DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG 2008
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA NOMOR : PER-001/PP.7/2007 TANGGAL 21 MEI 2007 TENTANG PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
KETENTUAN UMUM
A. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN 1. Naskah dibuat dengan bantuan computer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta
berwarna hitam (bukan dot matrix). Khusus pada pencetakan gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna. 2. Naskah dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (21 x 29,7 cm) 3. Naskah dicetak pada satu halaman muka (tidak bolak balik) 4. Naskah KTTA harus dijilid dengan hardcover berwarna biru tua 5. Tulisan pada sampul berwarna kuning emas. B. MARJIN Naskah selain baris terakhir dari paragraph harus ditulis rata kanan dengan marjin: Kiri
: 1,5 inci
Kanan
: 1 inci
Atas
: 1,5 inci
Bawah
: 1,5 inci
Khusus untuk halaman bab, Marjin atas
: 3 inci
Jarak bab dengan judul
: 2 spasi
Jarak antara judul bab dengan teks
: 3 spasi
C.HURUF Font times new roman : 1. Naskah normal/teks ukuran 12 2. Bab dan judul bab, rata tengah, capital, bold, ukuran 14 3. Sub-bab, ukuran 12, capital di awal kata, bold 4. Sub-sub-bab menggunakan ukuran 12, bold, Kapital diawal kata, diakhiri titik. 5. Sub-sub-sub-bab ukuran 12, tanpa bold, diakhiri tanda titik.
D. JARAK BARIS (SPASI) 1. 2 spasi untuk teks normal 2. 1 spasi untuk kutipan langsung lebih dari 4 baris, catatan kaki, dan daftar pustaka: 3. 2 spasi untuk jarak antar catatan kaki dan antar unsure dalam daftar pustaka.
E. PENOMORAN HALAMAN 1. Nomor halaman pada angka (1,2, dst) 2. Khusus pada halaman judul bab, nomor halaman diletakan di tengah bagian bawah
halaman dengan jarak 1 inci dari pinggir bawah kertas atau (untuk halaman penuh) 2 spasi dari teks. 3. Pada halaman lain, nomor halaman diletakan di kanan atas dengan jarak 1 inci dari pinggir kanan dan 2 spasi dari teks 4. Nomor halaman diberikan secara berurutan dari bab I hingga daftar Pusataka 5. Untuk nomor halaman pada bagian pendahuluan (kecuali halaman judul) digunakan angka romawi (i,ii, iii, iv, dst)
F. HURUF MIRING Huruf miring digunakan untuk kata2 yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia dan dalam daftar pusataka (untuk judul buku dan judul jurnal). Huruf miring sebaiknya TIDAK diganti dengan garis bawah.
G. BAGIAN TEKS Naskah dibagi dalam bab, sub-bab, sub-sub-bab, sub-sub-sub-bab. Keparalelan judul yang bersangkutan meliputi: •
Jika judul untuk sub-bab (yg menggunakan huruf capital, missal A) menggunakan kata benda, maka sub-bab berikutnya (B, C, dst) juga harus menggunakan kata benda.
•
Penomoran bab menggunakan angka romawi (I, II, dst) sedangkan bagian2 dan bab (subbab dan rincian selanjutnya) menggunakan kerangka penomoran sbb: o Angka romawi (I) menunjukan bagian utama (bab) o Huruf capital (A) menunjukan sub-bab. o Angka (1.) menunjukan sub-sub-bab o Huruf biasa (a.) menunjukan sub-sub-sub-bab
•
Contoh: BAB I BAB II A.Sub-Bab 1. Sub-sub-bab a. sub-sub-sub-bab 1) sub-sub-sub-sub-bab 2) sub-sub-sub-sub-bab b. sub-sub-sub-bab
B. Sub-Bab
SISTEMATIKA PENYAJIAN
A. Isi Karya Ilmiah 1. Bagian pendahuluan. a. Halaman judul b. Halaman persetujuan c. Pernyataanyang diujian (untuk yang diujikan) d. Kata pengantar e. Daftar isi f. Daftar tabel g. Daftar gambar/grafik h. Daftar lampiran
2. Batang tubuh Penulisan Laporan PKL dan Karya Tulis Tugas Akhir
1) Bab I, merupakan bab pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang atau alas an pemilihan pokok bahasan. 2) Bab II, mebguraikan masalah yang dikaji, dibahas, atau dianalisis. 3) Bab III, berisi pembahasan dan analisis atas bab III.
