PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS JASINGA KABUPATEN BOGOR Dodi R. Setiawan dan Ridwan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
[email protected] ABSTRACT. The problem that made the object of research is the phenomenon of the Service Quality of Health Center in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency is not optimal. The purpose of this study is that analyze the magnitude Influence of Policy Implementation of the National Health Insurance Program and Servant Competence toward the Service Quality of Health Center in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency. This study uses a quantitative explanatory to saw how big influence X1 and X2 to Y by partial and multiple. The population in this study health service recipient users of the National Health Insurance (JKN) in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency totaling 2561 patients and sampling by Slovin then the samples are 346 respondents. The research instrument using a Likert scale. Results of the analysis and discussion of the results showed that There is a Significant and Positive Influence of Policy Implementation of the National Health Insurance Program toward the Service Quality of Health Center in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency; There is a positive and significant Influence of Servant Competence toward the Service Quality of Health Center in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency; and There is a Influence of Policy Implementation of the National Health Insurance Program and Servant Competence together toward the Service Quality of Health Center in UPT Puskesmas Jasinga Bogor Regency.
ABSTRAK. Masalah yang dijadikan obyek penelitian adalah fenomena Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor yang belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk manganalisis besarnya Pengaruh Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode explanatory kuantitatif untuk melihat seberapa besar pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y secara parsial dan berganda. Populasi dalam penelitian ini penerima layanan kesehatan pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor berjumlah 2561 pasien dan pengambilan sampel dengan Slovin maka sampel penelitian sebanyak 346 responden. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor; Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor; dan Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor.
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Untuk itu pemerintah berupaya memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dengan melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui
implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional yang menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah diselenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), sebagai upaya memberikan 1
perlindungan kesehatan kepada peserta untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Untuk itu pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat berupaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas bagi semua orang dengan memfasilitasi dan mengakomodasi kebijakan pemerintah pusat tentang Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan di seluruh instansi yang terkait pada bidang kesehatan seperti layanan kesehatan pada JKN yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bogor. Hal ini karena peranan rumah sakit umum daerah pada Jaminan Kesehatan Nasional merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan.
Namun, pelayanan kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional yang berlangsung di Kabupaten Bogor kurang didukung kesiapan pemerintah untuk memberikan layanan jaminan kesehatan yang berkualitas baik dari sisi kualitas sumber daya manusia maupun kuantitas. Hal ditunjukkan dari ratio tenaga kesehatan dengan penduduk tahun 2014, sebagai berikut: 1. Dokter 1: 25.773 2. Dokter Gigi 1: 72.532 3. Perawat 1: 2.669 4. Perawat gigi 1: 108.026 5. Bidan terhadap penduduk 1: 5.994 6. Ratio Bidan terhadap Desa 1: 1.952 Berdasarkan ratio di atas menunjukkan pelayanan kesehatan yang berlangsung di Kabupaten Bogor kurang sesuai harapan. Karena jumlah kesehatan yang kurang mendukung layanan yang cepat dan berkualitas. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang berbelit–belit akibat kurangnya pemahaman pegawai kesehatan dalam memahami layanan Jaminan Kesehatan Nasional, perilaku oknum pegawai kesehatan yang kurang bersahabat, juga kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan dalam hal ini ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan, disiplin kerja, kuantitas dan kualitas pelayanan yang masih sangat rendah serta pegawai yang kurang kurang memiliki kompetensi di bidangnya. Permasalahannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kurang diimplementasikan secara nyata oleh pegawai UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Faktor permasalahan karena komunikasi tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional kurang jelas dan kurang konsisten dipahami oleh pegawai UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor pada formulasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional secara utuh, sehingga faktor penting untuk mewujudkan keselarasan mewujudkan proses implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional yang terintegrasi dan efektif menjadi kurang terlaksana dengan baik. Karena itu, aktivitas komunikasi Jaminan Kesehatan Nasional yang menjadi bagian awal implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional perlu 2
