,,
STAMET (IET(IY(I
**-TITIK BALIK
DIRUT PT REFINDO INTI SELARAS
BERSYUKUR
OIL AND GAS:
& ISTIQ(IMAH
DI TAHUII ilAGA
,t
u
fii,l av
t:*6w+f,ltr1@"44r@El
1907-6s25 : q ilIil il ilIilIilt [ilil lIil
rssN
CEO]M
Bersyukur dan lstiqomah $3Suu, itu, insting saya mengatakan, prospek,tambang bawah turran?? seperfi tambang emas Pongkor milik Antam, memiliki prospek yang bagus. Saya pun berpikiran, ini akan jadi peluang, kalau saya mengerjakan sendiri. Semangat saya untuk berusaha sendiri, semakin besar, setelah seorang teman dari Jakarta, yangselalu menggelitik saya, Jadilah pengusaha, jangan jadi pegawai terus,. Bagaimana cerita awal kehadiran PT Reflndo?
dan menjadi pemenang kedua, pemenang pertamanya dari
Sebelum saya mendirikan
Jakarta. Tetapi, saya bisa
Refindo, saya bekerja sebagai orang swasta, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan saat masih kuliah di Surabaya (lnstitut Teknologi Surabaya,/lTS), saya sudah
bekerja. Saya menekuni bidang konstruksi, mekaninal. Itu bidang saya, karena latar belakang saya sebagai orang teknik. Saya bekerja di CVAlmas, sampai kuliah saya selesai. Kemudian, saya bekerja di Probolinggo, di sebuah perusahaan Taiwan, yang
memproduksi pakan ternak dengan bahan baku dari pucuk tebu. Pahon ternak itu dikirim ke luar negeri, Jepang, Korea untuk makanan sapi. Di perusahaan tersebut, saya hanya
bertahan 2 tahun, sejak 1984 hingga 1986.
Saya kemudian pindah ke perusahaan lain, PT Blambangan Raya, di Muncar, Banyuwangi, yang bergerak di pengalengan ikan. Namun rupanya saya tidak cocok dengan pekerjaan ini. Hati kecil saya menolak, saya bukan orang perikanan, saya harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang saya. Di perusahaan ini, saya hanya bertahan 2 bulan. Selanjutnya, dari informasi yang saya baca di koran, ada peluang pekerjaan di Madiun di PT Inka (lndustri Kereta Api). ,4 lhamdulillah , melalui serangkaian tes, saya diterima di Inka. Pada 1986 juga, saya pindah dari Muncar ke Madiun. Rupanya, saya menemukan kecocokan di PT Inka. Pekerjaan ini sesuai dengan latar belakang pendidikan saya, bergelut dengan perbesian. Di sana saya mulai
menekuni perhitungan-perhitungan, berapa slil kebutuhan besi untuk tiap I unit kereta. Saya belajar kebutuhan raw moterial, saya benar-benar menikmati pekerjaan di sini. Saya memulai pekerjaan sebagai tenaga pelaksana, sampai diangkat menjadi Kepala Bagian di sana. Saat pekerjaan produksi kereta api menurun, sayd berpikir dan mengusulkan kepada Direksi, agar Inka melakukan diversifi kasi produk. Ternyata, usulan saya disepakati oleh Direksi. Saya pun mencoba mencari peluang di luar pekerjaan rutin yang selama ini dilakukan Inka. Saya kemudian mencoba masuk ke sektor pertambangan. Yang pertama saya coba telusuri adalah PT Aneka Tambang (Antam). Setelah saya pelajari, apa saja yang dikerjakan Antam untuk kegiatan pertambangan, khususnya untuk tambang emas di Pongkor, Jawa Barat. Kemudian saya melihat ada peluang usaha yakni membuat kereta api bawah tanah (Grandby Cor) untuk mengangkut material di dalam terowongan (tunnel). Rupanya, Antam melakukan tender untuk 40 unit grondby car. Inka pun ikut dalam tender tersebut
meyakinkan Antam, bahwa Inka memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang kereta. Akhirnya, manajemen Antam sepakat memberikan tender proyek tersebut ke Inka, dengan syarat mereka melakukan survei ke Madiun. Setelah kunjungan manajemen Antam tersebut, merekapun sepakat pengerjaan 40 unit grandby cor diberikan ke Inka. Dan dua tahun kemudian, pada 1994, Inka kembali mendapatkan proyek dari Antam. Saat itu, insting saya mengatakan, prospek tambang bawah tanah seperti tambang emas Pongkor milik Antam, memiliki prospek yang bagus. Saya pun berpikiran, ini akan jadi peluang, kalau saya mengerjakan sendiri. Semangat saya untuk berusaha sendiri, semakin besar, setelah seorang teman dari Jakarta, yang selalu menggelitik saya, "jadilah pengusaha, jangan jadi pegawai terus". Akhirnya suatu saat, dengan penuh pertimbangan, di awal 1997, saya memutuskan pensiun dari PT Inka. Tetapi saya terus mencoba berhubungan dengan Antam, terutama di Pongkor. Saya katakan kepada pihak Antam, bahwa sekarang saya tidak lagi di Inka dan memiliki bendera sendiri. Padahal, waktu itu saya masih belum memiliki perusahaan.
