Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
DETERMINAN PENDAPATAN NELAYAN TANGKAP TRADISIONAL WILAYAH PESISIR BARAT KABUPATEN BARRU Determinants of Traditional Fishing Income in West Coast of Barru Regency *
Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar, Indonesia Jl. Andi Pangeran Pettarani Kampus Gunungsari Baru Makassar, 90222 Diterima tanggal: 4 Agustus 2015 Diterima setelah perbaikan: 8 Maret 2016 Disetujui terbit: 6 Juni 2016 *
email:
[email protected]
ABSTRAK Nelayan tradisional telah dicirikan sebagai kelompok masyarakat miskin dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan. Penelitian yang dilakukan di wilayah pesisir pantai Barat Kabupaten Barru bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan pendapatan nelayan tangkap tradisional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan metode penjelasan dengan analisis regresi berganda pada data crosssection pada Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan nelayan tangkap tradisional perahu motor tertinggi terdapat di Kecamatan Balusu sebesar Rp.580.242/ trip dan terendah Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.418.728/ trip. Nelayan perahu tanpa motor pendapatan usaha tangkapnya tertinggi pada Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.250.562/trip dan terendah Kecamatan Soppeng Riaja Rp.176.106/trip. Lain halnya perubahan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor dipengaruhi secara positif oleh harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan, serta secara negatif oleh harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, artinya setiap perubahan kenaikan harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan serta penurunan harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, maka akan menaikkan/ menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor dipengaruhi secara positif oleh pengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan Tanete Rilau serta secara negatif oleh lama melaut dan umur nelayan, artinya setiap perubahan bertambahnya pengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan Tanete Rilau serta berkurangnya lama melaut dan umur nelayan maka akan menaikkan/ menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Implikasinya, dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tangkapnya nelayan tradisional diperlukan adanya dukungan armada laut dan alat tangkap sehingga dari jumlah nelayan yang ada dapat meningkatkan jumlah trip penangkapan. Kata Kunci: determinan, pendapatan, nelayan tradisional, wilayah pesisir, perikanan tangkap
ABSTRACT The traditional fishers have been characterized as a poor community with a high level of dependency on fisheries resources. This research was conducted in the coastal areas of West Barru with aims to determined the magnitude of differences in traditional fishers income and to analyze the influence factors. The study was conducted with descriptive methods and multiple regression analysis on cross-section data in 2013. The results showed that the average income of traditional fishers with outboard motor was highest in the District Balusu Rp580.242/trip and the lowest in the District Tanete Rilau Rp418.728/trip. The highest fishers income with non powered was in Tanete Rilau District Rp250.562/trip and the lowest was in Riaja Soppeng District of Rp176.106/trip. Another case changes in income capture fisheries motorboat positively influenced by fuel price, fishing duration, fishers age, and negatively influenced by gasoline price, fishing experience, and the difference in region District Barru, meaning that any changes to the increase in the fuel price, fishing duration, fishers ages and decline in gasoline prices, fishing experience, and the difference in Barru District, it will increase/decrease the motorboat fishers revenues. Revenues of fishers without motors positively influenced by the experience
Korespodensi Penulis: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar, Indonesia Jl. Andi Pangeran Pettarani Kampus Gunungsari Baru Makassar, 90222
75
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
of fishing and difference in region District Tanete Rilau and negatively influenced by fishing experience and fishers ages, meaning that any changes in accumulation of experiences and differences in the District of Tanete Rilau and reduced fishing duration and fishers ages will increase/decrease in operating revenues of fishers fishing motorboat. The implication, increasing the income of their fishing effort required traditional fishing fleets and fishing gear support so that from the number of fishers can increase the number of fishing trips. Keywords: determinant, income, traditional fishers, coastal areas, capture fisheries
PENDAHULUAN Pendapatan nelayan tangkap (khususnya tradisional) sangat berbeda dengan jenis usaha lainnya, seperti pedagang atau bahkan petani. Jika pedagang dapat dikalkulasi keuntungan yang diperolehnya setiap bulannya, begitu pula petani dapat memprediksi hasil panennya, maka tidak demikian dengan nelayan yang kegiatannya penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) serta bersifat spekulatif dan fluktuatif (Kusnadi, 2009). Bila dibandingkan dengan petani, pendapatan usaha tangkap nelayan kurang bervariatif karena petani memiliki waktu lebih banyak untuk bekerja di luar pertanian (Riptanti, 2005). Nelayan tradisional dicirikan sebagai masyarakat miskin dengan rendahnya kualitas pangan dan pangan yang dikonsumsi, rendahnya tabungan dan investasi serta rendahnya taraf hidup. Menurut Olaoye et al. (2012) aktivitas penangkapan tradisional termasuk berburu, mengumpulkan atau menangkap ikan di lautan. Salah satu penyebab rendahnya pendapatan rumah tangga nelayan rendahnya pendapatan usaha tangkap dari hasil penangkapan sehingga konsumsi jenis pangan atau non pangan yang dikonsumsi juga berbeda antar nelayan tradisional, yaitu nelayan perahu motor tempel dan nelayan perahu tanpa motor. Kemudian naik-turunnya produksi dan pendapatan usaha tangkap serta pendapatan dan pengeluaran rumah tangga dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut. Menurut Undang-undang No. 45 Tahun 2009 bahwa nelayan tradisional merupakan nelayan kecil ukuran kapal perikanan yang dimilikinya paling besar 5 grosstonase (GT). Sedangkan Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan (2006) mengklasifikasikan nelayan tradisional adalah perahu motor tempel (out board motor) dan perahu tanpa motor (non powered motor) serta nelayan modern adalah yang menggunakan kapal motor (in board motor).
76
Kabupaten Barru berbatasan langsung dengan wilayah pesisir pantai barat Laut Sulawesi sehingga penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan (khususnya nelayan tradisional). Dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga nelayan tradisional diperlukan pendapatan baik dari hasil usaha penangkapan sebagai pekerjaan pokok maupun dari pekerjaan sampingan (non-usaha penangkapan) dari anggota keluarga yang bekerja. Tingkat kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir umumnya menempati strata yang paling rendah (miskin) dibandingkan dengan masyarakat lainnya di darat. Bahkan termasuk kelompok paling miskin di semua negara dengan atribut “the poorest of poor’ (termiskin diantara yang miskin) (Nikijuluw, 2002). Menurut Rahim (2010) faktor penyebab utama nelayan miskin dilihat dari pendapatannya. Dengan semakin terbatasnya hasil tangkapan maka pendapatan dan konsumsi rumah tangga nelayan akan menurun pula (Setyorini et al., 2009) Adanya musim penangkapan dan musim paceklik sebagai fenomena yang selalu terjadi sebagai sumber pendapatan andalan rumah tangga, maka pada gilirannya mempengaruhi pengeluaran (konsumsi) rumah tangga nelayan baik untuk pangan maupun non-pangan juga untuk kebutuhan penangkapan. Menurut Acquah dan Abunyuwah (2011) aktivitas penangkapan dapat dikatakan sebagai kontribusi budaya, ekonomi, dan tenaga kerja dari komunitas pesisir. Berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya seperti Harahap (2003) menemukan bahwa pendapatan usaha tangkap nelayan Kota Medan dipengaruhi secara positif terhadap jam melaut, modal, dan tanggungan keluarga. Selanjutnya hasil penelitian Rahim (2010) menemukan bahwa besar-kecilnya pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor per trip di Wilayah Pesisir Pantai Sulawesi Selatan dipengaruhi secara positif oleh harga minyak tanah, produktivitas usaha tangkap, umur, dan alat tangkap jenis rawai tetap, sedangkan
Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
secara negatif dipengaruhi oleh harga bensin, lama melaut, dan perbedaan wilayah penangkapan. Kemudian pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor per trip di Sulawesi Selatan dipengaruhi secara positif oleh produktivitas usaha tangkap jaring insang tetap dan perbedaan wilayah penangkapan. Lain halnya penelitian Olubunmi and Bankole (2012) di Oyo State Nigeria menemukan bahwa pendapatan dari pemasaran ikan laut di Nigeria dipengaruhi secara positif oleh harga rata-rata ikan dan rata-rata penjualan per hari serta secara negatif oleh lamanya penjualan per hari. Pada dasarnya tujuan pembangunan perikanan antara lain meningkatkan kesejahteraan nelayan, petani ikan, dan masyarakat pesisir lainnya (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/ Men/ 2002) melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, penguatan kelembagaan sosial ekonomi, dan mendayagunakan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/ Men/ 2004). Berdasarkan latar belakang masalah, maka pendapatan nelayan tangkap tradisional di wilayah pesisir pantai barat Kabupaten Barru menarik untuk dikaji. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015 di wilayah pesisir pantai barat Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian ditentukan secara
purposive dengan pertimbangan mempunyai nelayan tradisional (perahu motor dan perahu tanpa motor) di setiap kecamatan dan kelurahan yang berbatasan langsung dengan wilayah pesisir barat dan Selat Sulawesi (Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan, 2014). Jenis dan Sumber Data Data primer digunakan dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dari nelayan tradisional di wilayah pesisir pantai barat Kabupaten Barru sebanyak 107 sampel nelayan tradisional dipilih secara acak dengan rincian terlihat pada Tabel 1. Metode Analisis Data Besarnya Pendapatan Tradisional
nelayan
Tangkap
Besarnya pendapatan nelayan tangkap tradisional di-proxy menurut Debertin (1986) pendapatan bersih atau keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya yaitu dapat dirumuskan sebagai berikut : π= TR - TC ................................................... (1) atau/or π = TVP - TFC ............................................... (2) Keterangan/Explanation : π : Keuntungan/ Profit TR : Total pendapatan/Total revenue TVP : Total nilai produk/Total value of the product TC : Total biaya/Total cost TFC : Biaya faktor total/Total factor cost
Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Responden Rumah Tangga Nelayan Tradisional Wilayah Pesisir Pantai Barat di Kabupaten Barru. Table 1. Total Population and Sample Respondents Household Traditional Fishers Coastal Region West Coast in Barru. Kecamatan/ Districts
Kelurahan/ Desa/ Village
Tanete Rilau Barru Soppeng Riaja Balusu Mallusetasi
Tanete Sumpang Binangae Lawallu Takkalasi Kupa
Subtotal Jumlah/Total
Populasi/Population
Sampel/Sample
NPM 58 95 14 17 155
NPTM 15 30 52 8 82
NPM 12 19 3 4 31
NPTM 3 6 10 2 17
399
187 586
69
38 107
Sumber/Source : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru (2014)/ Department of Marine and Fisheries in Barru Regency (2014). Keterangan/Explanation : NPM = Nelayan perahu motor tempel/ Fishing outboard motors dan NPTM = Nelayan perahu tanpa motor/ Fishing without motors.
