Detail Pagar Depan
Gambar 214. Gambar Potensi Detail Pasangan Pagar Depan Rumah Panggung (sumber: dokumentasi file tim Penelitian)
Bab Lima: Potensi Konsep Baru | 169
1
£
Gambar 215. Gambar Potensi Detail Pasangan Pagar Depan Rumah Panggung (sumber: dokumentasi file tim Penelitian)
Gambar 216. Gambar Potensi Detail Pasangan Pagar Depan Rumah Panggung
(sumber: dokumentasi file tim Penelitian)
170 | Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
k
Detail dan Makna Bagian Depan Atap
n;ar Parens! De\n\\ Atap ^i^.yr. Dip:;!' f-.^nah F-v dtsngan Makn:^ Budaya tertentu
jg""3
number: dokumentasi file tim Perie'i'ian)
Bab Lima: Potensi Konsep Baru | 171
m
Gambar 218. Gambar Potensi Detail Atap bagian Depan Rumah Panggung yang syarat dengan Makna Budaya tertentu
(sumber: dokumentasi file tim Penelitian)
172 | Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Gambar 219. Gambar Potensi Detail Atap bagian Depan Rumah Panggung yang syarat dengan Makna Budaya tertentu (sumber: dokumentasi file tim Penelitian)
V.8. Potensi Bangunan Rumah Panggung Tepi Sungai Batanghari dan Pengembangan Perkotaan di Jambi Fenomena alam yang berhasil diamati adalah adanya aliran sungai yang cukup lebar dengan memiliki pemandangan indah dapat dijadikan potensi sebagai pusat orientasi suatu kota. Tingkat budaya masyarakat yang memiliki kesadaran akan menjaga kebersihan air sungai, di mana sungai menjadi bagian dari kehidupan dan aktivitas sehariBab Lima: Potensi Konsep Baru | 173
hari, akan sangat besar dampaknya baik secara lingkungan, sosial dan nilai ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan sungai Batang Hari.
Dari hasil observasi dan kegiatan dokumentasi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 220. Potensi Dampak yang Dapat diamati (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
Untuk menghindari kerusakan lingkungan tepi sungai dan pendangkalan diperlukan adanya kajian sistem struktur konstruksi yang ramah lingkungan, sehingga bangunan-bangunan yang akan di bangun di sekitar kawasan sungai dapat tetap menjaga keseimbangan ekologi 174 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
sungai dan pemanfaatan potensi sungai sebagai orientasi adanya pembangunan bangunan-bangunan baru yang dapat berlangsung dengan baik dan berkelanjutan. <•'
Elemen-elemen pengembangan kawasan
Elemen-eiemen pengembangan kawasan waterfronts sungai Batang Hari di kota Jambi meliputi; (aj, Tematik pada Area Waterfronts sungai Bararg Hari, berdasarkan penilaian yang dapat diktat adalah mengangkat nilai potent Aristektur Regional H^i :.,i Azn dapat ^eningkatkan k.-;Ki-a::tr' ^fi>'; - ti '"i-<^\" vlhh'edl karfkter:kdW3sa •
Gambar 221. Tenia Kawasan tepi Sungai Batang Hari dengan Arsitektur Regional Jambi (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
Bab Lima: Potensi Konsep Baru | 175
iL
Dengan adanya terna kaw3ssn yang ^engangkat nilai-nilai regional setempat, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam upaaya kunjungan wisata dari wisatawan mancanegara
dengan segmen kunjungan wisata budaya. Tujuan wisata sangat utama untuk dapat dipromosikan lebih luas lagi untuk dapat meningkatkan wisatawan dengan meluaskan aspek komunikasi informasi secara luas.
(b). Tingkat keaslian Area waterfronts, dengan mempertahankan potensi sungai Batang Hari yang memiliki lebar, dengan melakukan pembangunan di tepi sungai yang tidak merusak bantaran sungai, dapat mempertahankan keaslian alam dan lingkungan yang terjaga dengan baik. Untuk itu dapat terus dipertahankan dan dijaga, agar keberlanjutan keaslian kondisi alam dapat terus berlangsung dengan baik.
Gambar. 222 Keaslian Alam dan Lingkungan tepi Sungai Batang Hari' (Sumber: Dokumentasi Susilo, 2012)
Pada bagian kawasan yang kurang baik, bisa dilakukan program penghijauan dan penguatan bantaran tepi sungai, agar kekuatan tanah di sekitar kawasan tepi sungai dapat terjaga dengan baik.
(c). Fungsi dan Aktivitas, pada daerah tepi sungai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan kegiatan usaha dan perdagangan dan tempat bersosialisasi warga kota. Hal ini akan meningkatkan potensi penghasilan secara ekonomi bagi warga di sekitar kawasan tepi sungai Batang Hari. Aktivitas tambak ikan tepi sungai juga dapat menjadikan potensi peningkatan nilai ekonomi, bagi masyarakat sekitar tepi sungai serta fungsi hunian. 176 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
Gambar 223. Kawasan tepi Sungai dan Aktivitas Usaha, Perdagangan dan Hunian (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
Kawasan Rumah Panggung Hubungan kawasan hunian rumah panggung dengan elemenelemen pengembangan kawasan tepi sungai di kota Jambi, dapat dipengaruhi oleh adanya; program penataan kawasan dan lingkungan rumah panggung yang memiliki keunikan tersendiri, pengembangan industri mikro rumahan, pemasaran kawasan khusus dan potensi industri batik lokal, tempat penggergajian kayu, promosi kawasan dengan nilai-nilai budaya lokal dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia di kawasan rumah panggung.
