MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI
edisi 12/mar - apr 2010/ dwiwulan
ng tang era nesia s o y d g in g s in y unch l diakoni g sa awa youth la a m ia m s l e psa don konser sejati in s u s e y g er eja sejarah
Diakoni
editorial
P
Bahtera ada edisi ke-9 lalu Buletin Dana g membahas tema tentan hampir g yan l Ha Kasih Sejati (DKS). si ke-12 edi a pad kat ang serupa kami uanya Ked i. kon Dia g tan ten ini, yaitu ial, sos bergerak dalam pelayanan a; am ses ong nol membantu dan me a par u ant mb me uk yang satu unt u hamba Tuhan dan yang sat nan aya pel am dal ak ger ber i lag uanya Ked u. mp yang tidak ma membantu jemaat-jemaat ui tah nge me a ter Bah a Buletin kami bahas agar pembac aat jem ap har ber dan g asin g-m jelas peran mereka masin dan membantu. semua bisa mendukung rita”, tentang “Sakit dan Mende las ngu Kolom refleksi me
hanya ih itu tidak semata-mata mari kita memandang kas . Simak bar erle dip us har a un jug perlu diperbesar saja, nam k tida seorang ibu yang dulu juga kesaksian bagaimana an Tuh a cay per membawa ibunya percaya bisa percaya dan ser kon tan lipu tera memuat juga. Di berita gereja, Bah g S Bandung dan GYS Tanjun GY an ung gab ra paduan sua ing di Sunter, Youth Launch Duren, acara gabungan GF n gan dosen sejarah IA Taiwa jun Pemuda Tangerang, kun ian akt Keb dan S Indonesia untuk menggali sejarah GY S Sunter. GY ua ngt Ora n ata Penghorm ndang partisipasi untuk Kami mengajak dan mengu ang liputan acara di gereja cab mengirimkan kesaksian dan a bac pem i bag si dan inspira Anda untuk berbagi berkat kita juga. Tuhan memberkati un nap ma di a ter Buletin Bah semua. Amin. [redaksi]
daftar isi 2
editorial
artikel utama
3 5 7
Diakonia Diakoni Gereja Yesus Sejati Indonesia Iklan Lowongan Kerja
kesaksian
9
Anugerah dari Tuhan Yesus
refleksi
10
Sakit dan Menderita
berita gereja
11 12 14 18 19 20
Konser Psalm Penghormatan Orang Tua GYS Sunter Sejarah Gereja Yesus Sejati Indonesia Masa Awal Olahraga Bersama di Sentul City Youth Launching Pemuda GYS Tangerang
info produk Promo Polo Shirt GYS dan Sticker Timbul GYS
BAHTERAedisi12 penanggung jawab Dk. FERRY WINARTA redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN editorHERMIN artistikNANCY TJAKRA sirkulasiDEP. LITERATUR (dicetak hanya untuk kalangan sendiri) Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke
[email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350 Semoga Buletin BAHTERA ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan, semangat, inspirasi, dan menjadi berkat bagi kita semua.
2 BAHTERA
artikel utama
DIAKONIA Bentuk-bentuk bantuan Diakonia : Diakonia Karitatif Karitatip berasal dari kata Charity (Inggris) yang berarti belas kasihan. Ada yang kaya dan ada yang miskin dalam suatu masyarakat, dan situasi ini tidak dapat diubah. Yang dapat dilakukan oleh gereja adalah membantu yang miskin agar menjadi lebih baik dan mengurangi penderitaan mereka. Tindakan : Memberikan bantuan bagi yang miskin, terutama saat jatuh sakit, terkena musibah atau bencana.
s
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Saat kebaktian usai, mungkin Anda sering menemui istilah “diakoni” saat mendengar-kan pengumuman gereja. Namun apakah Anda sudah mengerti sungguh-sungguh mengenai pelayanan diakoni? Kekeliruan dalam pemahaman ini mungkin dapat menyebabkan perbedaan sikap dan pandangan dalam pelaksanaan pelayanan diakoni ini. Diakonia berasal dari bahasa Yunani diakonein, yang berarti melayani. kata lain yang berhubungan erat dengan diakonia yaitu diakonos. Diakonia berarti pelayanan, diakoniem berarti melayani; dan diakonos berarti pelayan, dari istilah inilah timbul kata diaken yang dipakai gereja sebagai sebutan kepada pelayan yang bertugas melayani jemaat. Dalam Kisah Para Rasul 6:1-6 diceritakan, ketika jumlah murid gereja mula-mula semakin bertambah, timbullah sungutsungut di antara orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani dikarenakan pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan di dalam pelayanan sehari-hari. Kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan mengatakan bahwa mereka tidak merasa puas karena mereka melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Oleh karena itu kemudian mereka memilih tujuh orang diantara mereka dan mentahbiskan mereka menjadi pelayan meja (diaken). Mereka
Ciri-ciri: a. Menimbulkan sikap ketergantungan ; tidak memandirikan. b. Terdapat hubungan subjek-objek. c. Bila dilakukan terus-menerus akan memerlukan dana yang besar. d. Tidak menyentuh akar masalah, sekedar memberi ikan. e. Tepat untuk situasi darurat sebagai bantuan awal. f. Terarah kepada individu yang sulit berubah keadaannya, meskipun sudah dibantu.
Diakonia Reformatif Reformasi berarti berubah ke arah yang lebih baik. Kelompok atau anggota masyarakat dapat mengalami perpindahan kelas. Kelas miskin dapat meningkat ke menengah; kelas menengah dapat meningkat ke kelas kaya dan sebaliknya. Kemiskinan pada hakekatnya dapat dikurangi bahkan dapat dihapuskan. Timbulnya kemiskinan dapat disebabkan oleh kurangnya pendayagunaan potensi manusia dan alam. Kurangnya pendayagunaan potensi manusia dan alam disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan penguasaan teknologi. Oleh sebab itu, pelayanan jenis ini berusaha meningkatkan kehidupan atau kondisi yang dilayani, misalnya melalui penyuluhan atau pemberian bantuan berupa modal kerja. Hal ini biasa dianalogikan dengan memberikan
BAHTERA 3
memperhatikan kehidupan orang-orang yang berada dalam kesusahan terutama pada janda dan yatim piatu. Karena pelayanan diaken-diaken ini, pekerjaan rasul dalam pengabaran injil menjadi lebih baik dan injil tersebar semakin luas (Kis. 6:7).
pancing serta keterampilan memancing kepada orang kelaparan. Pelayanan diakoni ini tidak memberikan ikan, karena setelah ikan itu habis maka ikan yang baru harus diberi lagi (seperti Diakonia Karitatif ).
Pelayanan meja merupakan bagian Firman Allah yang harus dikerjakan dan menjadi tanggung jawab gereja (Kis. 4:35; 11:29). Gereja pada masa awal memperhatikan dua macam pelayanan, yaitu: pelayanan Firman Allah dan doa (Kis. 6:4), dan pelayanan material yaitu pelayanan meja (Kis. 6:1-2). Dalam ayat ini tampak bahwa pemberitaan firman berkaitan dengan pelayanan (diakonia) dan juga persekutuan jemaat (koinonia). Dalam perkembangan masa kini, pemahaman tentang makna diakonia harus semakin berkembang. 1. Diakonia bukan hanya tugas diaken, melainkan tugas seluruh jemaat, karena diakonia adalah tugas gereja secara menyeluruh sebagai tubuh Kristus. 2. Diakonia bukan hanya ditujukan kepada sesama anggota jemaat tetapi juga kepada umat kepercayaan lain, bahkan sampai kepada seluruh ciptaan Tuhan. 3. Diakonia mampu meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri jemaat.
