Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern Di Surabaya Pusat TUGAS AKHIR RP 09 - 1333
Anang Rubyanto Asnar (3607.100.046)
Outline BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran
Latar Belakang
Fakta Empris
BAB I PENDAHULUAN
Minat tinggi Investasi pembangunan pusat perbelanjaan modern
Pembangunan Pusat Perbelanjaan di Surabaya terjadi karena Investor yang “latah” bukan karena pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli
(www.surabayapost.co.id/ Sabtu,21 Mei 2011)
Tidak ada pedoman yang jelas dalam pembangunan pusat perbelanjaan modern
Keterbatasan lahan dan persaingan usaha membuat pusat perbelanjaan modern tumbuh tidak terkendali
Pertumbuhan jumlah pusat perbelanjaan modern menggerakkan perekonomian tetapi juga menciptakan problem seperti kemacetan dan matinya pusat perbelanjaan baru
(www.surabayapost.co.id/ Sabtu,6 Agustus 2011)
Pusat Perbelanjaan di Kota Surabaya (APPBI Jawa Timur dan DISPERINDAG)
BAB I PENDAHULUAN
Mall belanja grosir : 6. City of Tomorrow 1. Pasar Atom Mall dan Pasar 7. Supermal and PTC Atom 8. Lenmarc 2. ITC Grosir 9. Grand City 3. Mangga Dua Trade Center 4. Darmo Trade Center Mall keluarga : 5. East Point Trade Center 1. BG Junction (Kapas Krampung) 2. Golden City (Goci) 6. Pusat grosir surabaya 3. Empire Palace 7. Jembatan Merah Plaza (I – 4. Central Point (deket AJBS) III) 5. Maspion Square Mall cuci mata & shopping 6. Tunjungan Center : 1. Surabaya Plaza 2. Galaxy Mall 3. Tunjungan Plaza 4. Royal Plaza 5. Surabaya Town Square (Sutos)
Mall elektronik & HP : 1. Surabaya Mall (Hi-Tech Mall) 2. Plaza Marina 3. World Trade Center (WTC) 4. Tunjungan Elektronik Center (TEC) Mall akan datang : 1.Ciputra World 2.Tunjungan City
Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah pusat perbelanjaan di Surabaya menunjukkan kejenuhan, keterbatasan lahan dan persaingan usaha membuat pembangunan pusat perbelanjaan tidak terkendali dan tidak lagi sesuai dengan rencana tata ruang kota
Pertanyaan Penelitian Seperti Apa Distribusi Lokasi Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat
Tujuan Penelitian BAB I PENDAHULUAN
Menemukan Distribusi Lokasi Pusat Perbelanjaan di wilayah Surabaya Pusat
Sasaran Penelitian • Mengidentifikasi faktor – faktor yang menentukan distribusi lokasi pusat perbelanjaan modern berdasarkan teori. • Identifikasi bobot faktor – faktor yang menentukan distribusi lokasi pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat • Menemukan distribusi ideal pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat.
Kerangka Berpikir
Fenomena Pusat Perbelanjaan modern di kota
BAB I PENDAHULUAN
Minat tinggi investasi pembangunann pusat perbelanjaan modern
Pusat perbelanjaan Modern menjadi gaya hidup masyarakat kota
Belum ada pedoman yang lebih rinci mengatur pembangunan pusat perbelanjaan di Surabaya
terbatasnya lahan dan persaingan usaha membuat pusat perbelanjaan tumbuh tidak terkendali
Optimalisasi distribusi lokasi pusat perbelanjaan di Surabaya pusat
Mengidentifkasi faktor penentu distribusi lokasi pusat perbelanjaan modern
Latar Belakang
Identfikiasi bobot faktor penentu distribusi lokasi pusat perbelanjaan modern
Distribusi lokasi ideal pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat
Rumusan Masalah Penelitian
Tujuan penelitian
Proses Analisa
Temuan Studi
Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah :
BAB I PENDAHULUAN
Kota Surabaya dengan batas administrasi sebagai berikut : ◦ Sebelah Utara
: kec. Krembangan, Paben Cantikan, Semampir,Tambak Sari, Kenjeran, Bulak
◦ Sebelah Timur
: Kec. Mulyorejo, Gubeng
◦ Sebelah Selatan : Kec.Wonokromo ◦ Sebelah Barat
: Kec. Sawahan,Asemrowo
Ruang lingkup pembahasan : pusat perbelanjaan modern berskala besar, hal – hal yang berhubungan dengan kajian kebutuhan pusat perbelanjaan dan distribusi lokasi pusat perbelanjaan modern di kota Surabaya dengan lokus di Surabaya pusat berdasarkan pada kriteria dalam literatur dengan mengasumsikan pusat perbelanjaan yang menjadi objek studi bersifat homogen dan konsumen berpikir logis dalam memilih pusat perbelanjaan.
