DINAMIKA DAN KONFIGURASI KEPENTINGAN DI BALIK PEMAKNAAN TERHADAP BURUNG BERKICAU DI JAWA (KASUS DI SURABAYA DAN YOGYAKARTA)
Oleh: Anton Supriyadi
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
DINAMIKA DAN KONFIGURASI KEPENTINGAN DI BALIK PEMAKNAAN TERHADAP BURUNG BERKICAU DI JAWA (KASUS DI SURABAYA DAN YOGYAKARTA)
Oleh: Anton Supriyadi
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Sosiologi Pedesaan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
DINAMIKA DAN KONFIGURASI KEPENTINGAN DI BALIK PEMAKNAAN TERHADAP BURUNG BERKICAU DI JAWA (KASUS DI SURABAYA DAN YOGYAKARTA)
Nama NRP Program Studi
: Anton Supriyadi : A152040081 : Sosiologi Pedesaan
Disetujui: Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA Agr Ketua
Dr. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc, Anggota
Diketahui, Ketua Program Studi Sosiologi Pedesaan
Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS. DEA MS Tanggal ujian: 17 Maret 2008
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro,
Tanggal lulus: 2 Mei 2008
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Dinamika Pergeseran dan Konfigurasi Kepentingan Pemaknaan terhadap Burung Berkicau di Jawa (Kasus Surabaya dan Yogyakarta) adalah benar hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan selesai dan dapat diperiksa kebenarannya
Bogor, Maret 2008
Anton Supriyadi
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget – Sumenep (Madura). Penulis dilahirkan pada Tanggal 19 April 1981 dari pasangan suami istri yang bernama Fathorrahman dan Sriwani. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan suami istri tersebut. Penulis memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 8 Kalianget Timur pada tahun 1987. Pendidikan sekolah dasar diselesaikan dengan prestasi baik pada tahun 1993. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Kalianget pada tahun 1993 dan menyelesaikannya pada tahun 1996, dengan prestasi yang baik. Pada tahun 1996 penulis melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Kalianget dan menyelesaikannya pada tahun 1999. Setelah menamatkan pendidikan SMU, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK. Penulis mendapatkan kesempatan belajar di Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial-Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2004 penulis menamatkan studinya di IPB dengan mendapatkan gelar Sarjana Pertanian. Selanjutnya penulis melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana IPB, yaitu di Program Studi Sosiologi Pedesaan IPB. Selama pendidikan penulis aktif dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan dan menjadi asisten dosen pada beberapa mata kuliah. Di samping itu, penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan penelitian, baik yang dilakukan oleh lembaga penelitian di bawah institusi IPB maupun dari lembaga luar IPB. Beberapa penelitian yang pernah penulis ikuti adalah Evaluasi Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM di beberapa daerah di Jawa Barat, Program Kemitraan dan Pengembangan Tanaman Hortikultura di Jawa Timur, Jawa Barat, Bali dan Solo, Penelitian tentang Kemitraan antara Petani Kelapa Sawit dengan Perusahaan di Jambi dan studi mengenai Dampak Pembangunan Infrastruktur terhadap Penanggulangan Kemiskinan dan Pembentukan Modal Insani di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan di bawah Lembaga Pusat Analisis Kebijakan Sosial Ekonomi Departemen Pertanian.
PRAKATA Puji Syukur kepada ALLAH SWT, tuhan semesta alam, serta Rasulullah Tauladan Abadi Kaum Muslimin. Penulis dengan penuh perjuangan dan banyak dukungan dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis dalam tulisan ini hendak menyampaikan sejumlah ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang mendukung penulis, yaitu: 1. Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA dan Dr. Arya H. Dharmawan, M.Sc selaku komisi pembimbing tesis yang telah banyak meluangkan waktu dan sabar membimbing penulis selama penelitian, penulisan hingga penyelesaian tesis. 2. Dr. Satyawan Sunito selaku penguji utama luar komisi, yang bersedia meluangkan waktu untuk menguji penulis 3. Dr. Nurmala K. Panjaitan MS.DEA selaku Ketua Program Studi Sosiologi Pedesaan yang bersedia membimbing dan mendukung penulis selama penyelesaian tesis 4. Dr. Paul Jepson dari Birdlife Indonesia yang memberikan kesempatan penulis untuk menjadi peneliti dalam penelitian yang didanai oleh Darwin Foundation, selain itu juga kepada Pete Wood, Ria Saryanthi, Mas Fahrul yang menjadi teman diskusi penulis. 5. Ir. Murdianto MS, Martua Sihaloho, SP, M.Si, Rina Mardiana, SP, M.Si, Heru Purwandari, SP, M.Si, serta Rokhani SP, M.Si yang memberikan bimbingan dan menjadi teman diskusi penulis selama studi S2 6. Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat maupun di Surabaya dan Yogyakarta dan Komunitas Penggemar Burung di Surabaya dan Yogyakarta 7. Keluarga tercinta, Bapak Fathorrahman dan Ibu Sriwani serta adik tersayang Andri Sriwahyudi & Wiwik, , uyut tercinta, serta keluarga besar dari Bapak dan Ibu yang senantiasa mendoakan, mendukung dan memberikan perhatian penuh kepada penulis 8. Cici Wardini dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan perhatian selama masa-masa sulit menyelesaikan tesis. 