Tindakan: Membangun sekolah-sekolah dan menyelenggarakan pengembangan SDM, mem-bangun rumah sakit dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan, menyiapkan dan menyalurkan bantuan teknologi melalui penyuluhan dan pembinaan keterampilan, serta mengusahakan / menyediakan modal kerja agar dapat meningkatkan produktifitasnya. Ciri-ciri : a. Orientasi pelayan dibidang pendidikan, kesehatan dan usaha-usaha untuk peningkatan penghasilan. b. Solidaritas kelompok mulai ditumbuhkan. c. Memerlukan tenaga terampil dan sesuai dengan program. d. Lebih menyentuh akar permasalahan dan dampaknya lebih bersifat jangka panjang. e. Biasanya melengkapi program pemerintah. f. Sudah memberikan pancing, bukan lagi ikan. Dengan pola-pola bantuan seperti di atas, diharapkan peran diakonia dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat. [Redaksi Bahtera]
Pelayanan meja merupakan bagian Firman Allah yang harus dikerjakan dan menjadi tanggung jawab gereja (Kis. 4:35; 11:29)
4 BAHTERA
Hendra Kurniawan
Kunjungan ke GYS Solo
DIAKONI D
Yulius Setiawan
GEREJA YESUS SEJATI INDONESIA
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
i Gereja Yesus Sejati Indonesia, kegiatan diakonia atau biasa disebut “diakoni” sudah dilakukan sejak tahun 70-an. “Kegiatan diakoni masa itu biasanya adalah memberi bantuan uang kepada jemaat yang susah, membantu yang kena musibah dan miskin”, demikian kata Bpk. Hendra Kurniawan selaku Ketua Diakoni Pusat saat wawancara dengan Buletin Bahtera. Bersama Bpk. Hendra Kurniawan, ikut mendampingi Bpk. Yulius Setiawan, bendahara Diakoni Pusat sekaligus pengurus Diakoni Cabang Jakarta. Berikut hasil wawancara selengkapnya mengenai diakoni di gereja kita. Buletin Bahtera (BB): Bisa diceritakan pemahaman mengenai diakoni di gereja kita? Bpk. Hendra Kurniawan (HK): Diakoni sebenarnya adalah untuk membantu jemaat yang susah, jemaat yang mengalami musibah seperti kebanjiran, kebakaran dan lainnya. Dahulu biasanya kita bingung di gereja siapa yang bantu dan menangani masalah tersebut. Maka saat itu dibentuklah diakoni, mungkin sekitar tahun 70-an, waktu jaman Ibu Sukina dan Dk. Liu Khian Khin, karena jemaat yang susah tetap harus ada yang memperhatikan dan tidak mungkin hanya mengandalkan pengurus gereja untuk menangani mereka semua, sehingga dibentuklah diakoni. Saya tahu karena saat itu nenek saya juga pernah dibantu. BB: Pada jaman dulu bantuan biasanya dalam bentuk apa? Uang atau bahan
makanan misalnya beras ? HK: Dalam bentuk uang, biasanya pada waktu jaman itu bantuan diberikan menjelang tahun baru imlek. Secara tidak langsung saat itu organisasi diakoni sudah berjalan walaupun masih sederhana, tidak lengkap seperti sekarang: ada bendahara, bagian dukacita, pemeriksa keuangan dan sumber tenaganya pun sudah lebih banyak. BB: Lalu bagaimana struktur kepengurusan diakoni sekarang? HK: Organisasi diakoni di Gereja Yesus Sejati Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu diakoni pusat dan diakoni cabang. Diakoni Pusat bertanggung jawab langsung kepada Majelis Pusat dan Kongres Gereja Yesus Sejati. Masa kepengurusan diakoni pusat dan cabang adalah tiga tahun mengikuti masa jabatan kepengurusan gereja. Pengurus diakoni pusat terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, sistem dan prosedur pengembangan program diakoni dan prosedur urusan diakoni cabang. Susunan pengurus diakoni pusat yang sekarang adalah: Ketua : Hendra Kurniawan Sekretaris : Meru Susana Bendahara : Yulius Setiawan Sisdur Pengembangan : Yusuf Subianto dan Daniel Darius Sisdur Urusan Cabang : Tjahyadi Tanuraharja dan Irvanto Wahono Sedangkan kepengurusan diakoni cabang dibentuk menurut kondisi jemaat setempat, paling tidak terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan minimal satu orang anggota. Mereka bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Keuangan
Majelis Gereja setempat. BB: Dalam struktur, di bawah diakoni pusat ada diakoni cabang. Apa pembentukannya otomatis sehingga di setiap gereja cabang pasti terbentuk diakoni cabang? HK: Tidak, masih ada yang belum, misalnya seperti GYS Tanjung Duren. Kalau gereja atau pos pelayanan yang belum mempunyai diakoni cabang, maka kebutuhan diakoni diajukan ke Diakoni Pusat. BB: Dari manakah sumber dana Diakoni cabang? HK: Dana Diakoni cabang berasal dari persembahan jemaat cabang. Mungkin hal ini perlu diperjelas juga buat jemaat, bahwa persembahan diakoni berbeda dengan persembahan perpuluhan. Jadi jangan beranggapan bahwa perpuluhan itu sudah termasuk diakoni. Kas diakoni berbeda dengan kas perpuluhan. BB: Lalu, Diakoni Pusat mendapat dananya dari mana? HK: Diakoni Pusat mendapat dana dari iuran Diakoni cabang dan sumbangan donatur. BB: Selama ini masalah-masalah apa saja yang sering menghambat di Diakoni Pusat ? HK: Masalah-masalah yang sering menghambat misalnya ada cabang yang tidak taat memberikan laporan kegiatan dan laporan keuangan setiap minimal tiga bulan, masalah iuran ke Diakoni Pusat kadangkala tidak dipenuhi. BAHTERA 5
BP GYS Jakarta
BB: Apa saja kegiatan Diakoni Pusat selama ini? HK: Yang biasa menghadapi jemaat biasanya adalah masing-masing Diakoni cabang dan yang memiliki banyak kegiatan adalah Diakoni cabang, bukan Diakoni Pusat. Diakoni Pusat tidak punya jemaat, tetapi berperan dalam pengaturan struktur organisasi, seperti membimbing dan membantu Diakoni cabang dan mengkoordinasikan kegiatan Diakoni cabang. Jadi yang memiliki pengalaman banyak adalah Diakoni cabang, mereka yang menganalisa apakah jemaat ini perlu dibantu atau tidak, juga misalkan di suatu cabang ada jemaat terkena musibah, Diakoni cabanglah yang menangani. BB: Sebagai salah satu contoh kegiatan diakoni, sekarang kita ingin tahu juga bagaimana kegiatan diakoni di GYS Cabang Jakarta?