77
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
Untuk menghitung besarnya perbedaan pendapatan usaha tangkap nelayan tradisional di wilayah pesisir pantai barat Kabupaten Barru dengan keuntungan, dimana biaya yang digunakan adalah explicit cost dirumuskan sebagai berikut: πUTNPM = TRNPM - TCNPM
..............(3)
πUTNPTM = TRNPTM - TCNPTM
..............(4)
TR (NPM&NPTM) = P . Q
..............(5)
TC (NPM&NPTM) = FC + VC
..............(6)
Keterangan/ Explanation :
Determinan Tradisional
Pendapatan
Nelayan
Tangkap
Dengan mengasumsikan bahwa pengusaha (produsen) memaksimumkan keuntungan daripada memaksimumkan kepuasan (utility) usahanya maka determinan atau fungsi pendapatan nelayan tangkap tradisional di-proxy dari fungsi keuntungan yang diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diturunkan dengan teknik yang dinamakan unit output price Cobb-Douglas profit function (UOP-CDPF) (Yotopoulus dan Nugent, 1976). Berkenaan dengan input yang dipergunakan menotasikan fungsi keuntungan jangka pendek sebagai berikut :
πUTNPM : Besarnya pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor Kabupaten Barru per trip (Rp)/ The amount of income the fishers Fishing outboard π π = pF(X = pF(X ,...,X ; Z1m,... ; Z,Z - n) c-i’ Xi ci’ ...............(7) ................................................ Xi ......................................... 1 ,...,X 1m 1 ,... n) ,Z i=1 i=1 motor of Barru per trip (IDR). Keterangan/ Keterangan/ Explanation Explanation : : πUTNPTM : Besarnya pendapatan usaha Keterangan/ Explanation : : pF(X keuntungan jangka π π : keuntungan =π ,...,X ; 1Zpendek/ ,Z;nZ )short-term short-term ci’nX pF(X ,...,X ,Z ) i -gains ............................................... cigains ’ Xi .................................. tangkap nelayan perahu tanpaπmotor 1= m jangka 1 ,... pendek/ m 1-,... i=1 π : Keuntungan jangka pendek/Short-term gains i=1 p πp : harga : harga input/ input/ input input prices prices Kabupaten Barru per trip (Rp)/The =p π pF(X pF(X ,...,X ,Zprices ; nZ) 1 -,... ,Z ci’n)Xi- ............................................. ci’ Xi ................................ 1=,...,X m ;1Z 1 ,... m : Harga input/ Input Keterangan/ : variabel Explanation : ke-i/ i=1 i=1 prices amount of income the fishers Fishing ci’ Keterangan/ ci’ : Explanation harga : harga input input variabel ke-i/ variable variable inputinput prices i i ci’ : Harga input variabel ke-i/Variable inputgains prices i Zj : input : input tetap/ tetap/ fixed fixed input input without motor in Barru perπKeterangan/ trip Zj (IDR). :π keuntungan jangka pendek/ short-term gains : keuntungan jangka pendek/ short-term Keterangan/ Explanation Explanation : : input variabel/ variable variable input input l : pX l : input Zj :variabel/ Input tetap/Fixed input pπ Xusaha input/ input prices ::: harga input/ input prices TRNPM : Penerimaan dari kegiatan :πharga keuntungan keuntungan jangka pendek/ jangka pendek/ short-term short-term gains gains tangkap nelayan perahu motor (Rp)/ ci’ : harga input variabel ke-i/ variable input prices i prices ci’ : harga input variabel ke-i/ variable input i marginal XKeuntungan : Input variabel/Variable input p :pharga :input/ input input/ prices inputtercapai prices Keuntungan maksimum maksimum tercapai padapada saat saat nilai nilai produk produk marginal samas l harga Receipts from businessZj activities : input tetap/ fixed input Zj : input tetap/ fixed input ci’ harga :ci’ harga : input harga variabel input variabel ke-i/ variable ke-i/ variable input prices input i prices i input.variabel/ input. Secara matematis matematis dapatdapat dirumuskan dirumuskan : : fishers fishing outboard motor (IDR). Xl : Xharga input variable input :Secara input variabel/ variable l π =fixed ,...,... ,Zninput ) -)- X’i X ................................................ (7) 1 ,...,X m ;; Z 1Z i’’c Keuntungan maksimum pada saat π = pF(X Z;input ctercapai (7)(7) Zj :Zjinput tetap/ : tetap/ input πinput =pF(X pF(X ,...,X ,Z -cci ................................................ 1 ,...,X mZ 1 ,... n)-n i iX π = pF(X ,...,X ; ,... ) ’ X 1fixed m1 1 ,Z,Z i i ................................................ i ................................................ 1 m n i=1 π = pF(X ................................................ (7) (7) 1 ,...,Xm ; Z1 ,... ,Zn) - ci’ X i i=1i=1 δF(X,Z) δF(X,Z) i=1 TRNPTM : Penerimaan dari kegiatan i=1 Xl usaha :XKeterangan/ input variabel/ : input variabel/ variable variable input input nilai produk marginal sama dengan harga input. l Explanation :: i’: tercapai P -------------P -------------= ci’ = i= 1,2, ipada = ...m 1,2, ...m ....................................................... ................................................ Keuntungan maksimum saat nilaisaat produk sama Keuntungan maksimum tercapai pada nilai marginal produk margin Keterangan/ Explanation Keterangan/ Explanation tangkap nelayan perahu Keterangan/ tanpa Keterangan/ Explanation :c : jangka matematis dapat dirumuskan : ππ π Explanation :Secara keuntungan pendek/ short-term gains :δX jangka pendek/ short-term gains :keuntungan keuntungan jangka pendek/ short-term gains π : keuntungan jangka pendek/ short-term gains motor (Rp)/ Receipts from business i δX i π input. jangka pendek/ short-term gains harga Secara matematis dapat dirumuskan : pada harga input. Secara matematis dapat dirumuskan : produk Keuntungan maksimum maksimum tercapai tercapai pada saat nilai saat nilai marginal produk margi sam p: keuntungan : Keuntungan harga input/ input prices input/ input prices :harga harga input/ input prices p p: pharga : :harga input activities fishers fishing without p input/input/ input pricesprices ci’ : harga input variabel ke-i/ variable input prices i ci’ :Menurut input variabel ke-i/ variable input prices ci’ :harga harga input variabel ke-i/ variable input prices i :menyatakan δF(X,Z) ci’ : input. harga input variabel ke-i/ variable input prices i imenyatakan harga harga Secara matematis Secara matematis dapat dirumuskan dapat dirumuskan Menurut Yotopoulus Yotopoulus dan Lau dan (1971), Lau (1971), dengan ci = cci’/p ci’/p se i = sebag motort (IDR). ci’ input. :δF(X,Z) harga input variabel ke-i/ variable input prices i :dengan Zj input tetap/ fixed input ZjZj : :P :input tetap/ fixed input :input input tetap/ fixed input Zj tetap/ fixed input ..........................(8) P -------------= c ’ i = 1,2, ...m ....................................................... -------------= c ’ i = 1,2, ...m ......................................... i input i Zj : input tetap/ fixed X : input variabel/ variable input l δF(X,Z) inputXinput ke-i ke-i yang dinormalkan, dinormalkan, makamaka persamaan (8) dapat (8) dapat ditulisditulis : : TCNPM : Biaya yang betul-betul dikeluarkan δF(X,Z) variabel/ variable input Xl yang :input input variabel/ variable input persamaan : :input variabel/ variable lX Xl : l input variabel/ variable input input δX δX nelayan perahu motor dalam usaha P -------------P -------------= c ’ = c ’ i = 1,2, ...m i = 1,2, ..................................................... ...m ........................................ i i i i δFKeuntungan δF maksimum tercapai pada saat nilai produk marginal sama denga Keuntungan maksimum tercapai pada saat nilai produk marginal sama denga Keuntungan maksimum tercapai pada saat nilai produk marginal sama den Keuntungan maksimum tercapai pada saat nilai produk marginal dengan tangkap (Rp)/ The costs actuallyKeuntungan maksimum tercapai pada...m saat............................................................ nilai produk marginal samasama dengan --------------= c i = 1,2, i = ...m 1,2, ................................................................... i = ci matematis δX δX harga input. Secara dapat dirumuskan : i input. i harga input. Secara matematis dapat dirumuskan : harga Secara matematis dapat dirumuskan : Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan c = c ’/p sebag Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan c = ci’ harga input. Secara matematis dapat dirumuskan incurred in a outboard motor harga fishers i i Menurut Yotopoulus dan: Lau: (1971), dengan i δX input. Secara dapat dirumuskan i δXi matematis δF(X,Z) δF(X,Z) fishing effort (IDR). δF(X,Z) menyatakan cmaka = ci’/p sebagai harga input ke-i yang δF(X,Z) input ke-i yang dinormalkan, persamaan (8) dapat ditulis : menjadi input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8) dapat ditulis i δF(X,Z) Menurut Menurut Yotopoulus Yotopoulus Lau (1971), Lau dengan (1971), dengan menyatakan menyatakan cmenjadi seba c Dengan Dengan menormalkan menormalkan persamaan (9), maka (9), maka persamaan persamaan : i’/pc(8) :i = PP -------------==c= idan = ...m ....................................................... i =: c -------------ci’idan ’ci’ persamaan =1,2, ...m ....................................................... (8) P -------------i 1,2, =1,2, 1,2, ...m ....................................................... (8) Pdinormalkan, -------------i =i ...m ...m ....................................................... persamaan (8) dapat ditulis : = ci’ = ci’ maka i = 1,2, ....................................................... (8) (8) TCNPTM : Biaya yang betul-betul dikeluarkanP -------------δX i π maka π δF δF inputdalam ke-iinput yangke-i dinormalkan, yang dinormalkan, persamaan maka persamaan (8) dapat(8) ditulis m dapat m : ditulis : δXδX nelayan perahu tanpa motor δXi δXi i i π *==-------πi------* = ------= cpF(X = pF(X ,...,X1...m ,...,X ;Z1,2, ,...;Z,Z - ..................................................... n) c-i’ Xi*ci’ Xi*................................... ............................. -------c i = 1,2, = i= ...m 1 m 1 ................................................................... m 1 ,... n) ,Z i usaha tangkap (Rp)/ The costs Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan cci = sebagai harg idengan =1 i =1menyatakan δF Menurut δFp Yotopoulus Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), menyatakan ci’/p sebagai harg Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan c=ci ci= cisebagai ’/p sebagai ha i’/p dan Lau (1971), dengan menyatakan c ’/p p i δX δX i i Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan ci = ci’/p=i sebagai hargaharga actually incurred fishing boats -------= c -------= c i = 1,2, ...m i = 1,2, ................................................................ ...m .................................................... ...................................(9) input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8) dapat ditulis : i i input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8)dapat dapat ditulis input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8) dapat ditulis input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8) ditulis : : : ke-i dinormalkan, maka persamaan (8) dapat ditulis : without motors in an effort toinput catch Dengan menormalkan persamaan (9), maka persamaan menjadi menjadi : menormalkan persamaan (9), maka persamaan δXiyangDengan δXi δF δF δF δF (IDR). δF -------= c i = 1,2, ...m ................................................................... (9) i ci cmenormalkan =1,2, ...m ................................................................... i =1,2, 1,2, ...m ................................................................... di mana di-------mana : -------π=-------*menormalkan :c-------dikenal π=*=cπ dikenal sebagai fungsi fungsi keuntungan keuntungan UOP UOP iπ =i ...m ...m ................................................................... isebagai m m Dengan Dengan persamaan persamaan (9), maka (9), persamaan maka persamaan menjadi : (9)(9)(9) i= i = 1,2, ................................................................... (9)menjad ii δX Dengan menormalkan persamaan (9), maka P : Harga output dari jenis hasil δX δX i δX π * =δXi------pF(X1 =,...,X ,... ,Z ,Z ci’nX π i* =i ------pF(X ) i*- ci’................................... Xi* ...................... m ;Z n) 1-,... 1 1,...,X m ;Z πmenormalkan π persamaan i =1maka persamaan i =1 persamaan menjadi : tangkapan (Rp)/ Output prices of the Dengan menormalkan (9), menjadi m m :: : Dengan menormalkan persamaan (9), maka persamaan menjadi Dengan persamaan (9), maka persamaan menjadi p p Dengan menormalkan persamaan (9), maka persamaan menjadi : Persamaan Persamaan (10) (10) dapatdapat memecahkan kuantitas kuantitas optimal optimal inputinput variabe va (9),memecahkan maka persamaan menjadi π *Dengan = ------πmenormalkan * == ------pF(Xπ1=persamaan ,...,X pF(X ,Z ci’n)Xi*-m ci’................................. Xi*: ..................... types of catches (IDR). m ;Z 1 ,...,X 1 ,... ,Z m ;Z n) 1 -,... ππ π i =1 im =1m m π Xp dinyatakan dinyatakan sebagai yaitu Xi*,1 ,...,X yaitu sebagai sebagai fungsi harga input input variabel variabel yangyang dinormal dino m πsebagai =i*,=pF(X ,...fungsi ,Z ’’cXXharga ................................... (10) m ;Z 1;Z n)) -)- i** * ........