Departemen Riset R’nB Production
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN EFEK KOMBINASI EKSTRAK BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana) DENGAN EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma spinosum) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA DIABETES MELITUS
PKM-GT
Diusulkan oleh : Windy Oliviany
G2A 005 193 (2005)
Catharina Endah W.
G2A 006 034 (2006)
Gilang Bagus Pratama
G2A 007 087 (2007)
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
i
Departemen Riset R’nB Production
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Tulisan
2. 3.
4. 5.
: Pemanfaatan Efek Kombinasi Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana) dengan Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Diabetes Melitus Bidang Kegiatan : PKM-GT Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Windy Oliviany b. NIM : G2A 005 193 c. Jurusan : Kedokteran Umum d. Universitas : Diponegoro e. Alamat Rumah dan No.HP : Jl. Gergaji III no.32, Semarang (08995858998) f. Alamat email :
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Gunardi, MS.Apt b. NIP : 131 673 428 c. Alamat Rumah dan No.Telp : Jl. Telagasari no.37 Rt.5/I Tembalang, Semarang (7470187) Semarang,
Menyetujui Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Undip
Ketua Pelaksana Kegiatan
Dr. Hartono Hadisaputro,Sp.OG(K) NIP : 140 067 785
Windy Oliviany NIM : G2A 005 193
Pembantu Rektor III Universitas Diponegoro
Dosen Pendamping
Sukinta, SH,M.Hum NIP : 131 763 894
Drs. Gunardi, MS.Apt NIP : 131 673 428
ii
Departemen Riset R’nB Production
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Efek Kombinasi Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana) dengan Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Diabetes Melitus” ini dapat terselesaikan. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Gunardi, MS.Apt selaku dosen pembimbing yang telah berperan besar dalam terselesainya karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam ilmu kedokteran.
Semarang, 28 Februari 2009
Penulis
iii
Departemen Riset R’nB Production
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………….………………………….i Halaman Pengesahan …………………………………..…………………………ii Kata Pengantar …………………………………...………………………………iii Daftar Isi ….…………………………………………...…………………………iv Daftar Gambar ………………………………..…………………………………vi Daftar Tabel …………………………………………………………………..vii Ringkasan
…………………………………………………………………..viii
Pendahuluan Latar belakang ............…..……….…………………………………………1 Rumusan Masalah …..…………………...…………………………………3 Tujuan ….……………………………….………………………………….3 Manfaat .………………………………………………………………..........3 Tinjauan Pustaka Diabetes Melitus ...................................…..……………………………….4 Buah Alpukat (Persea americana) ..............................................................5 Rumput Laut (Eucheuma spinosum)...…………....…….....………………....6 Potensi Rumput Laut di Indonesia .........…………..…………………...6 Kandungan Rumput Laut …..……………………………………..........7 Metode Penulisan Sumber dan Jenis Data ……………………………………………………8 Pengumpulan Data …………………………………………………….…8 Analisis Data …………………………………………………………..…8 Penarikan Kesimpulan ....……………………………….........……...……...8 Analisis dan Sintesis Efek Biji Buah Alpukat (Persea americana) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus …….........…………..........9 Efek Kandungan Senyawa Flavonoid dalam Biji Buah Alpukat (Persea Americana) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus................... ..............................10
iv
Departemen Riset R’nB Production
Efek Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus ..........................................11 Pemanfaatan Kombinasi Biji buah alpukat (Persea americana) dengan Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus ........................................................13 Penutup Kesimpulan ...………...……………………………………………………15 Saran …...……………………….……………………………………..........15 Daftar Pustaka Lampiran
v
Departemen Riset R’nB Production
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Penyebab hiperglikemi pada diabetes melitus tipe 2 ............................5 Gambar 2: Buah dan biji alpukat ............................................................................5 Gambar 3: Eucheuma spinosum ..............................................................................7 Gambar 4: Struktur kimia flavonoid .....................................................................10 Gambar 5: Rumus bangun dari karaginan ............................................................12 Gambar 6: Mekanisme Penghambatan Ganda dalam mencegah absorbsi glukosa ................................................................................................14
vi
Departemen Riset R’nB Production
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat .....................................................................................................6 Tabel 2 : Kandungan nutrisi rumput laut tiap 100 gram porsi makanan ................7
vii
Departemen Riset R’nB Production
RINGKASAN
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh insufisiensi sekresi insulin dan atau resistensi insulin. Penyakit ini ditandai dengan kondisi hiperglikemik, di mana kadar glukosa darah melebihi batas normal. Pada penderita diabetes, kondisi hiperglikemik ini sangat dipengaruhi oleh diet / asupan makanan yang mengandung glukosa. Diabetes melitus dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi, antara lain gangguan ginjal, syaraf, kebutaan dan komplikasi lainnya yang dapat meningkatkan morbiditas dan bahkan dapat berujung pada kematian. Berdasarkan studi epidemiologi, disebutkan bahwa jumlah pasien diabetes meningkat dengan cepat pada berbagai tempat di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) tahun 2002 dan hasil survey yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, Indonesia merupakan negara ke-4 terbesar untuk prevalensi diabetes melitus setelah India, China dan Amerika Serikat. Oleh karena itulah, diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat serius dan memerlukan perhatian lebih serta penanganan yang baik. Semua jenis diabetes melitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut. Hiperglikemik akibat diabetes melitus sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Sehingga pasien dengan diabetes melitus harus benarbenar dapat mengatur diet/asupan makanannya, khususnya dalam konsumsi makanan / minuman yang mengandung karbohidrat. Salah satu tujuan utama terapi medis bagi pasien diabetes meliputi pengontrolan kadar glukosa darah dengan cara pemberian obat hipoglikemik oral / agen antihiperglikemik dan insulin. Namun, penatalaksanaan tersebut memiliki efikasi yang terbatas dan memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Alasan inilah yang menyebabkan meningkatnya ketertarikan pada penggunaan sumber alami yang berasal dari tumbuhan sebagai salah satu manejemen alternatif dalam menangani pasien diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, diketahui bahwa biji buah alpukat memiliki aktivitas antidiabetes yang diduga disebabkan oleh adanya senyawa aktif flavonoid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah dengan menghambat enzim-enzim penting yang berperan dalam pemecahan karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat diserap oleh usus, yaitu enzim alfa amilase dan enzim alfa glukosidase. Penghambatan pada kedua enzim tersebut berakibat terganggunya proses pemecahan karbohidrat menjadi monosakarida sehingga tidak dapat diserap oleh usus. Dengan demikian, kadar glukosa darah tidak meningkat setelah mengkonsumsi makanan / minuman yang mengandung glukosa atau senyawa yang dapat dipecah menjadi glukosa. Efek inilah yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus.
