Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Penulis Prof. Dr. F. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom, MS.IEC
Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Sistem Informasi Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 17 Juli 2017
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Penulis Prof. Dr. F. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom, MS.IEC
ISBN 978-602-6865-33-5
Hak Cipta ©2017 Universitas Katolik Soegijapranata Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur Semarang 50234
Desain Sampul dan Perwajahan Isi: P. Anggara, PS
Penerbit: Universitas Katolik Soegijapranata Jl. Pawiyan Luhur IV/1 Bendan Duwur 50234 Telp. 024-8441555 ext. 1408, 1409 Fax. 024-8415429, 8445265 email :
[email protected]
DAFTARISI Daftar Isi 3 Pengantar 6 Konsep Disruptive Innovation
6
Massive Open Open Course
10
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
12
Inovasi Layanan dalam Pendidikan Tinggi
18
Penutup 20 Ucapan Terima Kasih 21 Daftar Pustaka 27 Riwayat Hidup 31
Orasi Ilmiah Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Yang terhormat Gubernur Jawa Tengah atau yang mewakili Walikota Semarang atau yang mewakili Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Ketua dan Pengurus Yayasan Sandjojo Rektor dan para Wakil Rektor Para anggota Senat dan Guru Besar Ketua dan anggota Dewan Penyantun Para Dekan dan Wakil Dekan Para Ketua dan Sekretaris Lembaga Para Ketua dan Sekretaris Program Studi Para dosen, karyawan, dan mahasiswa Para kolega dari kalangan akademik, media massa, dunia usaha dan pemerintahan Para tamu undangan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, serta Ibunda dan handai taulan yang saya cintai
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
5
Pengantar Ijinkan saya memulai pidato ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan karunia-Nya, saya dapat menapaki perjalanan akademik saya hingga sampai pada sejarah terpenting pada hari ini. Sekali lagi Tuhan membuktikan kasihnya yang luar biasa. Karena tanpa campur tangan-Nya, adalah hal yang mustahil saya bisa berada di mimbar ini dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan Guru Besar. Hadirin yang saya muliakan, Pidato pengukuhan yang akan saya sampaikan berikut ini, mengambil topik mengenai ”Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi”. Topik yang terkait dengan Disruptive Innovation ini sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini, bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di berbagai negara di dunia. Perubahan yang radikal melalui disruptive innovation, terutama yang terjadi dalam dunia bisnis, telah membuat banyak pemimpin bisnis gugup menghadapi perubahan peta persaingan. Beberapa perusahaan sukses menghadapi perubahan tersebut, namun banyak yang menghadapi kegagalan. Dunia pendidikan tinggi perlu bersikap dan bersiap sejak dini agar tidak terlambat dalam menghadapi perubahan akibat disruptive innovation.
Hadirin yang saya muliakan, Konsep Disruptive Innovation Dua tahun terakhir ini istilah Disruptive Innovation menjadi semakin populer sejak munculnya bisnis transportasi online, penginapan online, tiket online, dan sejenisnya. Meskipun istilah ini sudah mulai dikenalkan pada tahun 1995 dalam Harvard Business Review (Bower & Christensen, 1995) dan dipublikasikan dalam buku The Innovator’s Dilemma dua tahun kemudian (Christensen, 1997), pembahasan mengenai teori ini secara meluas baru muncul akhir-akhir ini. Dalam bukunya, Christensen menekankan bahwa produk dengan disruptive technology umumnya lebih murah, lebih sederhana, lebih kecil ukurannya, dan seringkali lebih nyaman untuk digunakan.
6
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Christensen memberikan contoh sepeda motor yang dikeluarkan oleh Honda, Kawasaki, dan Yamaha merupakan disruptive innovation bagi Harley-Davidson dan BMW. Begitu juga dengan transistor dan tabung hampa (vacuum tube), komputer desktop dan mainframe, perangkat internet dan komputer, serta disk drive ukuran 3,5 inchi dan 5,25 inchi. Untuk membedakan dengan jenis inovasi lainnya, Christensen menekankan bahwa peningkatan performa secara berkelanjutan yang umumnya dilakukan oleh pemimpin pasar atas suatu produk disebut sebagai sustaining innovation. Sedangkan inovasi yang dilakukan oleh produsen motor dari Jepang, transistor, komputer desktop, perangkat internet, dan disk drive merupakan perubahan yang mendasar, yaitu pada karakter produk. Namun produk-produk tersebut yang awalnya menyasar pada kelompok kecil pengguna ternyata justru menggantikan produk yang dikembangkan oleh pemimpin pasar. Contoh lain yang juga sering dibahas pada awal tahun dua ribuan adalah penjualan tiket pesawat AirAsia yang hanya menggunakan internet, tidak melalui agen penjualan tiket pada umumnya (Tarigan, Purbo, & Sanjaya, 2010). Pada awalnya banyak pihak yang meragukan cara penjualan tiket yang hanya menggunakan website. Namun justru karena keberadaan website sebagai satu-satunya media penjualan, AirAsia berhasil menerapkan konsep Low Cost Carrier yang efektif sekaligus menarik minat pembeli sejak satu tahun sebelumnya. Kemampuan untuk memangkas perantara telah berhasil menurunkan biaya secara signifikan. Harga tiket yang murah namun meningkat secara bertahap sesuai dengan ketersediaan kursi dan promosi yang dilangsungkan secara real time berhasil membuat penumpang dari berbagai negara rela berburu tiket setelah jam 12 malam dengan jadwal terbang satu tahun sesudahnya. Makanan di dalam pesawat yang semula menjadi beban bagi maskapai penerbangan, bisa menjadi pendapatan bagi perusahaan bahkan sejak penumpang belum masuk pesawat. Begitu pula dengan posisi kursi yang dapat dipilih dengan menambahkan biaya tertentu. Selain itu, penumpang juga diminta untuk melakukan check-in dan mencetak boarding pass secara mandiri. Dengan begitu, tenaga dan lama kerja petugas yang melayani check-in, serta antrian penumpang dapat dikurangi. Dalam diskusi dengan General Manager kantor Garuda Indonesia di Bangkok ketika saya kuliah S2 pada tahun 2005-2006, Singgih Prawatyo menerangkan bahwa penggunaan tenaga dari maskapai penerbangan lain untuk melayani check-in terbukti lebih murah dibandingkan merekrut tenaga dari Indonesia atau merekrut tenaga lokal sebagai karyawan tetap yang melayani check-in. Namun panjangnya
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
7
antrian dan lamanya mereka bekerja pada saat pelayanan check-in berpengaruh terhadap besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam setiap jamnya. Dengan mempersingkat waktu layanan melalui keterlibatan dan partisipasi konsumen secara mendiri melalui layanan self check-in, maskapai penerbangan dapat menekan biaya tenaga kerja yang harus dan meningkatkan efisiensi, terutama bagi low cost carrier (Buhalis, 2004). Bahkan saat ini sudah banyak maskapai penerbangan yang rela melakukan investasi pada kiosk untuk layanan check-in secara mandiri karena terbukti dapat menekan biaya, sekaligus membangun kesan handal dalam layanan elektronik (Chang & Yang, 2008). Berbagai inovasi dalam teknologi ini juga memunculkan efek samping dalam bentuk perubahan peta pasar seperti yang terjadi di Singapura. Pada pertengahan tahun 2016 beberapa media melaporkan bahwa mulai tahun 2014 telah terlihat gejala bahwa Orchard Road Singapura tidak lagi menjadi surga belanja karena turunnya minat belanja seiring dengan perlambatan ekonomi dan diikuti dengan penutupan sebagian besar toko sehingga menjadikannya semakin sepi dan tidak menarik. Menariknya, perilaku konsumen dalam berbelanja di situs online justru meningkat (Pereira & Kitano, 2016; Singh, 2016; Smalani, 2016). Namun masyarakat Singapura sepertinya tidak membiarkan kematian surga belanja mereka dengan mendorong pemerintah untuk lebih banyak menyelenggarakan event, mendorong ruang komunitas (Boon, 2017; Chan, 2017), dan menggabungkan teknologi ke dalam penjualannya. Dalam acara Great Singapore Sale pada awal Juni 2017, turut diluncurkan aplikasi GoSpree mobile app (Tay, 2017) yang memungkinkan pembeli mengunduh eCoupon dalam bentuk QR Code dan menunjukkannya agar mendapatkan diskon ataupun hadiah.
Gambar 1. Iklan dan tampilan aplikasi GoSpree mobile app. Sumber: takashimaya.com. sg, GoSpree Google Play
8
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Usaha-usaha tersebut dipandang positif karena tetap mengutamakan kemudahan, kenyamanan, dan keberpihakan pada konsumen. Hal ini tentunya berbanding terbalik jika meminta regulator untuk melakukan hambatan-hambatan dalam membendung inovasi atau bahkan melakukan kekerasan dalam menghadapi persaingan. Cepat atau lambat perubahan akan terjadi. Hal-hal tersebut mengingatkan saya pada presentasi salah satu mata kuliah bisnis di tahun 2000. Pada saat itu, konsep bisnis e-commerce yang saya presentasikan menjadi bahan perdebatan yang cukup hangat di antara teman-teman sekelas. Argumentasi bahwa pembeli tidak dapat memegang produk secara langsung, tidak dapat berbicara dengan penjual secara langsung, dan tidak dapat menawar harga merupakan hal yang tidak mungkin terjadi. Namun saat ini kita sama-sama menemukan bahwa semua hal tersebut menjadi tidak lagi menjadi syarat bagi generasi sekarang dalam melakukan transaksi secara online. Mereka melakukan pembelian berdasarkan gambar, perbandingan harga, merek, dan ulasan atau kepercayaan pembeli lainnya (Bilgihan, 2016). Dalam penelitian perilaku generasi millenial, ditemukan bahwa mereka umumnya membuat keputusan secara cepat berdasarkan ulasan yang tersedia (Taylor, 2012). Jika ternyata tidak memuaskan, maka mereka akan menuliskan pengalamannya di dalam kolom ulasan. Dalam waktu singkat, bisnis yang tidak dapat memberikan layanan dengan baik akan segera ditinggalkan oleh konsumennya. Agar tidak tertelan oleh jaman, sudah banyak bisnis konvensional yang menambahkan penjualan online dalam kanal bisnis mereka. Hal ini bukan saja dilakukan oleh toko-toko retail saja, tetapi juga minimarket, supermarket, hipermarket, perusahaan pemilik merek, bisnis pesawat terbang, dan media massa. Bahkan dengan berkembangnya jasa transportasi berbasis online, pengiriman produk makanan telah mempercepat pertumbuhan bisnis online dan menghasilkan bisnis-bisnis baru baik oleh rumah makan atau rumahan. Adaptasi terhadap perubahan teknologi juga mulai dilakukan oleh taksi dengan bergabung ke dalam aplikasi transportasi online yang sudah ada dan membuat aplikasi sendiri. Dengan begitu, pelanggan menjadi lebih pasti dalam hal biaya dan dapat memantau kedatangan taksi. Tetapi dalam bisnis, keunggulan komparatif menjadi syarat dalam bersaing. Karena itu, solusi untuk mengatasi permasalahan bisnis taksi konvensional saat ini tidak hanya cukup dengan bergabung ke dalam aplikasi atau membuatnya menjadi online, tetapi juga dengan mengubah konsep bisnis agar lebih efisien dalam pembiayaan dan efektif dalam memberikan jasa pelayanan. Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
9
Hadirin yang saya muliakan, Massive Open Online Course Menurut Christensen (1997), kegagalan yang dihadapi oleh sebuah organisasi seringkali disebabkan oleh ketidakmampuan dalam membedakan sustaining technologies dan disruptive technologies. Organisasi harus dapat memilah mana yang termasuk ke dalam kedua jenis teknologi yang dimaksudkan. Dalam sustaining technologies, peningkatan performa dari produk yang sudah ada menjadi fokus yang dituju. Biasanya dikembangkan oleh mereka yang menjadi pemimpin pasar, pemilik bisnis sukses, dan mempunyai ketergantungan pada mitra lain yang menguntungkan. Sehingga yang dikembangkan adalah hasil praktek bisnis yang baik dari mendengar keinginan konsumen. Sedangkan dalam disruptive technologies, organisasi seringkali tidak menghasilkan performa yang baik dalam jangka pendek karena tidak memenuhi kebutuhan saat ini namun memenuhi kebutuhan lain dengan fitur yang spesifik. Meskipun karakteristik Perguruan Tinggi tidak sama dengan perusahaan bisnis, konsep disruptive innovation juga dapat diterapkan secara selektif di dalamnya. Dalam pendidikan tinggi, kursus secara online atau Massive Open Online Course (MOOC) sering disebut-sebut sebagai bentuk disruptive innovation yang dimaksudkan oleh Christensen. Selain itu, juga muncul istilah Small Private Online Course (SPOC) dengan jumlah siswa yang lebih terbatas sehingga dapat dikelola oleh dosen yang menjadi fasilitator. Beberapa contoh MOOC yang sudah dikenal masyarakat antara lain edX (edx.org), Udacity (udacity.com), Udemy (udemy.com), dan Coursera (coursera.org). Berbeda dengan Udacity, Udemy, dan Coursera, edX menawarkan kelasnya secara gratis kepada siswanya. Di Indonesia, situs indonesiax. co.id yang didirikan pada tahun 2015 memiliki tujuan yang sama dengan edX.
