Judul
: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014
Nama
: Ni Luh Gede Ari Luwihadi
Nim
: 1206105074
Abstrak Pada saat perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, biasanya akan menimbulkan kenaikan harga-harga. Terjadinya kenaikan hargaharga jika tidak dikendalikan akan merambah pada setiap barang dan jasa kebutuhan masyarakat yang berarti pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Pada kondisi inflasi, taraf kemakmuran sebagian besar masyarakat akan menurun. Inflasi juga akan dapat mengakibatkan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang akan menjadi semakin memburuk. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk menganalisis pengaruh suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar, 2) Untuk menganalisis suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi , 3) Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi melalaui jumlah uang beredar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh variable suku bunga dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi di Indonesia melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening. Uji sobel untuk mengetahui apakah jumlah uang beredar merupakan variabel intervening atau tidak. Hasil analisis data menunjukkan bahwa suku bunga tidak berpengaruh langsung, sedangkan kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi namun harus melalui jumlah uang beredar. Hasil uji sobel bahwa variabel jumlah uang beredar merupakan variabel yang tidak memediasi variabel suku bunga dan kurs dollar Amerika terhadap variabel tingkat inflasi di Indonesia. Hasil analisis data secara langsung menunjukkan pengaruh langsung suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar, sedangkan kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah uang. beredar, suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi, kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi, jumlah uang beredar berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi. pengaruh tidak langsung suku bunga tidak memediasi jumlah uang beredar, sedangkan kurs dollar Amerika memediasi jumlah uang beredar. Kata kunci: Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika, Inflasi Jumlah Uang Berdar
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… HALAMAN PENGESAHAN ………………….…………….………………… PERNYATAAN OTORITAS …………………………………………………. KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ABSTRAK ……………………………………………………………………… DAFTAR ISI ………………………...………………………………………….. DAFTAR TABEL ……………………………..……………………………….. DAFTAR GAMBAR…………………………...……………………………….. DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
i ii iii iv v vi ix x xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1.2 Rumusan Masalah Penelitian……………………………………. 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 1.4 Kegunaan Penelitian…………………………………………….. . 1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………..
1 5 5 6 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 LandasanTeori dan Konsep……………………………………… 2.1.1Teori Tingkat Inflasi………………………………………… 2.1.2 Teori Jumlah Uang Beredar………………………………... 2.1.3Teori Kurs Dollar Amerika………………………………….. 2.1.4 Teori Suku Bunga………………………….………………. 2.1.5 Hubungan Suku Bunga dengan Jumlah uang Beredar……. .. 2.1.6 Hubungan Kurs Dollar Amerika dengan Jumlah Uang Beredar. 2.1.7 Hubungan Suku Bunga Indonesia dengan Tingkat Inflasi…. 2.1.8 Hubungan Kurs Dollar Amerika dengan Tingkat Inflasi……. 2.1.9 Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Tingkat Inflasi….. 2.2 Hipotesis Penelitian………………………………………………….
8 8 16 18 19 20 22 22 23 24 25
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian……………………………………………………. 1.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian………… 1.3 Objek Penelitian……………………………………………………...
27 27 27
1.4 Identifikasi Variabel………………………………………………… 1.5 Definisi Operasional Variabel………………………………………. 1.6 Jenis Data……………………………………………………………. 1.7 Sumber Data………………………………………………………… 1.8 Metode Pengumpulan Data…………………………………………. 1.9 Teknik Analisis Data………………………………………………… 1.10 Pengujian Hipotesis Penelitian……………………..………………. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian………………… 4.1.1 Kondisi Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia………. 4.1.2 Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia…………………… 4.1.3 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia…………… 4.1.4 Perkembangan Kurs Dollar Amerika di Indonesia……...………. 4.1.5 Perkembangan Suku Bunga di Indonesia……………………..… 4.2 Pembahasan Penelitian dan Hasil Penelitian Data………………….. 4.2.1 Pengaruh Suku bunga dan Kurs Dollar Amerika terhadap Jumlah Uang Beredar……………………………………………… 4.2.2 Pengaruh Suku Bunga Kurs Dollar Amerika dan Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi di Indoensia………………..…. 4.2.3 Hasil Pengujian Analisis Jalur……………………………………. 4.2.4 Nilai Kekeliruan taksiran Standar……………………………….. 4.2.5 Pemeriksaan Validitas Model……………………………………. 4.2.6 Pengujian Hipotesis Penelitian…………………………………..
