Disampaikan dalam Workshop Hasil Monitoring PKKPM Jum’at, 11 Desember 2015 1
LAUT JAWA
J A W A
KOTA TEGAL
B A R A T
KAB. TEGAL
CILACAP BANYUMAS
JUMLAH PENDUDUK (Jiwa) 1.780.000
1.773.379
1.770.000
1.760.000
1.750.000
1.740.000
1.748.510 1.742.511 1.736.331
1.730.000
1.720.000
1.710.000
201 1
2012
2013
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Dindukcapil Kab. Brebes
2014
VISI JANGKA MENENGAH KABUPATEN BREBES 2012-2017
MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN BREBES 2012-2017 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Meningkatkan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas berbasis pada Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ditunjang oleh pelayanan yang bermutu dan terjangkau. Meningkatkan pengembangan ekonomi kerakyatan dengan memperkuat inovasi daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan pembangunan infrastruktur sesuai rencana tata ruang dan Memperhatikan Kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender serta pemenuhan hak anak dalam pembangunan, dan mewujudkan perlindungan sosial. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan memelihara stabiitas keamanan dan
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (%) 23,01
22,72 21,12
1 2010
2
2011
3 2012
20,82
4
2013
Sumber: BPS
GARIS KEMISKINAN (RP.) 350.000 300.000 250.000 200.000
150.000
192.162
219.119
239.086
261.160
281.601
307.238
100.000
50.000 -
Sumber: BPS
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KAB./KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH (SEPTEMBER 2013*) 25,00
20,00
0,00
Kabupaten/Kota
Provinsi
21,32 22,08
5,00
18,44 18,71 19,27 20,53 20,82 20,97
10,00
5,25 6,40 8,26 8,51 8,62 8,84 9,23 9,80 9,87 10,58 11,74 11,96 12,42 12,68 12,94 13,27 13,51 13,58 13,96 14,01 14,64 14,87 15,24 15,44 15,60 15,72 15,93
15,00
14,44 11,47
Nasional
Sumber : BPS, Sept 2013, diolah Di atas Provinsi : Jawa Tengah dan Nasional Di bawah Provinsi : Jawa Tengah dan di atas Nasional Di bawah Provinsi : Jawa Tengah dan Nasional
15 Kabupaten (Blora 14,64%, Grobogan 14,87%, Cilacap 15,24%, Purworejo 15,44%, Klaten 15,60%, Demak 15,72%, Sragen 15,93%, Banyumas 18,44%, Banjarnegara 18,71%, Pemalang 19,27%, Purbalingga 20,53%, Brebes 20,82%, Rembang 20,97%, Kebumen 21,32% dan Wonosobo 22,08% ) 10 Kabupaten/Kota (Kota Surakarta 11,74%, Batang 11,96%, Temanggung 11,42%, Kendal 12,68%, Pati 12,94%, Boyolali 13,27%, Pekalongan 13,51%, Karanganyar 13,58%, Magelang 13,96% dan Wonogiri 14,01%) 10 Kabupaten/Kota (Kota Semarang 5,25%, Salatiga 6,40%, Kota Pekalongan 8,26%, Kab. Semarang 8,51%, Kudus 8,62%, Kota Tegal 8,84%, Jepara 9,23%, Kota Magelang 9,80%, Sukoharjo 9,87% dan Tegal 10,58%))
*) Data Terakhir dari BPS
RPJM D
TURU N
PEMETAAN PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BREBES 17 KEC
1 KEC
12 KEC
4 KEC
38 Desa /Kel Sumber : PPLS11, diolah
PRIORITAS
297 Desa / Kelurahan
1 2 3
KECAMATAN DAN DESA PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BREBES BERDASARKAN PEMETAAN TKPK PROVINSI JAWA TENGAH
No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
SALEM BANTARKAWUNG BUMIAYU BUMIAYU PAGUYANGAN PAGUYANGAN PAGUYANGAN PAGUYANGAN SIRAMPOG SIRAMPOG SIRAMPOG SIRAMPOG TONJONG LARANGAN KETANGGUNGAN KETANGGUNGAN KETANGGUNGAN KETANGGUNGAN KETANGGUNGAN BANJARHARJO LOSARI LOSARI TANJUNG TANJUNG TANJUNG KERSANA KERSANA BULAKAMBA WANASARI WANASARI WANASARI SONGGOM JATIBARANG JATIBARANG JATIBARANG BREBES BREBES BREBES