Bab Lima: Potensi Konsep Baru | 177
Larifr *?~
Gambar 224. Kawasan Rumah Panggung di Jambi (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
178 | Gelegar interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
t*1& 4
Gambar 225. Kawasan Rumah Panggung di Jambi dengan Potensi Estetika Bentuk, Struktur Bangunan, Teknik Konstruksi Kayu dan Material (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
"Design linkages"
Keterkaitan siluet pandangan pada bangunan dan keterkaitan
sirkulasi secara perencanaan perkotaan yang menakjubkan akan dapat meningkatkan potensi pariwisata kota Jambi yang berkelanjutan. Pola tata ruang antara seberang sungai di kedua tepi dapat dipersatukan
dengan siluet bangunan yang memiliki karakteristik hampir sama yaitu tampilan aristektur regional setempat. Selain itu juga penguatan pola hubungan sirkulasi manusia dan barang antara dua lokasi tepi sungai dengan adanya jembatan dan penyeberangan sungai yang memiliki kekhasan tersendiri.
Bab Lima: Potensi Konsep Baru I 179
M
Gambar 226. Keterkaitan sirkulasi dan keterkaitan siluet bangunan yang terjadi (Sumber: Dokumentasi Susilo 2012)
180 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
Dampak lingkungan yang terjadi, pada area kawasan waterfronts sungai di kota Jambi perlu mendapat perhatian, baik dampak positif maupun dampak negatif yang terjadi. Dari aspek nilai tambah ekonomi perlu terus ditingkatkan karena berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan tepi sungai.
Elemen-elemen pengembangan kawasan waterfronts sungai di
kota Jambi terus memiliki tematik pada Area Waterfronts tepi sungai sehingga keunikan kawasan akan terus berlanjut. Tingkat keaslian dari area waterfronts, akan sangat berpengaruh pada karakteristik kawasan dan pengaruh perancangan yang berkesinambungan. Sedangkan
untuk fungsi dan aktivitas dapat terus dikelola dengan baik, sehingga pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonominya dapat dikendalikan, sesuai dengan daya dukung tata ruang kota.
Hubungan kawasan hunian rumah panggung dengan elemen-
elemen pengembangan kawasan tepi sungai di kota Jambi, perlu mendapat perhatian khusus, karena eksistensi kawasan rumah panggung dapat dijadikan ikon dari kota Jambi.
Keterkaitan pandangan siluet bangunan akan menjadikan kesatuan struktur kota yang menakjubkan dan keterkaitan sirkulasi dan konektivitas antar satu wilayah dengan kawasan yang memiliki potensi nilai ekonomi dan yang dapat meningkatkan potensi pariwisata kota Jambi yang berkelanjutan.
Bab Lima: Potensi Konsep Baru | 181
MODEL ARSITEKTUR VERNAKULAR BARU
Sasaran Pembelajaran: Setelah membaca bab ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk:
1.
Mengenal konsep rumah panggung vernakular pesisir pantai yang memperhatikan pengembangan berkelanjutan..
2. 3.
Mengenal hasil identifikasi pola susunan ruang rumah panggung. Mengenal potensi konsep rumah tumbuh sehat vernakular panggung pesisir pantai.
4.
Pengembangan konsep vernakular baru yang telah dikembangkan oleh arsitek profesional.
5.
Mengenal skematik model konsep baru vernakular Arsitektur di Indonesia
Model arsitektur vernakular baru pada wilayah pesisir pantai dapat dibentuk melalui beberapa aspek pendekatan meliputi: 182 j Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
VLl. Review Konsep Arsitektur pada bangunan vernakular Tabel. 1. Kajian Konsep Arsitektur pada Bangunan Vernakular (sumber: tim Peneliti) Konsep Arsitektur pada Rumah Vernakular Luhak Pesisir Pantai Sumatera Barat 1.
Bentuk dasar masa bangunan yang persegi panjang mengikuti plot bentuk dari situasi tapak.
2.
Orientasi bangunan rnenghadap selatan.
3.
5.
Orientasi pintu utama rnenghadap ke jalan lingkungan. Bidang bukaan ada pada sisi depan dan samping. Memiliki kemiringan atap dan tritisan dengan sudut tertentu.
6.
Memiliki teras depan yang cukup lebar.
7.
I^emguat pintu masuk utama, segaris dengan tangga di teras
4.
3arf|||fu belakang, seperti menunjukkan kehidupan yang
berkesinambungan dan memungkinkan untuk menyusun tingkatan kualitas ruang keluarga. (tertutup, semi terbuka dan terbuka). 8.
Penggunaan teras depan sebagai tempat bersosialisasi.
9.
Tata letak masa hunian sesuai dengan budaya dan norma standar serta noma perilaku pembangunan bergotong royong. Zoning ruang terdiri dari: zoning publik/teras depan, semi publik/
10.
ruang tengah^zcnigg prjvate/ruang-ruang kamar dan zoning dapur/toilet.~~£ 11.
*,
Memiliki kolom padestal; sehingga berbentok panggung/"stf/f
~]
house". 12.
Pondasi Umpak Batu Kali diletakkan di atas tanah keras.
13.
Sistem struktur dan konstruksi menerapkan teknologi sambungan kayu sederhana.
14.
15.
16.
Kolom utama diekspos dan menunjukkan pola serat kayu dan pola kelurusan tiangnya sesuai dengan pohon aslinya. Kuda-kuda kayu dibuat dengan sederhana dengan sistem konstruksi segi tiga rigid, dengan pola sambungan kayu sederhana dan menggunakan material penyambung adalah pasak kayu. Kusen, daun Pintu double dan jendela menggunakan material kayu.
Bab Enam: Model Artitektur Vernakular Baru I 183
17.
Bidang bukaan terbuat dari jaiusi kayu yang memudahkan ventilasi
18.
udara secara silang Lantai terbuat dari material alami yaitu papan kayu yang disusun secara satu arah.
19.
Dinding hunian utama terbuat dari material papan kayu yang disusun secara vertikai.
20.
21.
Dinding bangunan rumah tumbuh terbuat dari papan kayu dengan pola penyusunan secara horisontal. Plafond terbuat dari rangka kayu dan dilapisi penutup dengan material yang tersedia di lingkungan setempat dan sudah ada menggunakan triplek dan ada juga yang diekspos untuk
meningkatkan kualitas udara dalam ruang dan mengurangi tingkat kelembaban udara. 22.
23.
24.
