1
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR PERSAINGAN PASAR DAN PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP JUMLAH TABUNGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, TBK PERIODE 2006 – 2007 DARI SUDUT PANDANG PENDEKATAN STRUCTURE – CONDUCT – PERFORMANCE Dian Puspitasari Pembimbing : Muthia Pramesthi ABSTRAK Penelitian ini meneliti mengenai variabel yang terdapat dalam kerangka teori SCP (“Structure, Conduct, and Performance”) di dalam industri perbankan. Yang dimaksud dengan variabel “structure” (struktur) adalah struktur persaingan pasar, variabel “conduct” (perilaku) adalah variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan, sedangkan variabel “performance” (kinerja) adalah jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda jenis time series. Dalam penelitian ini hanya variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan, sedangkan untuk variabel struktur persaingan pasar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia. Kata kunci : Bank, Tingkat Suku Bunga, Struktur Persaingan Pasar, Jumlah Tabungan, SCP PENDAHULUAN Dalam lima tahun pertumbuhannya 2006 sampai dengan 2011, DPK bank umum telah tumbuh 116,37% (Statistik Perbankan Indonesia, BI, 2006 – 2012). Kenaikan DPK ini merupakan gambaran dari meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank. Apa yang masyarakat pertimbangkan sebelum mereka memutuskan untuk mempercayakan uangnya di bank? Riset Efi Nurdiana tahun 2009 menyimpulkan salah satu pertimbangan seseorang untuk menabung atau mendepositokan dananya pada bank adalah tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong seseorang untuk menabung atau mendepositokan dananya dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang (Smith, 1990). Dimana dalam hal ini, para penabung atau deposan bersifat profit motif yaitu mengandalkan keuntungan disaat bunga bank tinggi. Bank tertua di Indonesia yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan image sebagai banknya usaha kecil menengah dan masyarakat pedesaan, berhasil mempertahankan tingkat pengumpulan DPK yang signifikan, dan stabil berada dalam posisi 4 (empat) besar bank pengumpul DPK terbesar sejak 2001 hingga 2011, bahkan menduduki peringkat kedua sejak 2009 (Statistik Perbankan Indonesia, Bank Indonesia, 2011). Sementara dilihat dari jumlah nasabah, Bank Rakyat Indonesia adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia (Riset Infobank, 2011). Sejak Juli 2012 ini BRI juga resmi menjadi bank dengan jumlah mesin ATM terbanyak yaitu 11.111 unit (Riset Infobank, 2012). Karena ini pula, maka peneliti memilih BRI sebagai objek penelitian. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
2 Dari DPK BRI itu sendiri, komposisi terbesarnya berasal dari pos tabungan, yaitu stabil dan meningkat perlahan di sekitar angka 40% dari keseluruhan jumlah DPK-nya (Laporan Tahunan BRI 2005 - 2011). Jumlah tabungan ini merupakan gabungan dari keenam jenis produk tabungan yang ditawarkan BRI yaitu: Tabungan BRItama, Simpedes, Tabungan TKI, Tabungan Haji, dan BRItama Junio. Karena itu, peneliti memilih jumlah tabungan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Untuk periode, peneliti tertarik dengan fenomena kenaikan cukup tajam yang terjadi selama 2006-2007 yaitu sebesar 33% (Tabel 1). Angka ini terbesar dibandingkan angka tahun-tahun sebelum dan sesudahnya. Padahal di periode yang sama, angka indeks kepercayaan perbankan (angka yang menggambarkan tingkat kepercayaan masyarakat pada dunia perbankan) sedang berada dalam tren turun, yaitu dari 111,2 menjadi 109,7 (Survey Indeks Kepercayaan Perbankan, BI, 2006). Fenomena BRI yang berhasil menghimpun DPK cukup signifikan di tengah turunnya kepercayaan masyarakat pada perbankan di periode 2006-2007 inilah yang coba peneliti sorot dalam riset ini. Tabel 1. Persentase Pertumbuhan DPK BRI (Dalam Miliar Rupiah) Tahun
Jumlah DPK
Des-04
82.400
Delta
%
Des-05
97.046
14.646
0,18
Des-06
124.468
27.422
0,28
Des-07
165.475
41.007
0,33
Des-08
201.495
36.020
0,22
Des-09
254.118
52.623
0,26
Des-10
328.560
74.442
0,29
Des-11 372.150 43.590 0,13 Sumber: Laporan Tahunan BRI, 2006 – 2011.
Selanjutnya bila dilihat dengan pendekatan teori Structure, Conduct, and Performance (SCP) Industrial Organizational of Banking, peningkatan kinerja bank yang dalam hal ini tercermin dalam jumlah DPK, tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat bunga saja, namun juga oleh faktor struktur persaingan pasar. Saat ini konsep atau paradigma Structure-Conduct-Performance yang lazim digunakan dalam menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja suatu industri dengan pendekatan industrial organization, masih menjadi perdebatan di antara para ahli, hingga masih menyisakan ruang yang cukup guna menghadirkan studi lanjutan dalam rangka memperkaya pemahaman terhadap konsep atau paradigma SCP tersebut. Teori awalnya, struktur pasar turut mempengaruhi perilaku dari perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri secara agregat seperti yang diungkapkan oleh Gilbert, 1984 (Gambar 1). Namun sejalan dengan perkembangan ekonomi hubungan ketiganya semakin kompleks. Hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja sekarang
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
3 merupakan hubungan dua arah yang saling mempengaruhi. Ini yang peneliti coba soroti dalam kaitannya dengan studi kasus pada BRI 2006 – 2007.