Gambar 2. Situs Massive Open Online Course di edx.org
10
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Meskipun istilah MOOC mulai dikenalkan pada tahun 2008 oleh Dave Cormier dari University of Prince Edward Island di Canada (Kaplan & Haenlein, 2016) dan dideklarasikan oleh New York Times pada tahun 2012 sebagai tahunnya MOOC (Pappano, 2012), pembelajaran secara online (online learning) telah ada sejak lama dan diterapkan baik sebagai pengganti kelas, tambahan dalam kelas, maupun digabungkan dalam bentuk hybrid/blended learning (Garrison & Kanuka, 2004). Dalam prakteknya, bahkan YouTube dan situs-situs penyimpanan presentasi telah lama menjadi rujukan pengguna internet untuk mempelajari pengetahuan atau memenuhi keingintahuannya terhadap suatu hal. Anak-anak generasi millenial bahkan telah menggunakannya sejak usia dini (Sanjaya, 2016). Sedangkan awal tahun 1998, Brainbench.com yang sebelumnya bernama Tekmetrics.com telah lebih dulu memberikan layanan berupa ujian untuk sertifikasi online atas pengetahuan yang dikuasai di bidang Teknologi Informasi. Terkait dengan pemanfaatannya di dunia pendidikan tinggi, Assumption University di Thailand mulai mendirikan pendidikan berbasis internet pada tahun 2002 dan menawarkannya ke masyarakat secara internasional pada tahun 2005 (Anaraki & Htun, 2015) melalui College of Internet Distance Education (CIDE) yang berganti nama pada tahun 2012 menjadi Graduate School of eLearning (GSeL). Sedangkan di Indonesia, pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi berupa Permendikbud RI No 109 Tahun 2013 untuk menggantikan Permendikbud No 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dalam regulasi tersebut, pemerintah mensyaratkan adanya kampus-kampus satelit atau Unit Sumber Belajar Jarak Jauh (USBJJ) di beberapa kota yang digunakan untuk mempermudah mahasiswa dalam belajar beserta syarat kehadiran yang sama dengan kuliah tatap muka. Dalam waktu-waktu mendatang, keberadaan kampus-kampus satelit akan menjadi tidak relevan seiring dengan peningkatan kecepatan internet dan jangkauan akses internet. Begitu pula dengan syarat kehadiran yang dapat dengan mudah digantikan dengan teknologi. Evolusi pembelajaran secara online saat ini belum usai dan sedang mencari bentuk yang sesuai, bahkan menyesuaikan dengan kondisi masyarakat di masing-masing negara. Namun pertanyaan yang mendasarnya adalah apakah MOOC merupakan satu-satunya disruptive innovation dalam pendidikan tinggi? Apa saja yang harus dipersiapkan agar tidak pendidikan tinggi saat ini dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi? Agar nantinya kita di dunia pendidikan tinggi tidak tergantikan secara tiba-tiba karena terlambat melakukan adaptasi. Apalagi menurut Garrison, adopsi teknologi informasi dalam proses pembelajaran merupakan hal yang tidak terhindarkan (Garrison & Kanuka, 2004). Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
11
Hadirin yang saya muliakan, Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi Dalam konteks Kanada (Archer, Garrison, & Anderson, 2013), perguruan tinggi tidak mempunyai masalah yang sama dengan perusahaan bisnis karena hampir tidak ada kompetisi, pasar dengan pemasok terbatas (captive market), dampak dari komunikasi klien dengan dosen tidak berdampak serius asalkan memenuhi standar kinerja minimal, dan keuangan dosen tidak secara langsung terpengaruh dari aktivitas kinerja pengajarannya. Karena itu, disruptive innovation yang diusulkan lebih mengarah pada pembelajaran jarak jauh untuk kelas ekstensi atau continuing studies, dengan karakteristik kemudahan, pasar yang tidak luas, dan belum tentu diminati oleh perguruan tinggi yang ada saat ini. Di Inggris (Flavin, 2012), perguruan tinggi melakukan investasi yang cukup signifikan untuk teknologi digital dalam pembelajaran dan pengajaran. Penyediaan Virtual Learning Environments (VLEs) saat ini merupakan hal yang umum di dunia pendidikan tinggi. Menurut Flavin, disruptive technologies harus bisa menawarkan teknologi yang mengganggu kebiasaan yang umum dilakukan saat ini. Penggunaan VLE telah mengganggu praktek pengajaran konvensional yang ada. Meskipun tujuannya untuk meningkatkan pengajaran, sedikit gangguan dalam praktek pengajaran telah terjadi. Penggunaan Wikipedia telah mengganggu bisnis ensiklopedia dalam menyajikan pengetahuan dan cara orang-orang mendapatkan informasi secara cepat. Apabila di masa mendatang jaminan dan prosedur penambahan konten di Wikipedia menjadi lebih baik, bukan tidak mungkin Wikipedia akan semakin bisa digunakan sebagai bahan rujukan. Dalam buku The Innovative University, Christensen & Eyring (2011) menekankan bahwa perguruan tinggi perlu memikirkan kembali keseluruhan model pendidikan tinggi melalui disruptive technology serta menawarkan cara-cara baru terkait dengan kurikulum, fakultas, pendaftaran, retensi mahasiswa, tingkat kelulusan, pemanfaatan fasilitas kampus, dan isu mendesak lainnya. Teknologi memungkinkan penyederhanaan terhadap masalah dan kebutuhan yang ada di dalam perguruan tinggi. Keberadaan teknologi dapat dimanfaatkan untuk personalisasi pembelajaran. Melalui bukunya Disrupting Class, Christensen, Johnson, & Horn (2017) menjelaskan bahwa disruptive innovation yang digambarkan oleh Christensen juga terkait dengan kustomisasi pembelajaran untuk setiap individu yang berbeda. Personalisasi pembelajaran elektronik yang 12
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
dimaksudkan Christensen merupakan salah satu topik penelitian saya, Dr. Cecilia, dan Dr. Bernard dalam beberapa tahun ke depan. Bagi Unika Soegijapranata, inovasi perguruan tinggi bukanlah sesuatu yang asing. Sebagai Wakil Rektor dengan latar belakang pendidikan di bidang komputer, saya mendapatkan kepercayaan dari Prof Budi Widianarko selaku Rektor Unika Soegijapranata untuk menerapkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi kampus ini. Sebagai contoh, dalam menjawab kebutuhan mahasiswa, orangtua, dan dosen di lingkungan kampus akan berbagai informasi penting di universitas secara real time, pada akhir April 2015 Unika Soegijapranata meluncurkan aplikasi Unika Menyapa (Luhur, 2015a). Sebelumnya, akses informasi dilakukan secara konvensional melalui papan pengumuman, website, dan surat. Dengan adanya program berbasis Android tersebut, pengguna aplikasi secara otomatis akan menerima informasi terbaru mengenai jadwal penting universitas, kegiatan yang sudah terlaksana ataupun yang akan datang di tingkat universitas dan program studi, pengumuman-pengumuman, informasi peluang untuk mahasiswa, bukubuku terbaru perpustakaan, akses ke dalam sistem informasi akademik, dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) secara online. Dengan keberadaan aplikasi tersebut, pengguna tidak perlu mencari informasi di papan pengumuman, website, ataupun menunggu surat dari kampus, melainkan aplikasi yang mendatangi pengguna ketika ada informasi terbaru. Dengan semakin umumnya penggunaan ponsel cerdas saat ini, Unika Menyapa mengubah kebiasaan mahasiswa, orangtua, dan dosen dalam mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.
Gambar 3. Tampilan Aplikasi Unika Menyapa
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
13
Selain itu, Unika Soegijapranata menambahkan QR Code di dalam ijazah lulusan pada awal September 2015 untuk mempermudah perusahaan dalam melakukan verifikasi keasliannya (Luhur, 2015b). Jika semula perusahaan harus melakukan kontak ke universitas untuk memastikan keaslian ijazah, maka saat ini mereka dapat melakukannya sendiri dengan memindai (scan) QR Code yang ada di dalam ijazah dengan memanfaatkan aplikasi pembaca QR Code yang dapat dipasang di semua ponsel cerdas. Sistem Informasi di dalam Unika Soegijapranata selanjutnya akan menginformasikan nama dan informasi alumni yang terkait. Perusahaan dapat membandingkan informasi tersebut dengan ijazah yang ada di tangannya untuk mendapatkan kesimpulan akan keaslian ijazah tersebut. Usaha di atas sekaligus merupakan salah satu jawaban Unika Soegijapranata dalam menyikapi masalah pemalsuan ijazah yang muncul di Indonesia pada bulan September 2015.
Gambar 4. Tampilan hasil verifikasi ijazah
Terkait dengan semangat kepedulian terhadap lingkungan, Unika Soegijapranata mulai mengalihkan mekanisme pendaftaran dan ujian masuk mahasiswa barunya ke dalam format digital berbasis internet pada awal tahun 2016 (Wahyu, 2016). Dengan mekanisme tersebut, maka proses pendaftaran tidak lagi harus menggunakan media kertas atau menggunakan email. Data yang tersimpan ke dalam sistem informasi dapat langsung terkoneksi dengan semua berkas yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam perguruan tinggi, mulai dari surat penerimaan, jalur pembayaran dengan virtual account, kartu mahasiswa sementara, dan semua layanan yang dibutuhkan selama kuliah. Pada saat wisuda, mahasiswa cukup memanfaatkan sistem informasi wisuda agar proses menjadi lebih singkat 14
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
dan dalam satu atap saja. Sistem yang diperkenalkan pada Maret 2015 ini juga mengintegrasikan softcopy tugas akhir yang telah diperiksa dengan software antiplagiasi untuk kepentingan perpustakaan digital Unika Soegijapranata (Santoso, 2015). Dengan integrasi software antiplagiasi tersebut, mahasiswa dapat belajar mengenai teknik penulisan yang baik sekaligus terhindarkan dari potensi plagiasi yang dapat mengancam masa depannya (Putra, 2015; Sanjaya, 2014).
