Disampaikan oleh : Iip Syaiful, SKM, M.Kes Direktorat Bina Gizi Masyarakat Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Materi Kuliah Disampaikan di UMJ Jakarta, 5 Januari 2008
Kategori A (Kurus/Pendek)
• MALAYSIA • TIMOR
Kategori B Kurang Vit A & Zat Besi
• LOAS
• KAMBOJA • FILIPINA • MYANMAR
• INDONESIA
• THAILAND
INDONESIA: Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek) Kurang Vitamin A Anemia Gizi Besi Kurang Yodium
• CINA Kategori C Gizi Lebih Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development
Gizi Lebih (Overweight)
Mengurangi gizi kurang dapat membantu menurunkan angka kematian bayi dan balita ISPA 19%
Malaria 5%
Gizi kurang 54% Lainnya 32% 27/03/07
Diare 19% Campak 7%
Perinatal 18%
3
Penggunaan sumberdaya alam tdk berkesinambungan
Risiko AIDS, malaria TBC me Ò
Kemampuan mengakses pasar & sumberdaya Ô
Kemiskinan & kelaparan menyebabkan kekurangan gizi dan...
Gangguan kesehatan dan kematian ibu me Ò
tidak tamat pendidikan primer
diskriminasi gender, ketidak berdayaan perempuan
Kesakitan dan kematian anak me Ò
IMT Dewasa (>27 kg/m2)/Gemuk
= 11.1 %
IMT Dewasa (>30 kg/m2)/Obesitas
= 3.9 %
Balita BB/U (>+ 2SD) Obesitas
= 3.5 %
27/03/07
Penyakit Degeneratif merupakan Pembunuh Utama Kematian umum (Diabetes Mellitus, Jantung dan Pembuluh Darah) 5
1. MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN 2. MEWUJUDKAN PENDIDIKAN DASAR BAGI SEMUA 3. MENDORONG KESETARAAN JENDER DAN MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN 4. MENGURANGI TINGKAT KEMATIAN ANAK 5. MENINGKATKAN KESEHATAN IBU 6. MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT LAIN 7. MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN 8. MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Masalah kekurangan gizi terjadi di setiap Siklus Hidup
9 juta 5 juta anemi gizi
4 Juta -
2 juta anemia gizi 1 juta KEK
r ga T a u l i ke n tk. R i, z i g ga ks an e n h f a u n p i As aan e ny i p d ( e rs ta n Kete keseha ingan) ac us c t e a t k S 4 Juta
118 juta 10 juta
31 Juta -
18 juta
350 ribu BBLR setiap tahun
- 5 juta Gizi Kurang - 8,1 juta anemia gizi - 10 juta KVA sub klinis
- 11 juta anak pendek - 10 juta anemia gizi - 3,4 juta risiko GAKY
3,5 juta rematri (15-19 th) dan WUS anemia gizi 30 juta usia produktif KEK
DAMPAK GIZI DAN KESEHATAN TERHADAP KUALITAS MANUSIA
Gizi kurang & infeksi
27/03/07
Gizi cukup & sehat
“tumbuh kembang otak” tidak optimal” bersifat permanen Tak terpulihkan
Anak cerdas dan produktif
MUTU SDM RENDAH
MUTU SDM TINGGI
BEBAN
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
ASET
8
8
KECERDASAN DAN PRODUKTIVITAS Jumlah penderita
Masalah gizi
IQ lost
Total IQ lost
900.000 10 juta 42 juta
10 – 50
140 juta
Anemi gizi besi pada Balita
8.1 juta
5 – 10
40 – 85 juta
Gizi buruk
1.5 juta /th
10 – 13
19.5 juta
GAKY - CEBOL - GONDOK - Risiko Daerah Endemik
Masalah gizi
Jumlah penderita
Anemia gizi besi pada Usia produktif Kurang klinis
Vitamin
A
51.8 juta sub 10 juta anak
