DIREKTORI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH II
Febriansa Alva Rido Heri Saputra Heru Senovlan Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Abstrak Sebagai sebuah wadah untuk melakukan pengawasan, pengendalian serta pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta, kopertis wilayah II, memiliki tugas dan fungsi yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 01/3013 pasal 2 dan 3. Hal inimemicu terciptanya perguruan tinggi swasta yang kualitasnya berkelanjutan, akuntabilitas kinerja dalam rangka pengendalian mutu, serta akreditasi yang kelayakannya ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya Direktori Perguruan Tinggi Swasta wilayah II ini akan membantu dan mempermudah pengiriman pengolahan data Perguruan Tinggi Swasta ke kopertis Wilayah II. Direktori Perguruan Tinggi Swasta wilayah II yang telah dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL, akan mempermudah dan mempercepatdalam proses pengolahan data direktori. Mempermudah dan mempercepat dalam pencarian informasi mengenai data-data perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II. Kata kunci : Sistem, PHP dan MySQL dan Direktori
PENDAHULUAN Seiring dengan terbitnya Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dan Higher Education Long Term Strategy 2003–2010, bahwa perlu adanya perubahan paradigma peran lembaga tinggi yang lebih ditekankan kepada tiga strategi dasar yaitu daya saing bangsa, otonomi perguruan tinggi dan organisasi yang sehat. Keberadaan Kopertis pada saat ini sangat diperlukan, mengingat perkembangan Perguruan Tinggi Swasta yang sangat pesat dengan jumlah 3.200 PTS (Perguruan Tinggi Swasta), yang berbentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, dan Akademi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia sehingga pengawasan pengendalian dan pembinaannya tidak mungkin dilaksanakan langsung oleh Dirjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). Kopertis wilayah II juga memiliki tugas untuk mengumpulkan data-data dari setiap perguruan tinggi swasta yang berada di area kopertis wilayah II. Data-data yang dikumpulkan berupa data mengenai perguruan tinggi, program study, dosen, serta sarana dan prasarana yang ada disetiap perguruan tinggi swasta tersebut. Pengumpulan data mengenai perguruan tinggi swasta yang dilakukan pihak kopertis wilayah II pada saat ini masih dilakukan dengan cara sederhana, dengan cara pihak kopertis datang langsung ke perguruan tinggi swasta tersebut, lalu data-data tersebut akan dicetak menjadi sebuah buku direktori. Cara tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sebagai kelemahannya. Sangat diperlukannya website direktori bagi kopertis wilayah II dengan harapan dapat membantu proses pendataan, serta
1
sebagai alat bantu dalam penyajian informasi yang baik dan tepat mengenai perguruan tinggi swasta. LANDASAN TEORI Pengertian Website Menurut Yuhefizar (2009:2) Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut dengan hyperlink,sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hipertext. Pengertian Data Menurut Supriyanto (2008:69), Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Pengertian Sistem Informasi Menurut Kusrini (2007 : 9) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolaha data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Pengertian PHP Menurut Oktavian (2010 : 31), PHP adalah akronim dari hypertext preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Pengertian MySQL Menurut Anhar (2010 :21) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Manajemen System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Potagre SQL, dan lainn-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU general public licence (GPL). METODE PENGEMBANGAN SISTEM Teknik Pengembangan Sistem yang digunakan untuk membuat sebuah direktori kopertis wilayah II ini adalah metode Waterfall. Inti dari metode Waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 dan 3 tidak dapat dikerjakan. Berikut fase-fase model Waterfall
2
Gambar 1. Metode Waterfall Requirements Analysis and Definition Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan system analisis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman. System and Software Design Tahapan ini merupakan analisa terhadap proses design sebagai perancangan sistem dengan menggunakan diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data. Dokumen inilah yang nantinya akan digunakan penulis untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Implementation and Unit Testing Pada tahap ini penulis melakukan penerjemahan design kedalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. Integration and System Testing Pada tahap ini penulis melakukan pengujian logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji, serta melakukan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Operation and Maintenance Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya. Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya. Masalah dengan waterfall: 1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
3
2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi. 3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Sistem Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap prosedur yang berjalan pada kopertis wilayah II dalam mendapatkan data-data mengenai perguruan tinggi swasta. Adapun alur yang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Unit akreditasi dari kopertis melakukan monitoring ke tiap-tiap perguruan tinggi swasta. 2. Perguruan tinggi swasta, yang diwakilkan oleh stafnya melakukan kuisioner sesuai dengan data-data yang diinginkan oleh unit akreditasi dari kopertis wilayah II. 3. Hasil dari kuisioner tersebut berupa data-data mengenai perguruan tinggi swasta yang diinginkan oleh unit akreditasi dari kopertis wilayah II. 4. Perguruan tinggi swasta menyerahkan data-data tersebut dalam bentuk print out ke unit akreditasi dari kopertis wilayah II. 5. Unit akreditasi melakukan pengelompokkan data-data sesuai dengan jenis-jenisnya, kemudian menyerahkannya ke tim direktori. 6. Unit direktori menerima data-data yang telah dikelompokkan oleh Unit akreditasi, kemudian menginputkannya sesuai dengan katagorinya, dan juga menyimpannya kedalam sebuah database kopertis. 7. Setelah proses penginputan data-data mengenai PTS dihasilkanlah sebuah dokumen berupa buku, yang berisikan mengenai perguruan tinggi swasta yang berada di area kopertis wilayah II. Deskripsi Kebutuhan 1. Kebutuhan Informasi Sistem yang dibuat harus dapat membantu pekerjaan admin dalam mengolah data-data mengenai perguruan tinggi swasta yang berada di area kopertis wilayah II. Serta semua proses yang ada terintegrasi dalam satu paket perangkat lunak. 2. Kebutuhan Aplikasi Aplikasi yang akan mengolah data-data mengenai perguruan tinggi swasta, data-data tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi data perguruan tinggi, data program study,data dosen serta data tenaga dan sarana. a. Desain Sistem Dalam proses merancang perangkat lunak, penulis menggunakan model proses, yaitu DFD (Data Flow Diagram) yang terdiri dari diagram konteks, diagram level 0 dan diagram level 1, serta model data, yaitu ERD (Entity Relationship Diagram), sebagai alat pengembangan
4
sistem berdasarkan pada data-data yang didapat dan siapa saja yang akan menggunakannya (user). 1. Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem tersebut.
