BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah tempat ibadah bagi umat Kristiani. Dalam penyebarannya, gereja Katolik selalu mengikuti penyebaran agama Katolik di suatu daerah. Pada awalnya, agama Katolik dibawa oleh misionaris Portugis ke Indonesia. Para misionaris tersebut tidak hanya menyebarkan agama, tetapi juga tinggal dan menetap di Indonesia. Selama tinggal di Indonesia, para misionaris menyebarkan agama dengan pendekatan kebudayaan lokal setempat sehingga masyarakat dapat menerima agama Katolik. Pendekatan budaya tersebut seperti penggunaan bahasa lokal dalam mengadakan ibadat, menggabungkan kebiasaan-kebiasaan penduduk sekitar ke dalam tata cara menjalankan ibadat, serta menggunakan bangunan-bangunan lokal sebagai tempat untuk mengadakan ibadat. Atas dasar pendekatan tersebut, maka kebanyakan umat Katolik di Indonesia selalu mengadakan peribadatan dengan memasukkan budaya lokal sehingga umat dapat beribadah sesuai dengan tata cara Gereja tanpa meninggalkan adat istiadatnya. Keuskupan agung pertama di Indonesia setelah Indonesia tidak lagi menjadi daerah misi adalah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Sekarang KAJ melingkupi seluruh Jakarta dan sekitarnya seperti Serpong. Pada tahun 1995 Serpong sekitarnya (termasuk kawasan Alam Sutera, Lippo Karawaci, dan Citra Raya) hanya memiliki sebuah gereja yang berada di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) yaitu gereja St. Monika. Berdirinya gereja ini
1
dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja para umat. Pada
perkembangannya,
Gereja
St.
Monika
selalu
mengalami
pertambahan jumlah umat yang mayoritas adalah pendatang dari luar Serpong. Bertambahnya umat pendatang menyebabkan terbentuknya suatu karakter baru dalam Gereja St. Monika. Suatu karakter penduduk yang selalu menyesuaikan terhadap lingkungan yang terus berkembang Namun masalah paling mendasar adalah perlunya peremajaan dalam bangunan gereja karena belum pernah direnovasi sejak pertama kali berdiri. Pertambahan jumlah umat dan perubahan kebiasaan-kebiasaan umat di Gereja St. Monika yang menjadikan perlunya dilakukan perencanaan sebuah interior gereja yang dapat mengikuti perkembangan karakter umat di Gereja St. Monika yang selalu berubah karena bertambahnya penduduk baru akibat kelahiran maupun pendatang.
1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dijabarkan, maka dapat disimpulkan masalah penelitian proyek adalah:
Bagaimana menyesuaikan unsur karakter umat Gereja St. Monika BSD terhadap interior gereja untuk mendukung kegiatan umat.
Bagaimana melakukan peremajaan interior gereja sehingga dapat mengakomodasi kegiatan dan kebutuhan ruang umat.
2
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam perancangan interior
Dapat merancang sebuah interior sebuah gereja Katolik yang sesuai dengan unsur karakter umat untuk mendukung kegiatan liturgi dan nonliturgi Gereja.
Dapat merancang sebuah interior gereja St. Monika yang baru dan dinamis yang dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan umat sekarang.
1.4 Tinjauan Pustaka Arsitektur Gereja Katolik – Danang Priatmodjo | Buku ini membahas tentang bangaimana merancang sebuah gereja katolik yang baik dan benar. Buku ini mengambil sumber dari hasil Kosili Vatikan ke-2, di mana di dalamnya terdapat tata cara penyusunan interior gereja yang sesuai dengan tata liturgi. Dimensi Manusia & Ruang Interior – Julius Panero & Martin Zelnik | Buku ini membahas tentang berbagai ukuran dan dimensi manusia terhadap ruang dan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar dan tabel-tabel yang membantu menjelaskan dimensi manusia terhadap ruang Wastu Citra – Y. B. Mangunwijaya | Buku cetakan yang ditulis oleh Romo Mangun ini membahas tentang citra bangunan-bangunan yang berasal dari beberapa wilayah seperti Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia. Pembahasan
3
bentuk bangunan selalu memperhatikan kesesuaian bentuk dengan alam sekitar, keyakinan lokal, serta fungsi dari setiap bangunan
1.5 Kontribusi Penelitian Manfaat dari proses perancangan gereja Katolik St. Monika ini adalah:
Memberikan referensi baru dalam perancangan sebuah interior gereja Katolik yang menyesuaikan dengan karakter umat sebagai acuan tata letak interior gereja
Memberikan suatu pendekatan berbeda tentang bagaimana mendesain sebuah interior gereja Katolik
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan 1.6.1
Ruang Lingkup Proyek Ruang lingkup proyek berada di kawasan gereja katolik St. Monika yang beralamat di jalan Alamanda, Sektor I.2 Bumi Serpong Damai.
1.6.2
Batasan Proyek
Perencanaan proyek berlangsung dari September 2011 sampai Desember 2011
Perancangan proyek berlangsung dari Januari 2011 sampai Juli 2011
Proyek ini diabatasi hanya bagian interior gereja St. Monika BSD, tidak termasuk bagian luar gereja (contoh: taman, tempat parkir, pasturan)
4
1.7 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa cara untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam mendukung proses perancangan interior gereja ini, beberapa cara itu adalah:
Survey Melakukan survey langsung ke lokasi untuk mendapatkan datadata tentang kondisi eksisting yang akan dirancang. Data-data yang didapat antara lain: kondisi bangunan, ukuran luas lokasi, detaildetail serta kondisi alam di sekitar eksisting, dan lain-lain.
Wawancara Proses wawancara melibatkan beberapa orang yang mengetahui sejarah dan kondisi gereja, orang-orang tersebut antara lain: umat, pastor paroki, dan petugas gereja.
Literatur Proses dari literatur yaitu dengan mendapatkan data dari bukubuku dan majalah-majalah yang membahas tentang sejarah dan kegiatan dari gereja St. Monika.
5
1.8 Kerangka Pemikiran
Tabel 1.1: Kerangka pemikiran
6