Kartu Berobat Gratis
Kartu Berobat
Bp. Yulius Setiawan (YS): Di Diakoni Jakarta bantuan yang diberikan dibagi menjadi program rutin dan program non rutin. Program rutin diberikan setiap bulan kepada jemaat yang tidak mampu, seperti bantuan uang sekolah, uang buku, uang kegiatan. Program non rutin hanya diberikan saat tertentu misalkan ada musibah kebakaran, kecelakaan, ada yang masuk rumah sakit. BB: Bantuan diberikan hanya untuk jemaat? YS : Ya untuk jemaat, syaratnya harus sudah menjadi jemaat minimal dua tahun. HK: Mengapa demikian? Karena terkadang ada orang yang ‘nakal’ memanfaatkan Diakoni ini dengan motivasi yang salah, seperti dibaptis dan menjadi jemaat hanya untuk mendapat bantuan. Itu ada saja jemaat yang begitu, masih ada. Kadang kita juga tidak bisa tahu, jadi masalah seperti ini kita serahkan kepada Tuhan. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan itu, kita secara sistem dan prosedur menggunakan jangka waktu tertentu. YS: Itu secara ketentuan, tetapi di bawah jangka waktu itu, jika memang jemaat tersebut benar-benar terkena musibah dan perlu dibantu, Diakoni juga tidak menutup diri untuk membantu. HK: Betul, Diakoni tidak terlalu kakulah. YS: Selain bantuan-bantuan tadi, Diakoni Jakarta juga menerbitkan kartu berobat gratis di Balai Pengobatan GYS Jakarta bagi jemaat yang tidak mampu, khususnya yang lansia. BB: Bantuan-bantuan untuk jemaat
6 BAHTERA
yang tidak mampu tersebut rutin diberikan setiap tahun? YS: Betul, tetapi kita juga adakan evaluasi dan survey, jika memang tahun ini keadaan jemaat sudah mampu, bantuan tidak diberikan lagi. BB: Apa saja kendala yang dihadapi diakoni Jakarta? YS: Kendalanya biasanya SDM, untuk survey dan evaluasi mereka. Karena jumlah jemaat cukup banyak, sehingga kadang Diakoni kekurangan SDM untuk menjangkau mereka. Sumber daya jemaat ada, tetapi banyak yang belum tergerak untuk mengabdi dalam pelayanan. BB: Pertanyaan terakhir, kira-kira apa saja keinginan atau harapan mengenai Diakoni ini (baik pusat maupun cabang)? YS: Harapannya mungkin agar Diakoni bisa lebih dikenal oleh jemaat. HK: Iya, maksudnya seperti persembahan, bagi jemaat yang ada uang bisa lebih tahu kegiatan Diakoni dan tahu juga untuk kegiatan-kegiatan Diakoni ini dananya berasal dari jemaat. Saat ini belum semua jemaat yang tahu, ada orang yang berpikir, sudah persembahan perpuluhan itu berarti sudah untuk diakoni juga. Padahal itu berbeda. Kemudian untuk diketahui jemaat, di gereja ada laporan Diakoni penerimaan berapa, pengeluaran berapa dan kadang kala juga minus, jemaat kadang tidak memperhatikan. [Willy dan Tedja Iwan]
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
BB: Apakah ada tindakan jika ini tidak dipenuhi? Seperti memberikan sanksi atau sejenisnya? HK: Jika ini tidak dipenuhi, Diakoni Pusat tidak dapat berbuat apa-apa, kita tidak bisa berlaku tegas karena diakoni bersifat sosial, paling hanya bisa menghimbau.
A J N R A E L IK ONGAN K LOW
ahtera akan B n ti le u B n a eng ekerja sama d erja” di Buletin Bahtera. b t a s u P i n o k K Komite Dia lan Lowongan Ik “ k ri b ru n a k menerbit : ni adalah i a j r e k n wonga k iklan lo i r b u r t a a Manf kerja : cari nya sedang men si lowongan kerja khusu g n a y t a a a m 1. Bagi jeuntuk mendapatkan inform ti. h eja a Yesus S Mempermuda maat Gerej e j n a g n a l rimkan di ka apat mengi d n a a j r e k encari pe g sedang m Jemaat yan rja ke : PUSAT lamaran ke KOMITE DIAKONI u Indah, SEKRETARIAT Susana unter Dana S u r , e C M 3 . . i o r N d UP: S Blok C3 Asri Timur Jl. Danau ara 14350 Jakarta Ut
mat : Dengan for • Nama : or infor• Alamat : boleh sect ( i n u k e t i : ng au d a atau • GYS Caba bisa dan m dan lainny g r n e a t y t i n S a a y j ker lainnya) , Bab • Jenis Pe unting dan ko, montir k o a t , n s a i y r a a l t e kre i P seperti se mal sepert or formal t c e s n a a ja : j peker tenaga kerudara/i seh u t u b g n seda da sa kasih kepa litan maat yang 2. Bagi jeu cara untuk mengamalkan ja bagi jemaat yang kesukan) i at ker n memberi a. Salah s empatan be cing, buka n embuka kes a m p in n t i a e r g l e n u b e B m d S di ep me iman cara GRATI jaan (kons e r s e k a e : j p i r t e t r k a e p p e menda lowongan informal s sang iklan aan sektor j r nya. e n k i e a p b. Bisa pa l k n u a upir d suk unt s a m , r o e k t o t , a n r Bahte a, pelaya umah tangg formal pembantu r ja sektor r e k a g a n e n t membutuhka ang sedang y t a mengia m e j Bagi ra dengan e t t h a a p B a d n i l t a e orm Bul t Komite maupun inf Sekretaria n kerja di a t g a n m o a w l o a l e n k s kla rja via po memasang i owongan ke l n berikut : a l i k a i g a n rimka ata seb d n a g n e d sat yarat Diakoni Pu amin dan s l e k s i n n a e a j j a, ker kerja: usi • Jenis pe on tenaga l a c kerja a i i r r e e b t oleh calon • Kri leh pem o n a k h dihubungi u t s u u b r i a d h g g n n a a y lain alamat y lepon atau • Nomor te ja rbitkan tenaga ker ingin dite a k i j , i l a ulang 1 k k mengirim kan dimuat u a t n a u j r n e o k h o n m di nga , saudara Iklan lowo berikutnya i s i d e i d lagi semua dan iklannya. bagi kita t a a f n a m n a Yesus. mendatangk ini dapat alam Tuhan d k i a r t b i u k r n a a y a Kiran ersaudar mpererat p semakin me
BAHTERA 7
Lina Megawati & Suami
kesaksian
p
i r a d nugerah 阿A
TUHAN YESUS
Oleh: Lina Megawati (GYS Jakarta)
Dalam nama Tuhan Yesus saya bersaksi, Pada awalnya saya beragama Budha. Anak-anak saya memang sudah menjadi Kristen, karena sejak kecil mereka bersekolah di sekolah Kanaan. Sekitar tahun 1996, saya diajak ikut KKR di GYS Jakarta oleh anak saya. Pada waktu itu saya hanya ikut-ikutan saja, tidak ada perasaan apa-apa. Di hari-1 saya datang. Tapi di hari ke-2 saya ada janji dengan dokter kandungan untuk rutinitas check-up saja. Tapi sangat mengejutkan saya, dokter berkata bahwa di dalam kandungan saya ada bercak hitam dan harus diangkat segera dengan cara dilaser. Pada saat itu saya merasa sangat takut, dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Kemudian di hari-3 KKR, saya kembali datang ke gereja sambil berdoa memohon kesembuhan dari Tuhan. Setelah memantapkan diri untuk melaksanakan laser, saya kembali ke dokter kandungan tersebut, sudah membawa sejumlah uang yang dibutuhkan, untuk melaksanakan laser saat itu juga. Tapi sungguh ajaib. Puji Tuhan! Pada saat dokter memeriksa, dia berkata bahwa bercak hitam itu sudah hilang dan tidak ada lagi di rahim saya. Sungguh keajaiban Tuhan sangat besar dan tidak dapat dilukiskan. Kemudian anak-anak menyuruh saya untuk dibaptis setelah menerima kesembuhan itu. Tapi saya menolak untuk sementara tidak dibaptis dahulu, karena masih ada mama saya yang usianya sudah cukup tua, dan beliau juga beragama Budha. Jadi jikalau terjadi sesuatu pada mama saya, saya masih bisa mengurusnya. Itu pemikiran saya. Pada tahun 2003, mama saya terserang stroke berat lalu tinggal di rumah saya. Kemudian banyak saudara/i seiman dari GYS yang datang menjenguk mama saya. Karena sering mendapat kunjungan dari orang-orang gereja. Suatu hari mama bertanya apa kalau masuk Kristen dan dibaptis berapa duit dia harus membayar. Tapi kami menjawab jika memang sungguh percaya Tuhan dan mau dibaptis menerima Tuhan, sepeserpun tidak usah bayar. Pada suatu hari, Pdt. Natan Dermawan, Sdri Juliana Surya dan beberapa sdr/i seiman
8 BAHTERA