Terus, bagaimana meyakinkan
pihakAntam? Nah kebetulan, teman saya yang selalu menggelitik saya untuk usaha sendiri itu, Pak Soetomo, memiliki perusahaan PT Galvindo Inti
M
ceo
teman pak Soetomo. Jadi Refindo yang punya saham Pak Soetomo (Komanditer), Supriyatno (Wadirut) dan saya Direktur. Kami sepakat menjalankan usaha dengan modal awal Rpl80 juta.
(Pada 4 Agustus 1998, Soetomo selahu Presiden Direhtur PT Gqluindo
Intiselaras, memberikan huasa kepada Slamet Oetoyo selaku Kepala Diuisi Gqluindo untuk melqksanakan pekerjaan don penanggungjautab proyeh dori PT Antam. S Agustus 1999, CV Refindo Intise laras Indo ne s ia didirihan. Seiring dengan pertumbuhan dan omzet yang terus meningkqt, atas ke se pakatan bers amq me ngub ah status CV menjadi PT. Pado 04 Juni 2008, CV Refindo Intiselaras Indonesia resmi beruboh status, menjodi PT Refindo Intiseleras Indonesia).
Selaras, yang berada di Tangerang. Saya dipinjamkan bendera
perusahaan Galvindo oleh pak Soetomo.
tersebut, karena mereka sudah kenal saya sehingga ada satu kepercayaan dari mereka.
Wah, berarti Anda bersaing dengan ( S I qme t Oe t oyo me ncerit okan, saot masih di PT Industri Kereto Api, ia sudah sering berhubungan dengan Soetomo. PT Galuindo Inti Selaras, milih Soetomo, sering mendapatkan
pekerjoan dari dirinya untuk untuk pekerjaan galuanizing, melapisi pipa yang hitam supaya tidak berkarat. Perkenqlan dengon Soetomo itullh menjadikan heduanya okrob. Saat memutushan untuk resign dari Inka pun, Oetoyo mengaku tidak memiliki modal. Ia pun dibock up modal autal oleh Soetomo). Rupa-rupanya, Antam kembali mengadakan tender untuk 12 grandby cor. Alhamdulillah, saya menang tender tersebut, dari 5 peserta yang ikut, termasuk PT Inka. Antam saat itu menunjuk kami untuk mengeriakan proyek 12 grandby cor
Ztl
r:nmnXroEdisi Januari zol2trh.vt
lnkadong? Iya betul, tetapi yang jelas
waktu itu saya tidak maju saat tender, tetapi staf Galvindo yang maju. Terus? Setelah kita dipercaya Antam,
kami memberanikan diri untuk mendirikan CV atas nasehat dan saran Pak Soetomo. Terus terang,
waktu itu saya tidak punya duit. Uang diperoleh dari hasil keuntungan yang 12 unit itu. Kurang lebih mendapatkan keuntungan sekitar Rpl00 juta. Waktu itu, saya berikan ke Pak Soetomo semuanya, tapi beliau tidak mau, akhirnya kami bagi 4070 Pak Soetomo, dan 600/o saya. Nah, itu yang pertama digunakan untuk modal awal. Tetapi pada waktu mendirikan CV, bergabung pula pak Supriyatno,
Kami mulai mendapatkan sedikit-sedikit pekerjaan dengan omset mulai hanya Rp 500 ribu dengan 8 orang tenaga kerja. Dari pekerjaan tersebut, kami bisa menyewa tempat. Namun, dalam perjalanan, ternyata ada turun naiknya. Saya bahkan sempat akan mem-PHK karyawan pada 2001, padahal perusahaan ini baru resmi berdiri 2 tahun. Bagimana ceritanya? Jadi, dua tahun setelah resmi berdiri, hampir 2 bulan kami tidak mendapatkan pekerjaan. Saya kumpulkan 8 karyawan itu dan saya katakan kepada mereka, karena tidak ada pekerjaan yang digarap, sebaiknya perusahaan ini dibubarkan saja. Namun, reaksi dari karyawan sungguh mengejutkan saya. Mereka katakan, meskipun tidak ada pekeriaan, meski mereka tidak menerima gaji selama tidak ada pekeriaan yang dilakukan, tidak apaapa. Asalkan mereka tidak di PHK. Rupanya, 8 orang yang loyal ini tetap sabar menunggu sampai kami kembali mendapatkan pekerjaan. Perlahan, kami mulai bangkit lagi, mengerjakan komponen-komponen
milikAntam. Komponen apa saja yang dikerjakan untuk Antam selain Grandby Car?
CEO]M Jadi, ada satu komponen yang menggelitik hati saya, ini merupakan konsumable, barang habis pakai. Kebutuhannya banyak sekali. Saya mencoba mengerjakan komponen itu. Selama ini, Antam selalu mengimpor komponen tersebut dari Australia yakni Rocft Bolt, Split Set, ', Prison Friction,jenisnya 1, cuma banyak penamaannya. Yakni komponen yang dipakai di dalam terowongan untuk menahan terowongan agar tidak runtuh. Saya mencoba untuk meminta satu contoh dari Antam. Setelah mendapatkan persetujuan, saya pun bekerjasama dengan ITS, mencari tahu apa kelebihan komponen tersebut sampai harus impor dari Australia. Setelah saya pelajari, ternyata materialnya bisa diproduksi di Indonesia.
Kemudian saya mencoba membuat beberapa rock bolt yang saya cobakan di sana, ternyata produk saya itu, spesifikasinya memenuhi syarat, setelah di uji di Pongkor. Lantas manajemen Antam berusaha mengadakan tender rocft boll 15.000 unit dan Refindo jadi pemenang karena di Indonesia belum ada yang bisa buat. Memang saya katakan, roch bolt buatan saya memang berada di bawah produk impor, tetapi masih dalam batas bisa dipakai, bisa menyaingi produk impor. Selain itu, produk kami juga harganya lebih mur ah de liuery time-ny a lebih cepat. Nah, di situlah Refindo mulai menunjukkan kemajuannya. Jadi,
sedikit-sedikit, lamalama sampai sekarang. Bahkan, sudah kemanamana produk Refindo ini digunakan. Sekarang kita sudah melayani selain PT Aneka Tambang Pongkor, PT Cibaliung Sumber Daya Mineral di Cibaliung-Banten, PT Natarang Mining di Lampung dan PT NHM di Gosowong. Sekarang ini, Alhamdulilloh omset kita sudah betul-betul
memenuhi apa yang kita targetkan. Berapa omzetnya sekarang? Omzet kita kini total Rpl,5- Rp2 miliar per bulan. Karyawan pun terus bertambah dari awalnya dulu 8 orang di tahun 1998, kini sudah 65 orang dengan l5 orang statusnya masih karyawan percobaan, sisanya merupakan karyawan tetap. Dulu,
kita masih kontrak tempat, baik di
dan terus memohon kepada Allah
bekas gudang garam milik pT Kereta Api Daops 7, Madiun ataupun di Balai
SWT.
Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah
Apa kunci utama kesuksesan Refindo? Saya selalu menerapkan kepada karyawan untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan Allah SWT. Makanya, setiap hari Jumat pagi, kami selalu mengadakan pertemuan dengan semua karyawan tanpa kecuali. Sebelum rapat pagi, kalau orang-orang dipemerintahan bilang ada testimony, kalau kita ini adalah taushiah, saling menasihati. Pertemuan sejak jam 7 sampai jam 9 pagi itu, kita mulai dengan sholat dhuha. Selesai sholat, masing-masing kita mengutarakan persoalan yang dihadapi dalam pekerjaan di masingmasing divisi. Kalau orang bilang 2 jam waktu terbuang sia-sia, bagi kami 2 jam adalah waktu yang benar-benar bermanfaat, untuk mengisi hati. Sore hari, di hari Jumat juga usai sholat ashar, dilanjutkan dengan program membaca A/-Quran sampai pukul 17.30. Karyawan dibagi dalam
Daerah, kini kita sudah memiliki
(Watoancqro sementara dihe nt i kan, berb are ng an de ngon
azan dhuhur yang berkumandong dari Masjid Zubarul Hadid, yong terletak di lontai 2 hantor PT Refindo I ntise lerqs I ndone s ia. Bers amq
beberapa karyatoon yang masih masuk kantor meshi sedang liburon Nqtal itu, hami melaksanohan sholat dhuhur berj amoah. Wawoncarapun ke mb ali dil anj uthon, se te lah melahsonakan sholat). Ketika memutuskan keluar dari Inka itu, apa tidak ada
ketakutan, bukankah sudah punya pendapatan tetap? Ya, pikiran itu ada, tetapi karena dorongan yang begitu besar dari teman dan saya merasa yakin, itu yang membuat saya berani memutuskan masalah itu. Dan bagaimanapun sudah kita pikirkan nanti resikonya, turun-naik untuk pendapatan kita sudah siap. Ruparupanya benar itu juga sudah kita alami. Tetapi sebenarnya, saya termotivasi dari pengalaman saya sendiri, karena sejak masih mahasiswa, jiwa kewirausahaan saya sudah ada. Dan yang terpenting, kita terus berusaha, tidak patah semangat
beberapa gro up, ada yang sudah lancar, yang sedang ataupun yang
belum lancar memb aca quran. Kemudian, setiap Sabtu minggu ke dan 4, kami mendatangkan ustadz untuk membahas masalah-masalah { fiq h, y ang berkaitan dengan keseharian.
Ini kita lakukan secara is tiq
k[* ._;' ^Sejak awal menilifihan Wftsahaan, Slamel Oetoyo sudah
tfipnan.4plan
::^E@twn!a
cita-ciia untuk
nendiikan
masjid
omah (konsisten). Disitulah
iftri -
a'i,-
2
cEo
M
mungkin Allah memberikan sesuatu yang Iebih banyak lagi. Itulah yang kita rasakan, ternyata Allah menepati janjinya. Nah, sekarang, kita juga punya program untuk menghajikan karyawan. Kita tawarkan apakah mau haji atau umrah, kalau haji berarti untuk program 10 tahun ke depan, sesuai dengan ketentuan pemerintah. Februari tahun depan (2012-red), sudah ada yang akan
melaksanakan umrah. Saya selalu menekankan kepada karyawan saya agar selalu berubah ke arah yang lebih baik. Karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang, bila mana orang itu tidak mau merubah dirinya sendiri. Itu sudah dirasakan sama teman-teman. Makanya mereka takut untuk meninggalkan masalah ibadah mereka.
Apakah itu sudah menjadi visi perusahaan sejak awal?
Betul, di visi dan misinya di situ tertera ada redaksi spiritual. Karena itu seiak awal mendirikan perusahaan, selaku pimpinan saya sudah menancapkan cita-cita agar bisa nnendirikan rumah Allah diatas kantor saya. Alhamdulillah, kini sudah terwr.rjud. Masjid kita dirikan di lantai 2 kantor. Kami menamakan rnasjid tersebut Zubarul Hadid, dari surat Al-Kahfi ayat 96, artinya potongan besi, dan sejalan dengan kegiatan Refindo yang memotongmotong besi lalu dibentuk. Jadi terinspirasi dari surat AlKahfr itu.
Anda kelihatan sangat religius sekali ya? Sebenarnya begini, sejak awal saya selalu berpikiran bahwa orang hidup nantinya berakhir pada kematian. Dari situ saya banyak belajar agama, berkenalan dengan ustadz. Ternyata kalau kita mau mencari, tidak ada habisnya. Ternyata
t,;
d1
&i,
tli
t
j'f . l{f f I\tr}L} l\'l!.,s ,r
^
4,,..$t
ri 4'ti\ntr1.,
i
tl
'" 1., '" .- -'. i.i .Lr,."_\ "ij.).