Desa/Kelurahan BANJARAN PENGARASAN PRUWATAN BUMIAYU KEDUNGOLENG WINDUAJI WANATIRTA TARABAN SRIDADI PLOMPONG BENDA MENDALA KUTAMENDALA PAMULIHAN BUARA BAROS KUBANGWUNGU DUKUH TENGAH DUKUHTURI MALAHAYU NEGLA PRAPAG KIDUL SENGON KEMURANG WETAN PENGARADAN JAGAPURA LIMBANGAN KLUWUT JAGALEMPENI KLAMPOK PESANTUNAN WANATAWANG JATIBARANG KIDUL KERTASINDUYASA TEMBELANG PASAR BATANG PAGEJUGAN KALIWLINGI
Jumlah Ruta PRIORITAS SM+M 448 1 1.086 1 778 1 713 1 807 1 1.089 1 973 1 832 1 536 1 447 1 598 1 510 1 927 1 1.642 1 823 1 741 1 616 1 620 1 597 1 762 1 754 1 1.032 1 907 1 674 1 706 1 360 1 423 1 1.723 1 796 1 857 1 1.094 1 790 1 296 1 232 1 290 1 808 1 594 1 718 1
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) • Tahun 2014 lokasi di Desa Wanatirta Kec. Paguyangan, Desa Pengarasan Kec. Bantarkawung, dan Desa Kluwut Kec. Bulakamba, masing-masing mendapat alokasi dana 1,764 M untuk perencanaan, pelatihan, dan • simpan-pinjam Tahun 2015 di lokasi yang sama masing-masing mendapat alokasi dana 3 M, untuk pemberdayaan ekonomi (pinjaman modal usaha), pelatihan, dan pembangunan infrastruktur ekonomi pendukung usaha
TAHAPAN KEGIATAN PKKPM KAB BREBES TAHUN 2015 Sosialisasi tingkat kabupaten MAD/Musyawarah desa sosialisasi Verifikasi BDT Pembentukan kelompok Pertemuan rutin kelompok Ekspose Identifikasi Potensi Wilayah Analisa Pentagonal Asset KPB Pelatihan anggota kelompok Pelatihan pengurus kelompok Penggalian gagasan
TAHAPAN KEGIATAN PKKPM KAB BREBES TAHUN 2015....(LANJUTAN) Penyusunan proposal Verifikasi kegiatan Pencairan dan penyaluran dana Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat Penyaluran modal usaha Pelaksanaan kegiatan PIE Forum Usaha Musdes pertanggungjawaban Musdes serah terima
SAAT INI
SOSIALISASI TINGKAT KABUPATEN
MAD/MUSDES SOSIALISASI TINGKAT DESA Sosialisasi kebijakan, tujuan, alur tahapan PKKPM Peserta musyawarah Perwakilan RTM yg masuk BDT, Tokoh masyarakat, pengurus RT, RW, Kades dan perangkatnya, calon KPMD, Calon TPK, BKAD, UPK, BP UPK, Kades se kecamatan dan Camat. Pembentukan TPK dan KPMD Pembacaan daftar nama yang masuk dalam BDT Kesepakatan indikator kemiskinan secara lokal Penyusunan jadwal musyawarah dusun sekaligus verifikasi BDT Penyusunan jadwal musdes penetapan rumah tangga miskin sasaran (500 RTM)
VERIFIKASI BDT Pemilihan 500 RTM Sasaran dari BDT RTM masing-masing kecamatan berdasarkan BDT PPLS 2011 terdiri dari :
Desa Kluwut Kec. Bulakamba 2.186 RTM Desa Pangarasan Kec. Bantarkawung 1.567 RTM Desa Wanatirta Kec. Paguyangan 1.504 RTM
Verifikasi dilaksanakan pada musyawarah Dusun dengan peserta TPK, KPMD, Ketua RT, Tokoh Masyarakat. KPMD mendatangi semua calon RTM sasaran, diberi pengertian tentang PKKPM, menandatangani pernyataan kesanggupan bergabung dg program PKKPM
PEMBENTUKAN KELOMPOK PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (KPB) Dilaksanakan
pada musyawarah desa penetapan rumah tangga miskin sasaran (RTM sasaran) Pembentukan kelompok berdasarkan kedekatan rumah tangga sasaran (RT) Jumlah kelompok 10 orang s.d. 20 orang. Ada 1 kelompok terpaksa 25 orang karena kemauan mereka. Penetapan pertemuan kelompok, waktu, dan tempat.
Jumlah
Kelompok dari 3 Kecamatan = 83 KPB terdiri : Desa Kluwut Kec. Bulakamba 26 Kelompok 500 orang anggota (saat ini 449 orang anggota) Desa Pengarasan Kec. Bantarkawung 27 Kelompok 500 orang anggota (saat ini 466 orang anggota) Desa Wanatirta Kec. Paguyangan 30 Kelompok 500 orang anggota (saat ini 375 orang anggota)
Pertemuan
I dilaksanakan dengan agenda penguatan kelompok/ pentingnya berkelompok, pembentukan pengurus kelompok: ketua, sekretaris, bendahara; penetapan jadwal pertemuan rutin mingguan.