Gambar 5. Proses pendaftaran wisuda secara online
Revitalisasi dalam e-learning juga dilakukan oleh Unika Soegijapranata pada tahun 2013 dengan menambahkan berbagai fitur yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Keterlibatan perpustakaan dalam memasok pustaka yang dibutuhkan, mendorong praktek yang benar dalam menulis tugas maupun laporan yang bebas dari plagiasi, dan memfasilitasi komunikasi secara realtime berbasis multimedia, merupakan strategi dalam menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi dosen maupun mahasiswa. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi dalam mewujudkan kebutuhan tersebut menjadi langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan strategi tersebut. Alhasil, proses adopsi budaya anti plagiasi ke dalam proses tugas akhir bahkan pada beberapa tugas mata kuliah dapat diterima dengan cepat oleh dosen dan mahasiswa di kampus ini. Bahkan dalam acara Student of The Year (SoTY) 2017, salah satu mahasiswa dapat menjelaskan pemanfaatannya dengan runtut untuk aktivitas perkuliahannya. Saya menyampaikan apresiasi kepada Unit Perpustakaan yang selalu komitmen menjadi mitra dalam sosialisasi dan edukasi bagi mahasiswa dan dosen.
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
15
Gambar 6. Integrasi dengan software anti-plagiasi dalam dalam situs e-learning
Dalam penelitian Unggulan Perguruan Tinggi yang saya lakukan bersama Ibu Posmaria Sitohang dan Ibu Eva Maria Soekesi pada tahun 2014 dan 2015 dengan pembiayaan dari Kementrian Ristek dan Dikti yang berjudul “Pengembangan Model dan Implementasi Kewirausahaan Sekolah Melalui Pemberdayaan Industri Kreatif Game Berbasis Edukasi”, setiap pengajar mempunyai potensi untuk dihubungkan dengan peluang bisnis di bidang game edukasi melalui alat bantu pembuatan permainan yang mudah dipahami oleh semua orang. Kekayaan dosen berupa konten pembelajaran dapat menjadi modal dalam pengembangan bisnis game edukasi (Sanjaya, Soekesi, & Sitohang, 2015). Selain itu, metode pembelajaran berupa permainan digital yang dimainkan oleh siswa dapat meningkatkan ketertarikan dalam belajar. Selanjutnya, melalui penelitian Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2016 dan 2017 yang saya lakukan bersama Dr. Cecilia Titiek Murniati dengan judul “The Integration of Educational Games for Collaborative Learning”, pembuatan game dapat menjadi metode dalam pembelajaran kolaboratif bagi siswa tanpa harus terkait dengan latar belakang pendidikan komputer sebelumnya. Hal ini memungkinkan partisipasi aktif dari setiap peserta pembelajaran untuk bekerjasama menghasilkan konten edukatif melalui aktivitas kreatif yang menarik bagi mereka (Christanti, Sanjaya, & Murniati, 2016). Mahasiswa dari Youngstown State University di Amerika Serikat, Unika Soegijapranata, dan beberapa kampus di Semarang mengekspresikan ketertarikan mereka dalam metode tersebut.
16
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Gambar 7. Pembuatan game sebagai metode pembelajaran kolaboratif di Unika Soegijaparanata dan Youngstown State University
Dalam waktu-waktu mendatang, kemudahan dan kenyamanan bagi mahasiswa, orang tua, dan dosen akan menjadi fokus dengan menitikberatkan pada peningkatan konektivitas berbagai layanan dalam satu genggaman sehingga semua kebutuhan pengguna yang terkait dengan universitas dapat dipenuhi dengan cepat dan fleksibel. Layanan akademik tidak harus diperoleh dengan kehadiran fisik tetapi kualitas layanan tidak boleh berkurang. Biaya yang timbul akibat kehadiran fisik maupun akibat biaya layanan dapat semakin diminimalkan atau bahkan ditiadakan. Dengan begitu, Unika Soegijapranata dapat menjembatani mahasiswa dan dosen untuk menghasilkan value added atau nilai tambah melalui ide dan talenta yang dihubungkan ke dalam peluang-peluang yang ada. Kemampuan mengumpulkan dan mengolah Big Data di dalam universitas akan menjadi salah satu kunci dari kemampuan menghasilkan peluang-peluang tersebut.
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
17
Hadirin yang saya muliakan, Inovasi Layanan dalam Pendidikan Tinggi Bagi perguruan tinggi tradisional, mengembangkan layanan dalam bentuk digital bukanlah hal yang teramat sulit. Sebagai incumbent, perguruan tinggi yang ada saat ini harus dapat merespon dengan baik agar dapat bertahan dan bersaing dengan pemain-pemain baru (King & Baatartogtokh, 2015). Hal tersebut sama seperti bisnis taksi konvensional yang sebetulnya bisa menambahkan fitur aplikasi ke dalam layanan bisnisnya. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat merangkul berbagai ahli di bidang-bidang ilmu tertentu untuk dapat berkontribusi dalam konten pendidikannya. Sama seperti bisnis taksi konvensional yang sebetulnya bisa menciptakan kanal bisnis yang baru dengan mengajak partisipasi dan keterlibatan dari anggotanya dalam penyediaan armada transportasi sehingga dapat membuat struktur tarif menjadi lebih murah. Namun jika melihat layanan dari bisnis taksi yang tidak berubah, yaitu mengantar penumpang sampai tujuan, tentunya ada bagian bisnis inti yang tetap dipertahankan. Bagi konsumen taksi online, pemanfaatan teknologi dimaksudkan untuk mempermudah konsumen dalam mencari kendaraan di dekatnya dan memastikan biaya perjalanan sebelum berangkat melalui fitur GPS, serta menjembatani pembayaran melalui dompet elektronik. Dari sisi perusahaan, teknologi informasi dapat digunakan untuk mengatur distribusi kendaraan dan menerapkan konsep reward and punishment agar penumpang dapat terlayani dengan baik serta meningkatkan loyalitasnya. Berkaca dari AirAsia yang tetap melayani bidang transportasi udara, atau AirBNB yang melayani penginapan bagi penggunanya, atau toko-toko online yang melayani kebutuhan barang bagi pembelinya, atau bahkan disk drive yang tetap melayani fungsi penyimpanan, maka pendidikan tinggi bisa saja tetap mempertahankan layanannya dalam menjadi fasilitator bagi siswa untuk mendapatkan kompetensinya. Hal ini karena karakteristik pendidikan tinggi yang cukup kompleks. Inovasi dalam pendidikan tinggi bisa dilakukan dari sisi layanan untuk mendapatkan rekap aktivitas mahasiswa secara real time, legalisir atau validasi transkrip maupun ijazah dengan mudah, koneksi dengan perusahaan pencari kerja menjadi lebih terbuka, ujian masuk perguruan tinggi maupun ujian dalam perkuliahan yang dapat dilakukan secara mandiri dan tidak terbatas pada ruang dan waktu, kartu mahasiswa berbasis digital yang dapat terkoneksi ke berbagai layanan di perguruan tinggi, pengiriman berkas fisik kepada mahasiswa atau 18
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
alumni yang membutuhkan, penyediaan coworking space berbasis internet untuk penyaluran ide-ide, monetasi konten yang dihasilkan oleh sivitas akademika, atau bahkan crowdfunding untuk projek-projek mahasiswa. Dengan begitu, konektivitas dari sejak menjadi calon mahasiswa, menjadi mahasiswa, sampai dengan menjadi alumni tetap terjalin. Berbagai kesempatan juga dapat dimanfaatkan secara mudah oleh setiap orang yang bergabung di dalam perguruan tinggi. Selain itu, konsep disruptive innovation tidak selalu harus menciptakan produk baru melainkan membuat konsumen mendapatkan layanan yang lebih murah, lebih sederhana, lebih kecil ukurannya, dan seringkali lebih nyaman untuk digunakan. Berbagai inovasi di atas menjadikan mahasiswa tidak harus mengeluarkan dana lebih untuk layanan-layanan konvensional yang dibutuhkan terutama pada saat jauh dari perguruan tinggi, kemudahan dalam menjalani proses belajar, memungkinkan untuk menghasilkan ide-ide yang bisa diwujudkan selama perkuliahan, mendekatkan pada kesempatan untuk ditemukan oleh lapangan kerja atau kesempatan kerja yang ada, serta memungkinkan bagi perguruan tinggi untuk memberikan analisa berdasarkan rekam jejak siswa yang tersimpan dalam Big Data. Bagaimana dengan MOOC? Tentu saja, tidak dapat dihindari. Fasilitas e-learning yang umumnya merupakan bagian dari evolusi perguruan tinggi sebaiknya dapat tersedia dengan baik sebagai pengganti kelas, tambahan dalam kelas, maupun digabungkan dalam bentuk hybrid/blended learning. Bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa saja, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum terutama bagi para alumni yang ingin meningkatkan kemampuannya untuk peningkatan karirnya. Namun tentu saja penyajiannya tidak bisa sama dengan yang telah diterapkan dalam fasilitas e-learning saat ini. Penyajian tidak hanya dilakukan dengan video atau presentasi yang disusun dalam 14 kali perkuliahan saja, tetapi juga dari perubahan konsep penyajian. Konsep gamifikasi dapat membuat pembelajaran semenarik saat siswa bermain. Pemanfaatan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality dalam penyajian materi perkuliahan juga dalam rangka meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran secara lebih aktif. Seperti yang disampaikan oleh Christensen dalam The Innovator’s Dilemma, keengganan untuk berubah dan melihat hal-hal yang baru karena telah terbiasa dan yakin dengan hal-hal lama yang dijalani selama ini hanya akan membawa organisasi dalam ketertinggalan, menjadi tidak kompetitif, dan kemudian lenyap ditelan oleh perubahan. Seringkali perubahan yang diciptakan mungkin
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
19