9. Rekan-rekan Lapera (Mas Him, Erik, dan Pak Tukir) yang memberikan fasilitas tempat tinggal selama penulis di Yogyakarta 10. Rekan-rekan SPD 2004 (Mas Sindhu, Kak Ulfa, Kak Rosi, dan Mas Rais) sahabat dan kakak-kakak seperjuangan dalam mengerjakan tugas dan berbagi ilmu di SPD 11. Dhiny, Afin, Ince (my best friend) yang senantiasa memberikan dukungan dan “ceramahan”, serta rekan-rekan PKP 36: Fauzi, Hana, Denta yang selalu memberikan perhatian 12. Rekan-rekan Gasisma: Yudi, Irwan, Taufik, Siddiq, Harun, Ainol, Syamsul, Sufi, dll 13. Rekan-rekan KPM 39: Ajipandma DK, Anis, Niken, Gibthi yang selalu memberikan masukan kepada penulis. KPM 40: IQ, Cindo, Veny, Widi, Jasman, DJ, Utari (pinjaman laptopnya), dan lainnya; KPM 41: Ilham, Hadim, Munir, Bayu, Dini dan Lainnya; KPM 42: Furqon, Yayan, Tim
Sosped Pagar Jangkung (Wulan, Reny, Fahrozi, Yana, Fairuza, Nita, Dame, Iya’, Rizal) yang senantiasa memberikan dukungan dan doa. 14. Rekan-Rekan Kost: Dwinata (Tomi) atas pinjaman laptopnya, Mas Ruli dan Pak Mustapit terima kasih atas dukungannya 15. Kang Jamal dan Kang Edi di Fotocopy Aida yang selalu direpotkan oleh penulis 16. Pihak-Pihak lain yang memberikan konstribusi terhadap penyelesain tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
ABSTRACT ANTON SUPRIYADI. Configuration of Interest and The Dynamic Behind The Meaning of Songbird in Java (Case Study in Surabaya dan Yogyakarta). Advice by Prof.. Dr. ENDRIATMO SOETARTO, MA and Dr. ARYA HADI DHARMAWAN, M.Sc, Agr This research have aim to explain about the tipology of birdkeepers community in Surabaya and Yogyakarta. The second is explain about the kinds of social construction in birdkeepers community in Surabaya and Yogyakarta and the third is to expalin the dynamic and interest configuration behind the social construction of songbird in birdkeepers community in Surabaya and Yogyakarta. In Surabaya and Yogyakarta, the tipology of birdkeeping organization and the birdkeepers commnuity is different one and another. This is because the socio-cultural setting in Surabaya and Yogyakarta is very different to representation the Java’s culture. This condition have some implication for the social construction in birdkeepers community in Surabaya and Yogyakarta. In Surabaya the economyc and commercial dimention of social construction is very dominated more than sociocultural and conservation dimention. This condition is because in the historical aspect Surabaya is some of the city in Java became a center of economyc activity. The condition in Yogyakarta is very different with Surabaya, In Yogyakarta social construction of songbird in birdkeepers community dominated by socio-cultural dimention. The argument of this condition is because Yogyakarta in the historical aspect is a some of the city in Java became center of Java’s Kingdom with the traditional culture. The interpretation of the songbird in the birdkeepers community in Surabaya and Yogyakarta on the some aspect is dependent of interest configuration in outside of birdkeepers community. The interest configuration is a representation of actor-actor in outside area of birdkepeers community with have some interest to the activity of birdkeepers organization and the community. The dinamyc of social cosntruction in the birdkeepeers community is representation of interest configuration actor-actor. This is condition explain if actors role is very important dependent of songbird interpretation in Java’s society’s Keyword: birdkeepers community, interpretation of songbird, social construction, and interest configuration
RINGKASAN ANTON SUPRIYADI. Dinamika Pergeseran dan Konfigurasi Kepentingan di Balik Pemaknaan terhadap Burung Berkicau di Jawa (Kasus Surabaya dan Yogyakarta). Dibimbing oleh Prof. Dr. ENDRIATMO SOETARTO dan Dr. ARYA HADI DHARMAWAN, M.Sc, Agr Penelitian ini dilakukan atas dasar beberapa argumentasi. Pertama, burung memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, ekologi, sosio-kultural dan ekologis. Kedua, terdapat gejala semakin meningkatnya kegemaran memelihara burung dikalangan masyarakat Jawa yang ditandai dengan semakin banyaknya komunitas penggemar burung dan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan burung. Ketiga, meningkatnya kegemaran terhadap burung memberikan implikasi terhadap semakin terancamnya beberapa jenis burung di alam karena kegiatan perburuan dan perdagangan burung. Keempat, telaah terhadap peran aktor (manusia) dalam permasalahan menjadi salah satu fokus kajian yang penting dalam mengkaitkan antara permasalahan keterancaman burung di alam dengan perkembangan komunitas penggemar burung. Permasalahan penelitian yang menjadi fokus dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan konstruksi sosial pemaknaan yang berkembang di tingkat komunitas penggemar burung. Hal ini penting untuk memberikan penjelasan mengenai tindakan sosial manusia dalam kaitannya meningkatnya komunitas penggemar burung dan upaya melestarikan burung. Pertanyaan penelitian