanerun: 1) Azolla dipanen pada lunur 6-8 hari, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 1000 gram/m2' 2)pad,a Azolla,penranenan dapat dilakukan pada nursa pemeliharaan1-7 hari. 3) pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari suPaya Azolla tidak terlalu
Beberapa hul
kepanasan.
4) Air kolam dikurangi sebagian saja dan Azalla ditangkap dengan menggunakan seser halus, tangary lambit, tangguh atau jaring' 5) Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id
6. PASCAPANEN
1) Setelah dipanen, Azolla dibersihkan dari lumpur. Sebelum
dibersihkan
sebaiknya Azolla dikemas dalam ember berisi air' 2) Azol1a dapat diberikan pada ternak, karena banyak mengandung protein dan serat yang berguna pada Pencelrutan. .; Materi nenyufufran didesa Banjarsari, Kec. Bantarkawunp Brebes, Agustus 2015 *) Dosen tetap Fak. Biologf Unsoed Purwokerto I 5
3) Azolla dapat sebagai pakan ikan, terutama
benih ikan karena banyak
mengandung protein sebagai suplemen pada pakan ikan. 4) Azolla juga dapat dipergunakan sebagai pupuk pada tanaman karena banyak mengandung sumber Nitrogen bebas, untuk memperbanyak daun muda dan tunas. 7.
KESIMPULAN
Pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau tempat tinggal dapat sebagai lahan pengembangan tumbuhan Azolla. Pemupukan dan perbanyakan Azolla dapat dilakukan untuk sebagai pakan ternak, bibit dan pupuk pada tanaman pangan dan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, I. & E.T. Yuniarsih,. 2012. Kinerja Dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan Di Sulawesi Barat. Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat. Balai Pengkajian Teknologi Pertaniary Poliwali Mandar, Sulawesi Selatan. Ariningsih, E. & Rachman, H.P.S. 2008. Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Rawan Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian. Pusat
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 6 (3): 239-255. Hanani, N. 2012. Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan Keluarga. Agricultural Economics Electronic Journal, 1 (1) : 5-15. Handajani, H.2A07. Peningkatan Nilai Nutrisi Tepung Azolla Melalui Fermentasi.
Naskah Publiknsi. Fakultas Peternakan Perikanan,
Universitas
Muhammadiyuh, Malang. Hidayat, C., A, Fanindi., S, Sopiyana & Komarudin. 2011. Peluang Pemanfaatan Tepung Azolla Sebagai Bahan Pakan Sumber Protein Untuk Ternak Ayam. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Sukadi, M. F. 2003. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Pakan Dalam Budidaya Perikanan. Prosiding Semi-Loka Aplikasi Teknologi Pakan dan Peranannya Bagi Perkembangan Usaha Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Hlm.: 11'-21. Utami, D.A.T., Yuniarti A., & F.S. Pranata.2013. Variasi Kombinasi Tepung Labu Kuning (Cucarbita mosclnta D.) Dan Tepung Azolla (Azolla pinnata R.Br.) Pada Kecerahan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio L.). Universitas Atrna |aya, Yogyakarta. *) Materi Penyuluhan di desa Banjarsari, Kec. Bantarkawung, Brebes, Agustus 2016 *) Dosen tetap Fak. Biologi, Unsoed Purwokerto 6 |
bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id