Gambar 1. Hubungan Linier Struktur-Perilaku-Kinerja Sumber : Martin Stephen, 1988 (diolah kembali)
Karena penelitian ini didasarkan atas teori SCP, maka variabel penelitian yang peneliti ambil juga dilandasi oleh teori tersebut. Variabel structure (struktur) adalah struktur persaingan pasar perbankan nasional, sedangkan yang dimaksud dengan conduct (perilaku) adalah tingkat ratarata suku bunga dalam hal ini suku bunga tabungan; dan yang dimaksud dengan performance (kinerja) adalah jumlah dana pihak ketiga, dalam hal ini tabungan yang berhasil dikumpulkan oleh bank. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka, peneliti bermaksud untuk melakukan riset dengan judul: Analisis Pengaruh Struktur Persaingan Pasar dan Perubahan Tingkat Suku Bunga terhadap Jumlah Tabungan PT. Bank Rakyat Indonesia 2006-2007: dari Sudut Pandang Pendekatan Structure – Conduct – Performance. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk menyusun rumusan masalah sebagai berikut : 1) Apakah struktur persaingan pasar berpengaruh terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia? 2) Apakah tingkat suku bunga tabungan berpengaruh terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia? 3) Apakah tingkat suku bunga dan struktur persaingan pasar secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia?
TINJAUAN TEORITIS Bank Umum Konvensional Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di Indonesia, menurut jenisnya bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum Konvensional berarti bank umum yang melandaskan operasinya pada sistem konvensional dengan sistem bunga, bukan syariah dengan sistem bagi hasil. Adapun seperti termaktub di atas, landasan hukum bank adalah Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
4 Sesuai dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, maka asas bank umum adalah demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Tiga fungsi utama bank dalam pembangunan ekonomi, yaitu: menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang. Produk bank meliputi (Wiratama, 2011): (1) Produk bank di sisi kewajiban neraca bank, yaitu berupa dana masyarakat yang dihimpun oleh bank (funding) dalam bentuk: a. Giro (Demand Deposit), yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro (BG). Kepada pemegang rekening akan diberikan jasa giro (bunga). b. Tabungan (Saving), yaitu simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bank, dengan menggunakan slip penarikan atau ATM. Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga. c. Deposito (Deposit), yaitu simpanan pada bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat jatuh tempo simpanan. Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga yang lebih tinggi dari bunga tabungan biasa. (2) Produk bank adalah kredit yang diberikan (loans). Jenis kredit: investasi, modal kerja, perdagangan, konsumtif, profesi, sindikasi, program, off dan on shore. (3) Produk Jasa Lainnya: transfer, RTGS, kliring, inkaso, kotak penyimpanan, kartu bank, bank notes, garansi bank, draft bank, letter of credit, cek perjalanan, e-money, pembayaran berbagai keperluan, layanan private banking/prioritas.
Teori SCP (Structure-Conduct-Performance) Teori Structure-Conduct-Performance (SCP) adalah sebuah teori dalam ilmu ekonomi industri yang digunakan untuk menghubungkan elemen-elemen struktur pasar dengan perilaku dan kinerja suatu industri. Structure, mengacu pada struktur pasar yang biasanya didefinisikan oleh rasio konsentrasi pasar. Dimana rasio konsentrasi pasar adalah rasio yang mengukur distribusi pangsa pasar dalam industri. Conduct, merupakan perilaku perusahaan dalam industri. Perilaku ini bersifat persaingan (competitive) atau kerjasama (collusive), seperti misalnya dalam tingkat bagi hasil bank syariah dan tingkat suku bunga bank konvensional. Sedangkan Performance atau kinerja adalah ukuran efisiensi sosial yang biasanya didefinisikan oleh rasio market power (dimana semakin besar kekuatan pasar semakin rendah efisiensi sosial). Ukuran kinerja yang lain adalah keuntungan perusahaan atau profitabilitas (Maal, 2010). Hubungan struktur, perilaku, dan kinerja berbeda-beda pada setiap industri, karena karakteristik dasar yang dimiliki berbeda. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
5 Paradigma dasar SCP didasarkan pada beberapa hipotesis yaitu (Maal, 2010): struktur mempengaruhi perilaku, semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin tinggi tingkat persaingan di pasar, perilaku mempengaruhi kinerja, semakin tinggi tingkat persaingan atau kompetisi maka akan semakin rendah market power atau semakin rendah keuntungan perusahaan yang diperoleh, struktur mempengaruhi kinerja, semakin rendah konsentrasi pasar maka
akan
semakin
rendah
tingkat
kolusi
yang
terjadi,atau
semakin
tinggi
tingkat
persaingan/kompetisi maka akan semakin rendah market power-nya. Lebih lanjut, Neuberger tahun 1997 meneliti penerapan teori SCP pada industri perbankan. Ia menemukan bahwa variabel struktur bisa diturunkan menjadi segmentasi pasar, diferensiasi produk, keluasan pasar, diversifikasi usaha, dan hambatan memasuki industri dari peraturan pemerintah. Sementara variabel prilaku (conduct) bisa dilihat dari kompetisi harga, kualitas, jaringan, marketing, diskriminasi harga, kolusi dan merger, pengumpulan informasi, manajemen risiko, dan inovasi yang dilakukan perusahaan. Sementara variabel kinerja (performance) dapat diukur dari produktivitas, efisiensi, kemajuan, dan penyerapan tenaga kerja.
