ANALISIS PERBEDAAN PENGUNGKAPAN SUKARELA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN SIZE PADA PERUSAHAAH HIGH DAN LOW PROFILE DI BURSA EFEK INDONESIA Dika Yolanda1, Yunilma2, Ethika2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
1.2
Abstract The investors would desperately need a variety of financial information content to take a decision. The information can be obtained from observing voluntary disclosure and financial information. Basically, the source of raw materials which is used to carry out the operational activities can be grouped into two categories of high and low profile. This study aimed to determine the differences of voluntary disclosure, social responsibility, liquidity, solvability and size in some high and low profile companies at Indonesian Stock Exchange. The study was using 52 listed companies at Indonesian Stock Exchange. The period of data observation that was used was 2007-2011. The method of analysis that was used in this study was quantitative using independent sample t-test of difference. Based on hypothesis testing, it has found there was no significant differences of total of voluntary disclosure of high and low profile at Indonesian Stock Exchange. However, the result of hypothesis testing showed social disclosure, liquidity, solvability and size of each company has significant differences in the high and low profile companies on listed companies at Indonesian Stock Exchange. Keywords:
Voluntary Disclosure, Social Responsibility, Liquidity, Solvability, and Size.
menjaga citra dan reputasi perusahaan
Pendahuluan
dalam Latar Belakang Masalah
melakukan
masyarakat.
Menurut
Undang-Undang Bapepam Nomor 5 Tahun
Keberhasilan sebuah perusahaan untuk
penilaian
2008
pengungkapan
mengungkapkan
penyelenggaraan
bahwa
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban sosial sebagai bagian
sosial sebagai bagian terpenting dari
dari
corporate social responsibility perusahaan
program
corporate
social
responsibility perusahaan harus memiliki
yang paling diwajibkan adalah
komitmen dan kinerja operasional yang
memiliki kategori high profile dan low
baik. Selain itu peraturan dan Undang-
profile.
yang
Undang pemerintah yang mengharuskan
Menurut Ross (2005) perusahaan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial
yang dikategorikan high profile merupakan
sebagai bagian dari corporate social
perusahaan
responsibility
sangat
penting
untuk
yang
melakukan
aktifitas
operasionalnya dengan mengambil bahan 1
baku langsung dari alam, sedangkan
pengelolaan likuiditas perusahaan semakin
perusahaan low profile adalah perusahaan
membuat aktifitas operasional perusahaan
yang menitikberatkan usahanya dengan
menjadi lancar, sehingga kemungkinan
tidak mengambil langsung dari alam
perusahaan
seperti melakukan aktifitas di bidang jasa.
pengungkapan pertanggungjawaban sosial
Walaupun tidak diwajibkan akan tetapi
semakin tinggi bagi perusahaan high
perusahaan
profile.
low
harus
profile
menyelenggarakan
corporate
ikut
untuk
melakukan
Disamping likuiditas, kestabilan
social kinerja
responsibility.
keuangan
perusahaan
juga
(2007)
dipengaruhi oleh solvabilitas. Menurut
keberhasilan perusahaan dalam melakukan
Sartono (2010) solvabilitas merupakan
pengelolaan
secara
rasio
mendorong
jumlah
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
corporate
social
jangka panjang dan jangka pendek dengan
responsibility yang lebih banyak. Untuk
segera, semakin tepat pengelolaan sumber
mengetahui kemampuan perusahaan dalam
dana yang berasal dari hutang akan
mengelola kinerja keuangan yang mereka
semakin
miliki adalah dengan mengamati laporan
perusahaan dan sikap sukarela perusahaan
keuangan
untuk melakukan pengungkapan sosial
Menurut
optimal
Damodaran
kinerja
akan
pengungkapan
keuangan
perusahaan.