yang dikaji adalah (1) Bagaimana tipologi komunitas penggemar burung; (2) Bagaimana konstruksi sosial dan ruang-ruang interaksi sosial antar aktor pada komunitas penggemar burung; (3) Bagaimana dinamika dan konfigurasi kepentingan di balik konstruksi sosial pemaknaan burung. Penelitian ini dilakukan di Surabaya dan Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa kedua lokasi tersebut memiliki tradisi sosio-kultural yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pertama Mei-Juli 2006 dan Agustus 2007. Pendekatan penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan untuk mendapatkan pemahaman intersubyektif antara peneliti dan tineliti. Penelitian ini menjelaskan keunikan tipologi komunitas penggemar burung dari berbagai dimensi berdasarkan setting sosio-kultural yang berbeda satu sama lain. Hal ini penting dalam kerangka memahami kontekstualitas komunitas penggemar burung berdasarkan setting sosio-kulturalnya. Di sisi lain, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana dan apa saja konstruksi sosial pemaknaan yang berkembang di tingkat komunitas penggemar burung serta bagaimana aktor dan peran aktor (agensi) dalam proses konstruksi sosial dan proses dinamika pergeseran pemaknaan. Kepentingan di tingkat komunitas dan kekuatan di luar komunitas menjadi salah satu telaah penting yang dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai kepentingan-kepentingan yang bermain di balik konstruksi sosial pemaknaan burung. Pendekatan teoritis yang dipergunakan adalah sosiologi interpretatif (interaksionisme simbolis) yaitu berupa peran aktif aktor, dan
keterkaitannya dengan struktur sosial di atasnya (agen dan struktur) menurut Giddens.
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN Dasar Pemikiran ................................................................................... 1 Perumusan Masalah .............................................................................. 7 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
BAB II
TINJUAN TEORITIS Pemaknaan Burung di Masyarakat ....................................................... 9 Masyarakat Jawa: Genealogi Sistem Kultural Masyarakat Jawa ......... 12 Teori Sosiologi Interpretatif: Peran Aktif Aktor ................................... 18 Kerangka Teoritis .................................................................................. 22
BAB III
METODOLOGI Paradigma dan Pendekatan Penelitian ................................................. 27 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 29 Metode Pengambilan, Jenis dan Analisis Data ..................................... 31
BAB IV
TIPOLOGI KOMUNITAS PENGGEMAR BURUNG BERKICAU DI SURABAYA DA YOGYAKARTA Komunitas Penggemar Burung Berkicau Perorangan: Komunitas Pehobi, Pelomba, dan Penangkar ............................................................................................................... 34 Komunitas Paguyuban (Kelompok) Penggemar Burung Berkicau: Komunitas Penggemar Pehobi Sekaligus Pelomba ............................................................................................................... 39 Karakteristik Sosial Ekonomi Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta ............................................................................................................... 42 Karakteristik Etnis dan Gender Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta: Multi-Etnis, MultiKulturalisme, dan Keterlibatan Perempuan ............................................................................................................... 45
Bentuk-Bentuk Paguyuban dan Organisasi Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta ............................................................................................................... 48 Organisasi Pelestari Burung Indonesia (PBI): Organisasi Formal Komunitas Penggemar Burung 48 Paguyuban Penggemar Burung Berkicau (birdclub): Entitas Kelompok Komunitas Penggemar Burung 53
BAB V
KONSTRUKSI SOSIAL DAN RUANG-RUANG INTERAKSI SOSIAL AKTOR PADA KOMUNITAS PENGGEMAR BURUNG Konstruksi Sosial Pemaknaan Burung ............................................................................................................... 57 Burung sebagai Simbol Status Sosial dan Kekuasaan: Pemaknaan Burung Sebagai Sarana Kepentingan Status Sosial dan Politik Pencitraan Kekuasaan ................................................................................................ 57 Burung sebagai Entitas Kultural: Pemaknaan Burung sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Sosio-Kultural ................................................................................................ 63 Burung sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Psiko-Sosial (refreshing) ................................................................................................ 66 Burung sebagai Komoditas Ekonomi: Kepentingan Pasar dan Perdagangan Burung pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau ................................................................................................ 68 Burung sebagai Obyek Konservasi: Tekanan Kekuatan di Luar Komunitas Penggemar Burung ................................................................................................ 73 Sistem Nilai dan Aktor-Aktor dalam Konstruksi Sosial Pemaknaan Burung ............................................................................................................... 75