Variabel Struktur Persaingan Pasar dalam Teori SCP Dari definisi Bain (1956) dapat diketahui bahwa dalam struktur pasar inilah bentuk-bentuk pasar pada ekonomi industri secara empirik di terapkan. Dengan mengetahui struktur pasar, maka akan dapat diklasifikasikan suatu bentuk pasar apakah mendekati persaingan persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistis atau oligopoli. Struktur pasar adalah bentuk pasar dalam dunia yang sesungguhnya, karakter suatu pasar yang mempengaruhi strategi persaingan dan penentuan harga dari pasar. Indikator penting dalam struktur pasar pada industri perbankan menurut Kidwell dan Peterson,1981 (Syofriza, 2002) adalah konsentrasi, pangsa pasar, dan diferensiasi produk.
Variabel Prilaku dalam Teori SCP Conduct adalah perilaku perusahaan dalam menentukan harga, tingkat produksi, produk, iklan, dan perilaku terhadap pesaingnya (kolusi/kartel) menurut Greer, 1992 (Syofriza, 2002). Fokus utama dari perilaku perusahaan adalah bagaimana perusahaan bereaksi terhadap kondisi struktur pasar dan interaksi pesaingnya. Perilaku harga merupakan hal yang paling penting. Perilaku (conduct) perusahaan bertujuan untuk: eksploitasi kekuatan pasar, ekspansi kekuatan pasar, dan kombinasi antara eksploitasi dan ekspansi pasar. Untuk industri perbankan, variabel prilaku yang utamanya ditentukan oleh harga ini tercermin dalam penentuan tingkat suku bunga.
Tingkat Suku Bunga Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
6 Kegiatan utama bank sebagai lembaga intermediasi keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana, maka menurut Kasmir (2006) bunga merupakan komponen biaya dan pendapatan bagi bank. Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2006) adalah harga dari pinjaman. Sedangkan Boediono (2001) mengemukakan bahwa tingkat bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Ada 3 macam jenis bunga yang diberikan nasabah (Kasmir, 2006): Bunga Simpanan, Bunga Pinjaman (suku bunga kredit), dan Biaya-biaya lain. Lipsey, Ragan dan Curant (1999) membedakan suku bunga menjadi dua: Suku Bunga Nominal, dan Suku Bunga Riil. Fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2006) adalah: sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan, sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian, dan untuk mengontrol jumlah uang beredar. Kasmir (2006) mengemukakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar sebagai berikut: kebutuhan dana, kebijaksanaan pemerintah, target laba yang diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang kompetitif, hubungan baik, dan persaingan. Menurut Boediono (1980), terdapat beberapa teori pendekatan untuk menganalisa penentuan tingkat suku bunga, dua diantaranya: (a)
Teori Klasik tentang Tingkat Bunga: Loanable Funds Framework Tingkat bunga adalah harga yang harus dibayarkan atas penggunaan dana untuk setiap
unit waktu yang telah ditentukan melalui interaksi permintaan dan penawaran. Makin tinggi tingkat bunga, makin banyak dana yang ditabung atau ditawarkan, dan menurunkan permintaan terhadap dana peminjaman.
D S E
ie LFe
= kurva demand/permintaan terhadap loanable funds (jumlah investasi) = kurva supply/penawaran terhadap loanable funds (jumlah tabungan) = titik keseimbangan saat jumlah loanable funds yang ditawarkan sama dengan yang diminta = nilai tingkat suku bunga pada titik keseimbangan (%) = nilai jumlah loanable funds pada titik keseimbangan (satuan mata uang)
Gambar 2. Grafik Keseimbangan di Pasar Dana Sumber: Boediono, 1980
(b)
Teori Keynes tentang Tingkat Bunga: Liquidity Preference Keynes (1936) mengemukakan ada tiga motif mengapa seseorang bersedia untuk
memegang uang tunai, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Tiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang diberi istilah liquidity preference, artinya Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
7
Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
8
Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
9 Adapun faktor-faktor lain yang ditengarai turut mempengaruhi jumlah tabungan masyarakat adalah (Abdullah, 2005): kepercayaan masyarakat, pendapatan masyarakat, pelayanan pihak bank, dan ekspektasi tingkat bunga.
Hasil Penelitian Terdahulu Menurut penelitian Seelanatha tahun 2010 pada perbankan Srilanka, pendekatan SCP dalam menganalisis prilaku pasar secara umum menawarkan dua keuntungan utama. Pertama ia menunjukkan bagaimana pasar beroperasi, menjelaskan faktor mana yang membatasi atau justru memperluas lingkup operasi perusahaan di pasar. SCP juga menginterpretasi mana sumber dari produktivitas dan efisiensi, untung atau ruginya. Kedua, SCP menyediakan dasar rasional untuk menganalisis prilaku pasar. Namun, SCP tidak mengakomodir faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas dan konsentrasi pasar dari suatu perusahaan. Ia juga mengabaikan ekuilibrium jangka panjang di pasar. Karenanya, bukti dari riset konsentrasi pasar mungkin tidak cukup untuk menyimpulkan hubungan antara prilaku pasar dan persaingan pasar (Seelanatha, 2010). Sedangkan menurut penelitian Talattov dan Sugiyanto tahun 2009 pada perbankan nasional, profit yang mencerminkan kinerja dalam industri perbankan di Indonesia dipengaruhi oleh struktur pasar (diproxy dengan rasio aset-RA) dan oleh efisiensi (diproxy dengan Market Share-MS). Hasil ini menunjukkan pendekatan SCP dan RE (relative efficiency) sama-sama dapat menunjukkan kondisi industri perbankan di Indonesia (Talattov dan Sugiyanto, 2009).