Secara
umum
yang
menunjukan
kemampuan
meningkatkan
elemen kinerja keuangan yang dimiliki
sebagai
bagian
perusahaan meliputi likuiditas, solvabilitas,
responsibility.
corporate
eksistensi
social
Berdasarkan uraian ringkas latar
profitabilitas dan size perusahaan.
belakang
Elemen kinerja keuangan yang
masalah,
melakukan
tersebut
kemampuan
Nugrahani (2009). Pada penelitian ini,
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
perbedaan terletak pada kriteria pemilihan
jangka pendek dengan segera pada saat
sampel dan periode observasi. Nugrahani
jatuh tempo. Salah satu rasio yang dapat
(2009) menggunakan 42 perusahaan yang
digunakan
likuiditas
go public yang dipilih berdasarkan kriteria
adalah current ratio. Menurut Phalipu
high dan low profile. Pada penelitian ini,
(2004)
perusahaan
untuk
current
mengukur
ratio
menunjukkan
yang
dari
tertarik
paling utama adalah likuiditas, rasio menunjukkan
replikasi
peneliti
digunakan
penelitian
adalah
liability
perusahaan manufaktur yang listed di
dengan current assets. Semakin baik
Bursa Efek Indonesia. Diharapkan melalui
perbandingan
antara
current
2
perbedaan tersebut dapat meningkatkan
bagian dari program corporate
ketepatan dan akurasi hasil penelitian.
social responsibility. 2. Akademisi, hasil penelitian ini
Perumusan Masalah
dapat menambah pengetahuan dan
Berdasarkan uraian di atas ada permasalahan adalah
yang
apakah
pengungkapan
dirumuskan
terdapat
perbedaan
sukarela,
tanggungjawab solvabilitas,
dapat
wawasan
tentang
likuiditas,
secara
sukarela,
aspek sosial yang dilihat dari
dan size antara perusahaan
karakteristik perusahaan. 3. Riset
perusahaan yang digolongkan low profile.
penelitian,
hasil
yang
diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan atau alat replikasi bagi
Tujuan Penelitian
peneliti dimasa mendatang yang
Secara umum tujuan dilakukannya
tertarik
penelitian ini adalah untuk mendapatkan empiris
implementasi
pengungkapan
yang digolongkan high profile dengan
bukti
yang
membaca penelitian ini terutama
pengungkapan
sosial,
pihak-pihak
tentang
untuk
membahas
permasalahan yang sama dengan
perbedaan
yang dibahas dalam penelitian ini.
pengungkapan sukarela, tanggungjawab sosial, likuiditas, solvabilitas, dan size
Metode Penelitian
antara perusahaan yang digolongkan high
Populasi dan Sampel
profile dengan yang digolongkan low
Menurut Ghozali (2010) populasi
profile.
merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pada
Manfaat Penelitian Tujuan
penelitian
penelitian ini yang menjadi populasi
diharapkan
adalah seluruh perusahaan yang listed di
memiliki manfaat positif bagi:
Bursa
1. Perusahaan, hasil yang diperoleh
alat
mengetahui
evaluasi
dijadikan sampel.
karakteristik
Menurut Ghozali (2010) sampel
perusahaan yang didasarkan pada
merupakan bagian dari populasi yang
dua kategori high dan low profile mengungkapkan
tanggungjawab
sosial
Untuk
maka diambil bagian dari populasi untuk
untuk
dalam
Indonesia.
mempersempit ruang lingkup penelitian
dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Efek
dianggap mewakili. Sampel dipilih dengan
sebagai 3
menggunakan metode purposive sampling
sekunder
dengan kriteria sebagai berikut:
pengungkapan pertanggungjawaban sosial,
1. Perusahaan perusahaan
manufaktur yang
digunakan
adalah
rasio keuangan yang meliputi likuiditas,
dan
bergerak
yang
solvabilitas
di
dan
size
yang
diperoleh
bidang jasa keuangan di Bursa Efek
melalui Indonesian Capital Market of
Indonesia yang listed dari tahun
Directory (ICMD) dan www.idx.co.id.
2007-2011. 2. Perusahaan
yang
Variabel Penelitian
memiliki
Secara umum di dalam penelitian
komposisi laba yang bernilai positif hingga periode observasi
ini variabel penelitian yang digunakan
yang
adalah:
dipilih. Hal ini mengindikasikan
1. Pengungkapan Sukarela
bahwa perusahaan tersebut dalam
Menurut Mowen dan Minor (2008)
keadaan sehat. Semakin baik posisi
pengungkapan sukarela adalah sejumlah
laba tentu akan memperbesar aliran
item yang harus diungkapkan secara
laba ditahan dan aliran dana yang akan
dimanfaatkan
pengungkapan program
sukarela yang berhubungan dengan kondisi
untuk
lingkungan dan sosial. Untuk Indonesia
pelaksanaan
corporate
jumlah pengungkapan sukarela berjumlah
social
33 item. Untuk mengukur pengungkapan
responsibility. Dari
kriteria
tadi,
terpilih
sukarela digunakan total pengungkapan
52
yang berhasil dilakukan perusahaan.
