Doraemon
di Museum Fujiko F. Fujio Nurhasanah,
Suara Doraemon Selamanya
Bersepeda Keliling Pulau Bali
Plus enam dua, plus sixty two, atau plus roku-ni. Terserah bagaimana Anda menyebut nama majalah ini. Cross culture adalah konsep yang kami angkat. Kami berharap majalah ini bisa menjadi jembatan antara berbagai budaya, terutama +62 (Indonesia) dan +81 (Jepang). Salam hangat dari kami. Semoga Anda bisa menikmati apa yang kami hadirkan mulai saat ini.
Daftar Isi
9 Mau Main sama Doraemon!
22
di Museum Fujiko F. Fujio Panduan Bertemu Doraemon
26 Mereka Ingin Begini, Mereka Ingin Begitu...
30
Penata Artistik Kurokawa Saiko Editor Putri Soesilo Annisa Arianita Penerjemah Mitri
Ah... Ini Dia Doraemon! Nurhasanah, Suara Doraemon Selamanya
Iklan & Pemasaran Rama Sari Holenty Arief Amin Sinaga
35
Administrasi Maulidya Taufan Fazrin
44
Samurai Burung #0 Keberangkatan Melintasi Tempat dan Waktu Ayo Makan! oleh Umemura Akiyo
#1 ZENZAI
Sup Kacang Merah
47 BALI-ICHI
53
Mengelilingi Bali dengan Sepeda
Panduan Rute Bersepeda Keliling Bali
60 Berjalan Cepat Menyusuri Jakarta 67
Bullet Traveler
Perjalanan ke 34 Provinsi di Indonesia
Kontributor Honda Tomoko Ikeda Yoichi Komatsuka Nae Nabeyama Toshio Nishimiya Nao Tsutomu Mizuta Umemura Akiyo Yuasa Masashi Penerbit PT. JNet Media Indonesia Intiland Tower 19th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.32 Jakarta 10220 Indonesia Tel +62 (0)21-5797-4356 Fax +62 (0)21-5797-4360 Percetakan PT. Printindo Utama Ⓒ PT. JNet Media Indonesia 2016 All Rights Reserved.
#0 Bandar Udara
Iklan
[email protected]
73
Cross People
Redaksi
[email protected]
Shirota Michiyoshi
Kalau Bisa Makan, Perlu Apa Lagi?
76
6
Pemimpin Redaksi Ikeda Hanako
Masak Kira-kira oleh Nishimiya Nao
#1 Sorbet Stroberi dan Kemangi
79
Cross Information
Model: Fauziah Qurani Andanawarih
7
Teks oleh Ikeda Hanako Foto oleh Putri Soesilo
a m a s n i a M u
! n o m e a r Douseum Fujiko F. Fujio
Ma
di M
9
Doraemon membaca komik sambil makan Dorayaki dan minum teh.
“Kalau ke Jepang, Anda mau pergi ke mana?” Saya bertanya pada Putri Soesilo, seorang editor yang pergi bersama ke Jepang. Ia menjawab dengan cepat, “Ingin bertemu Doraemon!” Saya sedikit terkejut, “E-e-eh?” karena saya pikir orang Indonesia lebih suka ke tempat seperti Tokyo Sky-Tree, TokyuHands, Tsukiji, Studio Ghibli, dan lain-lain. Saya bingung di mana bisa bertemu dengan Doraemon dan mulai mencari-cari. Akhirnya, 10
saya tahu ada Museum Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki. Menurut informasi yang saya dapat dari internet, di sana ada Pintu ke Mana Saja, bisa makan Roti Penghapal... Kalau bukan di museum ini, di mana lagi? Dalam proposal untuk izin meliput, ada kolom “permintaan khusus”. Saya bertanya pada Putri, “Ada permintaan khusus?” dan Putri menjawab, “Mau main sama Doraemon!” Lalu, saya menuliskan permintaan itu. Apakah
Doraemon lahir
Gambar asli komik Doraemon. Detail-detail yang tidak ada di komik bisa terlihat di sini. Kesannya lebih kuat karena digambar dengan tangan.
permintaan ini dapat dikabulkan? Ada satu lagi editor bernama Annisa Arianita. Ia biasa dipanggil Emon. Nama panggilan ini sama sekali tidak berkaitan dengan nama aslinya. Karena waktu kecil sangat menyukai Doraemon, ia mendapat nama panggilan ini. Meskipun sudah dewasa, ia masih suka Doraemon dan nama itu masih digunakan. Sayangnya, ia tidak ikut ke museum karena baru bergabung beberapa
bulan setelahnya. Mungkin bagi orang Jepang, Doraemon adalah kartun nostalgia waktu masih anakanak. Namun, bagi orang Indonesia, Doraemon adalah karakter yang hidup. Museum Fujiko F. Fujio diresmikan pada 3 September 2011, sesuai hari lahir Doraemon, 3 September 2112. Koleksi yang disukai banyak orang adalah Pintu ke Mana Saja serta lapangan tempat Doraemon bersama Nobita 11
12
Nobita dan Doraemon menunggangi Pisuke, salah satu tempat populer untuk berfoto. Ada gunung di belakang museum. Di sela-sela pepohonan, ada tokoh-tokoh ciptaan Fujiko yang bersembunyi.
dan kawan-kawan bermain. Ada pula Kikori no Izumi (Air Mancur Giant), bisa juga berfoto bersama Doraemon dan Nobita yang sedang menunggangi dinosaurus. Namun, bagian yang paling berharga di museum ini, menurut Yogi Shoko, staf PR di Museum Fujiko F. Fujio, adalah gambar asli buatan Fujiko F. Fujio. Sebab, rata-rata orang hanya melihat kartun di TV dan komik, belum pernah melihat gambar aslinya. Gambar asli yang disimpan dalam museum ini berjumlah sekitar 10.000 lembar. Gambar asli dan kopian dipamerkan secara bergantian
agar mencegah kerusakan pada gambar asli. Gambar asli disimpan di brankas besar dengan dinding yang tebal. Proteksinya pun terjamin aman. Bahkan, jika ada kebakaran, sistem untuk pemadaman api tidak menggunakan air, melainkan gas khusus yang tidak merusak kertas. Jika ingin memastikan gambar asli atau kopian, bisa melihat tanda berupa gambar Copy Robot (salah satu alat ajaib kreasi Fujiko) di ujung kanan bawah bingkai. Tinggi semua panel sedikit lebih rendah, disesuaikan dengan tinggi Doraemon (setinggi rata-rata anak kelas 4 SD).
13
1
3
Meja kerja Fujiko F. yang asli
14
2
1. Video hologram yang menjelaskan proses membuat komik Doraemon. 2. Setelah selesai, Nobita malah menumpahkan tinta di atas kertas lalu Doraemon marah. 3. Di museum juga bisa lihat alat-alat yang dipakai Fujiko F. menggambar. Salah satunya adalah pensil-pensil ini.
Rak buku yang menjulang tinggi di atas meja kerja
15
Bingkai-bingkai berisi gambar dipasang setinggi Doraemon.
1
2
4
1. Kikori no Izumi. Bisa berfoto dengan Giant yang tampan, tapi harus antre dulu. 2. Tanda Copy Robot di bingkai yang berisi gambar kopian. 3.Tanda dilarang masuk menggunakan gambar Giant. 4. Telepon pemandu yang akan mengarahkan Anda berkeliling museum. Ada pilihan bahasa Jepang, Inggris, Tiongkok, dan Korea. Sayang, tidak ada bahasa Indonesia.
16
3
Pipa beton yang ada di lapangan tempat Nobita dan teman-teman bermain.
Banyak orang yang memotret Doraemon. Ia begitu disukai oleh anakanak sampai orang dewasa.
Ruang teater tempat menonton film pendek.
Di toko, Anda bisa membeli Dorayaki, Roti Penghapal, dan lain-lain. Ada restoran juga.
Dulu, proses menggambar komik semua menggunakan tangan, bukan dengan sistem digital memakai komputer. Kalimat dialog sebelumnya ditulis tangan lalu diketik di komputer dan dicetak. Setelah itu, dipotongpotong dan ditempelkan di balon dialog setelah tulisan tangan dihapus. Apabila gambar dilihat dari jarak dekat, jejak hapusan dengan cat putih bisa dilihat secara jelas. Kalau dari komik saja, detail-detail ini tidak akan terlihat. Kepala dan badan Doraemon diblok bukan menggunakan tone penuh, melainkan garis tipis yang dibuat dengan memakai penggaris oleh Fujiko F. sendiri. Melihatnya terus menerus tidak membosankan. Ada juga video hologram menarik 17
Surat dari Fujiko F. Fujio mengenai cita-citanya untuk perdamaian dunia. Museum ini bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
yang menampilkan Doraemon dan Nobita menerangkan bagaimana cara menggambar komik, dimulai dari membuat draf, membagi cerita, menegaskan gambar dengan tinta, sampai adegan terakhir, yaitu Nobita menumpahkan tinta dan dimarahi Doraemon! Ada pula meja kerja yang dibawa langsung dari rumah Fujiko F. di Ikuta, Kawasaki. Di atasnya ada barisan boneka kecil dinosaurus (yang sering muncul dalam komik Doraemon), tumpukan buku dan majalah tentang ilmu pengetahuan alam. Apabila mendongak, Anda akan melihat rak buku yang tinggi di empat sisi tembok. Fujiko F. memiliki prinsip, “Walaupun ditujukan bagi anak-anak, komik tidak boleh berbohong.” Ia selalu melakukan riset terlebih dulu. Misalnya, apabila membuat cerita dengan mesin waktu ke zaman dahulu, ia mencari informasi dari buku gambar tentang flora dan fauna pada zaman tersebut. Lalu, ia meminta pegawainya menggambar flora dan fauna tersebut ke dalam komik. Anda juga bisa menonton film pendek orisinal berdurasi 15 menit di teater. Putri 18
19
Foto Fujiko F. Fujio di dalam ruangan pameran museum.
terbahak-bahak saat menonton meski tidak mengerti dialognya. Ia berkata, “Filmnya lucu banget! Saya tidak tahu bahasanya, tetapi melihat gesturnya saja saya sudah mengerti.” Ia juga berfoto bersama Doraemon dengan antusias, membeli Gacha-pong (telur plastik berisi mainan) yang hanya bisa didapat di museum, dan membeli pin semua tokoh Doraemon di toko cenderamata museum. Keceriaan begitu terasa di museum. Karyakarya Fujiko F. sudah mendunia. Banyak orang mencintai karya-karyanya. Ada jadwal tertentu untuk memasuki 20
museum ini. Dalam sehari, hanya ada empat jadwal dengan batasan jumlah pengunjung. Namun, setelah masuk, pengunjung boleh berlama-lama sampai puas. Koleksi komik di sini juga lengkap. Ada seseorang yang membaca komik di samping patung Doraemon yang sedang membaca komik sambil makan Dorayaki. Keadaan ini bisa membuat lupa waktu. Di dalam cerita Doraemon, ada banyak kisah tentang perjalanan menembus waktu. Doraemon sendiri adalah robot kucing yang datang dari masa depan. Ia melakukan perjalanan menembus waktu dengan mudah
sekali. Dibanding cerita lain tentang melintasi waktu, Doraemon tidak memakai mesin yang besar. Mesin waktu miliknya ada di dalam laci meja. Doraemon juga punya TV Waktu untuk melihat suasana masa lalu dan masa depan. Perjalanan melintasi waktu Doraemon bukan hanya ada di dalam cerita. Fujiko F. bilang, “Saya ingin sekali saja, di dalam hidup saya, membuat cerita yang bisa menjadi kenangan di dalam hati anak-anak selamanya.” Boleh dibilang, harapannya sudah menjadi kenyataan. Di museum ini ada kata-kata mutiara dari Masako, istri Fujiko F. Ialah yang mempunyai inisiatif dan keputusan untuk membangun museum ini pada 1996 setelah suaminya meninggal. “Fujimoto Hiroshi sama, (Fujimoto Hiroshi adalah nama asli Fujiko F. -red) Bagaimana kabar Anda sekarang? Komik yang dulu Anda kerjakan dengan begitu kerasnya, sampai membuat saya heran, masih tetap dibaca dan ditonton anak-anak sampai sekarang. Itu bagus, ‘kan? Karena menarik. Kami sekeluarga sangat berterima kasih, menjalani hidup bersama dengan Anda yang ramah, rajin, dan mempunyai cita-cita yang tinggi. Fujimoto Masako” Doraemon dan Fujiko F. akan selalu ada selamanya mengarungi waktu. Andai saja bisa menembus waktu dengan mesin waktu, kami ingin pergi ke zaman ketika Fujiko F. sedang menulis komik Doraemon. Kami akan membawa majalah +62 ini dan menunjukkan kepadanya bahwa di Indonesia Doraemon masih dicintai oleh begitu banyak orang.