3. Bagian Penutup a. Daftar pustaka atau refrensi b. Lampiran2 termasuk kuesioner pada penilitian (jika ada). c. Surat keterangan penelitian (untuk SKRIPSI yang dilaksanakan pada objek skripsi) d. Riwayat hidup penulis (untuk SKRIPSI)
B. Komposisi Halaman Untuk Karya Tulis Tugas Akhir Prodip II/III Bab I Bab II Bab III Bab IV Jumlah Minimal
Proporsi (%) 8-13 25-30 50-60 7-12 20 halaman
KUTIPAN
A. Cara-cara untuk mengutip
Ada dua cara: Secara langsung (asli) : secara langsung mengutip sesuai dengan kata2 (verbatim) Secara tidak langsung : diubah dengan kata2 sendiri
Sumber kutipan ditulis langsung pada teks dengan dimasukkan dalam kalimat dan dilengkapi dengan tanda kurung untuk rinciannya. Nama belakang penulis dan tahun terbitnya (dan nomor halaman untuk kutipan langsung) harus dicantumkan dalam naskah, BUKAN PADA CATATAN KAKI. Penulis lebih dari 3 orang, gunakan nama belakang penulis pertama yang dicantumkan, selanjutnya “et al”.
B. Penulisan Kuitpan Langsung 1. Kutipan Langsung, kurang dari 4 baris. Memberikan tanda kutip buka dan tutup Permulaan kutipan menggunakan huruf capital (contoh 1) Jika dalam bagian tata bahasa, tidak dimulai dengan huruf capital Sumber penulis lebih dari 1, gunakan tanda penghubung ‘dan’ (contoh 1 dan 2)
Contoh 1: Bentley dan Whitten (2007, 6) menguraikan system akuntansi sebagai berikut: “An arrangement of people, data,processes, and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization.”
Contoh 2: Auditor laporan keuangan adalah “a form of attestation service in which the auditor issues a written report expressing an opinion about whether the financial statements are fairly stated in accordance with GAAP.”
2. Kutipan Langsung, lebih dari 4 baris. Tersendiri, tidak masuk dalam naskah Menjorok ke dalam setelah 5 ketukan (contoh 3) Jika awal alinea, dimulai ketukan ke-11 (contoh 4) Dengan jarak baris 1 spasi Contoh 3: Sehubungan dengan hal itu, Rosen (2005, 464) menyatakan bahwa: The neoclassical model of debts stresse that when government initiates a project, whether financed by…………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….
Contoh 4: Mengenai pemerintahan yang baik, Schiavo-Campo dan Tommasi (1989, 9) menyatakan sebagai berikut: There is general consensus that good government rest of on “four pillars”: accountability……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………….. ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………….…………….
3. Elips Penghilangan beberapa kalimat tanpa mengubah makna.
Jika kalimat awal dan tengah dihilangkan, gunakan tanda titik 3.
Contoh: Basalamah (1994, 38) mendifinisikan blok sampling sebagai berikut: “… pemilihan beberapa pos (item) secara berurutan. Begitu pos pertama … telah dipilih maka pos lainnya dapat dipilih secara otomatis.”
Jika bagian yang dibuang adalah bagian akhir kalimat, gunakan 4 titik.
Contoh:
Akmal (2006, 11) mengemukakan: “Pemeriksaan intern adalah kegiatan professional yang tujuannya adalah member pendapat secara professional….”
4. Kutipan dari sumber kedua.
Harus dimasukan dalam daftar pustaka.
Contoh:
DeLong dan Olney (2006, 389) mengutip pernyataan John Matnard Keynes bahwa “he did not see how universal bankruptcy could do us to any nearer to prosperity”.
5. Kutipan dengan saduran
Kutipan yang telah disadur, tidak perlu tanda kutip, tapi perlu sumber dan nomor halaman dicantumkan.
