ANALISA MENGURAS MENUTUP DAN MENGUBUR (3M PLUS) PADA KEPALA KELUARGA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN BRANJANGAN TIJAYAN MANISRENGGGO KLATEN Dewi Ariyani Wulandari1 1
Prodi IKM STIKES Wira Husada Yogyakarta
[email protected]
Diterima: 4 Februari 2016 Disetujui : 26 Februari 2016 ABSTRACT Still there are 41 villages which became endemic DHF areas . The number of cases highest in Klaten Regency DHF occurred in the hamlet of Branjangan. DHF is happening in the district. Due to the lack of a level of knowledge and awareness in the role as well as to keep the environment clean. This research is to know the relation of knowledge and behavior of drain close and bury (3M) plus on a head of household with the incidence of dengue in the hamlet Branjangan, Tijayan, Manisrenggo Klaten. This type of analytical observational research with cross sectional approach. This research population as much as 122 heads of families by the number of samples of 55 people. Data sheet measured by check. Data analysis using the chi square p=0.05 level. Chi square correlation test results knowledge with DHF of 0.030 and behavior 3M plus with DHF of 0.016. Level of knowledge of the head of the family on the category either as many as 61.8%, quite as 20%, and less as 18.2%. The behavior of the head of the family about 3M plus on either category as much as 23.6%, quite as 27.3%, and less as 49.1%. No association with the incidence of dengue the knowledge and the are behavioral relationships 3M plus with incidence of dengue in hamlet Branjangan, Tijayan Manisrenggo, Klaten. Keywords: Knowledge; kehavioral; 3M Plus; genesis DHF ABSTRAK Sampai saat ini masih terdapat 41 desa yang menjadi daerah endemis DBD. Jumlah kasus DBD tertinggi di Kabupaten Klaten terjadi di Dusun Branjangan. DBD yang terjadi di Kabupaten tersebut, disebabkan kurangnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam peran serta menjaga kebersihan lingkungan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku menguras menutup dan mengubur (3M) plus pada kepala keluarga dengan kejadian DBD di Dusun Branjangan, Tijayan, Manisrenggo, Klaten. Jenis penelitian inianalitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 122 kepala keluarga dengan jumlah sampel 55 orang. Data diukur dengan lembar periksa. Analisis data menggunakan Chi Square taraf p=0,05. Hasil Uji Korelasi Chi Square pengetahuan dengan kejadian DBD sebesar 0,030 dan perilaku 3M plus dengan kejadian DBD sebesar 0,016. Tingkat pengetahuan kepala keluarga kategori baik sebanyak 61,8%, cukup 20%, dan kurang 18,2%. Perilaku kepala keluarga tentang 3M plus kategori baik sebanyak 23,6%, cukup 27,3%, dan kurang 49,1%. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian DBD dan ada hubungan perilaku 3M plus dengan kejadian DBD di Dusun Branjangan, Tijayan, Manisrenggo, Klaten. Kata kunci : Pengetahuan; perilaku; 3M Plus; kejadian DBD
Analisa Menguras Menutup dan Mengubur (3m Plus) pada Kepala Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Branjangan Tijayan Manisrengggo Klaten
masyarakat
PENDAHULUAN Tingginya angka kesakitan penyakit DemamBerdarahDengue
(DBD)
di
Indonesia banyak dipengaruhi oleh faktor
kurangnya
praktik
masyarakat
dalam
atau
serta
peran
serta
menjaga kebersihan
Untuk meningkatkan pengetahuan
Kejadian DBD erat kaitannya dengan
masyarakat
faktor lingkungan yang menyebabkan
penyuluhan
tersedianya
dapat
perkem-
DBD
lingkungannya [2].
perilaku dan masyarakat itu sendiri [1,2].
tempat-tempat
tentang
dapat
dilakukan
dengan
kesehatan, selain itu kita mendemonstrasikan
cara
bangbiakan vektor nyamuk Aedes aegypti, pencegahan dan penularan DBD kepada dimana
nyamuk
Aedes
aegypti
masyarakat. Sampai saat ini obat dan
berkembang biak dalam air tergenang dan
vaksin
terbuka, misalnya tempat yang cocok
ditemukan
dan
untuk berkembang biak adalah tong, drum
penelitian.
Pencegahan
pot, ember, vas bunga, batang atau daun
sangat
tergantung
tanaman, tangki, botol buangan, kaleng,
Pengendalian vektor ini dapat dilakukan
ban
dengan
bekas,
dan
lain-lain.