METODE PENELITIAN Kerangka Teori Penelitian Basic Condition Uncertainty Asymetric Information Transaction Cost Supply Demand Service Price elasticity Inputs/Technology Switching cost Principal-agentLoyality relationship Substitutes Production Risk aversion externalities Network externalities Market Structure Struktur Persaingan Pasar
Public Policy (Peraturan Perbankan) Peningkatan ketahanan perbankan Peningkatan intermediasi bank
Conduct Tingkat Suku Bunga Tabungan
Performance Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
10 Jumlah Tabungan Gambar 6. Kerangka Teori Penelitian Sumber: Neuberger-Structure, Conduct, Performance in Banking Market, 1997 (diolah kembali)
Objek Penelitian BRI selalu konsisten berada di 4 (empat) besar bank umum dengan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) terbesar (Statistik Perbankan Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia); bank dengan jumlah nasabah terbesar (Biro Riset Infobank, 2011) dan peringkat ketiga bank dengan loyalitas nasabah terbaik (Lembaga Riset dan Konsultan MarkPlus Inc, 2010); bank pemerintah terbaik versi Indonesian Banking Awards 2012; bank terbaik kategori modal 10-50 triliun rupiah versi Infobank 2012. BRI itu sendiri adalah bank tertua di Indonesia, didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah 16 Desember 1895. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan BRI untuk go public, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Per Desember 2011 56,75% saham BRI dimiliki negara, sisanya 43,25% dimiliki publik. Per Desember 2011 pula, BRI memiliki 36 juta nasabah dengan 7989 kantor, 40.044 karyawan, dan 45.486 pekerja alih daya (oursourcing). Visi BRI yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Sementara misi BRI adalah: melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat; memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance; memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Produk simpanan BRI terdiri dari: tabungan (BRItama, Simpedes, Tabungan Haji, BRItama Junio); Deposito, disebut depoBRI; Giro, disebut giroBRI.
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Variabel terikat (dependent variable): jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia, yaitu gabungan dari jumlah tabungan BRItama, Simpedes, Haji, dan BRItama Junio; dan jumlah ini merupakan gabungan dari seluruh unit kerja BRI di Indonesia.
Variabel tidak terikat/bebas (independent variable): struktur persaingan pasar (konsentrasi pangsa pasar) dalam industri perbankan (seluruh perbankan umum konvensional dan seluruh perbankan umum syariah) dan tingkat suku bunga tabungan Bank Rakyat Indonesia.
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
11 Hipotesis I Ho = struktur persaingan pasar tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia H1 = struktur persaingan pasar berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia Hipotesis II Ho = tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia H1 = tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan tabungan Bank Rakyat Indonesia Hipotesis III Ho = struktur persaingan pasar dan tingkat suku bunga, secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia H1 = struktur persaingan pasar dan tingkat suku bunga, secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia Metode Analisis
Analisis Regresi Linier Berganda, dengan model:
St= 0 + 1Rt + 2SCRt + et Dimana: St 0 1 s.d 2 R SCR e t
= jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia = konstanta = koefisien regresi = tingkat suku bunga tabungan Bank Rakyat Indonesia (dalam persen) = struktur persaingan pasar dalam industri perbankan (seluruh Bank Umum Syariah dan seluruh Bank Umum Konvensional, dalam persen) = error = tahun 2006-2007
Metode Estimasi OLS (Ordinary Least Square)
Tahapan Pengolahan Data: uji stasioneritas dan uji asumsi klasik (heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi) terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar mendapatkan variabel-variabel yang tidak bias sesuai dengan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) dan mendapatkan model penelitian yang layak digunakan untuk analisis. Kemudian digunakan metode forward selection untuk mendapatkan model regresi terbaik. Setelah itu, dilakukan uji F-statistik dan kemudian menganalisis regresi linier berganda, dan yang terakhir dilakukan uji goodness of fit dari model penelitian yang sudah ada. Semua pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan software Eviews 6.0.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Stasioneritas Stasioneritas penting dilakukan karena akan mempengaruhi hasil estimasi regresi. Regresi antara variabel-variabel yang tidak stasioner akan menghasilkan fenomena regresi palsu, dimana nilai koefisien yang dihasilkan dari estimasi menjadi tidak valid dan sulit untuk dijadikan pedoman Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
