MEMBANGUN SISTEM PINTU GATEWAY YANG TERHUBUNG DENGAN DATABASAE PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 8535
Naskah Publikasi
Judul
diajukan oleh Endro Susilo 05.11.0957
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
i
Lembar pengesahan naskah publikasi
ii
Daftar Isi
Judul ................................................................................................................................... i Lembar pengesahan naskah publikasi ................................................................................ ii Daftar Isi ............................................................................................................................. iii ABSTRACT ...........................................................................................................................iiv 1. Pendahuluan .................................................................................................................. 1 2. Landasan Teori ............................................................................................................... 2 2.1.
Hardware .................................................................................................................. 2
2.1.1.
Mikrokontroler ............................................................................................ 2
2.1.2.
Motor DC ..................................................................................................... 3
2.1.3.
Komunikasi serial ........................................................................................ 3
2.1.4.
Barcode ....................................................................................................... 3
2.1.5.
Sensor bulu ................................................................................................. 3
2.2.
Software.................................................................................................................... 3
3. Perancangan Sistem....................................................................................................... 4 3.1.
Prinsip Kerja .............................................................................................................. 4
3.2. Perancangan Hardware ................................................................................................. 5 3.2.1.
Perancangan Sistem Mekanik ..................................................................... 5
3.2.2.
Perancangan Sistem Elektronik................................................................... 6
3.3.
Perancangan Software.............................................................................................. 6
3.3.1.
Perancangan Program Mikrokontroler ....................................................... 6
3.2.1.
Perancangan Program Aplikasi ................................................................... 6
3.2.2.
Langkah Kerja Program Aplikasi .................................................................. 7
4. Pembahasan................................................................................................................... 7 4.1.
Pengujian koneksi pintu Gateway. .......................................................................... 7
4.2.
Pengujian proses buka dan kunci pintu .................................................................... 8
4.3Pengujian akses pintu menggunakan barcode ............................................................... 9 4.4Pengujian menu pada control setting ........................................................................... 11 5. KESIMPULAN ................................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14
iii
THE DESIGN AND MAKER OF THE GATEWAY DOOR SYSTEM THAT WITH LIBRARY BASED DATA USING AT MEGA 8535 MICROCONTROLLER BASE DATA
MEMBANGUN SISTEM PINTU GATEWAY YANG TERHUBUNG DENGAN DATABASE PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 8535 Endro susilo Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Yogyakarta E-mail :
[email protected] Mobile Phone : +628170434523
ABSTRACT All library visitors are required to register first before entering the library. But the visitors did not register can still enter the library with ease because there is no barrier door and just do the tick in the book pegunjung who sometimes ignored by visitors to the library. Though registration is required to know the statistics of library visitors. In this paper, the authors examine how to design and create a gateway that connects the door system with a library database system which can prevent the visitors who did not register can still enter the library. From the data obtained from the use of the gateway door system, that every visitor who has registered, then kunjungnya time data will be stored on the server, so the data can be used to determine statistical library visitors. When the door was closed, visitors who do not have the right access at the library can not enter because the door can not open without a member libraries. Keywords: Door gateway, library statistics, data base
iv