27 28 29 29 30 30 33 38 38 39 40 40 41 42 42 43 44 45 45 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……………………………………………………………… 5.2 Saran………………………………………………………………….
58 59
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………. LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….
60 64
DAFTAR TABEL No.
Tabel
Halaman
1.1
Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014……………………........
3.1
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total veriabel
2
Suku Bunga dan Kurs Dollar Amerika, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia…...................................................... 37 4.3
Hasil Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Variabel Suku Bunga, Kurs Dollar Amerika terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Melalui Jumlah Uang Beredar sebagai Variabel Intervening……………
57
DAFTAR GAMBAR No.
Gambar
Halaman
3.1
Metode Analisis Jalur Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia……………………………………………..
31
4.1
Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014………
39
4.2
Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode 1984-2014.
40
4.3
Perkembangan Kurs Dollar Amerika di Indonesia Periode 1984-2014...
41
4.4
Perkembangan Suku Bunga di Indoensia Periode 1984-2014…………
42
4.5
Hasil Uji Regresi Suku Bunga BI dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Jumlah Uang Beredar……………………………………………………
4.6
Hasil Uji Regresi Suku Bunga BI dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Tingkat Inflasi Melalui Jumlah Uang Beredar………………………...
4.7
43
44
Diagram Hasil Analisis Jalur……………………………………………. 46
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran 1
Halaman
Data Suku Bunga, Kurs Dollar Amerika, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014……………………....
64
2
Hasil Uji Persamaan Struktual 1 ………………………………………
65
3
Hasil Uji Persamaan Struktual 2 ………………………………………
66
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, biasanya akan menimbulkan kenaikan harga-harga. Terjadinya kenaikan harga-harga jika tidak dikendalikan dengan tepat akan merambah pada setiap kebutuhan barang dan jasa di masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Pada kondisi inflasi yang naik turun, menyebabkan taraf kemakmuran
sebagian besar masyarakat akan menurun. Terlebih lagi investasi
produktif akan berkurang, ekspor menurun dan menaikkan impor, yang akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi menuju ke arah yang positif. Inflasi merupakan salah satu variabel makro ekonomi, dimana tingkat inflasi terjadi pada suatu negara menunjukkan perkembangan perekonomian suatu negara. Menurut Ritongga (2003:08), inflasi adalah kenaikan harga barang yang disebabkan karena terganggunya keseimbangan antara kurs uang dengan arus barang. Menurut Boediono (2001:156), jika inflasi tinggi maka harga barang dan jasa dalam negeri akan mengalami kenaikkan, yang menyebabkan kegiatan perekonomian menjadi terhambat. Oleh sebab itu, jumlah uang beredar harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga kestabilan nilai tukar dapat dijaga dan laju inflasi dapat ditekan.