(10) Q : Kuantitas jenis hasil tangkapan (kg)/ π*p*π * ==*------------pF(X ,Z ................................... (10) =------------pF(X ,... -cci ................................... (10) 1 ,...,X m ;Z 1 ,... n -in=1 i i*i’ iX = = =pF(X ,...,X * ’ciX 1 ,...,X m 1 ,Z i ................................... m ;Z 1 ,... n),Z π * = π------= pF(X ,Z ................................... (10) (10) =1 n) - cii’=1iX ii =1 pp p 1 ,...,X1m ;Z1 ,... i =1 p maka kuantitas tetap, tetap, maka persamaannya persamaannya menjadi menjadi : : quantity type of catches (Kg). kuantitas p di mana di : π * dikenal fungsi keuntungan UOP mana : π *sebagai dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP FC : Biaya tetap yang dikeluarkan pada Xi * = Xi *fi = (c,Z) i =π* ..., 1,2,m ...,............................................................. m ........................................................ ( difi (c,Z) manai =:1,2, dikenal sebagai fungsi manadi :di mana π * dikenal * sebagai dikenal sebagai fungsi keuntungan fungsi keuntungan UOP UOP kegitatan usaha tangkap di (Rp)/Fixed mana :::π:ππ *π dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP keuntungan UOP di mana * dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP di mana * dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP di mana π * dikenal sebagai keuntungan Persamaan (10) dapat memecahkan kuantitaskuantitas optimal optimal input variab (10) fungsi dapat memecahkan inpu di mana : π * :Persamaan dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP UOP costs incurred in fishing business Dengan Dengan mensubstitusikan mensubstitusikan persamaan persamaan (11) (11) ke (7), ke (7), makamaka fungsi fungsi keu activities (IDR). Persamaan (10) dapat memecahkan kuantitas optimal input variabel, yan Persamaan (10) dapat memecahkan dinyatakan sebagai X *, yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinorma dinyatakan sebagai X *, yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang menjadi menjadi i i n n Persamaan (10) dapat memecahkan kuantitas optimal input variabel, yan Persamaan (10) dapat memecahkan kuantitas optimal input variabel, y Persamaan Persamaan (10) dapat (10) memecahkan dapat memecahkan kuantitas kuantitas optimal optimal input varia inpu Persamaan memecahkan kuantitas optimal variabel, Persamaan (10) (10) dapatdapat memecahkan kuantitas optimal input input variabel, yang yang π π = pF(X = pF(X *,...,X *,...,X * ; Z * ,..., ; Z Z ,..., ) Z ) c ’ X * c ’ .......................................... X * ...................................... ( kuantitas optimal input variabel, yang dinyatakan VC : Biaya variabel yang dikeluarkan dinyatakan sebagai X *, yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinormalkan da 1 1 m m 1 1 n n i i i i i dinyatakan sebagai *,yaitu yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinormalkan da dinyatakan sebagai yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinormalkan kuantitas tetap, maka menjadi : i=1 kuantitas tetap, maka persamaannya menjadi : harga dinyatakan sebagai Xyaitu *,iX sebagai fungsi input variabel yang dinormalkan dan i*, i=1 iX dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai Xyaitu sebagai yaitu sebagai fungsi harga fungsi input variabel input variabel yang dinorm yang dinyatakan sebagai XXpersamaannya sebagai fungsi hargaharga input variabel yang dinormalkan dan i*,yaitu i*, i*, pada kegitatan usaha tangkap (Rp)/ sebagai X *, sebagai fungsi harga input kuantitas tetap, maka menjadi :: : i persamaannya kuantitas tetap, maka menjadi kuantitas tetap, menjadi tetap, persamaannya menjadi :m atau atau Xkuantitas = fvariabel i persamaannya =persamaannya 1,2, ..., X =maka fmaka (c,Z) i =m 1,2, ..., ................................................. tetap, maka persamaannya menjadi :............................................................. i *tetap, i (c,Z) i *tetap, i maka Variable costs incurred kuantitas in kuantitas fishing kuantitas persamaannya persamaannya menjadi menjadi : kuantitas : yang dinormalkan dan tetap, XXmaka ** = f (c,Z) i = 1,2, ..., m ............................................................. (11) iX i = f (c,Z) i = 1,2, ..., m ............................................................. (11) * = f (c,Z) i = 1,2, ..., m ............................................................. (11) i i X * = f (c,Z) i = 1,2, ..., m ............................................................. i i i i business activities (IDR). πfi (c,Z) = Gpersamaannya =(p,c Gi i,(p,c ; Zm ,...,Z ;menjadi Z1n,...,Z ) ............................................................. Xiπ* = maka =...,c 1,2, ..., ............................................................. (11) (11) ( i,m...,c 1m n:) ......................................................... Xi * = fX i = 1,2, i...,=m 1,2,............................................................. ..., m ................................................ i (c,Z) i * = fi (c,Z) DenganDengan mensubstitusikan persamaan (11) ke(7), (7), maka fungsi keu Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke (7), maka fun mensubstitusikan persamaan (11) ke maka keuntunga Dengan mensubstitusikan persamaan (11) (7), maka fungsi keuntunga Dengan mensubstitusikan persamaan (11) (7), makafungsi fungsi keuntun Dengan mensubstitusikan persamaan kekeke (7), maka keuntungan Dengan mensubstitusikan persamaan (11)nn (11) ke (7), maka fungsifungsi keuntungan menjadi menjadi menjadi n menjadi menjadi n menjadi n n menjadi 78 = *,...,X * ; *ZZpersamaan ,..., - ’’cX * .......................................... (12) Dengan mensubstitusikan mensubstitusikan (11) (7), ke maka (7), fungsi maka fu 1*,...,X 1Z π pF(X ,..., - i=1 .......................................... (12) πDengan =ππ pF(X *1*,...,X ;mmZ )Zn)n1n)Z)--,..., .......................................... = pF(X ;ZnZZ Z )(11) cke π =pF(X pF(X ,..., )persamaan -ccci .......................................... (12)ke 1*,...,X 1* inX π = =1pF(X *m ;*1mZ;,..., ,..., ’cii’X *i’i i*X-.......................................... 1Z n i* m1*,...,X i’ Xi* ............................... 1*,...,X 1;m n iX π = pF(X (12) (12) i=1 1*,...,Xm * ; Z1 ,..., Zn) - ci’ Xi=1 i*i=1.......................................... i=1 i=1 menjadi menjadi n n i=1 atau atau atau atau π =π pF(X =*,...,X pF(X ; Z1 ,..., ; nZ) 1 -,..., cZi’n)Xi*- .......................................... ci’ Xi* ............................. 1atau m* 1*,...,X m *Z atau atau π ππ π
i=1 i=1 = GG (p,c (13) i,, ...,c m ;; Z 1,...,Z n) )............................................................. (p,c ,...,Z ............................................................. (13) (p,c ;,...,Z ............................................................. (13) i ...,c 1Z = =G=G(p,c ............................................................. (13) i, ...,c m1Z 1,...,Z i, ...,c m ;mZ n) n) n
di mana : π * dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP di mana di mana : π *: dikenal π * dikenal sebagai sebagai fungsi fungsi keuntungan keuntungan UOPUOP di mana di mana : π * :dikenal π * dikenal sebagai sebagai fungsifungsi keuntungan keuntungan UOP UOP Persamaan (10) Nelayan dapatTangkap memecahkan kuantitas optimal input (Abd. variabel, yang Determinan Pendapatan Tradisional Wilayah Pesisir ....................... Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti) Persamaan Persamaan (10) (10) dapat dapat memecahkan memecahkan kuantitas kuantitas optimal optimal input input variabel, variabel, yang yang Persamaan Persamaan (10) (10) dapat memecahkan memecahkan kuantitas kuantitas optimal optimal input input variabel, variabel, yang yang dan dinyatakan sebagai Xi*, dapat yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinormalkan dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai X *, yaitu X *, yaitu sebagai sebagai fungsi fungsi harga harga input input variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan dan i i dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai Xi*, yaitu Xi*, persamaannya yaitu sebagai sebagai fungsifungsi hargaharga input variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan dandan dan kuantitas tetap, maka menjadi : input Fungsi keuntungan yang dinormalkan yang kuantitas kuantitas tetap,tetap, tetap, maka maka persamaannya persamaannya menjadi menjadi : :: kuantitas kuantitas tetap, persamaannya Xi *maka = maka fpersamaannya i =menjadi 1,2, menjadi ..., :m ...............(11) ............................................................. (11) i (c,Z) diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas dapat Xii ** == Xii **ffi i (c,Z) (c,Z) (c,Z) i i ==1,2, 1,2, ..., 1,2, ..., ............................................................. m ............................................................. ............................................................. (11) (11) X X == ffii (c,Z) i i ==..., 1,2, mm ..., ............................................................. m (11) (11) digunakan karena memberikan nilai elastisitas Dengan mensubstitusikan persamaan (11) Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke (7), maka (peubah fungsi keuntungan input-output harga output dan input) yang ke (7), maka fungsi keuntungan menjadi : (11) Dengan Dengan mensubstitusikan mensubstitusikan persamaan persamaan (11)(11) ke (7), ke (7), maka maka fungsi fungsi keuntungan keuntungan menjadi Dengan Dengan mensubstitusikan mensubstitusikan persamaan persamaan (11) ke (7), ke maka (7), maka fungsi fungsi keuntungan keuntungan n lebih baik fungsi keuntungan translog π = pF(X1 ,...,Xm ; Z1 ,... ,Zn) - ci’ Xi ................................................ (7) dibanding menjadi menjadi i=1 ................................................ n ) n-n c ’ X * .......................................... π ,... ,Zn)m- *;cZ (7) menjadi menjadi 1 ,...,X m ; Z1*,...,X i’ Xi,..., nZ π = pF(X= pF(X (12) 1 1 n i i i=1 (Kalirajan dan Shand, 1981). i=1 πKeterangan/ π == pF(X pF(X pF(X *,...,X *,...,X * ; Zm*1,..., *,..., Z ,..., ) -Zn -i ’ X *c.........(12) ’.......................................... X * .......................................... (12) (12) Explanation 1*,...,X iX π π == 1pF(X ; ;ZZZ )nc)i-’cX (12) (12) 11*,...,X m:m* ; Zm1 1 1,..., n)n - Z i*ci i’.......................................... i* i .......................................... Keterangan/ Explanation : i=1i=1gains i=1i=1 π : keuntungan pendek/ short-term atau jangka Selanjutnya untuk menguji dan menganalisis π : keuntungan jangka pendek/ short-term gains p : atau hargaatau input/ input prices p : hargaatau input/atau input prices faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya ci’ input ke-i/mvariable input i π: harga = Gvariabel (p,ci, ...,c ; Z1,...,Z ............................................................. (13) n) prices ci’ π variabel ke-i/ prices i ...........................(13) πZj: harga G(p,c Gi,i,(p,c (p,c ...,c ;variable ,...,Z ) ............................................................. ............................................................. ............................................................. (13) (13) π :==input G ==(p,c G ...,c ,i,m...,c ;...,c ZZ1,...,Z ; ;ZZ1ninput ,...,Z (13) 1m 1)n,...,Z input tetap/ fixed input pendapatan (13) nelayan tangkap tradisional perahu im m n)n) ............................................................. Zj inputvariable input X: l input: tetap/ input fixed variabel/ motor dan tanpa motor di wilayah pesisir pantai barat Xl : input variabel/ variable input Persamaan (13) merupakan fungsi Kabupaten Barru sebagai determinan pendapatan Keuntungan maksimum tercapai pada saat nilai produk marginal sama dengan Keuntungan maksimum pada saat nilai produk marginal sama dengan keuntungan yangtercapai memberikan nilai maksimum digunakan analisis fungsi keuntungan yang harga input. Secara matematis dapat dirumuskan : 7 7 7 nilai 7 7nilai harga input.keuntungan Secara matematis dapat dirumuskan : Persamaan Persamaan (13) (13) merupakan merupakan fungsi fungsi keuntungan keuntungan yang yang memberikan memberikan jangka pendek untuk setiap set nilai dinormalkan dengan harga output atau unit output δF(X,Z) δF(X,Z) (p, Z). Dengan fungsi pada persamaan Pc’, -------------= jangka ci’ melihat i = 1,2, ...m ....................................................... (8)Z).c’,Dengan Cobb-Douglas profit function maksimum maksimum keuntungan keuntungan pendek untuk untuk setiap setiap set nilai setprice (p, nilai Z). Dengan melihat melihat (UOP-CDPF) P -------------= ci’ i =jangka 1,2, ...m pendek ....................................................... (8) c’,(p, (13), maka selanjutnya dapat ditulis : δXi yang dipangkatkan dengan persamaan multiple δXPersamaan i Persamaan fungsifungsi pada pada persamaan persamaan (13), (13), maka maka selanjutnya selanjutnya dapat dapat ditulisditulis : yang : memberikan Persamaan (13) (13) (13) merupakan merupakan merupakan fungsi fungsi fungsi keuntungan keuntungan keuntungan yang yang memberikan memberikan regression berikutnilai :nilainilai Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan ci = ci’/p sebagai harga Menurut Yotopoulus dan Lau (1971), dengan menyatakan cnilai ci’/p sebagai harga i = maksimum maksimum maksimum keuntungan keuntungan keuntungan jangka jangka pendek pendek pendek untuk untuk untuk setiap setiap setiap set set set nilai (p, nilai (p,c’,(p, c’,Z).Z). c’,Dengan Z). Dengan Dengan melihat melihat melihat πinput π PG* = (c PG* ; Z(c .................................................................................. ;..........................................