viii
Departemen Riset R’nB Production
Kemampuan dalam menghambat penyerapan glukosa oleh usus juga dimiliki rumput laut. Rumput laut mengandung senyawa karaginan sebagai salah satu jenis serat larut air yang sukar dicerna oleh enzim manusia dan bersifat sebagai pengikat kation ( binding of cations) yang akan mengubah pH intestinum dengan cara mempengaruhi sekresi asam dan basa lewat pengaruh hormon dan enzim. Hal ini akan mempengaruhi proses pemecahan karbohidrat (disakarida) di dalam intestinum yang akhirnya akan mempengaruhi proses penyerapan monosakarida, sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah setelah makan (post prandial). Efek karaginan dalam menurunkan kadar glukosa juga disebabkan karena kemampuannya dalam menyerap air dengan membentuk gel atau larutan kental. Gel ini dapat melapisi dinding usus sehingga mencegah penyerapan glukosa. Semua mekanisme ini sangat berguna bagi pengaturan kadar glukosa darah agar tetap dalam batas normal setelah mengkonsumsi makanan / minuman yang mengandung glukosa atau mengandung senyawa yang nantinya dapat dipecah menjadi glukosa. Hingga saat ini pemanfaatan efek dari ekstrak biji buah alpukat dan rumput laut dilaksanakan secara terpisah sehingga efektivitas kerjanya dalam menurunkan glukosa darah masih kurang optimal. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai efek kombinasi antara ekstrak biji buah alpukat dengan ekstrak rumput laut dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Metode penulisan dalam karya tulis ini adalah metode studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji validitasnya, berhubungan satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis pembahasan. Teknik analisa data yang dipilih adalah analisis deskriptif argumentatif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif. Berdasarkan masing-masing efek dari ekstrak biji buah alpukat dan ekstrak rumput laut seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, pemanfaatan kombinasi kedua sumber hayati ini akan saling mendukung dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan cara “Penghambatan Ganda”, dimana flavonoid berperan sebagai penghambat enzim pemecahan karbohidrat menjadi glukosa dan karaginan yang berperan sebagai penghambat penyerapan glukosa itu sendiri. Sehingga glukosa yang sempat dipecah tidak akan dapat diabsorbsi ke dalam tubuh. Dengan kata lain, terjadi penghambatan yang bertahap, yaitu secara enzimatik oleh flavonoid dan penghambatan mekanik oleh karaginan. Pengkombinasian ekstrak biji buah alpukat dan ekstrak rumput laut secara bersamaan diharapkan terjadi peningkatan efektivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Dengan meningkatnya efektivitas ini, maka kombinasi ekstrak biji buah alpukat dan ekstrak rumput laut dapat dijadikan solusi tepat dalam mengatasi masalah dan komplikasi yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus.
ix
Departemen Riset R’nB Production
PENDAHULUAN
Latar Belakang Diabetes
melitus
merupakan
penyakit
metabolik
yang
menyebabkan
hiperglikemik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes melitus dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa organ tubuh seperti: ginjal, syaraf, mata, dan juga berkontribusi untuk berkembangnya proses penyakit aterosklerosis yang akan berefek pada gangguan jantung, otak dan organ lain dalam tubuh. Berbagai macam komplikasi ini antara lain disebabkan oleh tingginya kadar glukosa darah pada diabetes melitus. 1,2 Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insiden dan prevalensi diabetes melitus di berbagai penjuru dunia. Pada tahun 2025, Asia diperkirakan mempunyai populasi diabetes terbesar di dunia yaitu sekitar 366 juta orang. Data WHO tahun 2005 menunjukkan peningkatan tertinggi jumlah penderita diabetes melitus justru terjadi di Asia Tenggara.3 Pada tahun 2006, jumlah penyandang diabetes di Indonesia mencapai 14 juta orang. Berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) tahun 2002 dan hasil survey yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, Indonesia merupakan negara ke-4 terbesar untuk prevalensi diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, sedangkan urutan di atasnya India, China dan Amerika Serikat. Temuan tersebut semakin membuktikan bahwa penyakit diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat bagi penderita diabetes melitus.1,4 Semua jenis diabetes melitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut. Hiperglikemik akibat diabetes melitus sendiri sangat dipengaruhi oleh macam dan jumlah diet/asupan makanan. Makanan/minuman yang mengandung glukosa atau senyawa karbohidrat lainnya yang nantinya dapat dipecah dalam sistem pencernaan menjadi glukosa, akan meningkatkan kadar glukosa darah. Inilah mengapa pasien dengan diabetes melitus harus benar-benar dapat mengatur diet makanan khususnya dalam konsumsi karbohidrat. 5,6
x
Departemen Riset R’nB Production 2
Komplikasi diabetes melitus jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum terjadi bila kontrol kadar gula darah buruk.1 Salah satu tujuan utama terapi medis bagi pasien diabetes meliputi pengontrolan kadar glukosa darah mendekati normal dengan cara pemberian obat hipoglikemik oral/agen antihiperglikemik dan insulin. Namun, penatalaksanaan tersebut memiliki kelemahan, antara lain efek samping yang tidak diinginkan, perlunya tenaga medis dalam melakukan pengobatannya seperti injeksi insulin, serta harga obat hipoglikemik oral dan insulin yang tergolong mahal dan kurang terjangkau oleh masyarakat secara luas. Alasan inilah yang menyebabkan meningkatnya ketertarikan pada penggunaan sumber alami yang berasal dari tumbuhan sebagai salah satu manejemen alternatif dalam menangani diabetes melitus. Buah alpukat (Persea americana) diketahui memiliki berbagai macam khasiat, sehingga banyak digunakan untuk pengobatan alternatif beberapa penyakit. Buah alpukat sendiri terdiri atas daging buah dan bijinya. Namun, selama ini biji buah alpukat kurang dimanfaatkan dan cenderung menjadi bahan yang terbuang. Padahal, berdasarkan hasil beberapa penelitian diketahui bahwa biji buah alpukat juga memiliki kandungan berbagai senyawa berkhasiat, salah satunya adalah efek antidiabetes melalui kemampuannya dapat menurunkan kadar glukosa darah.7,8 Rumput laut (Eucheuma spinosum) diketahui mempunyai kandungan karaginan sebagai senyawa serat larut air pengikat kation yang sangat tinggi dan mampu mempengaruhi proses penyerapan monosakarida, sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah.9,10 Dari hasil penelitian diketahui bahwa kandungan yang terdapat dalam biji buah alpukat dan rumput laut mempunyai kesamaan efek dalam menurunkan kadar glukosa darah. Namun, efektivitas biji buah alpukat sendiri dalam mengontrol kadar glukosa darah masih perlu ditingkatkan. Begitu pula dengan efektivitas