lainnya datang membesuk. Tiba-tiba saat itu mama saya berkata kepada saya dalam bahasa khe: “Di luar banyak burung-burung putih beterbangan yah..”. Padahal kami tidak memelihara burung seekorpun, dan juga pada saat itu kami semua tidak melihat seekorpun burung putih di depan. Mungkin mama saya mendapatkan suatu penglihatan. Setelah itu mama saya berkata bahwa dia mau percaya Tuhan dan dibaptis. Puji Tuhan! Pada bulan Agustus 2003, mama saya menerima baptisan air, dan pada bulan November 2003, mama saya meninggal dunia. Pada saat itu timbul konflik dalam keluarga saya yang mayoritas masih Budha berkaitan dengan dibaptisnya mama. Adik saya yang paling kecil berkata pada saya “Mengapa hanya berani menyuruh mama masuk Kristen, mertua sendiri mengapa tidak disuruh masuk Kristen juga?” . Padahal mama saya dibaptis, tanpa ada paksaan darimanapun, itu keinginannya sendiri. Lalu saya menjawab “Mertua saya tidak usah disuruh, kalau Tuhan berkehendak juga akan menggerakkan mertua saya untuk dibaptis.” Puji Tuhan saya dan suami juga turut
menerima baptisan pada Desember 2005. Sebelum itu juga ada suatu kejadian yang membuat suami saya juga turut mau dibaptis. Pada suatu hari kami sekeluarga pergi ke puncak. Pada saat di puncak, suami saya jatuh terpeleset, sampai tidak sadarkan diri selama beberapa menit. Pada saat itu saya langsung berdoa dan berseru pada Tuhan untuk membangunkan suami saya, dan supaya tidak terjadi suatu hal yang buruk padanya. Puji Tuhan! 2 menit kemudian, suami saya sadar, tapi dia tidak menyadari bahwa dia barusan sempat tidak sadar. Sekali lagi Puji Tuhan! Sejak kejadian itu suami saya juga mau dibaptis dengan sendirinya tanpa paksaan. Maka kami berdua pun menerima baptisan. Mertua saya sekitar Mei 2005 terjatuh dan karena menderita osteoporosis, tulang pahanya patah, sakitnya luar biasa karena ada patahan yang mengenai daging. Kemudian diopname di rumah sakit dan dinyatakan harus segera dioperasi, namun karena umur mertua saya juga sudah cukup tua ada kemungkinan pemulihan yang cukup lama mungkin sekitar 6 bulan-1 tahun, itu normalnya. Saat itu juga banyak sdr/i seiman yang datang membesuk
mertua saya, diantaranya ada sdr Daud Oei. Kemudian hati mertua saya seperti tergerak, dia berkata “Jika saya setelah operasi bisa pulih total dan berjalan dengan normal saya mau dibaptis”. Bersyukur pada Tuhan, operasi berjalan dengan sukses, dan mertua saya dapat kembali berjalan dengan normal hanya dalam kurun waktu 3 bulan saja! Dokter pun mengatakan ini sungguh kasus yang langka, ditambah lagi usia mertua saya yang cukup lanjut, namun bisa sembuh dan pulih lebih cepat dari umumnya. Setelah itu, jarak waktu dari mertua saya pulih sampai beliau menerima baptisan pada tahun 2006 cukup lama, dikarenakan mertua saya masih mengalami sedikit pergumulan sebab beliau benar-benar penganut Budha yang totok dulunya, bahkan pernah dibaptis cara Budha sedari kecil. Oleh karena itu, mertua saya butuh waktu untuk benar-benar meninggalkan Budha dan menyingkirkan segala benda dan jimat-jimat yang didapat dari tepekong, supaya sungguh2 siap untuk menerima Tuhan. Sungguh kasih Tuhan luar biasa besar. Kami semua sekeluarga sekarang telah menjadi Kristen. Puji Tuhan! Amin!.
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Telah Terbit Buku yang wajib dibaca jemaat GYS :
“Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Dasar-dasar Kepercayaan” Buku ini berisi rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan umum seputar dasar kepercayaan gereja kita yang sering ditanyakan baik oleh jemaat maupun simpatisan. Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pegangan bagi seluruh jemaat, pengurus gereja, tim besuk, tim penginjilan, aktifis dll. Harga : Rp. 25.000,- (persediaan terbatas) Bagi yang berminat dapat hubungi Kolportase/ Sekretariat Gereja Cabang atau Lihat di buku daftar produk 2010 hal.2.
BAHTERA 9
refleksi
&
SAKIT
MENDERITA
“Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:”Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”(Mat.8:5-6). Banyak pemerhati Alkitab yakin bahwa perwira yang datang kepada Yesus bukan orang Israel (lihat Mat. 8:10); namun imannya dipuji oleh Yesus Kristus, Allah umat Israel yang menjadi manusia. Tidak hanya iman, ternyata kasih si perwira juga melampaui kasih rata-rata umat Allah. Ia memohon (suatu sikap merendahkan diri) sesuatu untuk hambanya, bukan bagi dirinya pribadi. Ia memohon untuk seorang yang tidak ada kaitan keluarga, tiada hubungan darah dekat dengan dirinya. Bandingkanlah dengan perempuan Kanaan yang datang memohon kepada Yesus untuk anak perempuannya (Mat. 15:22); sepuluh orang kusta memohon untuk diri mereka pribadi (ref. Luk. 17:12-13). Kasih tidak semata-mata perlu diperbesar, namun juga harus diperlebar. Yesus menyatakan: “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat. 5:43-44). Hamba si perwira sakit lumpuh dan sangat menderita. Fisiknya sakit, aktifitasnya kini sangat terbatas (dulu mungkin bisa bergerak kesana-kemari menurut perintah majikannya). Ada orang lain mungkin sakit lever, gagal ginjal, sakit gigi; kesemuanya menimbulkan kesulitan, terutama dalam hal keuangan, mengingat ada banyak penyakit yang membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Hamba itu juga sangat menderita, tidak semata-mata yang berhubungan dengan fisik, dapat juga yang berkaitan dengan psikis, kejiwaan. Si hamba itu mungkin saja membayangkan, dulu dapat membantu meringankan beban tuannya, kini malah menjadi beban bagi tuannya (ref. 2Sam. 15:33; 19:35). Dulu mungkin ia telah menerima belas kasih dari majikannya, dan kini ia kesulitan untuk membalas kasih tuannya itu. Si hamba sakit tubuhnya dan menderita jiwanya! (lihat Mzm. 116:12). Rumah si perwira yang dulu sehat kini telah berubah menjadi rumah sakit.
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: ”Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” (Mat.8:5-6)
10 BAHTERA
Oleh: Pdt. Dede Godjali
Tengok rumah tangga umat Allah yang kita kenal: apakah tetap rumah (tangga) sehat atau telah berganti menjadi rumah sakit? Ucapan si suami senantiasa menyehatkan iman anak dan istrinya; omongan istri selalu menguatkan iman kerohanian suami dan anak-anaknya. Memang kadangkala, tanpa disadari ucapan seorang bapa membuat hati anaknya menjadi sakit; si sulung menjadi sakit hati (ref. 1Sam. 20:30 – Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: ”anak sundal yang kurang ajar!”). Yesus berkata kepadanya: ”Aku akan datang menyembuhkannya.” (Mat. 8:7). Di penghujung kisah ini, Yesus membatalkan kepergian-Nya ke rumah si perwira; dengan firman-Nya Yesus menyembuhkan si hamba yang sakit lumpuh itu. Pada kesempatan lain Yesus menyembuhkan orang buta yang dibawa kepada-Nya. Markus mencatat: ”Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: ”Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.” (Mrk. 8:2225). Penyembuhan seseorang dapat terjadi dengan berbagai macam cara; semuanya terjadi dengan perkenanan Allah. Tidak ada cara yang ini ”lebih rohani” dan cara itu ”kurang rohani”. Ada orang sakit diolesi minyak oleh para penatua jemaat (Yak. 5:14); yang lain cukup didoakan saja. Ada yang ke dokter dan mempergunakan obat, tetapi semuanya tetap memohon kesembuhan dalam nama Tuhan Yesus. Mari, tidak perlu seseorang merasa lebih atau kurang rohani karena cara-cara penyembuhan Yesus pun bermacammacam! Jadilah umat yang sehat dan bahagia.