dinilai efektivitasnya dilapangan baik itu teknis pelayanan yang dilaksanakan oleh pegawai UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor maupun mekanisme penerimaan anggaran dan pengelolaannya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Dalam konteks pencapaian tujuan dan sasaran implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional, tujuannya agar kendala dan hambatan dari kejelasan tujuan dan sasaran Jaminan Kesehatan Nasional dapat diterima atau ditransmisikan dengan jelas kepada pelaksana kebijakan. Peranan sumber daya pegawai UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor merupakan faktor penentu keberhasilan proses implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional, karena pegawai merupakan implementor atau pelaksana Jaminan Kesehatan Nasional yang semestinya dapat dikomunikasikan dan disosialisasikan tentang aturan dan prosedur dari kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional. Karena itu, penyediaan sumber daya puskesmas yang meliputi sumber daya tenaga medis, fasilitas dan dukungan anggaran Jaminan Kesehatan Nasional sebagai pendukung keberhasilan Jaminan Kesehatan Nasional perlu diperhatikan secara komprehensif. Hal ini menunjukkan implementasi kebijakan JKN berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Suhartinawati (2013: Tesis) yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan implementasi kebijakan terhadap kualitas pelayanan. Selain implementasi kebijakan yang diduga mempengaruhi kualias pelayanan itu, faktor kompetensi pegawai turut mempengaruhi kualitas pelayanan yang menunjukkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan bidang profesinya sebagai tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Karena kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan tidak hanya diukur dari pendidikannya saja melainkan perlu dinilai pula dari keterampilan dan kemampuan yang ada pada dirinya. Kemampuan ini perlu dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat kompetensi profesi yang diperoleh melalui uji kompetensi sesuai dengan profesinya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Pernyataan pendahuluan ini sejalan dengan Nurmalasari (2013: Jurnal) yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Fenomena masalah kualitas pelayanan pada UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, antara lain ditunjukkan oleh: 1. Respon keluhan oleh pengguna JKN yang kurang ditanggapi dan dicarikan solusi penyelesiaannya. 2. Masih lemahnya kehandalan tenaga medis dalam mengatur kejelasan pola rujukan pada sistem rayonisasi bagi peserta JKN. 3. Kurangnya perhatian tenaga medis dalam memberikan pelayanan JKN kepada masyarakat. 4. Jaminan layanan kesehatan bagi pengguna JKN yang kurang mendapatkan layanan yang sesuai harapan. 5. Bukti fisik pada ketersediaan obat-obatan untuk pengguna JKN yang kurang tersedia. Hal ini disebabkan oleh: 1. Kurangnya jumlah tenaga medis dalam memberikan pelayanan JKN di UPT Puskesmas Jasinga. 2. Standar Pelayanan Minimum yang kurang terlaksana pada pelaksanaan JKN di UPT Puskesmas Jasinga. 3. Ketersediaan obat bagi penerima JKN yang hampir tiap bulan kurang mengakibatkan jaminan kesembuhan pasien menjadi tidak optimal. 4. Ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang mendukung layanan JKN, Bertitik tolak dari hal tersebut, peneliti berminat untuk melakukan penelitian di 3
lingkup pelayanan kesehatan berdasarkan program jaminan kesehatan yang peneliti susun dengan judul “Pengaruh Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor”.
implementasi kebijakan program Jaminan Kesehatan Nasional dan kompetensi pegawai. 3. Manfaat Kebijakan Manfaat kebijakan, yaitu semakin berkembangnya kebijakan kesehatan yang memiliki kerangka berpikir logis yang tepat sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh implementasi kebijakan program Jaminan Kesehatan Nasional terhadap kualitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor? 2. Seberapa besar pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor? 3. Seberapa besar pengaruh implementasi kebijakan program Jaminan Kesehatan Nasional dan kompetensi pegawai secara bersama-sama terhadap kualitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor?
KAJIAN LITERATUR Implementasi Kebijakan Cleaves (dalam Anggara, 2012:531) mengemukakan implementasi kebijakan dianggap sebagai proses tindakan administrasi dan politik (a proces of moving toward a policy objective by mean administrative and political steps). Selanjutnya, menurut Lester dan Stewart (dalam Winarno, 2002:147) mengemukakan: Implementasi kebijakan dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-undang di mana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan kebijakam atau program-program. Untuk lebih jelasnya, Implementasi kebijakan menurut Edward III (dalam Tachjan, 2008:57) digambarkan pada gambar 1: Penjelasan pada gambar implementasi kebijakan menurut Edward III dapat menunjukkan adanya keterkaitan yang saling mendukun pada implementasi kebijakan. Adanya Communicatios, Resources, Disposition, dan Disposition merupakan empat kritikal faktor pada implementasi kebijakan dapat dilaksanakan seseuai dengan prosedur standar yang menjadi pedoman dalam melaksanakan suatu kebijakan. Kompetensi Pegawai Menurut Suparno (2005: 26) mengemukakan tentang kompetensi yang ada dalam Bahasa Inggris adalah ‘competency atau competence’ merupakan kata benda, yang berarti: 1) kecakapan, kemampuan, kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari ‘competence’ adalah ‘competent’ yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Manfaat akademis yang diharapkan, bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan Ilmu Administrasi Publik, dan berguna sebagai referensi bagi mahasiswa yang melakukan kajian atas permasalahan kualitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor yang dipengaruhi oleh implementasi kebijakan program Jaminan Kesehatan Nasional dan kompetensi pegawai. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan untuk penulis adalah dari hasil penelitian serta pengetahuan dan pengalaman dapat lebih memperkuat pemahaman pada disiplin Ilmu Administrasi Publik. Manfaat praktis untuk para pihak, terutama pimpinan UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, hasil penelitian menjadi suatu rekomendasi masukan yang berguna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan 4
Komunikasi
Sumber Daya Implementasi Disposisi
Struktur Birokrasi
Sumber : Edward III (Tachjan , 2008:57)