xi
Departemen Riset R’nB Production 3
rumput laut masih perlu didukung dengan sumber hayati lain agar kemampuan rumput laut dalam menurunkan kadar glukosa darah dapat mencapai optimal. Hingga saat ini penelitian tentang efek dari ekstrak biji buah alpukat dan rumput laut
dilaksanakan
secara
masing-masing
/
terpisah,
begitupun
dengan
pemanfaatannya juga digunakan secara terpisah. Padahal, berdasarkan mekanisme masing-masing sumber hayati tersebut dalam menurunkan kadar glukosa darah, ternyata keduanya memiliki mekanisme yang saling mendukung. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai pemanfaatan efek kombinasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana) dengan ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Rumusan Masalah Bagaimanakah efek kombinasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana) dengan rumput laut (Eucheuma spinosum) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus? Tujuan Penulisan Menganalisis efek kombinasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana) dengan ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Manfaat Penulisan Diharapkan melalui penulisan karya tulis ini, antara lain sebagai berikut.
Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pemanfaatan kombinasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana) dengan ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
Memperkaya khasanah dan pustaka medis Indonesia dan dunia dalam pilihan terapi untuk penanganan masalah diabetes melitus.
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi petani alpukat dan petani rumput laut melalui peningkatan kebutuhan akan sumber hayati tersebut.
xii
Departemen Riset R’nB Production
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes Melitus Diabetes melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.11,12 Berdasarkan kadar insulin dalam tubuh penderita, Diabetes Melitus (DM) dibedakan menjadi dua, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes melitus tipe 1 disebut juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), terjadi bila sel-sel yang memproduksi insulin di dalam tubuh tidak berfungsi dan membuat hanya sedikit atau tidak ada insulin. Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel, karena tubuh tidak memproduksi insulin. Untuk tetap hidup, penderita diabetes ini bergantung pada suntikan insulin selama hidupnya. Tipe 1 ini adalah jenis diabetes yang tidak begitu umum (jarang). Hanya kira-kira 10-20% dari penderita diabetes yang mengidap Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM).11,12 Diabetes melitus tipe 2 disebut juga sebagai Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Diabetes Mellitus tipe 2 pada umumnya lebih bersifat genetik. Tipe ini mencakup lebih dari 90 % dari semua populasi diabetes. Pada penderita yang obesitas, kelainan primernya adalah resistensi insulin di jaringan perifer seperti otot dan lemak sehingga terjadi peningkatan kebutuhan insulin. Sedangkan pada penderita yang non obesitas, kelainan primernya berupa kerusakan sel beta dan kelainan sekundernya di jaringan perifer.11,12
xiii
Departemen Riset R’nB Production 5
Gambar 1. Penyebab hiperglikemi pada diabetes melitus tipe 2. ( Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 2006 : 1882 )
Pada penderita diabetes melitus, otomatisasi pengaturan kadar gula dalam darah tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Secara ringkas DM terjadi akibat terjadinya insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin ini disebabkan oleh 2 hal, yaitu: Gangguan produksi insulin oleh Langerhans sel beta pankreas; atau Menurunnya kepekaan reseptor insulin dalam sel-sel tubuh. Kerusakan sel beta Langerhans sering dapat mengganggu produksi insulin. Sedangkan menurunnya kepekaan reseptor insulin sel-sel tubuh dimanifestasikan dengan kadar glukosa darah yang makin meningkat (hiperglikemik) disertai glikosuria. Buah Alpukat (Persea americana) Filum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Laurales
Genus
: Persea
Spesies
: Persea americana
Gambar 2. Buah dan biji alpukat.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui. Menurut penelitian, buah dan daun mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin dan gula alkohol persiit, sedangkan biji buah alpukat diketahui mengandung flavonoid, tanin, triterpen dan kuinon.13,14
xiv
Departemen Riset R’nB Production 6
Tabel 1. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol biji buah alpukat Pengujian Alkaloid Senyawa Polifenol Flavonoid Steroid Triterpenoid Kuinon Saponin Tanin Monoterpenoid dan Seskuiterpenoid
Hasil Simplisia + + + + + +
Ekstrak + + + + + + +
Keterangan : + : terdapat kandungan zat - : tidak terdapat kandungan zat
Dikutip dari: http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/01/aktivitas antidiabetes.pdf .
Alpukat banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Khasiat tumbuhan ini diantaranya untuk mengobati sariawan, sebagai pelembab, kencing batu, darah tinggi, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran nafas membengkak, menstruasi tidak teratur dan sakit gigi. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, diketahui bahwa biji buah alpukat juga memiliki aktifitas antidiabetes. Hal ini diduga disebabkan adanya senyawa aktif flavonoid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurunan glukosa darah.13,15 Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.16,17 Rumput Laut ( Eucheuma spinosum ) Potensi Rumput Laut di Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam serta memiliki laut yang luas. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati, salah satunya adalah rumput laut.18
xv
Departemen Riset R’nB Production 7
Berdasarkan pigmennya, rumput laut dapat dibedakan menjadi kelas alga merah
(Rhodophyceae),
alga
coklat
(Phaeophyceae),
alga
hijau
(Chlorophyceae) dan alga biru-hijau (Cyanophyceae). Salah satu jenis rumput
laut
Indonesia
yang
bernilai
ekonomis
dan
sejak
dulu
diperdagangkan yaitu: Eucheuma spinosum. Euchema cottonii digunakan sebagai bahan dasar karaginan, campuran sayur dan bahan obat.19 Eucheuma spinosum merupakan rumput laut merah yang diklasifikasikan sebagai berikut : Phyllum
: Rhodophyta
Class
: Rhodophyceae
Ordo
: Gigartinales
Family
: Solieriaceae
Genus
: Eucheuma
Species
: Eucheuma spinosum
Gambar 3 . Eucheuma spinosum.