Jemaat yang menyaksikan
berita gereja
“dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. (Efesus 5:19)
Penampilan peserta konser
Peserta konser
Tim Koor GYS Daan Mogot
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
p
Puji syukur pada Tuhan Yesus, konser ‘Psalm 115’ yang di selenggarakan November lalu dapat terlaksana dengan lancar! Psalm 115 adalah persembahan kolaborasi antara Paduan Suara Nével dari GYS Tanjung Duren dengan Paduan Suara Nafiri dari GYS Bandung. Konser ini berawal dari gagasan kedua pelatih yaitu Sdr. Tjin Sen dari Nafiri serta Okie dari Nével, dengan tujuan untuk mengadakan inovasi di bidang musik di Gereja Yesus Sejati, meningkatkan apresiasi musik di GYS, membangkitkan semangat paduan suara GYS cabang lain untuk mengadakan acara seperti ini, dan memberikan dorongan bagi GYS cabang lain yang belum membentuk kelompok paduan suara. Persiapan konser ini berjalan kurang lebih enam bulan, mulai dari pemilihan lagu, penerjemahan not-not lagu, serta latihan lagu-lagu yang akan dibawakan dalam konser. Latihan dilakukan di masing-masing GYS cabang terlebih
KONSER
Konser di Bandung
Psalm
dahulu, kemudian diadakan latihan gabungan dua kali - pertama di Jakarta, kemudian di Bandung. Walaupun ada rasa pesimis karena kendala jarak dan waktu untuk latihan, namun berkat kasih karunia Tuhan, doa para anggota paduan suara, serta dukungan dari majelis GYS Tanjung Duren dan Bandung, konser ini dapat berjalan dengan baik. Konser ini juga tidak lepas dari dukungan segenap pengurus dan jemaat GYS Daan Mogot yang menyediakan sarana gedung gereja sebagai tempat konser di Jakarta. Kesediaan tersebut juga diiringi keinginan agar gereja Daan Mogot dapat digunakan secara maksimal untuk acara-acara pelayanan dan memuliakan nama Tuhan. GYS Daan Mogot juga membantu dalam kepanitiaan seperti menyambut tamu, serta menyumbang pujian dari paduan suara Gloria Deo. Begitu juga untuk konser di Bandung. Beberapa pemuda-pemudi juga membantu dalam kepanitiaannya seperti pembawa acara,
penyambut tamu, dan persiapan slide Powerpoint, sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Reaksi penonton mendukung acara ini, dan tercermin pada hari konser di Jakarta dan Bandung, aula gereja Daan Mogot dan Bandung hampir terisi semua. Beberapa orang menyatakan bahwa mereka sangat menikmati penampilan kedua paduan suara ini dan sejumlah musik yang mengalir lagu demi lagu. Dalam 1Samuel 16:23, ada diceritakan bahwa musik yang dimainkan Daud dapat mengusir roh jahat dan dapat menenangkan hati Raja Saul yang cemas. Dari sinilah kita mengerti musik rohani mempunyai kekuatan rohani. Kiranya setiap dari kita mempunyai kesukaan bernyanyi untuk Tuhan, karena bukan saja untuk memuliakan Tuhan, tapi membangun diri kita dan juga orang lain. Semua kemuliaan hanya untuk nama Tuhan Yesus saja. Amin. [Hanawaty Chandra-GYS Tanjung Duren]
BAHTERA 11
berita gereja
Bpk Rusmin Kurniawan
Bpk Chandra Tulus
Penghormatan orangtua uji Syukur, Tuhan memberikan hari yang cerah saat Kebaktian Penghormatan Orangtua di GYS Sunter pada hari Sabat tanggal 27 Februari 2010. Tercatat ada 13 orang yang berusia lebih dari 70 tahun, namun karena faktor kesehatan dan hal lainnya yang bisa hadir hanya tujuh orang, dua pria dan lima wanita. Terlihat wajah Oma dan Opa yang hadir begitu gembira dan berseri, bukan karena mereka akan mendapat bingkisan dari gereja, tetapi karena hari itu adalah hari peringatan dan ucapan syukur dari seluruh jemaat yang hadir atas kasih Tuhan terhadap iman kepercayaan yang mereka pertahankan. Di antara Oma dan Opa ada yang sudah percaya Tuhan dari kecil, berpuluh-puluh tahun yang lalu, tetapi ada juga yang baru beberapa tahun saja. Tentu semua ini harus disyukuri, karena tanpa kasih Tuhan, iman seorang muda sulit bertahan melewati gelombang kehidupan, dan mereka yang berusia lanjut kadang sulit dalam menerima Injil keselamatan. Acara diawali dengan sambutan dari wakil Oma dan Opa yaitu Oma Huang Suei Lien yang menyampaikan pesan, “agar kita semua tetap bersyukur atas
12 BAHTERA
kasih Tuhan dan berharap tahun depan bisa tetap sehat dan bertemu lagi”. Renungan firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Natan Dermawan mengambil tema “Kekayaan Orangtua”. Dalam firman Tuhan yang disampaikan, ada empat kekayaan yang harus dimiliki oleh kita semua yaitu: 1. Hidup kerohanian harus semakin baik seiring bertambahnya usia (2Kor 4:16). 2. Pengalaman hidup bersama dengan Tuhan disampaikan kepada anak cucu (Mzm. 37:23-25). 3. Memelihara keturunan yang takut dan hormat kepada Tuhan (2Tim 1:5). 4. Kesehatan adalah kekayaan yang
berharga (Yos. 14:7,11). Oma dan Opa juga menyaksikan sumbangan pujian dari anak-anak sekolah Sabat, pujian angklung dan permainan gitar. Sebelum acara kebaktian berakhir, acara dilanjutkan dengan pembagian bingkisan kenang-kenangan dari gereja, dan Oma dan Opa maju ke depan didampingi keluarga. Beberapa Oma dan Opa terlihat terharu saat menerima bingkisan. Bingkisan tersebut mungkin harganya tidak seberapa tetapi momen itu yang akan menjadi kenangan. [WA]
DAFTAR PESERTA KEBAKTIAN PENGHORMATAN ORANG TUA Gereja Yesus Sejati Sunter - 2010 No Nama Lahir 1 Chandra Tulus L 1933 2 Slamet Tjahjono L 1936 3 Rusmin Kurniawan L 1937 4 Tjung Nyuk Tjhin P 1923 5 Yuyu Hudaya P 1927 6 Ho Goet Fong P 1931 7 Huang Suei Lien P 1932 8 Lim No Na P 1932 9 Tjhin Nyuk Fan P 1936 10 Wong Soei Lan P 1936 11 Grace Juliatanti P 1936 12 Sunarsih P 1937 13 Tjong Chuei Hwa P 1939
Baptis 1998 1995 2009 2006 2009 1995 dari kecil 1997 2002 2005 1961 1967 1958
Usia 77 74 73 87 83 79 78 78 74 74 74 73 71
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
P
GYS Sunter
Ibu Sunarsih
Ibu Tjung Nyuk Tjhin
Ibu Ho Goet Fong
Ibu Huang Suei Lien
Ibu Wong Soei Lan
Ibu Huang Suei Lien & Pnt. Ishak
Permainan gitar
Pujian musik angklung
BAHTERA 13
berita gereja
SEJARAH
j
GEREJA YESUS SEJATI INDONESIA MASA AWAL
i& Hui J en ang J W g u in Ib M Wu Pnt.