1. Pendahuluan Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang penting bagi kegiatan pendidikan. Untuk itu pihak pengelola perpustakaan selalu berusaha meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanan, diantaranya yaitu dengan digunakannya sistem barcode untuk mempercepat proses pelayanan di perpustakaan. Barcode yang diterapkan pada kartu anggota perpustakaan selain digunakan untuk proses peminjaman buku juga digunakan untuk proses identifikasi apakah pengunjung yang akan memasuki ruang perpustakaan memiliki hak akses di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga atau tidak, yaitu dengan cara mewajibkan semua pengunjung perpustakaan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Registrasi dilakukan dengan cara melakukan scan kartu anggota perpustakaan atau kartu mahasiswa (KTM) pada barcode reader sebelum memasuki ruang perpustakaan. Berdasarkan proses registrasi tersebut dapat diketahui identitas anggota perpustakaan berdasarkan data yang tersimpan dalam database. Jika pengunjung tidak memiliki hak akses tentu tidak diijinkan memasuki ruang perpustakaan. Namun untuk menerapkan peraturan tersebut masih dibutuhkan seorang petugas khusus untuk selalu mengawasi dan memperingatkan pengunjung agar melakukan registrasi
terlebih
dahulu
sebelum
memasuki
ruang
perpustakaan
dengan
menggunakan kartu pribadi (bukan kartu pinjaman). Hal itu terjadi karena sistem pintu yang digunakan masih memungkinkan pengunjung yang belum melakukan registrasi tetap dapat memasuki ruang perpustakaan. Sehingga proses registrasi menjadi kurang praktis karena masih membutuhkan seorang petugas khusus padahal proses registrasinya sendiri sudah dilakukan secara otomatis yaitu dengan memanfaatkan sistem barcode. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis akan membuat sebuah alat yang dapat menjadikan sistem registrasi pengunjung perpustakaan menjadi lebih praktis dengan memanfaatkan sistem barcode yang sudah ada, sehingga dapat meringankan tugas manusia dalam proses registrasi pemustaka yang akan memasuki ruang perpustakaan. Permasalahan tersebut bisa di atasi dengan suatu alat yang bisa membatasi pengunjung terkecuali member dari perpustakaan tersebut. Penulis di sini akan mencoba mengatasi masalah di atas dengan membuat suatu alat pintu gateway dengan centralock. Alat ini untuk mengontrol hak akses pemustaka, meliputi mengidentifikasi identitas anggota, mencatat statistic pemustaka, membuka kunci dan menutup kunci kembali pintu gateway tersebut.
1
Hal yang sangat penting
adalah pintu gateway ini dapat mencatat statistic
pengunjung berdasarkan kelompok fakultas, karyawan, dosen dan tamu sehingga akan di hasilkan laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan dengan rincian identitas dan jam kunjung pemustaka. Di samping itu pintu gateway ini hanya bisa terbuka jika pemustaka menyorotkan kartu anggota di barcode reader dan akan mengunci kembali secara otomatis apabila limit switch pembatas buka pintu gatway telah bekerja. Atas dasar pertimbangan itulah maka alat ini dibuat dengan tujuan mempermudah pustakawan dalam pencatatan dan pembatasan hak akses bagi pemustaka. Sistem ini cukup handal digunakan untuk kelancaran hak akses dan keakuratan statistic. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik dalam membangun pintu gateway pada perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul skripsi “ Membangun Sistem Pintu Gateway Yang terhubung Dengan Database Perpustakaan Dengan Menggunakan Barcode Berbasis Mikrokontroler At Mega 8535”. 2. Landasan Teori Secara singkat beberapa teori dasar penting dalam pembuatan skripsi, yaitu hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak. Teori dasar tersebut antara lain adalah program mikrokontroler, Motor DC, Komunikasi serial, Barcode, Sensor bulu, Delphi7.0, MySql dan Pemrograman C. 2.1. Hardware Hardware merupakan perangkat fisik dari sebuah sistem sehingga bisa dilihat oleh mata. Hardware dalam pembuatan Sistem Pintu Gateway Yang terhubung Dengan Database Perpustakaan Dengan Menggunakan Barcode Berbasis Mikrokontroler At Mega 8535 yaitu :
2.1.1. Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering juga disebut dengan single chip microcomputer. Mikro kontroler yang dipakai adalah AVR ATmega 8535. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock. Dibandingkan dengan instruksi ASM51 yang membutuhkan 12 siklus clock.
2
2.1.2. Motor DC Motor DC
biasanya digunakan dalam
rangkaian yang memerlukan
kepresisian yang tinggi untuk pengaturan kecepatan, pada torsi yang konstan. Semua motor DC beroperasi atas dasar arus yang melewati konduktor yang berada dalam medan magnet.
2.1.3. Komunikasi serial Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial yaitu data dikirim satu per satu secara berurutan, dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data secara sinkron dan komunikasi data secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim maupun pada sisi penerima. Interface yang digunakan adalah RS235
2.1.4. Barcode Barcode
pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih
dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah. Walaupun teknologi semacam itu terus berkembang, barcode terus bertahan dan masih memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yaitu yang paling utama murah dan mudah, sebab media yang digunakan adalah kertas dan tinta, sedangkan untuk membaca barcode ada begitu banyak pilihan di pasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari yang berbentuk pena(wand), slot, scanner, sampai ke CCD dan bahkan kita dapat membuatnya sendiri.
