Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru.....
DESKRIPSI PROBLEMATIKA GURU MATEMATIKA SMA SE-KOTA BANDA ACEH DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013
Aulia Afridzal1, Oktaviani2
Abstrak Penelitian ini berkaitan dengan problematika yang dialami guru matematika SMA se-Kota Banda Aceh dalam menerapkan Kurikulum 2013. Problem mencakup cara menerapkan kurikulum 2013, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru matematika SMA se-Kota Banda Aceh dalam menerapkan Kurikulum 2013. Instrumen yang dilakukan adalah angket. Untuk mendapatkan data penelitian ini, angket di edarkan kepada guru yang telah menerapkan kurikulum 2013. Data yang diperoleh di analisi melalui reduksi data. Dari hasil analisis diperoleh masalah yang di alami guru matematika dalam melaksanakan kurikulum 2013 ialah pelaksanaan dan penerapan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran, ketika menyampaikan materi, alokasi waktu dan mencari sumber belajar.
Kata Kunci: Penerapan kurikulum 2013
1
Aulia Afridzal, Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email:
[email protected] 2 Oktaviani, Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |27
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan
Latar Belakang Masalah Tatanan kehidupan masyarakat yang tidak terarah
dan
krisis
yang
berkepanjangan
pendidik. Lebih lanjut, Nurhadi (2003 : 14) mengungkapkan
bahwa
pendidikan
harus
merupakan akibat rendahnya kualitas sumber
didukung oleh dua prinsip sebagaimana yang
daya manusia (SDM). Perwujudan masyarakat
digariskan UNESCO yaitu:
berkualitas
jawab
1. Pendidikan harus ditopang oleh empat
pendidikan. Pendidikan sejak dulu mempunyai
pilar, yaitu belajar mengetahui (learning to
peran
know), belajar melakukan (learning to do),
merupakan
membangun
tanggung
manusia
berkualitas
darigenerasi ke generasi.
belajar hidup dalam kebersamaan (learning
Pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada beberapa masalah pokok yang
berkaitan
dengan
kuantitas,
to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). 2. Belajar seumur hidup (long life education)
relevansiatau efisiensi eksternal, elitisme dan
Upaya
meningkatkan
kualitas
manajemen. Lebih lanjut, Tilaar (2004 : 23)
pendidikan terus menerus dilakukan baik
mengemukakan bahwa sedikitnya ada enam
secara konvensional maupun inovatif. Hal
masalah pokok sistem pendidikan nasional,
tersebut
yaitu :
diamanatkan
1. Menurunnya akhlak dan moral peserta
nasional adalah untuk meningkatkan mutu
didik.
lebih
terfokus
bahwa
lagi
tujuan
setelah
pendidikan
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
2. Pemerataan kesempatan belajar.
pendidikan. Pemerintah dalam hal ini Menteri
3. Masih rendahnya efisiensi internal sistem
Pendidikan Nasional mencanangkan “Gerakan Pendidikan ” pada tanggal 2 Mei 2002. Namun
pendidikan. 4. Status kelembagaan. 5. Manajemen
demikian,
pendidikan
yang
tidak
sejalan dengan pembangunan nasional. 6. Sumber
daya
manusia
yang
belum
profesional.
indikator
pendidikan
belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Salah satu kebijakan Departemen Nasional antara lain dalam proses pengembangan kurikulum 2013 haruslah di artikan sebagai
Menghadapi dilakukan
berbagai
hal
penataan
tersebut, terhadap
perlu sistem
pendidikan secara menyeluruh, terutama yang
perubahan strategis di bidang pendidikan dan sekaligus
jawaban
atas
permalahan-
permasalahan pendidikan saat ini.
berkaitan dengan sistem pendidikan, serta
Perubahan
kurikulum
dapat
bersifat
relevansinya dengan kebutuhan masyarakat
sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi
dan dunia kerja.
dapat
Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan peserta (life
belajar didik
skill
harus dapat dengan
atau
ISSN 2355-0074
membekali
kecakapan
hidup
life competency) yang
pula
bersifat
keseluruhan
yang
menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari
perubahan
konsepsional
yang
fundamental yang diikuti oleh perubahan Volume III. Nomor 1. April 2016 |28
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... struktural. Pembaharuan dikatakan
bersifat
sebagian bila hanya terjadi pada komponen
kehidupan guru. Sebagian besar waktu guru ada di sekolah sisanya ada di masyarakat.
tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi
Cara
guru
memberikan
penilaian
saja, metode saja, atau system penilaiannya
disekolah dan di luar sekolah, meningkatkan
saja.
pengetahuan,
Pembaharuan
kurikulum
bersifat
sikap
dan
hubungan
serta
menyeluruh bila mencakup perubahan semua
tanggungjawabnya terhadap peserta didik,
komponen
perjalanan
bahkan cara berbicara dan pakaiannya pun
sejarah
kurikulum.
sejak
pendidikan perubahan,
Dalam
tahun
1945,
kurikulum
sering menjadi perhatian dan pembicaraan
nasional
telah
mengalami
masyarakat luas (Yoesoef,2001:1).
yaitu
pada tahun 1947, 1952,
Dalam
1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006
dipaparkan
dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru
membimbing peserta didik untuk membentuk
yang
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa
akan
diterapkan
di
tahun
ajaran
kode
etik
bahwa:
guru
Indonesia
“Guru
berbakti
2013/2014.
pancasila”. Jadi sangat jelas bahwa guru bukan
Rumusan Masalah
hanya mendidik atau mengajar tetapi
Berdasarkan latar belakang di
juga
atas,
membimbing. Membimbing berarti bersikap
guru
menentukan kearah pembentukan manusia
matematika di SMA Negeri se-Kota Banda
yang seutuhnya, manusia yang tidak hanya
Aceh
berwawasan
permasalahannya
adalah
mengalami
apakah
problema
dalam
tetapi
juga
berkepribadian.
melaksanakan kurikulum 2013.
Senada dengan itu, Ki Hajar Dewantara
Hipotesis.Penelitian
mengemukakan
bahwa pendidikan adalah:
dalam
“Ing ngarso sung tulodo, ing madya amngun
penelitian ini adalah “Deskripsi Problematika
karso dan tut wuri handayani”. Ketiga kalimat
Guru Matematika SMA se-Kota Banda Aceh
itu, mempunyai arti bahwa pendidikan harus
Dalam Menerapkan Kurikulum 2013”.
dapat
Landasan Teori
pengaruh dan mengendalikan peserta didik.
Gambaran Profesi Guru
Kurikulum 2013
Hipotesis
yang
dirumuskan
Hamalik (2001 : 116) menyatakan : Guru
adalah
unsur
manusiawi
memberi
Kurikulum dalam
yang
contoh,
2013
adalah
memberikan
kurikulum
melakukan penyederhanaan,
dan
pendidikan. Guru adalah figur manusia sebagai
tematik-integratif, menambah jam pelajaran
sumber yang menemapti posisi memegang
dan bertujuan untuk mendorong peserta didik
peranan penting dalam pendidikan. Ketika
atau
semua
masalah
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
pendidikan, guru harus terlibat dalam agenda
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
pembicaraan,
menyangkut
yang mereka peroleh atau mereka ketahui
masalah pendidikan. Pendidikan adalah dunia
setelah menerima materi pembelajaran dan
orang
mempersoalkan
terutama
yang
siswa,
mampu
lebih
baik
dalam
diharapkan siswa kita memiliki kompetensi ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |29
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh
prinsip pokok yaitu bagaimana siswa
lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif,
melakukan kegiatan belajar (how learners
dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka
do learn), kesempatan belajar (might
bisa sukses dalam menghadapi berbagai
learn), dan motivasi belajar (motivated to
persoalan
learn).
dan
tantangan
di
zamannya,
memasuki masa depan yang lebih baik.