Ruang lingkup substansi : Ruang lingkup substansi penelitian ini, terkait dengan beberapa konsep yaitu teori lokasi klasik karya Walter Christaler, teori pusat perbelanjaan pada pusat kota, teori lokasi pusat perbelanjaan, prinsip distribusi pusat perbelanjaan di Surabaya pusat
Definisi Pusat Perbelanjaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Suatu bangunan yang di dalamnya berkumpul pedagang eceran dan kegiatan komersial lain, bangunan dirancang untuk memberikan kenyamanan pada pengunjung dan dilengkapi sarana hiburan, berfungsi pula sebagai pusat pergaulan masyarakat
Fungsi dan Peran Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan punya peranan penting bagi suatu kota, tidak hanya fungsi ekonomis tetapi menjadi ruang publik.
Klasifikasi Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan di Surabaya memiliki kelas Regional Shopping Center, yang lengkap sehingga mampu mengakomodasi kebutuhan konsumen dalam satu atap, fungsinya terdiversikasi sebagai hunian dan juga perkantoran
Perilaku konsumen dalam memilih pusat perbelanjaan modern
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lily Setyawati Wangsa (2006) tentang pemilihan pusat perbelanjaan modern oleh konsumen berdasarkan pada 11 atribut, salah satu atribut yang paling penting berdasarkan preferensi konsumen adalah lokasi yang strategis
Teori Pemilihan Lokasi Pusat Perbelanjaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Neo dan Wing (2005) Menurut Klimert Dalam Setyawarman (2004) Menurut Simons (1990) Menurut Davidson (1980)
Menurut Neo dan Wing (2005)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menitik beratkan pada lokasi, aksesibilitas, visibilitas,dan bangunan Menurut Klimert (2004)
Menitik beratkan pada aspek – aspek bisnis ekonomis dan juga fisik (gabungan Nelson, Neo dan Wing) dengan penambahan aspek kondisi alam seperti topografi dan kondisi lingkungan seperti kebisingan dan polusi
Menurut Simons (1990)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menitik beratkan pada jarak antar konsumen dengan lokasi pusat perbelanjaan, semakin jauh jarak yang harus di tempuh konsumen semakin tidak menarik pusat perbelanjaan tersebut
Menurut Davidson (1980) Menjelaskan hirarki dalam pemilihan lokasi ritel yang digambarkan dalam skema sebagai berikut Regional Decision Market Area Decision Trade Area Decision Site Decision
Tinjauan Teori Pemilihan Lokasi Pusat Perbelanjaan Modern
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Neo & Wing (2005)
Klimert dalam Setyawarman (2009)
Simmons (1990)
Davidson (1980)
•
Lokasi
•
Demografi
•
Jangkauan pasar
•
Populasi
•
Aksesiblitas
•
Lokasi
•
Perubahan temporal
•
Aksesibilitas
•
Visibilitas
•
Jarak
•
Karakteristik penduduk •
•
Bangunan
•
Bentuk
•
Pesaing
Karakteristik lingkungan
•
Utilitas
•
Aksesibilitas
•
Penetrasi pasar
•
Visibilitas
•
Pola akses lokal
•
Ukuran
•
Batasan Lokasi
•
Topografi
•
Parkir
•
Utilitas
•
Visibilitas
•
Lingkungan sekitar
•
Atraksi terdekat
•
Dampak Lingkungan
•
Zonasi
•
Dampak Ekonomi bagi masyarakat
•
Karakteristik ekonomi
•
Target Pasar
•
Kultur daerah
•
Kompetitor
•
Kejenuhan pasar
•
Daya beli
•
Visibilitas
•
Regulasi Pemerintah
•
Bentuk Bangunan
•
Harga lahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Studi Distribusi Pusat Perbelanjaan Modern Yuanyuan (2004) : Distribusi Pusat Perbelanjaan di Tentukan oleh Populasi Penduduk, Aksesibilitas dan Harga Lahan Xu (2002) : Distribusi Pusat Perbelanjaan di tentukan oleh : Populasi Penduduk, Jangkauan pelayanan dan aksesibilitas
Tinjauan Teori Distribusi Lokasi Pusat Perbelanjaan Yuanyuan (2004) 1. kepadatan penduduk