Euchema sp. banyak ditemukan dan dibudidayakan di sepanjang pesisir perairan Indonesia yang dangkal seperti Kepulauan Riau, Lampung, Kepulauan Seribu, Bali, Lombok, Flores, Sumba, Kepulauan Karimun Jawa, dan Jawa Tengah bagian selatan.20 Kandungan Kandungan nutrisi rumput laut tiap 100 gram porsi makanan disajikan dalam tabel berikut : 21,22 Tabel 2. Kandungan nutrisi rumput laut tiap 100 gram porsi makanan
- Air : 12,9 gr - Energi : 26 kcal/109 kl - Protein : 5,12 gr - Lemak total : 0,03 gr - Karaginan : 65,75 mg - Asam lemak jenuh : 0,006 gr - Asam lemak tak jenuh : 0,003 gr ( monounsaturated ) - Asam lemak tak jenuh : 0,01 gr ( polyunsaturated )
- Kalsium : 54 mg - Besi : 1,86 mg - Seng : 0,58 mg - Tembaga : 0,061mg - Mangan : 0,373 mg - Fosfor : 5 mg - Vitamin B kompleks : 43 mg - Vitamin E : 0,87 mg - Vitamin C : 43 mg - Vitamin A : 82,59 ppm
Sumber : http://www.asiamaya.com/nutrients/rumputlautmentah.htm
xvi
Departemen Riset R’nB Production
METODE PENULISAN
Sumber dan Jenis Data Data-data yang dipergunakan dalam karya tulis ini bersumber dari berbagai referensi atau literatur yang relevan dengan topik permasalahan yang dibahas. Validitas dan relevansi referensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan Data Penulisan karya ilmiah ini digunakan metode studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji validitasnya, berhubungan satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis pembahasan. Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisa data yang dipilih adalah analisis deskriptif argumentatif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif, menggambarkan tentang pemanfaatan efek kombinasi antara ekstrak biji buah alpukat (Persea americana) dengan ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Penarikan Simpulan Setelah proses analisis data, dilakukan proses sintesis dengan menghimpun dan menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan, landasan teori yang relevan serta pembahasan. Selanjutnya ditarik kesimpulan yang bersifat umum kemudian direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya transfer gagasan.
xvii
Departemen Riset R’nB Production
ANALISIS DAN SINTESIS
Efek Biji Buah Alpukat (Persea americana) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Di dalam sistem pencernaan semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan dikonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh usus dan masuk ke dalam aliran darah untuk ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh.23,24 Proses pencernaan dan absorbsi karbohidrat dalam tubuh melibatkan peranan berbagai macam enzim yang berfungsi dalam reaksi secara berantai maupun secara paralel. Beberapa enzim yang memegang peranan penting diantaranya adalah alfa amilase dan alfa glukosidase. Enzim
alfa
amilase
atau
alfa-1,4-glucan-4-glucanohy-drolase
merupakan
endoenzim yang memakai suatu mekanisme katalitik penggantian ganda. Alfa amilase memotong ikatan alfa-1,4 amilosa dan amilopektin dengan cepat pada larutan pati kental yang telah mengalami gelatinisasi. Proses ini dikenal dengan nama proses likuifikasi pati. Produk akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah dekstrin beserta sejumlah kecil glukosa dan maltosa. Alfa-amilase akan menghidrolisis ikatan alfa-1-4 glikosida pada polisakarida dengan hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau bagian dalam molekul. 25 Alfa glukosidase dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkhun pada permukaan usus halus. Enzim ini berperan membuang residu glukosa tunggal dari oligosakarida dan disakarida berikatan α(1→4), bermula dari ujung bukan pereduksi. Hasil akhir dari pemecahan enzim ini adalah glukosa dan galaktosa.24 Karbohidrat yang dicerna dan diabsorbsi dengan cepat menyebabkan peningkatan yang tajam pada kadar glukosa darah setelah makan. Bagi pasien diabetes, kadar glukosa darah yang meningkat setelah makan merupakan suatu peluang dalam mengatur hiperglikemik yang terjadi setelah makan. Oleh karena itulah, penghambatan pada enzim alfa amilase dan alfa glukosidase melalui agen obatxviii
Departemen Riset R’nB Production 10
obatan seperti acarbose merupakan strategi klinik yang disepakati untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah makan.5,11 Senyawa yang terdapat pada tumbuhan terbukti memiliki efek penghambatan pada enzim-enzim penting yang berperan dalam penyerapan glukosa ke dalam usus, yaitu enzim alfa amilase dan enzim alfa glukosidase. Salah satu penghambat yang poten adalah flavonoid yang terdapat pada biji buah alpukat. Dengan kata lain, mekanisme penghambatan dalam penyerapan glukosa ke dalam tubuh yang dimiliki biji buah alpukat merupakan mekanisme penghambatan enzimatik.19,20,21 Efek Kandungan Senyawa Flavonoid dalam Biji Buah Alpukat (Persea Americana) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Flavonoid merupakan sub-kelompok dari polifenol tumbuhan, dengan struktur cincin yang masing-masing terdiri dari lima belas rangka atom karbon. Lebih dari 6500 senyawa flavonoid telah diidentifikasi dari tanaman, sekurang-kurangnya 400 senyawa adalah prenylated flavonoid. Flavonoid mewakili beragam tipe senyawa yang terdapat di alam. Dalam kelompok senyawa flavonoid, terdapat senyawa yang disebut prenylated flavonoid yaitu senyawa flavonoid yang mengandung tambahan rantai isoprenoid (ditambah 5 atom karbon (C) pada gugus fenol). Saat ini, senyawa prenylated flavonoid mendapat
perhatian yang sangat besar dari para peneliti karena fungsinya dalam kesehatan manusia.27,28
Struktur flavonoid dapat disajikan seperti pada gambar berikut.