12 (Gujarati, 2006). Pengujian hasil stasioneritas data pada penelitian ini dengan menggunakan Dickey Fuller-test (Uji Akar Unit). Hasilnya data baru dapat stasioner semua pada first difference. Maka variabel yang digunakan adalah variabel yang telah stasioner (delta). Sehingga, bentuk variabelnya menjadi; ΔSt, ΔRt , ΔSCRt, dan juga muncul variabel ΔSt-1 Uji Multikolinieritas Nilai F tabel didapat sebagai berikut: α = 5% k = 4 (jumlah semua variabel independen, dependen, dan konstanta) n = 24 (jumlah data) derajat kebebasan = k-2, n-k+1 = 2, 21 Nilai F tabel = 3,47. Tabel 2. Perbandingan Nilai F-hitung dengan F-tabel (Pengujian Multikolinieritas) Dibandingkan dengan F-hitung Kesimpulan F-tabel = 3,47 F1: ΔRt=C+ΔSCR4 : 2.069451 Lebih kecil Tidak ada korelasi antara ΔRt dengan ΔSCR4 F1: ΔRt=C+ΔSCR10 : 0.122063
Lebih kecil
Tidak ada korelasi antara ΔRt dengan ΔSCR10
Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari hasil perhitungan F-hitung dan F-tabel tersebut, dapat dibandingkan dan dilihat hasilnya bahwa ketiga variabel independen tersebut, perubahan tingkat suku bunga dan perubahan struktur persaingan pasar (ΔRt, ΔSCR4, ΔSCR10) tidak memiliki hubungan linier antarvariabel independen (tidak ada multikolinieritas antara variabel independen) karena nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas, yaitu E(Xi, εi) ≠ 0 sehingga E(εi)2 ≠ σ2. Hal ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi tentang model regresi linier berdasarkan metode kuadrat terkecil (OLS). Heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai probability Obs*R-square, jika nilai probability Obs*R-square lebih kecil dari nilai α=5% maka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut bersifat heteroskedastisitas, begitu juga sebaliknya jika nilai probability Obs*R-square lebih besar dari nilai α =5% maka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas. Tabel 3. Hasil Uji White Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White Untuk SCR4 Probability Obs*R-square 0.0961 Untuk SCR10 Probability Obs*R-square 0.0751 Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
13 Dari uji White Heteroskedastisitas tersebut diperoleh nilai bahwa probability Obs*R-square (untuk semua nilai dengan menggunakan berbagai konsentrasi rasio) lebih besar dari nilai α=5% maka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DW (Durbin Watson), dengan membandingkan antara ttabel dan thitung. Nilai thitung diperoleh dari output regresi. Sedangkan nilai ttabel diperoleh dari tabel Durbin-Watson Statistic berupa nilai dL (batas bawah) dan dU (batas atas), berikut ini perhitungannya: α = 5% k = 2 (jumlah semua variabel independen) n = 24 (jumlah data) Tolak Ho, Tolak Ho, Tolak Ho, berarti berarti ada Tidak dapat Tidak dapat berarti ada tidak ada autokorelasi diputuskan diputuskan autokorelasi autokorelasi positif negatif 0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4 1,1878 1,5464 2,4536 2,8122 Gambar 7. Hasil Perhitungan Durbin Watson Statistic
Dengan menggunakan SCR4 didapatkan nilai statistik durbin watson sebesar 1.887819 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil hitung berada pada daerah berada pada daerah antara dU sampai dengan 4-dU.
Dengan menggunakan SCR10 didapatkan nilai statistik durbin watson sebesar 1.898406, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil hitung berada pada daerah antara dU sampai dengan 4-dU.
Dari hasil output durbin watson statistic dengan berbagai tingkat konsentrasi tersebut hasilnya adalah tolak Ho, sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa pada semua data tidak terdapat masalah autokorelasi.
Membangun Model Penelitian Forward Selection adalah persamaan yang dimulai dari nol peubah (empty model), kemudian satu persatu peubah dimasukan sampai kriteria tertentu dipenuhi. Persamaan yang telah didiferensiasikan sehingga persamaannya menjadi: ΔSt = 0 + 1Δ Rt + 2Δ SCRt + 3ΔSt-1 + et ΔSt ΔSt-1
0 1, 2, 3 Δ Rt ΔSCRt
= Perubahan (selisih) jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia (dalam jutaan rupiah) = Perubahan (selisih) jumlah tabungan Bank Rakyat Indonesia waktu sekarang dengan waktu lalu (dalam jutaan rupiah) = Konstanta (selanjutnya disebut C) = Koefisien regresi = Perubahan (selisih) tingkat suku bunga tabungan Bank Rakyat Indonesia (dalam persen) = Perubahan (selisih) struktur persaingan pasar dalam industri perbankan (seluruh Bank Umum Syariah, dan seluruh Bank Umum Konvensional) (dalam persen) Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
14 et
=
error
Sebelum membangun model dengan metode forward selection, maka dilakukan regresi terlebih dahulu secara bersama-sama terhadap semua variable independen. Tabel 4. Hasil Output Regresi dengan Menggunakan SCR4 (Concentration Ratio 4) Variabel Koefisien Std.Eror t-Statistik Prob. C 720725.8 295905.5 2.435663 0.0255 ΔRt 2720069.0 752550.7 3.614466 0.0020 ΔSCRt 146534.4 481632.4 0.304245 0.7644 ΔSt-1 0.180442 0.225454 0.800350 0.4339 Tabel 5. Hasil Output Regresi dengan Menggunakan SCR10 (Concentration Ratio 10) Variabel Koefisien Std.Eror t-Statistik Prob. C 705606.6 293579.4 2.403461 0.0272 ΔRt 2807220.0 723981.5 3.877475 0.0011 ΔSCRt -44214.84 136201.6 -0.324628 0.7492 ΔSt-1 0.170494 0.225763 0.755189 0.4599 Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari kedua tabel tersebut didapat hasil yang sama, yaitu variabel yang memiliki nilai probabilitas (p-value) yang terkecil ke terbesar secara berurutan adalah perubahan tingkat suku bunga tabungan (ΔRt), koefisien (C), perubahan jumlah tabungan BRI bulan lalu (ΔSt-1) dan perubahan struktur konsentrasi pasar (ΔSCRt). Mulai dengan tidak ada predictor variable (model hanya berisi konstanta). ΔSt = C Tabel 6. Hasil Uji Signifikansi Variabel C Terhadap Variabel ΔSt Faktor Variabel Independen Signifikansi P-Value Konstanta (C) 0.0018 Signifikan Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari nilai p-value pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai C memiliki nilai p-value = 0.0002 (nilai p-value < 5%), yang artinya nilai konstanta (C) signifikan terhadap model. Tambahkan (gabungkan) konstanta (C) dengan variabel lain dalam model (pilih satu variabel independen dengan nilai p-value terkecil). Kemudian jalankan pengujian untuk melihat signifikansinya. Jika signifikan maka variabel tersebut akan ikut terus dalam model, namun jika tidak signifikan maka variabel tersebut dapat dihilangkan. Selanjutnya ulangi dengan menambahkan variabel lain dengan nilai p-value terkecil berikutnya. ΔSt = C + 1Δ Rt Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Variabel ΔRt Terhadap Variabel ΔSt Faktor Variabel Independen Signifikansi P-Value Konstanta (C) 0.0008 Signifikan Perubahan tingkat suku ΔRt 0.0001 Signifikan bunga tabungan Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa variabel ΔRt berpengaruh signifikan terhadap ΔSt (H1 diterima). Sehingga variabel
ΔRt dapat dimasukkan ke dalam persamaan
selanjutnya. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
15 ΔSt = C + 1Δ Rt + 3ΔSt-1 Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Variabel ΔRt dan Variabel ΔSt-1 Terhadap Variabel ΔSt Faktor Variabel Independen Signifikansi P-Value Konstanta (C) 0.0228 Signifikan Perubahan Tingkat Suku ΔRt 0.0008 Signifikan Bunga Perubahan Jumlah ΔSt-1 0.4316 Tidak Signifikan Tabungan BRI Bulan Lalu Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa ΔSt-1 tidak berpengaruh signifikan terhadap ΔSt (Ho diterima). Maka hanya ΔRt yang dapat dimasukkan ke dalam persamaan selanjutnya. ΔSt = C + 1Δ Rt + 2Δ SCRt Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Variabel ΔRt dan Variabel ΔSCRt (untuk CR4) Terhadap Variabel ΔSt Faktor Variabel Independen Signifikansi P-Value Konstanta (C) 0.0011 Signifikan Perubahan tingkat suku ΔRt 0.0003 Signifikan bunga Perubahan struktur ΔSCRt 0.7912 Tidak Signifikan persaingan pasar Tabel 10. Hasil Uji Signifikansi Variabel ΔRt dan Variabel ΔSCRt (untuk CR10) Terhadap Variabel ΔSt Faktor Variabel Independen P-Value Signifikansi Konstanta (C) 0.0012 Signifikan Perubahan tingkat suku ΔRt 0.0002 Signifikan bunga Perubahan struktur ΔSCRt 0.6916 Tidak Signifikan persaingan pasar Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang signifikan adalah ΔR t. Sedangkan variabel ΔSCRt untuk SCR4 dan SCR10 tidak signifikan. Sehingga variabel ΔSCRt tidak dapat dimasukkan ke persamaan selanjutnya. Yang signifikan hanya variabel perubahan tingkat bunga. Karena pengujian dengan hanya variabel independen perubahan tingkat suku bunga sudah kita lakukan pada tes pertama langkah kedua di atas, maka selanjutnya model, hipotesis, dan hasil pengujian pada langkah ketiga menjadi sama dengan tes tersebut. Tabel 11. Hasil Output Regresi Variabel C dan ΔRt terhadap Variabel ΔSt Variabel Koefisien Std. Eror t-Statistik Prob. C 844443.8 214825.7 3.930833 0.0008 ΔRt 2944874.0 624691.5 4.714125 0.0001 Sumber: Hasil Output Eviews (data diolah)
Modelnya menjadi berikut: :
^ ΔSt = 844443.8 + 2944874 (ΔRt) Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
16 Uji F-Statistik Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Rumus F-hitung: F-hitung = R2/(k-1)
(1-R2)/(n-k) Hasil perhitungan yang didapat adalah F-hitung = 6.246466 sedangkan F-tabel: (0,05 : 3, 20) adalah 3,10. Sehingga F-hitung > F-tabel, menandakan bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perubahan tingkat suku bunga (ΔR t), perubahan struktur persaingan pasar (ΔSCRt) dan perubahan jumlah tabungan BRI bulan lalu (ΔSt-1) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan jumlah tabungan BRI (ΔSt). Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit) Untuk menguji Goodness of Fit dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi dinotasikan dengan R2 yang merupakan suatu ukuran penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai R2 sebesar 0.51, nilai statistik ini maksudnya adalah variabel tingkat perubahan jumlah tabungan BRI dapat dijelaskan oleh variabel perubahan tingkat suku bunga sebesar 51%.
Analisis Hasil dan Implikasi
^ ΔSt = 844443.8 + 2944874 (ΔRt) 1) Nilai konstanta sebesar 844443.8 ini berarti apabila variabel independen yaitu perubahan struktur persaingan pasar (ΔSCRt), perubahan tingkat suku bunga (ΔRt), dan perubahan jumlah tabungan BRI bulan lalu (ΔSt-1), semua nilainya dianggap sama dengan nol, maka perubahan jumlah tabungan BRI bulan ini adalah sebesar Rp. 844.443,8 dalam jutaan rupiah, artinya jumlah tabungan BRI bulan ini akan naik sebesar Rp. 844.443.800.000,00 dari bulan lalu. 2) Variabel
independen
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependennya
(perubahan jumlah tabungan BRI) adalah pada variabel perubahan tingkat suku bunga (ΔR t). Jika tingkat suku bunga naik sebesar satu persen (ΔRt = 1%), maka akan mengakibatkan jumlah tabungan BRI naik sebesar Rp. 2.944.874 dalam jutaan rupiah atau Rp. 2.944.874.000.000,00 (ΔSt
=
2.944.874). Dalam hal ini berarti pada BRI, nasabah untuk
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
17 periode 2006-2007 menabung masih dengan profit motif (mencari keuntungan), artinya jika tingkat suku bunga naik maka nasabah akan menambah jumlah tabungan mereka. Hasil analisis ini menjawab hipotesis kedua, yaitu menerima H1 (tingkat perubahan suku bunga tabungan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan BRI). 3) Pada variabel independen lainnya (perubahan struktur persaingan pasar dan perubahan jumlah tabungan bulan lalu) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan BRI. Hasil analisis ini menjawab hipotesis pertama, yaitu menerima Ho (struktur persaingan pasar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan BRI). Berarti dalam memutuskan dimana dan jumlah tabungan, jika masyarakat hanya memperhatikan posisi BRI dan bank lainnya dalam pangsa pasar tabungan, maka hal ini tidak akan mempengaruhi keputusan mereka. 4) Pada uji secara bersama-sama (F-statistik), didapatkan hasil bahwa perubahan struktur persaingan pasar, perubahan tingkat suku bunga, dan perubahan jumlah tabungan BRI waktu lalu secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan jumlah tabungan BRI. Analisis ini menjawab hipotesis ketiga yaitu dengan menolak Ho (struktur persaingan pasar dan perubahan tingkat suku bunga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan BRI). Artinya jika nasabah memperhatikan tingkat bunga dan juga struktur pasar (pangsa pasar BRI) maka kedua hal itu dipertimbangkan dalam memutuskan untuk menabung.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahannya, hingga analisis hasil yang telah dilakukan, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1)
Untuk variabel perubahan struktur persaingan pasar (ΔSCR) secara sendiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan BRI (ΔSt). Hasil ini menjawab tujuan penelitian pertama, yaitu struktur persaingan pasar tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan BRI. Sehingga dalam teori SCP, struktur persaingan pasar yang merupakan faktor structure tidak sesuai dengan teori (structure tidak mempengaruhi performance).
2)
Variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan (ΔRt) secara sendiri berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan BRI (ΔSt). Jika tingkat suku bunga naik sebesar satu persen (ΔRt = 1%), maka akan mengakibatkan jumlah tabungan BRI naik sebesar Rp. 2.944.874 dalam jutaan rupiah atau Rp. 2.944.874.000.000,00 (ΔSt = 2.944.874). Dalam hal ini berarti pada BRI secara nasional pada 2006 - 2007, nasabahnya menabung dengan profit motif (mencari keuntungan). Tingkat suku bunga tabungan yang ditawarkan BRI saat itu, menjadi bahan pertimbangan signifikan mereka dalam mengambil keputusan Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
18 menabung. Hasil tersebut menjawab tujuan penelitian kedua, yaitu tingkat perubahan suku bunga mempengaruhi jumlah tabungan BRI yang pada kurun waktu tersebut meningkat signifikan. Sehingga dalam teori SCP, tingkat suku bunga yang merupakan faktor conduct sesuai dengan teori (conduct mempengaruhi performance). 3)
Pada uji secara bersama-sama (F-Statistik), didapatkan hasil bahwa perubahan struktur persaingan pasar dan perubahan tingkat suku bunga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan jumlah tabungan BRI. Artinya pada periode 2006 – 2007 jika nasabah memperhatikan tingkat bunga dan juga struktur pasar (pangsa pasar BRI) maka kedua hal itu dipertimbangkan dalam memutuskan untuk menabung.
SARAN UNTUK BRI Untuk Bank Rakyat Indonesia, agar dapat mengulangi kenaikan pengumpulan jumlah tabungan yang signifikan seperti pada periode 2006 – 2007, sebaiknya lebih cermat lagi dalam menentukan tingkat bunga yang ditawarkan, karena ini teruji berpengaruh terhadap jumlah tabungan nasabah. Hal ini bisa didorong dengan meningkatkan performance (kinerja) dari pihak manajemen bank dalam melakukan manajemen pembiayaan (penyaluran kredit) yang nantinya akan berimplikasi terhadap Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang dapat ditekan, dan spare (beda) tingkat bunga kredit dengan tingkat bunga tabungan. Untuk meningkatkan kinerja dari pihak manajemen, bisa dilakukan dengan meningkatkan selektivitas penyaluran kredit, juga meningkatkan kualitas SDM. BRI juga jangan sampai terlena dengan keberhasilan mereka sejauh ini sebagai satusatunya bank yang dapat dijangkau oleh masyarakat hingga ke pedesaan kecil. BRI dapat lebih intensif dalam memasarkan produknya dalam hal ini tabungan dan tingkat suku bunga tabungan yang ditawarkan, karena masyarakat sekarang banyak yang cerdas dalam mengekspektasi tingkat bunga yang akan mereka dapatkan terutama dengan kemudahan jaringan internet hingga ke desa. Hal ini sudah mulai dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Veteran Jakarta yang mempublikasikan tingkat suku bunga per bulan mulai 2012 di blog khusus mereka, dan hal ini mendapat banyak tanggapan positif dari pengunjung blog yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA Dalam penelitian selanjutnya, khususnya untuk penelitian dengan menggunakan kerangka teori SCP (Structure, Conduct, and Performance) in Banking Market, sebaiknya peneliti menggunakan variabel lain tetapi masih relevan dengan teori SCP tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui variasi lain terhadap variabel yang digunakan. Misalnya saja, untuk structure (struktur pasar) bisa menggunakan pendekatan perhitungan dari rasio konsentrasi seluruh dana Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