Xu (2002) 1. Kepadatan penduduk
2. Pertumbuhan Jumlah penduduk
2. Jangkauan pelayanan
3. jarak pusat perbelanjaan dengan rumah
4. Kepadatan lalulintas
4. kepadatan lalulintas
5. Jarak pusat perbelanjaan dengan jalan utama
5. harga lahan
3. Pendapatan pusat perbelanjaan
Sintesa Indikator Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan Lokasi Pusat perbelanjaan
Distribusi Pusat Perbelanjaan skala besar
•
Kemudahan aksesibilitas
•
•
Tingkat kejenuhan pasar dan • keberadaan pesaing
•
jarak antara pusat perbelanjaan yang bersaing
•
Harga lahan
•
Regulasi Pemerintah
•
Kemudahan Aksesibilitas untuk mencapai pusat perbelanjaan Persaingan antar pusat perbelanjaan yang dihitung dalam jarak antar pusat perbelanjaan
Indikator yang akan diteliti
•2. Kemudahan aksesibilitas untuk mencapai pusat perbelanjaan modern •3.Persaiangan antar pusat perbelanjaan modern dalam menarik okupansi konsumen
•4. Harga Lahan per meter Harga lahan, perlu persegi diperhitungkan dari sudut pandang bisnis, apakah harga lahan yang dipatok terlalu tinggi untuk dibangun pusat perbelanjaan •5. Regulasi pemerintah tentang pusat perbelanjaan • -
Indikator dan Variabel Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Indikator
Variabel Kemudahan Akses Kendaraan Umum
Tingkat aksesibilitas menuju pusat perbelanjaan
Klasifikasi Jalan Waktu tempuh dari permukiman
Persaingan usaha antar pusat perbelanjaan modern Harga tanah
Regulasi pemerintah tentang fasilitas perdagangan
Jarak antar pusat perbelanjaan Harga tanah Kesesuaian dengan Rencana Tata Guna Lahan Kesesuaian dengan peraturan pemerintah tentang pasar tradisional dan pasar modern
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan rasionalisme dengan menggunakan Theoritical Analytic dan Empirical Analytic. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan model studi kasus di kota Surabaya pusat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian & Definisi Operasional nya Indikator
Tingkat aksesibilitas menuju pusat perbelanjaan
Variabel
Definisi Operasional
Kemudahan Akses Kendaraan Umum
Ketersediaan moda angkutan umum yang mampu mengakses fasilitas pusat perbelanjaan modern
Klasifikasi Jalan Waktu tempuh dari permukiman
Persaingan usaha antar pusat perbelanjaan modern
Jarak antar pusat perbelanjaan
Harga tanah di Surabaya pusat
Harga Lahan
Regulasi pemerintah tentang fasilitas perdagangan
Rencana Tata Guna Lahan Peraturan tentang pasar tradisional dan pasar modern
Klasifikasi jalan berdasarkan lebar badan jalan dan sifat penghubungnya Waktu yang diperlukan dari titik awal yaitu rumah menuju lokasi pusat perbelanjaan modern Jarak antar satu pusat perbelanjaan dengan pusat perbelanjaan lain Perkiraan harga tanah pasar sekunder di Surabaya per 1 Januari 2011 Kesesuaian lokasi dengan rencana tata guna lahan pemerintah kota Surabaya kesesuaian lokasi dengan peraturan pemerintah tentang pasar tradisional dan pasar modern
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dan Sample Penelitian no
Pihak
Kedudukan
1 Dinas Tata Kota dan Ciptakarya Surabaya
Kepala Bidang Tata Ruang
Kepala Bidang Ekonomi
Alasan Dinas Tata Kota, sebagai penyusun Rencana Tata Ruang Kota Surabaya. Dinas Tata Kota mampu memberikan pertimbangan dalam menentukan Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan modern
2
BAPPEKO
3
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
4
APPBI
Ketua Asosiasi Pengusaha Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia Pusat Perbelanjaan Indonesia cabang Jawa Timur, sebagai perwakilan seluruh pengusaha pusat perbelanjaan modern di Jawa Timur Surabaya pusat.