21
Panduan Bertemu
Doraemon
1
3
2 1. Penunjuk jalan dari Stasiun Noborito menuju museum. 2. Poster Museum Fujiko F. Fujio menyambut Anda di Stasiun Noborito. 3. Shuttle bus antara Stasiun Noborito-museum. 4. Di dalam shuttle bus. 5. Doraemon vri luar, dikelilingi dengan suasana alam.
4
5
6
Lokasi & Akses Museum Fujiko F. Fujio terletak di 2-chome 8-1 Nagao, Tama-ku, Kota Kawasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang. Tidak ada area parkir di museum, jadi lebih baik tidak membawa mobil pribadi saat kunjungan. Untuk menuju museum, gunakan shuttle bus dari Stasiun Noborito (Odakyu Line atau JR Nanbu Line). Biaya untuk satu kali perjalanan ialah ¥210 (dewasa) dan ¥110 (anak-anak) dengan uang tunai; ¥206 (dewasa) dan ¥103 (anak-anak) bila menggunakan IC Card. Jadwal Kunjungan Jam buka Museum Fujiko F. Fujio adalah 10:00-18:00. Setiap hari, jadwal masuk museum dibagi menjadi empat, yakni 10:00, 12:00, 14:00, dan 16:00. Pengunjung tidak boleh terlambat lebih dari 30 menit dari jadwal yang sudah dipilih. 22
Museum tutup tiap hari Selasa, kecuali The Golden Week (29 April-5 Mei), libur musim panas (20 Juli-3 September). Tutup juga pada liburan akhir tahun dan Tahun Baru (30 Desember-3 Januari). Tiket Tiket tidak dijual di museum. Anda harus membelinya di Lawson Jepang. Harga tiket adalah ¥1,000 (dewasa dan mahasiswa), ¥700 (pelajar SMP dan SMA), ¥500 (anakanak > 4 tahun), dan gratis (anak usia < 3 tahun). Maksimal enam tiket dalam satu kali pembelian. Penjualan tiket dari tanggal 30 berlaku untuk kunjungan dalam dua bulan ke depan. Misalnya, Anda mau berkunjung saat November, Anda baru bisa membeli tiketnya mulai 30 September. ¥1 = Rp.129 (Agustus 2016)
Cara Membeli Tiket Museum Fujiko F. Fujio melalui Lawson:
Untuk mereservasi tiket masuk Museum Fujiko F. Fujio, Anda harus mengunjungi Lawson terdekat dan temukan Loppi (mesin pembelian tiket). Lalu, ikuti langkah-langkah ini: 1
2
Tekan layar Loppi untuk “Fujiko F. Fujio Museum” seperti yang terlihat di gambar.
Tekan tombol untuk memilih bulan yang Anda pilih untuk mengujungi museum dengan memasukkan kode di bawah ini. Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni
L-code 35001 35002 35003 35004 35005 35006
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember
L-code 35007 35008 35009 35010 35011 35012
3
Setelah itu, Anda diminta untuk memilih tanggal kunjungan Anda.
4
Jangan lupa tentukan waktu kunjungan. Pilih salah satu dari empat pilihan: 10:00, 12:00, 14:00, atau 16:00.
5
6
7
8
(1) Tentukan jumlah tiket dan jenis tiket yang Anda butuhkan. (2) Tekan tombol pada layar seperti yang sudah dilingkari di gambar.
Slip pembayaran akan keluar dari mesin Loppi. Bawa slip pembayaran ke kasir dan bayarlah sesuai nominal yang tertera. Tiket masuk akan dicetak dari pihak Lawson. *Bawa slip pembayaran ke kasir dan lakukan pembayaran kurang dari 30 menit. Di Museum Fujiko F. Fujio, Anda harus menunjukkan tiket yang sudah Anda dapatkan ke pihak museum di pintu masuk.
Setelah memilih jadwal, tekan tombol pada layar seperti yang dilingkari di gambar. Jika tiket habis, akan ada pemberitahuan di layar dan Anda dapat mengganti tanggal atau jam kunjungan.
23
Perjalanan Singkat Doraemon ke Indonesia 1970 Cerita Doraemon pertama kali diterbitkan di dalam majalah untuk anak SD di Jepang. 1974 Komik Doraemon pertama kali dibukukan di Jepang. 1979 Serial animasi Doraemon ditayangkan pertama kali di Nihon TV Jepang. 1990 Serial kartun Doraemon pertama kali tayang di Indonesia melalui RCTI. 1991 Komik Doraemon edisi pertama dicetak untuk pertama kalinya di Indonesia melalui penerbit PT. Elex Media Komputindo. 1996 Fujiko F. Fujio meninggal dunia. 2011 PT. Elex Media Komputindo menerbitkan komik Doraemon edisi Japanese Binding. Museum Fujiko F. Fujio resmi dibuka di Kawasaki, Jepang.
Kata-kata Doraemon Bahasa Jepang hikidashi
laci meja
oshiire
lemari pintu geser
mirai
masa depan
genzai
masa kini
kako
masa lalu
mahou no poketto
Kantong Ajaib
Takekoputa~
Baling-baling Bambu
Doko demo doa (door)
Pintu ke Mana Saja
Anki Pan
Roti Penghafal
nezumi
tikus
harappa
lapangan bermain
yakyu
bisbol (baseball)
sensei
pak guru
shukudai
pekerjaan rumah (PR)
0 (rei) ten
nilai 0
bouken
petualangan
tasukete
tolong, dong
pakupakupaku
nyam-nyam-nyam
tadaima
aku pulang
♫ Lagu Doraemon Bahasa Jepang Konna koto ii na Dekitara ii na Anna yume konna yume ippai aru kedo Minna minna minna Kanaete kureru Fushigina Pokke de kanaete kureru Sora wo jiyuu ni tobitai na (Hai! Takekoputaa!) An, an, an, Tottemo daisuki Doraemon …
25
a k e r e M , i n i g e B n i g n i In g n I a k e r e M … u t i g Be
Ilustrasi oleh Honda Tomoko
mu b e r t e ib u a l a k t aja kira, on, ala Kami m e Kiraa r n Do mau? denga yang kamu abat , a sah ih r a p i apa, s u sanenem ak bo p u n m o n ya n g t i . I n i l a h p m D o ra e y a b e r m i m n n bosa reka! an me jawab
Fauzan Imansyah (26),
wiraswasta
Super Free Pass
Ini semacam paspor yang bisa digunakan untuk apa saja, di mana saja, dan kapan saja. Contoh, masuk bioskop tidak usah bayar tiket, naik pesawat gratis ke mana saja, atau makan gratis di restoran mewah.
Benedikta Atika (25), karyawan swasta
Spray Aroma
Semprotan ini dipakai kalau kita sedang menonton acara TV tentang makanan. Jadi, kita bisa mencium aroma dari makanan yang ada di TV.
Evie Hapsari (43), desainer interior
Penata Rambut Sesuai Keinginan
Alat ini berbentuk seperti alat sauna rambut yang ada di salon, tetapi juga bisa mengeringkan rambut dan menata rambut sesuai keinginan. Kita dapat memasukkan foto tata rambut yang kita mau. Mudah dan cepat. 26
Ayip Lutfi (27), karyawan swasta
Motor Terbang Saya mau motor yang bisa terbang dan jalan di atas sungai. Dengan motor yang mirip kepunyaan James Bond ini, saya tidak perlu lagi mengeluh akibat terkena macet.
Alfa Febrianto (49), karyawan swasta
Baju Segala Medan Baju ini berguna untuk segala cuaca. Kita bisa tidak kebasahan saat hujan, merasa sejuk saat panas, bahkan baju langsung kering seusai berenang. Kalau mau jogging, kita tinggal pencet tombol untuk langsung berganti baju. Baju ini pun selalu wangi seperti habis dicuci.
Jubing Kristianto (50), pemusik
Alat Penghilang Kenyang
Alat ini bisa membuat kita tidak pernah kenyang. Jadi, kita bisa makan apa saja dan kapan saja sesuka hati.
Kartika Sari (25), make up artist
Pil Penyembuh Segala Penyakit
Pil ini bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Semua orang pun bisa selalu sehat dan ceria. 27
Daniel Supriono (46),
wiraswasta
Jendela ke Mana Saja
Jendela ini bisa memberikan kita banyak pemandangan bagus dan informasi banyak. Kita tidak perlu repot menjelajah dengan pintu ke mana saja, cukup dengan jendela, biar tidak capek jalan-jalan.
Dyan Indriani (42), fotografer
Kamera Super Pintar
Kamera ini sangat canggih dan hasilnya luar biasa. Kamera akan mengambil gambar hanya dengan suara. Jadi, tidak akan ada momentum yang terlewat.
Saptika (25), wiraswasta
Celana Pendeteksi Pegal Celana ini bisa mendeteksi bagian kaki yang pegal. Ketika pegal terdeteksi, celana langung memijat bagian yang pegal. Jadi, jarak sejauh apa pun bisa ditempuh dengan berjalan kaki. 28
Toddy Dinuri (25), karyawan swasta
Mesin Pencetak Uang Seluruh Dunia Andaikan saya bisa mencetak uang yang berlaku di seluruh dunia, hidup pun jadi lebih mudah dan saya tidak perlu bekerja lagi.
Damiana Widowati (50), aquarobic instructor
Kolam Renang Gulung Kedalaman dan luas kolam renang ini bisa diatur sesuka hati. Kita bisa menggulung dan membawanya ke mana saja.
Johana May (32), penyanyi
GPS Penemu Jodoh Bentuknya seperti GPS pada umumnya, tetapi cakupan wilayahnya seluruh dunia. Ada titik atau radar yang menunjukkan keberadaan jodoh kita. Saya percaya bahwa jodoh itu tidak cuma ada satu, melainkan beberapa.