Ruang-Ruang Interaksi Sosial Antar Aktor pada Komunitas ............................................................................................................... 78 BAB VI
DINAMIKA DAN KONFIGURASI KEPENTINGAN DIBALIK PEMAKNAAN TERHADAP BURUNG Pergeseran Pemaknaan Burung di Tingkat Komunitas Penggemar Burung Berkicau: Dinamika Konstruksi Pemaknaan ............................................................................................................... 85 Pergeseran Pemaknaan Sosio-Kultural menuju Pemaknaan Ekonomi Bisnis ............................................................................................................... 86........................................................................................................... Pergeseran Pemaknaan Sosio-Kultural dan Ekonomi menuju Pemaknaan Konservatif ............................................................................................................... 90 Konfigurasi Kepentingan Dibalik Pergeseran Pemaknaan Kultural Burung ............................................................................................................... 92 Pragmatisme Ekonomi dan Eksistensi Kultural: Kasus Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta ............................................................................................................... 101 Pendekatan Konfrontatif dan Adaptasi terhadap Komunitas Penggemar Burung: Internalisasi Pemaknaan Baru dalam Komunitas ............................................................................................................... 105
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................................................... 109 Saran ............................................................................................................... 111 Rekomendasi Teoritis 111 Rekomendasi Praksis 112
DAFTAR PUSTAKA 114
DAFTAR TABEL 1. Perbandingan antara Paradigma Konstruktivisme dengan Positivisme dalam Aspek Ontologi, Epistemologi, dan Metodologi .............................................................................................................................. 28 2. Pemetaan Organisasi Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta .............................................................................................................................. 53 3. Pemetaan Paguyuban Penggemar Burung Berkicau (birdclub) di Surabaya dan Yogyakarta .............................................................................................................................. 56 4. Jadwal Pengurangan Burung Lokal yang Boleh Dilombakan (per Janurai 2008) .............................................................................................................................. 74 5. Sistem Nilai dan Aktor dalam Konstruksi Sosial Pemaknaan Burung di Surabaya dan Yogyakarta .............................................................................................................................. 78 6. Pemetaan Konstruksi Pemaknaan Burung pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta 82 7. Konfigurasi Kepentingan di Balik Konstruksi Sosial Pemaknaan Burung di Surabaya dan Yogyakarta 100
DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka Teoritis .............................................................................................................................. ..33 2. Strukturasi Pembentukan PBI di Tingkat Daerah dan Pusat .............................................................................................................................. ..51 3. Pemetaan Jenis Burung berdasarkan Status Sosial Ekonomi Komunitas Penggemar Burung di Surabaya ..59 4. Pemetaan Jenis Burung berdasarkan Status Sosial Ekonomi Komunitas Penggemar Burung di Yogyakarta ..60 5. Konstruksi Pemaknaan Burung Sebagai Sarana Politik Pencitraan dikaitkan dengan Kepentingan yang Memungkinkan Melatarbelakanginya .............................................................................................................................. ..62 6. Jejaring Sosial Antar Aktor dan Kelompok atau Paguyuban Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta .............................................................................................................................. ..65 7. Kontinum Dinamika Pergeseran Pemaknaan Burung Berkicau pada Komunitas Penggemar Burung di Surabaya dan Yogyakarta ..86 8. Kecenderungan Pergeseran Pemaknaan Sosio-Kultural Burung ke Pemaknaan Ekonomi Bisnis pada Organsasi dan Paguyuban Penggemar Burung Berkicau di Surabaya dan Yogyakarta. ..88 9. Kecenderungan Pergeseran Pemaknaan Sosio-Kultural ke Pemaknaan Ekonomi Bisnis pada Kegiatan Latihan dan Lomba Burung di Surabaya dan Yogyakarta ..90