5
Akademisi
Dosen Perencanaan Wilayah Pihak akademisi sebagai perwakilan masyrakat dan Kota memberikan pendangan serta saran dalam penentuan distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat
Staff Perdagangan
Sebagai perencana pembangunan daerah bidang ekonomi, pusat perbelanjaan sebagai fasilitas perdagangan adalah bagian dari bidang ekonomi Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah pihak yang memberikan Izin bagi kegiatan perdagangan dan Industri di kota Surabaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode kuisioner dan observasi Pengumpulan data sekunder diperoleh dengan inventarisasi data umum wilayah studi, kajian struktur tata ruang kota Surabaya dan data lain yang diangap penting untuk melakukan penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Analisa Data •
Sasaran Penelitian Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi distribusi spasial pusat perbelanjaan modern berdasarkan teori.
•
Variabel Aksesibilitas Kendaraan umum
•
Klasifikasi Jalan
•
Waktu tempuh dari permukiman
•
Harga lahan
•
Kesesuaian dengan Rencana Tata Guna Lahan
•
Peraturan tentang pasar tradisional dan pasar modern
•
Jarak antar pusat perbelanjaan
Teknik Analisa Output Analisa Theoritical Teridentifikasi faktor – faktor Descriptive dan Empirical penentu distribusi spasial Descriptive pusat perbelanjaan di wilayah Surabaya pusat
•
Identifikasi bobot faktor – faktor yang mempengaruhi distribusi spasial pusat perbelanjaan modern
•
Menemukan distribusi spasial Peta tematik sesuai dengan faktor – Weighted Sum Overlay ideal pusat perbelanjaan faktor penentu distribusi spasial modern di Surabaya pusat. pusat perbelanjaan
Faktor – faktor penentu distribusi Analisa skoring dengan spasial pusat perbelanjaan di skala likert wilayah Surabaya pusat berdasarkan output dari sasaran satu
bobot dari faktor – faktor penentu distribusi spasial pusat perbelanjaan di Surabaya pusat terpilih lokasi – lokasi ideal pusat perbelanjaan modern di wilayah Surabaya pusat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan Penelitian Perumusan Masalah Tahapan dalam penelitian ini merupakan perumusan terkait pertumbuhan pusat perbelanjaan di Surabaya yang menunjukkan kejenuhan dan distribusinya yang terkonsentrasi di Surabaya pusat, sehingga terjadi penumpukan pelayanan
Studi Literatur pengumpulan data – data dan informasi yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu teori – teori, konsep – konsep yang diambil dari sumber berupa Jurnal, buku, tugas akhir, thesis,artikel, internet, makalah dan lain – lain. Hasil dari studi literatur ini menjadi landasan teori distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat Pengumpulan Data pengumpulan data dan informasi terkait obyek penelitian, kebutuhan data disesuaikan dengan analisa dan variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan adalah data primer, wawancara dan kuisioner, data sekunder didapat melalui sumber literatur, media cetak, internet dan instansi terkait dengan penelitian. Analisis Ada beberapa analisa yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat Membobotkan faktor yang mempengaruhi distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat dengan analisa skoring skala likert Analisis teoritikal deskriptif analisa overlay weighted sum dengan menggunakan software Arc GIS 9.3 Penarikan Kesimpulan Hasil dari proses analisa yang telah dilakuka akan menghasilkan kesimpulan dan jawaban atas rumusan masalah dari penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan Penelitian Rumusan Masalah Penelitian
Jumlah pusat perbelanjaan di Surabaya menunjukkan kejenuhan, konsentrasi pusat perbelanjaan di Surabaya pusat menimbulkan tumpang tindih pelayanan yang menunjukkan inefisiensi penggunaan lahan
Optimalisasi distribusi pusat perbelanjaan di Surabaya pusat
Penentuan Lokasi kegiatan retail
Distribusi pelayanan pusat perbelanjaan skala besar Studi Literatur
Sintesa penelitian : Tingkat Aksesibilitas, Regulasi Pemerintah, Persaingan usaha
Survey Primer dan Survey sekunder
Pengumpulan data
Analisa Deskriptif Menganalisa Faktor Penentu Distribusi Pusat Perbelanjaan modern di Surabaya pusat
Analisa Skoring Skala Likert Pembobotan faktor penentu distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat
Analisa Weighted Sum Overlay Distribusi spasial Ideal Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah Studi
Wilayah Studi terdiri dari 4 Kecamatan, masing – masing kecamatan memiliki 5 kelurahan
Tegalsari
Genteng
Keputeran
Genteng
Kecamatan Bubutan Tembok Dukuh
Simokerto Kapasan
Dr.Sutomo
Embong Kaliasin
Bubutan
Sidodadi
Tegalsari
Kapasari
Alun – alun Contong
Simokerto
Wonorejo Kedungdoro
Peneleh Ketabang
Gundih Jepara
Simolawang Tambakrejo
Memiliki Jumlah Penduduk 277.991 Jiwa dan Luas Wilayah hingga 14,55 Km2.