3. Pengembangan silabus
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Dalam mengembangkan silabus, harus
sebelum menyusun perangkat pembelajaran
mengikuti beberapa prosedur antara lain :
kurikulum 2013, yaitu:
a. Perencanaan
1. Standar kompetensi
b. Pelaksanaan
dengan
merumuskan
Standar kompetensi adalah batas dan arah
kompetensi, tujuan, materi, metode dan
kemampuan yang harus dimiliki dan dapat
teknik pembelajaran dan menentukan
dilakukan peserta didik setelah mengikuti
alat penilaian berbasis kelas.
proses pembelajaran suatu mata pelajaran
c. Revisi (perbaikan).
tertentu (salasi,2004:4). Sejalan dengan
Kurikulum 2013 dan Tujuan Pendidikan
pendapat
Matematika
tersebut,
Zulkardi
(2004:3)
menyatakan bahwa standar kompetensi
Dalam pembelajaran, digunakan
adalah pernyataan tentang pengetahuan,
metode, strategi dan teknik yang dimana
ketrampilan dan sikap yang harus ada
dalam pembelajaran siswa mampu memahami,
untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai
mengingat, mencoba, brfikir, bernalar dan
dengan
menarik
standar
performansi
yang
ditetapkan. Cakupan
kesimpulan.
Tujuan
berbagai
pendidikan
matematika adalah : materi
yang terkandung pada
1. Melatih
cara
setiap standar kompetensi terkait dengan
dalam
konsep
materi
melakukan
kompetensi
eksplorasi,
yang
pembelajaran.
ada Standar
dalam
berfikir
menarik
danbernalar
kesimpulan, misalnya
kegiatan
penyelidikan,
menunjukkan
kesamaan,
matematika adalah kompetensi matematika
perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.
harus ditunjukkan siswa melalui hasil
2. Mengembangkan aktifitas kreatif yang
belajar pada mata pelajaran matematika
imajinasi, intuisi, dan penemuan kembali
(Hadi,2004:1).
dengan
2. Pengembangan strategi pembelajaran
mengembangkan
pemikiran
divergen, orisinil,
rasa
ingin
tahu,
Sistem pembelajaran kurikulum 2013 harus
membuat
dan
dugaan
serta
mengguanakan pendekatan pada siswa.
mencoba-coba.
Para ahli pendidikan sependapat bhwa di dalam proses belajar mengajar diterapkan
prediksi
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
berbagai strategi atau pendekatan. Proses
4. Mengembangkan
perencanaa pembelajaran mempunyai tiga
menyampaikan
ISSN 2355-0074
kemampuan informasi
atau
Volume III. Nomor 1. April 2016 |30
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... mengkomunikasikan gagasan antara lain
hasil dan dampak
melalui pembicaraan lisan, catatan, peta,
peserta
grafik, dan diagram dalam menjelaskan
pengalaman belajar yang bermakna,dan (2)
gagasan.
keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai
CBSA adalah panutan pembelajaran yang kepada
intelektual-emosional
melalui
serangkaian
dengan kebutuhannya.
CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif )
mengarah
didik
yang muncul pada diri
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi
pengoptimalisasian
adalah:
siswa
1.
dalam
Menekankan
pada
pembelajaran, dengan melibatkan fisik siswa
kompetensi
apabila
individual maupun klasikal.
diperlukan.
Pelibatan
intelektual
emosional/fisik siswa serta optimalisasi dalam
2.
pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses
perolehan
3.
dilakukan
lebih
dalam pendekatan
pembelajaran dan metode
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi
unsur edukatif.
2. Guru adalah pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar.
5.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
3. Tujuan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standard akademis 4. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa dan siswa
belajar
juga sumber belajar lain yang memenuhi
berpusat pada siswa.
kemajuan
hasil
secara
yang bervariasi. 4.
yang
pada
Penyampaian menggunakan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.
1. Pembelajaran
Berorientasi
baik
(learningoutcomes) dan keberagamaan.
belajarnya tentang
Karakteristik CBSA:
siswa
ketercapaian
untuk
menguasai
konsep-konsep dengan mantap
atau pencapaian suatu kompetensi KTSP
(Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan) Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
5. Penilaian dilaksanakan untuk mengamati
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh
dan mengukur kegiatan dan kemajuan
satuan pendidikan dengan memerhatikan dan
siswa,
berdasarkan standar
serta
mengukur
berbagai
keterampilan yanng dikembangkan. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) Kurikulum berbasis kompetensi adalah
kompetensi
serta
kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP
perangkat rencana dan pengaturan tentang
adalah:
kompetensi dan hasil belajar yang harus
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui
dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengajar,
mengembangkan kurikulum, mengelola,
dan
pemberdayaan
kurikulum
sekolah. Kurikulum ini berorientasi pada: (1) ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |31
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... dan memberdayakan sumber daya yang
5.
ada.
Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat
dalam
6.
pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan
mengeliminasi
bahan-bahan
yang kurang penting dan kurang berarti 7.
bersama.
Selalu
mengikuti
perkembangan
pengetahuan mutakhir.
3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
Mampu
pendidikan
tentang
kualitas
8.
Proses pembelajaran selalu dipersiapkan.
9.
Mendorong peserta didik memperoleh
pendidikan yang akan dicapai
hasil yang lebih baik.
Karakteristik KTSP:
10. Menghubungkan pengalaman yang lalu
a. Kurikulum yang berorientasi pada disiplin
dengan bahan ajar yang akan diajarkan.
ilmu.
Dalam implementasi kurikulum 2013,
b. Kurikulum
yang
berorientasi
pada
pengembangan individu.
guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Dari segi proses
c. Kurikulum yang mengakses kepentingan daerah.
guru
dikatakan
berhasil
apabila mampu
melibatkan sebagian besar peserta didik secara
d. KTSP merupakan kurikulum teknologis
aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam
Tugas dan Tanggungjawab Seorang Guru
proses pembelajaran. Disamping itu, dapat
Guru merupakan faktor penting yang
dilihat
dari gairah dan semangat mengajar
sangat menentukan keberhasilan implementasi
guru,
kurikulum 2013, bahkan sangat menentukan
Sedangkandari segi hasil, guru dikatakan
berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.
berhasil
Agar
mengimplementasikan
diberikannya mampu mengadakan perubahan
secara efektif, serta dapat
perilaku pada sebagian besar didik kearah
guru
dapat
kurikulum 2013 meningkatkan
kualitas
pendidikan,
khususnya prestasi belajar peserta didik, guru
serta
adanya
apabila
rasa
percaya
pembelajaran
diri.
yang
lebih baik. Matematika selama ini dianggap sebagai
perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
pelajaran paling menakutkan. Dalam hal ini,
1.
Menguasai dan memahami bahan ajar
guru dituntut untuk melakukan perubahan
(materi) dan hubungannya dengan bahan
yaitu menghadirkan suasana pembelajaran
ajar lain dengan baik.
yang menyenangkan.
2.
Menyukai apa yang di ajarkannya.
Metode Penelitian
3.
Menyukai
mengajar
sebagai
sebuah
profesi. 4.
Memahami pengalaman, prestasinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Lokasi
peserta kemampuan
didik, dan
penelitian ini di 5 SMA Negeri di wilayah kota Banda
Aceh
yang
sudah
menerapkan
kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan tidak semua SMA di kota Banda Aceh sudah
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |32
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... menerapkan
guru-
dapat bekerja secara kelompok dan mandiri.
Dinas
Dalam proses belajar mengajar guru masih
Pendidikan. Teknik pengumpulan data berupa
menggunakan alat peraga untuk memudahkan
angket, wawancara dan dokumentasi.
dalam menyampaikan materi yang akan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
diajarkan dan juga menggunakan TIK untuk
Hasil Penelitian
mendukung proses belajar mengajar.
gurunya
kurikulum
dibina
2013
langsung
dan oleh
Pengumpulan data dilakukan dengan
Berdasarkan pengamatan guru kesiapan
mengedarkan angket kepada guru yang terpilih
siswa dalam menerima kurikulum 2013 pada
menjadi subjek penelitian yaitu guru- guru
awalnya sebagian siswa belum terbiasa dan
matematika
kurikulum
sebagian siswa cukup sigap dan cermat dalam
2013, dalam hal ini guru- guru yang mengajar
menerima proses pembelajaran. Target materi
dikelas X. Peneliti mengedarkan 5 angket
yang dicapai dalam
untuk
2013 bila dikaitkan dengan alokasi waktu
yang
5
menerapkan
sekolah
SMA
yang
menerapkankurikulum 2013, dimana guru
masih
dari sekolah tersebut sudah dibina langsung
dikarenakan
oleh Dinas Pendidikan.
