DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA ”TEDUNG AGUNG” Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXII Di Depan Gedung Jaya Sabha Denpasar 12 Juni 2010
Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn.
JURUSAN SENI TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapanTuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat rahmatNya-lah maka skrip Tari Siwa Nata Raja ”Tedung Agung” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Tari ini digarap dalam rangkaian Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 32 tahun 2010. Selama proses pembentukan tari ini, sudah tentu banyak diperoleh bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA sebagai Rektor ISI Denpasar, atas segala fasilitas dan tugas yang diberikan sehingga garapan ini bisa berjalan dengan lancar. 2. Penata musik dan para pendukung
Tari, atas partisipasi dan tanggung
jawabnya didalam mengikuti latihan-latihan, sehingga pementasan dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Akhirnya, deskrip karya ini dipersembahkan semoga ada manfaatnya.
Denpasar, Juni 2010 Penata
I. PENDAHULUAN
ISI Denpasar secara rutin menampilkan Tari Siwa Nata Raja yang diiringi oleh Drum Band Tradisi Bali Adi Merdangga. Tari ini mengawali parade pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali. Pada pawai ini selalu diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota se Bali, dan beberapa duta kesenian baik dari luar daerah maupun luar negeri. Agenda tahunan ini merupakan sebuah tantangan bagi penata tari untuk menampilkan karya yang inovatif, kreatif dan mengandung unsur kekinian, sehingga mampu berinteraksi dengan penonton dari berbagai kalangan. Pemilihan tokoh Siwa Nata Raja simbul dari dewa tarian, mempunyai makna sebagai Tedung Agung yang sarat dengan keagungan, kewibawaan, keluwesan, kelembutan, pelindung dan pengayom. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka untuk mewujudkan karya tari yang sesuai dengan harapan, diperlukan berbagai alat bantu yang dipakai sebagai property oleh para penari, seperti; kober/bendera warna-warni, tedung/payung, kipas kecil dan besar serta asap/smoke, sehingga mampu mendukung gerak tari dan suasana yang diinginkan. Karya tari ini merupakan garapan kolosal yang melibatkan 70 orang penari dan 100 orang pemain musik, dengan durasi display 5 menit.
Tujuan Penggarapan Penggarapan tari ini mempunyai tujuan: 1. Mengungkap keagungan Siwa Nata Raja sebagai simbul dewa tarian yang memiliki makna kesucian, pelindung dan pengayom. 2. Mengasah daya kreativitas didalam menata tari melalui penafsiran berbagai ragam gerak, guna memperkaya perbendaharaan karya tari dalam bentuk prosesi/pawai. 3. Memanfaatkan property seperti payung/tedung, kipas besar dan kecil, dan bendera/ kober untuk mengungkap suasana yang diinginkan.
II. PROSES GARAPAN
Dalam mewujudkan karya tari, sudah tentu melalui suatu proses yang dilakukan secara bertahap. Sebagai proses awal, ditentukan sebuah cerita yang dipakai sebagai pijakan dalam memilih peran/penokohan, gerak-gerak tari, kostum, property dan iringan tari. Pada proses pencarian, dilakukan beberapa kali latihan baik secara mandiri maupun dengan pendukung karya. Untuk mewujudkan karya tari yang baik, beberapa kali dilakukan perbaikan/koreksi baik tari maupun iringannya. Sehari sebelum pementasan, diadakan gladi kotor dan gladi bersih di depan Gedung Jaya Sabha Denpasar, yang mana tempat ini dipakai untuk Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXII yang berlangsung tanggal 12 Juni 2010.
III. SINOPSIS
Kesucian dan kedamaian para Dewa (Widyadara dan Widyadari) di Kahyangan sedang menari bersuka ria. Dengan hiasan warna warni di sembilan penjuru mata angin adalah sebagai lambang bersemayamnya para dewa. Siwa Nata Raja sebagai raja tarian merupakan perwujudan Siwa yang menempati pancer pada seluruh penjuru mata angin sebagai dewa tertinggi. Siwa Nata Raja turun ke bumi disertai para Widyadara dan Widyadari selalu memberikan pengayoman kepada alam beserta isinya.
IV. STRUKTUR GARAPAN
Bagian I -
Seluruh penari mencari formasi/floor designe yang diawali dengan musik kebyar. Selanjutnya dimulai dengan tari pembuka yang mengisahkan keagungan para Dewa di Kahyangan menari dengan bersuka ria.
Bagian II - Pada musik pengecet, penari wanita membentuk mudra-mudra/fose-fose tangan dengan latar belakang payung/tedung, menggambarkan kekuatan Dewa Siwa sebagai penguasa jagat raya.
Bagian III -
Pada bagian akhir, menggambarkan Dewa Siwa turun ke bumi dengan kekuatan dan keagunganNya untuk menjaga keseimbangan alam di delapan penjuru mata angin.
V. BUSANA
Dalam karya Tari Adi Merdangga kali ini dirancang lebih inovatif tanpa meninggalkan pola tradisi. Pemilihan warna dari masing-masing pemeran disesuaikan dengan karakter dan penokohan, sehingga mampu mengungkap ekspresi gerak tari dan dapat menampilkan kesan keagungan Siwa Nata Raja. Jenis busana yang dipakai oleh masing-masing pemeran dalam karya tari ini adalah sebagai berikut:
1. Dewa Siwa 1. Gelungan Cecandian 2. Baju dan celana putih 3. Selendang putih 4. Simping kulit kombinasi kain putih 5. Sabuk prada pendek 6. Tutup dada 7. Ampok-ampok kulit 8. Kain prada putih dengan tepi merah pink 9. Gelang kana kulit 10. Gelang kaki dengan kain putih
11. Kancut sulaman bludru
2. Penari Payung 1. Baju dan celana hitam 2. Badong kulit segitiga 3. Udeng prada hitam kombinasi merah 4. Streples merah 5. Ampok-ampok kulit 6. Kain prada biru dengan pinggiran merah 7. Rempel kuning 8. Gelang kana kain hitam
3. Penari Bendera 1. Baju dan celana orange 2. Udeng/destar kombinasi biru dan orange 3. Badong kulit segitiga 4. Ampok-ampok kulit 5. Kain biru dengan kombinasi orange 6. Streples biru 7. Kancut sulaman bludru 8. Gelang kana kain biru kombinasi orange 9. Angkeb pala orange kombinasi biru
4. Penari pembawa kipas kecil 1. Hiasan kepala memakai bunga semanggi disamping kanan dan kiri, Konde berbentuk angka 8, mawar merah ditengah-tengah, kamboja putih dibawah bunga merah, prekapat dikanan dan kiri 2. Busana kain prada coklat kombinasi hijau dan merah pink 3. Streples merah pink 4. Tutup dada hijau muda
5. Simping kain kuning 6. Badong segitiga 7. Pending kulit 8. Kipas prada kecil biru kombinasi merah pink
5. Penari pembawa kipas besar 1. Hiasan kepala sama dengan pembawa kipas kecil 2. Kain prada biru 3. Streples prada biru 4. Simping kain merah muda 5. Tutup dada merah muda 6. Badong kulit segitiga 7. Pending kulit 8. Rempel kain kuning 9. Kipas besar warna merah
VI. Pola Lantai, Adegan dan Suasana