TABEL DAN GAMBAR
A. Cara Pembuatan Tabel dan Gambar
Setiap tabel atau gambar berisi 1 informasi saja
Tabel dan Judul Gambar dan sumbernya tidak boleh terpotong oleh halaman. Tabel dan Judul Gambar dan sumbernya tidak boleh melebihi 75% halaman. Apabila lebih, tempatkan di lampiran Tempatkan Tabel dan gambar sedekat mungkin dengan uraian. Uraian harus singkat, kalau bisa tanpa melihat uraian sudah paham tentang maksud gambar dan tabel. Dalam teks, gunakan angka untuk menunjukkan tabel, seperti “Gambar II.1”, atau “Tabel I.1”. Nomor dan Judul diletakkan di bagian tengah tabel dimaksud dan berjarak 2 spasi dari tabel tersebut. Sumber gambar dan tabel harus dituliskan secara lengkap. Misalkan menggunakan gambar (symbol) harus dijelaskan secara lengkap maksud tiap gambar (symbol) tersebut.
Jika tabel terdiri dari beberapa kolom dan salah satunya adalah hasil perkalian, penjumlahan atau fungsi matematis lainnya, gunakan angka pada kolom. Contoh “1X3” (seperti format dalam excel)
DAFTAR PUSTAKA
A. Ketentuan Umum
Daftar Pustaka meliputi hanya acuan yang benar2 dipakai dalam penyusunan karya ilmiah. Seluruh sumber kutipan/ saduran dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
B. Bentuk Daftar Pustaka Daftar pustaka disusun dalam dua bagian, bagian pertama adalah buku atau sumber lain, sedangkan bagian kedua adalah dokumen public atau perundang-undangan. Daftar Pustaka disusun secara berurutan sesuai dengan abjad nama belakang penulis Daftar pustaka kedua disusun berdasaran hirarki yang paling tinggi, tahun, dan nomor perundang-undangan tersebut. Baris pertama ditulis pada marjin kiri, baris berikutnya menjorok pada ketukan keenam. Jarak baris untuk setiap entri atau acuan adalah 1 spasi, sedangkan antar acuan adalah 2 spasi.
C. Contoh Penulisan Daftar Pustaka BUKU Tanpa Pengarang The Lottery. [1732]. London: J.Watss. Satu Orang Pengarang Basalamah, Anies S. 1994. Audit Sampling:Teori dan aplikasi. Jakarta: STAN-Prodip Press. Lebih dari satu pengarang Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2006. Auditing and assurance services: An integrated approach. Edisi ke-11. New Jersey: Pearson International Edition.
Penyunting atau Pengkompilasi sebagai “pengarang” Karl, Inge dan Pedro Conceciao. Penyunting. 2006. The new public finance: Responding to global challenges. New York: Oxford University Press.
Artikel dari seorang pengarang dalam karya yang lain Freud, Sigmund. 1953. The standard edition of the complete psychological works of Sigmund Freud. Penyunting James Strachey.Vol 6. The psychopathology of everyday life. London : Hogarth Press.
Satu Volume dari beberapa volume Wright, Sewall. 1978. Evolution and the genetics of population. Vol 4. Variability within and among natural populations. Chicago. : University of Chicago Press.
Pengarang berupa instansi atau organisasi
International Monetary Fund dan The World Bank. 2003. Guidelines for public debt management: accompanying document and selected case studies. Washington, DC : International Monetary Funddan The Worl Bank.
TERBITAN BERKALA Artikel Jurnal Stiglizt, Joseph E. 2002. New Perspectives on public finance: Recent achievements and future challenges. Journal of Public Economics 86: 341-360.
Artikel Jurnal dengan nomor dan issue: Mark, Stephen V. 2004. Fiscal sustainability and solvency: Theory and recent experience in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies 40, no. 2: 224-242.
Artikel Majalah: Weber, Bruce. 1985. The myth maker: The creative mind of novelis E. L Doctorow. New York Times Magazine, 20 October, 42.