Gambar 4. Struktur kimia flavonoid. dikutip dari www.solvo.hu/2/Scienceletter2.htm
xix
Departemen Riset R’nB Production 11
Hasil penelitian pada mekanisme penghambatan flavonoid secara umum disepakati memiliki kesamaan aksi mekanisme seperti acarbose yang selama ini digunakan sebagai obat untuk penanganan diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena flavonoid bereaksi pada enzim alfa amilase yang ligan aktifnya secara eksklusif menempati subsite “-1” dan berinteraksi dengan rantai dari Asp197, Glu233, dan Asp300. Semua inhibitor kuat dalam proses ini menempati sisi yang sama seperti yang ditempati oleh valienamid dan membentuk ikatan hidrogen dengan residunya pada sisi katalitik. Dengan kata lain, ligan aktif yang ada pada subsite pusat katalitik “-1”, inilah yang mungkin menjelaskan mengapa aktivitas enzimatik alfa amilase dapat terblok dengan sukses.29 Flavonoid juga memiliki efek penghambatan terhadap enzim alfa glukosidase melalui ikatan hidroksilasi dan subtitusi pada cincin β. Prinsip penghambatan ini serupa dengan acarbose, yaitu dengan menghasilkan penundaan hidrolisis karbohidrat dan disakarida dan absorpsi glukosa serta menghambat metabolisme sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.11,30 Penghambatan pada enzim alfa amilase dan alfa glukosidase oleh flavonoid ini mengakibatkan gagalnya proses pemecahan karbohidrat menjadi bentuk monosakarida, sehingga tidak dapat diabsorbsi oleh usus. Hal inilah yang menjelaskan efek flavonoid dalam menurunkan kadar glukosa darah. Efek Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) memiliki beberapa kandungan senyawa yang sangat berguna bagi kesehatan. Salah satu dari kandungan Euchema spinosum tersebut yang bermanfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah kandungan karaginan sebagai senyawa serat larut air pengikat kation yang sangat tinggi. Karaginan adalah senyawa polisakarida yang tersusun dari unit β - D – galaktosa dan α - L – galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4 glikosiklik dimana setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat ( gambar 5 ).31,32 xx
Departemen Riset R’nB Production 12
Karaginan dibedakan menjadi 3 golongan berdasarkan sifat jelly yang terbentuk yaitu : kappa karaginan (jelly bersifat kaku dan getas setta keras), iota karaginan (jelly lembut dan fleksibel atau lunak) dan lambda karaginan (tidak dapat membentuk jelly tetapi berbentuk cairan yang viscous). Kappa karaginan berasal dari Eucheuma spinosum dan Eucheuma striatum sedangkan Iota karaginan berasal dari Eucheuma spinosum.33,34
Gambar 5. Rumus bangun dari karaginan
Karaginan adalah salah satu jenis serat larut air yang sukar dicerna oleh enzim manusia dan bersifat sebagai pengikat kation ( binding of cations) yang akan mengubah pH intestinum dengan cara mempengaruhi sekresi asam dan basa lewat pengaruh hormon dan enzim. Hal ini akan mempengaruhi proses pemecahan karbohidrat (disakarida) di dalam intestinum yang akhirnya akan mempengaruhi proses penyerapan monosakarida, sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah setelah makan (post prandial) dan mengurangi penurunan balik gula darah yang akan merangsang selera makan.32,35 Efek karaginan dalam menurunkan kadar glukosa juga disebabkan karena kemampuan karaginan dalam menyerap air yang sangat besar dengan membentuk gel atau larutan kental. Dengan demikian, penyerapan glukosa ke dalam usus menjadi terhambat. Semua mekanisme ini sangat berguna bagi pengaturan kadar glukosa darah agar tetap dalam batas normal setelah mengkonsumsi makanan / minuman yang mengandung glukosa atau mengandung senyawa yang nantinya dapat dipecah menjadi glukosa.
xxi
Departemen Riset R’nB Production 13
Pemanfaatan Kombinasi Biji buah alpukat (Persea americana) dengan Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Ekstrak biji buah alpukat dan rumput laut dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus. Kandungan flavonoid dalam ekstrak biji buah alpukat dan karaginan dalam ekstrak rumput laut akan bekerja saling mendukung ketika karbohidrat memasuki usus dimana proses absorbsi glukosa ke dalam tubuh terjadi. Flavonoid yang berasal dari ekstrak biji buah alpukat akan menghambat kerja enzim alfa glukosidase dan alfa amilase dalam memecah karbohidrat menjadi bentuk monosakarida yang dapat diserap oleh usus. Namun, dalam menghambat penyerapan glukosa darah secara efektif, tidak hanya cukup melalui mekanisme penghambatan pada enzim alfa glukosidase dan alfa amilase oleh flavonoid. Kemampuan dalam menurunkan kadar glukosa darah menjadi lebih efektif dengan adanya karaginan dari ekstrak rumput laut yang berfungsi melapisi dinding usus dengan membuat gel atau larutan kental. Dengan demikian, maka pemanfaatan efek kombinasi kedua sumber hayati ini saling mendukung dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan cara “Penghambatan Ganda”, dimana flavonoid berperan sebagai penghambat enzim pemecahan karbohidrat menjadi glukosa dan karaginan yang berperan sebagai penghambat penyerapan glukosa itu sendiri. Sehingga glukosa yang sempat dipecah tidak akan dapat diabsorbsi. Dengan kata lain, terjadi penghambatan yang bertahap, yaitu secara enzimatik oleh flavonoid dan penghambatan mekanik oleh karaginan.
xxii
Departemen Riset R’nB Production 14
Berikut adalah mekanisme “Penghambatan Ganda” dari efek kombinasi. Masuk aliran darah
LUMEN USUS
AA
KH
G G
DS
AG
Masuk aliran darah
G
Gambar 6. Mekanisme Penghambatan Ganda dalam mencegah absorbsi glukosa. (KH : Karbohidrat, AA : α-amilase, AG : α-Glukosidase, DS : Disakarida; G : Glukosa; : Flavonoid; :Karaginan
Mekanisme “Penghambatan Ganda” ini dapat mencegah masuknya glukosa ke dalam darah, sehingga diet / asupan makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Hal ini juga berpengaruh pada diet / asupan makanan pada penderita diabetes melitus, yang diwajibkan diet ketat untuk menjaga kadar glukosa dalam darahnya mendekati normal. Dengan adanya efek kombinasi ”Penghambatan Ganda” ini, maka penderita diabetes melitus tidak harus terlalu khawatir dengan diet / asupan makanan yang mengandung karbohidrat. Kombinasi kedua sumber hayati ini, sangat potensial untuk dikembangkan karena mudah didapat di alam, harganya murah dan terjangkau masyarakat serta memiliki efek samping yang minimal.
xxiii
Departemen Riset R’nB Production
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN 1. Ekstrak biji buah alpukat memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah karena mengandung flavonoid sebagai penghambat enzim alfa amilase dan alfa glukosidase yang berperan dalam proses pemecahan karbohidrat menjadi monosakarida yang berakibat terganggunya proses absorbsi glukosa ke dalam tubuh sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes melitus. 2. Ekstrak rumput laut mengandung senyawa karaginan
yang mampu
mempengaruhi proses pemecahan karbohidrat dan proses penyerapan monosakarida di dalam intestinum karena bersifat sebagai serat makanan pengikat kation serta memiliki kemampuan menyerap air dalam jumlah besar dengan membentuk gel atau larutan kental. Mekanisme ini dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah setelah makan sehingga glukosa yang masuk ke dalam tubuh dapat dikontrol pada kondisi mendekati normal. 3. Dengan mengkombinasikan ekstrak biji buah alpukat dengan ekstrak rumput laut, maka secara bersamaan keduanya dapat bekerja saling mendukung sehingga terjadi peningkatan efektivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes melitus. Dengan meningkatnya efektivitas ini, maka kombinasi kedua ekstrak tersebut dapat dijadikan solusi tepat dalam mengatasi masalah dan komplikasi yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah. SARAN 1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme lain dan juga dosis efektif serta formulasi yang tepat dari ekstrak biji buah alpukat dan ekstrak rumput laut dalam menurunkan kadar glukosa darah. 2. Adanya pemanfaatan kombinasi ekstrak biji buah alpukat dan ekstrak rumput laut secara luas oleh masyarakat sebagai terapi obat herbal efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah, khususnya pada penderita diabetes melitus. 3. Perlunya publikasi, penyuluhan dan pengembangan pemanfaatan biji buah alpukat dan rumput laut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya petani dan nelayan. xxiv
Departemen Riset R’nB Production
DAFTAR PUSTAKA
1. Gustaviani R.2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Di dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Halaman1879 – 1881. 2. Anonim. 2008. Vildagliptin 50 mg: Terapi Baru Diabetes Melitus Tipe 2. http://www.dexamedica.com/newsandmedia/news/detail.php?idc=1&id=368. [22 Februari 2009] 3. Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia. 2006. Di dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Halaman 1874 – 1878. 4. Anonim. 2008. Diabetes Melitus Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Serius. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=942 &Itemid=2. [26 Januari 2009] 5. Mansjoer, Arif dkk. 2007.Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 1.. Jakarta : Media Aesculapius. 6. Anonim. 2009. Diabetes Melitus. http: //www.wikipedia.org. [23 Februari 2009] 7. Ade Zuhrotun. 2008. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Bentuk Bulat. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/ uploads/2009/01/aktivitas_antidiabetes.pdf. [23 Februari 2009] 8. Lukacínová, J. Mojžiš, R. Benacka, J. Keller, T. Maguth, P. Kurila, L. Vašk, O. Rácz, F. Ništiar. 2008. Preventive Effects of Flavonoids on AlloxanInduced Diabetes Melitus in Rats. http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1strict.dtd. [25 Februari 2009] 9. Nugroho BA, Puwaningsih E. Pengaruh Diet Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma sp. ) terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih ( Rattus norvegicus ) Hiperglikemik. 2004. Media Medika Indonesia Vol.39 No. 3: 154 – 60. xxv
Departemen Riset R’nB Production
10. Nugroho BA, Puwaningsih E. Perbedaan Diet Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma sp. ) dan Insulin dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperglikemik.2006. Media Medika Indonesia Vol. 41 No. 1: 23-30. 11. Ho E, Bray TM. Antioxidants, NFKB Activation, and Diabetogenesis. PSEBM 1999; 222: 205-213. 12. Aru W. Sudoyo, Bambang Setiohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati. 2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid III, edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen
Ilmu
Penyakit
Dalam
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia. Halaman1882-1885. 13. Anonim.2008.Apokat. http : //www.wikipedia.org. [19 Februari 2009] 14. Teknologi Tepat Guna Mentri Negara Riset dan Teknologi. 2005. Alpukat/Avokad.
http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/alpukat.pdf.
[23
Februari 2009] 15. Anonim.
2007.Manfaat
Alpukat
untuk
Pengobatan.
2007.
http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/84-alpukat-dan-manfaatnya. [25 Februari 2009] 16. Yulita Nurulita. 2006. Penapisan Aktivitas Antidiabetes Isolat Ekstrak Air Daun Dandang Gendis (Clinacanthus Nutans) pada Mencit Swiss Webster Jantan. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbppgdl-yuananurul-24727. [23 Februari 2009] 17. Suharmiati.2003.Pengujian Bioaktivitas Anti Diabetes Melitus Tumbuhan Obat. Cermin Dunia Kedokteran No.140. 18. Anonim.
2009.
Memanen
Rezeki
dari
Rumput
Laut.
http://www.bexi.co.id/images/_res/Opini_Memanen%20Rezeki%20dari%20R umput%20Laut.pdf. [24 Februari 2009] 19. Aslan LM. 1991. Budidaya Rumput Laut cetakan ke – 1. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 20. Poncomulyo T, Maryani H, Kristiani L. 2006. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut cetakan ke- 1. Jakarta : Agro Media Pustaka..
xxvi
Departemen Riset R’nB Production
21. Haryanto BD, Danurwendo W, Saragih HTS, Suhodo A, Wahyu SY, Octavia SSI. 2001. Manfaat Rumput Laut ( Eucheuma spinosum ) Untuk Meningkatkan Kualitas Sperma Tikus Akibat Pemberian Timah Hitam. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Journal Sains Veterinary Vol XIX No.2 : 37–43. 22. Apritna
A.
2008.
Nutrisi,
Nilai
per
100
gram
porsi
makanan.
http://www.asiamaya.com/nutrients/rumputlautmentah.htm. [17 Januari 2008] 23. Anonim.
2004.
Karbohidrat.
http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-
halomoan.pdf. [25 Februari 2009] 24. M.
Anwari
Irawan.
2007.
Karbohidrat.
http://www.pssplab.com/
journal/03.pdf. [27 Februari 2009] 25. Nur Richana.
2000. Prospek dan Produksi Enzim Alfa-amilase dari
Mikroorganisme.www.indobiogen.or.id/terbitan/agrobio/abstrak/agrobio_vol 3_no2_2000_Nurrichana.php - 21k . [27 Februari 2009] 26. Robert K. Murray, Daryl K. Granner, Peter A. Mayes, Victor W. Rodwell. 2003. Biokimia Harper, edisi 25. Jakarta : EGC. Halaman. 632-635. 27. Anonim. 2009. Flavonoid. http: //www.wikipedia.org. [25 Februari 2009] 28. Anonim. 2005. Effects of Flavonoid on The P-Glycoprotein Activity. www.solvo.hu/2/Scienceletter2.html. [25 Februari 2009] 29. Elena Lo Piparo, Holger Scheib, Nathalie Frei, Gary Williamson, Martin Grigorov, and Chieh Jason Chou. 2008. Flavonoid for Controlling Strach Digestion : Structural Requirements for Inhibiting Human Alpha Amylase. Journal of Medicinal Chemistry. 30. Kenjiro TADERA, Yuji MINAMI, Kouta TAKAMATSU and Tomoko MATSUOKA Department of Biochemical Science and Technology, Faculty of Agriculture, Kagoshima University, Korimoto 1–21–24, Kagoshima 890– 0065, Japan (Received June 30, 2005) Journal of Nutrition,52, 149-153,2006. 31. Wikanti T, Khaeroni, Rahayu L. 2002. Pengaruh Pemberian Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol. 8 No. 6 : 21 – 32.
xxvii
Departemen Riset R’nB Production
32. Wirjatmadi B, Adriani M, Purwanti S. 2002. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma cottoni ) dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Serat dan Yodium Tepung Terigu dalam Pembuatan Mi Basah. Jurnal Penelitian Medika Eksakta Vol.3 No.1 : 89 – 104. 33. Istini S, Zatnika, A, Suhaimi. 2008. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. http://www.fao.org/docrep/field/003/AB882E/AB882E14.htm.
[17
Januari
2009] 34. Anonim.
2008
Produk
Olahan
Rumput
Laut
di
Indonesia.
http://www.dkp.go.id/content.php?c=3197. [17 Januari 2008] 35. Wikanti T, Khaeroni, Rahayu L. 2002. Pengaruh Pemberian Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol. 8 No. 6 : 21 – 32.
xxviii
Departemen Riset R’nB Production
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Windy Oliviany
Tempat, tanggal lahir
: Jakarta, 23 Agustus 1987
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Gergaji III/32, Semarang
Universitas/Fakultas
: Universitas Diponegoro/Kedokteran
Angkatan
: 2005
E-mail
:
[email protected]
Jenis Kelamin
: Perempuan
Motto Hidup
: Lakukan segala sesuatu dengan niat Lillahi ta’ala
Telepon
: +628561376892 +628995858998
Riwayat Pendidikan :
:
SDN Marunda 01 pada tahun 1999.
SMP N 30 Jakarta pada tah2un 2002.
SMA N 13 Jakarta pada 2005.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP (sekarang).
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan :
OSIS SMP 30 Jakarta sebagai Ketua Bidang Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi 2000-2001.
OSIS SMA 13 Jakarta sebagai Ketua Bidang Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi 2003-2004.
Kelompok Ilmiah Remaja SMA 13 Jakarta sebagai Ketua I tahun 20032004.
Bidang Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP sebagai sekretaris tahun 2005-2006.
Bidang Research, Education, and Training Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP sebagai Ketua Bidang tahun 2007. xxix
Departemen Riset R’nB Production
Kelompok Studi Kedokteran Islam sebagai staf Kajian dan Penelitian 2007.
AMSA sebagai anggota pada tahun 2006.
Ketua departemen ekonomi dan financial KAMMI Komfak Kedokteran periode 2007.
Koordinator Bidang Kesejahteraan Mahasiswa BEM FK UNDIP 2008.
Anggota Senat Fakultas kedokteran UNDIP 2009.
Seminar Dokter Profesional sebagai Bendahara trahun 2006.
Gebyar Ramadahan sebagai Staf Danus tahun 2006.
LKMM sebagai seksi acara dan perencanaan tahun 2007
Medical Training RenT BEM FK UNDIP sebagai Steering Committee tahun 2007.
Scientific Fair FK UNDIP sebagai Steering Committee tahun 2007.
Steering Committee Pekan Olahraga dan Seni FK UNDIP 2008.
Steering Committee Scientific Fair FK UNDIP 2008.
Prestasi Akademik dan non-Akademik
:
Juara I Lomba Karya Tulis Inovatif Mahasiswa Dinas Pendidikan Tinggi Jawa Tengah 2008.
Delegasi Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk Hiroshima Summer School, Japan 2008.
Juara II Lomba Karya Tulis Esai Ilmiah-Populer yang diselenggarakan oleh Kementrian Depnakertrans Tahun 2004.
Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah se-Jabodetabek yang diselenggarakan oleh PKK DKI Jakarta pada tahun 2004.
Juara III Lomba Poster Ilmiah Scientific Fair 2007 FK UNDIP.
Muslimah teladan periode 2009 tingkat Semarang Raya.
Juara Harapan I Lomba Penulisan Essai yang diselenggarakan oleh Habibie Center tingkat se-Jakarta tahun 2004.
xxx
Departemen Riset R’nB Production
Juara Harapan I Lomba Penulisan Essai yang diselenggarakan oleh ASTRA HONDA MOTOR tingkat se-Jakarta tahun 2004.
Juara Harapan I Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA se-Jakarta Utara tahun 2004.