2.1.5. Sensor bulu feromagnetik yang tertutup rapat dalam tabung kaca. 2.2. Software Software dalam pembuatan Sistem Pintu Gateway Yang terhubung Dengan Database Perpustakaan Dengan Menggunakan Barcode Berbasis Mikrokontroler At Mega 8535 yaitu : A.
Borland delphi 7.0
B.
MySql
C.
Bahasa Pemrograman C
3
3. Perancangan Sistem 3.1. Prinsip Kerja Prinsip kerja dari sistem ini adalah dimulai dari barcode reader yang membaca barcode pada kartu perpustakaan, dimana barcode tersebut merupakan nomor kartu yang dimiliki setiap anggota perpustakaan yang sudah terdaftar. Kemudian nomor kartu tersebut dikirimkan kepada personal komputer dan diolah oleh program aplikasi, yaitu membandingkan nomor kartu dengan data yang tersimpan pada database. Jika nomor kartu sesuai dengan data pada database, maka sistem kontroler pintu akan diberi perintah untuk membuka central lock pada pintu. Sistem kontroler pintu akan merespon dengan melakukan pengendalian central lock agar bergerak membuka. Selain itu, program aplikasi juga akan menyimpan nomor pengunjung beserta tanggal dan jam kunjungannya, sehingga data kunjungan setiap anggota perpustakaan akan tersimpan pada database. Kemudian grafik kunjungan dikelompokkan berdasarkan masing-masing fakultas, tamu dan karyawan yang selanjutnya akan ditampilkan pada monitor berupa statistic balok, bersamaan dengan itu juga akan ditampilkan foto pemilik kartu yang berfungsi sebagai pengontrol apakah kartu digunakan oleh pemiliknya atau tidak mengingat pintu ini juga di fungsikan sebagai pencatat setatistik pengunjung Perpustakaan UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta yang membutuhkan keakuratan. Setelah diberikan perintah buka central lock pintu, program juga menunggu perintah atas respon sensor bulu yang akan mengunci secara otomatis central lock setelah pintu terbuka sepertiga putaran atau berputar enam puluh derajat. Namun jika pintu tidak di buka atau di putar pintu tidak akan terkunci kembali, limit ini di maksudkan agar pengunjung tidak terburu-buru dan terjebak saat pintu terkunci kembali. Beda jika menerapkan system taimer dimana user harus mengikuti putaran pintu yang akibatnya tidak biasa masuk karena sudah terkunci kembali, bahkan dapat terjebak di tengah-tengah pintu. Jika terjadi kerusakan pada sistem komputer yang merupakan pengendali utama sistem pintu otomatis ini, pintu masih dapat digerakkan menggunakan kontrol manual yang dihubungkan langsung dengan kontroler pintu. Jadi dengan kontrol manual ini, pintu dapat dibuka tanpa menggunkan sistem komputer yang berarti juga tanpa menggunakan barcode reader dan sistem database. Prinsip kerja sistem ini dapat digambarkan menggunakan diagram sebagai berikut:
4
Gambar : Prinsip kerja sistem 3.2. Perancangan Hardware Pada perancangan hardware ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan sistem mekanik dan sistem elektronik. Sistem mekanik merupakan bagian sistem yang melakukan gerakan mekanis secara langsung, sehingga mengunci atau membuka pintu. Sedangkan sistem elektronik merupakan bagian yang akan mengendalikan sistem mekanik sesuai dengan perintah yang diberikan. Selain itu sistem elektronik juga mencakup sumber tegangan dan sistem sensor.
3.2.1. Perancangan Sistem Mekanik
Pintu Gateway ini dirancang agar dapat berfungsi sesuai algoritma dan kebutuhan dalam pembatasan akses pengunjung perpustakaan. Untuk mencapai kondisi diatas maka ada beberapa yang perlu diperhatikan
5
diantaranya pemilihan bahan, desain kontruksi, kekuatan central lock dan pemasangannya pada roda lengan pintu gateway.
3.2.2. Perancangan Sistem Elektronik Perancangan sistem elektronik ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : A. Power Supplay B. Driver Motor DC C. Sistem Mikrokontroler D. Rangkaian Antar Muka RS 3232 E. Barcode Reader 3.3.
