DINAMIKA POPULASI NGENGAT DAUN KELAPA
Ariona catoxanfha H amps
DINAMIKA POPULASI NGENGAT DAUN KELAPA
Artona
catoxantha
Hamps
ABSTRAK Ngengat
daun
kelapa
Artona
catoxantha
Hamps
merupakan
salah satu serangga hama yang merusak daun kelapa dan di Indonesia telah lama dikenal dan sering mendatangkan kerugian ekonomi yang besar. Sehubungan dengan ledakan populasi ngengat daun kelapa yang sering dan masih timbul, perlu diadakan penelitan, terutama untuk mencari penyebab dari ledakan.
Masalah ledakan dapat dikembalikan kepada konsep
dinamika populasi. Penelitian ini menggunakan simulasi dinamis diarahkan dalam lingkup masalah: 1).
Pola
dinamika
populasi dari setiap komponen populasi
ngengat daun kelapa di daerah yang tidak meledak dan di daerah yang sedang terjadi ledakan. 2).
Regulator populasi ngengat daun kelapa di daerah yang tidak dalam keadaan meledak dan di daerah yang sedang terjadi ledakan.
3).
Prakiraan populasi dan ledakan ngengat daun kelapa. Penelitian dilakukan dengan metoda survey bertujuan
untuk mengetahui perubahan jumlah individu sebagai fungsi dari waktu. Penelitian dengan metoda survey
dilakukan di
daerah Jawa Tengah yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas dan Purbalingga. Penelitian
dengan
metoda
eksperimental
dilakukan
di laboratorium Zoologi, Jurusan Zoologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian di laboratorium meliputi umur stadia pertumbuhan, ukuran panjang dan lebar badan, ukuran melintang kapsul kepala dan kemampuan ulat memakan daun kelapa serta jenis parasitoid yang diperoleh dari setiap stadium pertumbuhan ngengat daun kelapa dan hiperparasitoid. Untuk daerah - daerah yang tidak dalam keadaan meledak, desa sampel ditentukan berdasarkan konsep penyebaran populasi hama (Cook, 1950) dibagi dalam tiga golongan : (1) Golongan A : desa yang sering mengalami ledakan, (2) Golongan B : desa yang pernah mengalami ledakan, (3) Golongan C : desa yang belum pernah terjadi ledakan hama ngengat daun kelapa. Pengambilan bahan penelitian di daerah tersebut dilakukan menurut metoda absolut dan metoda relatif sesuai teori Southwood (1971). Untuk daerah yang sedang terjadi ledakan, penelitian dilakukan dengan metode relatif. Hasil
penelitian
dianalisa
dengan
sistem
dengan menggunakan model persamaan diferensial : dN(t) dt
= rN(t)
K - N(t) K
)
model
dimana : dN(t)
= kecepatan pertumbuhan populasi
dt N(t)
=.jumlah populasi pada saat t
r
= kecepatan pertumbuhan
t
= waktu
k
= daya dukung lingkungan atau N maksimum
per kapita
stadia
Pola pertumbuhan populasi setiap
ngengat daun
kelapa diwujudkan dalam bentuk kurva yang dihasilkan dengan metoda simulasi dinamis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Serangga ngengat daun kelapa
Artona catoxantha
Hamps . sampai saat
ini masih merupakan salah satu hama penting pada tanaman kelapa karena secara tiba-tiba dalam waktu
yang singkat
dapat menimbulkan kerusakan pohon kelapa dalam jumlah yang besar dan mendatangkan dampak yang merugikan secara total
yang dikenal sebagai ledakan atau outbreak. 2. Pola
dinamika
populasi
ngengat
daun
kelapa
hasil
penelitian dengan metoda absolut dan metoda relatif daerah
di
yang dalam keadaan tidak meledak tidak berbeda,
hanya pada metoda relatif puncak populasi lebih tinggi. Pola dinamika populasi
Artonacatoxantha
di
daerah yang sedang
meledak naik lebih cepat dan puncak populasi sangat tinggi (lebih dari 1000 ekor/pohon).
3. Perkembangan
populasi
daun
ngengat
kelapa
terutama
dihambat oleh berbagai parasitoid yaitu parasitoid Wlk .
Apanteles artonae
parasitoid
yang menyerang stadium ulat instar 2,
ulat instar 3, parasitoid fumipennis
Ferr. yang menyerang stadium
Neuplectrusbicarinatus
Aldr.
Bessaremota
Towns. dan
Argyrophylax
menyerang ulat instar 4, parasitoid
Euplectromorphaviridiceps
dan parasitoid
Ferr.
yang
Fislistinainfera
menyerang ulat instar 5, Szepl .
yang menyerang stadium
kepompong (pupa). 4. Parasitoid di daerah yang tidak dalam keadaan meledak dapat berperan dalam mengendalikan populasi inangnya terutama parasitoid
Apanteles artonae .
5. Di daerah yang sedang meledak terjadi penurunan populasi parasitoid
Apanteles
hiperparasitoid
artonae
Eurytoma albotibialisAshm.
6. Kehadiran hiperparasitoid parasitoid men
b
V
a1atcaa
yang disebabkan oleh serangan
A.artonae
,
albotibialis
yang
.
menyerang
menimbulkan penumpukan individu dan
a aO.Itma.
ta
Eurytoma
~eda~a~ c\7.wgt dtm
AYtona catmanta
7. Keadaan populasi ngengat daun kelapa dapat diwujudkan dengan kurva populasi hasil simulasi dinamis dan dapat digunakan untuk membuat peramalan keadaan populasi dan terjadinya ledakan ngengat daun kelapa.