Natya Lakshita (25), karyawan swasta
Tabung Cantik
Dengan tabung sebesar ruangan kamar mandi ini, setiap orang bisa tampil lebih cantik. Siapa pun yang mau memperindah bibir, hidung, mata, muka, badan, dan lainlain tinggal menyetel saja sesuai dengan keinginan. 29
Sudah 23 tahun, Nurhasanah Budi (58) mengisi suara Doraemon yang ditayangkan di Indonesia. Suaranya begitu disukai. Ketika perannya digantikan, banyak orang kecewa. Akhirnya, Nurhasanah kembali mengisi suara Doraemon hingga sekarang. Tim +62 pun mendatangi Studio RRI, Jakarta, untuk menemuinya. Dari balik pintu, sosoknya yang kecil datang menyambut kami dengan ceria. Matanya yang berbinar-binar, tingkahnya yang lucu, dan bajunya yang berwarna biru membuat kami berpikir, "Doraemon sudah di depan mata!"
Nurhasanah di Studio RRI, Jakarta.
Ah... Ini Dia Doraemon! Nurhasanah, Suara Doraemon Selamanya
Nurhasanah Budi
Pengisi suara Doraemon pada 1993-2006 dan 2008-sekarang. Lahir di Jakarta, 1958, ia menamatkan pendidikan di SMA 24 Jakarta. Bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI) bagian sandiwara radio sejak 1982 sampai Juni 2016. Sambil bekerja, ia juga mengerjakan sulih suara untuk film-film dari luar negeri. Saat ini ia berusia 58 tahun. 30
“Nur, kok, kamu ngomong ‘Hai, baling-baling bambu!’ kayak manggil tukang sayur?” Ha-ha-ha. Bagaimana cerita awal Ibu menjadi pengisi suara Doraemon? Nurhasanah (N): Tadinya bukan aku yang pertama. Waktu itu International Media M ar ket i n g Grou p (I MMG , p e r u s a h a a n pemegang lisensi Doraemon di Indonesia) belum ada studio, jadi harus sewa studio per malam. Nah, pengisi suara pertama ini selalu ada keperluan, seperti syuting. Jadi, rekaman lagi di hari berikutnya. Harus bayar lagi. Nah, karena jadinya merugi, dilakukanlah pencarian baru. Aku disuruh ikutan. Dulu, pemeran Shizuka, Bu Praba—ia orang sini juga, RRI—bilang, “Nur, kamu pasti bisa, deh, suara Doraemon.” “Kok, kamu bilang aku bisa suara Doraemon?” Kubilang begitu, “Aku, ‘kan, belum pernah tonton.” “Aku yakin kamu bisa. Kamu, ‘kan, suka bercanda. Nah, coba tonton hari Minggu jam 8 pagi di RCTI.” Biasanya aku suka ke pasar. Namanya juga ibu-ibu. “Ya, sudah, aku besok tongkrongin, deh.” Aku lihat, oh, kayak gini. Besoknya, ketemu lagi sama Bu Praba. Ia bilang, “Sudah dengar? Kamu sudah lihat? Coba.” Aku, “Hai, Nobita (dengan suara Doraemon)!” “Sial, kamu bisa!” Dulu, ia diajak (alm.) Pak Olan Sitompul, produser. Nah, ia menyuruh Bu Praba, “Mbak, peran ini untuk Anda. Pasti ini nanti kartunnya terkenal.” Ia sudah coba suaranya, tetapi enggak bisa. “Enggak bisa. Aduh, sakit. Aku Shizuka saja.” Akhirnya, ia jadi Shizuka. Pak Hamdani, bos aku, jadi Suneo. Ada banyak dari RRI.
baling-baling bambu!’ kayak manggil tukang sayur?” Ha-ha-ha. “Ya, sudah, kalau begitu, pakai musik, deh,” saya bilang. Akhirnya disetujui oleh pihak dari Jepang.
Setelah itu, Ibu ikut audisi? N: Waktu itu dites di lantai 7 Kantor RRI oleh Pak Olan. Lalu, dibawa ke studio yang di Pasar Baru, Sanggar Prathivi. Awalnya, rekaman di sana. Pak Olan dan istrinya bilang, “Nur, kok, kamu ngomong ‘Hai,
Berarti, sebelumya Ibu jadi wanita dewasa terus, ya? Lalu, inspirasi suara Doraemon dari mana? N: Iya, jadi ibu-ibu. Suara Doraemon dari Jepang seperti itu. Enggak persis banget, tetapi, ya, seperti itu.
Waktu baru-baru rekam bagaimana? N: Awalnya, sistemnya ngumpul. Setelah itu, bergantian bicara, bergantung dari naskah. Langsung direkam. Kami mulai rekam setelah magrib. Pak Olan baru datang jam 10 malam lalu dengar hasil rekaman. Sudah setengah naskah, Pak Olan bilang, “Wih, kurang tinggi. Tinggiin lagi suaranya!” Jam 3 pagi baru selesai. Itu pas baru-baru. Sekarang, kami rekam bergantian lalu di-mixing oleh operator. Kami rekaman di studio baru IMMG, Kemang. Misalnya aku pulang dari kantor jam 3 sore, sampai sana jam 4, selesai jam 7 malam. Sekarang, kami sudah buat stok setahun. Belum ada lagi film datang dari Jepang. Nanti kalau ada film datang, baru rekam lagi. Sebelum menjadi Doraemon, Ibu sudah pernah jadi dubber? N: Aku juga mengisi telenovela dan film India. Waktu zaman dulu ada Ramayana dan Mahabharata versi lama. Ada Cinta Paulina. Aku jadi Lalita yang genit. Dulu, dalam sehari bisa sampai lima film. Aku sampai rumah bisa jam 12 malam, enggak pernah pulang sore. Sampai pernah aku ketemu tetangga siang-siang. Ia bilang, “Bu, enggak takut sama matahari?”
31
Banyak yang tidak menyangka, dong, kalau Ibu pengisi suara Doraemon? N: Ada kejadian lucu pas acara di Pekanbaru. Pembawa acara panggil saya, “Ini pengisi suara Doraemon. Sini, dong, Doraemon!” Aku jalan sambil ngomong. Lalu, semua orang bilang, “Hah, ibu-ibu? Kirain laki-laki!” Kartun aslinya, ‘kan, pakai bahasa Jepang. Kalau dalam bahasa Indonesia, harus bicara lebih cepat? N: Ada yang cepat, ada yang enggak. Aku sambil dengar bahasa Jepang-nya. Kalau dialog di naskah panjang tetapi Doraemonnya sudah diam, aku harus ulang lagi, aku potong. Kepanjangan, nih, kata-katanya. Kalau Doraemon-nya masih ngomongngomong, dialognya pendek, aku tambah. Yang paling susah? N: Yang paling susah itu kalau Doraemon teriak-teriak, misalnya lagi dikejar-kejar atau berantem sama Nobita, lagi dikitik-kitik, atau takut sama tikus. “Aduh, ada tikus! Aduh… aduh…aduh (suara Doraemon).” Ibu sudah 23 tahun mengisi suara Doraemon. Dari dulu sampai sekarang suara masih begitu, ya. N: Memang dari awal kita harus ikut arahan seperti itu, enggak boleh berubah. Orang Indonesia juga senang suara Doraemon seperti itu. Pernah diganti suaranya, agak kecil. Pernah ada mahasiswa berkunjung, dikasih tahu oleh teman, “Nih, pengisi Doraemon,” “Iya, Bu? Kok, sekarang beda?” kata mereka, “Bagaimana caranya biar Ibu balik lagi?” “Ya, orang, ‘kan, mau versi baru mungkin, jadi diganti,” aku bilang. “Tapi, saya jadi enggak suka, Bu. Suaranya beda.” Ya, memang banyak yang kurang suka. Lalu, 32
"Aku dengan Diriku"
bagaimana Ibu bisa kembali lagi? N: Enggak lama, aku dipanggil IMMG. “Bu, mau ikut keliling Indonesia?” “Waduh, ngapain, ya? Kok, aku yang dipanggil? ‘Kan, ada yang baru. Enggak enak, dong.” “Enggak, aku mau ajak Ibu. Nanti juga lama-lama kembali, Bu. Ikut, yuk.” Selama tiga bulan, keliling Indonesia untuk roadshow dari mal ke mal. Misalnya ke Medan, Balikpapan, Surabaya, Bandung, dan Bogor. Seminggu sekali terbang. Mungkin sudah diatur, ya. Aku jadi Doraemon lagi, sampai sekarang. Pernah sakit tenggorokan, Bu? N: Pas rekam Raja Matahari, kisah Doraemon Petualangan, pernah suara hilang. Mungkin karena aku capek menunggu. Aku dijanjikan datang jam 9 pagi. Di studio musik soalnya. Tapi, take-nya jam setengah 4. Akhirnya, geser sini-sana. Enggak sesuai musik sama dubbing. Jam 11, aku sudah gemetar. “Sudah, enggak usah diteruskan,” kubilang, “Percuma. Capek-capekin saja. Besok lagi saja.” Adegan paling disukai? N: Kalau lagi mesra sama Mii-chan. Ya,
Mungkin sudah diatur, ya. Aku jadi Doraemon lagi, sampai sekarang. semuanya pokoknya kita nikmati pasti suka. Suka semuanya, lah, harus suka. Ibu lebih menikmati jadi dubber Doraemon daripada karakter lain? N: Iya. Doraemon itu dari anak kecil, dewasa, sampai orang tua senang. Karena film ini juga udah lama, setiap aku ngomong, pasti ada yang komentar, “Ih, ada Doraemon!” Pernah ada acara 100 Doraemon di Ancol, aku datang. Begitu aku sampai, mungkin ada yang tahu. “Ih, Ibu yang ngisi Doraemon, ya?” “Kenapa (suara Doraemon)?” “Foto dulu, Bu!” Jadi, begitu masuk, orang pada foto. Anak-anak muda, mahasiswa, ibu-ibu, bapak-bapak juga sama anaknya. Kayak artis saja. Sampai pulang! Iyalah, Doraemon karakter yang selalu berdampingan dengan masa kanak- kanak. N: Makanya, sekarang orang yang sudah menikah, sudah punya anak, masih senang. Yang mengisi suara Nobita, pas belum mengisi Nobita, juga bilang, “Ih, pengen, deh, ketemu Doraemon.” Jadi, Ibu sudah lama menjadi Doraemon di Indonesia. Rasanya bagaimana? N: Rasanya, senang. Pokoknya, happy, lah. Setelah dubbing, Ibu jadi nge-fans sama Doraemon? N: Ya, otomatis.
--Di tengah wawancara dengan Ibu Nurhasanah, Putri, Editor +62, tidak mau melewatkan kesempatan berbicara dengan Doraemon yang diimpi-impikan! Inilah percakapan mereka. N: Putri, kamu lihat Nobita, enggak? P: Nobita mana, ya? Itu, Doraemon, aduh… N: Ke mana? P: Dipukul Giant! N: Apa? Dipukul Giant? Awas, ya, Giant, ya! P: Doraemon! N: Apa? P: Aku mau Lebaran. N: Terus? P: Tapi, kok, macet banget, ya, jalanannya? N: Terus kamu pasti mau minta sesuatu. P: Ih, tahu saja, Doraemon. Aku mau ke Bali, Doraemon, tapi enggak punya uang. N: Ya, sudah. Pergi saja…berenang! P: Kok berenang? Pinjam pintu boleh? N: Oh, jadi mau pakai pintu punya aku? Ya sudah, nih. Pintu ke Mana Saja! P: Horeeee!
Mau tonton cuplikan percakapan bersama Ibu Nurhasanah? Tengok halaman Facebook kami (http://www.facebook.com/nksjkt/). "Kami sayang sekali Doraemon." Nurhasanah bersama Tim +62.