Perancangan Software
3.3.1.
Perancangan Program Mikrokontroler
Program mikrokontroler ini di tulis meggunakan bahasa C. Program ini pada intinya digunakan sebagai pengontrol putaran pintu sehingga dapat bergerak dengan bebas maupun terkunci sesuai dengan perintah yang di instruksikan dari system computer sesuai kondisi limiting switch dan sensor bulu.
3.2.1. Perancangan Program Aplikasi Program ini dibagi dalam dua halaman utama, yaitu input akses pintu dan kontrol setting. Halaman input akses pintu digunakan untuk melakukan proses registrasi pengunjung.
Gambar ; Rancangan Input Akses sedangkan halaman kontrol setting digunakan untuk melakukan konfigurasi sistem.
6
Gambar :Rancangan Control Seting
Gambar : Program Aplikasi
3.2.2. Langkah Kerja Program Aplikasi Program ini di bagi menjadi dua mode input barcode dan control seting, Pada mode input barcode, program akan mendeteksi jika ada input dari barcode reader maka program akan melakukan pengecekan apakah nilainya sesuai dengan data yang ada pada database. Jika data sesuai maka program akan memberi printah kepada kontroler pintu untuk membuka central lock pada pintu gateway. Sedangkan control seting berfungsi untuk mengontrol gerak mekanis dari pintu gateway. 4.
Pembahasan Pada bab ini berisi pembahasan dari pengujian pada sistem pintu gateway. Ada
beberapa pengujian yang akan dilakukan, diantaranya pengujian mengenai hardware dan software serta pengujian untuk kerja/ performa. 4.1. Pengujian koneksi pintu Gateway. Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah program aplikasi sudah berkomunikasi dengan sistem kontroler pintu melalui port serial atau tidak. A. Langkah Pengujian
7
1.
Menjalankan program aplikasi. Program aplikasi belum terhubung dengan kontroler pintu, pada setatus bar akan tertulis “Hardware tidak terhubung”.
2.
Menghubungkan kabel serial pada computer dan sistem kontroler pintu.
3.
Konfigurasi komunikasi serial dengan menekan tombol Com setup.
4.
Jika koneksi berhasil akan ditampilkan pesan “koneksi hardware berhasil”.
5.
Jika koneksi gagal akan ditampilkan “koneksi hardware gagal”.
B. Hasil pengujian
Gambar : Pesan Jika Berhasil Melakukan Koneksi Hardware
Gambar: Pesan Jika Gagal Melakukan Koneksi Hardware. 4.2. Pengujian proses buka dan kunci pintu Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gerak pintu apakah sudah berjalan dengan benar, yaitu pintu akan bergerak membuka jika diberi perintah membuka dan mengunci kembali setelah mencapai putaran 600 . kemudian juga untuk mengetahui apakah sensor limit, sensor buluh dan lampu indikator dapat bekerja dengan benar saat pintu Gateway dijalankan. A. Langkah pengujian 1. Komputer dan sistem kontroler dihubungkan dengan kabel serial sesuai dengan konektor serial. 2. enjalankan program aplikasi, buka pintu secara manual dengan cara klik hidden buton di halaman input akses pada logo skatech.
8
Gambar : Tombol Tersembunyi Buka Pintu Manual 3. Perhatikan lampu indikatoar pada gate yang semula berwarna merah berubah menjadi hijau. 4. Putar pintu dan perhatikan berapa putaran pintu itu dapat bergerak sampai lampu indikator berubah menjadi warna merah. B. Hasil pengujian 1. Setelah diberikan perintah buka pintu, maka central lock akan bergerak membuka dalam hal ini akan bergerak turun sampai menyentuh sensor limit buka, baru berhenti pada kondisi pintu sudah terbuka. 2. Setelah pintu di putar dan mencapi sepertiga putaran sensor buluh aktif dengan ditandai berubahnya lampu indikator yang semula berwarna hijau menjadi merah serta pintu terkunci kembali dan central lock bergerak keatas sampai menyentuh sensor limit tutup dan baru berhenti pada kondisi ini pintu sudah terkunci. 3. Setelah diberikan perintah buka pintu namun pintu tidak diputar maka lampu indikator akan tetap berwarna hijau dan pintu dalam kondisi terbuka. 4. Jika tidak di berikan perintah buka maka pintu indikator akan berwarna merah dan pintu tetap dalam keadaan terkunci. 5. Kontroler
pintu
dapat
merespon
perintah
dari
computer
yang
memerintahkan untuk membuka pintu dan sensor limit serta sensor buluh bekerja sehingga pintu dapat terkunci kembali dan lampu indikator dapat bekerja sesuai dengan kondisi pintu. 6. Perintah yang diberikan dari computer direspon dengan benar oleh sistem kontroler pintu. Yaitu akan membuka jika diberi perintah buka dan akan mengunci kembali jika pintu sudah di putar. 4.3 Pengujian akses pintu menggunakan barcode A. Langkah pengujian.