Tempat
demam
berdarah masih
belum
dalam
tahap
penyakit DBD vektornya.
memperhatikan
kondisi
perkembangbiakan nyamuk ini berupa
lingkungan dengan cara Pemberantasan
genangan air yang tertampung di suatu
Sarang Nyamuk (PSN) melalui program
tempat atau kontainer yang tidak pernah
3M yaitu
dibersihkan [3].
penampungan
Salah
satu
menyebabkan
air,
rapat-rapat menguras
tempat tempat-
faktor
yang
tempat penampungan air, dan mengubur
meningkatnya
angka
atau menyingkirkan barang-barang bekas
kesakitan dan kematian akibat penyakit DBD yaitu perilaku melaksanakan
menutup
dan
yang dapat menampung air hujan[5].
masyarakat dalam
Sejak ditemukan pertama kali Tahun
menjaga kebersihan
1968 di Surabaya dan Jakarta, jumlah
lingkungannya. Perilaku mencegah DBD
kasus
berhubungan dengan sikap masyarakat
penyebarannya semakin bertambah seiring
tentang
dengan
pencegahan
DBD.
Sikap
DBD
maupun
meningkatnya
luas
daerah
mobilitas
merupakan reaksi atau respons seseorang
kepadatan penduduk.
yang
suatu
menyebar ke seluruh Indonesia pada
ini
Tahun 1988 dimana jumlah penderita
pengetahuan
mencapai 13,45 per 100.000 penduduk,
masih
stimulus
tertutup
atau
dikarenakan
terhadap
objek[4].
kurangnya
Hal
DBD
dan
kemudian
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016
kemudian seluruh provinsi di Indonesia telah terjangkit penyakit ini dengan angka kejadian pada Tahun 1994 sebesar 9,2% dan angka kematian 4,5% [6].
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
dengan
rancangan analitik observasional dengan
Data yang didapat dari Puskesmas
pendekatan cross sectional.
Populasi
Branjangan
penelitian sebanyak 122 kepala keluarga
merupakan salah satu Dusun yang ada di
dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang.
wilayah kerja Puskesmas Manisrenggo
Pengumpulan data menggunakan daftar
yang rawan terjangkit penyakit DBD
periksa. Data pengetahuan diukur dengan
karena mempunyai kepadatan penduduk
14 pertanyaan dan data perilaku diukur
yang
dengan 10 pertanyaan. Data dianalisis
Manisrenggo,
tinggi.
Manisrenggo
Dusun
Data
dari
Puskesmas
menunjukkan
jumlah
dengan Chi Square taraf (p=0,05).
penderita penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas
Manisrenggo
Tahun
2013
HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat 12 kasus, Tahun 2014 terdapat 13
Tingkat Pengetahuan KK tentang DBD
kasus, dan Tahun 2015 dalam 6 bulan
di Dusun Branjangan.
terakhir dari bulan Januari sampai Juni
Tingkat Pengetahuan KK tentang
telah diketahui 12 kasus. Atas dasar
DBD di Dusun Branjangan disajikan
pertimbangan tersebut, peneliti tertarik
dalam Tabel 1.
untuk
melakukan penelitian tentang
pengetahuan dan perilaku 3M Plus pada kepala keluarga dengan kejadian DBD, karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
promosi
kesehatan
di
lingkungansekitar sehingga masih ada masyarakat yang berjangkit DBD. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan
dan
perilaku
menguras, menutup, dan mengubur (3M) plus
pada
kepala
keluarga
dengan
kejadian DBD di Dusun Branjangan, Tijayan, Manisrenggo, Klaten.
Analisa Menguras Menutup dan Mengubur (3m Plus) pada Kepala Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Branjangan Tijayan Manisrengggo Klaten Tabel 1. Tingkat Pengetahuan KK tentang DBD di Dusun Branjangan. Pengetahuan
n
%
Baik
34
61,8
Cukup
11
20,0
Kurang
10
18,2
Total
55
100,0
Sumber : Data Primer, 2015 Tingkat pengetahuan KK tentang
sarana dan prasarana [8].
DBD di Dusun Branjangan, Tijayan
Hal ini didukung oleh penelitian
Manisrenggo, Klaten berdasarkan Tabel
yang menyatakan ada hubungan antara
1.KKpadakategori baik sebanyak 61,8%,
tingkat
cukup 20%, dan kurang 18,2%.