Juara II Lomba Cerdas-Cermat SMA se-Jakarta yang diselenggarakan oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) pada tahun 2005.
xxxi
Departemen Riset R’nB Production
Nama
: Catharina Endah Wulandari
Tempat, tanggal lahir : Magelang, 3 Oktober 1989 Agama
: Islam
Alamat asal
: Rt.02 Rw.03 Ds.Sendangharjo, Blora, Jawa Tengah
Alamat Semarang
: Jl. Gergaji III no.32, Mugassari, Semarang
No. HP
: 085 225 928 544
Email
:
[email protected]
Riwayat pendidikan : TK Tunas Rimba II, Blora lulus tahun 1994 SDN Sendangharjo I, Blora lulus tahun 2000 SLTP N 1 Blora lulus tahun 2003 SMA N 1 Blora lulus tahun 2006 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, semester 6 Riwayat Organisasi dan kepanitiaan : Koordinator Dept. SDM IMMUNE (Ikatan Mahasiswa Muslim’06) 2006 – sekarang Staf Dept. Kaderisasi ROHIS KU (2006-2007) Staf Komisi C SENAT KU (2006-2007) Staf Divisi Eksterna Humas ROHIS KU (2007-2008) Sekretaris SENAT KU (2007-2008) Staf. Divisi Ilmiah KSM (Kelompok Studi Mahasiswa) (2007-2008) Koordinator Dept. Pendidikan & Profesi FASMABA (Forum Alumni SMA N 1 Blora) wilayah Semarang (2008-2009) Reporter Majalah COMMED (Communication in Medic) (2008- sekarang ) Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Semarang (2008 – sekarang) Anggota Badan Penelitian Ilmiah Nasional (BAPIN) ISMKI (2008 – sekarang) Sekretaris Asy-Syifa Medical Team (AMT) (2009- sekarang) Sekretaris BEM KU 2009 Madani (2009 – sekarang) Koordinator Sie. Pernak Pernik Gebyar Ramadhan 2007 xxxii
Departemen Riset R’nB Production
Koordinator Sie. Danus PMB ROHIS KU 2007 Sie. Publikasi dan Dokumentasi LKMM 2008 Sie. Acara Seminar Muslimah Nasional FULDFK 2008 Sekretaris The SIMS ( Scientific and Islamic Medicine Seminar) 2008 Koordinator Kegiatan Seminar “ Nutrition, Behaviour and Aging “ 2008 Karya Ilmiah yang pernah dibuat
:
Poster Ilmiah “Aspek Klinis Biopsi Kelenjar Limfe Sentinel dalam Penatalaksanaan Kanker Payudara” Poster Ilmiah “The Effect of Pherethyma aspergillum in Lymphocyte Proliferation in Balb/C Induced Salmonella typhimurium” Poster Ilmiah “ Retinal Stem Cell sebagai Terapi pada Penyakit Parkinson” Karya Tulis Ilmiah “Interferon Gamma Release Assays (IGRA) untuk Deteksi Infeksi Laten Tuberkulosis Paru” Karya Tulis Ilmiah “Pengaruh Soy Isoflavones dalam Pencegahan Osteoporosis Post Menopause”
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih : Juara Harapan I Lomba Poster Ilmiah Scientific Fair 2007 Juara 2 Lomba Poster Ilmiah TEMILNAS di FK USU 2008 Finalis Lomba Poster Ilmiah Medical Expo di FK Atmajaya 2008
Moto Hidup : Ikhlas dan Sungguh-sungguh dalam segala kebaikan
xxxiii
Departemen Riset R’nB Production
Nama
: Gilang Bagus Pratama
Tempat, tanggal lahir : Purwodadi, 6 Oktober 1989 Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Sendangguwo Baru IV no.6 Pedurungan
Universitas/Fakultas : Universitas Diponegoro/Kedokteran Angkatan
: 2007
E-mail
:
[email protected]
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Motto Hidup
: Hidup akan menemukan jalannya, kita tinggal menjalani dengan baik
Telepon
: +628197931665 +6281390511189
Riwayat Pendidikan :
SD Kartika Jaya II-5 Tanjung Karang pada tahun 2001
SLTP N 4 Bandar Lampung pada tahun 2003
SMA N 2 Bandar Lampung pada tahun 2005
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP pada tahun 2007.
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan :
Pramuka SLTP N 4 Bandar Lampung tahun 2001 sebagai Ketua DP Putra Ambalan Adi Dharma Satya.
Taek Won Do Dojang Raider’s Club tahun 2001
Paskibra Kota Bandar Lampung tahun 2006 sebagai Ketua 2 Pazkibra Kota Bandar Lampung.
BEM Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran tahun 2008 UNDIP sebagai staf Departeman Kaderisasi.
BEM Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran tahun 2009 UNDIP sebagai Wakil Ketua BEM Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran.
Pusat Pendidikan dan Latihan PASKIBRA Kota Bandar Lampung ke XII sebagai staf acara tahun 2005. xxxiv
Departemen Riset R’nB Production
Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran UNDIP sebagai Ketua Pelaksana tahun 2008.
Gebyar Ramadahan sebagai Ketua Pelaksana Gong Ramadhan tahun 2008.
Prestasi Akademik dan non-Akademik
:
Peringkat 2 Lomba Tingkat Pramuka Kwartir Ranting Tanjung Karang Timur pada tahun 2003.
Peringkat 3 Lomba Tingkat Pramuka Kwartir Cabang Bandar Lampung pada Tahun 2003.
Peringkat 3 Kejuaraan Taek Won Do pada tahun 2003
Peringkat 1 Kejuaraan Taek Won Do UNLIA CUP pada tahun 2004
Peringkat 2 Kejuaraan Taek Won Do Universitas Saburai se-Sumbagsel pada tahun 2004.
Peringkat 3 Lomba Peraturab Baris-Berbasris se-Lampung 2004
Peringkat 1 Kejuarann Taek Won Do UNILA CUP pada tahun 2005
Peringkat 1 Lomba Peraturan Baris-Berbaris se-Lampung 2005
Peringkat 1 Kejuaraan Taek Won Do UNILA CUP pada tahun 2007
Peringkat 2 Siswa Berprestasi Tingkat Kecamatan tahun 2007
Peringkat 2 Siswa Berprestasi Tingkat Kota tahun 2007.
xxxv
Departemen Riset R’nB Production
xxxvi