9
1. Kartu anggota perpustakaan yang memiliki hak akses didekatkan pada barcode reader sehingga data barcode dapat terbaca. 2. Mengecek apakah akses diterima atau tidak dengan memperhatikan pesan yang ada pada program aplikasi serta kondisi kunci pintu apakah terbuka atau tetap terkunci. 3. Mengecek apakah data pengunjung dapat di tampilkan, yaitu nama NIM, fakultas, kunjungan terakhir dan photo. 4. Mengecek apakah jumlah pengunjung dan grafik jumlah pengunjung bertambah atau tidak. 5. Kartu anggota perpustakaan yang belum memiliki hak akses didekatkan pada barcode reader sehingga data barcode dapat terbaca. 6. Mengecek
apakah
akses
dapat
diterima
atau
tidak
dengan
memperhatikan pesan yang ada pada program aplikasi serta pintu apakah terbuka atau tetap terkunci. 7. Mengecek apakah data pengunjung dapat di tampilkan, yaitu nama NIM, fakultas, kunjungan terakhir dan photo. 8. Mengecek apakah jumlah pengunjung dan grafik jumlah pengunjung bertambah atau tidak. 9. Kartu anggota perpustakaan yang memiliki akses mendapatkan pesan “Akses Diterima”, kemudian pintu terbuka dan setelah pengunjung mendorong pintu Gateway 600 atau sepertiga putaran maka pintu akan mengunci kembali. Identitas dan photo juga tampil pada layar. Jumlah pengunjung dan nilai grafik bertambah satu. 10. Kartu
anggota
perpustakaan
yang
belum
memiliki
hak
akses
mendapatkan pesan “Anda Belum Registrasi”, kemudian pintu tetap tertutup. Identitas, photo dan kunjungan terakhir tidak tampil pada layar. Jumlah pengunjung dan nilai grafik tetap atau tidak berubah. B. Hasil pengujian
Gambar : Tampilan Program Aplikasi Jika Akses Diterima.
10
Gambar : Tampilan Jika Akses Ditolak
4.4 Pengujian menu pada control setting Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah control seting sudah berjalan dengan benar sesuai dengan fungsi masing-masing menu control seting. A. Langkah pengujian. 1. Jalankan program
aplikasi, tekan tobol
tersembunyi
pada logo
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Masukkan password dengan setingan awal123 pada layar baru, kemudian pilih tombol masuk. 3. Pilih tombol control seting informasi pada menu pengaturan control seting informasi dan akan muncul layar baru control pengumuman. 4. untuk menambahkan gambar pada tampilan slide pilih tombol tambah gambar kemudian masukkan gambar yang ingin di tampilkan pada slide istirahat, setelah gambar dipilih dan yakin ingin menampilkan kemudian tekan tombol simpan. 5. Pilih tombol ganti password pada menu ganti password, setelah muncul jendela baru dan isikan password baru kemudian tekan ganti jika akan mengganti dan tekan tombol batal jika ingin membatalkan ubah password. 6. Pada menu laporan bulanan isikan bulan dan tahun kemudian tekan tombol laporan bulanan. 7. Pada laporan harian pilih tanggal, bulan serta tahun kemudian tekan tombol laporan harian. 8. Pada setiap laporan yang dipilih akan muncul jendela baru dan pilih tombol laporan yang berformat excel.