Pembangunan dipimpin langsung oieh pemilik hunian yang dibantu secara bergotong royong oleh masyarakat setempat dan kerabat. Pemilihan kayu sebagai struktur utama dipilih dari hutan sekitar lokasi dan kayu dipilih serta diceiupkan ke dalam sungai, untuk melihat bagian yang tenggelam diletakkan di bagian paling bawah/ dasar yang diletakkan di atas umpak batu kali. Ruang yang bermanfaat pada kolong/dibawah lantai utama dipergunakan sebagai kandang hewan ternak dan gudang penyimpanan barang.
">rt
Penutup atap terbuat dari zeng, material yang tersedia pada pasaran lokal.
26.
Railing kayu pada teras depan terbuat dari batangan kayu yang sudah diprofi! dengan teratur.
27.
28.
29.
Konsol kayu yang menahan tritisan dibuat dengan material kayu yang sudah diberi ornamen sederhana. _____ Halaman depan dan belakang masih alami dan ditanami pohon. Halaman samping memiliki jarak yang baik dengan tetangga dan ada penghijauan.
184 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Hasil: Pada pernyataan yang mana menjelaskan Rumah Vernakular
Pesisir Pantai Sumatra Barat dikaji dari sudut konsep Arsitektur, memberikan out-put yang kuat dari semua komponer\"Sustalnable".
Sehingga rangkingyang kuat dari komponen (SustainableDevelopment) dalam sudut pandangan konsep arsitektur adalah: 1.
Komponen aspek lingkungan.
2.
Komponen aspek ekonomi.
3.
Komponen aspek budaya.
4.
Komponen aspek sosial.
VI.2. Sketsa Idea Bentuk Dasar Asli salah satu Rumah Vernakular Pesisir: Dapur dan Gudang (Area Rumah Tumbuh sederhana)
Batangan
Bilik
Bilik
Bata pi
Bilik
.
Barando
Gambar 227. Sketsa Denah Rumah Panggung Vernakular Pesisir (sumbertim Peneliti)
BabEnam: Model Artitektur Vernakular Baru I 185
V1.3. Tdmuan Rumah tumbuh s&'Sc s^darham ;r. .h ' hunian vernakular di area pesisir pantai Padang, Sumatra Barat, Indonesia.
Perluasan ruang yang dilakukan adalah di bagian belakang dari masa bangunan yang utama dan memiliki bentuk empat persegi panjang dan memanjang ke arah belakang.
Gambar 228. Temuan Rumah tumbuh sehat sederhana pada hunian vernakular di area pesisir pantai Padang, Sumatra Barat, Indonesia (sumber: Tim Peneliti)
186 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
VI.4. Pengembangan konsep baru dari vernakular
Architecture yang telah dikembangkan oleh banyak Arsitek.
Contoh konsep yang dikembangkan dari vernakular architecture
menjadi konsep "New Vernakular Architecture"(Richardson, 2001): 1. Prototype Social Housing oleh Arsitek Sergison Bates, England, 2000.
Bangunan semi suburban yang menjadi populer di Britain antara perang dunia Idan PDII yang menjadi inspirasi.
Gambar 229. Contoh konsep yang dikembangkan dari vernakular Architecture menjadi konsep "New Vernakular Architecture"
(Sumber: Richardson, 2001)
Bab Enam: Model Artitektur Vernakular Baru I 187
ilfli
2.
New Art Gallery oleh Arsitek Caruso St John, England, 2000.
Bangunan Gallery tehspirasi dari bangunan industrial pabrik dan gudang tahun 1902, idenya digambarkan " New, Open interpretation of context". r-
'&
L / )
I
.,-*
*****
Gambar 230. Contoh konsep yang dikembangkan dari vernakularArchitecture menjadi konsep "New Vernakular Architecture"
(Sumber: Richardson, 2001)
188 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
3.
River and Rowing Museum oieh Arsitek David Chipperfield, England, 1996. Arsitek mengadopsi dan pendekatan dengan mereferensi dari tradisional dan karakteristik lokasi, "a museum celebrating such a historic tradition easy turn into a pastiche of the vernaculer".
j/i
Bentuk museum langsung dapat dikenali sebagai suatu boathhouse
^.^''••:>
,;:•
Gambar 231. Contoh konsep dari Arsitek mengadopsi dan pendekatan dengan mereferensi dari tradisional dan karakteristik lokasi
(Sumber: Richardson, 2001)
Bab Enam: Model Artitektur Vernakular Baru I 189
4.
Bntton Street Housing o!ah Arsitek Salomo ETC with IWchael Willis, San Francisco, USA, 2000
Rumah dibangun dengan material yang modern; semen, horizontal planks, yang mana dampak visual yang terjadi seperti kayu tradisioanl dengan weather boarding dari rumah lokal.
Gambar 232. Contoh konsep dari Arsitek mengadopsi dan pendekatan dengan mereferensi dari tekstur material kayu tradisionaldan karakteristik garis horizontal seperti Rumah Lokal (Sumber: Richardson, 2001)
190 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
A
5.
Santa Fe Visual Arts Center oleh Arsitek Legorreta, New Mexico USA, 1999.
Bentuk seperti "little pueblo" seperti suatu desa kecil. *
*
* *
-4 .,
Gambar 233. Contoh konsep dari Arsitek mengadopsi ten pendekatan dengan mereferensi dari Pola Gubahan Masa suatu Desa Kecil
(Sumber: Richardson, 2001)
Bab Enam: Model Artitektur Vernakular Baru I 191
5.
GsJung Balairung r:mf L*mhaga A ' t, ' dengan Konsep Arsitektur Vernakular Baru
pinsi OMI I, IAMB!,
t
Gambar 234. Contoh Gedung dengan Penerapan Arsitektur Vernakular Baru di Kota Jambi (Sumber: Dokumentasi Prof. Havidz, 2012)
192 | Gelegar Inteipretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
VI.5. Pengembangan konsep baru dari vernakular Architecture pesisir pantai. Skematik Model Konsep Baru Vernakular Architecturedi Indonesia
1
\ 2 -
4 * b 1
_
1
3 Gambar 235. Skematik Model Konsep Baru Vernakular Architecture d* [ncloofista
(Sumber: Richardson, 2001)
g ™"
Keterangan Skematik Model Keterangan
No 1
Inspirasi dari Eksistensi Karakteristik Bangunan Vernakular Pesisir Pantai
2
Inspirasi dari Karakteristik Eksistensi suatu Desa Kecil pada Kawasan Pesisir Pantai
3
Potensi Material Modern
4
Karakteristik Lokasi di Indonesia
5
Interpretasi secara Terbuka dan Menyeluruh dari Kontekstual Aspek-aspek Pertimbangan Rancang Bangun
6.