gagal atau bahkan lebih buruk dari yang telah ada sebelumnya, namun sangat dimungkinkan akan menggantikan pasar di kemudian hari. Gejala ini mungkin sudah dapat mulai kita lihat dalam pasar mobil elektrik yang semula tidak dilirik karena industri otomotif yang relatif stabil, serta kecepatan dan kualitas produknya masih belum terkalahkan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, mobil elektrik akan menggantikan produk pemenang dari industri otomotif saat ini. Hal yang sama juga terjadi pada pembelajaran elektronik yang saat ini dinilai belum masuk dalam tahapan mampu menggantikan pembelajaran konvensional dengan kelebihannya akan interaksi antara dosen dan mahasiswa. Pembelajaran elektronik memerlukan waktu untuk menyesuaikan dan membuktikan perannya secara lebih maksimal. Belum tentu pembelajaran elektronik di masa yang akan datang sama seperti yang kita lihat saat ini. Berbagai penyempurnaan baik dari metode pembelajaran, pendekatan kepada siswa, maupun teknologi yang semakin mudah serta adanya kemungkinan perubahan kebutuhan dalam masyarakat, dapat menjadikan pembelajaran elektronik menjadi salah satu yang disukai oleh masyarakat. Hadirin yang saya muliakan, Penutup Dalam salah satu proposal penelitian yang sedang saya ajukan tahun ini, pembelajaran elektronik yang dapat disesuaikan oleh masing-masing siswa secara kustom dimungkinkan dapat terjadi karena keberadaan Big Data, Semantic Web, dan Internet of Things. Perilaku setiap siswa dalam pembelajaran, konten pembelajaran dalam setiap mata kuliah, dan pustaka yang terkait dari berbagai situs di internet akan menjadi kolaborasi proses pembelajaran yang menarik. Pustaka dengan kualitas yang baik dimungkinkan untuk hadir di masing-masing akun e-learning siswa secara otomatis dengan menyesuaikan perilaku siswa dan mata kuliah. Konektivitas informasi dari berbagai sumber di internet akan semakin memudahkan siswa dalam memperkaya dan memperdalam kualitas pembelajaran. Melalui perangkat elektronik yang cerdas, mendukung mobilitas penggunanya, dan memudahkan dalam mengakses konten pembelajaran yang disediakan oleh perguruan tinggi, siswa akan semakin fleksibel dalam belajar dan memperdalam suatu pengetahuan. Kolaborasi dan metode pembelajaran kolaboratif yang makin mudah diterapkan melalui perangkat cerdas, semakin memperkaya kualitas 20
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
pembelajaran tanpa meninggalkan interaksi dengan sesama siswa. Untuk itu ke depannya, Perguruan Tinggi harus selalu bergerak menemukan berbagai hal yang baru agar dapat menjadi pemimpin dari disruptive innovation atau adaptif menjadi bagian dalam perubahan yang radikal agar tidak tertinggal dan tergantikan oleh yang baru. Transformasi perguruan tinggi yang lebih baik, lebih mudah (termasuk dari sisi finansial), lebih sederhana, dan lebih nyaman merupakan usaha terus-menerus yang tidak boleh berhenti. Dengan begitu, Perguruan Tinggi dapat menjadi lingkungan yang terus berkembang dan menginspirasi semua warga di dalamnya. Hadirin yang saya muliakan, Ucapan Terima Kasih Rasanya masih kemarin saya masuk ke Unika Soegijapranata dan menjalani serangkaian wawancara seleksi untuk lowongan dosen, bertemu dengan Pak Yanto dan Bu Etty yang ditugaskan oleh universitas menjadi Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer pada saat keluarnya SK pendirian program studi. Tanpa beliau berdua, saya rasa tidak mungkin saya bisa berdiri di sini menyambut Bapak Ibu hadirin semua. Pada waktu itu, beliau berdua mengambil keputusan untuk memilih saya sebagai dosen dari sekian banyak calon yang mendaftar pada saat itu. Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau berdua. Pada saat wawancara, Bu Etty menanyakan apakah saya mempunyai cita-cita menjadi seorang professor? Tanpa pikir panjang saya jawab, pasti. Karena dalam benak saya pada saat itu, menjadi profesor adalah menjadi pengajar yang sungguh-sungguh sehingga diakui pada saat tua nanti sebagai professor. Ternyata, baru saya sadari beberapa tahun kemudian bahwa menjadi seorang profesor harus berurusan dengan penelitian dan publikasi selain semata-mata hal mengajar. Semua tersebut nantinya dinilai sebagai bentuk poin-poin untuk diajukan sebagai syarat dosen tetap dengan jabatan akademik pertama sebagai Asisten Ahli. Untunglah pada saat itu, ada hobi menulis buku yang bisa diakui dan saya mulai tekuni semenjak lulus dari kuliah S1 karena provokasi dari pakar internet Dr. Onno W. Purbo. Jika saja pada waktu itu Pak Onno tidak berulang-ulang mengajak dan menanyakan kembali minat untuk menulis buku, kemungkinan besar menulis buku bukanlah bagian dari hidup saya. Provokasi yang tidak kenal lelah dan
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
21
kerendahhatian beliau meskipun terkenal sebagai pakar di tingkat nasional, sangat menginspirasi hidup saya. Elex Media merupakan salah satu penerbit yang banyak mendorong dan menerima karya-karya saya sehingga menjadi buku-buku di tingkat nasional. Bapak Vincent Sugeng Hardojo dan Ibu Elizabeth Aribawa merupakan orang-orang yang saya kenal pertama kali pada saat memulai aktivitas menulis buku di Elex Media pada awal tahun 2001. Keduanya memberikan pengalaman luar biasa baik dalam hal penulisan buku, memahami pasar buku, dan kerjasama dengan pihak lain. Perkenalan dengan Pak Onno, Elex Media, dan dunia buku, tidak lepas dari sejarah aktivitas organisasi bersama dosen pembimbing saya almarhum Bapak Edhi Nugroho dan teman baik saya Dwi Saputro, yang memutuskan untuk aktif mengembangkan teknologi internet dengan membentuk organisasi baru di kampus. Ide-ide baru dan passion almarhum Pak Edhi dalam mempelajari hal-hal baru membuat saya belajar banyak mengenai hasrat untuk terus menimba ilmu dan mendalami minat sampai dengan kualitas tertentu yang diharapkan. Semangat beliau dalam berbagi dengan mahasiswa menjadi salah satu inspirasi bagi saya ketika bekerja di kemudian hari. Teman baik saya Dwi Saputro, merupakan teman diskusi yang penuh antusias dan menjadi teman yang luar biasa dalam belajar hal-hal baru. Bersama Dwi, kami berlomba menulis ide-ide kami di surat kabar Jawa Tengah dan nasional. Salah satu kebiasaan kami ketika honor menulis sudah diterima adalah mentraktir teman-teman organisasi di warung bakso depan kampus. Aktivitas menulis ini terus berlanjut, terutama di Suara Merdeka karena adanya kesempatan dari Bapak Asep Bina Septriono yang mengelola halaman teknologi informasi. Kesempatan dan kepercayaan lain, yang diberikan oleh Prof. Dr. Budi Widianarko selaku Rektor pada tahun 2013 bagi saya untuk terlibat sebagai Wakil Rektor telah memberikan keleluasaan untuk dapat secara langsung menerapkan keilmuan saya di bidang sistem informasi agar dapat bermanfaat bagi kampus ini. Selain itu, bagai sumur yang tidak pernah kering, memberikan inspirasi dan wawasan baru dalam empat tahun terakhir ini bekerja bersama beliau. Adalah kesempatan yang luar biasa untuk dapat belajar secara langsung dan dari dekat dari sosok yang saya anggap sebagai mentor, kakak, sekaligus pimpinan. Menjadi Guru Besar merupakan salah satu inspirasi yang berdampak dari beliau. Karena pada saat saya bergabung sebagai dosen di kampus ini, beliau di usia 40 tahun juga dikukuhkan sebagai salah satu Guru Besar di Unika Soegijapranata.
22
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Ketika menilik ke belakang, rasa-rasanya kedua orang tua saya, almarhum Bapak Gunadharma Halim dan Ibu Haryani Santoso telah meletakkan kebiasaan yang saat ini bermanfaat bagi hidup saya. Sehari-harinya saya melihat keduanya punya aktivitas membaca yang kuat. Paling tidak, lima surat kabar yang datang setiap hari untuk diantar kepada pelanggan merupakan bacaan yang wajib dibaca. Karena biasanya pelanggan akan menanyakan kabar terbaru apa yang dimuat pada hari itu. Tanpa kebiasaan membaca, sangat sulit untuk selalu siap menjawab pertanyaanpertanyaan itu. Meskipun pada saat saya kecil merasakan mengantar koran ke semua pelanggan sebelum sekolah merupakan aktivitas yang berat, namun saya mendapatkan kesempatan untuk belajar banyak hal, termasuk mengelola bisnis sejak dini. Kebiasaan membaca akhirnya berkembang menjadi penulis dan editor karena almarhum ayah saya seringkali meminta bantuan untuk mengetikkan materi buku yang dipakainya dalam mengajar di salah satu sekolah nasional di Semarang. Coretan-coretan akibat pembetulan kata depan dan kata sambung, serta kalimat yang benar menurut bahasa Indonesia, sangat membekas dalam kebiasaan saya menulis buku dan mengoreksi skripsi mahasiswa. Kakak saya, Indra Sanjaya, merupakan orang pertama yang menginspirasi dalam hal ilmu komputer. Setiap kali ia pulang dari kursus pemrograman, buku yang diletakkan di sebelah komputer menimbulkan rasa ingin tahu untuk mencoba. Kadangkala komputer dikunci karena kejahilan saya, namun akhirnya dibuka karena (mungkin) saya sudah mulai cukup umur atau kerusakan lebih besar yang ditimbulkan jika saya terus mencoba membuka kunci tersebut. Adik saya, Aryanto Sanjaya merupakan teman diskusi serumah saat kami berdua sama-sama studi di Semarang. Cerita tentang komunitasnya yang jauh berbeda dengan komunitas saya, menambah wawasan baru dalam hidup saya. Kata terima kasih mungkin tidak cukup untuk menggambarkan rasa syukur saya kepada istri saya Lucia Sianny Octavia, S.Kom, anak-anak saya Kezia Patricia Sanjaya dan Michael Giovanni Sanjaya. Mereka selalu menjadi motivasi saya untuk menghasilkan karya-karya terbaik dalam profesi yang saya tekuni. Ketiganya selalu mendukung saya meskipun hari-hari bersama dan liburan seringkali tersita dan berlalu begitu saja karena berbagai pekerjaan yang harus diselesaikan. Terima kasih juga kepada Ayah dan Ibu mertua yang kadangkala menjadi tempat penitipan dan antar-jemput anak-anak kami ketika saya sedang tugas keluar kota.