11
9. Pada menu hapus data anggota berdasarkan, isikan tahun angkatan yang akan di hapus kemudian tekan tombol hapus data kemudian tekan tombol yakin pada jendela baru. 10. Untuk mengubah pengaturan jeda scant barcode pada setiap mahasiswa isikan waktu dalam satuan menit kemudian tekan ubah, jika waktu jeda berhasil di ubah akan tampil jendela pemberitahuan. 11. Pilih menu koneksi database dan tekan tombol import data anggota untuk memasukan database data anggota baru dan pilih file data base kemudian pilih tombol import. 12. Pilih menu tambah data anggota untuk memasukkan data anggota baru dan isikan idenritas dan foto kemudian pilih tombol tambah data. Untuk bebas pustaka pilih tombol bebas pustaka dan isikan nim pemustaka kemudian tekan tombol bebas pustaka. B. Hasil pengujian
Gambar : Tampilan
Keamanan control Setting
Gambar : Control Setting 5. KESIMPULAN Dari data-data yang didapat dari hasil pengujian sistem pintu Gateway di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta maka dapat disimpulkan bahwa sytem pintu gateway sudah bekerja dengan baik, yaitu : 1. Setiap pengunjung yang melakukan registrasi, data waktu kunjungannya akan disimpan pada database, sehingga datanya dapat digunakan untuk mengetahui jumlah pengunjung perpustakaan pada waktu tertentu, mengetahui tingkat
12
kepadatan pengunjung perpustakaan pada
waktu tertentu, serta untuk
mengetahui statistik yang lainnya. 2. Ketika pintu masih tertutup, pengunjung yang tidak memiliki hak akses di perpustakaan tidak dapat masuk karena pintu tidak dapat terbuka tanpa kartu anggota perpustakaan. Namun system pintu tersebut juga masih memiliki beberapa kelemahan diantaranya: 1. Pengunjung yang belum terbiasa menggunakan barcode atau karena kartu barcode sudah rusak, akan kesulitan dalam melakukan scant barcode. 2. Sistem pintu Gateway belum dapat mencegah sepenuhnya terhadap pengunjung yang tidak membawa kartu tanda anggota perpustakaan untuk tetap masuk ke ruang perpustakaan, karena sistem pintu putar masih cukup lebar. Sehingga saat user masuk masih di mungkinkan lebih dari satu orang akan masuk secara bersamaan. 3. Kontrol pintu tidak akan terkoneksi jika salah satu perangkat mati, atau dalam pemasanganya tidak tersingkronisasikan. 4. Program tidak berjalan secara maksimal jika instalasi baik software maupun hardware tidak sesuai prosedur. Saran 1. Untuk mengurangi kemungkinan pengunjung tetap dapat memasuki ruang perpustakaan tanpa melakukan registrasi terlebih dahulu, sebaiknya lebar lengan pintu di persempit, sehingga nantinya hanya satu pengunjung saja yang telah melakukan registrasi yang dapat melawati Gate tersebut. 2. kartu anggota perpustakaan yang mudah rusak sebaiknya diganti dengan kartu yang lebih kuat, sehingga barcode yang terdapat didalamnya juga tidak mudah rusak. 3. Hardware dan software dikroscek terlebih dahulu sebelum aplikasi dipasang dan program dijalankan.
13
DAFTAR PUSTAKA Akhiruni, Nur. Perancangan Dan Pembuatan Kontrol Pintu Dengan Menggunakan Sensor Cahaya, Teknik Elekto UMS, 1999 Alam, M. Agus. Mengolah Database dengan Borland Delphi7, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2003 Budiharto, Widodo. Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2004 Budiharto, Widodo. Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2005 Budioko, Totok. Belajar dengan Mudah dan Cepat Pemrograman Bahasa C dengan SDCC (Small Device C Compiler) Pada Mikrokontroler AT 89X051/ AT 89C51/52, Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2005 ComPort Library, http://sourceforge.net/projects/comport/, 2007 Indiamart, http://www.indiamart.com/company/162406/products.html, 2010 Pitowarno,Endra. mikroprosesor & interfacing. penerbit andi, Yogyakarta, 2005 Suharyanto, Andi. Perancangan dan Pembuatan Alat Pembuka dan Penutup Pintu Ruangan Otomatis Menggunakan PIN, Teknik Elektro UMS , 1999 Teknologi Baracode, http://innovativeelectronics.com/, 2007 Zeos Library, http://sourceforge.net/projects/zeoslib/, 2007
14