perusahaan yang menjadi target sampel
2. Pengungkapan Pertanggungjawaban
yaitu 37 perusahaan yang digolongkan
Sosial
high profile dan 15 perusahaan yang dapat
Menurut Mowen dan Minor (2008)
digolongkan sebagai low profile yang
pengungkapan pertanggungjawaban sosial
berlaba positif.
merupakan jumlah item yang berhubungan dengan
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan di dalam penelitian
ini
adalah
data
pengungkapan
sosial
yang
perusahaan
dalam
suatu
dilakukan
sekunder.
lingkungan.
Untuk
mengukur
Menurut Ghozali (2010) data sekunder
pertanggungjawaban
adalah data yang telah dipublikasikan dan
digunakan
diolah oleh pihak perusahaan kepada
melalui sustainability report. Total jumlah
pihak- pihak yang berkepentingan. Data
indeks sosial yang dilaporkan adalah 8 4
indeks
sosial yang
maka
dikeluarkan
mengukur pengungkapan
normal atau tidak, selain itu uji normalitas
sosial digunakan jumlah pengungkapan
juga dapat digunakan untuk menentukan
yang dimiliki masing-masing perusahaan.
uji statistik apa yang akan digunakan
3. Likuiditas
dalam
item.
Untuk
rasio
yang
penelitian
apakah
menggunakan uji parametrik atau uji non
Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan
sebuah
parametrik.
menunjukkan
Pengujian
normalitas
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
dilakukan dengan menggunakan bantuan
kewajiban jangka pendek atau kurang lebih
uji statistic non parametric One Sample
satu tahun dengan segera. Untuk mengukur
Kolmogorov Smirnov Test. Normalnya
likuiditas maka digunakan current ratio.
data ditentukan dari nilai asymp sig (2-
4. Solvabilitas
tailed) di atas 0,05.
Menurut Sartono (2010) adalah rasio
yang
menunjukkan
bahwa
b. Uji Independent t-test Untuk dapat mengetahui adanya
kemampuan perusahaan untuk memenuhi total kewajiban (hutang jangka pendek dan
perbedaan
hutang jangka panjang) dengan segera
perusahaan yang dikategorikan high dan
pada saat jatuh tempo. Untuk mengukur
low profile maka digunakan uji beda
solvabilitas maka digunakan debt to equity
(comparative test). Data akan dianalisis
ratio.
Rasio
tersebut
kuantitatif
menunjukan
kinerja
dengan
perusahaan
antara
menggunakan
uji
perbandingan antara total hutang dengan
independent t-test. Penggunaan uji tersebut
modal yang bersumber dari pemilik.
dilakukan
5. Size (Ukuran Perusahaan)
berdistribusi normal dan memiliki variance
Menurut perusahaan
Ross
(2005)
merupakan
maka
ukuran
perusahaan
Statistik Deskriptif Pada penelitian ini, perusahaan yang digunakan adalah perusahaan yang
Metode Analisis
telah go public di Bursa Efek Indonesia.
a. Uji Normalitas Gujarati
(2001)
Secara umum berdasarkan tahapan atau
uji
proses pencarian informasi dan data dapat
normalitas digunakan untuk melihat pola penyebaran
data
telah
Analisis Dan Pembahasan
diukur dengan menggunakan total assets.
Menurut
yang
yang
menunjukan besar atau kecilnya sebuah perusahaan
data
data yang tidak berpasangan.