Hasil
penyakit
wawancara dengan KK, kurangnya sarana
penyakit
dan prasarana (lahan) yang ada yang
penelitian di salah satu Kelurahan Baler
memungkinkan untuk melakukan salah
Bale Agung di Kecamatan Negara bahwa
satu gerakan 3M plus yaitu mengubur
responden berpengetahuan baik orang
barang-barang
bekas
pengetahuan DHF DHF
ibu
dengan [1].
tentang prevalensi
Berbeda
dengan
yang
dapat
66,7%, dan yang berpengetahuan kurang
hujan
dalam
tanah
sebanyak
satu
faktor
yang
tidak ada hubungan antara pengetahuan
mengakibatkan KK tidak melaksanakan
masyarakat dengan kejadian DBD di
gerakan 3M plus. Sebab terwujudnya
Kelurahan
sebuah praktik atau tindakan perlu faktor
Kecamatan Negara [10].
menampung
air
merupakan
salah
33,3%
sehingga
Baler
Bale
lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau
Perilaku KK tentang 3M Plus di Dusun Branjangan. Perilaku KKtentang 3M Plus di Dusun Branjangan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Perilaku KK tentang 3M Plus di Dusun Branjangan. Perilaku Baik Cukup Kurang Total Sumber : Data Primer
n 13 15 27 55
% 23,6 27,3 49,1 100,0
dinyatakan
Agung
di
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016
Perilaku KKtentang 3M Plus di
dengan pendapat bahwa perilaku akan
Dusun Branjangan, Tijayan, Manisrenggo
bersifat langgeng apabila perilaku tersebut
Klaten berdasarkan Tabel 2. KKp ada
didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan
kategori baik sebanyak 23,6%, cukup
sikap yang positif. Sebaliknya, apabila
27,3%, dan kurang 49,1%. Kesehatan
perilaku tidak didasari oleh pengetahuan,
seseorang atau masyarakat dipengaruhi
kesadaran, dan sikap yang positif maka
oleh tiga faktor utama, yaitu yang faktor
tidak akan berlangsung lama [7]. Berbeda
predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor
dengan penelitian di Kelurahan Oebufu
penguat [9]. Hal ini didukung oleh
Kecamatan Oebobo Kota Kupang yang
penelitian yang dilakukan disalah satu
menyatakan bahwa tidak ada hubungan
Kelurahan
Medan
antara sikap dengan praktik ibu rumah
menunjukkan
tangga dalam PSN-DBD dimana sikap
dimana
Helvetia
hasil
Tengah,
penelitian
tindakan
responden
kejadian
daripada sikap responden yang negatif
DBD, dimana tindakan yang kurang baik
terhadap PSN-DBD yaitu 97%. Hal ini
pernah menderita DBD lebih besar, yaitu
disebabkan
76,92%
menjawab pertanyaan selalu menjawab
bahwa
ada
hubungan
responden/masyarakat
dan
dengan
terkecil
adalah
yang
tindakannya baik pernah menderita DBD
yang
positif
karena
lebih
responden
besar
dalam
hal-hal yang baik saja [12].
yaitu 23,08% [11]. Hal ini diperkuat
Kejadian DBD di Dusun Branjangan. Kejadian DBD KKdi Dusun Branjangan disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Kejadian DBD KKdi Dusun Branjangan. Kejadian DBD Terjadi DBD Tidak terjadi DBD Total Sumber : Data Primer
% 12,7 87,3 100,0
n 7 48 55
KK di Dusun Branjangan, Tijayan,
Klaten lebih banyak tersebar diwilayah
Manisrenggo, Klaten yang mengalami
dengan jumlah penduduk padat seperti
kejadian DBD sebanyak 12,7% sedangkan
Dusun Branjangan yang masyarakatnya
yang tidak mengalami kejadian DBD
kurang
yaitu sebanyak 23,6%. Kasus DBD di
kesehatan di lingkungan sekitar sehingga
kesadaran
terhadap
promosi
Analisa Menguras Menutup dan Mengubur (3m Plus) pada Kepala Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Branjangan Tijayan Manisrengggo Klaten
masih ada masyarakat yang berjangkit
Tingkat PengetahuandanPerilaku
DBD. Hal ini didukung dengan penelitian
Analisis
dua
variabel
dalam
yang menyatakan distribusi kasus DBD di
penelitian
Kabupaten Banyumas terzonasi di wilayah
Square,
dataran
merupakan
pengetahuan dengan kejadian DBD di
pemukiman penduduk dengan lingkungan
Dusun Branjangan, Tijayan, Manisrenggo,
sawah tadah hujan [13].