Ibu sudah pernah ke Jepang? N: Belum. Belum ke museum, ya, berarti? Ada museum Doraemon di Kawasaki. Mau ke sana, Bu? N: Mau banget. 33
Samurai Burung ⓪ oleh Komatsuka Nae
Keberangkatan Melintasi Tempat dan Waktu
Komatsuka Nae Seniman pembuat keramik bermotif pinguin, burung parkit, dan terkadang kapibara. Setelah bekerja di keramik studio “Kiyomizu-yaki” di Kyoto selama 10 tahun sebagai perajin khas membuat gambar di atas tembikar, ia membangun studio keramik sendiri di rumahnya di Osaka, Jepang. Selain keramik, ia juga membuat gambar ilustrasi yang disukai banyak orang.
35
Zaman Tori-Edo ada di bawah kekuasaan Penasihat TANUMA TORITSUGU. KOZAKURA* Kohei dan anaknya, Kotaro, berlatih keras setiap hari dan sepanjang waktu. Mereka adalah pendekar pedang KOZAKURA Mucha Kucha Ryu (Aliran Acakadut ala KOZAKURA).
Hiat!
HA! Kotaro, lakukan pukulan kuat yang terpusat dari Tan-den (cakra di perut)! Kotaro mencoba jurus yang diajarkan ayahnya. Ia memusatkan kekuatan di perut sampai wajahnya merah padam.
Hiaaaaaaaaaattttt !!!
Gema suara yang keras dan bau kentut pun memenuhi seluruh ruangan. 36
*KOZAKURA: Love Bird
"Wah-wah... Kotaro... ka-ka-kamu... salah konsentrasi..." Bau kentut Kotaro membuat Kohei sang pendekar hebat pun mabuk. "Ampun, Ayahanda!!"
ADUUUH... Cepat buka pintu sekarang juga.
Kamu memang nafsu makannya keterlaluan. Hoek... Cepat pergi ke belakang!!
Kotaro disuruh keluar ke lorong. "Aduh.... Jalan untuk menjadi pendekar pedang adalah jalan yang terjal dan berbatu..." Setelah kembali dari toilet dan melewati dapur, ia mencium aroma yang sangat menggugah selera. Aaah... DANGO * !
*DANGO: kue yang terbuat dari tepung beras
37
Setelah yakin tidak ada orang di sekelilingnya, Kotaro mengambil
dango yang ia idamkan itu. Tiba-tiba...!! NAH, YA, KETAHUAN!!!
!!!!
OHH DOOO
A
Secepat kilat, ada yang memukul sayap Kotaro dengan OTAMA (sendok untuk mengambil kuah).
Dango itu terbuat dari milet. Kotaro-san lebih senangnya dango dari jawawut, 'kan?
38
Iya, terima kasih, Ibunda.
Kemudian Kotaro pergi ke ruang tamu. Sambil makan dango dari jawawut, ia bergumam...
Kalau zaman perang, sih, masih mending. Di zaman damai seperti sekarang, untuk apa belajar ilmu pedang dengan keras? Ayahanda mengatakan masih belum waktunya, tapi saya ingin berkelana ke tempat lain dan ingin makan sampai puas...Ah, bukan...Maksudnya, ingin menguji kemampuan saya! TIBA-TIBA... Sesuatu seperti burung raksasa yang belum pernah dilihat seumur hidupnya muncul dari laci meja tulis!
HUAAAAAAA!!! Apa-apaan in?! Siapa kamu?!
39
Kotaro sangat terkejut sampai terjengkang. Karena ia seorang pendekar, ia langsung berdiri lagi dengan cepat. Aku harus tenang. Ingat ajaran dari ayahanda! Jurus rahasia Kozakura Acak-acak nomor satu! GIGITAN MAUT!!
WUAAAAAAAH!!!
Kotaro menggigit burung raksasa dengan sekeras-kerasnya. Burung raksasa pun kaget dan berteriak dengan suara yang keras.
Jurus rahasia kedua! MEMANJAT LAWAN!!
Kotaro langsung menaiki burung raksasa dengan sekuat tenaga. 40
Jurus rahasia ketiga! NDUSEL-NDUSEL SAMA LAWAN!!
! K TA
Saat Kotaro ndusel-ndusel ke burung raksasa, kepalanya tidak sengaja mengenai tuas si burung raksasa. Burung raksasa pun berbicara "Ayo, kita bertualang dengan mesin waktu." Tiba-tiba tubuhnya bergerak seperti tertiup angin.
WOOOOOOOH!!!!
Burung raksasa masuk kembali ke laci meja tulis bersama Kotaro yang berpegangan erat agar tidak terjatuh. 41
"Kotaro-san, ada apa, sih? Kok berisik? Sebentar lagi makan malam sudah siap, ya." Ibu Koharu mengintip ke ruang tamu, tetapi tidak ada siapa-siapa.
Eeehh... Pergi ke mana, ya, anakku?
KOHARU menutup laci meja tulis dan berbicara sendiri. "Ah, sudahlah. Kalau lapar, ia juga pasti akan kembali."
Cerita petualangan Kotaro melintasi tempat dan waktu akan dimulai di edisi depan! HIAT!
42
Ayo Makan! Oleh Umemura Akiyo
#01 ZENZAI
Sup Kacang Merah
44
Desain Cap oleh Tarekaso
Umemura Akiyo Lahir tahun 1942 di Yamaguchi, Jepang. Tinggal di Indonesia sudah lebih dari 30 tahun. Saat ini tinggal di Depok, Jawa Barat. Selain memasak, ia juga pandai menulis shodo (kaligrafi bahasa Jepang).
Manis dan Sederhana Bahan kacang merah kering gula pasir garam mochi
300 g 300 g 1 jumput sesuai selera
Cara Masak
Cuci kacang merah kering dan rendam dalam air selama beberapa jam lalu rebus. Setelah mendidih, buang airnya saja. Tuangkan air yang baru sampai melebihi sekitar 5 cm dari kacang merah. Lalu, masak dengan api kecil. Jika airnya berkurang, tambahkan air lalu rebus kembali sampai kacang merah benar-benar empuk. Lama waktu merebus bergantung pada kondisi kacang, kira-kira 2 sampai 3 jam. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan keadaan kacang merah dan panci. Ketika biji kacang merah sudah benarbenar empuk, masukkan gula sekitar 150 g. Setelah 10 menit, tambahkan gula dengan jumlah yang sama dan sejumput garam. Gula akan larut secara alami. Ingat, tidak boleh diaduk. Cicipi rasanya. Jika rasa sudah pas sesuai selera anda, panggang mochi sampai kongari (berwarna coklat keemasan hasil pembakaran) lalu taruh di dalam mangkuk. Tuangkan zenzai yang baru matang. Hmm... harumnya mochi bakar pasti mengundang selera. Jika memasak dengan hati, rasanya pasti enak.. Ayo, semuanya, gohandes-yo (mari kita makan)!
Zenzai
Sajian pencuci mulut dengan rasa manis khas Jepang yang terkenal. Bahan utamanya adalah kacang merah dan gula yang dimasak bersamaan. Umumnya, dimasak dengan mochi atau dango putih (kue beras). Kadang-kadang, ada pula yang menambahkan kuri (chestnut). Sajikan dengan rumput laut asin untuk menguatkan rasa manisnya.
Ibu Umemura sering mengatakan bahwa memasak adalah seni. Benar, 'kan? Mulai sekarang, akan ada artikel rutin tentang masakan Jepang tradisional yang mudah dibuat. 45
Berangkat menuju ke arah matahari terbit.
I H C I I L A B Teks & foto oleh Yuasa Masashi
i l a B i g n i l i l e g Men n Sepeda denga
Yuasa Masashi Senang bersepeda dari masa kanak-kanak. Datang ke Jakarta pada 2010, ia mulai bersepeda dan gemar bermain pottering (menyusuri) gang-gang di ibukota. Pada 2012, ia membeli road bike dan bergabung dengan Jakarta Jitensha Bu (klub sepeda orang Jepang). Sekarang menjadi staf PR di klub tersebut. Saat ini ia berusia 55 tahun.
47
Sejak ditempatkan di Jakarta, saya difasilitasi mobil beserta sopir. Pada dasarnya, bepergian menggunakan mobil atau taksi itu tidak menarik. Maka, setiap akhir pekan, saya berjalan-jalan di sekitar menggunakan sepeda. Lalu, saya pun tertarik dengan road bike yang mulai menjadi tren di Jakarta. Saya membeli road bike Bianchi. Bobotnya yang ringan dan kecepatannya begitu menakjubkan, menjadikan jarak tempuhnya lebih jauh. Pada dasarnya, fisik saya kurang berstamina. Namun, kalau saya mengayuh pedal, timbul kecepatan yang luar biasa sehingga saya merasa bergerak dengan cepat. Inilah menariknya road bike. Saya merasa menjadi Superman, seperti mendapat kecepatan dari dimensi lain. Rasanya menyenangkan karena kecepatan berasal dari tubuh sendiri, bukan mesin. Setiap akhir pekan, saya senang apabila membayangkan bersepeda keesokan harinya lalu tidur lebih awal, seperti anak-anak yang akan bertamasya. Orang yang naik sepeda senang berkeliling ke mana saja. Di Jepang, pesepeda senang berkeliling, contohnya berkeliling Danau Biwa (danau terbesar di Jepang) atau Pulau Awaji. Karena dalam bahasa Jepang “satu” berarti ichi, mereka menyebutnya dengan Biwa-Ichi dan Awa-Ichi, yang berarti satu kali berputar
mengelilingi Danau Biwa atau Pulau Awaji. Saya dan M, orang yang saya temui di Jakarta Jitensha Bu, ingin mengelilingi Bali dengan sepeda. Saya putuskan perjalanan ini bernama Bali-Ichi. Garis pantai di sekeliling Bali berjarak sekitar 400 km. Di peta terlihat banyak tanjakan dan turunan. Dalam satu hari kami putuskan untuk menempuh jarak 100 km. Maka, ada empat hari dalam rencana perjalanan. Tujuannya hanya mengelilingi pulau. Tidak ada rencana melihat atau mengunjungi objek wisata. Karena, bersepeda di garis pantai memang tidak akan menemui objek wisata. Satu-satunya tujuan kami adalah melihat pemandangan indah dan merasakan iklim tropis Pulau Bali! Dengan bersepeda, kita bisa merasakan tempat-tempat yang dikunjungi dengan sepenuh jiwa dan raga. Bali-Ichi berjarak dua kali lipat daripada Biwa-Ichi. Apa saja, ya, yang akan kami temui? Saya mengemas sepeda dalam tas khusus. Dengan Garuda Airlines, membawa sepeda menjadi gratis. Tak butuh waktu lama untuk mengurus bagasi sepeda. Sesampainya di Bali, tas sepeda keluar melalui konveyor. Saya menitipkan tas di hotel di Kuta, tempat menginap di hari pertama dan hari
Laut terlihat di ujung jalan.