Wilayah Studi
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Profil Kependudukan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa / Km2)
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Tegalsari
4,29
70.928
16.534
-43,79 %
Genteng
4,04
47.626
11.789
- 10,25 %
Bubutan
3,53
81.076
23.147
- 6,27 %
Simokerto
2,69
78.361
29.131
- 5,75 %
Jumlah Penduduk Surabaya Pusat
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Jumlah Penduduk Miskin per Kelurahan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Penggunaan Lahan Eksisting
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Rute Angkutan Kota (LYN)
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Rute Bus Kota
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Harga Lahan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Identifikasi Faktor Penentu Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern
Analisa identifikasi faktor penentu distribusi Spasial pusat perbelanjaan modern dilaksanakan dengan metode analisa theoritical descriptive dan empirical descriptive , variabel yang telah didapatkan dari hasil kajian pustaka dibandingkan dengan standar – standar serta teori yang ada, kemudian variabel – variabel yang memiliki kemiripan akan dikelompokkan dan membentuk beberapa faktor, yaitu Faktor Penentu Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat, selain untuk merubah variabel menjadi faktor, analisa deskriptif ini juga memiliki fungsi reduksi, maksudnya beberapa variabel yang dianggap homogen atau telah diwakili oleh variabel yang lain dapat ditiadakan untuk penelitian ini. Sehingga hasil dari analisa ini adalah faktor penentu distribusi spasial pusat perbelanjaan modern dan variabel yang membentuk faktor tersebut.
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Hasil Analisa Deskriptif Faktor Tingkat aksesibilitas
Variabel Kemudahan Akses Kendaraan Umum Klasifikasi Jalan
Persaingan usaha antar pusat perbelanjaan modern
Jarak antar pusat perbelanjaan
Harga tanah di Surabaya pusat
Harga Lahan Kesesuaian dengan Rencana Tata Guna Lahan
Regulasi pemerintah tentang fasilitas perdagangan
Kesesuaian dengan peraturan pemerintah tentang pasar tradisional dan pasar modern
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Pembobotan Faktor Penentu Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern
Pembobotan faktor dilakukan dengan menggunakan analisis skoring dengan menggunakan pembobotan skala likert. Pemberian nilai didasarkan besar kecilnya pengaruh suatu faktor dalam menentukan distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat, nilai “1” untuk faktor yang dianggap “tidak menentukan” distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat, nilai “2” untuk faktor yang dianggap “menentukan” distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat, sedangkan nilai “3” diberikan untuk faktor yang dianggap “sangat menentukan” distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat
Hasil Pembobotan Faktor
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
no
1
2
3 4
Faktor
Tingkat Aksesibilitas
Regulasi Pemerintah
Harga Tanah Persaingan usaha antar pusat perbelanjaan
Skala Nilai
Total
Bobot Faktor
2,4
1
2
3
0
3
2
5
0
6
6
12
1
0
4
5
1
0
12
13
3
1
1
5
3
2
3
8
1
2
2
5
1
4
6
11
2,6
1,6 2,2
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Identifikasi Kriteria Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat
Sub faktor yang telah didapatkan pada sub bab sebelumnya akan dianalisa kembali dengan teori – teori, standar, kondisi eksisting dan kebutuhan penelitian sehingga didapatkan kriteria distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat yang sesuai untuk penelitian ini. Kriteria akan dibagi menjadi 3 kelas dan dinilai dengan nilai minimum “1” dan nilai maksimal dengan nilai “3” nilai “1” artinya “tidak memenuhi kriteria distribusi spasial pusat perbelanjaan modern” nilai “2” artinya “memenuhi kriteria distribusi spasial pusat perbelanjaan modern” nilai “3” artinya “sangat memenuhi kriteria distribusi spasial pusat perbelanjaan modern”
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Kriteria Distribusi Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat Variabel