Klaten disajikandalam Tabel 4.
rendah
yang
ini
menggunakan uji
untuk
mengetahui
Chi
hubungan
Tabel 4. UjiHubungan Antara Tingkat PengetahuandenganKejadian DBD di Dusun Branjangan Kejadian DBD Pengetahuan
Terjadi
Total
Tidakterjadi
Sig
n
%
n
%
n
%
Baik
2
3,6
32
58,2
34
61,8
Cukup
4
7,3
7
12,7
11
20,0
Kurang
1
1,8
9
16,4
10
18,2
Total
7
12,7
48
87,3
55
100,0
0,030
Sumber : Data Primer
Hasil analisis untuk mengetahui
menggunakan chi-square diperoleh nilai
hubungan pengetahuan dengan kejadian
sig
DBD di Dusun Branjangan, Tijayan,
terdapat hubungan yang signifikan antara
Manisrenggo, Klaten berdasarkan Tabel 4.
pengetahuan terhadap kejadian DBD di
menunjukkan
Dusun Branjangan Tijayan Manisrenggo
KK
tertinggi
dalam
penelitian ini yaitu KK dengan tingkat pengetahuan baik dan tidak mengalami
sebesar
0,030<0,05
yang artinya
Klaten. Hasil
uji
Chi
Square
untuk
DBD sebanyak 58,2%, KK dengan tingkat
mengetahui hubungan perilaku 3M plus
pengetahuan cukup dan tidak mengalami
dengan
DBD 12,7%, dan
Branjangan, Tijayan, Manisrenggo, Klaten
KK dengan tingkat
pengetahuan kurang dan tidak mengalami kejadian DBD 16,4%. Hasil uji korelasi
kejadian
DBD
dapat disajikan pada Tabel 5.
di
Dusun
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016 Tabel 5. Uji Hubungan Antara Perilaku dengan Kejadian DBD di Dusun Branjangan. Kejadian DBD Perilaku
Terjadi
Total
Tidakterjadi
Sig
n
%
n
%
n
%
Baik
0
0
13
23,6
13
23,6
Cukup
0
0
15
27,3
15
27,3
Kurang
7
12,7
20
36,4
27
49,1
Total
7
12,7
48
87,3
55
100,0
0,016
Sumber : Data Primer
Hasil analisis untuk mengetahui hubungan
perilaku
3M
plus
dengan
kurangnya inisiatif dari masyarakat untuk menjaga
dan
memelihara
kejadian DBD di Dusun Branjangan,
sekitarnya
Tijayan, Manisrenggo, Klaten berdasarkan
terjadinya
Tabel
penularannya kepada orang sehat.
5.
menunjukkan
KK
dengan
sehingga
lingkungan
penyakit
mengakibatkan dan
memudahkan
perilaku baik dan tidak mengalami DBD
Hal ini didukung oleh penelitian
sebanyak 23,6%, KK dengan perilaku
yang dilakukan di Kelurahan Baler Bale
cukup
Agung
dan
tidak
mengalami
DBD
dimana
hasil
penelitiannya
sebanyak 27,3%, dan KK dengan perilaku
menunjukkan ada hubungan signifikan
kurang
DBD
antara perilaku dan tindakan masyarakat
12,7%
dengan kejadian DBD di Kelurahan Baler
diantaranya mengalami DBD.Hasil uji
Bale Agung Kecamatan Negara yang
korelasi
ditunjukkan
dan
tidak
sebanyak
36,4%
mengalami namun
menggunakan
ChiSquare
dengan
nilai
sig
yang
diperoleh nilai sig sebesar 0,016<0,05
diperoleh sebesar 0,000<0,05 [10]. Hal ini
yang artinya terdapat hubungan yang
juga
signifikan
terhadap
Kelurahan Helvetia Tengah, Medan yang
kejadian DBD di Dusun Branjangan,
diperoleh sebesar 0,001<0,05 yang artinya
Tijayan,
ada hubungan yang bermakna antara
antara
perilaku
Manisrenggo,
Klaten.