ukuran
ukuran
untuk
apakah
diklasifikasikan
berdistribusi 5
perusahaan
yang
Hasil Pengujian Normalitas Data
digunakan di dalam penelitian ini terlihat
Keterangan
pada tabel di bawah ini: Jumlah
Perusahaan yang listed di BEI Tahun 2007-2011 Perusahaan yang berada diluar Manufaktur dan Perbankan Perusahaan Manufaktur dan Perbankan yang tidak memenuhi syarat Perusahaan yang memenuhi syarat pengambilan sampel
Percent
414
100
(252)
60,87
(200)
48,31
52
12,56
variabel
setelah
perbankan
industri
manufaktur
dieliminasi
karena
total
perusahaan
Tidak Normal Tidak Normal
0,192
0,05
Normal
digunakan
sukarela,
yaitu
pengungkapan
disimpulkan
bahwa
tersebut
belum
normal,
sedangkan
satu
variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan yang di transformasikan ke dalam bentuk LN memiliki nilai asym sig (2-tailed) di
dan
atas 0,05 atau telah berdistribusi normal.
tidak
Karena hasil uji normalitas menunjukkan
memenuhi syarat pengambilan sampel sehingga
Tidak Normal
0,05 0,05
dapat
berdistribusi
dilakukan
teridentifikasi 200 perusahaan yang berada dalam
0,05
0,000 0,000
variabel-variabel
penyeleksian perusahaan secara detail
di
0,000
yang
sehingga
industri
manufaktur dan perbankan berjumlah 252 perusahaan,
Tidak Normal
nilai asymp sig (2-tailed) di bawah 0,05
setelah diamati total perusahaan yang kelompok
0,05
sosial, likuiditas, dan solvabilitas memiliki
2007-2011 berjumlah 414 perusahaan,
luar
0,001
pengungkapan
perusahaan yang listed di Bursa Efek tahun
di
Kesimpulan
Pada tabel terlihat sebagian besar
Pada tabel terlihat bahwa total
berada
Alpha
Pengungkapan Sukarela Pengungkapan Sosial Likuiditas Solvabilitas Ukuran Perusahaan
Deskriptif Proses Pengambilan Sampel Keterangan
Asymp sig (2-tailed)
variabel tidak berdistribusi normal, maka
yang
alat uji yang digunakan adalah statistic non
diikutsertakan dalam tahapan pengolahan
parametric.
data berjumlah 52 perusahaan atau 12,56% dari total seluruh perusahaan yang listed di
Pengujian Hipotesis
Bursa Efek Indonesia dari tahun adalah
Untuk
2007-2011.
hipotesis, Pengujian Normalitas Berdasarkan
membuktikan
maka
dilakukan
kebenaran pengujian
statistic non parametric yaitu Kruskal hasil
pengujian
Walish.
normalitas yang telah dilakukan diperoleh
Hasil Pengujian Hipotesis
ringkasan hasil pengujian seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Keterangan
Kategori
N
Mean
Pengungkapan Sukarela Pengungkapan Sosial
High Low High Low High Low High Low High Low
185 75 185 75 185 75 185 75 185 75
126,83 139,55 117.00 163.80 168.00 38.00 93.16 222.61 14.66 17.65
Likuiditas Solvabilitas Ukuran Perusahaan
6
Sig
Alpha
Kesimpulan
0,213
0,05
Tidak ada Perbedaan
0,000
0,05
Ada Perbedaan
0,000
0,05
Ada Perbedaan
0,000
0,05
Ada Perbedaan
0,000
0,05
Ada Perbedaan
sukarela
Pada tabel terlihat masing-masing
antara
perusahaan
yang
variabel yang diuji memiliki perbedaan
berkategori high profile dengan perusahaan
antara satu dengan yang lain.
yang dikategorikan low profile. Hasil yang diperoleh di dalam
Secara analisis dan pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis yang
tahapan
pengujian
hipotesis
pertama
telah dilakukan terlihat pada sub bab di
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
bawah ini:
signifikan jumlah pengungkapan sukarela
Analisis Perbedaan Pengungkapan Sukarela Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile
antara perusahaan low profile dengan perusahaan high profile. Kondisi tersebut terjadi karena setiap perusahaan melalui manajemennya tentu ingin memberikan
Berdasarkan hipotesis mengetahui
pertama
hasil
pengujian
yang
bertujuan
perbedaan
informasi
kelengkapan
masing
dikategorikan
mungkin,
tentu
perusahaan low profile yaitu sebesar
akan
pengungkapan sukarela pada perusahaan
terdapat
Tahapan
diperoleh
menunjukan
yang
bahwa
nilai
bentuk
akan
mempercepat
proses
diambil
investor
ataupun
perbedaan
yang
signifikan
pengungkapan sukarela antara perusahaan
pengolahan data dilakukan dengan tingkat Hasil
dalam
penelitian ini ditemukan bahwa tidak
yang diperoleh diperkuat dengan nilai
0,05.