sekolah
Angket yang diberikan kepada guru awalnya
terdapat
diharapkan
dapat
33 pertanyaan yang mendeskripsikan
dan
belum
penerapan
tercapai
kadang-kadang
yang
terlalu
kurikulum
sepenuhnya ada
padat.
kegiatan Instrumen
penilaian guru mengembangkan sendiri, dan seperti yang dikethui bahwa guru terkadang sulit
dalam melakukan
penilaian
karena
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
begitu banyaknya yang dinilai dari siswa,
yang sudah di rumuskan dalam penelitian ini.
bukan hanya yang dinilai psikomotor tapi juga
Pertanyaan 1-13 ditujukan untuk menggali
kognitif dan lainnya. Kesulitan yang dirasakan
informasi/menjawab
mengenai
oleh guru dalam melaksanakan kurikulum
kurikulum 2013. Pertanyaan15-33
2013 adalah belum siapnya siswa dalam
penerapan ditujukan
untuk
pertanyaan
menggali
mengenai problema dan
usaha
informasi
menerima pembelajaran kurikulum dalam
mengatasi
pembelajaran, kurangnya pelatihan untuk guru,
masalah dalam penerapan kurikulum 2013.
dalam memberikan materi harus terlebih
Pembahasan
dahulu diseleksi, belum adanya buku. Dalam
SMA
di
Kota
Banda
Aceh
sudah
menyusun perangkat pembelajaran ada guru
menerapkan Kurikulum 2013, persiapan yang
yang tidak mengalami kesulitan,
dilakukan tidak terlalu sulit karena guru-guru
juga guru yang mengalami kesulitan dalam
hanya perlu menyiapkan bahan ajar, RPP,
menyusun penilaian, dan RPP. Yang dilakukan
LAS(Lembar
lembar
guru untuk mengatasi hal ini adalah mencari
dilakukan
informasi dari internet atau buku bacaan
penilaian.
Aktifitas
Penerapannya
Siswa), dapat
dengan cara scientifik, memberikan suatu masalah
dengan
ada
lainnya, bermusyawarah dengan para guru.
scientifik,
Dalam menyusun rencana pembelajaran
pembelajaran lebih terpusat pada siswa, siswa
ada sebagian guru merasa sulit pada saat
ISSN 2355-0074
pendekatan
dan
Volume III. Nomor 1. April 2016 |33
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... mengelompokkan kata-kata opersional sesuai
Cara guru mengatasi kesulitan dalam
taxonomi blom, dalam memunculkan indikator
menyampaikan
materi
dan penilaian sperti penilaian diri dan sebagian
mengulang-ulang kembali
guru merasa mudah dalam menyusun rencana
lalu agar mudah bagi anak-anak, banyak
pembelajaran. Upaya yang dilakukan guru
mengadakan
apersepsi,
dalam mengatasi hal ini adalah mencari
matematika
untuk
informasi dan belajar lebih banyak, bertanya
kehidupan sehari-hari, dan menggabungkan
kepada guru. Kesulitan yang dialami guru
cara konvensional dengan cara yang di
dalam menyampaikan materi adalah susahnya
amanatkan kurikulum 2013. Dalam mencari
mengajak anak-anak untuk berpikir secara
sumber belajar seperti yanng di amanatkan
scientifik, anak-anak belum terbiasa, guru
kurikulum 2013 banyak guru-guru mengalami
mengalami kesulitan terutama dalam proses
kesulitan.
mengamati sikap siswa satu persatu karena
mengarahkan
siswa
proses belajar mengajar lebih banyak waktu
matematika,
membuat
yang terpakai untuk menjawab pertanyaan
(Lembar Aktifitas Siswa).
Cara
ialah
dengan
pelajaran
tahun
membawa kalimat
diaplikasikan
mengatasinya mengunjungi modul
dan
dalam
adalah web LAS
siswa.
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |34
Aulia Afridzal, Deskripsi Problematika Guru..... DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta Permana, Anggun. 2013.Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). http://anggunpermata0.blogspot.com/2013/01/cara-belajar-siswa-aktif-cbsa. html diakses pada tanggal 3 september 2014 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013 Yoesoef, TD. 2001. Profesionalisme Keguruan. ( Materi Seminar). Sabang Yin Robert, K, Case Study Research, Design and Methods, Sage Publication Beverly-Hills, 1984
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |35