ABSTRAK “STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI DI TINJAU DARI PARAMETER KIMIA BESI (Fe) DAN pH DI RW 10 KOMPLEKS VETERAN KELURAHAN KARAWISI KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2015” (Dibimbing oleh Drs. H. A. M. Anwar, M. Si Selaku Pembimbing I dan Muh. Hatta, S. Sos, M. Kes Selaku Pembimbing II). NASIRAH Menurut World Health Organization (WHO) 2011 melansir pada 2012 setidaknya 900 juta penduduk dunia tidak memiliki akses terhadap air bersih yang baik dan 2,6 milyar penduduk dunia belum memiliki akses terhadap senitasi. WHO juga menambahkan penyakit diare yang biasanya terjadi akibat kondisi air bersih dan senitasi yang buruk menjadi penyakit kedua terbesar di dunia. Tujuan penelitian ini untuk Untuk mengetahui kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter kimia besi (Fe) dan pH di RW 10 Kompleks Vetran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakukkang Kota Makassar Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif bertujuan untuk mengetahui kualitas air sumur gali yang digunakan oleh masyarakat di RW 10 kompleks Vetran kelurahan Karawisi berdasarkan parameter besi (Fe) dan derajat keasaman (pH). Berdasarkan hasil survey penelitian secara lagsung di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar diperoleh kandungan besi (Fe) didalam air sumur gali 1 dipagi hari adalah 0,31 mg/l dan sore hari yaitu 0,41 mg/l, sumur gali 2 dipagi hari adalah 0,24 mg/l dan sore hari yaitu 0,09, dan sumur gali 3 dipagi hari adalah 0,21 mg/l dan sore hari 0,29 mg/l, sedangkan kandunga pH di dalam air sumur gali 1 dipagi hari (6,24 mg/l) dan sore hari (6,31 mg/l), pada sumur gali 2 dipagi hari (6,22 mg/l) dan sore hari (6,20 mg/l), dan pada sumur gali 3 dipagi hari (6,05 mg/l) dan sore hari (6,25 mg/l). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kandungan besi (Fe) didalam air sumur gali semuanya memenuhi syarat kesehatan, sedangkan kandungan pH air sumur gali semuanya tidak memenuhi syarat berdasarkan Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Disarankan untuk masyarakat, untuk menetralkan pH air sumur gali bisa dilakukan dengan cara memberikan kaporit secukupnya. Kata Kunci
: Kualitas Air Bersih Fe dan pH
ABSTRACT Study of Well Water Based on Chemical Parameter of Iron (Fe) and Ph In Complex Veteran Rw 10 Karuwisi Village Panakkukang Sub District Makassar Yaer 2015 1
1
Na s ir a h, H. A.M. An wa r 1 ,M u h. Ha tt a 1 Sc ho o l o f He al t h S cie n ce ( ST IK) Ma k a ss ar, I nd o ne s ia
Introduction According to the World Health Organization ( WHO ) in 2011 launched in 2012 at least 900 million people worldwide do not have access to good clean water and 2.6 billion people do not have access to sanitation. WHO also added a diarrheal illness that usually occurs as a result of the condition of clean water and poor sanitation become the second disease in the world. Objectives The aim of this study is to know quality of dug well water based on chemical parameter of iron (Fe) and PH in complex veteran RW 10 Karuwisi village Panakkukang sub district Makassar Methods This was descriptive study which aim to know quality of dug well water which was consumed by public in complex veteran RW 10 Karuwisi village Panakkukang sub district Makassar Results The result showed that content of iron ( Fe ) in water wells 1 in the morning is 0.31 mg / l and in the afternoon which is 0.41 mg / l. Wells 2, in the morning was 0.24 mg / l and the afternoon is 0 , 09, and 3 in the morning dug wells is 0.21 mg / l and in the afternoon from 0.29 mg / l. While the pH content in well water 1 morning ( 6.24 mg / l ) and afternoon ( 6,31 mg / l ). The wells 2 in the morning (6.22 mg / l ) and afternoon ( 6.20 mg / l ), and on dug wells 3 in the morning (6.05 mg / l ) and afternoon ( 6.25 mg / l ) Conclusion The content of iron ( Fe ) in water wells all meet the health requirements , while the pH content of water wells are all ineligible based on regulation of healt Ministry No. 416 / Menkes / Per / IX / 1990 . Suggestion for the public , to neutralize the pH of the water wells could be done by providing chlorine taste Keyword
: quality, water, Fe, and PH
PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada bagi kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan air dalam tubuh organisme. Tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri atas air, karena air merupakan pelarut yang universal. Sebaliknya, di dalam badan air terdapat benda-benda yang sangat menentukan karakteristik air tersebut, baik secara kimia maupun secara fisik dan biologis (Slamet, 2011). Adanya kandungan Fe dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning - coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping menimbulkan ganggguan kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak dan menyebabkan warna kuning pada dinding bak kamar mandi serta bercak – bercak kuning pada pakaian (Sari dan Nieke, 2010). Sekalipun Fe itu diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini (Slamet, 2011). Begitupun dengan air yang mengandung pH diatas netral yaitu 6,5 – 9,0, akan berbahaya bagi tubuh manusia. Perairan yang terlalu asam dan basa dapat menyebabkan iritasi mata. Air yang pH nya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi akan terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa). Oleh karena itu, menurut PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, kadar Fe dalam air bersih maksimum yang diperbolehkan adalah 1,0 mg/L, dan pH 6,5 – 9,0 mg/L. Laporan Dinas Ksehatan Kota Makassar tahun 2008 menunjukka bahwa jumlah keluarga yang memiliki akses air bersih sebanyak 169.706
(58,50%), terdiri atas ledeng 78.649 (67,98%), SPT sebanyak 4.470 (3,89%), SGL sebanyak 32.567 (80,14%), PAH sebanyak 14 (0,01%) (Profil Kesehatan Kota Makassar, 2008) Berdasarkan data dari Puskesmas Karawisi tahun 2013 tentang 10 penyakit tertinggi, penyakit dermatitis berada dalam urutan ke dua yaitu sebanyak 1.700 penderita, penyakit diare berada dalam urutan ke tujuh (584 penderita) dan terdapat pula 78 penderita katarak, sedangkan pada tahun 2014 angka kejadian penyakit dermatitis masih menduduki urutan ke dua dan diare meningkat menjadi 692 penderita. METODE Penelitian ini dilakukan di laboratorium Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif bertujuan untuk mengetahui kualitas air sumur gali yang digunakan oleh masyarakat di RW 10 kompleks Vetran kelurahan Karawisi berdasarkan parameter besi (Fe) dan derajat keasaman (pH). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang ada pada RW 10 Kompleks Vetran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakukkang Kota Makassar berjumlah 10 buah sumur gali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan pertimbangan sumur gali yang digunakan untuk lebih dari 1 keluarga dan untuk keperluan umum. Adapun jumlah sampel yang diambil sebanyak 3 sumur gali, dan sampel
diambil sebanyak 2 kali setiap sumur yaitu pagi dan sore. PROSEDUR KERJA A. Alat dan Bahan 1. pH 1) Alat Komparator Hellige b) Bahan Indikator Brom Blue (BTB) 2. Besi (Fe) a) Alat Tabung nessler dan tabungnya Pipet ukur Gelas ukur Beker gelas
rak
b) Bahan NH4, SCN 4N KmnO4 0,1 N Larutan standar besi 0,1 mg/L Aquades Sampel air B. Cara pengambilan sampel. Cara pengambilan sampel ini untuk mengetahui penelitian di laboratorium tentang pemeriksaan kandungan besi (Fe) dan derajat keasaman (pH) dalam air adalah:
1) Sampel air yang akan diperiksa harus diambil teratur dan berurutan dengan menggunakan botol sampel yang telah disterilkan. 2) Botol yang sudah steril, pembungkus dibuka secara hati-hati begitu pula penutup botol dibuka denganhati-hati, tidak boleh bersentuhan dengan bibir botol. 3) Tutup botol dibuka kemudian diplambir, kemudian diturunkan kedalam sumur secara pelan-pelan, jangan biarkan botol menyentuh dinding sumur. 4) Tenggelamkan botol sepenuhnya kedalam air sampai ke dasar sumur minimal 10 cm ke dalam air. 5) Botol diangkat dan tidak boleh bersentuhan dengan dinding sumur, botol diplambir dahulu kemudian ditutup botol tersebut kemudian melindungi dan membungkus kertas dan diikat kemudian diberikan label dan kode sampel.
HASIL PENELITIAN Berdsarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 – 21 juni 2015 yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas air sumur gali ditinjau dari Fe dan pH di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar dan pemeriksaan laboratorium di Poltekes Kesling dengan jumlah pengambilan sampel 3 sumur gali dan masing-masing sumur diambil sampel 2 kali yaitu pagi dan sore, hal ini dilakukan karena peneliti ingin melihat bagaimana perubahan kadar Fe dan pH sebelum dan setelah air sumur tersebut digunakan pada saat penelitian Hasil penelitian ini diolah sesuai dengan tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk table disertai dengan narasi dengan hasil sebagai berikut :
1. Besi (Fe) Table 3 Distribusi berdasarkan parameter kimia (Fe) Kualitas Air Sumur Gali (SGL) di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Hasil Pemeriksaan SGL (mg/L) Pagi Sore 1 0,31 0,41 2 0,09 0,24 3 0,21 0,29 Sumber : Data primer Keterangan : MS : Memenuhi Syarat
Standar
Keterangan
1,0
MS MS MS
1,0 1,0
Pada table III menunjukan bahwa parameter kimia (Fe) kualitas SGL di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang dari 3 buah sumur gali yang diteliti hasilnya semuanya memenuhi syarat kesehatan. 2. pH Table 4 Distribusi berdasarkan parameter kimia (pH) Kualitas Air Sumur Gali (SGL) di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
1
Hasil Pemeriksaan Pagi Sore 6,24 6,31
2
6,20
6,22
3
6,05
6,25
SGL
Standar
Keterangan
6,5 – 9,0 6,5 – 9,0 6,5 – 9,0
TMS TMS TMS
Sumber : Data primer Keterangan : TMS : Tidak Memenuhi Syarat Pada table IV menunjukan bahwa parameter kimia (pH) kualitas SGL di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang dari 3 buah sumur gali yang diteliti hasilnya semuanya tidak ada yang memenuhi syarat kesehatan.
PEMBAHASAN Hasil pengamatan dilapangan menunjukkan sebagian besar disetiap rumah penduduk terdapat sumur. Jumlah sumur yang ada di RW 10 ini adalah 10 buah, masih tergolong sedikit penduduk yang memakai PDAM dan sebagian besar penduduk menggunakan air sumur gali untuk kebutuhan seharihari yakni, mandi, cuci, kakus (MCK), dan memasak. Dari hasil Laboratorium diperoleh bahwa kandungan besi (Fe) didalam air sumur gali yang diteliti semuanya memenuhi syarat kesehatan, sedangkan kandungan pH air sumur gali yang diteliti semuanya tidak memenuhi syarat berdasarkan Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 dimana hasil pemeriksaan pH semua air sumur gali yang diteliti bersifat asam. Dilihat dari konstruksi sumur gali ada beberapa persyaratan sumur gali yang tidak memenuhi syarat kesehatan, diantaranya kedalaman sumur tidak mencapai 3 meter dari permukaan tanah, jarak sumur dan sumber pencemar terlalu dekat, timba sumur tidak digantung dan kadang diletakkan di lantai sumur setelah digunakan, saluran irigasi yang tergenang dan dipenuhi banyak sampah. Setelah dilaksanakan pengolahan, penyajian dan analisa data serta hasilnya maka selanjutnya dilakukan pembahasan hasil penelitian dan pembahasan sesuai denga variable yang diteliti sebagai berikut : 1. Besi (Fe)
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bahwa kadar Fe dalam air sumur gali 1 dipagi hari adalah 0,31 mg/l dan sore hari yaitu 0,41 mg/l, sumur gali 2 dipagi hari adalah 0,09 mg/l dan sore hari yaitu 0,024, dan sumur gali 3 dipagi hari adalah 0,21 mg/l dan sore hari 0,29 mg/l di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Hal ini dapat dikatakan memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Tentang kualitas air bersih untuk Fe = 1,0 mg/l. 2. pH Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh pH sumur gali 1 dipagi hari (6,24 mg/l) dan sore hari (6,31 mg/l), pada sumur gali 2 dipagi hari (6,20 mg/l) dan sore hari (6,22 mg/l), dan pada sumur gali 3 dipagi hari (6,05 mg/l) dan sore hari (6,25 mg/l) di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Hal ini dapat dikatan tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Tentang kualitas air bersih untuk pH = 6,5-9,0. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RW 10 Kompleks Veteran Kelurahan Karawisi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar dengan parameter kimia (Fe dan pH) yang dibandingkan dengan permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
persyaratan kualitas air bersih, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualitas air sumur galii ditinjau dari parameter kimia (Fe) semuanya memenuhi syarat kesehatan. 2. Kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter kimia (pH) semuanya tidak memenuhi syarat kesehatan, dimana pH air sumur gali bersifat asam.
Kusnaedi,2010. Pengolahan air kotor unrtuk air minum, penebar swadaya, Jakarta Melati J, dkk, 2013. Analisis Perbedaan Pada Uji Kualitas Air Sumur di Kelurahan Madidir Ure Kota Bitung Berdasarkan Parameter Fisika (online), (https://www.scribd.com/, diakses 14 Februari 2015).
DAFTAR PUSTAKA Amalia S, 2013. Studi Kualitas Air Sumur Gali di Pesisir Pantai Dusun Ujung Lero Desa Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Skripsi tidak diterbitkan, STIK Makassar. Ardi, 2013. Studi Kualitas Air Sumur Gali Pada Warung Makan Kompleks Pondokan Unhas Kelurahan Tamalanrea Indah Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. STIM Makassar. Candra
Budiman, 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta.
Denis R, 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia. (online), (https://uripsantoso.wordpress.com /2010/01/, diakses 14 Februari 2015). Depkes, RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 416/MENKES/PER/IX/1990 Direktur Jendral PPM & PLP. Kemenkes RI.,2012. Pedoman Penanggulangan Diare : Departemen Kesehatan Effendi Hefni, 2003. Telaah kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.
Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Puji, Esse, dkk. 2015. Panduan Penulisan Skripsi Edisi-11 Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Riskesdas, 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Sari, W. K. Dan Nieke, K. 2011. Studi Penurunan Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dengan Menggunakan Cascade Aerator dan Rapid SandFilter Pada Air Sumur Gali. Surabaya : Jurusan Teknik Lingkungan ITS. (online), (http://digilib.its.ac.id, diakses 1 Februari 2014). Slamet, Juli Soemirat, 2006. Kesehatan Lingkungan. Bandung : Gadjah Mada University Press. Soemirat J, 2011. Kesehatan lingkungan. Bandung : Unifersitas Gadjah Madah Press. Sudarianto, dkk. 2008. Profil Kesehatan Sulawesi SelSulawesi Selatan. Makassar : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Sumantri A. 2013. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Kencana. Sutrisno C. Totok, dkk, 2002. Teknologi Penyebaran Air Bersih. Jakarta.