Masalah gizi usia dewasa Gizi lebih 27/03/07
> 10 juta orang dewasa
Dampak MENURUNKAN PRODUKTIVITAS 20 – 30% - Merusak sistem kekebalan - Meningkatkan resiko kematian Penyakit tidak menular/ degeneratif (diabet, jantung, dll) 9
9
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2005 Peringkat
UHH (Tahun)
Melek Huruf >15 thn (%)
Singapore
25
78,7
92,5
21.492
Brunei
33
76,4
92.7
TAD
Malaysia
61
73,2
88,7
4.187
Thailand
73
70,0
92,6
2.305
Philipina
84
70,4
92,6
989
Vietnam
108
70,5
90,3
482
Indonesia
110
66,8
87,9
970
Myanmar
129
60,2
89,7
TAD
Kamboja
130
56,2
73,6
315
Laos
133
54,7
68,7
375
140
55,5
58,6
389
Negara
Timor 27/03/07
Leste
Sumber: UNDP Report 2005
Pendapatan/ kap (USD)
10
10
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 2003
Propinsi Jakarta SULUT Yogyakarta KALTIM Riau KALTENG SUMUT SUMBAR Bali Jambi
IPM Urutan Propinsi 75.6 1 Banten 71.3 2 Maluku 70.8 3 JATENG 70.0 4 Bengkulu 69.1 5 NAD 69.1 6 SUMSEL 68.8 7 Malut 67.5 8 JABAR 67.5 9 Lampung 67.1 10 BABEL
IPM Urutan Propinsi 66.6 11 SULSEL 66.5 12 SULTENG 66.3 13 KALSEL 66.2 14 SULTRA 66.0 15 JATIM 66.0 16 Gorontalo 65.8 17 KALBAR 65.8 18 NTT 65.8 19 Papua 65.4 20 NTB
IPM Urutan 65.3 21 64.4 22 64.3 23 64.1 24 64.1 25 64.1 26 62.9 27 60.3 28 60.1 29 57.8 30
Sumber: UNDP Report 2004 27/03/07
11
11
Kurang Energi Protein (KEP)
Marasmus
Baggy Pant,
Moon Face
Kwashiorkor, 27/03/07
12
Tingkatan Prevalensi KEP (WHO, 1999)
Mild Moderate High Very high
27/03/07
< 10 20 >
10% - 19% - 29% 29%
13
= NUTRITIONAL STATUS
DIRECT Causes
Food FoodAvailability Availability atatHH HHlevel level
Child Childand and Pregnant mother Pregnant mother Care Care
Health Health Services Services
INDIRECT Causes
MAIN Problem
BASIC Problem 27/03/07
14
PREVALENCE of UNDER NUTRITION AND SEVERE IN INDONESIA 1989-2003 Under Nutrition
40
37.5
Severe
35.6
35
31.6
30
29.5 26.4
24.7
26.1
27.3
27.5
8
8.3
25 20 15 10
11.6 6.3
7.2
10.1
8.1
7.5
6.3
5 0 1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 27/03/07 Susenas 1989-2003
15
UNDER NUTRITION OF BALITA ( < 5 YEAR) BY DISTRICT (KAB/KOTA) IN INDONESIA YEAR 2003
< 20 %
(Rendah dan Sedang) Æ 88 Kab
20 – 29 %
(Tinggi)
Æ 122 Kab
30 - 40 %
(Sangat Tinggi)
Æ 75 Kab
> 40 %
(Sangat Tinggi)
Æ 35 Kab
27/03/07
16
Definisi Anemia Gizi Besi (AGB): Adalah suatu keadaan dimana kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah
kurang dari normal. Batas normal kadar Hb dalam darah berbeda-beda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin. -Balita : 11 gr% - Anak usia sekolah : 12 gr% - Wanita dewasa : 12 gr% - Pria dewasa : 13 gr% - Ibu hamil : 11 gr% - Ibu menyusui>3 bulan : 12 gr% AGB menjadi masalah kesehatan masyarakat, jika prevalensi ≥ 30 % (WHO)
Kurang Vitamin A (KVA): Adalah keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh kurang. Tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja dan secara sub-klinis dinyatakan defisiensi jika kadar serum retinol dalam darah <20 mcg/dl.