Transformasi bentuk baru
Dengan memperhatikan Model Konsep Baru Vernakular Architecture di Indonesia akan dapat memperkaya alternatif desain/ rancang bangun suatu karya lingkungan buatan/gedung yang berpijak dengan jati diri bumi Indonesia.
Proses transformasi bentuk arsitektur dengan konsep baru vernakular di Indonesia antara lain dengan mempertimbangkan beberapa hal, meliputi:
Bab Enam: Model Artitektur Vernakular Baru | 193
1. Ir.^Irasi dar! Eksistensi ^ferist:^ Bangunan Vernakular Pesisir Pantai
2. Inspirasi dari Karakteristik Eksistensi suatu Desa Kecil pada Kawasan Pesisir Pantai
3.
Potensi Material Modern
4.
Karakteristik Lokasi di Indonesia
Selanjutnya dengan memperhatikan 4 hal tersebut di atas maka dilakukan interpretasi secara terbuka dan menyeluruh dari kontekstual seluruh aspek pertimbangan dalam rancang bangun suatu hunian/ gedung.
194 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
DAFTAR PUSTAKA
Amanati, Ratna, "Identifikasi Tampilan VisualArsitektur Rumah Tinggal Vernakular di Bonjol Sumatera Barat, Jurnal Sains dan Teknologi 9 (1), Maret 2010:19-25.
Budihardjo, Eko, Jati Diri Arsitektur Indonesia, PT Alumni, Bandung, (1997).
FDK Ching, Arsitektur: Bentuk Ruang &Susunannya, Airlangga, Jakarta, (1984).
Mangunwijaya, Y.B. Wastu Citra, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,(1995).
Mirovic, Slavica, Sustainibility in Vernakular Architecture; Region Vojvodina, Yugoslavia, 2002.
Nuryanto dan Machpudin, I, "Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal, Warga Kasepuhan Kesatuan Adat Banten Kidul di Sukabumi
Selatan, Jawa Barat, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2008.
Pemerintah Propinsi Sumatra Barat, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Program: Penataan Bangunan dan Lingkungan. Kegiatan: Pengembangan Teknologi Arsitektur Tradisional pada Bangunan Gedung. Purwanto, Ldan Gayatri C. S, "Arsitektur Vernakular Nabire dan Kondisi
Nabire Pasca Gempa" Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, JUTA, FTSP, Universitras Kristen Petra, vol. 35, No.l, Jul? 2007:13-22.
Richardson, Vicky, New Vernakular Architecture, Laurence King Publishing, London, (2001). Scott, G,G, Remark Secular &Domestic Architecture, by2,1857.
Wardhani, Ansyah Gdan Moediartianto, "Kampung Melayu Semarang: The Development of Vernakular Architecture on the Vision of Urban Management, Second International Seminar on vernakular
Settlement, Departement of Architecture, Faculty of Engineering University of Indonesia, 2002.
File Gambar dan Foto: Wilhelmus Hary Susilo dan Tim Peneliti Prog. Studi Arsitektur UPI YAI (2006). Daftar Pustaka I 195
196 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
GLOSARIUM
Arsitektur New Vernakular. Penemuan dari unsur-unsur tradisional,
teknik dan material bahan bangunan, bentuk yang dapat memberikan Identitas bangunan, bangunan dengan tata ruang luarnya. Arsitektur vernakular. Merepresentasikan daerah asal masyarakatnya, lokasi daerah/wilayah, berkaitan dengan suku bangsa pada daerah/wilayah, memperhatikan kondisi sosial budaya rakyat di daerah tersebut, memperhatikan sumber mata pencarian masyarakat daerah/wilayah, tidak memiliki standar pembangunan ruamah, bangunan bersifat tradisi dari masyarakat setempat dengan aturan setempat, pembangunan di lakukan oleh pemilik rumah yang bersangkutan, juga dimungkinkan adanya kerjasama dengan kelompok masyarakatnya, menggunakan material/bahanbangunan lokal, memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar lokasi.
Bentuk masa rumah vernakular. Bentuk masa bangunan menerapkan bentuk dasar berupa empat persegi panjang, yang kemudian dilakukan pembagian ruang-ruang.
Bentuk "little pueblo". Suatu bentuk ^ub|li^mas§ibangunan seperti suatu desa kecil.
" —"'^gy^f
Dokumentasi hasil riset. Pengumpulan data padsTsaat riset dengan cara; wawancara dengan pemilik rumah yang menjadi objek riset arsitektur, pengukuran dan pemotretan. Gubahan Masa pada area Permukiman Vernakular Pesisir Pantai Merupakan suatu kelompok susunan dari rumah-rumah panggung yang membentuk suatu pola tertentu yang berorientasi pada lingkungan sekitar bangunannya.
Gunting atap. Gunting atau potongan atau gaya suatu atap rumah di Padang Pariaman. "Gunting Betawi". Atap berbentuk limasan.
"Gunting Kaliyan" Atap pelana dipadukan dengan bagian bawahnya atap limasan. Glosarium I 197
/*<**,.
•Sur'ing P^aif. Bentuk atap karena mirip den-jan atap pedati.
Horizontal planks. Pemakaian elemen modern yang mana dampak visual yang terjadi seperti kayu tradisional dengan weather boarding dari rumah lokal, dengan garis-garis mendatar. Identitas bangunan vernakular. Identitas bentuk bangunan dapat diekspresikan melalui pola ruang yang terbentuk, skala ketinggian bangunan, ketinggian struktur kolom panggung, ketinggian dinding bangunan dan ketinggian bentuk atapnya sehingga terbentuk karakteristik yang unik.