ELECTRONIS FORMAT Buku yang hanya tersedia online: Sirosh, J., R. Miikkulainen, dan J. A. Bednar. 1996. Self-organization of orientation maps, lateral connections, and dynamic receptive fields in the primary visual cortex. In Lateral interactions in the cortex: Structure and function, Peny. J. Sirosh, R. Miikkulainen, dan Y. Choe. Austin, TX: UTSC Neural Networks ResearchGroup. http://www.cs.utexas.edu/users/nn/web-pubs/hrmlbook96/ (diakses 27 Agustus 2001).
Buku yang hanya tersedia dalam format electronic format lain: (Format non-internet harus mencantumkan formatnya)
Hicks, R. J. Nuclear medicine, from the center of our universe. Victoria, Austl.: ICE T Multimedia, 1996. CD-ROM
Database berita dan Jurnal Eastwood, Ken. 2000. Sandstone: treasured quarry. Australian Geographic, no. 59:34. http://0search.epnet.com.iii1.sonoma.edu/login.aspx? direct=true&db=afh&an=3832897&loginpage.asp&site=ehost&scope=site (diakses 5 April 2006)
Online Journal Warr, M., and C. G. Ellison. 2000. Rethinking social reaction to crime: Personal and altruistic fear in family households. American Journal of Sociology 106, no. 3 (November):551-78 http://www.journals.uchicago.edu/AJS/journal/issues/v106n3/050125/050125.html (Diakses 28 April 2001)
Online newspaper, news serice or news site: Simanjutak, Yeni h.2007.Chemopobhia,penyakit baru masyarakat Indonesia. Bisnis Indonesia Online. 5 Mei 2007. http://web.bisnis.com/artikel/2id119html (diakses 20 Mei 2007)
PROPOSAL PENULISAN KARYA ILMIAH
A. Pendahuluan Hal-hal yang harus dimasukkan dalam proposal mencakup bentuk/format, pendekatan, metode, penelitian, rencana daftar isi, sinopsi, dan kegiatan yang akan dilakukan beserta jadwal.
B. Isi 1. Bagian Pendahuluan a. Halaman Judul b. Tanda persetujuan c. Daftar isi 2. Bagian Isi (Batang Tubuh) a. Pendekatan/ Tujuan penyusunan karya ilmiah. Seksi ini menjelaskan pendekatan dalam pembahasan atau tujuan yang ingin dicapai. Karya ilmiah dapat disusun dengan • pendekaan positif (menjelaskan fakta/praktik yang diamati berdasarkan teori
tertentu) • Pendekatan normative (memberikan saran fakta/praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu)
b. Metode Penelitian Seksi ini menjelaskan tentang cara pengumpulan data yang direncanakan. Rencana kontinjensi juga harus dipersiapkan dalam hal ini. Rencana kontijensi harus menyebutkanprioritas metode peelitian yang harus direncanakan diikuti dengan rencana berikutnya.
c. Rencana daftar isi. Rencana daftar isi berisi tentang apa yang akan ditampilkan dalam karya ilmiah kelak.
d. Sinopsis Uraian singkat mengenai apa yang akan dibahas. Berisi 2-3 halaman.
e. Ringkasan Isi tiap bab
Bagian ini menjelaskan tentang uraian materi dan isi tiap bab.
f. Rencana daftar Pustaka Memuat tentang daftar literaratur yang akan dijelaskan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
3. Bagian Penutup
Outline dilengkapi dengan aktivitas yang akan ditempuh dan jadwal pelaksanaannya
C. Pembahasan dan Persetujuan
Pembahasan oleh dosen pembimbing dan juga akan ditandantangani pihak secretariat unuk mendapatkan pengesahan.
D. Perubahan outline
Kemungkinan perubahan dapat terjadi. Perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan Kepala Bidang Akademis. Hanya diperkenankan dalam 6 minggu setelah pengesahan pertama dan tidak memperpanjang waktu penyelesaian akhir.
E. Jumlah Outline
Dibuat 3 rangkap. Untuk mahasiswa, dosen pembimbing dan secretariat.
F. Kontijensi
Outline disusun sefleksibel mungkin, sehingga apabila terjadi perubahan dapattertampung. Perlu juga memasukkan rencana konijensi dalam penyusunan outline ini. Apabila terjadi perubahan yang material, maka kembalike aturan point D.
G. Lain-lain
Ketentuan yang dapat diatur dengan dosen pembimbing.