48
terakhir. Saya membawa barang sesedikit mungkin. Ketika saya meninggalkan tas dan menerangkan akan kembali setelah bersepeda mengelilingi Bali, para pegawai hotel terlihat cemas dan berpikir bahwa saya nekat. Jangan khawatir. Saya akan kembali dengan selamat! Hari pertama. Meskipun belum menempuh jarak 70 km, kaki sudah terasa kram. Sesampainya di Negara, kaki sudah tidak mampu untuk berjalan. Setelah sampai di hotel, saya mencoba untuk mandi dengan memasukkan setengah tubuh bagian bawah ke bathtub, tetapi lagi-lagi kaki saya kram sehingga saya tidak bisa berdiri keluar dari bathtub. Saya merasa kecewa pada diri saya sendiri. Hari kedua. Setelah mendekati 50 km, kondisi kaki mulai lemas karena banyak jalan menanjak. M tidak peduli dengan tanjakan di depan dan terus melaju dengan cepat. Untuk menghindari kram kaki, saya naik pelan-pelan menggunakan inner low (gigi paling bawah). Saat istirahat di warung di atas bukit, M mengatakan, “Untung hari ini tidak ada jalan yang berbukit, ya?” “Eeeeh...” Bagi saya, jalanan tadi adalah perbukitan, namun bagi M adalah medan yang datar. Saya baru tahu bahwa M bukan pantaran saya untuk menghadapi perjalanan ini. Lalu, bagaimana selanjutnya? Namun karena pemandangan terlihat indah,
Saya (kiri) dan M bersemangat karena baru mau berangkat dari hotel di Kuta.
Road Bike Road bike berasal dari Eropa. Jika dibandingkan dengan mountain bike yang berasal dari Amerika Serikat yang biasa digunakan di gunung, road bike memiliki ban yang tipis, berat sepeda yang ringan, dan dapat dipacu dengan kecepatan tinggi. Sepeda ini digunakan pula di arena balap sepeda termasuk Tour de France. Untuk mengendarai sepeda ini cukup mengayuh pedal dengan irama konstan, satu menit mengayuh menghasilkan 80 hingga 100 putaran.
Pakai baju sepeda yang bertuliskan huruf kanji “Yu” (Yuasa) di bagian belakang.
saya jadi bisa melanjutkan perjalanan hingga tujuan di hari kedua. Hari ketiga. Saya sudah terbiasa dengan berat saddle bag, bisa gunakan teknik dancing (mengayuh dengan berdiri). Namun, ketika hampir sampai di tempat tujuan, kami harus melewati jalan berbukit-bukit. Saya pikir bisa menghemat tenaga hari ini, tetapi ternyata tidak bisa. Seluruh tenaga pun habis. Perjalanan hari keempat. Malam hari sebelum tidur, saya memastikan rute dengan melihat Map Soft. Saya akan melewati bukit setinggi 1.600 m besok. Ketika tertidur, saya bermimpi menangis di bukit yang paling tinggi. Berdasarkan pengalaman sehari sebelumnya, dancing dan inner low sangat efektif untuk melalui bukit dan jalan yang naik-turun kemarin. Maka, saya siap untuk menghadapi tantangan tersulit di Bali-Ichi. Saya melewati jalan yang naik-turun bertubi-tubi. Di atas bukit terlihat hamparan laut yang mengagumkan sampai saya lupa mengatur napas hingga terengah-engah. 49
Matahari terbenam di Amed.
Mengejutkan, perbukitan itu ternyata hanya berjarak 40 km. Selanjutnya saya memastikan bahwa bukit tertinggi hanya 750 m. Map Soft mungkin tidak terlalu akurat karena memberikan angka ketinggian yang lebih tinggi dibanding keadaan sebenarnya. Setelah melewati bukit, kami menuju kota yang padat kendaraan. Lemas karena kepanasan. Akhirnya kami sampai di hotel yang sama ketika mau berangkat berkeliling Bali. Saya sangat puas dan telah berhasil
50
menaklukkan Bali-Ichi! Mengingat jauhnya jarak dalam perjalanan yang naik-turun, saya pikir tidak akan mampu jika tidak menggunakan road bike. Awalnya, saya kira M dan saya seusia, jadi tidak akan ada banyak perbedaan. Ternyata di dalam perjalanan saya baru tahu bahwa M memiliki pengalaman mengikuti sejumlah kejuaraan balap sepeda di Jepang. Memang sangat berbeda dengan saya yang mulai naik road bike di usia 51 tahun. Perbandingannya seperti cheetah dan anak kucing. Karena baik hati, M mau menyesuaikan diri dengan kemampuan saya. Sehingga saya bisa berjalan bersamanya. Biasanya, saya menggunakan Street View dari Google Maps dan memastikan seperti apa rute perjalanan yang telah direncanakan. Saya merasa nyaman karena situasi jalan dapat dipastikan melalui gambar yang sesuai Jalur tersulit di Bali-Ichi. Banyak tikungan tajam.
Banyak jalan di Bali-Ichi dengan sedikit tanjakan dan turunan.
dengan kenyataan. Namun, tidak ada Street View di bagian utara Bali. Hanya ada peta dan foto satelit. Keterangannya pun tidak jelas. Apakah ada jalan di tengah sawah atau jalan tanah yang sering dilewati sapi? Saya juga mempersiapkan kemungkinan menemui jalan yang rusak. Namun, ternyata semua jalan terasa nyaman, indah, dan beraspal. Itu berbanding terbalik dengan pemikiran saya. Jalan di Bali jauh lebih indah daripada jalan di Jakarta yang penuh dengan lubang. Kalau bersepeda di Jakarta, mata tak boleh berkedip. Perbandingannya seperti neraka dan surga. Di Bali, jalannya bagus, saya bisa menikmati pemandangan. B e rsepe d a d i h a r i p e r t a m a , s e t e l a h melewati perkotaan Kuta dan tiba di jalan perbukitan yang menurun lurus menuju garis pantai, kiri-kanan kami terhampar persawahan yang menakjubkan. Melihat jauh ke ujung jalan, tampak laut membentang secara horizontal. Kami bersamaan secara spontan berseru, “Kite yokatta (syukurlah bisa datang ke sini)!” Yang paling mengesankan adalah pemandangan pantai di bagian utara. Pepohonan di pinggir jalan seperti bergerak cepat. Di antara pohon, kami melihat air laut yang jernih dan tenang. Kami seperti menikmati potongan-potongan video yang indah. Lebih menyenangkan ketika melihatnya sambil bersepeda. Bersepeda dengan nyaman dan merasakan angin laut yang sepoi-sepoi menerpa tubuh. Jalannya seperti dibuat khusus untuk road bike. Di bagian selatan dan tengah Bali, jumlah orang dan mobil lebih banyak dan harga barang lebih mahal, tidak jauh berbeda dengan di Jakarta. Sedangkan di utara, pohonpohon palem bergoyang ditiup angin laut, anjing tidur di jalan, nelayan menangkap ikan
dengan kapal, atau anak-anak menjaga toko sambil tidur siang. Semua tenang dan nyaman. Keadaan ini tidak bisa dirasakan jika kita memakai mobil. Jika kita berjalan kaki, suasana seakan berjalan terlalu lambat dan sulit untuk dipahami. Hanya dengan bersepeda, kita bisa menikmati pemandangan seperti ini! Saya pernah berwisata ke Bali bersama istri dengan paket tur. Restoran di mana saja yang kami kunjungi kurang enak. Namun, kali ini makan di mana pun selalu enak. Muncul pertanyaan: mengapa dulu tidak seenak sekarang? Ini mungkin efek samping dari mengayuh sepeda terus-menerus sampai lapar sekali. Keuntungan ini juga diperoleh karena bersepeda! Satu hal yang sangat mengejutkan adalah saya tidak melihat seorang pun melakukan perjalanan jauh dengan bersepeda seperti kami. Di selatan, saya melihat beberapa orang bersepeda, tetapi tanpa menggunakan bagasi. Berarti, mereka tinggal di hotel di selatan dan tidak bepergian ke daerah utara dengan bersepeda seperti kami. Saya berpikir bahwa Pulau Bali ada untuk road bike. Menikmati pemandangan khas daerah tropis sambil bersepeda di jalan yang bagus. Bersepeda dengan bebas lepas terasa menggembirakan, diiringi sorak-sorai anakanak di tepi jalan. Meski belum populer, BaliIchi adalah rute road bike yang tak tertandingi! 51
Panduan Rute Bersepeda
Keliling Bali Pulau Menjangan
Destinasi hari kedua
Lovina
Laut tenang
Gilimanuk
D Laut sesekali terlihat
Belimbingsari
C
Negara
Tanjakan-turunan tidak terjal Destinasi hari pertama
Bubunan
Singaraja
Tedjakula
Danau Beratan
Destinasi hari ketiga
Amed
Gunung Agung
Tanjakan-turunan tidak terjal
Besakih
B Jalan pinggir laut
Pemandangan gunung yang indah
Gunung Batur Danau Batur
Danau Buyan Bedoegoel
E
Jalanan F sedikit kasar Karangasem
Puncak
Jalan darat
Gianyar
A
H Perkotaan
Perkotaan
Start!
Kuta
Jimbaran
Bagian paling sulit Pemandangan paling indah
Ubud
Tabanan
Denpasar
G
Nusa Lembongan
Sanur
Goal!
Nusa Penida
Nusa Dua
53
Hari Pertama
Danau Buyan Bedoegoel
Bagian A
Tidak ada jalan lurus di tepi pantai (walaupun ada jalan ke pantai, akan terputus). Anda harus menggunakan jalan yang lebih masuk ke daratan. Kami bisa tersesat karena ada banyak belokan, sedangkan nama daerah di penunjuk jalan sangat asing bagi kami. Area perkotaan Kuta memiliki kepadatan lalu lintas seperti di Jakarta. Suhu yang tinggi, gas buangan kendaraan yang panas, dan kemacetan akan menurunkan stamina tubuh. Jadi, Anda harus meninggalkan kota ini sepagi mungkin saat udara masih sejuk. Area perkotaan ini kira-kira berjarak 13 km. Setelah di luar kota, Anda akan mulai menjumpai jalan naik-turun dan terus menanjak. Setelah melewati dataran paling tinggi, Anda akan melihat hamparan sawah saat turunan menuju laut. Pemandangan ini sangat indah dan menakjubkan.
Danau Beratan
Negara
B Ubud
Tabanan
A
Denpasar Kuta
Sanur
Jimbaran
1
2
Bagian B
Dari sini, karena Anda hanya ber-sepeda sambil melihat laut di sebelah kiri, kecil kemungkinan untuk tersesat. Meskipun angin laut sangat kuat, rute ini sangat mudah dilalui karena lalu lintas yang sepi. Ada tanjakan dan turunan yang tidak terjal namun bisa menguras tenaga dan Anda harus menjaga kecepatan.
Ketinggian (m)
1. Hotel di Kuta. 2. Kemacetan di dalam kota. 3. Di bagian B ada terowongan pohon.
3
A
B
100
54
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 Jarak (km)
Hari Kedua Bagian C
Pulau Menjangan
D
Singaraja Lovina
Gilimanuk Bubunan
Danau Buyan
C
Belimbingsari
Bagian D
Negara
1
2
3
Setelah masuk di sisi utara dari garis pantai, Anda akan melihat laut yang lebih tenang dan lalu lintas yang lebih sepi. Anda akan melihat laut sekilas sesekali. Jika tidak terlihat laut Anda akan menjumpai turunan dan tanjakan. Tidak ada minimarket. Namun, ada ruko tiap kira-kira 200 m. Jadi, gampang mencari makanan dan minuman. Daerah Lovina adalah daerah tujuan wisata. Ada objek wisata melihat lumba-lumba dan sumber air panas.
1. Berangkat dari Negara, terasa sejuk di pagi hari. 2. Istirahat sebentar di warung setelah menanjak terus. 3. Monyet di pinggir jalan. 4. Pemandian air panas di Banjar. 5. Pura di Bali.