Landed House. Tipe rumah yang berdiri langsung di atas tanah/tanpa menggunakan kolom pedestal/kolom panggung.
Material rumah vernakular. Potensi material utama yang ada di lingkungan/wilayah permukiman meliputi; kayu, batu kaii. Material yang dimanfaatkan bagi hunian vernakular setempat lebih banyak memperhatikan potensi material bahan bangunan yang tersedia pada wilayahnya.
Metode observasi lapangan. Metode Penelitian yang dipergunakan dalam riset arsitektur vernakular adalah observasi lapangan langsung yang meliputi; wawancara mendalam, pengukuran objek dan dokumentasi objek riset. Model
pemikiran
penelitian
arsitektur vernakular.
Kebiasaan
membangun dari rhasyarakat yang tinggal di rumah-rumah vernakular, pola sebaran dan keberadaan rumah-rumah vernakular, type/gunting yang menunjukan karakteristik rumah vernakular, proporsi-proporsi bahan dan struktur dari rumah vernakular.
"New, Open interpretation of context".
Suatu gambaran ide bangunan Gallery yang terispirasi dari bangunan industrial pabrik dan gudang tahun 1902.
Potensi Arsitektur Vernakular. Vernakular arsitektur tidak hanya menerapkan dan memiliki nilai; arsitektur hijau, memperhatikan masalah lingkungan sekitar, dan ekonomis akan tetapi masalah budaya dan sosial juga diperhatikan dengan sangat baik. Potensi Sustainable Development. Sustainable Development terdiri dari 4 komponen meliputi; aspek ekonomi., aspek sosial, aspek 198 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
budaya, aspek lingkungan. Dengan memperhatikan 4 unsur dari Sustainable Development sangat berpengaruh dalam melakukan analisis eksistensi suatu permukiman vernakular baik dari sudut pandang sejarah keberadaan lingkungan permukiman maupun dari eksistensi konsep-konsep arsitektural yang terkandung di dalam hunian vernakular pesisir pantai.
Prototype Social Housing. Suatu bangunan baru yang dikembangkan dari ide bangunan semi suburban yang menjadi populer di Britain antara perang dunia I dan PD II dan menjadi inspirasi.
'Rumah Gadang' Padang Pariaman, Seperti halnya di Minangkabau, fungsi dan maknanya kurang lebih sama, yaitu berarti rumah besar atau rumah yang menjadi pusat pertemuan keluarga besar. Rumah tumbuh sehat sederhana. Rumah tumbuh sehat sederhana
pada hunian vernakular di area pesisir pantai Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Periuasan ruang yang dilakukan adalah di bagian belakang dari masa bangunan yang utama dan memiliki bentuk empat persegi panjang dan memanjang ke arah belakang.
Sistem struktur dan konstruksi bangunan arsitektur vernakular. Aspek sistem struktur dan konstruksi bangunan arsitektur vernakular
memiliki keunikan tersendiri, sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan masyarakat pada lingkungannya. Skematik Model Konsep Baru Vernakular Architecture di Indonesia Suatu model terapan dalam proses rancang bangun arsitektur yang memperhatikan potensi arsitektur vernakuiar Indonesia.
Teknologi struktur kayu sederhana. Pada bangunan vernakular diterapkan sistem struktur konstruksi dengan memanfaatkan potensi lingkungan. Teknik pertukangan yang diterapkan oleh masyarakat setempat menggunakan potensi kemampuan dan kehandalan yang diturunkan dari masyarakat pendahulunya. Transformasi bentuk rumah gadang. Sampai saat ini transformasi tersebut masih terus berlangsung, misalnya pada rumah-rumah di perkotaan yang menyesuaikan diri dengan keterbatasan lahan
(bentuk kapling). Penyesuian tersebut nampak pada arah hadap bangunan terhadap jalan, yaitu memanjang ke belakang. Glosarium | 199
d
i
jar ' — i Vt
A
Adat 192,195
Adat masyarakat 72 Air Bangis 5,16 Aktivitas 9,12,17, 21,
Alang-alang 18 Alang Lawas 98 Alang Lawas 3, 5,16 Alat pengukur manual 22 Analog! bangunan 10 Arah hadap bangunan 5,15,199 Arah Memanjang 33 Area pedesaan 12 Arsitektur hijau 13,198 Arsitektur New Vernakular 197,
Arsitektur rakyat 18 Arsitektur tradisional Minangkabau 2, 3,15 Arsitektur vernakular 12,13
Aspek budaya , 185,198 Aspek lingkungan 185,199 Aspek sosiaPjS, 18, 69,185,198 Aspek temperatur 17 Atap Gonjong 4,14 Atap limasan 5,14,197 Atap pedati 4,14, 28,198 Atap Rumah Gadang 4,14 Atap Seng 163,164 B
Bahan atap 18 Bahan bangunan lokal 62 Balok kayu 30, 63,104 Balok kayu lantai 30
200 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Balok lantai 30,31,