(14) Z .................................................................................. (14) (14) i jangka j) i maka j) persamaan ke-i=yang dinormalkan, (8) dapat ditulis : Persamaan Persamaan (13) (13) merupakan merupakan fungsi fungsi keuntungan keuntungan yang yang memberikan memberikan nilai nilai LnπUTNPM* = β + β1nilai LnPBnsn* + β2 LnPMT* input ke-i yang dinormalkan, maka persamaan (8) dapat ditulis : Persamaan (13) merupakan fungsi keuntungan yang memberikan 0 fungsi fungsi fungsi pada pada pada persamaan persamaan (13), (13), (13), maka maka maka selanjutnya selanjutnya selanjutnya dapat dapat dapat ditulis ditulis ditulis : : keuntungan : harga Persamaan (13) merupakan fungsi yang memberikan nilai δFpersamaan Jika persamaan Jika persamaan (10) ke (10) (14) ke dinormalkan (14) dinormalkan dengan dengan harga output output maka maka + β LnTmlut + β4 LnAN + β5 δF keuntungan 3 -------= ci ijangka = 1,2, ...m ................................................................... (9)Dengan maksimum maksimum keuntungan jangka pendek pendek untuk untuk setiap setiap set set nilai set nilai nilai (p, c’, (p,Z). c’, Z). Dengan Dengan melihat melihat maksimum keuntungan jangka pendek untuk setiap (p, c’, Z). melihat Jika persamaan (10) ke (14) dinormalkan π -------π π ==δX PG* = (c PG* (c ; (c Z ; Z .................................................................................. .................................................................................. (14) (14) (14) c=iPG* = 1,2, ...m ................................................................... (9) i ;iiZ j) ji).................................................................................. j)jangka maksimum keuntungan pendek untuk setiap set nilai (p, c’, Z). Dengan melihat LnExMN + β6 LnEdN + β7 i π π δXpada i persamaan dengan harga output maka: fungsi fungsi pada persamaan (13), (13), maka maka selanjutnya selanjutnya dapat dapat ditulis ditulis :output :output fungsi persamaan (13), selanjutnya dapat ditulis : Jika Jika persamaan Jika (10) (10) (10) ke (14) (14) kemaka (14) dinormalkan dengan dengan dengan harga harga harga output maka maka maka LnQTK δ1 KTR + δ2KB + δ3 Dengan persamaan menjadi : π * pada πpersamaan *= persamaan ------=menormalkan ------=ke G* =persamaan (c ,i dinormalkan G* ...,c (cdinormalkan ,im(9), ...,c ; selanjutnya Zmaka ,...,Z ; Z ,...,Z ) ................................................. ) ................................................. (15)+(15) fungsi pada persamaan (13), maka dapat ditulis : 1m 1n n Dengan menormalkan persamaan (9), maka persamaan menjadi : KSR + KBls + μ1 ......... (20) π ππ = PG* = PG* (c ; Z (c ) ; .................................................................................. Z ) .................................................................................. (14) (14) p p π i j i j m 4 π(c πi ;(cZ πi j;) Z.................................................................................. =π PG* (14) π* = ------= =PG* (14) j) .................................................................................. m π pF(X ................................... (10) 1 ,...,Xm ;Z1 ,... ,Zn) - ci’ Xi* πJika π* **=π *= =------------=pF(X ------=,...,X =G*G* = (c ,(14) ...,c ...,c (c ,dinormalkan ;m-Z;1Zdinormalkan ,...,Z ;iX=1Zi*1n,...,Z ) n)................................................. ................................................. (15) (15)(15) .............(15) iG* i,ke n) ................................................. π ------= ;Z(c ,... ,Znim ) ...,c cm1i’,...,Z ................................... (10) Jika persamaan persamaan (10) ke (14) dengan dengan harga harga output output maka maka 1(10) m 1 Fungsi Fungsi keuntungan Cobb-Douglas Cobb-Douglas merupakan merupakan fungsi fungsi harga harga dari dari input input p keuntungan Jika persamaan ke (14) dinormalkan dengan harga output maka i =1 Jika ke (14) dinormalkan dengan harga output maka LnπUTNPTM* = β8 + β9 LTmlut + β10LnAN p p (10) p(10) p persamaan πdengan +sehingga β11LnExMN + β LnEdN + variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan harga harga outputoutput dan sejumlah dan sejumlah input input tetap tetap sehingga dapatdapat ππ dengan πCobb-Douglas Fungsi Fungsi Fungsi keuntungan keuntungan keuntungan Cobb-Douglas Cobb-Douglas merupakan merupakan merupakan fungsi fungsi fungsi harga harga harga dari dari dari input input input Fungsi keuntungan Cobb-Douglas π * π * = ------= ------= G* = (c G* (c ...,c ; Z1m,...,Z ; ZZUOP ,...,Z ................................................. (15) (15) + δ KTR12+ δ KB + i, ...,c i,m 1,...,Z n) ................................................. n)) ................................................. π *π: π* * = ------= G* (c , ...,c ; (15) di mana dikenal sebagai fungsi keuntungan β LnQTK i m 1 n = fungsi ------=yang G*dari (cikecil. , ...,c Z1,...,Z ................................................. (15) 13 faktor-faktor 5 6 m ;diasumsikan n)yang mengatasi variasi variasi harga harga yang kecil. Bila Bila diasumsikan hubungan hubungan antara antara faktor-faktor di mengatasi mana :yang πmerupakan *yang dikenal sebagai fungsi keuntungan UOP harga input variabel p variabel variabel variabel yang dinormalkan dinormalkan dinormalkan dengan dengan dengan harga harga harga output output output dan dansejumlah dan sejumlah sejumlah input input input tetap tetap tetap sehingga sehingga sehingga dapat dapat pp δ7dapat KSR + δ8KBls + μ2 ....... (21) p dinormalkan dengan harga output kuantitas dan sejumlah Persamaan (10) dapat memecahkan optimal input variabel, yang Fungsi Fungsi keuntungan keuntungan Cobb-Douglas Cobb-Douglas merupakan merupakan fungsi fungsi harga harga dari dari input inputfungsi mengatasi mengatasi mengatasi variasi variasi variasi harga harga harga yang yang yang kecil. kecil. kecil. Bila Bila diasumsikan Bila diasumsikan diasumsikan hubungan hubungan hubungan antara antara antara faktor-faktor faktor-faktor faktor-faktor produksi produksi dengan dengan produksi produksi merupakan merupakan fungsi fungsi produksi produksi Cobb-Douglas, Cobb-Douglas, maka maka fungsi Fungsi keuntungan Cobb-Douglas merupakan fungsi harga dari input Persamaan (10) dapat memecahkan kuantitas optimal input variabel, yang Fungsi keuntungan Cobb-Douglas merupakan fungsi harga dari input input tetap sehingga dapat mengatasi harga dinyatakan sebagai Xi*, yaitu sebagai fungsi hargavariasi input variabel yang dinormalkan dan produksi produksi produksi dengan dengan dengan produksi produksi merupakan merupakan merupakan fungsi fungsi fungsi produksi produksi produksi Cobb-Douglas, Cobb-Douglas, Cobb-Douglas, maka maka fungsi fungsi fungsi dinyatakan sebagai Xproduksi yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang dinormalkan dan maka variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan dengan dengan harga harga output output dan dan sejumlah sejumlah input input tetap tetap sehingga sehingga dapat dapat i*, Bila keuntungan keuntungan yang yang dinormalkan dinormalkan ditulis ditulis sebagai sebagai berikut berikut : : Keterangan/ Explanation : yang kecil. diasumsikan hubungan antara faktorvariabel yang dinormalkan dengan harga dandan sejumlah input tetap sehingga dapat variabel yang dinormalkan dengan harga output sejumlah input tetap sehingga dapat kuantitas tetap, maka persamaannya menjadi : output kuantitas tetap, maka persamaannya : Bila αi αimenjadi faktor produksi dengan produksi merupakan fungsi keuntungan keuntungan keuntungan yang yang yang dinormalkan dinormalkan dinormalkan ditulis ditulis ditulis sebagai sebagai sebagai berikut berikut berikut : : : πUTNPM* : Pendapatan mengatasi mengatasi variasi variasi harga harga yang yang kecil. kecil. Bila diasumsikan diasumsikan hubungan hubungan antara antara faktor-faktor faktor-faktor π* π* = A Π = (C A *) Π (C Π *) (Z ) Π .......................................................................... (Z ) .......................................................................... (16) (16)usaha tangkap X = f i = 1,2, ..., m ............................................................. (11) mengatasi harga yang kecil. Bila diasumsikan hubungan antara faktor-faktor i i j j i *variasi i (c,Z) mengatasi kecil. Bila diasumsikan hubungan antara faktor-faktor Xi * produksi = fi (c,Z)variasi iαi=αiharga 1,2,αi..., myang ............................................................. (11) nelayan perahu motor yang Cobb-Douglas, maka fungsi keuntungan π*π*dengan π*=dengan =A AΠ=Π (C A(C Πproduksi (CΠi*)Π(Zmerupakan (Z (Z .......................................................................... (16) (16) (16) i*) i*) j)Πj).......................................................................... j) .......................................................................... produksi produksi produksi merupakan fungsi fungsi produksi produksi Cobb-Douglas, Cobb-Douglas, maka maka fungsi fungsi Operation income produksi dengan produksi merupakan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka fungsi dinormalkan/ yang dinormalkan ditulis sebagai berikut : produksi dengan produksi merupakan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka fungsi Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke (7), maka fungsi keuntungan Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke menurut (7),berikut maka fungsi keuntungan Dalam Dalam bentuk bentuk logaritma logaritma natural natural menurut Yotopoulus dan Lau dan (1971) Lau (1971) persamaan persamaan catch the fishers of out board menjadi keuntungan keuntungan yang yang dinormalkan dinormalkan ditulis ditulis sebagai sebagai : :Yotopoulus : n berikut keuntungan yang dinormalkan ditulis sebagai berikut menjadi keuntungan yang dinormalkan ditulis sebagai berikut : Dalam Dalam Dalam bentuk bentuk logaritma logaritma natural natural natural menurut menurut Yotopoulus Yotopoulus Yotopoulus dan dan Lau dan Lau(1971) Lau (1971) (1971) persamaan persamaan persamaan n menurut πbentuk = logaritma pF(X *,...,X * ; Z ,..., Z ) c ’ X * .......................................... (12) 1 m 1 n i i motor of normalized αi αi πdapat pF(X * ;Π Z1αi(Z ,...,Π ) .................................(15) -j) .......................................................................... ci’ Xi*i=1.......................................... (12) n(Z (16) dapat (16)π* ditulis : Π π*==ditulis A =1*,...,X (C:Π Π (C .......................................................................... (16)(16) (16) i*)m i*) j)Z(Z αi π* AA (C (16) (16)dapat (16) dapat dapat ditulis ditulis ditulis : : =atau := A π* Π i*) (Ci*)Π Πj)(Zi=1.......................................................................... (16) j) .......................................................................... πUTNPTM* : Pendapatan usaha tangkap atau m m n n nelayan perahu tanpa motor yang π = G (p,c , ...,c ; Z ,...,Z ) ............................................................. (13) mi m m 1logaritma nnatural menurut Dalam bentuk m nn n Dalam Dalam bentuk logaritma logaritma natural menurut menurut Yotopoulus Yotopoulus dan(13) dan Lau Lau Lau (1971) (1971) persamaan persamaan ==bentuk G (p,c ...,c ;logaritma Zα1+ ,...,Z )αC ............................................................. i, Ln m nnatural Ln π* Ln π* Ln A* = + A* * Ln * * Ln + C * β + * Ln β * ....................................................... Ln ....................................................... (17) (17) dinormalkan/Operation income Dalam bentuk natural menurut Yotopoulus dan (1971) persamaan i i i i j j Lnπ Lnπ* π* Ln = π* = Ln Ln A* = A* Ln + + A* α + * α Ln * Ln α C * C * Ln + * + C * β + * β Ln * Ln β * ....................................................... Ln ....................................................... ....................................................... (17) (17) (17) Dalam bentuk logaritma natural menurut Yotopoulus dan Lau (1971) persamaan i i i i i persamaan j j j Yotopoulusi=1dan (16) dapat i=1 iLau i=1 (1971) j=1j=1j=1j=1 j=1 catch the fishers of without motor (16)(16) (16) dapat dapat ditulis ditulis :: :: i=1 i=1 ditulis dapat ditulis (16) dapat ditulis of normalized Keterangan/ Keterangan/ Explanation Explanation Keterangan/ Keterangan/ Keterangan/ Explanation Explanation Explanation :: :: : : 7 m dinormalkan m n dengan n 7 π*π* π* π*:: keuntungan keuntungan : keuntungan :: keuntungan yang yang yang dinormalkan dinormalkan dengan dengan harga harga harga output/ output/ output/ normalized normalized normalized profit profit profit with with output with output output m dinormalkan n π* keuntungan yang yang dinormalkan dengan dengan harga harga output/ output/ normalized normalized profit profit with output with output β dan β : Intersep/konstanta/Intercep/ m 17 25 Ln π* Ln = π*Ln==A* Ln+A* A* +α+i*Ln α*i*C Ln C β +j* Ln β*j*n....................................................... Ln ........