Justifikasi
Akses Kendaraan Umum
• Jarak >300 m dari rute kendaraan umum : 1 • Jarak 150 m – 300 m dari rute kendaraan umum : 2 • Jarak < 150 m dari rute kendaraan umum : 3
Klasifikasi Jalan
• Berada diluar jangkauan 250 m akses jaringan jalan arteri dan kolektor = 1 • Berada pada jangkauan 250 m dari akses jaringan jalan arteri atau kolektor = 3
Jarak Antar Pusat Perbelanjaan
Kesesuaian dengan Rencana Tata Guna Lahan
• • • • • • • •
Keseusuaian dengan Peraturan Pemerintah Tentang Pasar Tradisional dan Pasar Modern
• Berada pada radius 500 m dari pasar tradisional : 1 • Berada di luar radius 500 m dari pasar tradisional : 3
Harga Lahan
Jarak antar pusat perbelanjaan < 1 km : 1 Jarak antar pusat perbelanjaan 1 – 2,5 km : 2 Jarak antar pusat perbelanjaan > 2,5 km : 3 > Rp. 9.750.000 / m2 : 1 Rp.6.000.000 - Rp. 9.750.000 / m2 : 2 < Rp. 6.000.000 / m2 : 3 Lahan tidak untuk kegiatan perdagangan dan jasa : 1 Lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa : 3
Analisa Kelas Jalan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Analisa Aksesibilitas Kendaraan Umum
Analisa Harga Lahan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Analisa Kesesuaian dengan Rencana Tata Guna lahan
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Analisa Jarak Dengan Pasar Tradisional
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Analisa Jarak Antar Pusat Perbelanjaan Modern
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Proses Analisa Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat Faktor Aksesibilitas
Weighted Sum
Peta Analisa Kelas Jalan
Peta Analisa Rute Kendaraan Umum
Faktor Regulasi Peta Analisa Rencana TGL
Peta Analisa jarak Pasar Tradisional
Faktor Harga Lahan Peta Analisa Harga Tanah
Faktor Persaingan Peta Analisa Persaingan Usaha
Peta Distribusi Spasial Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat
Distribusi Spasial Ideal Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Terdapat tiga klasifikasi untuk kesesuaian distribusi spasial pusat perbelanjaan modern di Surabaya pusat yaitu daerah sangat tidak sesuai (15 - 23), daerah yang tidak sesuai (24 – 32) dan daerah yang sesuai (32 – 39). 2. Berdasarkan hasil analisa kelurahan yang tidak sesuai untuk pusat perbelanjaan modern adalah kelurahan Keputeran, Dr. Soetomo, Tegalsari, Peneleh, Jepara, Kapasari, Tambakrejo, Kapasan, Sidodadi dan Simolawang. Umumnya daerah ini tidak sesuai untuk lokasi pusat perbelanjaan modern karena : 1.
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
◦ ◦ ◦ 3.
Penggunaan Lahannya tidak diarahkan untuk kegiatan Perdagangan dan Jasa Lokasinya berdekatan dengan pasar – pasar tradisional Lokasinya berdekatan dengan pusat perbelanjaan modern yang telah ada sebelumnya
Sedangkan kelurahan yang sesuai untuk pusat perbelanjaan modern adalah kelurahan Wonorejo, Kedungdoro, Embong Kaliasin, Ketabang, Genteng, Alun – alun Contong, Bubutan, Tembok Dukuh,Gundih dan Simokerto karena : ◦ Beberapa kelurahan penggunaan lahannya diarahkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa ◦ Harga tanah yang relatif lebih murah ◦ Jarak yang relatif jauh dengan pasar tradisional
BAB V KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Lokasi Pusat Perbelanjaan Modern tersebar Merata di Seluruh Kecamatan di Surabaya Pusat Kecamatan Tegalsari Genteng
Simokerto Bubutan
Kelurahan Wonorejo Kedungdoro Ketabang Genteng Embong Kaliasin Simokerto Alun – alun Contong Bubutan Gundih Tembok Dukuh
Faktor Penentu Distribusi Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Pusat adalah : Tingkat Aksesibilitas, Regulasi Pemerintah Kota, Harga Tanah dan Persaiangan Usaha
Saran Dari penelitian ini, beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut : Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya, khususnya Surabaya Pusat dirasa sudah cukup bahkan melebihi kebutuhan konsumen, sehingga sebaiknya Investasi pada Pusat Perbelanjaan Modern sebaiknya di hentikan dulu Pusat – pusat perbelanjaan modern yang berdekatan harus memiliki ciri khas yang jelas untuk melayanai konsumen dengan kebutuhan yang juga khusus sehigga persaiangan antar pusat perbelanjaan menjadi lebih sehat
Terima Kasih mohon saran dan masukannya