ABSTRACT
The coconut leaf moths, Artona catoxantha Hamps , is a pest which destroy coconut leaves, and in Indonesia they have been known to cause a great loss. Because of the frequent outbreaks of the coconut leaf moths, it is felt necessary to study this insect to find out the cause of the outbreaks. The problem of the outbreaks is closely related to the basic concept of the population dynamic. This study adapted a dynamic simulations approach focusing on the following scopes : 1. The population dynamics pattern of each component of the coconut leaf moth population in the non-outbreak ones. 2. The regulator of the coconut leaf moth population in the non-outbreak as well as in the outbreak areas. 3. Population and outbreak prediction (forecasting) of the coconut leaf moths. The study was carried out by means of a survey that aimed at finding out the change of the number of individuals as the function
of time. The survey method was done in
Central Java, in the regencies of Cilacap , Purbalingga .
Banyumas and
The experimental method was done in the Zoological Laboratory, the Department of Zoology Faculty of Biology, University of Jendral Soedirman ,
Purwokerto .
This kind of
study covered the examination of the age of its several stages, the length and width of the body, the length of the head capsule and the ability of the moths to eat coconut leaves as well as the kinds of parasitoid found in each stage of the coconut leaf moths and hyperparasitoids . In the non-outbreak areas, the determination of the sample villages was based on the concept of the distribution of pest population (Cook, 1950). The areas were clasified into three categories : (1) Category A : villages frequent outbreaks, (2) Category B : villages with often outbreaks, (3) Category C : villages with no outbreaks. The sampling methods used were absolute and relative methods based on Southwood's theory (1971). In the outbreak areas, the relative method was used. The results of the study were analyzed by means of the model system using the differential equation model :
dN(t) K - N(t ) - - - = rN(t ) - - - - - - - , dt K
Where : dN(t )
= rate of the population growth
dt r
= rate of the individual growth
N(t )
= number of population
t
= time
K
= carrying capasity or N maximum
The population growth pattern of the coconut leaf moths
was expressed in a curve produced by the dynamic simulation method. Several conditions-from this study : 1. The coconut leaf moths Artonacatoxantha Hamps . is still one of the most significant pest of coconut trees since in the very short time the population can increase into such a large number and caused a great damage (outbreaks). 2. The population dynamics pattern of the coconut leaf moths by using the absolute and relative methods in the nonoutbreak areas are similar, except that the relative method produces a higher population peak. The population dynamics pattern of
Artonacatoxantha
in the outbreak areas
increases faster and the population peak is quite high (more than 1000 larvae/tree ). 3. The population growth of the coconut leaf moths has been suppressed by several kinds of
parasitoids
such as
Apantelesartonae
W1k .
Neuplectrus bicarinatus
attacks
the
2 nd
instar
larvae
Ferr . attacks the 3 rd instar larvae
Bessaremota Towns. and
Argyrophy/ax fumipennis
Aldr. attacks
the 4 th instar larvae, Euplectromorpha viridicep ferr . attacks the 5 th instar larvae, and the pupae.
Fislistina intera
Szepl . attacks
-
4. The parasitoid complexes in the non-outbreak areas could control the host population, especially A.artonae ' 5. In the outbreak areas, there is a decrease of the population of
Apanteles artonae
hyperparasitoid Eurytoma albotibialis 6. The exsistence of the Attacking
Apanteles artonae '
due to the attack of a Ashm .
hyperparasitoid Eurytoma albOtibialis creates the accumulation of
individuals from certain instar and leads to the outbreak of the coconut leaf moths Artona catoxantha 7. The population of the coconut leaf moth can be transfered into a population curve as a result of the dynamic simulation and can be used for population and outbreaks prediction.
populasi
3. Perkembangan
ngengat
daun
kelapa
terutama
dihambat oleh berbagai parasitoid yaitu parasitoid Wlk .
Apantelesartonae
parasitoid
yang menyerang stadium ulat instar 2,
ulat instar 3, parasitoid fumipennis
Ferr. yang menyerang stadium
Neuplectrusbicarinatus
eessa remota
Towns. dan
Argyrophylax
menyerang ulat instar 4, parasitoid
Aldr.
Euplectromorphaviridiceps
dan parasitoid
Ferr .
menyerang ulat instar 5,
yang
Fislistinainfera
Szepl . yang menyerang stadium
kepompong (pupa). 4. Parasitoid di daerah yang tidak dalam keadaan meledak dapat berperan dalam mengendalikan populasi inangnya terutama parasitoid
Apanteles artonae .
5. Di daerah yang sedang meledak terjadi penurunan populasi parasitoid
Apanteles
hiperparasitoid
artonae
Eurytoma albotibialisAshm.
6. Kehadiran hiperparasitoid parasitoid
yang disebabkan oleh serangan
A.artonae
,
Eurytoma
albotibialis
yang
menyerang
menimbulkan penumpukan individu dan
menyebabkan terjadinya ledakan ngengat daun kelapa Artona catoxantha
7. Keadaan populasi ngengat daun kelapa dapat diwujudkan dengan kurva populasi hasil simulasi dinamis dan dapat digunakan untuk membuat peramalan keadaan populasi dan terjadinya ledakan ngengat daun kelapa.