(16) ....................................................... (17)(17) (17) i* + i* + prices prices prices Ln π* Ln α Ln C * β Ln ....................................................... i i j prices prices Constanta Ln π* = i=1 Ln A* i=1 + αi* Ln j=1 Cj=1 i* + βj* Ln ....................................................... (17) i=1 i=1 j=1 j=1 A*A* A* A*:: intercep/ intercep/ : intercep/ :: intercep/ intercept intercept intercept A* intercep/ intercept intercept β18,…, β24 dan β26,…, β30 : Koefisien regresi Keterangan/ Explanation Explanation : : αKeterangan/ αi* Keterangan/ αi*: koefisien : koefisien : koefisien harga harga harga input input input variabel/ variabel/ variabel/ variable variable variable input input input prices prices prices coefficient coefficient coefficient i* Explanation : input Keterangan/ Explanation :variabel/ Explanation : αiπ* * απ* koefisien : koefisien harga harga input variabel/ variable variable input input prices prices coefficient coefficient i*:Keterangan/ variabel bebas/ Independent keuntungan yang yang dinormalkan dinormalkan dengan dengan harga harga output/ output/ normalized normalized profit profit with with output output βj*βj* π* βj*::koefisien :keuntungan koefisien koefisien input input input tetap/ tetap/ tetap/ fixed fixed fixed input input input coefficient coefficient coefficient :::keuntungan yang dinormalkan dengan harga output/ normalized profit with output : keuntungan yang dinormalkan dengan harga output/ normalized profit with output βC* koefisien koefisien input input tetap/ tetap/ fixed fixed input input coefficient coefficient π* : Keuntungan yang dinormalkan dengan harga variable regression coefficients j* C* βC* j*:π* prices : harga :prices harga : prices harga input input input variabel variabel variabel yang yang yang dinormalkan dinormalkan dinormalkan dengan dengan dengan harga harga harga output/ output/ output/ normalized normalized normalized variable variable variable prices C*A* C* : harga : harga input input variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan dengan dengan harga harga output/ output/ normalized normalized variable variable output/ Normalized profit with output prices A* :input intercep/ intercep/ intercept intercept input input with withoutput with output output prices prices prices , ..., δ16 : Koefisien variabel dummy/ A* :: intercep/ intercept 9 : tetap/ intercep/ intercept input with output with output prices prices ZαjiZ ::input input :koefisien input : koefisien input tetap/ tetap/ fixed fixed fixed input input input * j ααZ*i*j A* koefisien harga harga input input variabel/ variabel/ variable variable inputinput input prices prices coefficient coefficient A* : Intercep/ Intercept Coefficients of dummy variable : harga input variabel/ variable prices coefficient i : koefisien harga input variabel/ variable input prices coefficient i* Zjβj* βZβ*j*:α:input input tetap/ tetap/ fixed fixed input input koefisien ::koefisien koefisien input input tetap/ tetap/ fixed fixed input input coefficient coefficient α * : Koefisien harga input variabel/ Variable input PBnsn* : Harga bensin yang dinormalkan/ : input tetap/ fixed input coefficient j i : koefisien input tetap/ fixed input coefficient C* C* C*β :j*Fungsi harga :Fungsi harga input input variabel variabel yang yang dinormalkan dinormalkan dengan dengan harga harga output/ output/ normalized normalized variable variable Fungsi keuntungan keuntungan keuntungan yang yang yang dinormalkan dinormalkan dinormalkan yang yang yang diturunkan diturunkan diturunkan dari dari fungsi dari fungsi fungsi produksi produksi produksi CobbCobbCobbprices coefficient : harga input variabel yang dinormalkan dengan harga output/ normalized variable Gasoline prices were normalized C*inputinput :with harga input variabel with output output prices pricesyang dinormalkan dengan harga output/ normalized variable input with output prices Fungsi keuntungan keuntungan yang yang dinormalkan dinormalkan yang yang diturunkan diturunkan dari fungsi dari fungsi produksi CobbCobb-tanah yang βFungsi * : Koefisien input tetap/ Fixed input coefficient input withfixed output prices PMT* :produksi Harga minyak Douglas Douglas dapat dapat dapat digunakan digunakan digunakan karena karena karena memberikan memberikan memberikan nilai nilai elastisitas nilai elastisitas elastisitas input-output input-output input-output (peubah (peubah (peubah harga harga harga j input ZDouglas tetap/ tetap/ fixed input input j ZZj j Z:j input :: input tetap/ fixed input : input tetap/ fixed input dinormalkan/ Kerosene prices Harga input variabel yang dinormalkan dengan output output output dan danC* : input) dan input) input) yang yang yang lebih lebih lebih baik baik dibanding baik dibanding dibanding fungsi fungsi fungsi keuntungan keuntungan keuntungan translog translog translog (Kalirajan (Kalirajan (Kalirajan dan dan dan Douglas Douglas dapat dapat digunakan digunakan karena karena memberikan memberikan nilai elastisitas nilai elastisitas input-output input-output (peubah (peubah hargaharga are normalized harga output/ Normalized variable input with Fungsi Fungsi keuntungan keuntungan yang yang dinormalkan dinormalkan yang yang diturunkan diturunkan dari dari dari fungsi fungsi produksi produksi CobbCobbShand, Shand, Shand, 1981). 1981). 1981). output output dan input) dan input) yang yang lebih lebih baik dibanding baik dibanding fungsi fungsi keuntungan keuntungan translog translog (Kalirajan (Kalirajan dan(jam)/ dan Time fishing Fungsi keuntungan yang dinormalkan yang diturunkan fungsi Cobboutput prices Tmlut dari :produksi produksi Lama melaut Fungsi keuntungan yang dinormalkan yang diturunkan fungsi Cobb(hours) Douglas Douglas dapat dapat digunakan digunakan karena karena memberikan memberikan nilai nilai elastisitas elastisitas input-output input-output (peubah (peubah harga harga Z : Input tetap/ Fixed input Douglas dapat digunakan karena memberikan nilai elastisitas input-output (peubah harga j1981). Shand, Shand, 1981). Selanjutnya Selanjutnya Selanjutnya untuk untuk untuk menguji menguji menguji dan dan menganalisis dan menganalisis menganalisis faktor-faktor faktor-faktor faktor-faktor yang yang yang mempengaruhi mempengaruhi mempengaruhi Douglas dapat digunakan karena memberikan nilai elastisitas input-output (peubah harga output output dan dan input) input) yang yang lebih lebih baik baik dibanding dibanding fungsi fungsi keuntungan keuntungan translog translog (Kalirajan (Kalirajan dan dan output dan input) yang lebih baik dibanding fungsi keuntungan translog (Kalirajan dan besarnya besarnya besarnya pendapatan pendapatan pendapatan nelayan nelayan nelayan tangkap tangkap tangkap tradisional tradisional tradisional perahu perahu perahu motor motor motor dan dantanpa dan tanpa tanpa motor motor motor didi di dan output dan input) lebih baik dibanding fungsi keuntungan translog (Kalirajan Selanjutnya Selanjutnya untukyang untuk menguji menguji dan menganalisis dan menganalisis faktor-faktor faktor-faktor yang yang mempengaruhi mempengaruhi 79 Shand, Shand, 1981). 1981). Shand, 1981). wilayah wilayah wilayah pesisir pesisir pesisir pantai pantai pantai barat barat barat Kabupaten Kabupaten Kabupaten Barru Barru Barru sebagai sebagai sebagai determinan determinan determinan pendapatan pendapatan pendapatan digunakan digunakan digunakan Shand, 1981).
besarnya besarnya pendapatan pendapatan nelayan nelayan tangkap tangkap tradisional tradisional perahu perahu motormotor dan tanpa dan tanpa motormotor di di Selanjutnya Selanjutnya untuk untuk menguji menguji dan dan menganalisis menganalisis faktor-faktor faktor-faktor yangyang mempengaruhi mempengaruhi
Selanjutnya untuk menguji dandan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Selanjutnya untuk menguji menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi wilayah wilayah pesisir pesisir pantaipantai barat barat Kabupaten Kabupaten Barru Barru sebagai sebagai determinan determinan pendapatan pendapatan digunakan 8 8 8digunakan
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
AN ExMN
EdN
QTK
KTR
KB
KSR
KBls
μ3 dan μ4
: Umur nelayan (tahun)/ fishers Gujarati dan Porter (2009) dapat dirumuskan age (years) sebagai berikut : : Pengalaman sebagai nelayan ሺ݇ − ܵܵܧΤܵܵܧ Τሺ1 (tahun)/ Experience as fishers ݇ሻ− 1ሻ.................................(23) ܨℎ݅ݐ = ܨℎ݅ݐ = (year) ሺ݊ − ܴܵܵ Τܴܵܵ Τሺ݇ ݊ሻ− ݇ሻ : Pendidikan formal nelayan ݈ܾ݁ܽݐ ܨ = ሾሺ= ݇ −ሾሺ1݇ሻ− : ሺ1 ݊ሻ− ; ߙ݇ሿሻ; ߙ ሿ ....................(24) ݈ܾ݁ܽݐ ܨ : ሺ݇ ݊ሻ− (tahun)/ Fishers of formal education (years) Keterangan/ Explanation: : Tanggungan keluarga (jiwa)/ α : Tingkat signifikansi atau kesalahan tertentu/ family respontibility (people) Level of significance or specific fault Dummy perbedaan wilayah Dengan hipotesis/ With hyphotesis : nelayan/ Dummy of arrest H0 : β1 = β2 =... = βn = 0, artinya tidak terdapat regional difference pengaruh variabel independen ke-i secara : 1, untuk wilayah nelayan bersama-sama terhadap variabel dependen/ Kecamatan Tanete Rilau; 0, untuk Meaning that there is no influence of lainnya/ 1, for the territory of the independent variables to-i together on the District Tanete Rilau fishers; 0, dependent variable for the other H1 : Minimal salah satu/ Minimal of one ≠ 0, artinya : 1, untuk wilayah nelayan terdapat pengaruh variabel independen ke-i Kecamatan Barru ; 0, untuk secara bersama-sama terhadap variabel lainnya/ 1, for the territory of the dependen/ Meaning that there are influence District Barru fishers; 0, for the independent variable to-i together on the other dependent variable : 1, untuk wilayah nelayan Kecamatan Soppeng Riaja; 0, Pengujian terhadap koefisien regresi secara untuk lainnya/ 1,for the territory individu (parsial) digunakan uji t dengan tingkat of the District Soppeng Riaja kepercayaan tertentu. Menurut Gujarati dan Porter fishers; 0, for the other (2009) dengan rumus : : 1, untuk wilayah nelayan ߚ Kecamatan Balusu; ; 0, untuk ߚ............................................(25) ݐℎ݅= ݐ lainnya/ 1, for the territory of the ݐℎ݅ݐ ܵߚ= ܵߚ District Balusu fishers; 0, for the Τ ݈ܾ݁ܽݐ ݐ = ሺ݊ = − ݇ሺሻ݊; − ߙ ݇2ሻ; ߙΤ2 ...........................(26) other ݈ܾ݁ܽݐ ݐ : K e s a l a h a n . p e n g g a n g g u / Disturbance error
Keterangan/ Explanation : Adjusted R2 :. Koefisien determinasi yang disesuaikan / Adjusted coefficient of determination k : Jumlah variabel tidak termasuk intercep/ A variable amount does not include intercept n : Jumlah sampel/ Sample amount
Keterangan/ Explanation : βi : Koefisien regresi ke-i/ Regression coefficient to-i Sβi : Kesalahan standar koefisien regresi ke-i/ Standard errors of the regression coefficients to-i Dengan hipotesis/ With hyphotesis : H0 : βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel independen ke-i secara individu terhadap variabel dependen/ Meaning that there is no influence of independent variables to-i individually on the dependent variable H1 : βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel independen ke-i secara individu terhadap variabel dependen/ Meaning that there are influence independent variable to-i individually on the dependent variable
Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi secara bersama-sama digunakan uji-F dengan tingkat kepercayaan tertentu, yang menurut
Pengujian multikolinearitas digunakan metode variance inflation factor (VIF) yang menurut Gujarati dan Porter (2009) dirumuskan :
Pengukuran ketepatan atau kesesuaian model (goodness of fit) dilakukan dihitung melalui adjusted R2. Menurut Gujarati dan Porter (2009) dirumuskan sebagai berikut :
Ajusted R2 = 1 - (1- R2)
80
(n - 1) (k - 1)
.................(22)
terhadap variabel dependen / Meaning that there are influence independent
terhadap variabel dependen Meaning variable that there are influence independent variable to-i individually on the /dependent variable to-i individually on the dependent variable
Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
Pengujian multikolinearitas digunakan metode variance inflation factor (VIF) yang
Pengujian multikolinearitas digunakan metode variance inflation factor (VIF) yang
menurut Gujarati dan Porter (2009) dirumuskan :
menurut Gujarati dan Porter 1 (2009) dirumuskan : ܸ= ܨܫ
ܸ= ܨܫ
1
−1ܴଶ
1 − ܴଶ
motor maupun perahu tanpa motor saat musim penangkapan per trip.