: ..
t,
saya termotivasi bahwa orang yang
kaya itu, bukan orang yang kaya di dunia ini, orang yang kaya adalah orang yang banyak melakukan amal, membantu orang lain. Itu sebabnya
di Refindo saya terapkan, bahwasanya karyawan, setiap yang mendapatkan bonus, ataupun gaji, 2,5 persen dipotong. Sebelumnya, inisiatif amal dilakukan melalui kotak amal yang digilir setiap pertemuan Jumat. Ada yang mengisi Rp 2000 atau Rp 500. Saya katakan, kalau kamu masukan uang 500 perak, kok pengen masuk surga, nggak cocok dengan pendapatan kamu. Malah salah-salah dapat laknat dari Allah, karena nggak mensyukuri nikmat. Akhirnya disepakati dipotong 2,5 persen sesuai tuntutan agama. Kebetulan karyawan kita disini semuanya muslim. Uang itu kemudian dikumpulkan, ada staf yang mengurus, ditaruh di bank, setiap bulan dikeluarkan untuk kaum fakirmiskin. Jadi kita berikan, kita sudah bantu kepada sekitar workshop ini dan tempat lainnya, siapa yang perlu mendapat bantuan, anak-anak yang tidak mampu kita berikan beasiswa sekolah. Ini sudah kita laksanakan, Alhamduliilah sudah lama sekali, rupanya ada hikmahnya juga dengan kita bantu yatim-piatu, anak-anak memahami bahwa dari rejeki yang dimiliki, ada hak orang lain. Sejauh ini, sudahkah cukup puas dengan pencapaian yang sudah
diraih? Sebenarnya begini, kalau ngomong puas, manusia tidak akan ada puas-puasnya. Saya belum puas, karena ingin mensejahterakan karyawan saya. Dalam hal ini saya sudah terpikir dibenak saya, kapan saya bisa memberikan papan. Kalau orang Jawa bilang sandang, pangan dan papan. Kalau sandang sudah, pangan sudah, tinggal papannya. Saya sudah berpikir, kami akan bekerjasama dengan pihak bank, dengan sistem mencicil yang sangat ringan. Jadi bukan karyawan yang berhubungan dengan pihak bank,
tetapi perusahaan dulu dan ini nantinya akan iadi kebijakan perusahaan.
Anda sibuk sekali ya, kelihatannya?
44
I
llnfagAi{G.
Edisi Januari 2o12/fh. vt
CEOiM Kalau ngomong sibuk ya, boleh dibilang sibuk, karena sering bepergian. Karena diundang kadangkadang ada masalah yang perlu dievaluasi. Tetapi saat ini saya sudah mempercayakan kepada staf saya, staf saya sudah saya ajak ke luar pulau atau ke lokasi tambang. Saya berprinsip, tidak mungkin saya begini terus, usia sekarang sudah 54 tahun, otomatis tenaga tidak seperti dulu. Kalau dulu, begitu datang dari Jakarta kembali lagi ke Madiun balik lagi Jakarta masih kuat. Kalau sekarang sudah mikir, staf saya yang saya ajarin, mereka sekarang yang melakukan itu. Alhamdulilloh mereka sudah paham semua, pihak customer pun sudah percaya. Kecuali ada suatu keputusan yang betul urgent, yang tidak bisa diwakilkan, saya sendiri yang harus datang.
Bagaimana membagi waktu antara urusan kerja dan urusan keluarga? Saya senang-senang saja. Karena sering di Madiun bersama keluarga. Apalagi kerja saya boleh dikatakan santai. Apalagi rumah saya dan kantor sangat dekat, hanya 5 menit. Semua permasalahan sudah dilakukan oleh staf. Tetapi, sebelum saya pergi ke kantor, setiap jam 7 pagi, saya selalu mengangkat
telepon, menginstruksikan kepada staf saya, apa program mereka pagi ini. Semua karyawan satu persatu saya absen. Sehingga meskipun saya datang jam 10, tidak ada masalah. Di rumah, sebelum berangkat kantor juga saya menerima telepon dari customer.
Sudah punya rencana kapan akan pensiun dari pekerjaan ini? Sampai saat ini belum ada planning kalau saya pensiun, nggak. Saya masih mencintai. Masih pengen men-support anak-anak yang muda, termasuk kepada anak saya. Saya sudah bilang kepada anak saya, kalau mau bergabung, pasti akan digabungkan dengan staf saya. Dia nggak mungkin tou-tau iadi Direktur, nggak bisa. Harus belajar mulai dari bawah, belajar semua, kalau sudah siap baru menggantikan. Itu terserah mereka, kalau mereka mau belajar dulu ditempat orang lain iuga silahkan. Anak saya yang pertama kini bekerja di Surabaya yang perempuan kedua iuga, bekerja di perusahaan asing di Surabaya. Kalau yang ketiga, masih kecil, masih 11 tahun. E
Waktu lstirahat Disesuaikan Waktu Sholat f,
ou vang berbeda dalam pene-
,t:3i1,"s,:H:i"3J,:!,"'?:,*";
;-i
i),
t *i :::
{.