termasuk
stakeholders. Oleh sebab itu, di dalam
high profile yaitu mencapai 126,83. Hasil
sebesar
keuangan
pengambilan keputusan investasi yang
139,55 sedikit lebih tinggi dibandingkan
kesalahan
informasi
ingin
dan komplek informasi yang diberikan
implementasi pengungkapan sukarela pada
0,213.
sama-sama
pengungkapan sukarela. Semakin lengkap
yang telah dilakukan terlihat rata-rata skor
sebesar
kepada
yang mereka miliki dengan selengkap
high
profile. Berdasarkan hasil pengolahan data
signifikan
perusahaan
mempublikasikan
yang dikategorikan low profile dengan yang
lengkap
stakeholders, oleh sebab itu masing-
pengungkapan sukarela antara perusahaan
perusahaan
yang
yang berkategori high profile dengan perusahaan yang dikategorikan low profile. Temuan yang diperoleh di dalam tahapan
signifikan sebesar 0,213 > alpha 0,05 maka
pengujian hipotesis pertama konsisten
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
dengan hasil penelitian Nugrahani (2009)
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan pengungkapan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan 7
pengungkapan sukarela antara perusahaan
yang
high dan low profile. Hasil yang diperoleh
sebesar 163,80 sedangkan perusahaan yang
terjadi karena kemampuan perusahaan
berkategori high profile memiliki jumlah
dalam melakukan pengungkapan sukarela
rata-rata pengungkapan sebesar 117,00.
relatif hampir sama, dalam hal ini masing-
Temuan yang diperoleh diperkuat dengan
masing
nilai signifikan sebesar 0,000. Tahapan
perusahaan
baik
dengan
berkategori
low
pengolahan
sama-sama
jumlah
menggunakan tingkat kesalahan sebesar
pengungkapan yang tidak jauh berbeda.
0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak
Hasil yang diperoleh tidak sejalan dengan
dan
Kamil
disimpulkan
dan
Herusetya
(2012)
yang
Ha
dilakukan
adalah
karakteristik high profile dan low profile memiliki
data
profile
diterima terdapat
dengan
sehingga
dapat
perbedaan
yang
menemukan bahwa jumlah pengungkapan
signifikan
sukarela pada perusahaan high profile
pertanggungjawaban
lebih tinggi dibandingkan pengungkapan
perusahaan yang berkategori low profile
sukarela
dengan perusahaan yang berkategori high
pada
perusahaan
dengan
karakteristik low profile. Kondisi tersebut
pengungkapan sosial
antara
profile.
high
Hasil yang diperoleh menunjukkan
profile merasa memiliki tanggungjawab
bahwa perusahaan yang berkategori low
yang lebih tinggi sehingga membuat
profile
pengungkapan sukarela yang dilakukan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan menjadi lebih tinggi.
dibandingkan perusahaan yang berkategori
menunjukkan
bahwa
perusahaan
lebih
baik
dalam
melakukan
high profile. Hasil tersebut terjadi karena Analisis Perbedaan Pengungkapan Sosial Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Berdasarkan
hasil
sifat atau kegiatan utama perusahaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan menjadi masyarakat atau deposan sebagai mitra usaha yang paling utama,
pengujian
hipotesis kedua yang bertujuan untuk
akibatnya
mendapatkan perbedaan yang signifikan
melakukan
jumlah
dalam bentuk beasiswa, bantuan dana atau
pengungkapan
sosial
antara
orientasi
pemberdayaan
untuk
masyarakat
pun
perusahaan yang berkategori high profile.