14 BAHTERA
Menggali Sejarah Awal Gereja Yesus Sejati Indonesia
Wawancara Tiga Jam Sampai Menangis
Jumlah jemaat yang masih hidup yang mengalami masa awal berdirinya Gereja Yesus Sejati di Indonesia sekitar tahun 1939 hingga tahun 1950-an dapat dihitung dengan jari. Tidak seorang pun tokoh awal Gereja Yesus Sejati Indonesia masih hidup saat ini. Yang terakhir adalah Pdt. Markus Halingkar yang pada tanggal 7 Nopember 2006 dipanggil kembali ke pangkuan Bapa di surga. Kongres Dunia Wakil-Wakil Gereja Yesus Sejati memutuskan, perlu diterbitkan sebuah buku sejarah Gereja Yesus Sejati. Dalam rangka tersebut diutus dosen sejarah pada Sekolah Tinggi Teologi Gereja Yesus Sejati Pusat Taiwan Ibu Wang Hui Ji, untuk menggali sejarah awal Gereja Yesus Sejati di Indonesia. Ia datang didampingi suaminya, Pnt. Wu Ming Jen, yang saat ini menjabat Ketua Departemen Keuangan Pusat Taiwan. Dengan didampingi Sdri. Juliana Surja, mereka mengunjungi beberapa Gereja Yesus Sejati di Indonesia sejak tanggal 31 Januari 2010 hingga 11 Februari 2010, untuk mewawancarai jemaat–jemaat yang mengalami masamasa awal berdirinya Gereja Yesus Sejati di berbagai cabang.
Dari 22 orang jemaat yang ditemui, enam orang berusia 80 tahunan, sepuluh orang berusia 70 tahunan, empat orang berusia sekitar 67-68 tahun, dan dua orang lagi berusia di bawah 67 tahun, yang merupakan keturunan tokoh awal. Jemaat yang diwawancarai adalah: Gereja Jakarta yang berdiri pertama pada tahun 1941, Gereja Bandung yang berdiri tahun 1943, Gereja Cianjur yang berdiri tahun 1947, Gereja Banjarmasin yang berdiri tahun 1951. Di Gereja Cianjur diwawancarai tiga orang nenek, di Bandung lima orang, di Gereja Surabaya tiga orang, di Banjarmasin dua orang, dan di Jakarta adalah yang terbanyak, yaitu sembilan orang. Dengan melihat kondisi jemaat dan kepentingan wawancara, ada jemaat yang dikumpulkan di gereja, namun ada yang dikunjungi ke rumah mereka. Secara keseluruhan mereka yang diwawancarai masih memiliki daya ingat yang baik, tidak mengalami penurunan daya pikir, dapat menjawab dan mengutarakan keadaan gereja masa lampau beserta tokoh gereja. Ada di antara mereka yang tidak bisa duduk tenang saat diwawancara. Ia
bercerita sambil berdiri dan berjalan mondar mandir karena bersemangat memberikan. Dalam wawancara saat mengenang masa lalu, tiga orang di antara mereka sampai menitikkan air mata. Rata-rata tiap orang diwawancarai tiga jam lamanya.
ia menuturkan pada usia remaja 12 tahun, ia membantu mencuci pakaian Pdt. Stephan Siauw (dulu dipanggil dengan sebutan diaken) yang dibawa pulang ke rumah oleh ibunya. Ibunya, Dks. Yang Febe berkata kepada puterinya,“mencucikan baju diaken, mendapat berkat Tuhan.”
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Sekelumit Kisah Yang Terungkap Wawancara dimulai dengan menanyakan latar belakang orang yang diwawancara, bagaimana ia percaya Tuhan masuk di Gereja Yesus Sejati, pelayanannya di gereja, siapa di antara keluarga yang percaya Tuhan terlebih dahulu dan yang menerima Roh Kudus pertama, hingga pengalaman rohani paling berkesan yang dialami dalam hidup. Mereka juga ditanya tentang keadaan gereja, hari-hari kebaktian dan jam kebaktian Sabat, tempat berkebaktian, siapa yang berkhotbah dan mengajar pada masa itu, apakah sudah ada kebaktian anak, kebaktian pemuda, paduan suara, bagaimana baptisannya, apakah diajarkan memohon Roh Kudus, perjamuan kudus berapa kali setahun, siapa yang membuat, pengajaran saling basuh kaki, Kebaktian Kebangunan Rohani dan Kebaktian Pengabaran Injil berapa kali setahun, tentang pernikahan seiman, memberi persembahan, perpuluhan, bagaimana kehidupan pendeta, dan sebagainya. Bukan hanya sejarah masa awal gereja digali, kami juga mewawancarai beberapa tokoh yang masih hidup yang terlibat langsung dalam masa awal pendirian Sekolah Kristen Kanaan.
Roh Kudus Terbukti Sebagai Roh Penghibur di Kala Duka Nenek Laij Ngo Moy yang dibaptis tahun 1955 di Bandung merupakan orang pertama yang diwawancarai. Air mata merembes di pelupuk matanya ketika menceritakan kepedihan hatinya saat ditinggal pergi puteranya yang masih mahasiswa. Tetapi nenek tersebut dapat bangkit dan mendapat penghiburan, karena saat berlutut berdoa selama kurang lebih setengah jam dalam kepedihan hati itu, Tuhan mengaruniakan Roh Kudus yang berharga kepadanya. Dalam penglihatan ia melihat dua tiga
orang perempuan berjubah panjang indah, pada rambutnya yang indah terdapat bunga, di tangan mereka masing-masing memegang seikat bunga, sambil berjalan mondar-mandir mereka menyanyi nyanyian roh. Ia sendiri ikut menyanyikan nyanyian roh bersama mereka dengan sukacita. Pada hari pemakaman anaknya, ia sanggup melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga tanpa merasakan kesedihan yang mendalam. Setelah mendapat Roh Kudus, ia mendapatkan kekuatan, penghiburan, dan imannya dipulihkan. Ia mengalami kasih Tuhan yang sangat luar biasa atas dirinya. Tuhan sungguh merupakan sahabat sejati di kala sedih, dan Roh-Nya terbukti sebagai Roh Penghibur di kala duka.