Balok penghubung 63 Balustrade kayu 75 Bangunan rumah tinggal vernakular 28, Bangunan vernakular 5, 63,183,198, Barando 185, 202 Batu alam 64
Batu kali 30, 63, 64, 87, 90, Batu Sangkar 3,13 Bentuk 5
Bentuk Atap 71,117 Bentuk Dasar 185
Bentuk "little pueblo" 197 Bentuk masa 65
Bentuk melengkung 94 Beranda 15
Berkesan alami 29, 75 Berkesan meninggi 33 Bersahabat 29
Bidang Arsitektural 5 Bidang bawah masa 72 Bidang bukaan 80 Bilik 67, 68,185
Budaya 2 C Citra 12 Curam 78
D
Daerah pesisir 13 Dataran tinggi 3,13 Detail Arsitektur 127
Detail Bangunan 30 Detail Main Entrance 76
Indeks I 201
Diekspresikm 69, 78 Dimensi 63, 69 Dimensi bentuk masa 69
Dinding 32,165 Dinding Bangunan 32 Dinding papan 33, 63 Dipahat 63 Diruncingkan 18 Ditambatkan 35
Ditancapkan 18 Diturunkan 63
Dokumentasi hasil riset 197
Dua pintu masuk 15 Dudukan kolom 63 E
Efisiensi waktu 18
Ekologis 18 Eksistensi 74, 91,181 Eksistensi hunian vernakular 35 Eksistensi Rumah Vernakular 74
Ekspos 39 ^Ekspresitekstur 75 Elemen bangunan 29, 83 Elemen batu kali 30
Elemen kayu 76 Empat persegi panjang 65, 68, 69 Enrekang 8, 35 Evaluasi 17 F
Faktor ekonomi 18 Faktor keamanan 72
Faktor privacy 32 Fenomena alam 18
Finishing 76
202 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Foto 22
Fungsi duduk 68 Fungsi simbolik 72 G
Gangguan hewan liar 72 Gantungan kain 32
Garis keturunan matrilineal 4,13 Garis miring 32 Gempa iii, 64 Goncangan 18
Grid memanjang 33 Gubahan Masa 106
Gunting atap 197 "Gunting Betawi" 197 "Gunting Kaliyan" 5,14 "Gunting Pedati" 4,14 H
Handrailing 31 Hasil Dokumentasi 24, 33 Hasil Temuan Lokasi 74
Heterogen 12 Horizontal planks 190 * Hubungan kekerabatan 72
Hubungan sosial masyarakat pesisir 15 I
Identitas bangunan 10 Identitas bangunan vernakular 198 Identitas Bentuk 69
Ikatanadat 4,13 Iklim lokal 17
Iklim mikro 75, 80 Iklim pantai 14 Iklim setempat 17,71 Indeks I 203
Ikur Koto 31,93 Indonesia 3
Informasi awal 21, 22 Irama 10, 33
Irama garis vertikai 33 J
Jajaran kolom 15 Jendela 63, 75 K
Kain penutup pintu 32
Kajian referensi 21 Kali Bangih 5,16 Kamar spend 15 Kamera digital 22 Kampong Air Dingin 5 Kampung Cina 3
kampung Jawa 3 Kampung Keling 3 Kampung Melayu 3 Kampung Perak 5 Karakteristik 10,69
Karakteristik yang unik 9 Karya tidak diketahui pembuatnya 12 Kawasan Pantai Padang 3 Kawasan Perumahan Vernakular 27
Kayu 16,18, 63
Kayu kelapa 15 Kayu merah 30, 90 Keaslian 176
Kebiasaan membangun 20 Kedudukan sosial 4
Kehidupan sosial 33 Kekokohanstruktural 18 Kelembaban udara 17
204 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Kenyamanan 70, 71 Kesan alami 31 Kesan estetis sederhana 32
Keseimbangan alam 72 Keterbukaan masyarakat 72 Keturunan Datuk 4
Kolom kayu 30, 63 Kolom pedestal 72,74,90 Kombinasi 74, 75 Komponen 70,185 Kondisi alam 18,176 Kondisi jalan 27 Kondisi lingkungan 11,197 Kondisi pantai 3 Kondisi sosial budaya 11 Kondisi sungai 35 Konsep vernakular baru 6,182 Konsol kayu 32
Konstruksi dinding papan 63 Konteks perkotaan 18 Kontekstual 69
Kota Padang 2, 3, 5 Kota Pariaman 5
Kota pelabuhan penting 3 Koto Tuo 5,16 Kuat 30, 64
Kuda-kuda kayu 63
Landasan riset empiris 21 Landed House 81
Langkah observasi 21 Langkan 15, 68
Lantai Papan Kayu 31 Laut 35
Indeks I 205
U
^ec gratis
Lingkungan 27, 36 Lingkungan jalan perkotaan 18 Lingkungan masyarakat 12 Lingkungan sekitar 13 Lingkup arsitektur 16 Lohbaion 5
Lokasi Observasi 6
Lubang angin 32 Lubuk Binturun 5,16 Luhak 183 Luhak 50 Koto 1
Luhak Agam 1 Luhak Tanah Datar 1
Luwu 8, 35
Makrokosmos 17
Masyarakat adat 4 Masyarakat lingkungan 18 Masyarakat Minangkabau 3,13 Masyarakat Padang Pariaman 3 Masyarakat pendahulunya 63 Masyarakat pesisir pantai 72 Material 64
Material kayu 64 Material rumah vernakular 198
Melayu Tua 1 Memanjang ke belakang 5,15 Membandingkan 22 Membangun rumah 72 Mengantisipasi 71 Menopang 32, 63 Mereduksi radiasi 17
Merepresentasikan daerah asal 11
206 | Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Metode Observasi Lapangan 20 Metode Penelitian 20 Mikrokosmos 17 Model arsitektur iv
Model dan variasi 12 N
Nelayan 110 New Vernakular Architecture 11 Nilai 13
Nilai ekonomi tanah 68 0
Objek penelitian 28 Objek riset Arsitektur 19
Observasi Lapangan 20 Optimalisasi 17
Orientasi ke arah jalan 69 Ornamen 32
Ornamen kayu 75 P