KVA secara klinis menjadi masalah kesehatan masyarakat, jika prevalensi 17
27/03/07
xeropthalmianya > 0,5%.
17
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY): Adalah gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. GAKY menjadi masalah kesehatan masyarakat, jika prevalensinya >5%
Total Goitre Rate (TGR): Adalah angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba (palpable) maupun yang terlihat (visible). TGR digunakan untuk menentukan endemisitas GAKY.
Daerah Endemik GAKY: Adalah daerah yang sebagian besar penduduknya mengalami pembesaran kelenjar gondok. Klasifikasi daerah endemik: - Daerah GAKY berat, bila TGR ≥ 30% - Daerah GAKY sedang, bila TGR 20-29,9% - Daerah GAKY ringan, bila TGR 5-19,9% - Daerah non-endemik, bila TGR ≤ 5%
Garam beryodium: Adalah garam yang mengandung Natrium Chlorida (NaCl) yang diproduksi
melalui proses yodisasi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu mengandung yodium antara 30-80 ppm. 27/03/07 18
18
Prevalensi Anemia KELOMPOK UMUR
PREVALENSI (%)
BALITA
47,0
15-19
26,5
20-29
25,3
30-39
25,9
40-49
28,7
WUS KAWIN
26,9
WUS TIDAK KAWIN
24,5
BUMIL
40,0
SKRT 2001
27/03/07
CERIA dan BERSERI TANPA ANEMIA
19
19
CAKUPAN TABLET FE TAHUN 2004 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
27/03/07
PROPINSI
NAD SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG BENGKULU LAMPUNG DKI JAKARTA JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH DI Y OGY AKARTA JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI UTARA MALUKU MALUKU UTARA IRIAN JAY A BARAT PAPUA INDONESIA
Jumlah Penduduk
t.a.d 4,313,845 1,481,301 3,052,529 983,695 794,104 2,009,119 602,985 1,266,224 6,132,974 1,462,962 27,345,238 1,776,995 23,267,107 2,026,344 25,655,525 1,602,035 2,761,996 2,384,489 3,239,983 1,345,984 2,469,200 1,725,311 4,006,063 249,475 1,215,724 1,050,014 638,526 1,444,598 569,903 794,256 294,426 793,033 128,755,963
Jumlah Ibu Hamil
t.a.d 107,846 36,824 81,282 24,592 20,176 50,228 16,693 34,036 156,471 36,574 688,935 74,465 536,716 47,016 557,934 37,052 69,609 60,926 79,374 34,993 61,968 42,694 100,780 6,532 32,329 35,074 16,172 32,793 14,858 19,856 7,361 21,383 3,143,542
Cakupan Fe Ibu Hamil Fe-1 Fe-3 Jumlah % Jumlah
%
t.a.d 83,471 34,168 69,566 22,595 8,783 42,140 14,045 21,856 132,658 14,921 584,106 68,340 409,769 40,881 457,961 33,882 54,408 51,639 59,899 24,527 55,669 34,087 63,056 3,390 27,006 22,992 12,912 23,937 13,149 17,991 3,252 8,496
t.a.d 77.40 92.79 85.59 91.88 43.53 83.90 84.13 64.21 84.78 40.80 84.78 91.78 76.35 86.95 82.08 91.44 78.16 84.76 75.46 70.09 89.83 79.84 62.57 51.90 83.53 65.55 79.84 72.99 88.50 90.61 44.18 39.73
t.a.d 69,752 29,980 66,308 22,154 7,937 39,253 13,017 20,956 122,484 13,446 517,358 45,135 388,371 34,962 408,156 31,502 48,923 44,447 54,766 25,664 47,644 29,067 47,210 2,404 24,773 21,338 10,472 21,264 10,114 14,400 2,064 6,651