Walau Buta Tetap Bersemangat Beribadah Sabat dan Berdoa Saat kami bertandang ke gudang nenek Chen Siu Wen, sambil diwawancara berulang kali puterinya membersihkan dan mengolesi obat pada mata ibunya yang buta sejak enam tahun lalu. Terkenang kepahitan hidupnya, nenek Chen Siu Wen yang dibaptis di RRT dan kini berusia 82 tahun itu menangis terisak-isak. Namun walaupun ia tidak leluasa berjalan dalam keadaan buta, ia tetap bersemangat tiap Sabat datang ke Gereja Bandung beribadah menyembah Tuhan. Di rumah tiap malam berkumpul bersama anakanaknya berdoa. Dengan ingatan yang masih tajam
Bertekad Mempersem-bahkan Diri Menjadi Hamba Tuhan Menangis tidak selalu karena seseorang dalam kesedihan. Pdt. Paulus Sisanto, 80 tahun, yang saat ini sudah pensiun, mencucurkan air mata saat mengenang kasih Tuhan yang maha besar kepadanya. Sekitar tahun 1950-an, banyak pemuda Tionghoa yang tinggal di Indonesia ingin pulang ke RRT untuk menjadi tentara pembebasan. Terpengaruh oleh ajakan belasan teman-teman, Paulus muda juga ingin ikut pulang ke RRT. Ia yang tidak bisa bahasa Tionghoa, belajar bahasa Mandarin selama setahun di sekolah malam. Menjelang waktu keberangkatan, mendadak ia menderita sakit tifus selama tiga bulan. Ia terbaring di rumah sakit tidak bisa bangun selama satu setengah bulan, sehingga batal ke RRT. Teman-temannya yang berangkat ke RRT menulis surat kepadanya dan mengatakan bahwa ia patut bersyukur tidak jadi ikut, karena hidup mereka sebagai tentara sangat sengsara, tidak
BAHTERA 15
Paling Banyak Kenal Tokoh Gereja Yesus Sejati
ada kebebasan, kapan bangun kapan tidur diatur semua, dan hidup mereka susah. Menyadari kasih Tuhan yang sangat besar memberinya sakit tifus dan kesembuhan, ia yang dibaptis pada tahun 1948 di Bandung, bertekad membalas kasih Tuhan dengan mempersembahkan diri menjadi hamba Tuhan. Ia tidak berani menolak lagi seperti sebelumnya, pada saat gereja memintanya menjadi pendeta. Tak terbayang olehnya apabila saat itu ia ikut teman-temannya ke RRT, kemungkinan besar ia sudah murtad meninggalkan Tuhan.
Sulit berhenti bercerita, karena begitu banyaknya tokoh yang dikenal nenek Lay Min Ing. Banyak tokoh Gereja Yesus Sejati di RRT yang ditanyakan kepada ibu Wang Hui Ji yang ia ketahui kisahnya. Begitu pula ia juga mengetahui kisah semua tokoh masa awal Gereja Yesus Sejati Indonesia yang datang dari luar negeri. Ia sendiri dilahirkan di Fu Chow, RRT pada tahun 1938, dan dibaptis di Shanghai pada tahun 1943. Ia merupakan cucu kesayangan Pdt. Chen Maria yang ikut datang ke Indonesia pada tahun 1947 bersama neneknya. Ke mana pun sang nenek pergi, sang cucu dibawa serta. Ia bahkan lama tinggal bersama neneknya di Gereja Jakarta. Karena kedekatan dengan nenek dan gereja, ia juga pernah terlibat dalam kemajelisan dan pelayanan, sehingga ia menjadi saksi hidup sejarah Gereja Yesus Sejati Indonesia sejak tahun 1947, hingga
saat ini bermukim di Surabaya setelah menikah.
30 tahun Menjadi Teman Sekerja Pdt. Stephan Siauw Jemaat tertua yang diwawancarai adalah kakek Lie Chiu Nyan dalam usia 88 tahun yang tinggal di Jakarta. Sebelum mengenal Tuhan Yesus, ia adalah seorang atheis. Karena melihat banyak mujizat terjadi, ia menjadi percaya kepada Tuhan Yesus dan memberi diri dibaptis di Gereja Yesus Sejati di Bandung oleh Pdt. Stephan Siauw pada tahun 1947. Dulu ia tinggal dekat dengan gereja di Bandung. Pdt. Stephan Siauw sering mengajaknya pergi membesuk orang-orang sakit. Dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan banyak orang sakit baik jemaat maupun simpatisan yang ditumpangkan tangan untuk didoakan mendapat kesembuhan. Selama 30 tahun ia mendampingi Pdt. Stephan Siauw membesuk dengan berjalan kaki. Ia menyimpan kesan yang mendalam pada kepribadian Pdt. Stephan Siauw yang agak pendiam, hidup sangat sederhana, hafal Alkitab dan sering berdoa berpuasa bagi orang yang sakit berat.
Jiwa dan Semangat Pendeta Awal Gereja Yesus Sejati Indonesia Pdt. Stephan Siauw Lahir : Phu Tian, 2 Februari 1883 Meningga: Makassar, 29 Juli 1955 (72 tahun) Bertugas di Indonesia: 1939 – 1955 Kepribadian: Hidup sangat sederhana, tahan menderita, ramah, sabar, rendah hati, agak pendiam. Teladan: Perintis Gereja Yesus Sejati di Indonesia hingga berdiri enam buah gereja. Dipenuhi kuasa Allah melakukan mujizat, hafal Alkitab. Pdt. Chen Maria Lahir: Fu Chou, 12 Mei 1884 Meninggal: Jakarta, 12 September 1971 (87 tahun) Bertugas di Indonesia: 1947 – 1971 Kepribadian: Wanita lemah lembut , keibuan, berjiwa sosial. Teladan: Motto hidup dan yang dijalani dalam hidupnya: 1. Menyelamatkan manusia: Menjadi dokter untuk menolong banyak jiwa. 2. Menyelamatkan roh: Menjadi pendeta menyelamatkan roh manusia ke surga. Dalam pelayanannya sebagai hamba Tuhan ia tidak
16 BAHTERA
menerima gaji dari gereja. Mendirikan rumah jompo “Zhen Kuang” bersama adik perempuannya di RRT. Melakukan banyak perbuatan amal dan bakti sosial bagi kaum lemah. Pdt. Lim Yulia Lahir: Fu Chou, 5 Desember 1895 Meninggal: Bandung, 30 Januari 1966 (71 tahun) Bertugas di Indonesia: 1953 – 1966 Kepribadian: Ramah, tegas, pengasih dan bijaksana. Teladan: Baik terhadap menantu, dekat dengan cucu, tidak pernah mengeluh dalam keadaan sakit. Memperhatikan pendidikan, tiga generasi mempersembahkan diri menjadi hamba Tuhan. Pnt. Guo Tze Yen Lahir: Fu Chou, 1 Juni 1912 Meninggal: Fu Chou, 16 Maret 1983 (71 tahun) Tugas: 1. Pendeta Gereja Yesus Sejati di Hong Kong
2. Pendeta Gereja Yesus Sejati di Indonesia : 1955-1967, 1970-1980 3. Kepala Sekolah Tinggi Teologi Gereja Yesus Sejati Pusat Taiwan. 4. Ketua Departemen Literatur Majelis Internasional. Kepribadian: Pendiam, berwibawa, hafal Alkitab. Teladan: Meninggalkan keluarga (isteri dan anak) di RRT selama 30 tahunan melayani Tuhan di Hong Kong dan di Indonesia sebagai hamba Tuhan. Berkarunia menulis: 1. Karya buku: “Tanya Jawab Kebenaran”,“Milik Allah wajib dikembalikan kepada Allah”,“Kumpulan Karya Pnt. Guo Tse Yen”. 2. Menerbitkan “Mingguan Berkala Hari Kudus”. 3. Tulisan berupa artikel tersebar luas di “Majalah Bulanan Roh Kudus”, majalah “Pendidikan Agama”, majalah “Persekutuan Pemuda”, dan lain-lain.
Pdt. Stephan Siauw
Pdt. Chen Maria & Pdt. Lim Yulia
Perkembangan Ger ej Indonesia dari ma a Yesus Sejati sa ke masa
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Periode I Tahun 1939 – Tahun 1967 Periode awal Gereja Yesus Sejati Indonesia tahun 1939-1967 berfokus pada pekerjaan perintisan penginjilan yang dipelopori oleh Dk. Stephan Siauw. Pengembalaan jemaat dilakukan melalui pembesukan, pendidikan agama di berbagai gereja cabang, kebaktian pemuda, penyediaan sarana buku pelajaran pendidikan agama, majalah Roh Kudus sebagai bacaan rohani jemaat, buku nyanyian dalam bahasa Indonesia dan pembentukan paduan suara.