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
23
Hadirin yang saya muliakan, Perkenankanlah kini saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi semangat, membantu dalam proses, serta mendukung dalam proses pencapaian gelar Guru Besar ini. 1. Prof. Dr. DYP Sugiharto selaku koordinator Kopertis VI Jawa Tengah dan jajarannya yang selalu membantu dalam informasi dan komunikasi selama proses pengurusan jabatan akademik saya, 2. Seluruh pengurus Yayasan Sandjojo di bawah pimpinan Dr. Agus Suryono, 3. Para Wakil Rektor, Bu Augustina Sulastri, Bu Inneke Hantoro, Bu Lita Widyo Hastuti, dan Bu Marcella Elwina Simandjuntak yang telah menjadi rekan serius dalam berdiskusi, bercanda, maupun memecahkan masalah secara bersamasama, 4. Seluruh anggota Senat Unika Soegijapranata yang telah menyetujui pengajuan jabatan guru besar saya. 5. Seluruh anggota Dewan Penyantun Unika Soegijapranata, 6. Rekan-rekan dosen dan tenaga kependidikan di Fakultas Ilmu Komputer (Pak Yanto, Pak Berdi, Pak Erdhi, Pak Yoga, Bu Brenda, Pak Hendra, Pak Yuli, Pak Marlon, Bu Rosita, Bu Shinta, Bu Annisa, Pak Rizky, Pak Agus, Bu Puji, dan Pak Khundori), 7. Rekan-rekan dosen Magister Manajemen (Bu Ferijani, Bu Lucky, Bu Bertha, Bu Untari, Bu Enny, dan Pak Wisnu), 8. Magister Lingkungan dan Perkotaan (Pak Tjahjono, Pak Benny, Pak Donny, Pak Wiyanto dan Bu Oely) atas perhatian dan dukungannya, 9. Seluruh staf sekretariat Rektorat (Pak Dadut, Bu Vera, Bu Devi, dan Bu Alam) dan LPSDM (Pak Valentinus Suroto, Pak Nowo, dan Bu Sisca) yang telah bekerja keras dalam memperlancar proses pengajuan jabatan akademik dan mendukung berbagai berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan guru besar saya. 10. Para mahasiswa Sistem Informasi, Magister Manajemen (konsentrasi Technopreneurship), dan PMLP yang menjadi alasan bagi saya untuk terus menekuni profesi ini. 24
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
11. Semua pimpinan dan staf lembaga, biro dan unit kerja di lingkungan Unika Soegijapranata atas dukungan dan kerjasamanya. 12. Secara khusus saya ucapkan terimakasih kepada Pak Yoga (MSI), Bu Lenny (SSCC), Pak Anggara (Penerbitan) Pak Agus (Humas), Pak Ernanto (Webmaster), Bu Eka (International Office), Bu Kris (PPT), dan Pak Pandit (CLT), atas dukungannya kepada saya dalam menjalankan fungsi Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan, 13. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Pak Alvon (BAA) dan Bu Ratih (Perpustakaan), yang selalu menjadi teman diskusi dalam menghasilkan berbagai layanan akademik yang inovatif bagi kampus ini, 14. Pak Susilo Toto Rahardjo yang telah memberikan kesempatan bagi saya bergabung di Unit Pengembangan Komputer Fakultas Ekonomi (UPKFE) UNDIP untuk mengasah kemampuan dalam mengajar, menciptakan produk kursus internet, sekaligus mendapatkan uang saku yang cukup besar bagi ukuran mahasiswa pada waktu itu, 15. Romo Sastra, yang telah mengirim saya, dengan caranya yang khas dan mengejutkan, untuk studi S2 ke Assumption University di Bangkok pada tahun 2005, 16. Saudariku Henny Putri dan suami, atas persahabatannya yang indah dan dukungannya kepada saya dan istri pada saat studi di Bangkok tahun 2005 bahkan sampai sekarang, 17. Dr. Saranphong Pramsane dan Dr. Chanintorn J. Nukkon (Assumption University) yang menjadi pembimbing pada saat studi lanjut saat S2 sampai dengan S3, dan menjadi bagian penting dalam mengawali aktivitas penulisan ilmiah yang saya lakukan, 18. Dr. AB Susanto, Dr. I Made Wiryana, Prof Fauzy, Dr. Musa Yosep, Dr. Retno Sunu, dan seluruh tim pengelola Program Pengembangan Doktor (P2D) Beasiswa Unggulan Kemendikbud, 19. Prof Rolly Intan (UK Petra) dan Prof Eko Sediono (UKSW) yang telah menjadi reviewer bagi karya ilmiah saya dalam usulan jabatan akademik,
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
25
20. Prof Andreas Lako (Unika Soegijapranata) dan Prof Ferdy Rondonuwu (UKSW) yang telah mereview orasi ilmiah ini, 21. Panitia Upacara Pengukuhan yang telah bekerja keras untuk mewujudkan acara ini, dan 22. Semua warga Unika Soegijapranata yang saya cintai.
26
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Daftar Pustaka
Anaraki, F. B., & Htun, M. H. (2015). E-Learning at Assumption University. International Journal of the Computer, the Internet and Management, 23(1), 6–11. Retrieved from http://www.ijcim.th.org/past_editions/2015V23N1/3Page6. pdf Archer, W., Garrison, R., & Anderson, T. (2013). Adopting Disruptive Technologies in Traditional Universities: Continuing Education as an Incubator for Innovation. Canadian Journal of University Continuing Education, 25(1), 13–30. http://doi.org/10.21225/D5Z015 Bilgihan, A. (2016). Gen Y Customer Loyalty in Online Shopping: An Integrated Model of Trust, User experience and Branding. Computers in Human Behavior, 61, 103–113. http://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.014 Boon, R. (2017, May 31). Orchard Road “should not sleep”: Metro’s retail chief David Tang. The Straits Times. Retrieved from http://www.straitstimes.com/ business/companies-markets/orchard-road-should-not-sleep Bower, J. L., & Christensen, C. M. (1995). Disruptive Technologies: Catching the Wave. Harvard Business Review, 43–53. Retrieved from https://hbr.org/1995/01/ disruptive-technologies-catching-the-wave Buhalis, D. (2004). eAirlines: Strategic and tactical use of ICTs in the airline industry. Information and Management, 41(7), 805–825. http://doi.org/10.1016/j. im.2003.08.015 Chan, F. (2017, May 1). Change the shops, not the street, to save Orchard Road. The Straits Times2. Retrieved from http://www.straitstimes.com/singapore/ change-the-shops-not-the-street-to-save-orchard-road Chang, H. L., & Yang, C. H. (2008). Do airline self-service check-in kiosks meet the needs of passengers? Tourism Management, 29(5), 980–993. http://doi. org/10.1016/j.tourman.2007.12.002
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
27
Christanti, A. R., Sanjaya, R., & Murniati, C. T. (2016). Developing Educational Game for Collaborative Learning. In Proceedings of International Seminar on Application for Technology of Information and Communication Science and Technology for a Better Future. Semarang, Indonesia: Dian Nuswantoro University. Christensen, C. M. (1997). The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firms to Fail. Business. Boston, Massachusetts, USA: Harvard Business School Press. http://doi.org/10.1515/9783110215519.82 Christensen, C. M., & Eyring, H. J. (2011). The Innovative University: Changing the DNA of Higher Education from the Inside Out. San Francisco, CA, USA: Jossey-Bass. Christensen, C. M., Johnson, C. W., & Horn, M. B. (2017). Disrupting Class, Expanded Edition: How Disruptive Innovation Will Change the Way the World Learns (Expanded E). New York, NY, USA: McGraw-Hill Education. Flavin, M. (2012). Disruptive technologies in higher education. In Research in Learning Technology (Vol. 20, pp. 102–111). http://doi.org/10.3402/rlt. v20i0.19184 Garrison, D. R., & Kanuka, H. (2004). Blended learning: Uncovering its transformative potential in higher education. Internet and Higher Education, 7(2), 95–105. http://doi.org/10.1016/j.iheduc.2004.02.001 Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2016). Higher education and the digital revolution: About MOOCs, SPOCs, social media, and the Cookie Monster. Business Horizons, 59(4), 441–450. http://doi.org/10.1016/j.bushor.2016.03.008 King, A. A., & Baatartogtokh, B. (2015). How useful is the theory of disruptive innovation? MITSloan Management Review, 57(1), 77–90. http://doi. org/10.1017/CBO9781107415324.004 Luhur, P. A. (2015a, May 6). Unika Rilis Aplikasi Kampus di Android. Suara Merdeka. Retrieved from http://berita.suaramerdeka.com/unika-rilis-aplikasikampus-di-android/
28
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Luhur, P. A. (2015b, September 25). Ijazah Tersentralisasi Timbulkan Masalah Baru. Suara Merdeka. Retrieved from http://berita.suaramerdeka.com/ijazahtersentralisasi-timbulkan-masalah-baru/ Pappano, L. (2012, November 2). The Year of the MOOC. New York Times. Retrieved from http://www.nytimes.com/2012/11/04/education/edlife/massiveopen-online-courses-are-multiplying-at-a-rapid-pace.html Pereira, M., & Kitano, M. (2016, June 5). Shoppers’ paradise lost? Singapore’s malls suffer as locals, tourists curb spending. Reuters. Retrieved from http://www. reuters.com/article/us-singapore-retail-idUSKCN0YS007 Putra, T. D. H. (2015, March 10). Unika Terapkan Sistem Skripsi Bebas dari Plagiarisme. Kronik. Retrieved from http://news.unika.ac.id/2015/03/unikaterapkan-sistem-skripsi-bebas-dari-plagiarisme/ Sanjaya, R. (2014, March 3). Software Antiplagiasi, Selamatkan Masa Depan. Suara Merdeka. Retrieved from http://news.unika.ac.id/2014/03/softwareantiplagiasi-selamatkan-masa-depan/ Sanjaya, R. (2016, August 26). Masa Depan E-Learning. Suara Merdeka. Semarang, Indonesia. Retrieved from http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/masadepan-e-learning/ Sanjaya, R. S., Soekesi, A. E. M., & Sitohang, A. P. S. (2015). Technology Entrepreneurship Model Development for Teachers. International Journal of Technoentrepreneurship, 3(1), 60–66. http://doi.org/10.1504/ IJTE.2015.067106 Santoso, A. D. (2015, March 2). Pendaftaran Wisuda Menggunakan Sistem Online. Kronik. Retrieved from http://news.unika.ac.id/2015/03/pendaftaranwisuda-menggunakan-sistem-online/ Singh, B. (2016, April 28). No tenants... And no shoppers. The Straits Times. Retrieved from http://www.straitstimes.com/lifestyle/fashion/no-tenants-and-noshoppers Smalani, R. H. (2016, June 4). The Big Read: After decades at the top, Orchard Road faces a time of reckoning. Today. Retrieved from http://www.todayonline. com/singapore/big-read-after-decades-top-orchard-road-faces-time-
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
29
reckoning Tarigan, J. T., Purbo, O. W., & Sanjaya, R. (2010). Business-Driven Information System. Jakarta: Elex Media Komputindo. Tay, T. F. (2017, June 9). Great Singapore Sale kicks off with launch of new GoSpree mobile app. The Straits Times. Retrieved from http://www.straitstimes.com/ singapore/great-singapore-sale-kicks-off-with-launch-of-new-gospreemobile-app Taylor, A. (2012). A Study of the Information Search Behaviour of the Millennial Generation. Information Research, 17(1). Wahyu, I. (2016, February 23). Akses Pendaftaran Menjadi Lebih Mudah dan Cepat. Kronik. Retrieved from http://news.unika.ac.id/2016/02/akses-pendaftaranmenjadi-lebih-mudah-dan-cepat/
30
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Riwayat Hidup A. DATA PRIBADI Nama lengkap
: F. Ridwan Sanjaya
Tempat/tanggal lahir : Demak, 17 Juli 1977(anak kedua dari tiga bersaudara pasangan (alm) Gunadharma Halim dan Haryani Santoso Nama istri
: Lucia Sianny Octavia
Anak
: Kezia Patricia Sanjaya, Michael Giovanni Sanjaya
Alamat rumah
: Jalan Bukit Tuton No. 6, Semarang
Alamat kantor : Jl. Pawiyatan Luhur IV/1, Semarang 50234, Telp. +62-24-8441555, Fax.+62-24-8445265 E-mail
:
[email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN •
TK Keluarga Demak
•
SD Keluarga Demak (kelas 1 s.d. 3)
•
SD Negeri 2 Demak (kelas 4 s.d 6)
•
SMP Negeri 2 Demak (lulus 1992)
•
SMA Negeri 1 Demak (lulus 1995)
•
S1 Program Studi Manajemen, Universitas Diponegoro (1995-2001)
•
S1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Stikubank (1996-2000)
•
S2 Internet and E-Commerce Technology, Assumption University Bangkok (2005-2006)
•
S3 Computer Information System, Assumption University Bangkok (2008-2011)
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
31
C. RIWAYAT PEKERJAAN Riwayat Jabatan Akademik di Unika Soegijapranata Calon Pegawai Tetap : 1 Oktober 2002 – 30 September 2003 Asisten Ahli
: 1 April 2004
Lektor
: 1 November 2006
Lektor Kepala
: 1 Desember 2008
Guru Besar
: 1 April 2017
Pengalaman Kerja •
Instruktur di Unit Pengembangan Komputer Fakultas Ekonomi UNDIP (1997-2000)
•
Instruktur di Laboratorium Komputer Unisbank (2000-2001)
•
Penulis Buku Teknologi Informasi di Elex Media dan Penerbit ANDI (2001-sekarang)
•
Kepala Penjualan di PT. Wahyu Kencana Abadi (2001-2002)
•
Dosen Unika Soegijapranata (2002-sekarang)
•
Kepala Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer (2002-2005)
•
Konsultan rubrik Konsultasi Internet di Suara Merdeka (2005-2015)
•
Wakil Dekan bidang Akademik/Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer (2006-2007)
•
Dekan Fakultas Ilmu Komputer (2007-2008)
•
Kepala Program Game Technology (2011-2013)
•
Kepala Kantor Internasional (2011-2013)
•
Tenaga Ahli “Curriculum Development Consultant” PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (2013-2016)
32
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
•
Wakil Rektor bidang Akademik (2013-2016)
•
Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan (2016-sekarang)
Bidang Keahlian dan Minat •
Internet, E-Commerce, E-Learning, dan Pengembangan Web
•
Pengembangan Game dan Teknologi Game
•
Manajemen Teknologi dan Sistem Informasi Kota
•
Industri Kreatif dan Techno-entrepreneurship
Keanggotaan dalam Profesi •
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) sejak 2011
•
International Association of Computer Science and Information Technology (IACSIT) sejak 2009
•
Institute of Electronics, Information and Communication Engineers (IEICE) sejak 2011
•
International Economics Development Research Center (IEDRC) sejak 2012
•
Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM) sejak 2012
Penghargaan •
Penerima Beasiswa Unggulan Program Pengembangan Doktor, BPKLN Kemendikbud, 2012
•
Lulusan Summa Cum Laude, PhD in Computer Information Systems, Assumption University, 2012
•
Penerima Beasiswa Unggulan P3SWOT untuk Penulis, BPKLN Kemendikbud, 2010
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
33
•
Dosen Berprestasi Nasional, Dirjen Dikti, 2007
•
Dosen Berprestasi II Tingkat Jawa Tengah, Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, 2007
•
Lulusan Summa Cum Laude, Master of Science in Internet and E-Commerce Technology, Assumption University, 2007
•
Dosen Berprestasi III Tingkat Universitas, Unika Soegijapranata, 2005
D. PUBLIKASI Karya Tulis dalam Bentuk Buku Terdapat 108 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo (Kelompok Kompas Gramedia) dan Penerbit ANDI Yogyakarta dari tahun 2001 sampai sekarang, baik ditulis sendiri maupun bersama dengan penulis lain, dosen, dan mahasiswa dalam bidang komputer, IT-Bisnis, dan IT-Psikologi.