5
4
Ketinggian (m)
Pedesaan terhampar di depan. Anda akan bersepeda di jalan yang indah, seperti sebuah terowongan di antara pohon-pohon besar di tepi jalan. Jalanya masih naik-turun, tetapi tidak terjal. Sesekali laut terlihat sekilas. Bersepeda jadi lebih mudah karena lalu lintas sepi. Namun, Anda tetap harus berhati-hati karena bisa saja ada kendaraan yang mendahului kendaraan lain di jalur lawan arah.
C
D
75 50 25 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 Jarak (km)
55
Hari Ketiga Bagian E
Daerah ini adalah desa nelayan dan tidak ada wisatawan. Rumah penduduk berjejer di pinggir jalan. Ada banyak patung bercorak agama Hindu. Lautan indah hadir di depan mata. Namun, Anda harus waspada meskipun sedang melihat pemandangan yang menakjubkan. Bisa saja tiba-tiba ada anjing atau ayam melompat ke jalan. Saya sering mengandalkan reflek untuk menghindar dari ayam atau anjing. Di area ini ada gunung yang juga sangat elok. Kontur medannya sangat dinamis akibat letusan gunung berapi.
E
Singaraja
Tedjakula
Lovina Gunung Batur
Danau Buyan
Danau Batur
Danau Beratan
Bedoegoel
F Amed
Gunung Agung Besakih
Bagian F
Setelah melewati bukit yang terjal, Anda akan memasuki daerah Amed, daerah yang terkenal sebagai tempat menyelam. Saya melihat banyak orang Barat yang lama tinggal di daerah ini. Dengan medan di kaki gunung, rute jalan curam dan menyempit. Permukaan jalan pun kasar. Namun, tidak ada masalah dalam perjalanan. Jumlah anak-anak semakin banyak. Ada banyak sekolah, jadi sering ada sepeda motor untuk antar-jemput anak-anak pergi dan pulang sekolah pada pagi dan sore hari.
Karangasem
1
2
1. Pemandangan saat matahari terbe nam di Amed. 2. Pertama kali bertemu pesepeda lain di bagian A. 3. Beli ikan dari nelayan untuk dimasak di warung. 4. Nelayan penjual ikan. 5. Sepeda di kamar hotel romantis di Amed.
3
5
4
Ketinggian (m)
E
F
50
56
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
Jarak (km)
Hari Keempat Bedoegoel
Danau Beratan
Danau Batur
Bagian G
Amed
Gunung Agung Besakih
G Karangasem
Ubud
Tabanan
Gianyar
Denpasar
H
Sanur
Kuta Jimbaran
1
1. Pemandangan indah di bagian G. 2. Bertemu macet di kota. 3. Bali Selatan makin panas karena sedikit pohon.
Bagian tersulit dari rute di Bali-Ichi. Rute berkelok-kelok dan naik-turun di sepanjang garis pantai berjarak 30 km. Pemandangan dan suasana di sini yang paling menakjubkan di Bali-Ichi. Setelah melewati beberapa bukit terjal, di tempat tertinggi Anda akan melihat lautan lurus di bawah dengan garis pantai seperti busur panah. Sungguh pemandangan laut yang sangat menakjubkan. Meskipun takjub, Anda harus waspada dan berhati-hati karena ada perubahan lebar bahu jalan yang ekstrem dan kasar. Tetaplah tenang dan perhatikan sekitar. Anjing, babi, sapi, kambing, atau ayam bisa saja mendadak muncul di jalan. Sebelum memulai perjalanan, lihatlah peta dengan teliti. Saya berpikir ini mudah karena hanya tinggal ikuti jalan. Karena ada banyak jalan bercabang yang ukurannya sama dengan jalan utama, saya menjadi ragu. Beberapa kali saya berhenti untuk memastikan jalan yang akan saya pilih adalah jalan yang benar.
Bagian H
3
2
Ketinggian (m)
G
200
Daerah ini adalah daerah perkotaan, hampir sama dengan awal bagian A. Tantangan makin berat dengan suhu yang panas khas daerah selatan. Kemacetan, terutama sepeda motor juga ada. Kesulitan di jalan ini hampir mirip dengan di Jakarta. Papan penunjuk jalan tidak membantu. Saya dua kali berbalik karena salah jalan. Satu-satunya saya salah jalan di Bali-Ichi. Periksalah arah yang benar serta jarak tujuan dan bersepedalah dengan hati-hati.
H
100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jarak (km)
57
Mengapa rute memutar ke kanan?
Bagaimana cara memastikan rute?
Jalan mobil dan sepeda di Indonesia
Jangan berpikir Anda tidak akan tersesat karena
menggunakan jalur sebelah kiri. Dengan memutar
bersepeda di jalur tepi pantai. Di daerah selatan
ke kanan, kami dapat menikmati pemandangan dari
Bali, Anda akan mengalami kesulitan jika tidak
sisi laut di sebelah kiri. Selain itu, saya tidak ingin
membawa peta. Kalau tidak mengetahui lokasi,
langsung pergi ke bagian G karena jalannya paling
sangat penting untuk melakukan pemeriksaan
sulit di rute Bali-Ichi.
arah dan jarak. Cetaklah peta dari Google Maps sebelum mulai bersepeda. Kami sudah membuat peta dengan kode rute yang ditandai dengan warna,
Apakah pembagian rute merata untuk perjalanan empat hari?
mengukur jarak tempuh untuk setiap titik tujuan,
Ya, pembagian rute selama empat hari kira-
lokasi dengan kompas dan GPS. Dengan demikian,
kira merata. Tiap harinya ada lokasi yang menjadi
sambil bersepeda kami dapat memeriksa, “Apakah
tujuan, yakni ada hotel yang bisa dijadikan tempat
saya akan berbelok ke kanan setelah 2,5 km?”
menginap untuk orang asing. Jadi, kami memilih
Omong-omong, lampu merah ada di bagian A dan H
Negara, Lovina, dan Amed sebagai tujuan.
saja.
Bisakah waktunya dipersingkat?
serta menggunakan kombinasi antara informasi
Apa saja yang perlu diperhatikan?
Anda bisa menempuh 200 km per hari,
Panas! Suhu di Bali terasa lebih tinggi
tetapi harus bersepeda dari pagi sampai sore.
dibandingkan di Jakarta. Ada banyak toko untuk
Jadi, jawabannya bisa. Namun, apakah itu
membeli air minum, jadi saya sarankan membawa
menyenangkan? Apalagi, jam 1 sampai 2 siang,
dua botol. Satu untuk minum, satu untuk
Anda tidak akan mampu bersepeda karena panas.
membasahi tubuh supaya terasa dingin.
Di pagi hari, udara terasa sejuk, bahkan dingin dan
Anda perlu memperhatikan mobil, sepeda motor,
nyaman. Jika Anda ingin merasa nyaman, saya
serta anjing dan ayam yang tiba-tiba melompat
sarankan untuk bersepeda 100 km per hari. Dari
ke jalan. Penduduk lokal bersepeda motor biasa
pagi hari, bersepedalah tiga sampai lima jam lalu
mendengar bunyi mesin kendaraan yang sedang
tiba di tujuan yang ditentukan pada siang hari. Anda
melaju. Kita menggunakan sepeda yang tidak ada
bisa beristirahat sambil makan siang dengan santai.
bunyi. Jadi, meskipun kita sudah berhati-hati, tetap saja ada kemungkinan terjadi kecelakaan karena pengendara lain. Harus sangat waspada, ya!
Apa saja yang harus dibawa? Bawaan Anda harus seringan mungkin. Di sepanjang jalan, jarang terlihat sepeda (terutama road bike). Jadi, anggap saja tidak ada toko atau bengkel sepeda di pinggir jalan. Peralatan darurat, seperti pompa, rantai sepeda, dan minyak rantai, sangat diperlukan. Selain itu, saya juga membawa piyama, sandal karet, dan peralatan mandi saja. Saya gunakan pakaian olahraga (jersey) dan setiap hari mencucinya di hotel. 59
Berjalan Cepa t Menyusuri
60
Memulai perjalanan sebelum matahari terbit di Jakarta.
Jakarta
Teks oleh Ikeda Hanako Foto oleh Putri Soesilo
61
Berkumpul di Senayan sebelum keliling Jakarta.
62
Bersepeda berkelompok berkeliling Jakarta secepat angin.
63
Bayangan panjang sepeda karena matahari yang meninggi.
64
2 4
3 5
1 1. Siap-siap sebelum berangkat. 2. Alat ukur kecepatan, jarak, dan detak jantung, dll. 3. Ciri khas ban road bike, tipis. 4. Posisi siap berangkat. 5. Support car Milagro untuk keadaan darurat.
Minggu pagi, 5:30, di Stadion Senayan. Saat masih gelap gulita, sekitar 50 sepeda menyalakan lampu dengan sinar yang menyilaukan. Satu per satu berjalan mengelilingi Stadion Senayan. Satu putaran, dua putaran, tiga putaran, lalu membentuk formasi untuk bersiap memulai perjalanan berkeliling kota, berjalan untuk menyambut cahaya pertama dari matahari pagi Jakarta. Kelompok sepeda ini bernama Milagro, didirikan oleh Irwan Oetama dan Catherine Oetama bersama teman-teman, mulai enam tahun yang lalu. Milagro berasal dari bahasa Italia, artinya keajaiban (miracle). Nama tersebut diambil dari slogan kelompok ini, “La Vida es un Milagro” (“Hidup Adalah Keajaiban”). Milagro setiap pagi bersepeda di Stadion Senayan, kecuali Senin. Hari Sabtu dan Minggu, mereka bersepeda di jalan-jalan dalam atau luar kota. Untuk melindungi dan mendukung keamanan dan kenyamanan secara menyeluruh, disediakan mobil pendukung sampai mobil ambulans serta pengawalan sepeda motor. Fajar menyapa kota. Hampir tidak ada mobil dan sepeda motor. Kelompok bersepeda ini dipimpin polisi bersepeda motor. Mereka bersepeda tanpa henti meskipun melaju di persimpangan jalan. Berjalan beriringan secepat kedipan mata. Saat itu, saya mengendarai sepeda motor bersama tim pendukung dari Milagro. Kami
berjalan dalam kecepatan yang sama, 30 km/ jam. Hanya saja, saya mengandalkan mesin, sedangkan kaki mereka mengayuh dengan cepat. Kara…kara…kara… Bunyi putaran rantai sepeda seakan menderu. Tak sadar, saya sudah tiba di Kelapa Gading. Danau Sunter, pintu gerbang Pasar Baru, lalu Stasiun Gambir... Pemandangan itu mengalir begitu saja di mata saya. Kala itu tidak ada mobil yang menghalangi, pemandangan terlihat jauh berbeda. Berjalan bersama kelompok bersepeda ini, ingatan saya pada berbagai lokasi di Jakarta seakan menyatu, seperti titik-titik yang tadinya terpisah-pisah kini membentuk satu garis. Berjalan mengelilingi Jakarta begitu bebas dan menggembirakan. Stres yang menumpuk akibat kemacetan lalu lintas kini hilang! “Bersepeda mengingatkan saya pada masa kanak-kanak. Bersepeda sambil merasakan semilir angin, bau tanah. Sangat menyenangkan bersepeda sambil menikmati pemandangan,” kata Hidayat Soe, salah satu anggota terlama Milagro. “Kalau mau main golf, saya harus naik mobil dulu. Tapi, untuk bersepeda, saya tinggal keluar rumah dan langsung bermain,“ ujar Okada Tomoyuki, orang Jepang yang menjadi anggota Milagro. Tertarik untuk bersepeda seru seperti Milagro? Mengapa Anda tidak memulainya dari bersepeda di lingkungan rumah Anda? Ajaklah kerabat agar tiap kayuhan jadi menyenangkan! 65
34 Provinsi di Indonesia Perjalanan ke
#0
Bandar Udara
Teks & foto oleh Nabeyama Toshio
Membentang kira-kira 5.000 km dari timur ke barat, Indonesia memiliki banyak pulau, ada yang besar dan kecil. Menjangkaunya bisa melalui perjalanan laut, darat, dan udara. Namun, transportasi yang umum dipilih adalah lewat udara. Sebelum tiba di suatu tempat baru, saya melihat keadaan alam lewat jendela pesawat. Ini membuat saya bersemangat! Ketika turun dari pesawat, bandara adalah tempat bermulanya perjalanan saya. Beberapa tahun silam, bandara-bandara di Indonesia sedang direnovasi. Mungkin sudah ada banyak perubahan, ya. Kini, saya akan memulai kisah perjalanan saya dari bandara.