Pnt. Guo Tze Yen
Periode III Tahun 1993 – Kini Sejak tahun 1993 Gereja Yesus Sejati Indonesia memasuki periode III. Periode ini adalah periode pengembangan organisasi dan pengangkatan pejabat kudus. Pada tahun 1993 terjadi perubahan anggaran dasar organisasi gereja secara total dengan dibentuknya departemen-departemen yang membawahi penginjilanpenggembalaan, pendidikan, literatur, umum dan keuangan. Pendeta sebagai pekerja penuh waktu mulai terlibat duduk di dalam kemajelisan Pusat. Sekolah Kristen Kanaan juga mengembangkan sayapnya dengan didirikannya “Kanaan Global School” yang berbasis bahasa Inggris pada tahun 2000. Selain organisasi, pada era ini pembukaan ladang baru menjadi fokus pekerjaan, mulai dari Palangka Raya, Makassar, Bangka, Kediri, Blitar, Bontang, Bali, Batam, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Lampung, Jambi, dan lain-lain. [Juliana Surja]
Periode II Tahun 1968 – Tahun 1992 Mulai tahun 1968 Gereja Yesus Sejati Indonesia memasuki babak baru yang berfokus pada pembinaan pekerja kudus dan mempersiapkan jemaat sebagai pelayan Tuhan. Berbagai jenis pelatihan dilakukan oleh Pdt. John Yang yang dulu dipanggil dengan Dk. John Yang. Contohnya, Kursus Guru Agama, Kursus Teologi Singkat selama dua minggu, Penataran Pekerja Kudus, Penyempurnaan Rohani Pemuda, Penataran Isteri Pekerja Kudus, Kursus Pembesukan, Kebaktian Kebangunan Rohani Siswa, Kursus Pengkhotbah, Kursus Penginjilan, dan lain-lain. Pada tahun 1984 atas prakarsa Dk. John Yang didirikan Sekolah Tinggi Teologia di Indonesia. Pada era ini media tulisan mendapat perhatian dengan diterbitkannya majalah “Warta Sejati” pada tahun 1978, buku nyanyian anakanak “Aku Senang Menyanyi”, buku Kidung Rohani baru, buku kidung kebaktian rumah tangga, buku kidung pernikahan, buku kidung perkabungan, dan sebagainya. Pada periode ini, tahun 1970, Sekolah Kristen Kanaan berdiri.
BAHTERA 17
berita gereja
Foto bersama
Acara sharing
PBK Blessing
a m a s r e B a g a Olahr
DI SENTUL CITY
18 BAHTERA
PBK Getsemani
PBK Gloria
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
M
engisi waktu libur hari raya Maulid, tanggal 26 Februari 2010, Persekutuan Berbasis Keluarga (PBK) GYS Sunter mengadakan kegiatan olahraga bersama di area perumahan hijau Sentul City, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini sedianya diikuti oleh enam kelompok PBK Sunter tetapi karena ada yang berhalangan maka kegiatan ini hanya diikuti oleh empat kelompok PBK, yaitu PBK Gloria, Danau Galilea, Getsemani dan Blessing dengan total peserta 50 orang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memupuk rasa kebersamaan, saling mengenal dan membangun persaudaraan di antara jemaat. Berangkat dari GYS Sunter sekitar jam 6:30, peserta berkumpul di Taman Budaya, Sentul City, sebuah tempat umum dengan fasilitas pendidikan alam terbuka seperti outbond, tempat bermain anak, dan pemandangan alam dan taman yang hijau. Sebelumnya ada kekhawatiran terhadap cuaca karena beberapa hari sebelumnya seringkali pagi mendung dan turun hujan, tetapi puji Tuhan, pada hari libur tersebut hari begitu cerah. Kemudian acara kami lanjutkan dengan melakukan jalan bersama mengitari lokasi sekitar Taman Budaya, tua muda, anak kecil hingga dewasa semuanya turun ke jalan. Tak banyak acara yang kami adakan, setelah olahraga bersama dan beristirahat, sambil menunggu jam makan siang kami berkumpul dan mengadakan sharing tentang kegiatan PBK. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan semakin menghangatkan kebersamaan kita sebagai keluarga besar GYS Sunter. [WA]
PBK Danau Galilea
Doa siang
Makan siang
berita gereja Foto bersama Pemuda GYS Tangerang
Games Missing Lyrics
YOUTH LAUNCHING PEMUDA
GYS TANGERANG
J
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan” (Roma 12:11). Seiring dengan pemilihan kepengurusan pemuda GYS Tangerang yang baru untuk periode 2010 maka pada tanggal 17 Januari 2010 diadakan acara Youth Soft Launching GYS Tangerang yang bertempat di Ratna Ribs, Alam Sutera,Tangerang. Acara Soft Launching ini diadakan sebagai sarana untuk mempresentasikan program kepengurusan pemuda 1 tahun kedepan di tahun 2010 ini. Acara Youth Soft Launching ini mengangkat tema “Friends In GOD”. Berdasarkan tema tersebut, maka melalui acara Youth Soft Launching ini diharapkan juga kita sebagai pemuda GYS Tangerang dapat bersatu hati dalam rasa kekeluargaan dan persaudaraan di dalam Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Dalam acara Youth Launching ini kita mengadakan beberapa kegiatan antara lain puji-pujian, games, sharing, makan bersama dan foto bersama. Kita bersama berangkat dari GYS Tangerang
menuju lokasi dengan bersama-sama menggunakan motor dan mobil. Acara dimulai dengan menaikkan beberapa pujian. Kami semua sangat bersukacita bernyanyi untuk kemuliaan Tuhan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan games missing lyrics. Melalui games ini, kami semua mendapat pengajaran untuk saling memperhatikan sesama saudara seiman pemuda dan kembali diingatkan untuk mencari kembali domba-domba yang telah hilang. Acara dilanjutkan dengan sharing yang dibawakan oleh Pdt. Petrus Haryono yang sedang bertugas di GYS Tangerang. Pdt. Petrus H dalam sharingnya membawakan ilustrasi mengenai 3 pohon yang masingmasing dipakai Tuhan secara hebat untuk kemuliaan Tuhan walaupun pada awalnya tidak sesuai dengan keinginan masing-masing. Melalui ilustrasi dan sharing dari Pdt. Petrus H maka kami semua diingatkan untuk menjadi pemuda-pemuda yang siap dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya dan selalu bersandar pada Tuhan dan percaya
bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik. Acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan makan siang bersama. Setelah makan siang bersama kami semua berfoto ria bersama. Puji Syukur kepada Tuhan karena selama acara berlangsung suasana dan cuaca dilokasi sangat mendukung padahal beberapa hari belakangan hujan terus. Kami percaya bahwa acara ini dapat berlangsung dengan baik tentunya tak lepas dari kasih Tuhan. Biarlah melalui acara Youth Launching ini, seluruh pemuda GYS Tangerang dapat bersatu hati memuliakan Allah dan bertumbuh didalam kasih Yesus. Amin. Tuhan Yesus Memberkati! [Budiyanto Linus]
BAHTERA 19
info produk
Dapatkan dan Miliki T-Shirt Polo GYS Tersedia dalam 2 model Ukuran : S Wanita (lebar bahu 40 cm) M (lebar bahu 51cm) L (lebar bahu 54cm) XL (lebar bahu 58cm) XXL (lebar bahu 62cm) Harga : Rp. 60.000,- (uk. S-XL) Rp. 65.000,- (uk. XXL)
Perse di Terba aan tas !
Cutting stiker timbul “True Jesus Church” Tersedia dalam 2 model Harga : @ Rp. 5.000,-
Bagi yang berminat dapat pesa n melalui Sekretariat /Kolportas e gereja cab ang setempat a tau lihat
Contoh aplikasi/ setelah ditempel:
Cara Mendapa tk Produk Li an te (Hal.2) di B ratur U DAFTAR PR KU O LITERATUR DUK 2010