Gambar 2. Diagram Konteks Keterangan : Berdasarkan diagram konteks diatas dapat dijelaskan yaitu Direktori Kopertis wilayah II memiliki tiga entitas yaitu Kopertis, Pts, dan Ka. Adm Akademik Kopertis. Pihak kopertis memberikan data user pada masing-masing PTS, data yang bersumber dari PTS berupa inputan data perguruan tinggi, data program studi, data dosen, dan data tenaga dan sarana. Kemudian Ka.Adm Akademik kopertis menerima laporan data perguruan tinggi, laporan program studi, laporan data dosen dan laporan data tenaga dan sarana.
5
Diagram Level 0 Diagram Level 0 menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagam konteks.
Gambar 3. Diagram Level 0
6
2. Diagram Level 1 Diagram level 1 dibuat untuk menggambarkan arus data lebih mendetail dari tahapan yang ada di dalam diagram level 0.
Gambar 4. Diagram level 1
7
3. Entity Relationship Diagram (ERD) Diagram (ERD) yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut.
Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD)
8
Hasil Implementasi 1. Tampilan Halaman Utama (Home) Halaman utama adalah halaman pembuka dari website direktori kopertis wilayah II.
Gambar 6. Tampilan halaman Utama 2. Tampilan Form Login Halaman form login berfungsi untuk untuk masuk menu utama form menu utama admin dan form menu user PTS.
Gambar 7. Tampilan Form Login
3. Tampilan Input Data PTS Halaman input data PTS berfungsi untuk menambahkan data PTS yang akan ditampilkan
9
Gambar 8. Tampilan Halaman Input Data PTS 4. Tampilan Input Data Program Studi Halaman input data program studi berfungsi untuk menambahkan data program studi yang akan ditampilkan.
Gambar 9. Tampilan Halaman Input Data Program Studi
5. Tampilan Input Data Akreditasi Halaman input data akreditasi berfungsi untuk menambahkan data akreditasi yang akan ditampilkan.
Gambar 10. Tampilan Halaman Input Data Akreditasi
10
6. Tampilan Input Data Status Kepegawaian Dosen Halaman input data status kepegawaian dosen berfungsi untuk menambahkan data status kepegawaian dosen yang akan ditampilkan.
Gambar 11. Tampilan Halaman Input Data Status Kepegawaian Dosen 7. Tampilan Input Data Jenjang Kepegawaian Dosen Halaman input data jenjang kepegawaian dosen untuk menambahkan data jenjang kepegawaian dosen yang akan ditampilkan.
Gambar 12. Tampilan Halaman Input Data Jenjang Kepegawaian Dosen 8. Tampilan Input Data Jenjang Non Akademik Halaman input data jenjang non akademik berfungsi untuk menambahkan data jenjang non akademik yang akan ditampilkan.
Gambar 13. Tampilan Halaman Input Data Jenjang Non Akademik
11
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan , serta analisis, pembahasan, dan pengujian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat membuat simpulan, yaitu: Direktori Website Kopertis Wilayah II dapat memudahkan pihak Kopertis dalam mendapatkan data mengenai perguruan tinggi swasta. Direktori Website mampu menyajikan informasi secara cepat dan akurat serta memudahkan perguruan tinggi swasta dan masyarakat luas mendapatkan informasi mengenai perguruan tinggi swasta yang berada di area Kopertis Wilayah II.
DAFTAR PUSTAKA Anhar.2010. Panduan Menguasi PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta.Mediakita. Kusrini dan Koniyo, Andri.2007.Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server.Yogyakarta: Andi. Oktavian,
Diar Puji.2010.Menjadi PHP.Yogyakarta.Mediakom.
Programmer
Jempolan
Menggunakan
Supriyanto, Wahyu dan Muhsin, Ahmad.2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Kanisius: Yogyakarta. Yuhefizar dan Mooduto dan Hidayat, Rahmat.2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Managment System Joomlai. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
12