karyarvan Refindo Intiselaras Indonesia. Jika diperusahaan kebanaykan waktu istirahat antara jam 12 hingga jam l, putra prajurit TNI ini menerapkan waktu sholat sebagai waktu istirahat bagi karyawannya. " l 0 menit sebelum azan, mereka harus sudah bersih-bersih bersiap untuk sholat. Kalau sudah azan dan mereka masih kerja, masuk kategori melanggar aturan," demikian terang
bapak3anakini. Pekerja dibagi dalam 2 shift. Sift pertama mulai pukul 6.30 pagi sampai
pukul 13.30. Kemudian shift kedua mulai 13.30 sampai pukul 21.00. karena itu, waktu istirahat selama sebulan sudah ditentukan, mengikuti waktu sholat setempat. Ini dilakukan, ujarnya, karena diperusahaannla sudah diprogramkan untuk ibadah haji, sehingga dari sisi ibadah, karyawan ha,
rus ditertibkan. "lni dalam
rangka
pembenahan hati dan mereka sepakat soal ini," terangnya. Tertib waktu sholat ini, ia tunjukan kepada karyawan sebagai contoh
Nama:
__-Slamet
_ _
Oetoyo
Tempat Tanggal lahir: Banyuwangi, 13 Oktober 1958 Agailra:
lsltm
Kewarganegaraan lndonesia
Alamat: Jalan Purnamasari 14 A, Madrun, Jawa Timur
bagi mereka. Sebagai pemimpin, me-
nurutnya
ia akan dimintai
pertang-
gungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Dan ini juga yang ia tunjukan kepada anak-anaknya serta keluarganya di rumah. Pria yang pernah bertugas di Ti_ mur Tengah selama 3 bulan ini memberi contoh kepada anak-anaknya, bagaimana ia berjuang menempuh pen-
didikan hingga meraih gelar master. Dalam usianya yang tidak muda lagi, ia berhasil menyelesaikan strata I hingga
Master setelah menempuh pendidikan Diploma22 tahun sebelumnya.
"Alhamdulillqh, semangat saya ini tertular di putra pertama saya. Dia kini sudah menyelesaikan pendidikan master," terangnya.
Kedepan, ia berharap putra su_ lungnya tersebut bisa bergabung dengannya di Refindo, meski kini masih menempa pengalaman di tempat lain. Selain itu, harapan terbesarnya, perusahaan yang sudah dirintisnva terus bertumbuh, sehingga bisa memberi manfaat lebih bagi karyawan dan lebih banyak lagi berkontribusi bagi masyarakatsekitar. E
Riwayat Pendidikan:
1 Tahun 1971 lulus Sekolah Dasar (SD) Banvuwanor Tahun 1974 tutus Sekotah Meneniah'pertdma "
2 3 4 5 6
(S[/P) Banvuwanor Tahun 1977 Lulustekolah Teknologi Menengah (STM) Banyuwangr Tahun 1984 Luluas D3 (ahh Madva) ITS Surabava Tahun 2006 Lulus Si lnstitut Tek'noiogi Pembangunan Surabaya Tahun 2009 Lulus 52 Linrversrtas Teknologr Surabaya
Pengalaman Kerja: 'I Tahun '1981 Kepala Bagran Teknik CVAlmas, JUra0aya 1985 Kepala Bagian Teknik pT Harapan Desa Krta Probohnooo 3 Tahun 1986 Kepala-Eagran Teknik pT Blambangan Raya, Banyuwangr 4 Tahun 1986 Karyawan pT lnka Madiun 5. Tahun 1992 Kepala Baoran Estimasi produk PT Inka MadrLrri 6 Tahun 1995 Kepala Departemen purna Jual PT lnka Madiun 7 Tahun 1996 Kepala Protect Kereta Lishik Eks Hitachr Japan dr PT lnka B Tahun 1999-sekarang Drrektur Utama pT Refindo lntrselaras lndonesra-
2 Iahun
Pengalaman lain:
1
2 3
Tahun'1992, mengikuti program BJ. Habibie untuk memasarkan produk BUMN dr bawah BplS selama 3 (bulan) dr trmur Tengah (Saudr Arabia, Emirat Arab. Mesrr dan Qatar) Tahun 1994, melakukan rnspeksi komponen kereta apr dalam ke4asama antara PT lnka dan perusahaan Taiwan Tahun 1995. mengikuti tender di Bangladesh m€ngenat pengadaan kereta penumpang produk PT lnka