Pantai Padang 3 Pantai Tiram 92,98 Pasak kayu 30, 63, 64 Pasangan bata 76 Pembagian tugas 21 Pembangunan 72 Pemikul atap 18 Pemilik rumah 25
Pemukiman tepi pantai 3 Pengadaan material 72 Pengaruh Iklim 71
Penggambaran kembali 22 Pengikat 18
Indeks I 207
Penguku-sn 22 Pengukuran langsung 26 Perahu Nelayan 35
Perancangan rumah vernakular 17 Peran Non-Fisik 72
Percepatan reaksi 18 Perijinan 21 Permukiman 12
Persiapan tim 21 Pertemuan 14, 30 Pertemuan adat 4,14 Pesisir laut 33
Pesisir pantai 9 Pesisir Pantai Sumatera Barat 24,74 Peta Area Observasi 74 Pintu 63
Pintu Kayu 32 Pintu masuk utama 75 Pola aktivitas 17
Pola detail 75
Pola geometri 32 Pola grid vertikai 33 Pola kayu horisontal 32 Pola lantai 63
Pola lantai memanjang 31
Pola masa empat persegi panjang 68 Pola membangun 22 Pola permukiman iii Pola plafond 33 Pola ruang 66 Pola sambungan 63 Pola sebaran dan keberadaan 20,91 Pola sirkulasi udara silang 17 Pola tekstur 33
Pondasi sistem umpak 64 Posisi kolom 75
208 I Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
Potensi alam 75
Potensi Arsitektur Vernakular 13
Potensi kemampuan dan kehandalan 63 Potensi lingkungan 63 Potensi material utama 64
Potensi sumber daya alam 17 Potensi Sustainable Development 91 Potongan batu kali 63 Primitif 12
Prioritas kajian 22 Proporsi material 10
Proses pembangunan 9 Prototype Social Housing 199 R
Ramah lingkungan 17,174 Ranah Minang 1 Rancangan aktivitas 21 Range tinggi kolom 70
Rangka segitiga 63 Rantau 1
Ruang tidur utama 31
'Rumah Gadang' Padang Pariaman 199 Rumah panggung 17,18 Rumah vernakular 17
Rumah Vernakular 5,16
Rumah vernakular panggung 6 Rumbia 16 S
Sakaliek Hulu 5 Sakaliek Mir 5
Sambungan balok lantai 31 Sambungan kayu sederhana 31, 32
Sambungan Teknologi Kayu 31
Indeks I 209
Sebaran Rumah Vernakuiar Pesisir Pantai 5
Sejarah Minangkabau 1 Sekitar lingkungan 18,30 Semande 3
Setinggi tangan 68 Sicincin 5,16
Sigadondong 5 Sikapak 5 Simulasi 17
Sistem pembuatan pondasi 63 Sistem pengerjaan 18 Sistem rangka bangunan 18 Sistem sambungan 18,63 Sistem struktur dan konstruksi bangunan arsitektur vernakular 17 Situasi kultur homogen 12 Situasi Lingkungan 27 Skala bentuk bangunan 75 Skala identitas 70
Skala ketinggian bangunan 69 Skala lingkungan 70
Skematik Model Konsep Baru Vernakular Architecture di Indonesia 193 Sketsa 22
Sketsa Bentuk Masa Bangunan Rumah Pesisir 67 Sketsa Rumah Gunting Keling 68 Sketsa Rumah Pesisir Padang 67 Spontan 12 Strategi perancangan 17
Struktur kayu 63 Struktur kayu utama 32 Struktur kolom panggung 69,70 Struktur konstruksi kayu 75 Sudut kemiringan 74 Suku bangsa 11 Sulawesi Selatan 8,22 Sumatera Barat 1
210 | Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
1
Sungai 33, 35 Sungai Limau 5 Sunur 5 Surut 35
Survei awal 21
Survei operasional pendahuluan 21 Surveior arsitektur 21
Sustainable Development 91
Tahap Analisis 22 Tali rotan 18 Tallo 8
Tammalate 8, 35
Tampak depan bangunan 29 Tapak 4 Tata ruang 4,10 Teknik 63
Teknik dan material bahan bangunan 10 Teknik pertukangan 63
Teknologi struktur kayu sederhana 63 Teksture garis vertikai 63 Tepi sungai 35 Teras depan 31 Teras terbuka 72
Terjaga dengan baik 29 Tidak individual 72
Tingkat rigid 18 Tipikal lay-out masa 69 Toddo Puli 8, 35 Toraja 8, 35 Transformasi 12
Transformasi bentuk rumah gadang 199 Tumbuh 30,186 Type 20
Indeks | 211
u
Ulakan Naras 16
Umpak 30 Umpak batu 30 Unik 9,10
Unsurbangunan 22 Unsur tradisional 10 V
Variabel kajian kontrol 22 Variasi 5,12 Vertikai 32
W
wawancara 19, 22
212 | Gelegar Interpretasi Bam dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada.
BIODATA PENULIS:
BIODATA Nama
Dr. Ir. Wilhelmus Hary Susilo, MM, IAI
Alamat korespondensi
Gedung Rektorat, P3M Universitas Persada
Indonesia YAI, Lantai 4, Jin. Diponegoro No.
74, Jakarta Pusat
Telp./Faks
+62 021 3926000/ +62 021 3914878
HP
087878305059
E-mail
[email protected]/hasusilo@ yahoo.com
Riwayat Pendidikan Tahun lulus
Perguruan Tinggi
Bidang Spesialisasi
51
1990
UGM Yogyakarta
Arsitektur
52
2000
UPI YAI Jakarta
Magister Manajemen
53
2010
UPI YAI Jakarta
Manajemen-Marketing
Nama Mata Kuliah yang Diasus No
Nama Mata Kuliah
Strata
1.
Desain Bangunan Massal
S-l
2.
Perancanagan Arsitektur 1 dan 2
S-l
3.
Pranata Pembangunan
S-l
4.
BioStatistik Lanjut
S-2
5.
Riset Marketing
S-2
Biodata Penulis I 213
6.
Perencanaan SDM
7.
Manajemen Sterategik
S-l
8.