Gambar 1 Direct and Indirect impact on Implementation Sejalan dengan itu, Wibowo (2012: 110) mengemukakan lima karakteristik kompetensi, yaitu: (1) Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan. (2) Sifat adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi. (3) Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. (4) Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. (5) Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Selanjutnya, Gordon (dalam Suprihatinungrum, 2013:100) mengemukakan enam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi, sebagai berikut: (1) Pengetahuan (konowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif. (2) Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif uang dimiliki individu. (3) Kemampuan (skill), sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (4) Nilai (value), suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. (5) Sikap (attitude), perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang
dari luar luar. (6) Minat (interest), yaitu kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Sintesis teori kompetensi menunjukkan adanya lima karakter yang mendukung terbentuknya kompetensi seseorang pada pengetahuan, kemampuan, dan keahlian yang dimiliki seseorang pada bidang tertentu. Kualitas Pelayanan Ibrahim (dalam Hardiansyah, 2011: 40) menjelaskan kualitas pelayanan, yaitu: Kualitas pelayanan publik merupakan suatu kondisi dinnamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana penilaian penilaian kualitasnya ditentukan pada saat terjadinya pemberian pelayanan publik tersebut. Kualitas pelayanan publik merujuk pada proses pelayanan berlangsung yang dapat membertikan kepuasan pada penerima layanan. Selanjutnya, Maxwell (dalam Achmad, 2011: 187) menjelaskan tentang kualitas pelayanan, sebagai berikut: (1) Tepat dan relevan artinya pelayanan harus mampu memenuhi preprensi, harapan, dan kebutuhan individu atau masyarakat; (2) Tersedianya dan terjangkau, artinya harus dapat dijangkau oleh 1
setiap orang atau kelompok yang mendapatkan prioritas; (3) Dapat menjamin rasa keadilan, artinya terbuka dalam memberikan perlakuan terhadap inividu atau sekelompok orang dalam keadaan yang sama; (4) Dapat diterima, artinya pelayanan memiliki kualitas apabila dilihat dari teknik/cara, kualitas, kemudahan, kenyamanan, menyenangkan, dapat diandalkan, tepat waktu, cepat, respondif, dan manusiawi; (5) Ekonomis dan efisien, artinya dari sudut pandang pengguna pelayanan dapat dijangkau melalui tarif dan pajak oleh semua lapisan masyarakat; (6) Efektif, artinya menguntungkan bagi pengguna dan semua lapisan masyarakat. Lebih jauh Zeithaml et al. (CS. Hutasoit 2010: 67) menjelaskan kualitas pelayanan memiliki lima dimensi, yaitu: (1) Tangible, yakni penampilan atau fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan alat-alat komunikasi. (2) Reliability, yakni kemampuan untuk melakukan pelayanan yang
telah dijanjikan secara akurat. (3) Responsivenes, kesediaan untuk membantu konsumen dan menyampaikan kepercayaan dan kerahasiaan. (4) Assurance, yakni pengetahuan, kesopansantunan para pegawai dan kemampuannya untuk menyampaikan kepercayaan dan kerahasiaan. (5) Empathy, yakni kepedulian dan perhatian individu yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian eksplanasi kuantitatif, yaitu menggambarkan dan menganalisis pengaruh Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, maka disain penelitian ditetapkan dengan gambar berikut.
є x1 Pyx1 Pyx1,2
Y
Pyx2
x2 Gambar 2 Model Penelitian Keterangan : X1 = X2 = Y = Є = p yx1 = p yx2 = p yx1x2 =
Implementasi Kebijakan Program JKN Kompetensi Pegawai Kualitas Pelayanan Kesehatan Faktor-faktor lain di luar X1 dan X2 yang mempengaruhi Koefisien korelasi X1 dan Y Koefisien korelasi X2 dan Y Koefisien korelasi X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y
Pegawai, dan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan terlihat pada tabel kisi-kisi operasional variabel di bawah ini:
Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional, variabel Kompetensi
2
Tabel 1 Kisi-kisi Operasional Variabel Penelitian Rujukan Teori
Edward III (dalam Tachjan, 2008: 57)
Variabel Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional
Dimensi
Indikator
1. Communication (komunikasi)
1.1 Komunikasi Tujuan JKN 1.2 Komunikasi Sasaran JKN 1.3 Komunikasi Program JKN
1 2 3
2. Resource (sumber daya)
2.1 Sumber Daya Tenaga Kesehatan 2.2 Sumber Daya Anggaran 2.3 Ketersediaan Sarana Prasarana
4
X1
3.1 Sikap pimpinan 3.2 Sikap Tenaga Teknis Dokter/Bidan/Perawat 3.3 Sikap pegawai administrasi
3. Disposition or attitude (disposisi)
4. Beauracratic structure (struktur birokrasi)
1. Motif
4.1 Keterpaduan kerja 4.2 Integritas kerja 4.3 SOP Pelayanan
5 6
7 8 9 10 11 12
1.1 Dorongan memberikan pelayanan 1.2 Dorongan menghargai waktu kerja 1.3 Inisiatif kerja
1
2. Sifat
2.1 Sikap kerja 2.2 Perilaku kerja 2.3 Tingkah laku kerja
4 5 6
3. Konsep diri
3.1 Semangat kerja 3.2 Pandangan kerja 3.3 Cara kerja
7 8 9
4. Pengetahuan
4.1 Pengetahuan administrasi pelayanan 4.2 Pengetahuan pengobatan 4.3 Pengetahuan pemeriksaan
10
5.1 Keterampilan penggunaan alat kedokteran 5.2 Keterampilan mendianogsis penyakit 5.3 Keterampilan meracik obat.
13
Kompetensi Pegawai Wibowo (2012: 110)
Item
X2
5. Keterampilan
2
2 3
11 12
14 15
Rujukan Teori
Zeithaml et al. (dalam CS. Hutasoit 2010: 67)
Variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan
Y
Dimensi
Indikator
Item
1. Tangible (Fasilitas Fisik)
1.1 Loket pelayanan 1.2 Ruang tunggu 1.3 Kapasitas kursi
1 2 3
2. Reliability (Kahandalan)
2.1 Pengetahuan pelayanan JKN 2.2 Kemampuan pelayanan JKN 2.3 Keterampilan pelayanan JKN
4 5 6
3. Responsivenes (Daya Tanggap)
3.1 Keramahan 3.2 Kesopanan 3.3 Sikap pelayanan
7 8 9
4. Assurance (Jaminan)
4.1 Jaminan pelayanan kesehatan 4.2 Jaminan kemudahan administrasi 4.3 Standar prosedur pelayanan kesehatan
10
5.1 Perhatian kesehatan 5.2 Perhatian Keluhan 5.3 Perhatian kedatangan pasien.
5. Empathy (Perhatian)
Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah penerima layanan kesehatan pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor berjumlah dari Bulan Januari sampai Bulan April 2015 berjumlah 2561 pasien. 2. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2005: 108) sebagai berikut: N n 1 N(e) 2 di mana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidAktalitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 5%.