PERTEMUAN RUTIN KELOMPOK
Dilaksanakan seminggu sekali dengan waktu disepakati bersama semua anggota (diusahakan maksimal 1 jam/pertemuan) Agenda pertemuan kelompok: 1. Pembukaan dengan baca doa 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Janji kelompok 4. Pembacaan notulen minggu lalu 5. Daftar kehadiran kelompok 6. Laporan keuangan kelompok 7. Menabung Wajib dan sukarela 8. Penerimaan angsuran dan penyaluran pinjaman 9. Diskusi 10. Penutup
TABUNGAN KELOMPOK Sampai saat ini pertemuan rutin mingguan kelompok tetap dilaksanakan, rata-rata pertemuan ke 26 – 31 Tabungan mingguan wajib masing masing anggota antara Rp.2.000 – 5.000, Tabungan masing masing kelompok terkumpul antara Rp. 1.700.000 – Rp. 5.000.000, Satu desa terkumpul Rp. 75.000.000 – Rp. 100.000.000 Dana tersebut digulirkan kepada anggota kelompok dengan ketentuan 1 – 3 bulan pengembalian. Setiap pinjaman Rp. 100.000,- dikenakan “infak” Rp.5.000 – Rp. 10.000,
PEMBINAAN KELOMPOK DUSUN CISAAT DESA PENGARASAN KEC. BANTARKAWUNG
PERTEMUAN KELOMPOK RUTIN MINGGUAN
EKSPOSE IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH Menggunakan hasil penelitian Komoditas Produk Jasa Unggulan (KPJU) yang telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia Kesesuaian bagi masyarakat miskin; seberapa banyak RTM anggota kelompok dapat berpartisipasi/terlibat dalam setiap sektor, baik sebagai produsen, konsumen, tenaga kerja Memperhatikan potensi pertumbuhan; seberapa besar kemungkinan suatu sektor atau komoditas dapat dikembangkan di lokasi program Melihat potensi kelayakan pengembangan Memperhatikan keberadaan pelaku pasar sektor unggulan terutama di daerah sasaran
EKSPOSE IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
ANALISA SUSTAINABLE LIVELIHOOD ASSET (SLA) Menggunakan formulir yang ada pada pentagonal aset/buku jaring laba-laba Untuk mengetahui potensi RTSM beserta keluarganya Masing-masing RTSM 1 buku Diisi dengan mendatangi ke rumah RTSM oleh KPMD Data ini berguna untuk mengetahui minat bakat keterampilan dan kemampuan berusaha RTSM Diisi dengan jujur agar mudah untuk memberikan advice kepada RTSM
ANALISA SLA
PELATIHAN ANGGOTA KELOMPOK Dilaksanakan saat pertemuan Rutin Mingguan Menggunakan modul yang ada, antara lain:
Modul 1 : Membangun dan Mengorganisasikan Kelompok Modul 2 : Keluarga Sejahtera Modul 3 : Merancang Anggaran Belanja Keluarga Modul 4 : Merancang Peningkatan Taraf Hidup Modul 6 : Mengelola Simpan Pinjam
Terjadi pengulangan 3 – 4 kali pertemuan untuk memahamkan kepada anggota KPB Penyampaian harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai SDM anggota KPB
PENGGALIAN GAGASAN Sosialisasi dan penjelasan potensi ekonomi lokal yang ada di sekitar yang dapat menjamin keberlangsungan usaha RTSM Membuka wawasan RTSM sehingga pilihan usulan pelatihan keterampilan yang akan diikuti benarbenar sesuai dengan minat bakat mereka Kebanyakan usulan yang muncul berupa keterampilan yang menuju usaha Usulan kegiatan harus dikonsultasikan dengan suami masing-masing dan tidak boleh terpengaruh oleh temannya
PENYUSUNAN PROPOSAL Disusun oleh tim penulis usulan yang terdiri dari TPK dan KPMD. Masing-masing anggota kelompok mengusulkan pelatihan ketrampilan kerja/usaha yg diikuti.
Tidak harus anggota kelompok yg ikut pelatihan, boleh suami atau anaknya.
Hasil penggalian gagasan dari anggota KPB berupa pelatihan keterampilan penambahan modal usaha, dan PIE dituangkan dalam sebuah proposal kegiatan
JENIS KEGIATAN PELATIHAN KETRAMPILAN USAHA Aneka olahan masakan ikan (bakso, nuget dll). Pembuatan kerupuk. Pembuatan telur asin. Pembutan tahu tempe. Aneka makanan jajanan. Pembuatan keripik. Budidaya jamur. Budidaya pertanian. Budidaya ternak kambing dan pembuatan pupuk organik. Budidaya ternak ayam.