1. Membuat Aplikasi WAP dengan PHP Ridwan Sanjaya, Onno W. Purbo PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001 2. MySQL dan Koneksi Data Melalui Visual Basic Ridwan Sanjaya, Onno W. Purbo PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002 3. Membangun Web dengan JSP (JavaServer Pages) Ridwan Sanjaya, Onno W. Purbo PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002 4. Pemrograman Client/Server dg MySQL VB API Yoni Eza Ikhmawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003 5. Membuat Aplikasi Windows Multiplatform dengan Java GUI Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003
34
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
6. Pemrograman di Linux dengan Java Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003 7. Koneksi Database-ASP Tanpa DSN Ridwan Sanjaya, Felix Andreas PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003 8. Pengolahan Database dengan Visual Basic .NET Helmy, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003 9. Pengolahan Database SQL Server 2000 dengan Java 2 Helmy, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003 10. Membangun Jaringan Komputer dengan Linux Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 11. Mempercantik Desain Form pada Visual Basic 6.0 Ridwan Sanjaya, Helmy PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 12. Pemrograman Database MySQL 4 dengan Bahasa C di Linux Ridwan Sanjaya Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2004 13. Trik Memperindah Website dengan Menu Dinamis Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004 14. Membuat Laporan PDF berbasis Web dengan PHP 5.0 Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 15. Pengolahan Database MySQL 5 dengan Java 2 Ridwan Sanjaya, Komunitas PROXIE PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 16. Trik Instalasi Multi-OS dengan XOSL Kristophorus Hadiono, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
35
17. Membuat Menu Cantik untuk Aplikasi VB 6.0 Ridwan Sanjaya Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2005 18. Mudah Menguasai Linux Fedora Core 3 Ridwan Sanjaya, Komunitas PROXIE Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2005 19. Administrasi Jaringan Komputer Lintas Platform Ridwan Sanjaya, Paulus Ricky K, Bastian Rae L PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 20. Trik Mengelola Kuota Internet Bersama dengan SQUID Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 21. Membuat Desain Autorun CD dengan Flash MX 2004 Ridwan Sanjaya, Rosita Herawati PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 22. File Sharing dan Remote Access Windows dan Linux Ridwan Sanjaya, Edward Christoforus Mo’a PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 23. Pemrograman Database MySQL dengan Bahasa Pascal di Linux Kristophorus, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 24. Membuat CD Aplikasi Digital Profile untuk Melamar Kerja dengan Visual Basic 6.0 Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006 25. Pemrograman Database Visual Basic 6.0 dan Access 2000/XP/2003 Tingkat Lanjut Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006 26. Flash 8 untuk Pemula Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006
36
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
27. Flash 8 Lanjutan Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006 28. Rekayasa Grafis dengan Menggunakan PHP Ridwan Sanjaya Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006 29. Membuat Katalog Komersial dengan Flash 8 Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006 30. Membuat Blog dengan Blogspot Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007 31. Membangun Website Komunitas dengan Plume Ridwan Sanjaya, Tommy Hendrawan Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2007 32. Kiat-Kiat Praktis Menguasai Teknologi Informasi Ridwan Sanjaya Penerbit Atmajaya, Yogyakarta, 2007 33. Membuat Blog dengan Blogspot Lanjutan Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 34. Kolaborasi Visual Basic 6.0 dan Access 2007 Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 35. Mudah Membangun Web E-Learning Ridwan Sanjaya, Marlon Leong Penerbit Atmajaya, Yogyakarta, 2008 36. Most Wanted Blogging Tips Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 37. Pemanfaatan Blog untuk Bisnis, Hobby, dan Pendidikan Ridwan Sanjaya, Posmaria S. Sitohang PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
37
38. Most Wanted Blogging Tips RELOADED Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 39. Meningkatkan Finansial Dosen, Guru, dan Mahasiswa dengan Blogspot dan AdSense Ridwan Sanjaya, William Sutanto PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 40. Membangun Layanan Blog Sendiri dengan WordPress Multi User Ridwan Sanjaya, Rezky Trenggono PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008 41. Blogspot Top Secret Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 42. Cara Kilat Mempunyai Website Sendiri Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 43. Panduan Cepat Menguasai Facebook Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 44. Step By Step Blogspot Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 45. Bisnis Menggunakan Facebook Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 46. Creative Facebook for Business Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 47. Membuat Aplikasi Manajemen Stok Gudang (Warehouse) dengan Access 2007 Asih Widi Harini, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009
38
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
48. Kreasi Ratusan Blog Wordpress Agus Suryono, Heru Kurniawan, Ridwan Sanjaya Penerbit Atmajaya, Yogyakarta, 2009 49. Most Wanted Tips of Facebook Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 50. Main Facebook Pakai Ponsel Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 51. Most Wanted Tips of Plurk Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 52. Panduan Cepat Menguasai Twitter Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 53. Panduan Cepat Menguasai Plurk Florentina Ek, Arista Prasetyo Adi & Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 54. Most Wanted GAMES of Facebook Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 55. Membangun Kerajaan Bisnis Online Wisnu Sanjaya, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 56. Membuat Laporan PDF untuk Aplikasi Web dengan PHP 5 Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 57. Most Wanted Tips of Twitter Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 58. Creative Digital Marketing Ridwan Sanjaya, Josua Tarigan PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
39
59. Panduan Cepat Menguasai Windows 7 Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 60. Cara Kilat Mempunyai Website Sendiri – Lanjutan Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 61. Most Wanted Blogging Tips REBIRTH Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 62. Kolaborasi Dahsyat Blog dan Facebook Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009 63. Most Wanted Tools for WordPress Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 64. Membuat DVD Keluarga dengan Nero Vision Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 65. 101+ Solusi Ahli Komputer (Internet, Website, dan Blog) Ridwan Sanjaya, Fredy Setyawan Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2010 66. 101+ Solusi Ahli Komputer (Virus, Ponsel, dan komputer) Ridwan Sanjaya, Fredy Setyawan Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2010 67. Panduan Cepat Menguasai Excel 2010 Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 68. Business-Driven Information System Josua Tarigan, Onno W. Purbo, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 69. Blog untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 40
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
70. Membuat Blog dengan Blogspot – New Version Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 71. Website Praktis dengan Google Sites Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 72. Parenting untuk Internet Pornografi Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo, Arista Prasetyo Adi PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 73. Panduan Cepat Menguasai PowerPoint 2010 Asih Widi Harini, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 74. Panduan Cepat Menguasai Word 2010 Nyoto Kurniawan, Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 75. Cara Kilat Rekayasa Foto Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 76. Foursquare Jerry Rumkeny, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 77. Meningkatkan Omzet Penjualan Melalui Blog Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 78. Most Wanted Tips of PowerPoint 2010 Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 79. Trik Rahasia Desain Blog untuk Cari Duit Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 80. Most Wanted Tips of Excel 2010 Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
41
81. Most Wanted Tips of BlackBerry Jerry Rumkeny, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010 82. Stimulasi Kecerdasan Anak Menggunakan Teknologi Informasi Christine Wibhowo, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 83. Cari Duit dengan Paid Review & Blogger Ferdinand Budi Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 84. Kolaborasi Dahsyat Blog dan BlackBerry Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 85. Best of the Best Most Wanted Blogging Tips Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 86. Menciptakan Passive Income lewat Blog Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 87. 101 Template Instan untuk Blog Bisnis Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 88. Cari Duit dari Bisnis Afiliasi Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 89. Solusi Dahsyat Permasalahan BlackBerry Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 90. Menyiasati Tren Digital pada Anak dan Remaja Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 91. Most Wanted Tips of Internet Marketing Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 42
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
92. Cari Duit dari Bisnis Afiliasi Lokal Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 93. BlackBerry for Business Jerry Rumkeny, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011 94. Makin Gaul dengan Google+ Jerry Rumkeny, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 95. Makin Mudah Membuat Website Sendiri dengan tumblr Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 96. Tips Dahsyat Mengubah Tampilan Blogspot Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 97. Web Makin Dahsyat dengan Jquery Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 98. Most Wanted Tips Of SEO (Search Engine Optimization) Ferdinand Budi Kurniawan, Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 99. Tampil Maksimal ngeBlog di Posterous Arista Prasetyo Adi, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 100. Most Wanted Tips of Internet Speed Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 101. Mudah Membuat Game Sendiri Erdhi Widyarto Nugroho, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012 102. Most Wanted Tips of WiFi Anti-Hacking Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
43