11 12
13 14 15
2561 1 2561(0,0025) 2561 2561 = 1 6,4025 7,4025
345,964 dibulatkan 346 sampel Hasil penghitungan sampel dengan rumus Slovin di dapat sampel penelitian 346 responden. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan Program SPSS 21.0 for Window, untuk melakukan pengujian sebagai berikut: (1) Uji Kualitas Data; (2) Teknik Analisis Data; (3) Uji Persyaratan Analisis; (4) Pengujian Kriteria Statistik; dan (5) Uji Hipotesis. Uji Hipotesis Rumusan pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. H01 : b01 = 0; tidak ada pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan
Dengan penghitungan rumus Slovin sebagai berikut : N 2561 n 2 1 N ( e ) 2 1 2561(0,05) 3
Ha1 : ba1 # 0; terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Jika sig < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima.
Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ha3 : salah satu atau kedua b ≠ 0; terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Jika sig < α = 0,05, maka H03 ditolak dan Ha3 diterima (Tabel Anova).
2. H02 : b02 = 0; tidak ada pengaruh positif dan signifikan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ha2 : ba2 # 0; terdapat pengaruh positif dan signifikan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Jika sig < α = 0,05, maka H02 ditolak dan Ha2 diterima.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Karakteristik responden menurut Tingkat Pendidikan Formal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
3. H03 : b1 = b2 = 0; tidak ada pengaruh positif dan signifikan Implementasi
No 1 2 3 4 5
Tabel 2 Karakteristik Responden Tingkat Pendidikan Formal Pertanyaan Alternatif Jawaban Jumlah SLTP/Sederajat 49 SLTA/Sederajat 145 Tingkat Pendidikan Akademik/D3 128 Formal Sarjana/S1 23 Magister/Strata 2 1 Total 346
(%) 14,16 41,91 36,99 6,65 0,29 100
Sumber: Karakteristik Responden Penelitian
Tabel di atas dapat menunjukkan mayoritas 145 responden (41,91%) berlatar belakang pendidikan SLTA/Sederajat, dan 128 responden (36,99%) berlatar belakang pendidikan Akademi/D3, dan 49 responden (14,16%) berlatar belakang pendidikan SLTP/Sederajat, dan 23 responden (6,65%) dari jumlah responden penelitian berlatar belakang pendidikan tinggi Sajana/S1 dan sebanyak 1 responden (0,29%) penelitian berlatar belakang Magister/S2. Kondisi karakteristik responden penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal karakteristik para responden yang berada di lingkungan UPT puskesmas Kecamatan Jasinga yang disampaikan oleh masyarakat penerima layanan kesehatan dapat dianggap cukup representatif untuk mengungkapkan masalah
yang dijadikan objek penelitian ini secara objektif. Dengan demikian pertanyaaan yang diajukan untuk menggali masalah yang dijadikan objek penelitian masuk kepada pihak yang layak dianggap dapat merepresentasikan objek penelitian secara kritis dan objektif. Karakteristik responden menurut kelompok usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3: Dari data yang tersaji terungkap bahwa sebagian besar responden penelitian 180atau 52,02% dari jumlah sampel berusia di antara 36 sampai 45 tahun. Kelompok usia ini dapat dianggap sebagai para pihak yang telah matang dan memahami pelayanan di UPT Puskesmas Kecamatan Jasinga. Artinya, kapabilitas menganalisis, pegawai maupun masyarakat dengan kisaran usia tersebut 2
sudah memasuki tahapan kematangan dan kedewasaan dalam menilai suatu permasalahan yang terjadi. Dengan demikian, pengumpulan data yang dilakukan melalui pertanyaan yang disajikan untuk menggali
No 1 2 3 4
masalah yang dijadikan objek penelitian masuk kepada para responden penelitian yang dapat merepresentasikan objek penelitian secara objektif.