Sedangkan
Hasil
bahwa
memang melakukan kegiatan sosial akan
pengungkapan sosial pada perusahaan
tetapi frekuensi dan kelengkapannya tidak
menunjukkan
8
bentuk
usaha
perusahaan berkategori low profile dengan
pengujian
dalam
dan
perusahaan
program
sosial.
high
profile
sebaik perusahaan low profile, karena letak
perusahaan yang memiliki karakteristik
perusahaan yang jauh dari pemukiman
low profile.
penduduk.
kedua
Analisis Perbedaan Likuiditas Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile
konsisten dengan penelitian yang telah
Pada tabel hasil pengujian hipotesis
dilakukan oleh Zuhroh dan Sukmawati
ketiga yang bertujuan untuk mendapatkan
(2003) hasil penelitiannya menunjukkan
bukti empiris adanya perbedaan tingkatan
bahwa pengungkapan sosial dalam laporan
likuiditas
keuangan perusahaan go public yang high
dikategorikan
profile mampu memberikan pengungkapan
perusahaan
pertanggungjawaban sosial yang lebih baik
profile. Berdasarkan hasil pengolahan data
dari
memiliki
yang telah dilakukan diketahui perusahaan
karakteristik low profile. Hasil tersebut
yang berkategori high profile memiliki
menunjukan
komposisi hutang jangka pendek yang
Hasil yang diperoleh di dalam tahapan
pengujian
hipotesis
perusahaan
yang
rasa
tanggungjawab
dari
antara
perusahaan
low yang
yang dengan
profile dikategorikan
high
perusahaan yang digolongkan high profile
lebih
dalam memperlihatkan kepedulian mereka
sedangkan perusahaan yang dikategorikan
dari sudut humanity atau sosial lebih baik
low profile memiliki komposisi hutang
dari perusahaan yang digolongkan low
lancar
profile. Latifah et al (2012) membuktikan
diperkuat dengan nilai signifikan sebesar
bahwa
perbedaan
0,000. Tahapan pengolahan data dilakukan
antara
dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
perusahaan yang memiliki karakteristik
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
perusahaan high profile atau low profile.
nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05
Hasil
bahwa
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
tanggungjawab dan komitmen perusahaan
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
terdapat
pertanggungjawaban
tersebut
sosial
menunjukkan
tinggi
sebesar
yaitu
38.
sebesar
Temuan
168,00
tersebut
untuk
merasa
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
penuh
terhadap
tingkatan likuiditas yang dimiliki oleh
masyarakat seperti melaksanakan program
perusahaan yang dikategorikan low profile
beasiswa,
dengan perusahaan yang dikategorikan
high
profile
bertanggungjawab
pemberian
bantuan
pada
masyarakat miskin dan berbagai aktifitas lainya
jauh
lebih
baik
high profile.
dibandingkan
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tingkat likuiditas 9
dilakukan
yang dimiliki perusahaan yang berkategori high
profile
jauh
lebih
tinggi
likuiditas.
dari
dengan
menghitung
Dalam
penelitiannya,
perusahaan yang berkategori low profile.
perusahaan
Temuan ini terjadi karena perusahaan yang
likuiditas yang kuat akan melakukan
berkategori
merupakan
pengungkapan yang lemah dibandingkan
perusahaan yang sedang bertumbuh dan
perusahan yang memiliki likuiditas yang
giat
ekspansi,
standar. Pada umumnya investor akan
sehingga kegiatan operasional dilakukan
meminta rincian yang lebih rinci pada
dengan anggaran kas yang besar, untuk
perusahaan dengan tingkat likuiditas yang
menjaga
lemah.
high
melakukan
kestabilan
profile
kegiatan
kas
manajemen
mengambil kebijakan untuk meningkatkan
dikategorikan
low
profile
juga
memiliki tingkat likuiditas dengan porsi
Berdasarkan
hutang lancar tertentu akan tetapi tidak
konsisten
dengan
Nugrahani
(2009)
hipotesis hasil hasil
ketiga
profile. Berdasarkan proses pengolahan
penelitian
data terlihat bahwa perusahaan yang
penelitiannya
dikategorikan low profile memiliki ratarata debt to equity ratio sebesar 38,00
signifikan likuiditas dari perusahaan yang
sedangkan
memiliki karakteristik high profile dengan
Tahapan
pengolahan
data
digunakan
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil
tingkat likuiditas yang tinggi, hal tersebut
tersebut
didasarkan pada tipe permodalan di dalam
menunjukkan
bahwa
nilai
signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka
perusahaan yang low profile yang sebagian
keputusannya adalah terdapat perbedaan
besar dikuasai oleh hutang. Mardyah dan menyatakan
profile
dengan nilai signifikan sebesar 0,000.