.....................................(27) …… … … … … … … … … … … … … … … . . (27)
… … … … … … … … … … … … … … … … . . (27)
Selain itu penyediaan biaya juga menentukan melaut-tidaknya nelayan untuk melakukan variabel independen atau koefisien determinasi variabel bebas independen lainnya. Selanjutnya jika berimplikasi ada-tidaknya determinasi antar a variabel bebas keauxiliary -j dengan penangkapan sehingga dari regresi antara variabel atau koefisien R2j diperoleh antara variabel bebas ke-j dengan variabel bebas pendapatan usaha dari tangkapnya. Dengan biaya nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Lain halnyaSelanjutnya p engujianjika lainnya. Selanjutnya jika nilai lebih kecil dari 10 dengan variabel bebas lainnya. determinasi antar a variabel bebas ke -j VIF penangkapan yang besar belum tentu memberikan maka tidak terdapat multikolinearitas. Lain halnya heteroskedastisitas (heteroscedasticity) yang dilakukan dengan jaminan park test. Menurut Park kepastian akan memperoleh hasil nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Lain halnya pnelayan engujian pengujian heteroskedastisitas (heteroscedasticity) tangkapan yang banyak karena (1966:891) serta dandengan Porter (2009:289) bahwaPark varian variabel gangguan yang Park dipengaruhi oleh yangGujarati dilakukan parkyang test. dilakukan Menurut heteroskedastisitas (heteroscedasticity) dengan park test. Menurut musim (penangkapan dan paceklik). Hal ini terlihat (1966:891) serta Gujarati dan Porter (2009:289) tidak konstan atau masalah hetero skedastisitas muncul karena residual tidak tergantung dari rata-rata biaya penangkapan tertinggi nelayan 1966:891) serta Gujarati Porter (2009:289) bahwa varian dan variabel gangguan yang tidakbahwa konstanvarian variabel gangguan yang perahu motorgangguan terdapat di Kecamatan Soppeng Riaja dari variabel independen yang ada dalam model. Bentuk fungsi variabel atau masalah masalah heteroskedastisitas muncul karena idak konstan atau hetero skedastisitas muncul karena residualLawallu tidak tergantung Kelurahan sebesar Rp. 84 ribu/trip dengan residual tidak tergantung dari variabel independen sebagai berikut : pendapatan setelah bagi hasil dengan pedagang dari variabel independen yang ada dalam model. Bentuk fungsi variabel gangguan yang ada dalam ଶ ଶ model. Bentuk fungsi variabel (pabalu’ balle sebagai pemberi modal/ ln ߪ +berikut ߚ ln ܺ :+ ݒ … … … … … … … … … … …pengumpul … (28) ln ߪ =sebagai gangguan sebagai berikut : pinjaman dengan potongan harga dari hasil penjualan tangkapan sebesar 10 persen), yaitu ଶ ln ߪଶdapat + ߚ ln ܺ + ݒ …...................(28) … … …varian … … …variabel … … … …gangguan … (28) ln ߪ(28) =tidak Persamaan digunakan ketika σi2) tidak(Tabel 2). sebesar Rp 482( ribu/trip
R2j
diperoleh regresi antara auxiliary antaraindependen atau koefisien diperolehRdari regresi dari auxiliary variabel 2 j
regresi sebagai diketahui sehingga Park menyarankan menggunakan residual ( êi2) hasil Persamaan (28) tidak dapat digunakan Penerimaan dari hasil tangkapan hanya 2 ketikaê varian variabel gangguan (σi2) tidak diketahui (28) tidak dapat digunakan ketika varian variabel ( σi2) tidak Rp 571gangguan ribu/trip dengan total hasil tangkapan berikut : proxy Persamaan dari residual i sebagai sehingga Park menyarankan menggunakan residual
15,36 kg yang terdiri dari Kakap Merah regresi sebagai diketahui sehingga Park menyarankan menggunakan residual sebesar ( êi2) hasil (êi2) hasil regresi sebagai proxy dari residual êi2 11 4,67 kg, dan kuwe 6,96 kg, Kerapu Sunu 2 sebagai berikut : proxy dari residual êi sebagai berikut : 3,73 kg. Bila dibandingkan dengan nelayan perahu motor
tempel Kecamatan Balusu Kelurahan 11 selama satu kali biaya yang dikeluarkan +…ݒ…………………………………………………………. … …melaut . . (30) lebih kecil, yaitu Rp.72 ribu/trip dengan ln ݒ ܺ … . (30) = ߙ +=ߚߙln+ܺߚ + ......................................(30) pendapatan setelah bagi hasil dengan pabalu’balle sebesar Rp.580 ribu/trip (Tabel 1) dengan hasil tangkapan sebesar 18,91 kg (Kakap Merah 10,78 ada tidaknya masalah berdasarkan Keputusan adaKeputusan tidaknya masalah heteroskedastisitas uji estimator Keputusan ada tidaknya masalah heteroskedastisitas berdasarkan uji estimator kg, Kerapu Sunu 5,13 kg, dan Kuwe 3 kg). Lain heteroskedastisitas berdasarkan uji estimator2 2 β) dalam persamaan (dan 29) (persamaan dan d engan meregres êi dengan masing -masing nelayan perahu (β)( 29) dalam (29) dan (30) alam persamaan 30) (d30) engan meregres Ln dengan êLn masing -masing Ln Ln tanpa motor rata-rata i denganhalnya 2 biayadan penangkapan terendah dari Kecamatan meregres Ln êi dengan masing-masing Ln variabel ariabel independen. Selanjutnya (1966) Gujarati Porter (2009) bel independen. Selanjutnya Park Park (1966) sertaserta Gujarati dan Porter (2009) Mallusetasi Desa/Kelurahan Kupa sebesar independen. Selanjutnya Park (1966) serta Gujarati mengemukakan jika koefisien ( β) tidak signifikan melalui uji t maka dapat disimpulkan Rp 13 ribu/trip dengan pendapatan setelah bagi emukakan jika dan koefisien β) tidakmengemukakan signifikan melalui t maka dapat disimpulkan Porter( (2009) jika uji koefisien hasil sebesar Rp 182 ribu/trip (dengan potongan (β) tidak signifikanatau melalui uji t maka dapat dak terdapat heteroscedasticity homoscedasticity karena varian residualnya erdapat heteroscedasticity atau homoscedasticity karena varian residualnya tidak tidak harga dari hasil penjualan tangkapan sebesar disimpulkan tidak terdapat heteroscedasticity atau ergantung dari variabel independen, sebaliknya jika β signifikan secara statistik ntung dari variabel independen, sebaliknya β signifikan statistik makamaka biaya tertinggi terdapat 5 persen). Sedangkan homoscedasticity karena varianjika residualnya tidak secara pada nelayan Kecamatan Tanete Rilau sebesar tergantung dariheteroscedasticity variabel independen, sebaliknya model mengandung karena besar kecilnya varian residual l mengandung unsurunsur heteroscedasticity karena besar kecilnya varian residual Rp 17 ribu/trip, akan tetapi penerimaan yang jika β signifikan secara statistik maka model ditentukan variabel independen. ukan oleh oleh variabel independen. diperoleh sangat tinggi dibandingkan kecamatan/ mengandung unsur heteroscedasticity karena kelurahan lainnya, yaitu sebesar Rp 281 ribu/trip besar kecilnya varian residual ditentukan oleh dari total hasil tangkapan sebesar 11,96 kg berupa variabel independen. kakap merah 4,33 kg, kuwe 3,17 kg, dan tembang 4,56 kg. HASIL DAN PEMBAHASAN ଶ ଶ ln ݒ ܺ … +…ݒ………......................(29) ……………………………………………(29) …Takalasi … (29) ln êଶ ln = êln ߪ=ଶ ln + ߪߚ ln+ܺߚ +
HASIL PEMBAHASAN L DANDAN PEMBAHASAN
Selanjutnya rata-rata pendapatan usaha Besarnya Perbedaan Pendapatan Nelayan tangkap nelayan, baik nelayan perahu motor Besarnya Perbedaan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Tangkap Tradisional rnya Perbedaan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional maupun nelayan perahu tanpa motor untuk setiap trip setelah bagi hasil dengan pabalu’balle di kelima Pendapatansalah merupakan salah satuuntuk indikator Pendapatan merupakan satu indikator mengukur tingkat Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kecamatan pada Kabupaten Barru, yaitu nelayan untuk mengukur tingkat kesejahteraan. Pendapatan perahu motor sebesar Rp. 468 ribu/ trip saat musim esejahteraan. Pendapatan usaha nelayan tangkap merupakan selisih antara penerimaan usaha nelayan tangkap merupakan selisih antara ahteraan. Pendapatan usaha nelayan tangkap merupakan selisih antara penerimaan penangkapan dan nelayan perahu tanpa motor penerimaan dengan biayar-benar penangkapan yang dengan penangkapan dikeluarkan nelayan perahu an biayabiaya penangkapan yangyang benabena r-benar dikeluarkan oleh oleh nelayan perahu motormotor Rp.191 ribu/trip. benar-benar dikeluarkan oleh nelayan perahu
maupun perahu musim penangkapan per trip. un perahu tanpatanpa motormotor saat saat musim penangkapan per trip.
Selain itu penyediaan menentukan melaut-tidaknya -tidaknya nelayan Selain itu penyediaan biayabiaya juga juga menentukan melaut nelayan untukuntuk melakukan penangkapan sehingga berimplikasi -tidaknya pendapatan usaha ukan penangkapan sehingga berimplikasi ada ada -tidaknya pendapatan usaha da rida ri
81
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
Merujuk pada kecamatan, pendapatan tertinggi nelayan perahu motor terdapat pada Kecamatan Balusu Kelurahan Takalasi sebesar Rp. 580 ribu/trip dan terendah sebesar Rp. 418 ribu/ trip terdapat di Kecamatan Tanete Rilau. Berbeda dengan nelayan perahu tanpa motor, justru pada Kecamatan Rilau mempunyai pendapatan tertinggi Rp. 250 ribu/trip dibandingkan kecamatan lainnya (Tabel 2). Tingginya pendapatan usaha tangkap nelayan (perahu motor dan perahu tanpa motor) menunjukkan selain potensi sumberdaya ikan di Perairan Selat Makassar berbatasan dengan wilayah pesisir barat relatif lebih subur juga banyak memiliki alat tangkap seperti pancing rawai tetap (set long line). Selain itu besarnya pendapatan usaha tangkap nelayan sangat tergantung saat musim penangkapan serta bagi hasil dari pedagang pegumpul (pabalu’balle, sebagai juragan sendiri karena adanya pinjaman yang bersifat mengikat nelayan dengan potongan harga dari hasil penjualan ikan tangkapan sebesar 5 persen untuk nelayan perahu motor tempel dan nelayan perahu
tanpa motor sebesar 10 persen di wilayah pesisir pantai barat Kabupaten Barru. Hasil penelitian Rahim (2010) di Sulawesi Selatan (Kabupaten Barru, Jeneponto, dan Sinjai) menemukan rata-rata pendapatan usaha tangkap nelayan, baik nelayan perahu motor maupun nelayan perahu tanpa motor untuk setiap trip di ketiga kabupaten atau wilayah pesisir Sulawesi Selatan bervariasi, yaitu baik nelayan perahu motor dan tanpa motor wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Jeneponto lebih besar dari pendapatan usaha tangkap nelayan di wilayah pesisir barat Kabupaten Barru dan pesisir timur Sinjai saat musim penangkapan. pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor sebesar Rp. 552 ribu/ trip dan nelayan perahu tanpa motor Rp. 193 ribu/ trip. Dibandingkan penelitian Kambuaya (2003) di wilayah Papua, rata-rata pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor sebesar Rp. 432.566/ trip dan nelayan perahu tanpa motor Rp. 255.560/ trip. Sedangkan penelitian Thalib (2001) di pesisir barat (Kota Makassar dan Kabupaten Takalar) rata-rata pendapatan usaha nelayan perahu motor sebesar Rp. 137.750/ trip.
Tabel 2. Rata-rata Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Perahu Motor Tempel dan Perahu Tanpa Motor di Wilayah Pesisir Pantai Barat Kabupaten Barru. Table 2. Income Average of Traditional Fishers Catch Paste Outboard Motor and without motor Coastal West Coast Barru. Nelayan Perahu Motor/ Fishers of Outboard Motor No. 1. 2. 3. 4. 5.