Tabel 3 Karakteristik Responden Menurut Kelompok Usia Alternatif Jawab Jumlah Pertanyaan Di bawah 30 tahun 26 30 sampai 35 tahun 105 Usia Responden 36 sampai 45 tahun 180 Di atas 45 tahun 35 Total 346
(%) 7,51 30,35 52,02 10,12 100
Sumber: Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik responden menurut Layanan Kesehatan dalam penelitian ini
No 1 2 3 4 5
berdasarkan poli yang dikunjungi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Karakteristik Responden Menurut Poli Pertanyaan Poli Jumlah Poli MTBS 93 Poli Gigi 28 Poli yang di Poli Umum 138 Kunjungi Poli KIA dan KB 55 Poli Mata 32 Total 346
% 26,88 8,09 39,88 15,90 9,25 100
Sumber: Karakteristik Responden Penelitian
Tabel di atas menunjukkan bahwa poli di puskesmas yang banyak dikunjungi adalah poli umum sejumlah 138 orang atau 39,88% sedangkan poli-poli yang lain rata-rata 55 atau 15,03%. Hal ini menunjukkan bahwa poli umum merupakan tempat pemeriksaan dengan berbagai kategori penyakit yang berhubungan dengan badan seperti batuk, pusing, demam ataupun pilek. Faktor kesehatan ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan dan berbagai pola-pola yang dilakukan oleh seseorang.makanan yang dikonsumsi dan yang paling penting adalah pola pikir seseorang. Selain itu faktor alamiah yaitu makin maka seseorang makin bertambah tua dan konsekuensinya daya tahan tubuhnya pun ikut berkurang apalagi ditambah berbagai perubahan cuaca yang ekstrim ikut mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang.
2.
Uji Kualitas Data Hasil penghitungan koefisien validitas seluruh item Instrumen penelitian Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kompetensi Pegawai, dan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada kolom Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r Tabel sebesar 0,113. Interpretasinya valid. Hasil valid tersebut bermakna bahwa indikator-indikator penelitian dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengukur Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kompetensi Pegawai, dan Kualitas Pelayanan Kesehatan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai Cronbach’s Alpha dari seluruh instrumen dalam suatu variabel. Nilai untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen adalah nilai Cronbach’s Alpha lebih besar 2
dari 0,60. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 5: Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alphasemua variabel lebih besar dari nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa semua kuesioner dalam penelitian ini reliabel atau konsisten, dalam mengukur masing-masing variabelnya, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Reliability Statistics N of Cronbach's Items Alpha
Implementasi Kebijakan Program JKN (X1) Kompetensi Pegawai (X2) Kualitas Pelayanan Kesehatan (Y)
12 15 15
0,654 0,700 0,766
Cut off
Keputusan
0,60 0,60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel
disajikan juga dalam bentuk histogram seperti pada grafik berikut:
3.
Teknik Analisis Data Penyajian distribusi frekuensi variabel Implementasi Kebijakan Program JKN, maka
Grafik 1 Grafik Histogram Implementasi Kebijakan Program JKN(X1) Grafik histogram tersebut menunjukkan adanya garis melengkung simetris membentuk sebuah lonceng. serta median dan modus mendekati rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data Implementasi Kebijakan Program JKN berdistribusi normal. Penyajian distribusi frekuensi variabel Kompetensi Pegawai, maka disajikan juga dalam bentuk histogram seperti pada grafik 2 : Grafik histogram tersebut menunjukkan adanya garis melengkung simetris membentuk sebuah lonceng, serta median dan modus mendekati rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data Kompetensi Pegawai berdistribusi normal.
Penyajian distribusi frekuensi variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, maka disajikan juga dalam bentuk histogram seperti pada grafik 3 : Grafik histogram tersebut menunjukkan adanya garis melengkung simetris membentuk sebuah lonceng, serta median dan modus mendekati rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor berdistribusi normal.
2
Grafik 2 Grafik Histogram Kompetensi Pegawai (X2)
Grafik 3 Grafik Histogram Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor (Y) pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
4.
Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
Grafik 4 Grafik Histogram Normalitas Data Berdasarkan grafik Histogram Normalitas Data tersebut di atas, meskipun tidak sempurna kurva yang digunakan ada kecenderungan membentuk kurva lonceng (bel). Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogormenunjukkan pola distribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan 1
Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor menunjukkan pola distribusi normal.
b. Uji Linieritas Uji linieritas model regresi antara variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y dengan melihat grafik scatterplot.
Grafik 5 Hasil Uji Linieritas Berdasarkan grafik tersebut di atas, terlihat sebaran data membentuk arah garis lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor
mempunyai bentuk yang linier. Oleh karena itu asumsi model regresi harus linier terpenuhi. c. Uji Autokorelasi Hasil perhitungan Durbin-Watson statistik dapat diketahui pada tabel berikut ini:
Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi Model 1
R .852a
Model Summaryb R Square Adjusted R Square .726 .725
DurbinWatson 1.189
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Implementasi Kebijakan Program JKN b. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan hasil penghitungan seperti tampak pada tabel di atas diketahui nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,189.Oleh karena nilai DW berada di atas 1 dan lebih kecil dari 3 atau 1 < 1,189< 3, maka tidak ada autokorelasi.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ganda antara variabel bebas Implementasi Kebijakan Program JKN (X1), dan Kompetensi Pegawai (X2), terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor (Y) tidak terjadi autokorelasi.
multikolinearitas sebagaimana data dalam tabel 7. Berdasarkan tabel dapat diketahui nilai VIF berada di bawah angka 10 atau 1,463 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau memiliki nilai 0,683, untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas Implementasi Kebijakan Program JKN (X1), dan Kompetensi Pegawai (X2) terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor (Y) tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji 2
Tabel 7 Hasil Uji Multikolinearitas Model
Coefficientsa Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Implementasi Kebijakan Program JKN Kompetensi Pegawai
.683
1.463
.683 a. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan
1.463
1
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
e. Uji Heteroskedastisitas Dasar analisisnya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka
Grafik 6 Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian asumsi yang menyatakan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi. 5.