19 pihak ketiga termasuk giro dan tabungan, asset, dan kredit. Untuk conduct tidak hanya dengan tingkat suku bunga tabungan, namun juga bisa memperhatikan jaringan unit kerja bank, kualitas pelayanan nasabah, inovasi produk, bahkan kebijakan manajemen risiko yang diambil bank. Begitu juga dengan performance (kinerjanya) tidak hanya dari jumlah tabungan saja tetapi juga bisa dengan menggunakan seluruh dana pihak ketiga, rasio kinerja keuangan bank, kepuasan nasabah, dan tingkat penyerapan SDM bank.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Faisal. 2005. Manajemen Perbankan: Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Allen, Arnold O. 1990. Probability, Statistics, and Queueing Theory with Computer Science Applications Second Edition. London: Academic Press, Inc. Bain, JS. 1956. Barriers to New Competition. Cambridge: Harvard University Press. Bank Indonesia. Statistik Perbankan Indonesia, Desember 2002 – November 2012. -------------------. Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Januari 2006 - Desember 2007. -------------------. Laporan Pengawasan Perbankan, 2011. -------------------. Survey Indeks Kepercayaan Perbankan, 2006. Bank Rakyat Indonesia. Laporan Tahunan 2006 – 2011. Boediono. 1980. Teori Moneter. Yogyakarta: Badan Penerbit FakultE-Yogyakarta Chatterjee, Samprit dan Ali S. Hadi. 2006. Regression Analysis by Example, Fourth Edition. New Jersey: Jhon Wiley & Sons, Inc., Hoboken. Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Ferdian, Rully. 10 Bank dengan Jumlah ATM Terbanyak. www.infobanknews.com 6 Mei 2011. http://www.infobanknews.com/2011/05/nih-10-bank-dengan-jumlah-atm-terbanyak/.
Gilbert, Alton R. B. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey. Journal of Money, Credit, and Banking, November 1984 Edition. Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Jhingan, M. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lipsey, Richard G., dan kawan-kawan. 1999. Economics, 12th Edition. Boston: Addison Wesley Longman. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter: Kajian Kontekstual Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Martin, Stephen. 1988. Industrial Economic – Economic Analysis and Public Policy, Second Edition. New York: Macmillan Publishing Company. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.
20 Mishkin, Frederic S. 2007. The Economics of Money, Banking, and Financial Market, 8th Edition. Boston: Pearson Education Inc. Mohamad, Karnoto. Loyalitas Nasabah BCA Belum Tertandingi. www.infobanknews.com 28 September 2010. http://www.infobanknews.com/2010/09/loyalitas-nasabah-bca-belum-tertandingi/. Naylah, Maal. 2010. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia. Tesis Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan FE Universitas Diponegoro. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Neuberger, Doris, 1997. Structure, Conduct, and Performance in Banking Markets. Working Paper No.12, Thünen-Series of Applied Economic Theory. Jerman: Universitat Rostock. Tersedia online di http://econpapers.repec.org/RAS/pne49.htm. Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter Buku 2. Yogyakarta: BPFE. Nurdiana, Efi. 2009. Analisis Pemilihan Bank Sebagai Tempat Menabung dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Tesis Universitas Gunadarma. Sarita, Buyung. 2006. Pengaruh Tumpuan Pasaran, Penguasaan Pasaran, dan Ancaman Moral terhadap Prestasi Bank di Indonesia. Unpublished Ph.D Dissertation, Universiti Sains Malaysia. 2006. Tersedia online di http://eprints.usm.my/9739/1. Seelanatha, Lalith. 2010. Market Structure, Efficiency and Performance of Banking Industry in Sri Lanka. Banks and Bank Systems Journal, Volume 5, Issue 1, 2010. Slavin, Steve. 1991. Economics: A Self-Teaching Guide. New Jersey: Jhon Wiley & Sons, Inc., Hoboken. Smith, Roger S. 1990. Factors Affecting Saving, Policy Tools and Tax Reform. IMF Staff Papers, Vol. 37, No. 1. Basingstoke UK: Palgrave Macmillan. Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi 5. Yogyakarta: Unit Percetakan dan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara. Syofriza, Sofyan. 2002. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia. Media Riset Bisnis dan Manajemen. Vol 2 (3) Desember 2002. Talattov, Abra Puspa Ghani dan FX Sugiyanto. Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Perbankan di Indonesia Tahun 2003-2008 (“Structure-Conduct-Performance Approach Vs Relative Efficiency Approach”). Jurnal : http://eprints.undip.ac.id/26357/. Tim Biro Riset Infobank. Jumlah Nasabah 10 Bank Besar. www.infobanknews.com 15 November 2011. http://www.infobanknews.com/2011/11/36445/. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara. Wiratama, Adi. 2011. Bank Umum dan BPR. Materi Ajar FE Universitas Padjadjaran. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Zulfikar, M. 2012. Ini Peraih Indonesia Banking Awards 2012. www.tribunnews.com 19 Juli 2012. http://www.tribunnews.com/2012/07/19/ini-peraih-indonesia-banking-award-2012. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Dian Puspitasari, FE UI, 2013.