Desa/ Kelurahan/ Village
Kecamatan/ Districts Tanete Rilau Barru Soppeng Riaja Balusu Mallusetasi
Tanete S. Binangae Lawallu Takalasi Kupa
Rerata/ Average
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Desa/ Kelurahan/ Village
Kecamatan/ Districts Tanete Rilau Barru Soppeng Riaja Balusu Mallusetasi
Tanete S. Binangae Lawallu Takalasi Kupa
Rerata/ Average
543,004 609,221 571,250 716,718 583,544
77,750 74,973 84,333 72,000 80,982
Sebelum Bagi Hasil/ Share Before (Rp/ Trip) 465,254 534,247 486,916 644,718 502,562
598,102
78,028
520,073
Penerimaan/ Revenue (Rp/Trip)
Biaya/ Cost (Rp/ Trip)
418,728 480,822 482,047 580,246 452,305 468,066
Nelayan Perahu Tanpa Motor/ Fishers of Without Motor
281,083 235,333 198,525 225,625 205,426
17,333 14,333 13,150 16,500 13,088
Sebelum Bagi Hasil/ Share Before (Rp/ Trip) 263,750 221,000 185,375 209,125 192,338
215,368
13.815
201,552
Penerimaan/ Revenue (Rp/Trip)
Biaya/ Cost (Rp/ Trip)
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015/ Source: Primary Data Processed, 2015
82
Setelah Bagi Hasil/ Share After (Rp/Trip)
Setelah Bagi Hasil/ Share After(Rp/Trip) 250,562 209,950 176,106 198,668 182,721 191,474
Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
Determinan Tradisional
Pendapatan
Nelayan
Tangkap
Hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF tidak menunjukkan atau mengindikasikan terjadi multikolinearitas atau kolinearitas ganda, yaitu nilai VIF lebih kecil dari 10 (Tabel 3). Sedangkan pada uji heteroskedastisitas menggunakan juga park test dan menghasilkan nilai koefisien (β) tidak signifikan maka dapat disimpulkan tidak terdapat heteroscedasticity (Tabel 3). Pengujian ketepatan model atau kesesuaian model (goodness of fit) dari nilai adjusted R2 menunjukkan variabel independen pada model fungsi pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor tempel dan perahu tanpa motor yang disajikan dapat menjelaskan masing-masing sebesar 71,8
persen dan 64,2 persen artinya besarnya persentase sumbangan variabel bebas terhadap variasi (naikturunnya) variabel tidak bebas sedangkan lainnya masing-masing sebesar 28,2 persen dan 35,8 persen merupakan sumbangan dari faktor lainnya yang tidak masuk dalam model (Tabel 3). Selanjutnya uji-F menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor tempel dan perahu tanpa motor signifikan berpengaruh pada tingkat kesalahan 1 persen (Tabel 4). Hal tersebut dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan. Selanjutnya pengaruh secara individu dari masing-masing variabel independen terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan digunakan uji-t (Tabel 4).
Tabel 3. Hasil Uji Mulikolinearitas dan Heteroskedastisitas terhadap Fungsi Pendapatan Usaha Tangkap Nelayan Perahu Motor Perahu tanpa Motor di Wilayah Pesisir Pantai Barat Kabupaten Barru, 2015. Table 3. Test Results Multicollinearity and Heteroskedastisitas Against Income Capture Function Fishersout Board Motor and Without Motor Coastal West Coast Barru, 2015.
Variabel Independen/ Independent Variable Harga bensin yang dinormalkan/ Gasoline prices were normalized Harga minyak tanah yang dinormalkan/ kerosene prices are normalized Lama melaut/ Fishing time Umur nelayan/ Fisherman age Pengalaman melaut/ Fishing experience Pendidikan formal/ Formal education Tanggungan keluarga/ Family respontibility Dummy Kecamatan Tanete Rilau/ Dummy of Tanete Rilau District Dummy Kecamatan Barru/ Dummy of Tanete Barru Dummy Kecamatan Soppeng Riaja/ Dummy of Soppeng Riaja District Dummy Kecamatan Balusu/ Dummy of Balusu District
Perahu Motor/ Outboard Motor VIF
Koef. (β) Park
Perahu tanpa Motor/ Without Motor Koef. (β) Park
VIF
7,030
0.185 ns
-
-
6,684
0.337 ns
-
-
1,473 4,466 5,565 8,482 1,558 2,003
-7.783E-5 ns 0.000 ns 0.001 ns -0.016 ns 0.000 ns 0.000 ns
1.333 3.099 3.066 1.232 1.421 1.486
-0.014 ns -0.007 ns -0.001 ns 0.029 ns 0.053 ns 0.000 ns
1,544
0.000 ns
1.186
0.000 ns
1,398
0.000 ns
1.304
0.000 ns
1,236
0.000 ns
1.113
0.000 ns
Sumber : Analisis Data Primer Setelah diolah, 2015/ Source: Primary Data Analysis Once processed, 2015 Keterangan/Explanation: - Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas, Sebaliknya jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas/ If the VIF value is less than 10 then there is no multicollinearityconversely If the value of VIF is greater than 10 then there multikolinearity - ns = tidak signifikan; jika nilai β tidak signifikan, maka tidak terdapat heterokedatisitas sebaliknya jika nilai β signifikan, maka terdapat heterokedatisitas/ ns = not significant; if the value of β not significant, then there is no heterokedatisitas otherwise if β value significantly, then there heteroskedastisitas
83
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
Tabel 4. Analisis Determinan Pendapatan Usaha Tangkap Nelayan Perahu Motor dan Perahu tanpa Motor di Wilayah Pesisir Pantai Barat Kabupaten Barru, 2015. Table 4. Determinants Analysis of Operating Income Capture Fishers and Outboard Motor and without motor Coastal West Coast Barru, 2015. Variabel Independen/ Independent Variable
T.H
Harga bensin yang dinormalkan/ Gasoline prices were normalized Harga minyak tanah yang dinormalkan/ kerosene prices are normalized Lama melaut/ fishing time Umur nelayan/ fishers age Pengalaman melaut/ fishing experience Pendidikan formal/ formal education Tanggungan keluarga/ family respontibility Dummy Kecamatan Tanete Rilau/ Dummy of Tanete Rilau District Dummy Kecamatan Barru/ Dummy of Tanete Barru Dummy Kecamatan Soppeng Riaja/ Dummy of Soppeng Riaja District Dummy Kecamatan Balusu/ Dummy of Balusu District Intersep/Konstanta/ Intercep/ constanta F Hitung/ F test Adjusted R2 n
Perahu Motor/ Outboar Motor Koef (β)
Perahu tanpa Motor/ Without Motor
t Hit.
Koef (β)
t Hit.
-
-1.043***
5.796
-
-
-
0.534***
-2.659
-
-
+ + + +
0.079** 0.729** -0.375** 0.572 ns 0.083 ns 0.126 ns
1.958 2.213 -2.020 0.954 0.821 0.957
-0.032*** -0.923*** 0.410** 0.125 ns -0.006 ns 0.055***
-4.170 -2.480 2.060 1.221 -0.055 3.397
+
-0.208**
1.038
0.136 ns
1.300
+
0.031 ns
-2.236
-0.121 ns
-1.381
+
0.000 ns
-0.006
0.039 ns
0.252
0,080
4.638
32.016
17.501
0.718
0.642
69
38
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2015/Source: Primary Data After Processed, 2015 Keterangan/Explanation : *** = Signifikan tingkat kesalahan 1 persen (0,01), atau tingkat kepercayaan 99 persen/ Significant of mistake level 1 persen (0,01), or mount the belief 99 persen ** = Signifikan tingkat kesalahan 5 persen (0,05), atau tingkat kepercayaan 95 persen Significant of mistake level 5 persen ( 0,05), or mount the belief 95 persen ns = Tidak signifikan/ Not significant T.H = Tanda Harapan/ Expectation sign
Variabel Harga Bensin variabel harga bensin sebagai variable input (input variabel) di Sulawesi Selatan berpengaruh negatif dan nyata pada tingkat 1 persen, artinya telah sesuai dengan teori atau nilai harapan bertanda negatif, yaitu jika terjadi peningkatan harga bensin maka akan menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor baik per trip maupun per tahun. Merujuk pada harga bensin masing-masing kabupaten sampel. Nelayan perahu motor memperoleh harga bahan bakar bensin dari SPBU di sekitar pendaratan ikan dan pedagang di Kabupaten Sinjai antara Rp 6.500,00 sampai dengan Rp 7.500,00/liter. Menurut Kusnadi (2009) secara umum baik nelayan modern maupun 84
nelayan tradisional seperti nelayan motor tempel sekitar 75 persen biaya operasional diperuntukkan untuk bahan bakar minyak (BBM). Begitu pula yang ditemukan oleh Wiyono (2013) hampir 50 persen biaya penangkapan nelayan Bubu di Muara Angke diperuntukan pada harga BBM. Variabel Harga Minyak Tanah Determinan Pendapatan Nelayan
sebagai
Variabel harga minyak tanah berpengaruh nyata secara positif terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan per trip dan per tahun perahu motor pada tingkat kesalahan 1 persen, artinya jika terjadi kenaikan harga minyak tanah, maka pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor per trip
Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
maupun per tahun akan meningkat pula selama musim penangkapan. Hal ini telah bertentangan dengan tanda harapan negatif, yaitu jika terjadi kenaikan harga minyak tanah, maka pendapatan usaha tangkap nelayan per trip maupun per tahun akan menurun. Hal ini sejalan dengan penelitian (Rahim, 2010) di Sulawesi Selatan menemukan harga bensin berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tangkap. Kejadian berpengaruh positif terjadi karena banyaknya pemakaian bahan bakar minyak tanah dalam mencapai fishing ground selama melaut yaitu 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) hari. Kemudian harga minyak tanah diperoleh dari pedagang antara Rp 5.000 sampai dengan Rp. 6.000/ trip. Hal ini yang dapat meningkatkan pendapatan usaha tangkap nelayan. Selain itu pengaruh positif terjadi karena penerimaan atau pendapatan kotor yang diperoleh sebesar 598 ribu/ trip. Variabel Lama Melaut Lamanya melaut nelayan dalam menangkap ikan setiap tripnya berpengaruh nyata secara positif pada tingkat kesalahan 5 persen terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Hal ini telah sesuai dengan tanda harapan, yaitu jika nelayan perahu motor melaut dalam waktu yang lama maka pendapatan nelayan akan meningkat. Berbeda halnya pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor berpengaruh negatif pada tingkat kesalahan 1 persen. Artinya jika nelayan perahu tanpa motor melaut dalam waktu yang lama dalam menangkap ikan, maka pendapatan usaha tangkapnya menurun. Hal ini berbeda dengan tanda positif yang diharapkan, yaitu semakin lama nelayan melaut maka pendapatan hasil tangkapan akan meningkat pula akibat meningkatnya hasil tangkapan nelayan. Keadaan dari pengaruh negatif ini dapat saja terjadi karena selain jarak tangkap fishing ground lebih jauh sehingga biaya operasional meningkat, terutama pemakaian bensin meningkat. Hal ini menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan. Berbeda dengan penelitian Harahap (2003) di Medan, bahwa lama melaut berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan nelayan di Desa Bagan Deli dan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan. Rata-rata lama melaut nelayan perahu motor tempel Kabupaten Barru antara 7 sampai dengan 17 jam sedangkan nelayan perahu tanpa motor 4 sampai dengan 8 jam. Rendahnya jam
melaut nelayan perahu tanpa motor karena hanya menggunakan layar untuk mencapai fishing ground. Variabel Umur Nelayan Variabel umur nelayan perahu motor di wilayah pesisir pantai Sulawesi Selatan berpengaruh nyata positif pada tingkat kesalahan 5 persen, artinya meningkatnya umur nelayan akan meningkatkan pendapatan per trip selama musim penangkapan. Hal ini bertentangan dengan tanda harapan yang negatif, yaitu jika umur nelayan bertambah, maka pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor menurun akibat dari menurunnya produktivitas nelayan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Rahim (2011) di Kabupaten Pangkep, umur berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor tempel. Pada wilayah penelitian pengaruh positif dari peningkatan umur nelayan responden masih meningkatkan produktivitasnya karena selain mengetahui teknik penangkapan saat melaut juga termotivasi untuk memenuni kebutuhan keluarga. Pada masing-masing kabupaten sampel umur nelayan ≥ 60 tahun masih aktif melaut dalam menangkap ikan. Lain halnya pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor dipengaruhi secara negatif pada tingkat kesalahan 5 persen yang telah sesuai dengan tanda harapan, yaitu jika terjadi penambahan umur nelayan maka pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor menurun. Variabel Pengalaman Melaut Pengalaman melaut berpengaruh negatif pada pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor dan positif pada pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor masing-masing pada tingkat kesalahan 5 persen. Pengaruh positif diartikan bahwa pengalaman melaut selama bertahun-tahun akan meningkatkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor. Hal ini sejalan dengan penelitian Primyastanto et al. (2013) bahwa pengalaman melaut juga berpengaruh positif terhadap perubahan pendapatan nelayan Payang di Selat Madura. Selanjutnya pengaruh negatif diartikan bahwa walaupun mempunyai pengalaman bertahun-tahun justru terjadi penurunan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Hal ini dapat terjadi jika nelayan melaut saat terjadi bulan terang yang dapat mengurangi produksi hasil tangkapannya. Rata-rata pengalaman melaut nelayan perahu motor 18 tahun, sedangkan nelayan perahu tanpa motor 25 tahun. 85
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
Variabel Tanggungan Keluarga Lain halnya variabel jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap pendapatan baik nelayan perahu motor maupun nelayan perahu tanpa motor. Hal ini pula sejalan dengan penelitian Harahap (2003) di Perairan Kota Medan bahwa jumlah tanggungan tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan tradisional, serta tidak sejalan dengan penelitian Rahim (2010) di Sulawesi Selatan bahwa tanggungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan. Variabel Pendidikan Karakteristik responden nelayan perahu motor lain seperti pendidikan nelayan dalam hal ini lamanya pendidikan formal yang pernah ditempuh nelayan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan dari seluruh wilayah sampel penelitian. Keadaan ini dapat terjadi karena pengetahuan turun-temurun dari orang tuanya dapat menjadi pengetahuan dalam menjalani profesinya sebagai nelayan Sulawesi Selatan. Hal ini sejalan pula dengan penelitian Harahap (2003) bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan tradisional di perairan Kota Medan. Variabel Dummy Perbedaan Wilayah Dummy perbedaan wilayah penangkapan berpengaruh negatif terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor serta pengaruh positif terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor di wilayah penangkapan pada perairan Kabupaten Barru pada tingkat kesalahan 5 persen dan 10 persen. Pengaruh negatif dummy kecamatan Kecamatan Barru dengan tingkat kesalahan 5 persen tidak sesuai dengan tanda harapan, yaitu dapat diartikan pendapatan nelayan perahu motor di Kecamatan Barru lebih kecil dari pendapatan nelayan perahu motor kecamatan lainnya (Soppeng Riaja dan Balusu). Hal ini telah sesuai secara aktual (Tabel 4). Rata-rata pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor Kecamatan Barru sebesar Rp. 480 ribu/trip lebih kecil dari nelayan perahu motor Kecamatan Soppeng Riaja Rp. 482 ribu/trip dan Balusu Rp. 580 ribu/trip (Tabel 2). Walaupun hasil tangkapan (nelayan Kecamatan Barru) sebesar 16,13 kg/trip lebih besar dari nelayan perahu motor Kecamatan Soppeng Riaja sebesar 14,41 kg/trip. Rata-rata hasil tangkapan yang diperoleh setiap penangkapan berupa kakap merah, kerapu, dan kuwe.