103. Mudah Membuat Game Profesional dengan GameMaker Ridwan Sanjaya, Erdhi Widyarto Nugroho PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014 104. Most Wanted Tips of Microsoft Word 2007, 2010, 2013 Nyoto Kurniawan, Ridwan Sanjaya Penerbit Andi, Yogyakarta, 2014 105. Mudah Membuat Game dan Potensi Finansialnya dengan Unity 3D Baskara Arya Pranata, Andre Kurniawan Pamoedji, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2015 106. Mudah Membuat Game Edukasi Berbasis Android Ridwan Sanjaya, Aprilia Ratna Christanti, Michael Satrio Prayogo PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2016 107. Mudah Membuat Game Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dengan Unity 3D Andre Kurniawan Pamoedji, Maryuni, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017 108. Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya Timotius Edwin, Naftalita Calista, Ridwan Sanjaya PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017
Artikel Ilmiah 1. Developing Educational Game for Collaborative Learning, Proceedings of iSemantic 2016, Semarang, Agustus 2016 2. Mobile Games Platforms for Teachers’ Entrepreneurship in Education, Proceedings of International Conference on Teaching and Learning 2015, Chulalongkorn University, Thailand, Oktober 2015. 3. HTML5 Features Integration in Green Ajax to Implement More Efficient Push Technology, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 22 No.2, Assumption University of Thailand, 2014
44
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
4. Technology Entrepreneurship Model Development for Teachers, International Journal of Technoentrepreneurship, Vol. 3 No. 1, 2015 5. Technical Aspect of Providing the E-Learning Material for Art and Culture, International Journal of the Computer, the Internet and Management, (IJCIM), Vol 22 No SP2, Assumption University of Thailand, Desember 2014. 6. Wayang, Tolerance and the Internet, International Journal of Education and Applied Research, Vol. 2 Issue 2, 2012 7. Leveraging Information Technology to Stimulate Social Entrepreneurship among the Underprivileged Community, International Journal of Computer Science & Technology (IJCST), Vol III Issue III, Ver 1, 2012 8. Benefits and Limitations of E-Learning Using WordPress, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 18 No.SP1, Assumption University of Thailand, Februari 2011. 9. Green Ajax Implementation on the Wireless Local Area Network using Randomized Cue Applications, International Journal of Information and Education Technology (IJIET), Singapore, Vol. 1, No. 1, 2011. 10. Mobile Traffic Evaluation for Fuzzy-Based Application Using Green Ajax, Proceeding of IEEE 3rd International Conference on Communication Software and Networks (ICCSN), Xi’an, China, Mei 2011. 11. Trade-off Analysis for Web Application using Green Ajax, Proceeding of IEEE International Conference on Management of Innovation and Technology (ICMIT), Singapore, June, 2010. 12. Web Traffic Reduction for Infrequent Update Application Using Green Ajax, Proceeding of the 2nd IEEE International Conference on Information Management and Engineering (ICIME), Chengdu, China, April 2010. 13. Critical Aspects of Psychology in eLearning Implementation, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 18 No.SP1, Assumption University of Thailand, Desember 2010. 14. Collaboration of Blog and Social Networking for eLearning, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 17 No.SP1, Assumption University of Thailand, Maret 2009. Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
45
15. Analyzing the Benefits of Using RDF on the eLearning Website, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 17 No.SP1, Assumption University of Thailand, Maret 2009. 16. Providing the eLearning Services for the Blog, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 16 No.SP3, Assumption University of Thailand, Desember 2008. 17. Developing Multimedia EFL Content-based Materials to Improve Learner’s English Proficiency, Proceedings of the 2nd International Seminar on Culture, English Language Teaching & Literature, Semarang Indonesia, 16-17 Januari 2007. 18. Distance Examination using Ajax to Reduce Web Server Load and Student’s Data Transfer, International Journal of the Computer, the Internet and Management (IJCIM), Vol. 15 No.SP3, Assumption University of Thailand, November 2007. 19. The Importance of Students’ Collaboration in the E-Learning Implementation, Journal CELT, Volume 7, Number 1, Juli 2007. 20. Building Educational Content Business using SMS and Java Mobile Application, Proceeding of the 5th International Conference on e-Business 2006, Bangkok Thailand, 2-3 November 2006. 21. Developing a Value Added Service in the Educational Organization using SMS and Java Mobile Application, Proceeding of the International Conference on Network and Mobile Computing (NMC) 2006, INTI College Malaysia, 28-29 Agustus 2006. 22. Mobile Education Services Based on SMS and Their Architecture Comparison, International Journal of the Computer, the Internet and Management, Vol. 14 No.SP1, Assumption University of Thailand, Agustus 2006. 23. Web 2.0 and Its Implementation to eLearning, International Journal of the Computer, the Internet and Management, Vol. 14 No.SP1, Assumption University of Thailand, Agustus 2006. 24. Perbandingan Sistem Informasi Akademik berbasis SMS, Jurnal Satya Widya, Vol.18(2): 107-114, UK Satya Wacana Indonesia, Desember 2005.
46
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
Surat Kabar dan Majalah Sejak bergabung dengan Unika Soegijapranata pada tahun 2002, terdapat 115 artikel yang dipubliksikan melalui Suara Merdeka, PCPlus dan Neotek. Aktivitas penulisan di media massa sudah dimulai sebelumnya pada saat mahasiswa sejak tahun 1997. 1. Masa Depan E-Learning, Suara Merdeka - Wacana Nasional, 26 Agustus 2016 2. Heboh Fenomena Pokemon Go, Suara Merdeka, Wacana Nasional, 26 Juli 2016 3. Berdamai dengan Teknologi, Suara Merdeka - Wacana Nasional, 28 Maret 2016 4. Sambut Pilkada dengan Game Buatan Sendiri, Suara Merdeka – Halaman Teknologi, 30 November 2015 5. Antiplagiasi Makin Kuat Jasa Skripsi Makin Berat, Suara Merdeka – Halaman Teknologi, 13 April 2015 6. Memaknai Arti Pahlawan Masa Kini, Warta Bandiklat Tahun 2014/XV/Nomor 88 7. Dampingi Anak saat Gunakan Gawai, Suara Merdeka – Teknologi 6 Oktober 2014 8. Keamanan Transaksi Kartu Kredit di Internet, Suara Merdeka – Teknologi, Senin 1 September 2014 9. Mengawal Suara Rakyat Melalui Website KPU, Senin 14 Juli 2014
Suara Merdeka – Teknologi,
10. Kampanye Hitam di Media Sosial, Suara Merdeka – Wacana Nasional, Selasa 1 Juli 2014 11. Mengemas Game Menjadi Media Pembelajaran Kreatif, Teknologi, Senin 16 Juni 2014
Suara
Merdeka
–
12. Membangun Toko Online Murah, Suara Merdeka – Teknologi, Senin 19 Mei 2014 13. Membangun WebTV Sendiri, Suara Merdeka – Teknologi, Senin 7 April 2014 14. Software Antiplagiasi Selamatkan Masa Depan, Suara Merdeka – Konek, Senin 3 Maret 2014 15. SIPKD dan Keresahan Dosen, Suara Merdeka – Wacana Nasional 10 Februari 2014 16. Aplikasi Pendidikan Tanpa Biaya, Suara Merdeka – Konek, Senin 14 Oktober 2013 17. Peran Sistem Informasi dalam Efisiensi Bisnis, Suara Merdeka – Konek, Senin 15 Juli 2013
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
47
18. Layanan Paspor Online, Efisiensikan Waktu, Suara Merdeka – Konek 27 Mei 2013 19. Facebook Home, Manjakan Pengguna, Suara Merdeka – Konek, Senin 15 April 2013 20. Guru Bikin Game, Kenapa Tidak?, Suara Merdeka – Konek, Senin 4 Maret 2013 21. Ada Apa dengan Website Presiden?, Suara Merdeka – Konek, Senin 4 Februari 2013 22. SMS Penipuan Kembali Marak, Suara Merdeka – Konek, Senin 14 Januari 2013 23. Vandroid T3i: Tablet Dual Core Ekonomis dengan Layar Sentuh IPS, Suara Merdeka – Konek, Senin 20 Desember 2012 24. Mudah Bikin Survei dengan Google, Suara Merdeka – Konek, Senin 26 Nopember 2012 25. Heorisme dalam Game, Suara Merdeka – Wacana Lokal, Sabtu 15 Oktober 2012 26. Kearifan Wayang “Network”, Suara Merdeka – Wacana Lokal, Sabtu 11 Agustus 2012 27. Mengangkat Wayang lewat Internet, Suara Merdeka – Konek 22 Juli 2012 28. Membuat Game itu Mudah, Suara Merdeka – Konek 20 Mei 2012 29. Jangan Pernah Bugil di Depan Kamera, Suara Merdeka – Teknologi 30 April 2012 30. E-Banking Tangkal Penipuan di Internet, Suara Merdeka Minggu – Konek 15 April 2012 31. Perlunya Dukungan “Netters”, Suara Merdeka – Wacana Lokal 9 April 2012 32. Firefox 11 Rebut Tahta Chrome, Suara Merdeka – Konek 1 April 2012 33. Peluang Besar Industri Games, Suara Merdeka – Konek 18 Desember 2011 34. Video on Demand, Bebas Memilih Tontonan, Suara Merdeka – Konek 30 Oktober 2011 35. Eee Pad Transformer, Tablet Pertama Android Honeycomb, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 24 Juli 2011 36. Google+, Senjata Baru Melawan Facebook, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 10 Juli 2011 37. Selamatkan Data Ponsel, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Mei 2011 38. Ketika Jalur Internet BlackBerry Terancam Ditutup, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 16 Januari 2011 48
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
39. Portal untuk UKM, (Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 19 September 2010 40. Berbagi Lokasi dengan Foursquare, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 29 Agustus 2010 41. Cegah Situs Panas, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 4 Juli 2010 42. Cegah Plagiarism dengan Software, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 2 Mei 2010 43. Kontrol Presentasi dengan Ponsel, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 28 Februari 2010 44. Orang Tua Perlu Beri Edukasi Teknologi, Suara Merdeka, 22 Februari 2010 45. Buka Praktik Konsultasi di Internet, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 17 Januari 2010 46. MujMail, Pengelola E-mail untuk Semua Ponsel, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 27 Desember 2009 47. Rahasia Peringkat Perguruan Tinggi di Webometrics, Suara Merdeka Minggu Rubrik Konek 16 Agustus 2009 48. Facebook Chat di Dalam Ponsel, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 21 Juni 2009 49. Google Dukung Web Browser 3 Dimensi, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 26 April 2009 50. Komunikasi Video Antar Ponsel dan Komputer, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 15 Maret 2009 51. Ramai-Ramai Kampanye via Facebook, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 15 Februari 2009 52. Cegah Kehilangan Akun Yahoo!, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 21 Desember 2008 53. Komunikasi Video di Dalam Gmail, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 23 November 2008 54. Penerjemah Google Dukung Bahasa Indonesia, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 16 November 2008 55. Tayangan TV dan Radio Berbasis Internet, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 12 Oktober 2008 56. Berkirim Ucapan Lebaran dengan Video E-Card, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 5 Oktober 2008
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
49