t.a.d 64.68 81.41 81.58 90.09 39.34 78.15 77.98 61.57 78.28 36.76 75.10 60.61 72.36 74.36 73.15 85.02 70.28 72.95 69.00 73.34 76.88 68.08 46.84 36.80 76.63 60.84 64.76 64.84 68.07 72.52 28.04 31.11
2,515,553
80.02
2,241,970
71.32
20
20
Prevalensi Gondok TAHUN
PREVALENSI (%)
1980
37,2
1990
27,7
1998
9,8
2003
11,1
PASTIKAN !! Anak memperoleh GARAM BERYODIUM setiap hari, 27/03/07 21 Agar anak pintar
21
PREVALENCE OF VAD (Kurang Vitamin A) National Survey 1978 (15 provinces): N =19,833 child <5 years X1B : 1.3% X2/X3 : 0.112% XS : 0.163% National Survey 1992 (15 provinces): N = 18,720 child< 5 years X1B : 0.35% X2/X3 : 0.00% XS : 0.00% Sub-clinical VAD: 50% (Serum retinol <20 μg/dL)
VAD Survey 2006 (7 provinces): N = 16.000 child< 5 years Xeroftalmia : 1,17 % Serum retinol : 16,0 % 27/03/07
22
27/03/07
Feb Bayi Agust Feb Balita 46,03 50,76
59,54
57,95
59,5
81,29
76,49
92,58
85,15
77,71
77,77
69,83 77,71
73,1
73,63
71,27
73,89
66,41
77,69
74,54
75,4
100 90 80 70 60
63,56
39,75
61,5
50 40 30 20 10 0 65,19
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A
2002
2003
2004
2005
2006
Agust Bufas
23
23
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL MINYAK BERYODIUM DI DAERAH ENDEMIK SEDANG DAN BERAT
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
2000 2001 2002 2003
WUS 27/03/07
BUMIL
BUTEKI
ANAK SD
24
24
Proporsi Rumah Tangga Yang Mengkonsumsi Garam Beryodium Dengan Kualitas Cukup 2000-2005
SUMBER : BPS, 2005 27/03/07
25
25
TOTAL GOITER RATE (TGR) ANAK SEKOLAH DI INDONESIA TAHUN 2003 11 71
12
75 64
14
15 17
73
92
74 31 32
81 33
Province
TGR
N.Aceh Darussalam
Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
5.3 9.8 1.7 5.5 9.9 2.5 13.2
Code 19 31 32 33 34 35 36 51
93
52
35
34
27/03/07
91
63
16
36
Code 11 12 13 14 15 16 17 18
82
62
19
18
TGR < 5% TGR 5 - 19.9% TGR 20 - 29.9% TGR >= 30% Was not surveyed
72
61
13
53
51 Province Bangka-Belitung Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali
TGR 3.9 1.8 7.0 6.8 4.5 24.8 5.3 10.9
Code 52 53 61 62 63 64 71 72
Province Nusa Tenggara Brt Nusa Tenggara Tmr Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
TGR Code Province 9.4 73 Sulawesi Selatan 28.4 74 Sulawesi Tenggara 9.4 75 Gorontalo 14.3 81 Maluku 1.2 82 Maluku Utara 6.5 91 Papua 0.7 10.8
TGR 10.5 10.6 5.6 31.6 44.9
26
26
URINARY IODINE EXCRETION (UIE) ANAK SEKOLAH DI INDONESIA 2003 11 75 64
12 14 13
82
61 15
72 62
19
91 63
16
73
17 18
71
74
92 81
31
93
32
33
36 Median UIE<100 μg/L = insufficient Median UIE 100 – 199 μg/L = adequate Median UIE 200 – 299 μg/L = risk of IIH Median UIE >= 300 μg/L = risk of AHC
52
35
34
53
51
Not surveyed
Kode Propinsi 11 N.Aceh Darussalam 12 Sumatera Utara 13 Sumatera Barat 14 Riau 15 Jambi 16 Sumatera Selatan 27/03/07 17 Bengkulu 18 Lampung