Beragam oleh-oleh dari berbagai provinsi di Indonesia yang ia kunjungi. Ia senang mengoleksi hiasan magnet dan gantungan kunci. Kadang-kadang, ia juga membeli hiasan khas suatu daerah.
Nabeyama Toshio Ini adalah kedua kali ia menetap di Indonesia. Jika ditotal, sudah 10 tahun lamanya. Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera kerap dikunjunginya dalam rangka keperluan bisnis. Namun, di kala akhir pekan, ia sering melakukan perjalanan singkat ke berbagai provinsi di Indonesia. Ia menyebut dirinya sebagai “Bullet Traveler”. Saat ini, ia sudah berhasil mengunjungi 34 provinsi.
67
1
Banda Aceh, Provinsi Aceh
2
Medan, Provinsi Sumatera Utara
Kota ini dikenal sebagai “Serambi Mekah”, maka bentuk bandaranya menyerupai masjid. 3
Batam, Provinsi Kepulauan Riau
1 Banda Aceh Aceh
2
Di sini ada banyak toko yang menjual minumanminuman beralkohol. Ada juga oleh-oleh khas Malaysia dan Singapura. 4
Inilah bandara pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyediakan layanan kereta menuju kota. Dengan biaya Rp.100.000 untuk satu arah perjalanan, kereta yang nyaman ini siap mengantar Anda selama kira-kira 40 menit sampai tujuan. Foto di sebelah kiri menunjukkan loket, sedangkan foto di sebelah kanan adalah bagian dalam kereta.
Medan
Sumatera Utara
Pekanbaru, Provinsi Riau
Batam
3
Pekanbaru
4
Kepulauan Riau
Riau Seperti di Jakarta, di sini banyak taksi yang menggunakan argometer. Jadi, tidak perlu nego. 5
5 Padang Sumatera Barat
Padang, Provinsi Sumatera Barat
Jambi
6 Jambi
Palembang
Bengkulu
7
8 Sumatera Selatan
Bengkulu Atapnya mengikuti model rumah adat Minangkabau.
6
Jambi, Provinsi Jambi
7
Bengkulu, Provinsi Bengkulu
Bandara ini bernama Fatmawati Soekarno karena dulu Bengkulu pernah menjadi tempat kediaman keluarga presiden pertama Indonesia ini.
68
8
Lampung
Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Bentuk bangunan bandara di sini terinspirasi dari Jembatan Ampera yang terkenal itu.
11
Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
Sentuhan tradisional di gedung terminal lama bersanding dengan gedung baru yang bergaya modern.
14
12
Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
13
Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur
Bandara di ibukota provinsi ini, Tanjung Selor, sedang direnovasi.
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan
Dulu, bandara ini kecil dan cukup sederhana (foto:kanan). Namun, setelah renovasi, bandara ini mirip dengan bandara di Medan. Besar dan modern (foto:kiri).
12 Tarakan Kalimantan Utara
Gedungnya masih kuno dan tidak ada garbarata. 9
Bandar Lampung, Provinsi Lampung
n 10
Kalimantan Timur
11 Pontianak Kalimantan Barat
Belitung, Provinsi Bangka Belitung
13
Balikpapan
Kalimantan Tengah Bangka Belitung Belitung
Kalimantan Selatan
10 16
15 Cengkareng,
Tangerang
Semarang, Provinsi Jawa Tengah
14 Banjarmasin
Provinsi 18
Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Bandar
9 Lampung Banten
15 Jakarta Jawa Barat
17
Yogyakarta, Provinsi DIY Yogyakarta
Suasana jalan di sekitar bandara cukup ramai dan padat.
16 Semarang 18 Surabaya Jawa Tengah Jawa Timur 17 Yogyakarta
Setelah direnovasi, kini bandara menjadi lebih nyaman.
Bali
Nusa Tenggara Barat Sumba 69
Ada rencana renovasi gedung bandara.
19
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
20
Gorontalo, Provinsi Gorontalo
25
21
Luwuk, Provinsi Sulawesi Tengah
22
Manado, Provinsi Sulawesi Utara
Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara
Bandara-bandara di Pulau Sulawesi kecil sehingga sebagian besar penerbangan menggunakan pesawat baling-baling yang ukurannya kecil. 23
Wangi Wangi, Provinsi Pemerintah fokus menjadikan Wangi Wangi daerah wisata. Sulawesi Tenggara
Bandara ini bisa menjangkau seluruh daerah di Sulawesi Utara.
Maka, bandara di sini direnovasi menjadi lebih besar dan modern. Sayangnya, lingkungan di sekitar bandara masih sepi.
Sulawesi Utara
20 24
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
Bandara ini adalah bandara transit untuk penerbangan menuju Indonesia bagian timur, seperti Maluku dan Papua.
Maluku Utara
21
Luwuk
26
25 Manado
Gorontalo
Sulawesi Barat
Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
19 Mamuju
Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan 27
Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur
24 Makassar 29
Baubau
22
23 Wangi Wangi
Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jika ingin ke Pulau Komodo, bisa melalui bandara ini. Bentuk bangunannya menyerupai komodo. Bahkan, di dalamnya, ada patung komodo yang mirip dengan aslinya.
Jawa Timur 28
70
Bali
Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Lombok
Bandaranya sederhana dan hanya ada satu toko di depan bandara.
26 Nusa Tenggara Barat 27 Labuan Bajo
Gedung terminalnya bergaya rumah tradisional Sumba.
28 Sumba
29
Alor
Nusa Tenggara Timur
Timor Leste
30
Cerita berkeliling 34 provinsi di Indonesia akan dimulai di edisi depan! 35
Sorong, Provinsi Papua Barat
36
Biak, Provinsi Papua
Gedung lama. 31
Morotai, Provinsi Maluku Utara
Di kota ini banyak terdapat monumen dan peninggalan Jepang saat Pertempuran Biak, Perang Dunia II.
Jika ingin menuju Raja Ampat, dapat melalui bandara ini. 32
Ternate, Provinsi Maluku Utara
37
Sentani, Provinsi Papua
Pariwisata provinsi ini sedang ditingkatkan oleh pemerintah.
31 Morotai Bandara ini merupakan bandara pusat di Provinsi Papua. Jika ingin berkeliling di Papua, bisa melalui bandara ini.
32 Ternate Bandara ini adalah bandara utama di Maluku Utara.
35 Sorong
36 Biak
Papua Barat
37 Sentani
33 Ambon 33
38 Wamena Dulu, jarak bandara dan pusat kota sangat jauh dan memakan waktu lama. Namun, kini tidak demikian karena sudah ada Jembatan Merah Putih.
Ambon, Provinsi Maluku
Maluku
38
Wamena, Provinsi Papua
Papua
Kei Kecil
34 34
Kei Kecil, Provinsi Maluku Bandara ini adalah bandara yang paling sederhana di seluruh Indonesia.
30
Timor Leste
Kota ini terkenal dengan pantai berpasir putihnya.
39
Merauke, Provinsi Papua
39 Merauke
Negara ini dulunya bernama Timor Timur ketika masih menjadi bagian dari Indonesia.
Bandara paling timur Indonesia ini berdekatan dengan monumen batas wilayah Indonesia di Kota Sota.
71
Shirota Michiyoshi
Videografer yang akrab dipanggil Michy ini sempat tinggal di Jakarta sejak kelas 2 SD hingga 2 SMP. Saat kuliah, ia mengawali ketertarikannya pada video dan internet lalu mulai memproduksi video. Setelah bekerja di USEN dan Yahoo! Japan, ia menjadi freelancer sejak 2012. Saat ini usianya 37 tahun. Website: http://onihachi.strikingly.com. 73
Di antara pengunjung Ennichisai 2016.
Pe na mpi lan ny a k asu al . Ra mb ut n y a panjang dan senyumnya ramah, juga terlihat seperti sedikit mengantuk. Biasanya, seseorang yang membawa kamera video dan mikrofon akan membuat orang tegang atau waswas. Namun, keberadaan Shirota Michiyoshi (Michy) dengan kameranya tidak membuat orang bersikap demikian. Hebat, bukan? Saat acara Ennichisai digelar pada Mei lalu di Blok M, entah mengapa selalu saja ada jalan di depannya. Berhenti sesaat, ia mengambil gambar dengan kamera video, lalu berjalan, berhenti, dan mengambil gambar lagi. Michy berjalan seperti aliran air melewati kerumunan orang. Setahun yang lalu, ia mulai bekerja di Jakarta dengan Ennichisai. Kemudian MomijiMatsuri dan Sakura-Matsuri di Cikarang, dan Ennichisai tahun ini. Di setiap acara, ia selalu datang dari Jepang sebagai pekerja sukarela 74
untuk mengambil video. Michy adalah anak kedua dari Shirota Minoru yang pernah menjadi Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Jakarta, dan Denpasar. Dari 1986 sampai 1993, ia tinggal di Jakarta selama 7 tahun dan bersekolah di Jakarta Japanese School dari kelas 2 SD hingga 2 SMP. Setelah kembali ke Jepang, ia tidak pernah berkeinginan untuk bekerja di Indonesia. Ia juga belum sempat untuk kembali mengunjungi Indonesia, sampai akhirnya mendapat tugas kerja di Yogyakarta pada 2014. Kunjungannya kali ini membuat ia merasa otaknya seperti digerus. Saat mendengar suara azan ketika berada di hotel di Yogyakarta, ia merasa kenangan lamanya bangkit kembali. “Rasanya otak mau copot. Sehabis hujan deras sore hari, bau hujan masih terasa, penjual kaki lima bermunculan dan orang-orang mulai berkumpul. Kemudian,
datanglah ‘malam yang nyata’. Seperti masa kecil, waktu yang berjalan seharusnya seperti ini. Perasaan seperti ini telah terlupakan sejak lama. Selama hidup di Jepang, rasanya ada yang kurang. Mungkin diri sendiri yang tinggal di Jepang adalah bayangan dan menunggu ‘malam yang nyata yang tidak akan pernah datang’.” Sejak saat itu, ia ingin bekerja di Indonesia dan selalu memikirkan alasan untuk datang ke Indonesia. Akhirnya, ia mendapat ide, “Menerima pekerjaan sukarela untuk datang ke Indonesia. Jika ada yang menanggung biaya perjalanan dan biaya akomodasi, biaya produksi video menjadi gratis. Tidak apa-apa tidak mendapat keuntungan, karena saya ada pekerjaan juga di Jepang. Yang penting, ini bisa menjadi alasan saya mengunjungi Indonesia, asalkan masih bisa hidup,” ucapnya. Ia terus melanjutkan bekerja sukarela di Indonesia sampai saat ini. Di Jepang, masih banyak orang yang tidak mengenal Indonesia, sementara orang-orang Indonesia begitu banyak tahu tentang Jepang. Hubungannya tidak berimbang. Maka, ia mengambil banyak video tentang Indonesia dan menyiarkannya melalui internet. “Dari
video ini, orang akan tahu betapa bagusnya Indonesia. Saya ingin membuat orang pelanpelan lebih mengenal Indonesia,” ujarnya. Ia merasa hidup di Jepang sangat sulit. Itulah alasan sampai ia ingin mendekatkan Jepang dan Indonesia. “Persaingan untuk menjadi yang terbaik membuat orang Jepang terlalu keras pada diri sendiri. Sebelum orang lain berkata, orang Jepang sudah tahu apa tanggung jawabnya. ‘Harus selesaikan ini, itu.’ Ada banyak orang yang bunuh diri di Jepang. Mulai anak SMP, SMA, sampai orang tua. Saya ingin meringankan beban berat itu. Di Indonesia juga ada banyak masalah. Namun, bedanya adalah orang-orang lebih santai menghadapinya. Saat ada kemacetan di jalan, misalnya, mereka berebut, tetapi bisa berkompromi. 15 menit terlambat tidak apaapa, yang penting tugas selesai dikerjakan. Saya berpikir, apakah ada situasi di tengahtengah Jepang dan Indonesia? Kalau saja Jepang menjadi seperti Indonesia, ini bisa menyelamatkan nyawa!” ujarnya. “Kalau begini terus, orang Jepang tidak akan pernah bersyukur. Mundur sedikit tidak apa-apa. Hidup sewajarnya saja. Kalau bisa makan, perlu apa lagi?”