86
Lain halnya pengaruh positif pada pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor, yaitu dummy Kecamatan Tanete Rilau lebih besar dari kecamatan lainnya (Barru, Soppeng Riaja, Balusu, dan Mallusetasi). Hal ini telah sesuai dengan tanda harapan dan secara aktual (Tabel 4). Selanjutnya rata-rata pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp. 250 ribu/trip lebih besar dari nelayan perahu tanpa motor kecamatan lainnya (Barru sebesar Rp. 209 ribu/trip, Soppeng Riaja Rp. 176 ribu/ trip, Balusu Rp. 198 ribu/trip, dan Mallusetasi Rp. 182 ribu/trip) (Tabel 2). Begitu pula hasil tangkapan nelayan perahu tanpa motor Kecamatan Tanete Rilau sebesar 12,06 kg/trip lebih besar dari nelayan kecamatan lainnya (Kecamatan Barru 11,08 kg/trip, Soppeng Riaja 9,40 kg/trip, Balusu 10 kg/trip, dan Mallusetasi 9,77 kg/trip). Rata-rata hasil tangkapan yang diperoleh setiap penangkapan berupa kakap merah, kerapu, dan tembang. Berdasarkan hasil analisis regresi (Tabel 4) maka dihasilkan persamaan regresi berikut : In πUTNPM* = 0.080 - 1043 In PBnsn* + 0,534 In PMT* + 0,079 In Tmlut + 0-,729 In AN - 0,375 In ExMN + 0,572 In EdN + 0,083 In QTK + 0,126 KTR - 0,208 KB + 0,031 KSR + 0,000 KBls + µ3 ...........................(31) In πUTNPM* = 4,638 - 0,032 In Tmlut - 0,923 In An + 0,410 In ExMn + 0,125 In Edn - 0,006 In QTK + 0,055 KTR + 0,136 KB - 0,121 KSR - 0,039 KBls + µ4 ...................(32) Dari persamaan (31) dan (32) maka persamaan tersebut diubah kembali dalam fungsi produksi Cobb-Douglas dengan meng-anti Ln kan sebagai berikut : πUTNPM * = anti In 0,080 PBnsn*-1,043 pmt*0,534 Tmlut0,079 AN0,729 ExMN -0,375EdN0,72 QTK0,083 KTR0,126 KB-0,208KSR0,031KBls0,000µ3 ................(33)
= -2,525 PBnsns*-1,043 PMT*-0,534 Tmlut-0,079 AN0,729 ExMN-0,375 EdN0,572 QTK0,083 KTR0,126 KB-0,208 KSR0,31 KBls0,000 µ3 .....................................(34)
πUTNPM * = anti In 4,638 Tmlut -0,032 AN -9234 ExMN 0,419 EdN0, 129 QTK -0,006KTR 0,055 KB0,136 KSR-0,121 KBls-0,039µ4 ........................(35)
Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir ....................... (Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti)
= 103,337 Tmlut -0,032 AN -0,923 ExMN 0,410 EdN 0,125 QTK -0,006 KTR 0,055 KB 0,136 KSR -0,121 KBls 0,039 µ4 ..............................(36)
motor) maupun khususnya nelayan tradisional (perahu motor tempel dan perahu tanpa motor)
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Kesimpulan
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru yang telah memberikan data sekunder dan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) telah memberikan bantuan dana penelitian pada skim penelitian hibah fundamental sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar terutama baik pengumpulan data primer maupun data sekunder.
Penelitian ini menemukan bahwa pendapatan nelayan tangkap tradisional perahu motor tertinggi terdapat di Kecamatan Balusu dan terendah di Kecamatan Tanete Rilau. Sedangkan nelayan perahu tanpa motor pendapatan usaha tangkapnya tertinggi pada Kecamatan Tanete Rilau dan terendah Kecamatan Soppeng Riaja. Hal ini terjadi karena tingginya hasil tangkapan saat musim penangkapan sehingga berdampak pada pendapatan dari usaha tangkapnya. Pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor dipengaruhi secara positif oleh harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan, serta secara negatif oleh harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah berupa Kecamatan Barru, sedangkan yang tidak berpengaruh nyata adalah pendidikan formal, tanggungan keluarga, wilayah Kecamatan Tanete Rilau, Soppeng Riaja, dan Balusu. Sedangkan pengalaman melaut dan wilayah Kecamatan Tanete Rilau berpengaruh negatif terhadap pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor, sedangkan yang tidak berpengaruh nyata adalah pendidikan formal, tanggungan keluarga, wilayah Kecamatan Barru, Soppeng Riaja, dan Balusu. Implikasi Kebijakan Dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tangkapnya nelayan tradisional diperlukan adanya dukungan armada laut dan alat tangkap sehingga dari jumlah nelayan yang ada dapat meningkatkan jumlah trip penangkapan. Untuk itu diperlukan adanya bantuan berupa peningkatan armada laut berkekuatan Gross Tonase (GT) untuk mencapai fishing ground pada Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) yang lebih jauh, seperti 6 sampai dengan 12 mil sehingga dari peningkatan jumlah tripnya akan lebih meningkatkan hasil tangkapannya. Hal ini juga telah mengacu pada program pemerintah tahun 2010 melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu revolusi biru sebagai grand strategy dalam melaksanakan restrukturisasi armada laut nasional untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha dari tangkapan baik nelayan modern (kapal
DAFTAR PUSTAKA Acquah, H. D. and I. Abunyuwah. 2011. Logit Analysis of Socio-Economic Factors Influencing People to Become Fishers in the Central Region Of Ghana. Journal of Agricultural Sciences Volume 56 Nomor 1. Ghana. 2011: 55-64 Debertin, D. L. 1986. Agricultural Production Economics. Collier Macmillian. Canada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Barru. 2014. Laporan Statistik Perikanan Kabupaten Barru. Barru. Gujarati, D. N. and D. C. Porter. 2009. Basic Econometrics. 5th edition.McGraw-Hill. American Harahap, A. S. 2003. Analisis Masalah Kemiskinan dan Tingkat Pendapatan Nelayan Tradisional di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuan Kota Medan, Tesis-S2 Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara (tidakdipublikasikan). Kalirajan, K.P. and R. T. Shand. 1981. Labour Absorpion in Tamil Nadu Agriculture: A Micro Analysis. The Developing Economics. Kambuaya. 2003. Perilaku Kewirausahaan dalam Meningkatkan Kinerja Nelayan Papua. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Sumatra Utara. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/ Men/ 2002. Tentang Rencana Strategis Pembangunan Kelautan Perikanan Tahun 2002-2004. Jakarta Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta. Nikijuluw, V. P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. P3R. Jakarta Olaoye, O. J., A. A. Idowu, G. A. K. Omoyinmi, I. A. Akintayo, O. C. Odebiyi and Fasina. 2012. SocioEconomic Analysis of Artisanal Fisher Folks in Ogun Water-Side Local Government Areas
87
J. Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 75-88
of Ogun State, Nigeria, Global Journal of Science Frontier Research Agriculture and Biology.USA. Volume 12 Issue 4 Version 1.0 April 2012. Olubunmi, A. and A. F. Bankole. 2012. Determinants of Income from Fish Marketing in Ibarapa Area of Oyo State, Nigeria. Science Journal of Agricultural Research and Management. Volume 20 Number 6. july 2012 :1-6 Park, R. E. 1966. “Estimation with Heteroscedastic Error Term”, Econometrica, Volume 34 Number 4 October 1966, pp.888-895 Primyastanto, M., A. Effani, Soemano dan S. Muhammad. 2013. Faktor yang berpengaruh terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Payang di Selat Madura. Jurnal Wacana. Volume 16 Nomor 1 Mei 2013 : 1-9 Rahim, A. 2011. Komparatif Pendapatan Per Trip Musim Penangkapan Nelayan Tangkap Tradisional Perahu Motor Tempel dan Perahu tanpa Motor. Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Pertanian. Volume 2 Nomor 1 November 2012. Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar :121-131 Rahim, A. 2010. Analisis Harga Ikan Laut Segar dan Pendapatan Usaha Tangkap Nelayan di Sulawesi Selatan, Disertasi. Program Studi Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta (tidak dipublikasikan)
88
Riptanti, E. W. 2005. Karakteristik dan Persoalan Ekonomi Masyarakat Petani dan Nelayan pada Kawasan Pantai di Torosiaje Kabupaten Pohuwatu, Caraka Tani (Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian), Volume 22 Nomor 2 Oktober 2005, Universitas Sebelas Maret, Surakarta: 52-64 Setyorini, A., Suherman dan I. Triarso. 2009. Analisis Perbandingan Produktivitas Usaha Penangkapan Ikan Rawai Dasar (Bottom Set Long Line) dan Cantrang (Boat Seine) di Juwana Kabupaten Pati. Jurnal Saintek Perikanan Volume 5 Nomor 1 November 2009: 7-14 Thalib, J. 2001. Minimisasi Risiko Pendapatan Nelayan Kecil melalui Pengembangan Industri Tepung Ikan di Sulawesi Selatan, Analisis (jurnal Ilmiah Pascasarjana Unhas) : 23-29, Makasaar, www. pascaunhas.net, diakses 24 Juli 2011 Wiyono, E. S. 2013. Kendala dan Strategi Operasi Penangkapan Ikan Alat Tangkap Bubu di Muara Angke, Jakarta. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. Volume 18 Nomor 2 April 2013 : 9-15 Yotopoulus, P. A. dan J. B. Nugent. 1976. Economics of Development Empirical Investigations, Harper and Row Publishers, New York Yotopoulus, P. A. dan J. L. Lau. 1971. Test for Relative Economics Efficiency: Same Further Result, Journal The American Economics Review, New York: 211-223