UIE 238 279 281 224 307 286 179
Code 19 31 32 33 34 35 36 51
Province Bangka-Belitung Jakarta West Java Central Java Yogyakarta East Java Banten Bali
UIE 337 257 229 180 177 287 179 146
52 53 61 62 63 64 71 72
NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
110 143 241 264 273 241 251 321
Code 73 74 75 81 82 91
Province Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
UIE 180 241 267 190 194
27
27
Pencapaian NO
INDIKATOR
2004 2005
Sasaran
2006
2007
2008
2009
1
AKB per 1.000 LH
35
32
30,8
29,2
27,6
26
2
AKI per 100.000 LH
307
262
253
244
235
226
3
GIZI KURANG BALITA (%)
25,8
24,7
23,6
22,5
21,4
20
4
UHH (Tahun)
66,2
67,8
69,4
69,8
70,2
70,6
TUJUAN Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita, serta usia produktif
TARGET PROGRAM PERBAIKAN GIZI 2008 NO
INDIKATOR
TARGET
1
Semua BADUTA ditimbang secara teratur di Posyandu
70%
2
Balita gizi buruk GAKIN ditangani sesuai standar
3
Semua bayi mendapat ASI eksklusif (6 bulan)
4
Balita GAKIN 6-24 bulan mendapat MP-ASI
5
Semua bayi, balita, bumil dan bufas mendapat suplementasi zat gizi mikro
6
Keluarga mengkonsumsi garam beryodium
80%
7
Keluarga makan makanan gizi seimbang
70%
8
Kab/kota melaksanakan PSG, SKD KLB Gizi Buruk
24.000 balita 60% 72.222 bayi 209.091 anak 80% bayi 80% balita 80% bufas 80% bumil
440 Kab/Kota 7480 Pusk 28.000 Ds
TARGET INTERVENSI PROGRAM TERKAIT DENGAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT (LANJUTAN) SARANA/PRASARANA/UNIT POSYANDU YG DAPAT BANSOS OPERASIONAL
JUMLAH
TARGET 2008
250.000 Unit
100%
KADER POSYANDU AKTIF DIBINA
1.250.000 OR
500.000 OR
TOTAL KELOMPOK MASYARAKAT DIBINA KADARZI
12.500.000 KEL
5.000.000 KEL
POSKESDES
42.000 Unit
42.000 Unit
PUSKESMAS PUNYA KONSELOR MENYUSUI
7.841 PUSK
3.300 PUSK
PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU TATALAKSANA GIZI BURUK
2,227 PUSK
660 PUSK
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA AKTIF SKD KLB GIZI BURUK
440 KAB/KOTA
330 KAB/KOTA
440 RSU
330 RSU
RSU RUJUKAN TATALAKSANA GIZI BURUK DAN PUNYA KONSELOR ASI
POKOK KEGIATAN
Dilakukan untuk memperoleh komitmen dan dukungan dalam pembuatan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan memperkuat koordinasi
Advokasi: pada penentu kebijakan, pengambil keputusan dengan melakukan lokakarya dan pendampingan
Sosialisasi: pada masyarakat (tokoh agama, tokoh
masyarakat dan media massa) dengan melakukan law dan social enforcement
27/03/07
33
33
POKOK KEGIATAN
Dilakukan untuk memberikan dan menyampaikan informasi tentang asuhan kesehatan dan gizi, sehingga terjadi perubahan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan petugas
Pemasaran sosial (kapsul vitamin A, tablet tambah darah dan garam beryodium) Kampanye KADARZI melalui media massa (elektronik dan cetak) Pelatihan-pelatihan 27/03/07