Manajemen Pemasaran
S-2
Jumlah Mahasiswa yang Pernah Diluluskan Strata
Jumlah
SI
50
S2 S3
Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir Tahun
Topik/Judul Penelitian
Sumber Dana
2011-12
Permukiman/ Pengaruh Partisipasi, Faktor Sosial Ekonomi dan Tipologi Permukiman terhadap Rumah
HibahBersaingDIKTI
Tumbuh Sederhana Sehat serta
Implikasinya pada Lingkungan Sehat di Jakarta 2011
Lingkungan yang Berkelanjutan, Budaya dan Gelegar Rumah
Mandiri
Vernakular di Pesisir Pantai Indonesia
2011
-*
"The Correlation Between Modern
Mandiri
Housing Prototypes Applied With Succesful Elements Waterfronts
Project in Jakarta" 2011
Kualitas Jasa Prima dan Citra
Mandiri
Institusi sebagai Roket 2010
Healthy home grown on vernakular buildings in SUMBAR, Indonesia
Mandiri
2009
Study area and the vernakular
Mandiri
architecture of the western Sumatran coast
214 | Gelegai Interpretasi Baru dan Ni!ai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
2006
Planning and Design For Disaster Response and Rescontruction
Mandiri
Vernakular House in Aceh (Prototype Stilt House T24+: The Use of Simple Joining technology)
^?f!?™l^ Nama
Tahun
Terakhir Judul Artikel
Nama
Trbt
WHary
Vol. & Hal
Berkala
2010
Rumah Tumbuh
Susilo
MENARA
Sehat pada Bangunan
Status Akr.
No.2Vol.8/ hal.65
Vernakular
Panggung
Ramah Lingkungan di Pesisir Pantai
WHary Susilo
2011
Manajemen
MENARA
Perencanaan
No.2 Vol. 9/ hal.63
dan Pengawasan
Bangunan Aplikasi Pada Gedung Kampus di Perkotaan.
Pengalaman Penerbitan Buku 10 Tahun Terakhir Nama
Judul Buku
Hary Susilo
Design and
Tahun 2010
Planning of urban collage
Penerbit
ISBN
Susilo & Ivy diterbitkan Melalui
nulisbuku.com
Hary Susilo
AQualitatif
2010
research
Susilo &Ivy diterbitkan Melalui
nulisbuku.com
Wilhelmus
Hary Susilo
STATISTIKA& APLIKASI Untuk Penelitian Nmu
2012
CV Trans Info Media
(978-602-202-042-4)
Kesehatan
Biodata Penulis 1215
i -J UA:.. \
A. IDENTITAS DIRI
Prof. Dr Ir H. M. Havidz Aima, MS
2
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional
Guru Besar
3
Jabatan Struktural
Wakil Rektor UPI YAI
4
NIP/NIK
195512061975101002/1006125501
5
NIDN
00320037001
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Sarko, 6 Desember 1955
7
Alamat Rumah
Jin. Kedasih I, No. 92, Jababeka,
1
Cikarang Baru, Bekasi 17550 8
Nomor Telpon/Faks/Hp
0741-61272/0821-1407-1955/0811741-118
9
Alamat Kantor
Jalan Diponegoro No. 74, Jakarta Pusat
10
Nomor Telpon/Faks
021-3926000/021-3914878
11
Alamat e-mail
havidz. aima(8).vahoo. com
12
Bidang llmu Mata Kuliah yg diampu
Ekonomi, Manajemen, Bisnis UKM
13.
1. Ekonomi Mikro
2. Teori Manajemen 3. Economics
4 Studi kelayakan bisnis 5 Introduction to businnes and
management
216 | Gelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
B. RIWAYAT PENDIDIKAN 2.1 Program:
S-1
S-2
S-3
2.2 Nama PT
Universitas
Universitas
Brawijaya
CLSU Filipina
Gadjah Mada
Perikanan
Ekonomi Pertanian
Organisasi dan Manajemen
1989
1994
1991
1996
Analysis
Analisis
stock dan
The Poverty
Peremajaan Allevation in Sarko Karet Rakyat District, Jambi di Kabupaten Province.
2.3 Bidang llmu
2.4 Tahun Masuk 1978 2.5 Tahun Lulus 1984 2.6 Judul
penagkapan
ikan yang berkelanjutan
Sarko,
Perairan
Propinsi
Tanjung Jabo,
Jambi
Prop Jambi
2.7 Pembimbing/ Ir MJusup Promotor
Ismail
Dr Tumari Jatileksono
Dr Saplaco Dr Coloma
Dr Masyuri C.
No
S22Al^ PENELI™N (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) 5 tahun terakhir. Tahun
Judul Penelitian
2008
Kajian Penggunaan TeknologiTepat Guna untuk
2008
Pembangunan Daerah di Provinsi Jambi Kajian Pengembangan investasi di Propinsi Jambi
2008
Kajian Kebijakan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Propinsi Jambi
2009
Kajian Pemanfaatan Air Gambut sebagai air Minum Rumah Tangga
2010
Kajian Trend dan Estimasi Anggaran SDM bidang
Pendidikan di Propinsi Jambi 2010
Minat Masyarakat Terhadap Perluasan Pendidikan Kejuruan di Kab. Muaro Jambi
2010
Minat Masyarakat Terhadap Perluasan Pendidikan Kejuruan di Kota Jambi
8
2010
Penelitian Minat Masyarakat terhadap Perluasan
Pendidikan Kejuruan di Propinsi Jambi
Biodata Penulis | 217
I
>•%**£*•
D. PENGALAMAN PENGABuimN K^ ,w,a MA3Y,\:l- '.^ *, > terakhir No
1.
Tahun
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
2011
Jml (Juta Rp)
Sumber
masyarakat
IbM: Dua Dusun di Cileungsi Kidut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam upaya Peningkatan Kualitas Perangkat Desa pada
UPI YAI
Aspek: Manajemen Organisasi, Mikroekonomi untuk kebijakan public, Self Motivation.
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL, 5 tahun terakhir. No
Tahun
Judul Artikel llmiah
2009
The Study of Technology
Volume/
Nama Jurnal
Nomor
of CCBN RO to process
978-97999046-1-4
Proceeding International Seminar
Peat moss Water Become Drinking Water
Upland for Food Security
F. Pengalaman Presentasi Oral pada Seminar G. PENGALAMAN PENULISAN BUKU, 5tahun terakhir No
Tahun
2006
Judul Buku
.
di Jambi
__
1997
Ekonomi Rgionai Ekonomi Manajerial Dasar-dasar Statistik
1997
Dasar- dasar Metodologi Penelitian
2005 2003
r
Kewirausahaan dalam mendorong pembangunan Ekonomi
218 jGelegar Interpretasi Baru dan Nilai-nilai Sosial, Budaya, Ekonomi Pada...
—