Hal
tersebut dapat diasumsikan karena latar
diperkuat
dengan
penelitian
di
tindakan dengan kejadian DBD [11].
belakang pengetahuan yang kurang baik akan diikuti oleh baik
dalam
perilaku yang kurang
menanggapi
KESIMPULAN
terjadinya
Tingkat pengetahuan kategori baik
penyakit DBD demikian juga dengan
sebanyak 61,8%, cukup sebanyak 20%,
Analisa Menguras Menutup dan Mengubur (3m Plus) pada Kepala Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Branjangan Tijayan Manisrengggo Klaten
dan kurang sebanyak 18,2%. Sedangkan
pelaksanaan PSN secara mandiri
perilaku 3M plus kategori baik 23,6%,
dan teratur agar dapat mengurangi
cukup
kurang
keberadaan jentik Aedes aegypti dan
sebanyak 41,9%. Ada hubungan antara
penularan penyakit DBD dapat di
tingkat
tekan serendah mungkin.
sebanyak
27,3%,
dan
pengetahuan dengan
kejadian
DBD pada kepala keluarga di Dusun Branjangan Tijayan Manisrenggo Klaten
DAFTAR PUSTAKA
dengan nilai sig sebesar 0,030<0,05. Ada hubungan antara perilaku 3M plus dengan
Anugerahwati, N. dan Farida, I. 2012.
kejadian DBD pada kepala keluarga di
Hubungan Tingkat
Dusun Branjangan Tijayan Manisrenggo
Ibu tentang Penyakit DHF dengan
Klaten
Prevalensi DHF. Jurnal Ilmiah
dengan
nilai
sig
sebesar
0,016<0,05.
Pengetahuan
Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya. 3 (2).
SARAN a.
Aryati, C.K.I., Sali, W.I., dan Aryasih,
Memaksimalkan
penggerakan
M.A.G.I.
jumantik oleh petugas kesehatan
Masyarakat
menyebarluaskan informasi tentang
penyuluhan secara
di
langsung
konseling
serta
masyarakat
baik
maupun
Dengan
Kejadian
Demam Berdarah Dengue (DBD)
penyakit DBD dan pentingnya PSN cara
Hubungan
Pengetahuan Sikap dan Tindakan
puskesmas, kader/ibu PKK dalam
dengan
2012.
di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 4
media
(2): 118-123.
seperti leaflet, flipcart. b. Bekerjasama dengan kader untuk
Hastuti, O. 2008. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Kanisius.
mengintensifkan pemeriksaan jentik berkala dan mengadakan program
c.
Lerik,
C.D.M.,
dan
Marni.
3M Plus di lingkungan sekitar di
Hubungan
setiap kesempatan sebagai monitor
dan Sikap dengan Praktik Ibu
dan evaluasi diri.
Rumah
Masyarakat diharapkan agar lebih
Pemberantasan
memperhatikan
Demam Berdarah Dengue (PSN-
kegiatan
Antara
2008.
Pengetahuan
Tangga Sarang
dalam Nyamuk
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016
DBD)
di
Kelurahan
Oebufu
Kelurahan Helvetia Tengah Medan
Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Tahun
Tahun 2008. Jurnal MKM. 3 (01):
Kesehatan Indonesia. 1 (2): 48-65.
34-44.
2005.
Jurnal
Mutiara
Sunaryo, Ikawati, N., dan Ningsih, P.D.
Misnadiarly.
2009.
Dengue
Demam Berdarah Daun
Berdarah Dengue di Kabupaten
Jambu Biji Bisa untuk Mengatasi
Banyumas Provinsi Jawa Tengah.
DBD. Ed.1. Jakarta: Obor.
Jurnal BALABA. 10 (01): 1-8.
Notoatmodjo,
(DBD)Ekstrak
2014. Distribusi Spasial Demam
S.
Kesehatan
2003. dan
Pendidikan
Ilmu
Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo,
S.
Promosi
Kesehatan Teori dan
Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta. S.
Kesehatan dan
2007.
Promosi
Ilmu
Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta. Nurafifah,
D.
2013.
Pengetahuan
Hubungan
dan
Perilaku
Pemberantasan Sarang Nyamuk di RT 3 RW 4 Desa Kembangbahu Kecamatan Kabupaten
Kembangbahu Lamongan.
Jurnal
Surya. 3 (16). Soedarto.
2012.
Demam
Berdarah
Dengue. Jakarta: Sagung Seto. Suhardiono. 2005. Sebuah Analisis Faktor Risiko terhadap
Perilaku Kejadian
Sikap
dan
Perilaku
Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
2005.
Notoatmodjo,
Wawan dan Dewi, M. 2011. Pengetahuan,
Masyarakat Demam
Berdarah Dengue ( DBD) di