Tabel 1.1 Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014 Tahun 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: Bank Indonesia, 2015
Tingkat Inflasi (%) 8,76 4,31 8,83 8,90 5,47 5,97 9,53 9,52 4,94 9,77 9,24 8,64 6,47 11,05 77,63 2,01 9,35 12,55 10,03 5,06 6,40 17,11 6,60 6,59 11,06 2,78 6,96 3,79 4,30 8,38 8,36
Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia periode 19842014 mengalami fluktuasi, dimana inflasi tertiinggi terjadi pada tahun 1993 yaitu
sebesar 77, 63 persen karena guncangan krisis finansial yang terjadi pada tahun tersebut. Inflasi terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 2,01 persen. Tokoh aliran Monetaris, yaitu Miton Friendman menekankan bahwa perilaku dalam pertumbuhan Jumlah uang beredar sangat mempengaruhi aktivitas akonomi suatu negara, dan jumlah uang beredar dalam perekonomian akan menentukan laku inflasi dalam jangka panjang (Ikasari dalam Putra, 2014). Jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat yang terdiri atas yang kartal dan uang giral. Terdapat dua pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit maupun luas. Jumlah uang beredar dalam arti sempit adalah uang beredar yang hanya terdiri dari uang kartal dan uang giral (Anas, 2006). Uang kartal adalah uang yang dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam masyarakat (M1). Uang giral adalah uang yang beredar dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di kalangan tertentu, tetapi dapat mempengaruhi jumlah uang beredar (M2) (Solikin, 2002:14). Jumlah uang beredar dalam arti luas meliputi uang kartal, uang giral, dan uang kuasai (simpanan rupiah dan valuta asing milik penduduk yang semantara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar). Uang kuasai adalah uang yang tidak diedarkan dan terdiri atas deposito berjangka, tabungan dan rekening valuta asing milik swasta domestik (Rahardja dan manurung, 2008:112). Secara teoritis, jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap nilai uang yang diimpementasikan pada tingkat harga dan produk. Jika jumlah uang beredar lebih besar dibandingkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan membawa
danpak pada meningkatnya harga-harga sekaligus berarti nila uang turun. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar lebih kecil dibandinkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan membawa akibat pada menurunya tingkat harga. Inilah yang akan kemudian mempengaruhi banyak atau sedikitnya jumlah uang beredar di masyarakat (Budhi, 2001:2). Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda
atau
perbandingan nilai atau harga kedua mata uang tesebut (Triyono, 2008:157). Sasaran kebijakan moneter pada dasarnya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tingkat bunga, dan keseimbangan neraca pembayaran, serta untuk mencapai kesempatan kerja. Salah satu kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat inflasi yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang (kurs). Dalam perekonomian terbuka, diperlukannya mata uang asing untuk pertukaran. Kurs Dollar Amerika merupakan
mata unag dunia yang digunakan
sabagai alat transaksi internasional oleh hampir seluruh negara. Hal ini disebabkan karena kurs dollar AS merupakan mata uang yang bersifat convertible yaitu bisa diterima dan diakui oleh seluruh dunia sebagai alat pembayaran. Hal ini terbukti, ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada tahun 1998 dimana nilai mata uang Indonesia terdepresiasi secara tajam terhadap mata uang asing khususnya kurs dollar AS. Hal ini mengakibatkan naiknya harga-harga barang-barang impor yang mengacu naiknya inflasi sebagai dampak harga barang dan jasa dalam perekonomian mengalami lonjakan.
Tingkat suku bunga Bank Indonesia adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau Stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan dirumuskan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga pasar uang antara Bank Overnight (PUAB O/N). Menurut Dornbusch, et.al., (2008:43 dalam Kewal, 2012:58) menyatakan suku bunga merupakan tingkat pembayaran atas pinjaman atau investasi lain, di atas perjanjian kembali, yang dinyatakan dalam presentase tahunan. Pada kondisi di atas, masyarakat membutuhkan lebih banyak uang di tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, akibatnya jumlah uang beredar di tangan masyarakat semakin meningkat. 1.2 Rumusan Masalah 1) Bagaimana pengaruh langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar? 2) Bagaimana pengaruh langsung suku bunga BI, kurs dollar Amerika dan jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi? 3) Apakah suku bunga BI dan kurs dollar Amerika berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat inflasi melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar. 2. Untuk mengetahui pengaruh langsung suku bunga BI, kurs dollar Amerika dan jumlah uang beredar tehadap tingkat inflasi di Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi di Indonesia melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening. 1.4 Kegunaan Penelitian Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, dalam arti hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya bahan pustaka yang sudah ada baik sebagai pelengkap maupun bahan perbandingan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan bagi pemerintah khususnya dalam merumuskan dan menentukan kebijakan dalam perdagangan internasional. 1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk
memberikan gambaran dan memperdalam pembahasan. Sistematika dari masingmasing bab dapat diperinci sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II
Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tiga hal yaitu landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, dan rumusan hipotesis. Dalam landasan teori di bahas mengenai, Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi.
Bab III
Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan menganai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.
Bab IV
Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum daerah penelitian, gambaran umum tingkat inflasi di Indonesia serta pembahasan menganai hasil penelitian dari pengolahan data yang memuat perhitungan-perhitungan statistik sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.
Bab V
Penutup Bab ini berisikan kesimpulan serta saran-saran atas analisis yang diterapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait.