DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA
BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: MEI 2011
MENGALAMI BERKAT TUHAN Kejadian 12:1-3 Pendahuluan: Ketika Allah memanggil Abraham keluar dari negerinya Ur Kasdim untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan oleh Tuhan, maka Allah memberikan janji yaitu: 1. Tuhan hendak menjadikan Abraham menjadi bangsa yang besar 2. Memberkati serta membuat namanya masyhur dan menjadi berkat 3. Tuhan akan memberkati orang-orang yang memberkati Abraham dan mengutuki orang-orang yang mengutuk Abraham, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Jadi ada tujuan Allah memberkati Abraham yaitu agar semua kaum di muka bumi mendapat berkat. Berkat yang terbesar yang diterima oleh bangsa-bangsa adalah: Menerima Roh yang telah dijanjikan. Galatia 3:14 “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”. Isi: A. Menerima berkat Tuhan berarti menerima: 1. Keselamatan. Berkat terbesar ialah keselamatan dalam Yesus Kristus. Ketika kita menerima Tuhan Yesus, maka Roh Kudus diberikan untuk tinggal dalam hidup kita. Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. 2. Janji-janji Allah. Roma 8:15-17 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Jadi berkat Abraham yang sebenarnya akan diterima oleh bangsa-bangsa lain, bukan hanya berkat materi melainkan berkat keselamatan melalui Yesus Kristus Tuhan. Allah punya tujuan ilahi ketika memberkati Abraham, yaitu bukan hanya agar hidupnya diberkati, tapi juga menjadi berkat buat keselamatan bangsa-bangsa. Mengapa Allah menetapkan tujuan agar berkat yang diterima tidak hanya untuk diri kita tapi menjadi berkat juga buat orang lain, memperluas Kerajaan Allah di muka bumi ? B. Tinggal dalam berkat-Nya: 1. Cara ilahi agar berkat-berkat Allah terus mengalir dalam hidup: Lukas 6:38 “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” 2. Cara ilahi untuk melipatgandakan berkat-berkat yang kita terima. Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” 3.Cara ilahi agar hidup kita mengalami kebahagiaan: Kisah Para Rasul 20:35 “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Matius 6:24 “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Diskusikan: Sharingkan bagaimana saudara mengalami berkat Tuhan; Dari uraian di atas, adakah kendala/penghalang yang saudara alami dalam mengalami berkat Tuhan?
DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA
BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu II; Bulan: MEI 2011
Menggunakan waktu dengan bijak Pendahuluan Apa yang firman Tuhan katakan mengenai “waktu” ? Mazmur 90:12 ….…………………………………………………………………… Efesus 5:15-16 ……….…………………………………………………………….. Kolose 4:5 ….…………………………………………………………………... Isi Tuhan akan memberikan kepada semua orang waktu yang sama setiap harinya. Tapi ada orang yang dapat menyelesaikan lebih banyak hal daripada yang lain. Perbedaannya tergantung pada cara mereka mempergunakan waktu mereka. Sebagai anak Tuhan kita harus menyadari bahwa: a.
Waktu adalah pemberian Allah yang sangat berharga bagi kita. Pergunakan waktu secara efektif, efisien = bisa mengerjakan banyak hal dengan cara yang benar dan tidak sia-sia (Kol 4:5)
b.
Waktu yang diberikan kepada kita adalah waktu yang terbatas dan tidak akan kembali lagi (Efesus 5:15-16) Ingat: - waktunya sudah singkat. - iblis sedang bekerja luar biasa untuk mencuri waktu anak Tuhan dengan hal-hal yang sia-sia.
c.
Allah mempunyai maksud dengan memberikan waktu kepada kita. Ia mempunyai rencana dengan waktu itu. Karena itu kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sesuai kehendak Allah (Mazmur 90:12)
Bagaimana cara mengatur waktu dengan baik ? a. Perencanaan. Agar berhasil dalam menyelesaikan tugas, kita harus membuat tujuan. Orang yang gagal membuat rencana dia sedang merencanakan kegagalan. b.
Menentukan prioritas. “Dahulukan mana yang lebih penting !” Karena waktu kita terbatas, kita harus menolak yang tidak begitu penting. Urutan prioritas: 1. Prioritas pertama: 2. Prioritas kedua: 3. 4. 5. 6.
Prioritas ketiga: Prioritas keempat: Prioritas kelima: Prioritas keenam:
Persekutuan dengan Allah/saat teduh (Kol 1:18b, Matius 6:33,Mrk 1:35) Diri Sendiri (Matius 22:39) Contoh: Melayani sampai lupa makan, kurang istirahat Keluarga (Efesus 6:1-3,I Timotius 3:2-5) Studi/pekerjaan (Matius 5:16,I Timotius 3:7) Pelayanan (II Timotius 4:5) Kegiatan sosial dan rekreasi
c.
Minta pimpinan Tuhan (hikmat Allah) untuk mengatur waktu/jadwal kegiatan, apa yang harus dikerjakan dengan waktu yang tersedia tersebut (Pengkhotbah 10:10)
d.
Selesaikan tugas langkah demi langkah, teratur. Jangan tergesa-gesa, jangan campur aduk (mengerjakan yang satu belum selesai sudah mengerjakan yang lain), jangan terburu-buru karena tugas yang ditumpuk.
e.
Disiplin = penguasaan diri (I Korintus 9:27a) Jangan suka menunda-nunda pekerjaan/tugas, mengulur-ulur waktu. Buang hal yang sia-sia: nonton berlebihan, main-main, dll.
SARAN-SARAN PRAKTIS 1. Milikilah catatan harian/agenda pribadi untuk merencanakan apa yang harus dikerjakan. 2. Sebelum tidur, periksalah jadwal untuk mengetahui hal-hal yang harus diselesaikan esok hari. 3. Pergunakan waktu-waktu luang dengan hal yang positif: membaca, berdoa, berolah raga, dll. Diskusikan: 1.
Didi, pada hari Senin malam ada pelayanan musik yang tidak dapat digantikan oleh siapapun, tetapi pada keesokan harinya (hari Selasa) Didi ada ulangan umum. Hari Senin itu adalah hari ulang tahun ibunya dan ada acara makan malam bersama keluarga di restoran. Di satu sisi, orang tua Didi sering mengomel karena Didi jarang memberikan waktunya untuk keluarganya. Didi menjadi bingung mana yang harus dipilih. Menurut Anda, mana yang seharusnya dipilih oleh Didi ? Berikan alasannya!
2.
Menurut Anda apakah menonton TV dan menonton di bioskop adalah hal yang sia-sia (membuang waktu) atau tidak ? Berikan alasannya !
DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA
BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu III; Bulan: MEI 2011
Prinsip Dasar Pelayanan Pendahuluan Tuhan memanggil setiap orang untuk datang kepada-Nya dan melayani-Nya. Tetapi Ia memberi kebebasan kepada setiap orang, apakah mereka menanggapinya secara positif, berdiam diri atau menolak panggilan untuk melayani Dia. Isi Prinsip Dasar Melayani dan Mengikut Tuhan Yesus Menjadi hamba adalah teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Ia berada di dunia, karena Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Matius 20:28). Yesus menyatakan diri-Nya sebagai seorang pelayan (Lukas 22:27) dan membasuh kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13:4-5). Kata hamba (pelayan) berasal dari kata doulos yang artinya budak, maksudnya seorang yang tidak mempunyai hak atas dirinya sendiri tetapi wajib taat kepada tuannya. Oleh karena itu di dalam melayani, Tuhan Yesus hanya melakukan kehendak Allah Bapa. Alasan untuk Melayani Sebagai umat pilihan Allah, setelah diselamatkan, dipimpin Roh Kudus, disembuhkan dan diberkati, Tuhan ingin agar setiap kita yang telah dipilih, bersedia untuk melayani Dia, karena:
Rencana Allah dalam hidup kita. a. Kita adalah umat yang telah dipilih oleh Tuhan (Yes 42:1). b. Sejak semula Tuhan telah menetapkan/meneguhkan kita untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya. c. Melayani adalah panggilan kudus dari Allah ( II Timotius 1:9 ). Teladan Tuhan Yesus. a. Tuhan Yesus lebih dulu memberi teladan yang baik, sekarang adalah giliran kita untuk melayani-Nya (Markus 10:45). b. Ajakan Tuhan Yesus (Markus 1:17). Perintah Allah. a. Melakukan Amanat Agung (Matius 28:19-20). b. Keharusan bagi kita untuk memberitakan Injil (I Korintus 9:16). c. Status kita sebagai Imamat yang rajani dan harus memberitakan perbuatan-Nya yang besar (I Petrus 2:9). Kondisi yang ada. a. Banyak ladang yang sudah menguning, matang dan siap untuk dituai (Yohanes 4:35). b. Banyak orang yang lapar dan haus akan Firman Tuhan (Amos 8:11-12). Respon kita terhadap kasih Allah. a. Karena kita mengasihi Dia (Yohanes 21:15-17). b. Mempermuliakan nama Allah (Yohanes 15:6). Setiap umat pilihan Allah akan mendapat berkat dan upah bagi yang melayani untuk kemuliaan nama Tuhan. Supaya kita berbuah (Yohanes 15:16-17).
Rahasia Keberhasilan dalam Pelayanan Membangun hidup /pelayanan kita atas dasar Allah dan Firman-Nya (Yosua 1:8, Matius 7:24-27) Memelihara kehidupan doa yang kuat (Yeremia 33:3) Memiliki visi dari Allah (Amsal 29:18) Bertekun dan berani (Amsal 28:1, Daniel 11:32) Berjalan dalam kasih (I Korintus 13:8) Berjalan dalam Roh (I Korintus 3:16; Kisah 3:6) Hidup kudus (I Petrus 1:16, Mazmur 119:1-2) Berjalan dalam iman (Ibrani 11:1) Memberi kepada Tuhan (Lukas 6:38) Jangan menoleh ke belakang (Lukas 17:32)
Konsekuensi Bagi Orang Percaya yang Tidak Melayani Alkitab mengatakan bahwa orang yang lalai mengerjakan perintah Tuhan untuk melayani disebut sebagai: 1. Hamba yang bodoh (Matius 7:26) 2. Hamba yang jahat dan malas (Matius 25:26-27) 3. Hamba yang akan menerima banyak pukulan (Lukas 12:47) 4. Hamba yang tidak beriman (Yakobus 2:14) 5. Hamba yang berdosa (Yakobus 4:17) Diskusikan: 1. 2. 3.
Atas dasar apa saat ini Anda melayani Tuhan ? Apakah perbedaan antara melayani Tuhan dengan melayani pekerjaan Tuhan ? Ceritakanlah panggilan Allah dalam hidup Anda dan bagaimana Anda menanggapi panggilan tersebut !
DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA
BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu IV; Bulan: MEI 2011
Ujian dalam kehidupan (1) Pendahuluan Sebagai seorang Kristen yang sedang bertumbuh, Allah akan mengijinkan penderitaan dan ujian melanda kehidupan kita untuk membentuk, melatih dan mendewasakan kita. Allah bekerja leluasa di dalam kita ketika kita diuji melalui masa-masa penderitaan, cobaan dan tantangan. Pada akhirnya dalam ujian tersebut ada yang gagal dan ada yang berhasil. Mereka yang berhasil dalam ujian tersebut akan dipercayakan pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Isi: Macam-macam Ujian dan Tujuan dari Ujian 1. Ujian Waktu Ujian waktu berfungsi untuk menguji kesabaran kita Tuhan agar tetap berharap kepada Allah dalam menggumuli suatu masalah, menurut cara dan waktu Allah sendiri. Maksud dari ujian waktu: a. Memberi kesempatan untuk bertumbuh dalam iman. b. Memurnikan motivasi, keakuan dan kesombongan. c. Allah ingin membuktikan diri-Nya sebagai Allah yang setia. 2.
Ujian Firman Tuhan Adalah ujian di mana Anda mengalami keadaan yang bertolak-belakang dengan firman Alah/janji-janji Allah. Allah sengaja mengijinkan situasi-situasi yang bertentangan ini, bukan karena IA lupa akan janji-Nya, tetapi IA ingin melihat reaksi yang timbul atas ujian ini (tetap bersukacita atau berubah menjadi dukacita)
Maksud dari ujian Firman Tuhan: a. Dalam setiap situasi yang tidak enak/bertentangan, kita hanya bergantung sepenuhnya pada Firman-Nya dan mengandalkan kekuatan-Nya. b. Dapat menjadi berkat bagi orang lain setelah ujian berakhir. Biasanya setelah firman Allah itu teruji dalam hidup kita maka kita mempunyai kuasa Allah yang lebih besar untuk menyaksikannya. 3.
Ujian Karakter Adalah ujian di mana kita dicobai untuk berbuat dosa, baik keinginan daging, keinginan mata dan kecongkakan. Melalui ujian ini kita akan melahirkan karakter-karakter rohani (buah Roh) dari dalam hidup kita. Maksud dari ujian karakter: a. Memperlihatkan berbagai kelemahan kita untuk dibentuk Allah menjadi lebih baik. b. Diubah menjadi serupa dengan Kristus.
4.
Ujian Motivasi Ujian di mana Allah mengungkapkan motivasi (keinginan, pandangan dan nilai) yang terkandung waktu kita mengambil keputusan Maksud dari ujian motivasi: a. Motivasi melayani hanya karena mengasihi Tuhan. b. Selalu bersyukur dan tidak membeda-bedakan pelayanan.
5.
Ujian Padang Belantara Adalah ujian di mana Tuhan langsung membawa kita ke dalam suatu situasi yang kering dan tidak berbuah (materi/rohani), atau ke dalam suatu tempat yang terisolir untuk suatu waktu tertentu. Maksudnya dari ujian padang belantara: a. Menghargai anugerah Allah yang selama ini dialami. b. Menguji hubungan dan cinta kita kepada Allah. c. Mengenal Allah dan kehendak-Nya lebih dalam lagi. d. Meningkatkan kehidupan doa dan hubungan pribadi dengan Dia.
6.
Ujian Salah Pengertian/Prasangka Adalah ujian di mana kita menjadi korban dari tindakan, perkataan, prinsip dan motivasi kita yang disalahtafsirkan oleh orang lain. Maksudnya dari ujian salah pengertian: a. Agar kita berkomunikasi dengan baik dan menjaga hubungan dengan orang lain. b. Berharap kepada Allah bukan mengandalkan kemampuan sendiri. c. Membuat kita selalu rendah hati.
DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA
BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu V; Bulan: MEI 2011
Ujian dalam kehidupan (2) Pendahuluan Sebagai seorang Kristen yang sedang bertumbuh, Allah akan mengijinkan penderitaan dan ujian melanda kehidupan kita untuk membentuk, melatih dan mendewasakan kita. Allah bekerja leluasa di dalam kita ketika kita diuji melalui masa-masa penderitaan, cobaan dan tantangan. Pada akhirnya dalam ujian tersebut ada yang gagal dan ada yang berhasil. Mereka yang berhasil dalam ujian tersebut akan dipercayakan pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Isi: Macam-macam Ujian dan Tujuan dari Ujian
7.
Ujian Kesabaran Ujian di mana kita berada dalam posisi menunggu pertolongan Allah yang belum terpenuhi. Dalam keadaan menunggu ini kita harus lebih sabar tetap menguasai diri dan rela menghadapi beberapa penderitaan dengan tidak menyerah. Maksudnya dari ujian kesabaran: a. Menyerahkan hak dan berharap sepenuhnya kepada Allah. b. Membiarkan Allah bekerja menurut waktu dan kehendak-Nya.
8.
Ujian Kegagalan Adalah ujian di mana kita merasa gagal mencapai tujuan hidup dan pelayanan. Maksudnya dari ujian kegagalan: a. Mengerti bahwa tujuan hidup kita bukan hanya untuk suatu hal/gol tertentu tetapi menyenangkan hati Allah. b. Mengevaluasi prioritas hidup kita. c. Menyadari ada dimensi alam roh dan Iblis yang perlu diperangi.
9.
Ujian Kehendak Sendiri Adalah ujian di mana Allah mematahkan kehendak/ambisi pribadi kita untuk dapat melakukan tunduk pada setiap kehendak dan rencana-Nya. Maksudnya ujian kehendak sendiri: a. Membuat kita tunduk pada kehendak Allah. b. Menggumulkan lebih dahulu apa yang Tuhan kehendaki dalam melayani Dia.
10. Ujian Pengangkatan/Promosi Ujian pengangkatan merupakan ujian yang paling sukar untuk dilalui karena kita merasa tidak maju-maju dalam pelayanan. Membuat kita kesal, gampang marah bahkan sampai menyimpan akar pahit karena tidak ada perkembangan dalam pelayanan. Maksudnya: a. Setia pada setiap perkara yang Allah percayakan. b.Tetap memiliki roh yang menyala-nyala dan bersukacita walaupun belum ada perkembangan dalam pelayanan. c. Mengevaluasi motivasi dalam melayani dan koreksi diri. Cara Menghadapi Ujian 1. Tetap tinggal dalam firman-Nya (Matius 7:24-27) 2. Memiliki kehidupan doa (Yohanes 15:5) 3. Menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah (Roma 12:1-2) Dengan rela mempersembahkan diri kepada-Nya dan membiarkan Ia membersihkan segala sesuatu yang tidak kudus dan tidak benar. Jangan mengukur diri dengan standar dunia/standar yang dibuat manusia, tapi serahkan dirimu untuk dibentuk sesuai standar Tuhan. 4. Jangan bersungut-sungut kepada Allah (Filipi 4:6) 5. Tetap memiliki kasih mula-mula (Efesus 2:1-7) 6. Jaga tujuan hidup kita (I Tesalonika 5:18) 7. Jaga fokus kita pada kekekalan (Ibrani 11:25) Pertimbangkan setiap keputusan, setiap tantangan dan setiap cobaan. Musa memilih untuk menderita dengan umat Tuhan daripada menikmati hidup dalam kesenangan yang sementara. Hasil dari Ujian 1. Membuat kita rendah hati (Yakobus 5:10) 2. Meningkatkan kuasa Allah di dalam kita (II Korintus 12:5,7) 3. Membuat kita semakin taat (Ibrani 5:8) 4. Menghasilkan ketekunan kedewasaan (Yakobus 1:2-4) 5. Lebih mencintai Firman Allah (Mazmur 12:7)