JENIS PELATIHAN KETRAMPILAN KERJA Pelatihan menjahit Pelatihan rias pengantin. Pelatihan salon/potong rambut. Pelatihan bengkel sepeda motor. Pelatihan servis elektronik. Pelatihan setir mobil. Pelatihan pertukangan. Pelatihan komputer. Pelatihan pembuatan gypsum.
VERIFIKASI KEGIATAN
Mencocokkan antara usulan kegiatan yg tertulis di proposal dengan kenyataan yang ada di lapangan Verifikasi dilaksanakan oleh tim yang memahami tentang pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat/ keterampilan kerja/usaha, pengelolaan simpan pinjam, dan memahami tentang infrastruktur ekonomi. Rekomendasi Tim Verifikasi sebagai pertimbangan penetapan besaran biaya pendanaan kegiatan.
PENETAPAN ALOKASI DANA KEGIATAN PKKPM KAB. BREBES 2015
JENIS KEGIATAN BULAKAMBA PKM
BANTARKAWUNG PAGUYANGAN
500,000,000
431,900,000
428,020,000
1,500,000,000
1,578,000,000
1,200,000,000
PIE
850,000,000
840,100,000
1,221,980,000
DOK
150,000,000
150,000,000
150,000,000
3,000,000,000
3,000,000,000
3,000,000,000
Modal usaha
JUMLAH
ALOKASI DANA KEGIATAN PKKPM KAB. BREBES 2015 KABUPATEN BREBES Rp. 1.359.920.000
PKM MODAL PIE DOK KEC.
STRATEGI PENYELESAIAN KEGIATAN Dibuat
3 Tim (Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM), Penyaluran Modal, Pembangunan & Pengadaan PIE)
Pelatihan
ketrampilan masyarakat dilaksanakan secara paralel
Bentuk
Pokja Pelaksanaan Kegiatan untuk kegiatan Pembangunan dan Pengadaan PIE melibatkan TPK, KPMD, dan anggota kelompok penerima
PELATIHAN ANEKA MAKANAN OLAHAN IKAN
PELATIHAN BUDIDAYA TERNAK KAMBING
PELATIHAN MENJAHIT
PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PENYERAHAN PINJAMAN MODAL USAHA
MONITORING PELAKSANAAN PKKPM
KOORDINASI DENGAN SKPD TERKAIT
STRATEGI PASCA PROGRAM DAN DUKUNGAN SKPD
BAPPEDA berperan dalam mendukung kegiatan PKKPM di Kabupaten Brebes berupa fasilitasi kegiatan rapat koordinasi, monitoring kegiatan pelatihan, proses dan pertanggungjawaban hadir di desa-desa BPMDK melaksanakan kegiatan monitoring proses pelatihan pelaksanaan PIE dan pertanggungjawaban DINPERINDAG ian memberikan penyuluhan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan cara pengemasan produk serta pemasaran Dinas Kelautan dan Perikanan mengajak kelompok usaha aneka makanan olahan ikan untuk studi banding selama satu minggu di Kab. Kendal dan memberikan rekomendasi lokasi pelatihan olahan makanan ikan yang dibina oleh dinas sebagai tempat pelatihan RTSM dari desa Kluwut
STRATEGI PASCA PROGRAM DAN DUKUNGAN SKPD.....(LANJUTAN)
DINSOSNAKERTRANS memberikan rekomendasi pelatihan untuk setir mobil dan menjahit serta merekomendasikan pabrik yang mau menampung hasil pelatihan menjahit, seperti pabrik garmen di Kec. Kersana Dinas Peternakan merekomendasikan narasumber pelatihan dan memberikan strategi pembentukan kelompok usaha harus berbadan hukum untuk mendapatkan alokasi bantuan dari pemerintah Dinkop UMKM sebagai SKPD yang akan membina KPB sebagai badan pra-koperasi yang selanjutnya akan dibina secara rutin Bagian Pemerintahan Desa memberi bimbingan cara pembuatan regulasi hasil kegiatan PKKPM sebagai bagian kekayaan desa
REKOMENDASI
Perlu adanya Surat dari Kementrian Desa yang memungkinkan Penyaluran Dana PKKPM TA 2015 dapat diselesaikan sampai dengan bulan Maret 2016, mengingat akhir Desember 2015 kegiatan pembangunan PIE belum selesai dikarenakan sering turun hujan. Tim Monitoring dari pusat agar diaktifkan lagi untuk memantau kegiatan dan memberi penilaian kinerja fasilitator yang lebih obyektif. Perlunya penambahan lokasi kegiatan PKKPM TA 2016
dan
alokasi
TERIMA KASIH