57. Gabungkan VoIP Rakyat dan PABX Kampus, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 21 September 2008 58. Tampilan Blogspot Makin Gress, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 24 Agustus 2008 59. Menggali Potensi Finansial Blog, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 8 Juli 2008 60. Membuat Backup Artikel Blogspot, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 15 Juni 2008 61. Perpustakaan Virtual dengan Fitur iPaper, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 25 Mei 2008 62. Hacker dan Blogger Digugat, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 20 April 2008 63. Update Blog Secara Offline, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 23 Maret 2008 64. Mencari di Situs Pribadi, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 2 Maret 2008 65. Media E-Learning dengan ATutor, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 10 Februari 2008 66. Membuat Website Tak Sulit Lagi, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 13 Januari 2008 67. PayPal.Com, Gerbang Pembayaran Online Dunia, Suara Merdeka Minggu Rubrik Konek 9 Desember 2007 68. Amankah Transaksi di Internet, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 4 November 2007 69. Penipuan Lewat Email, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 28 Oktober 2007 70. Pemasaran Melalui Blog, Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 30 September 2007 71. Pemasaran melalui Blog Lebih Efektif, Suara Merdeka, 28 September 2007 72. Strategi Meningkatkan Popularitas Website, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 23 September 2007 73. Menyikapi Razia Software Ilegal, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 12 Agustus 2007 74. Menilai Kreativitas Blog, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 5 Agustus 2007 75. Otomatisasi Website Pribadi Dalam Dua Bahasa, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Juli 2007 50
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
76. Agar Blog Tampil Segar, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 1 Juli 2007 77. Mengkritisi Situs Semarang Pesona Asia, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 3 Juni 2007 78. Menambah Asesoris pada Blog, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 20 Mei 2007 79. Adwords, Manajer Iklan untuk Situs Pribadi, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 April 2007 80. Mendulang Dolar Lewat Situs Pribadi, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 1 April 2007 81. Leluasa IM dengan Gaim, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 18 Maret 2007 82. Menikmati Sensasi Desktop 3 Dimensi, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 4 Maret 2007 83. Microsoft Office di Dalam Web, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 25 Februari 2007 84. Telepon Murah dengan VoIP Rakyat, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 18 Februari 2007 85. Internet Murah di Kamar Kos, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 28 Januari 2007 86. Backbone Internasional Terganggu, Konten Lokal Ditunggu, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 7 Januari 2007 87. Optimalkan Situs Pemerintah Daerah, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 24 Desember 2006 88. Warnet plus Wi-Fi, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 26 November 2006 89. Membuat Blog menjadi Bermakna, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 5 November 2006 90. eLearning Bukan Semata Upload dan Download, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Oktober 2006 91. Jika Jurnalis Punya Blog, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 13 Agustus 2006 92. Web 2.0, Gelombang Baru di Dunia Internet, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 2 Juli 2006 93. Harapan Desa Melihat Dunia, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 11 Juni 2006
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
51
94. Marketing Melalui Blog, Kenapa Tidak, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 9 April 2006 95. MP4, Video Klip dalam Ponsel, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 19 Februari 2006 96. Blog, Bukan Sekedar Diary Online di Internet, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 5 Februari 2006 97. Akses Internet Kenapa Harus Mahal, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 20 November 2005 98. Memilih Linux bukan Langkah Populer, Suara Merdeka – Suplemen Teknologi Informasi 23 September 2005 99. Mencari Pemecahan Alternatif untuk Warnet, Suara Merdeka – Suplemen Teknologi Informasi 23 September 2005 100. Memindah Email Yahoo! ke Komputer Pribadi, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 11 September 2005 101. Berburu Alamat Internet Gratis, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 10 Juli 2005 102. Membuat Situs Pribadi di Internet, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 19 Juni 2005 103. Akses Informasi melalui WAP, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Mei 2005 104. Berburu Email Gratis, Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005 105. Internet Bermodem Ponsel, Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005 106. Linux, Sebuah Alternatif, Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005 107. Tips – Mencegah Virus, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 24 April 2005 108. Yahoo! Messenger Kirim SMS pun Bisa, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 24 April 2005 109. Lika Liku Bisnis Konten, Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 3 April 2005 110. Membuat Aplikasi Linux dengan “Visual Basic”, PCPlus 179, 08-14 Juni 2004 111. Membasmi Virus HTML.RedLof.A, PCPlus 122, 16-22 April 2003 112. Konversi ASP ke PHP, PCPlus 94/III/2002 - rubrik plusInternet: Portal 113. Email Yahoo! pada Outlook Express, Neotek Mei 2002 - Rubrik : NeoTutor 52
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
114. Bikin Browser Pengganti Ponsel dengan M3gate, PCPlus 66/III/2002 - rubrik plusHardware: Ponsel 115. Jalankan ASP di Web Server Apache, PCPlus 62/III/2002 - rubrik plusInternet : Portal
Pembicara Seminar dan Workshop 1. Impactful Social Media Marketing, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, 31 Maret 2017 2. Integrated Digital Marketing via YouTube, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, 12 Januari 2017 3. UKM Goes Online, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pemalang, 8 Desember 2016 4. Collaborative Language Learning Through Game-Making, dalam The 2nd LITU-CULI International Conference 2016, Chulalongkorn Univ, Bangkok, 6-7 Oktober 2016 5. Membangun Bisnis Online Mudah dan Cepat, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, 28 September 2016 6. Aspek Teknis dalam Pendaftaran Hak Cipta, dalam Workshop Peningkatan Kekayaan Intelektual Politeknik Negeri Semarang Melalui Optimalisasi Paten dan Hak Cipta, Politeknik Negeri Semarang, 30 Agustus 2016 7. Digital Platform for Local Knowledge Re-inventory and Dissemination, dalam UNDK Sharing di UK Artha Wacana, Kupang, 20 Mei 2016 8. Sustaining Innovation: Library 3.0, Seminar Nasional: Kolaborasi Library 3.0 & E-Learning dalam Mendukung Kualitas Pembelajaran Perpustakaan Unika Soegijapranata, 19 Mei 2016 9. Internship in IT Company, dalam Information Technology Class, AIESEC LC UNDIP, 12 Desember 2015 10. Marketing Sistem Online, dalam Pelatihan Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah, 24 Maret 2015
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
53
11. Transformasi Pribadi dalam Organisasi, Semarang Youth Conference 2015, AIESEC LC UNDIP, 10 Februari 2015 12. Pendampingan Anak Pengguna Gadget, dalam Parenting Class TK-SD Karangturi, 27 September 2014 13. Memaksimalkan Potensi Diri Melalui Beasiswa Unggulan, dalam Character Building dan Kepemimpinan BPKLN Kemendikbud, Semarang, 10 Juni 2014 14. Membangun Toko Online 55ribu, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, 17 April 2014 15. Business-IT Alignment, dalam Workshop EduKadin, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, 19 Maret 2014 16. Produktivitas Bisnis Tanpa Batas dengan Teknologi Informasi, Seminar Microsoft dan IBC FM, Semarang, 10 Desember 2013 17. E-Learning, dalam Workshop e-Learning Universitas PGRI Semarang, 29 November 2013 18. Strategi Menulis Buku, dalam Sharing Beasiswa Unggulan P2D BPKLN Kemendikbud, Semarang, 23 November 2013 19. Plus Minus Gadget Bagi Anak, Sekolah YSKI Semarang, 8 November 2013 20. Kurikulum Komputer, dalam Semiloka Kurikulum Universitas Semarang, 17 April 2012 21. E-Tourism for EcoTourism, dalam Asian Students Encounter Camp (ASEC), Unika Soegijapranata, 4 April 2013 22. Business Value Creation through Information Technology, dalam Petra Business Forum, UK Petra Surabaya, 10 Agustus 2012 23. Menciptakan Kesempatan via Media Sosial, dalam seminar Dian Fenata, Semarang, 14 Juni 2012 24. Menulis Buku, dalam Writing Class Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 27 April 2012 25. Menyikapi Tren Digital Pada Anak, dalam Parenting Class SMP Krista Mitra Semarang, 20 Nopember 2010 54
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
26. Internet Sehat, Generasi Muda Dahsyat, dalam Seminar Nasional Internet Sehat 2010, PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY, 9 Oktober 2010 27. Membangun Citra Diri & Perusahaan Melalui Teknologi, Workshop Teknologi Informasi Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI) Cabang Semarang, 12 Juni 2010 28. How to Make Facebook Works Amazingly for Your Business, dalam Jogja Information Technology Session (JOINTS) 2009, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 23 Mei 2009 29. Kreativitas Facebook untuk Dunia Usaha, dalam roadshow Gramedia SoloJogja- Semarang, Mei 2009 30. Tren & Teknologi Aplikasi Berbasis Web, Kuliah Tamu di Politeknik Negeri Semarang, 14 Januari 2009 31. Blog untuk Publikasi Akademik, dalam Seminar “One Stop Blogging”, UPKFE Universitas Diponegoro, 3 Mei 2008 32. Pemanfaatan Blog untuk Bisnis Online, Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Universitas Diponegoro, Semarang, 1 Desember 2007 33. Blog Marketing: The New Era of Cybermarketing, dalam Indonesia Marketing Association (IMA) Gathering, IMA Chapter Central Java, 27 September 2007 34. Membuat Blog untuk Membangun Citra Diri & Promosi Produk, dalam Binus Center, 28 Juli 2007
E. PENELITIAN Hibah Penelitian 1. Internationalization at Home: Developing International General Education Curricula, United Board for Christian Higher Education in Asia (2007) 2. The Integration of Educational Game for Collaborative Learning, Hibah PKLN (2016-2017) 3. Pengembangan Model dan Implementasi Kewirausahaan Sekolah Melalui Pemberdayaan Industri Kreatif Game Berbasis Edukasi, Hibah PUPT DIKTI (2014-2015)
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi
55
4. Model Pengembangan Industri Kreatif Kesenian Wayang Kulit, Hibah Stranas DIKTI (2014-2015) 5. Pengembangan UKM Tekstil (Batik) dengan Penyebarbarluasan Penggunaan Warna Alam dan Media ICT untuk Peningkatan Daya Saing, Hibah MP3EI DIKTI (2013-2014) 6. Integrasi Industri Kreatif Berbasis TI yang Partisipatif dalam Pemberdayaan Industri Kreatif Kesenian, Hibah PUPT DIKTI (2012) 7. Membangun Model dan Implementasi UKM Center Berbasis Internet yang Partisipatif, Hibah Bersaing DIKTI (2009-2011)
Perolehan HKI 1. Hak Cipta “Indonesia Wayang Network (WayangNetwork.com)”, 2012 2. Hak Cipta “Website Batik Warna Alam”, 2013 3. Hak Cipta “Software Web Game Belajar.com”, 2014 4. Hak Cipta Sinematografi “Wayang Kancil si Kuthuk”, 2015 5. Hak Cipta Buku “Mengemas Game Edukasi Berbasis Android dengan RPG Maker VX Ace”, 2015 6. Hak Cipta Buku “Kumpulan Manual Alat Permainan Edukatif (APE)”, 2016 7. Hak Cipta Buku “Panduan Pembuatan Game Menggunakan RPG Maker MV (Game Creation Manual Using RPG Maker MV)”, 2016 8. Hak Cipta “Ngesti Pandawa (ngestipandawa.com)”, 2017
F. PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Pengentasan Kemiskinan di Kelurahan Kemijen Semarang, pendanaan MISEREOR Germany (2013-2016) 2. Narasumber acara IT’s TIME dan Sharing Knowledge Teknologi Informasi untuk Masyarakat di Radio Sindo Trijaya FM Semarang (2011-2013) 3. Pelatihan Blog bagi Umat Paroki Tanah Mas (2011) 4. Pelatihan Pembuatan Web Portal untuk Gereja Keuskupan Agung Semarang (2007) 5. Narasumber dot Com di Radio Channel 99 Semarang (2003-2005)
56
Disruptive Innovation dalam Pendidikan Tinggi