perusahaan
yang berkarakteristik low profile memiliki
(2005)
high
168,00. Hasil yang diperoleh diperkuat
memiliki karakteristik low profile. Hasil
Nopiyanti
perusahaan
memiliki debt to equity ratio sebesar
likuiditas perusahaan dari perusahaan yang
menunjukkan
penguijan
low profile dengan perusahaan yang high
menunjukkan terdapat perbedaan yang
penelitiannya
hasil
tingkat solvabilitas antara perusahaan yang
Temuan yang diperoleh di dalam pengujian
tingkat
hipotesis keempat untuk melihat perbedaan
sebesar perusahaan high profile.
tahapan
memiliki
Analisis Perbedaan Solvabilitas Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile
porsi hutang lancar, sedangkan perusahaan yang
yang
rasio
yang signifikan solvabilitas yang dimiliki
untuk
perusahaan yang dikategorikan low profile
menilai kesehatan suatu perusahaan dapat 10
dengan perusahaan yang dikategorikan
karakteristik
high profile.
memiliki komposisi leverage yang lebih
low
profile
cenderung
Hasil yang diperoleh menunjukkan
tinggi dari perusahaan yang memiliki
bahwa perusahaan yang berkategori low
karakteristik high profile. Kondisi tersebut
profile memiliki tingkat solvabilitas yang
terjadi karena jenis usaha jasa seperti
lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang
keuangan dan perbankan sebagian besar
dikategorikan high profile. Kondisi ini
modal yang digunakan bersumber dari
terjadi
dari
hutang sedangkan unit usaha high profile
perusahaan low profile yang cenderung
lebih bersifat mengeluarkan biaya dan
bergerak
memanfaatkan
karena
di
sifat
bidang
kegiatan
keuangan
dan
biaya
tersebut
untuk
perbankan, dalam hal ini kita ketahui
kegiatan operasional dan biaya tersebut
bahwa perusahaan yang bergerak di bidang
berasal
keuangan memiliki modal yang sebagian
Nopiyanti (2005) mengungkapkan bahwa
besar dari hutang yaitu berasal dari
solvabilitas digunakan untuk mengukur
deposan atau pihak ketiga (deposito, giro,
berapa besar perusahaan mampu untuk
dan deposito) kondisi ini mendorong total
membayar kewajiban
hutang yang dimiliki perusahaan low
Solvabilitas
profile seperti bank cenderung tinggi,
membandingkan
sedangkan pada perusahaan yang high
assets. Suatu leverage yang tinggi dapat
profile adalah perusahaan konvensional
menaikan keuntungan yang diperoleh akan
yang sebagian modalnya berasal dari
tetapi akan menciptakan risiko ketika tidak
pemilik pribadi dan pemegang saham
dapat dimanfaatkan secara optimal.
dari
Mardyah
owners.
dan
jangka panjang.
diukur hutang
dengan dengan
total
utama, dan memiliki persentase yang lebih Analisis Perbedaan Size Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile
besar dari hutang. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan
pengujian
konsisten
dengan
Nugrahani
(2009)
hipotesis
keempat
hasil
penelitian
hasil
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis kelima yang bertujuan untuk
penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
mendapatkan
solvabilitas
yang
perbedaan size antara perusahaan yang
memiliki karakteristik high profile dan low
berkategori high profile dengan perusahaan
profile. Hasil penelitiannya menunjukkan
yang
bahwa
pengolahan data yang telah dilakukan
antara
perusahaan
perusahaan
yang
memiliki 11
bukti
berkategori
low
empiris
profile.
adanya
Hasil
yang
aset memang terjadi akan tetapi tidak
dikategorikan low profile memiliki total
sebesar yang terjadi pada perusahaan yang
rata-rata aset sebesar 17,65 sedangkan
low profile.
menunjukan
bahwa
perusahaan
Temuan yang diperoleh di dalam
perusahaan yang berkategori high profile memiliki tingkat ukuran perusahaan (size)
tahapan
sebesar
konsisten dengan penelitian yang telah
14,66.
Hasil
yang
diperoleh
pengujian
dilakukan
0,000. Tahapan pengolahan data dilakukan
membuktikan bahwa terdapat perbedaan
dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
yang signifikan tingkat size perusahaan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai
yang digolongkan low profile dengan size
signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka
yang dimiliki perusahaan high profile.