Berdasarkan pengolahan statistik dengan program SPSS 21 for windows diperoleh hasil pada tabel 8: Hasil pengukuran koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,769 yang diinterpretasikan cukup karena terletak antara 0,600 sampai dengan 0,800. (Tabel intrepretasi nilai r)
Pengujian Kriteria Statistik a. Pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor 2
Tabel 8 Hasil pengukuran koefisien korelasi dan koefisien determinasi Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Model Summary Model 1
R .769a
R Square
Adjusted R Square .591
.592
Std. Error of the Estimate 4.726
a. Predictors: (Constant), Implementasi Kebijakan Program JKN
Selanjutnya, Koefisien korelasi ini terbilang positif dan sangat signifikan. Artinya, di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor terjalin suatu mekanisme hubungan kausalitas. Hasil penghitungan statistik Koefisien Determinasi (r2) atau R square diketahui bahwa Koefisien Determinasi di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,592. Artinya,
59,2% keragaman Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor dapat dijelaskan dari variabel Implementasi Kebijakan Program JKN, dan atau besaran kontribusi variabel Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 59,2%. Sisanya sebesar 40,8% merupakan kontribusi faktorfaktor lain terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, namun tidak diteliti.
Tabel 9 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi Sederhana Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 16.713 1.760 .924 .041
(Constant) Implementasi Kebijakan Program JKN a. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan 1
Standardized Coefficients Beta .769
t
9.497 22.333
Sig.
.000 .000
Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa persamaan regresi sederhana Ŷ = 16,713 + 0,924X1. Hasil pengukuran persamaan regresi sederhana menunjukkan bahwa pengaruh variabel Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai (b) = 0,924. Koefisien regresi ini terbilang positif, dan signifikan, serta bermakna: Apabila Implementasi Kebijakan Program JKN ditingkatkan atau meningkat,
maka peningkatan Implementasi Kebijakan Program JKN tersebut akan diikuti dengan peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. b. Pengaruh Kompetensi PegawaiTerhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Berdasarkan pengolahan statistik dengan program SPSS 21 for windows diperoleh hasil sebagai berikut: 2
Tabel 10 Hasil pengukuran koefisien korelasi dan koefisien determinasi Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Model 1
R .736a
Model Summary R Square Adjusted R Square .541 .540
Std. Error of the Estimate 5.009
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai
Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Hasil pengukuran koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin di antara variabel Kompetensi Pegawai dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,736 yang diinterpretasikan cukup karena terletak antara 0,600 sampai dengan 0,800. (Tabel intrepretasi nilai r) Selanjutnya, Koefisien korelasi ini terbilang positif, signifikan dan kuat. Artinya, di antara variabel Kompetensi Pegawai dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor terjalin suatu mekanisme hubungan kausalitas. Berdasarkan hasil penghitungan statistik Koefisien Determinasi (r2) atau R
square diketahui bahwa Koefisien Determinasi di antara variabel Kompetensi Pegawai dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,541. Artinya, 54,1% keragaman Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor dapat dijelaskan dari variabel Kompetensi Pegawai, dan atau besaran kontribusi variabel Kompetensi Pegawai terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 54,1%. Sisanya 45,9% merupakan kontribusi faktorfaktor lain terhadap variabelKualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, namun tidak diteliti.
Tabel 11 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi SederhanaKompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 12.783 2.142 1 Kompetensi Pegawai .782 .039 a. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa persamaan regresi sederhana Ŷ = 12,783 + 0,782X2. Hasil pengukuran persamaan regresi sederhana ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel Kompetensi Pegawai terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai (b) = 0,782. Koefisien regresi ini terbilang positif,
Standardized Coefficients Beta
t
5.969 .736 20.153
Sig.
.000 .000
kuat dan signifikan, serta bermakna : Apabila Kompetensi Pegawai ditingkatkan atau meningkat, maka peningkatan tersebut akan diikuti dengan peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. c. Pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas 1
Berdasarkan pengolahan statistik dengan program SPSS 21 for windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor
Tabel 12 Hasil Pengukuran Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi GandaImplementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi PegawaiSecaraBersama-sama Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Model 1
R .852a
Model Summaryb R Square Adjusted R Square .726 .725
Std. Error of the Estimate 3.877
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Implementasi Kebijakan Program JKN b. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan
Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Hasil pengukuran koefisien korelasi ganda menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,852yang diinterpretasikan tinggi karena terletak antara 0,800 sampai dengan 1,00. (Tabel intrepretasi nilai r) Selanjutnya, Koefisien korelasi ini terbilang positif, sangat kuat dan signifikan. Artinya, di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dan variabel Kompetensi Pegawai secara bersama-sama dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor terjalin suatu mekanisme hubungan kausalitas. Berdasarkan hasil penghitungan statistik Koefisien Determinasi (r2) atau R square diketahui bahwa Koefisien Determinasi di antara variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dan variabel Kompetensi Pegawai secara bersama-sama dengan variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 0,726. Artinya, 72,6% keragaman Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor dapat dijelaskan dari variabel Implementasi Kebijakan Program
JKN dan variabel Kompetensi Pegawai, dan atau besaran kontribusi variabel Implementasi Kebijakan Program JKN dan variabel Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai 72,6%. Sisanya sebesar 27,4% merupakan kontribusi faktorfaktor lain terhadap variabelKualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor namun tidak diteliti. Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa hasil persamaan regresi ganda Ŷ = 3,526 + 0,624X1 + 0,471X2. Hasil pengukuran persamaan regresi ganda menunjukkan bahwa pengaruh variabel Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai (b1) = 0,624 danpengaruh variabel Kompetensi Pegawai terhadap variabel Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor mencapai (b2) = 0,471. Hasil penghitungan persamaan regresi ganda itu diketahui bahwa kontribusi pengaruh variabel Implementasi Kebijakan Program JKN lebih besar dari kontribusi pengaruh variabel Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor.
2
Tabel 13 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi Ganda Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.526 1.766 .624 .041
(Constant) Implementasi Kebijakan 1 Program JKN Kompetensi Pegawai .471 .036 a. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Kesehatan Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.997 .520 15.208
.047 .000
.443 12.968
.000
Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 0,769 dan sedangkan besarnya pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 59,20% sisanya sebesar 40,80% merupakan kontribusi faktor-faktor lain terhadap variabel, namun tidak diteliti. Secara kausalitas pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogorsebesar 0,924 yang ditunjukkan oleh persamaan regresi sederhana Ŷ = 16,713 + 0,924X1. Hasil analisis dapat diinterprestasikan bahwa Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dipandang sebagai pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Jasinga dalam rangka memberi layanan jaminan kesehatan yang meliputi: Communication (komunikasi), resource (sumber daya), disposition or attitude (disposisi), dan beauracratic structure (struktur birokrasi). Seperti yang dikemukakan oleh Edward III tentang teori implementasi kebijakan. Hal ini sejalan dengan Implementasi Kebijakan Program JKN yang berlangsung di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Berdasarkan temuan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
6. Uji Hipotesis Hasil Uji Hipotesis Pertama Nilai Sig sebesar 0,000. Karena sig <α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Hasil Uji Hipotesis Kedua Nilai Sig sebesar 0,000. Karena sig <α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Hasil Uji Hipotesis Ketiga Nilai Sig sebesar 0,000. Karena sig <α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Pembahasan 1. Hasil Pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Hasil uji hipotesis dan perhitungan data statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara Implementasi Kebijakan 2
dan siginifikan Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Hasil penelitian didukung pula oleh Rahmat (2012) menyebutkan terdapat pengaruh Implementasi Kebijakan terhadap Kualitas Pelayanan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan yaitu mengunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian dan metode yang dipergunakan sejalan dengan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menunjukkan hipotesis penelitian yang dijelaskan secara deskriptif dan menunjukkan adanya hubungan kausalitas.
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Berdasarkan temuan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan siginifikan Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Hasil penelitian didukung pula oleh Nurmalasari (2013) menyebutkan terdapat pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan yaitu mengunakan metode kuantitatif. Namun hasil penelitian lain besarnya pengaruh menunjukkan lebih besar faktor-faktor lain yang tidak teliti. Hal ini kurang relevan dengan pemilihan variabel yang dilaksanakan oleh penelitian lain, serta tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas.
2. Hasil Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Hasil uji hipotesis dan perhitungan data statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara Kompetensi pegawai terhadapKualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 0,736 dan sedangkan besarnya pengaruh Kompetensi pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 54,10% sisanya sebesar 45,90% merupakan kontribusi faktor-faktor lain terhadap variabel, namun tidak diteliti. Secara kausalitas pengaruh Kompetensi pegawai terhadapKualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 0,782 yang ditunjukkan oleh persamaan regresi sederhana Ŷ = 12,783 + 0,782X2. Hasil analisis dapat diinterprestasikan bahwa Kompetensi pegawai adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang dilandasi pada pengetahuan dan keterampilan pada penguasaan bidang pekerjaan yang meliputi Motif, Sifat, Konsep diri, Pengetahuan, dan Keterampilan. Seperti yang dikemukakan oleh Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2012: 325) menjelaskan pentingnya kompetensi pegawai. Hal ini sejalan dengan kompetensi pegawai yang berlangsung di di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor untuk
3. Hasil Pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersamasama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor Hasil uji hipotesis dan perhitungan data statistik diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Untuk besarnya hubungan Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 0,852 yang menunjukkan hubungan tersebut sangat kuat. Sedangkan besarnya pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 72,60% sisanya sebesar 27,40% merupakan kontribusi faktor-faktor lain terhadap variabel, namun tidak diteliti. Secara kausalitas pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama 2
terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 0,624 untuk Implementasi Kebijakan Program JKN dan sebesar 0,471 untuk Kompetensi Pegawai. Garis persamaan regresi berganda ditunjukan padaŶ = 3,526 + 0,624X1+ 0,471X2 Hasil penelitian yang didapat sejalan dengan hasil penelitian ini sejalan dengan Suhartinawati (Tesis, 2013) yang menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Implementasi Kebijakan Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor.Penelitian yang disajikan layak dianggap relevan dengan rancangan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti, karena sama-sama menggunakan variabel Implementasi Kebijakan dan Variabel Kompetensi Pegawai, menggunakan Variabel Kualitas Pelayanan. Dari telaah hasil penelitian diperoleh beberapa catatan berikut: Pertama, hasil analisis pengukuran dan pengujian hipotesis dijelaskan secara konseptual, dan diperkaya dengan analisis deskriptif yang merujuk pada dimensidimensi kajian dan indikator-indikator penelitian. Kedua, tersaji suatu konsep yang jelas dalam peningkatan kualitas pelayanan.
Program JKN dan Kompetensi Pegawai secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Pengaruh tersebut sebesar 72,60%. Saran Saran untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, yaitu: 1. Kepada Kepala UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, disarankan: a. Mengusulkan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mengadakan kajian secara berkala atas pelaksanaan dalam pengimplementasian Kebijakan Program JKN Kabupaten Bogor untuk mencapai kualitas pelayanan yang maksimal melalui penyusunan SOP Pelayanan JKN ditingkat Puskesmas. b. Mengusulkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menganggarkan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana pengobatan sesuai standart kesehatan. 2. Kepada Pegawai UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, disarankan: a. Bagi Petugas puskesmas agar dapat meningkatan keterampilan dan pengetahuan melalui Diklat Dinas,supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. b. Agar dapat mengupayakan peningkatan kemampuan diri khususnya dalam daya tanggap, aspirasi pelayanan, kemudahan administrasi, prosedur pelayanan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan tentang Pengaruh Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Implementasi Kebijakan Program JKN terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Pengaruh tersebut sebesar 59,20%. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. Pengaruh tersebut sebesar 54,10%. 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Implementasi Kebijakan
3. Kepada Peneliti yang lain yang akan meneliti di Puskesmas Jasinga, disarankan: a. Dalam penelitian agar membuat variabel lain, yang diduga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor. b. Dalam penelitian agar dapat melibatkan seluruh pasien dan pegawai di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor sebagai responden untuk menilai kualitas pelayanan 3
kesehatan di UPT Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor.
Mulyasa, E, 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya. Ndraha, Taliziduhu. 2000. Ilmu Pemerintahan Jilid I – IV. Jakarta: Institut Ilmu Pemerintahan. Nugroho, Riant, 2009, Public Policy, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Palan. R.2008. Competency Management: Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Cetakan.2. Jakarta: PPM. Pasolong. Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung: Alfabeta Ratminto, dan Atik Septi Winarsih, 2005, Manajemen Pelayanan, Jakarta: Pustaka Pelajar Syafiie, Inu kencana. 2011. Manajemen Pemerintahan. Bandung: Putaka Reka Cipta. Safroni, M. Ladzi. 2012. Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik. Malang: Aditya Media. Siagian, Sondang. P. 2008. Filsafat Administrasi. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Soenarko SD. 2003. Public Policy: Pengertian Pokok untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga Universitry Press. Subarsono, AG.2011. Analisis kebijakan Publik : Konsep. Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharto, Edi. 2008. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: ALFABETA. Sunggono, Bambang. 1994. Hukum Dan Kebijaksanaan Publik, Cetakan Pertama, Jakarta: Sinar Grafika,. Suparno, 2005, Kompetensi Pegawai dalam Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara, Suprihatinungrum, Jamil. 2013. Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suradinata, Ermaya, 1996. Sistem Informasi Manajemen dan Proses Pengambilan Keputusan, Bandung : Ramadan. Tachjan, 2008. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI
DAFTAR PUSTAKA Buku Achmad, Mansyur. 2011. Teori-Teori Mutakhir Administrasi Publik. Yogyakarta: Mahakarya Rangkang Offset. Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Bandung: Graha Ilmu. Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia. Armstrong, Michael, 2003, Kinerja Organisasi, terjemah: Novi. Jakarta: Gunung Agung. Dewi. Irra Chrisyanti. 2011. Pengantar Ilmu Administrasi. Jakarta: Prestasi Pustaka. Denhardt, Janet V, Robert B. Denhardt. 2013. Pelayanan Publik Baru dari Manajemen Steering ke Serving. Penerjemah Saut Pasaribu. Bantul: Kreasi Wacana. Dharma, Surya, 2002, Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Amara Books. Djatmiko, Budi, Heri Jumaedi. 2011. Manajemen Mutu ISO 9001. Bandung; STEMBI. Vincent Gaspersz. 2006. Total Quality Management (TQM) Untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hamdi, Muchlis. 2014. Kebijakan Publik. Bogor: Ghalia Indonesia. Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya. Yogyakarta: Gaya Media. Hutasoit C.S. 2010. Pelayanan Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: MagnaScript Publishing. Martin, Anthony Dio, 2002, Human Resource Kompetensi Model Tren Baru Revitalisasi SDM, Yogyakarta : Amara Books. Mangkuprawira, Sjafri dan Hubeis, Aida Vitayala. 2007. Manajemen Mutu SDM, Jakarta: PT.Ghalia Indonesia. 4
Tahir, Arifin. 2014. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah. Bandung: Alfabeta. Taufik. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung. Tjiptono, Fandy, Anastasia Diana. 2007. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi. Umam, Khaerul. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja, Edisi. 3, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Winarno, Budi, 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media Pressindo.
Dokumen Buku Saku Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 Nurmalasari, Eka Rahmi. 2013.( Jurnal ) Pengaruh Kompetensi Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis. E-Jurnal Galuh University. http://www.unigal.ac.id/ejurnal/html/ind ex.php?naon=448. Diunduh Senin 23 Maret 2015 Rahmat, Riza Juangsah. 2012. Pengaruh Implementasi Kebijakan Pelayanan Dan Budaya Kerja Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai Di Badan Perijinan Terpadu (BPT) Kabupaten Bogor. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi Jakarta. Suhartinawati. Isye. 2013 ( Tesis ). Pengaruh Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan dan Kemampuan Tenaga Kesehatan terhadap Kualitas Pelayanan Persalinan di Puskesmas Jasinga Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan
5