34
34
Perubahan Perilaku Keluarga Untuk Perbaikan Gizi
menuju
KELUARGA SADAR GIZI
1.Memantau berat badan balita setiap bulan 2.Makan beraneka ragam sesuai kebutuhan 3.Mengkonsumsi hanya garam beryodium 4.Memberikan ASI secara eksklusif pada bayi, sejak lahir sampai usia 6 bulan, dan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) setelah umur 6 bulan s.d. 24 bulan. Menyusui diteruskan sampai anak berumur 24 bulan
5.Memberikan suplementasi gizi
(kapsul vitamin A, kapsul Yodium, tablet besi) pada anggota keluarga yang membutuhkan
27/03/07
35
35
POKOK KEGIATAN
Dilakukan dalam bentuk kerjasama dan kemitraan saling menguntungkan, terbuka dan setara guna meningkatkan status kesehatan
•Koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program •Kemitraan dengan swasta, LSM, organisasi masyarakat dan dunia usaha 27/03/07
36
36
POKOK KEGIATAN
Dilakukan secara langsung pada sasaran untuk mengatasi masalah kurang gizi mikro dalam jangka pendek
27/03/07
2005
2010
37
37
SUPLEMENTASI GIZI
1. Tablet Tambah Darah (TTD): TTD mengandung 200 mg Sulfas Ferosus (setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg Asam Folat KRITERIA WILAYAH : Blanked Approach SASARAN : a. Remaja Putri dan Catin (15-19 tahun) b. Anak Usia sekolah c. Ibu hamil dan nifas
27/03/07
38
38
SUPLEMENTASI GIZI
2. Kapsul Vitamin A : KRITERIA WILAYAH: a. Dengan wilayah tinggi prevalensi status gizi kurang b. Cakupan imunisasi rendah c. Cakupan ASI eksklusif rendah d. Ada KLB Campak, ISPA dan diare tinggi e. Keluarga miskin f. Konsumsi Sumber Vitamin A rendah
SASARAN DAN DOSIS: a. Bayi (6-11 bln): kapsul biru 100.000 SI dan diberikan 1 kali b. Balita (12-59 bln): kapsul merah 200.000 SI dan diberikan 2 kali setahun c. Ibu Nifas (0-42 hari): kapsul merah 200.000 SI dan diberikan 1 kapsul segera setelah melahirkan dan 1kapsul lagi selang waktu minimal 24 jam 27/03/07
39
39
SUPLEMENTASI GIZI
3. Kapsul Yodium: Kapsul yodium berisi 200 mg yodium
KRITERIA WILAYAH a. Dengan wilayah endemis sedang dan berat b. Ada laporan kasus kretinisme dan atau hipotiroidism c. Pemberian dilakukan dengan monitoring yang ketat d. Wilayah yang setelah 2 tahun belum mencapai USI 90 %
SASARAN DAN DOSIS a. WUS: diberikan 2 kapsul sekali pertahun b. Bumil/Busui: diberikan 1 kapsul pada masa hamil dan 1 kapsul pada masa menyusui 27/03/07
40
40
FORTIFIKASI
KEGIATAN
Mandatory: (Sudah dilaksanakan) 1.Tepung Terigu: Fe, Zn, Asam Folat, B1, B2 2.Garam: dengan Yodium 30-80 ppm (SNI) (Sedang dikembangkan) 3. Sprinkle: multi vitamin dan mineral 4. Minyak Goreng: dengan Vitamin A Voluntary: Misalnya: Susu, Mentega, Mie, Kecap dll
27/03/07
41
41
POKOK KEGIATAN
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan sesuai dengan situasinya
•Pelatihan •Lokakarya •Studi banding 27/03/07
42
42