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
diterima
bahwa perusahaan low profile memiliki
dapat
disimpulkan
yang
Cecilia
kelima
diperkuat dengan nilai signifikan sebesar
sehingga
oleh
hipotesis
lebih
(2008)
besar
yang
dibandingkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
size
ukuran perusahaaan antara perusahaan
perusahaan yang high profile. Dalam hal
yang
ini perusahaan yang low profile memiliki
berkategori
low
profile
atau
karakteristik operasional yang lebih mudah
perusahaan yang berkategori high profile.
dibandingkan perusahaan high profile.
Hasil yang diperoleh di dalam tahapan
pengujian
hipotesis
Nugrahani (2009) hasil yang diperoleh
kelima
menunjukkan bahwa perusahaan yang
menunjukkan
berkategori low profile memiliki komposisi
perbedaan yang signifikan size perusahaan
total aset yang lebih banyak dibandingkan
perusahaan yang memiliki karakteristik
perusahaan yang berkategori high profile.
high profile dan low profile. Mardyah dan
Kondisi tersebut terjadi karena komposisi
Nopiyanti
keuntungan atau laba yang diperoleh
menunjukkan
perusahaan yang dikategorikan low profile
perbedaan
seperti
perusahaan yang diukur dengan total aset
bank
lainnya perusahaan
dan
lebih yang
lembaga besar
keuangan
dengan
dibandingkan
dikategorikan
bahwa
(2005)
hasil
bahwa yang
total
tidak
terdapat
penelitiannya
tidak
terdapat
signifikan
ukuran
asset
yang
dimiliki
perusahaan high profile maupun low
high
profile, akibatnya besarnya laba tersebut
profile.
komposisi aset yang tersimpan di dalam perusahaan menjadi semakin banyak, di dalam perusahaan high profile peningkatan 12
pengambilan
Penutup
sampel
yang
akan
dilaksanakan.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
2. Bagi
pengujian
peneliti
di
masa
datang
hipotesis yang telah dilakukan dapat
diharapkan dapat menambah variabel
disimpulkan
baru
perbedaan
bahwa
tidak
perbedaan
terdapat
sukarela
yang
karakteristik
antara
juga
mempengaruhi
perusahaan
seperti
perusahaan yang dikategorikan high profile
pemanfaatan variabel rasio aktivitas
dengan perusahaan yang dikategorikan low
dan variabel risiko.
profile. Sedangkan
untuk pengungkapan
pertanggungjawaban
sosial,
likuiditas,
DAFTAR PUSTAKA
solvabilitas, dan size terdapat perbedaan Cecilia, Susanti. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Tesis Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak dipublikasikan).
yang signifikan antara perusahaan yang dikategorikan
high
profile
dengan
perusahaan yang dikategorikan low profile.
Keterbatasan Penelitian 1. Jumlah
sampel
digolongkan
yang
kecil
Damodaran. 2007. Corporate Finance Analisys. Prienticehall. Third Edition. Pearson.
masih sehingga
mempengaruhi tingkatan atau akurasi
Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan penerbit Universitas Brawijaya, Malang.
hasil yang diperoleh. 2. Masih terdapat sejumlah variabel penelitian yang juga dapat dijadikan indikator
pembeda
anatara
Latifah, Hermansyah, Indra S Gunawan. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 3 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang.
perusahaan yang digolongkan high profile dengan yang digolongkan low profile yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Mardyah dan Nopiyanti. 2005. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Artikel
Saran 1. Peneliti di masa datang disarankan untuk memperbanyak jumlah sampel perusahaan yang akan digunakan dengan
cara
mengganti
model 13
Penerbit Universitas Yogyakarta.
Akuntansi Manajemen.Universitas Gunadarma, Jakarta. Mowen dan C Minor. 2008. Cost Of Management Third Edition. McGrawhill. Irwin.
Gajahmada,
Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas Ungkapan Sosial dan Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Nugrahani, Tri Siwi. 2009. Perbedaan Karakteristik Perusahaan High dan Low Profile Pada Pengungkapan Sukarela Tanggungjawab Sosial, Likuiditas, Solvabilitas dan Size. Akmenika UPY Volume 3. 2009. Ross. Westerfield. Jaffe. 2005. Corporate Finance. McGraw. Irwin. Sartono, Agus. 2010. Dasar-Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Badan
14