Menunggu momen untuk di-shoot.
75
Masak Kira-kira oleh Nishimiya Nao
76
Nishimiya Nao Sudah 7 tahun tinggal di Bandung bersama suami dan dua ekor kucingnya. Suka makan, memasak, dan cinta Kota Bandung.
#1
Sorbet Stroberi dan Kemangi Untuk membuat sorbet ini, Anda tidak perlu
menggunakan stroberi yang besar dan mahal. Stroberi
kecil yang dikemas dalam paket plastik saja sudah cukup. Agar lebih mudah, gunakan blender untuk melembutkan stroberi. Tentunya sorbet sudah terasa
enak meskipun Anda hanya menggunakan stroberi. Namun, dengan penambahan daun kemangi, sensasi segar di mulut akan lebih meningkat. Jumlah kemangi dalam panduan ini kira-kira saja. Untuk mendapatkan
tingkat kesegaran yang diinginkan, silakan tambah kemangi sesuai selera.
Anda juga bisa mengikuti takaran gula sesuai
dengan panduan. Atau, sesuaikan dengan rasa stroberi
supaya rasa manisnya pas. Jika rasa terlalu manis, tambahkan sedikit lemon atau jeruk nipis. Lebih baik
sorbet dibuat lebih manis sebelum didinginkan agar
saat disajikan rasa manisnya terasa pas. Sebab, proses pendinginan akan menurunkan kadar rasa manis. Jika ingin tekstur yang lebih lembut di mulut, penambahan
gelatin bisa jadi pilihan. Meskipun tanpa gelatin, sorbet
tetap enak dan menyegarkan karena penggunaan gelatin tidak mempengaruhi rasa.
Bahan stroberi (buang tangkainya) 450 g kemangi segenggam (sekitar 15 g) gula 100 g air 150 cc
bubuk gelatin 1 sendok makan air 1 sendok makan Persiapan ・Cuci bersih stroberi lalu tiriskan. ・Jika Anda menggunakan gelatin, rendam gelatin dengan air dengan perbandingan air:gelatin 1:1.
Cara Masak 1. Panaskan gula dengan air sesuai resep sampai mendidih. Sambil aduk hingga larut. Matikan api dan diamkan sejenak. Jika Anda menggunakan gelatin, matikan api terlebih dulu baru masukkan gelatin. Gelatin tidak akan mengeras setelah mendidih. 2. Masukkan kemangi, stroberi,dan 2/3 larutan gula ke blender. Lembutkan sampai rata. Cicipi adonan sorbet. Kalau kurang manis, tambahkan sisa larutan gula sesuai selera Anda. 3. Masukkan adonan sorbet ke kantong
plastik dengan ziplock lalu buat hampa udara dan merata. Bekukan di dalam freezer. 4. Potong kecil adonan sorbet yang hampir beku dan lembutkan lagi dengan blender. Jika mengalami kesulitan, lelehkan sedikit adonan. Setelah adonan halus, tempatkan dalam wadah yang sedikit cekung lalu bekukan kembali di dalam freezer.
77
Cross Information Bunga Penutup Abad
Toko +62 Daruma Inko no Koppu (Gelas bergambar burung parkit) Dibuat oleh Komatsuka Nae seorang artis keramik asal Jepang yang memulai cerita bersambungnya "Samurai Burung" di majalah edisi 0. Gelas keramik yang tipis, ringan dan gambarnya dilukis dengan tangan. Tinggi 12,9 cm. Harga Rp. 500.000/ buah.
Tetralogi Pulau Buru mahakarya Pramoedya Ananta Toer kembali diangkat ke pentas dan disutradarai oleh Wawan Sofyan. Kisah tentang kehidupan Nyai Ontosoroh (Happy Salma) dan Minke (Reza Rahadian) setelah kepergian Annelies (Chelsea Islan) ke Belanda. Kehidupan Annelies selalu dikabarkan oleh seorang utusan melalui surat yang selalu dibacakan oleh Minke kepada Nyai Ontosoroh. Suatu hari, Minke mendapat kabar bahwa Annelies meninggal. Minke yang dilanda kesedihan pergi ke
Batavia dengan membawa potret Annelies yang dilukis oleh sahabatnya, Jean Marais (Lukman Sardi). Lukisan itu ia beri nama Bunga Penutup Abad.
Tel : +62(0)21-5797-4356 Email : [email protected]
25-27 Agustus 2016, 20:00-22:30, Gedung Kesenian Jakarta (Jl. Gedung Kesenian No.1, Pasar Baru, Jakarta Pusat), Tel : + 6 2 ( 0 ) 2 1 - 3 4 4 - 1 8 9 2 , Pemesanan Tiket : 0856-9379-7986, 0813-1444-2942, 0818-0604-7151 atau www.titimangsa.or.id/tiket-online, Harga Tiket : Rp. 250.000-650.000.
Bio Fantasy: A Tribute to Chairil Anwar oleh Melissa Sunjaya Acara ini menampilkan kaligrafi puisi lengkap Chairil Anwar yang berdampingan dengan 75 karya seni abstrak berupa ilustrasi, musik, dan video. Kaligrafi tersebut hanya dapat dibaca melalui lensa merah. Interaksi pembaca dengan lensa merah menjadikan pembaca sebagai bagian dari instalasi seni bermakna ganda. Melissa Sunjaya adalah seniman di balik proyek ini. 13-21 Agustus 2016, 11:00-20:00 (SeninSabtu) & 11:00-15:00 (Minggu), Galeri Salihara (Jl. Salihara No.16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan), Tel : 0816-557684, Tiket : Gratis.
Foto oleh Tulisan Team
79
Apakah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)?
si Kyo
si Ai
Apakah Anda sering terbangun di tengah malam akibat merasa panas pada bagian dada disertai nyeri pada ulu hati? Jika sering terjadi, bisa jadi Anda mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Apakah GERD itu? Dokter Julia dari Kyoai Medical Services akan menjelaskannya kepada Anda.
Q: Seperti apakah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)? A: Penyakit ini adalah refluks asam lambung. Cairan asam lambung naik hingga mencapai mulut. Ini berbeda dengan sendawa yang hanya mengeluarkan gas. Nah, asam lambung, ‘kan, berfungsi membunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Kalau kadarnya melampaui batas normal dan terjadi refluks, itu berbahaya. Kerongkongan bisa mengalami korosi dan menyempit sehingga kehilangan kemampuan mendorong makanan. Penderita jadi susah menelan. Q: Siapa saja yang berpotensi terkena GERD? A: Siapa saja. Orang Indonesia, khususnya Padang dan Manado yang akrab dengan makanan pedas, berpotensi terkena penyakit ini. Minum minuman beralkohol tanpa makan yang cukup, merokok, minum kopi, stres, atau punya gangguan pada lambung juga bisa memicu GERD. Q: Apakah anak-anak juga berpotensi terkena GERD? A: Biasanya hanya orang dewasa, terutama laki-laki. Anak-anak hanya sakit perut biasa. Q: Bagaimana gejala yang umumnya dirasakan penderita GERD? A: Sering terjadi refluks, terutama pada malam hari. Penderita bisa terbangun karena sakit perut. Mulutnya pun terasa asam. Bisa muntah, bisa tidak. Pastinya, ia merasa dadanya sesak, nyeri, dan panas. Inilah yang dinamakan heartburn. Asam lambung yang naik juga bisa memicu batuk kronis. Kalau menemui pasien dengan batuk kronis lebih dari dua minggu, kami akan cek apakah ada potensi GERD atau tidak. Penderita GERD juga akan merasakan produksi liurnya meningkat. Di lehernya selalu terasa ada lendir atau dahak. Padahal, itu adalah enzim dari lambung yang ikut naik.
Q: Apakah heartburn selalu dirasakan saat malam hari? A: Iya. Saat malam hari, asam lambung meningkat. Namun, bisa juga seseorang merasa heartburn setelah makan siang. Q: Bagaimana penanggulangan GERD? A: GERD adalah penyakit yang timbul akibat gaya hidup. Biasanya, kami mengarahkan pasien untuk memperbaiki pola hidup. Misal, meninggikan posisi kepala saat tidur bisa mencegah asam lambung naik. Cara lain yang bisa dilakukan adalah meminum obat untuk menekan produksi asam lambung. Obat yang kami sarankan tidak dijual di pasaran, harus dengan resep dokter. Namun, jangka waktu penyembuhan GERD cukup panjang, bisa 2—3 minggu. Q: Seperti apa pola hidup yang seharusnya dilakukan untuk menghindari GERD? A: Kurangi minuman beralkohol atau bersoda. Lalu, ubah pola makan dengan makanan bergizi seimbang dan berserat sebanyak tiga kali sehari secara teratur dan konsisten. Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Itu yang terbaik. Kurangi makanan berlemak tinggi, khususnya produk-produk dairy, sebab dapat memacu produksi asam lambung. Dengan menghindari makanan berlemak, kita sekaligus meringankan kerja lambung.
Dokter Julia Senin-Jumat 14:30-18:00
KYOAI MEDICAL SERVICES Wisma Keiai Lantai 6, Jl. Jend. Sudirman Kav.3-4 Tel: (021)572-4330 Senin-Jumat 8:00-18:00, Sabtu 8:00-13:00 Tutup setiap Minggu dan hari besar nasional [email protected] www.kyoaims.com
Tsutomu Mizuta "S.Mahakam Up & Down" 90,5 × 63,0 cm Litografi
Ikeda Hanako
Annisa Arianita
Putri Soesilo
Kurokawa Saiko
Ikeda Yoichi
81