Media Komunikasi Departemen Kurikulum Nasional
de’ KurNas
“A world class community of proud and outstanding achievers”
Volume 1 Edisi : Oktober 2007
BULETIN KURNAS: SELAMAT DATANG!
"I am extremely proud of the schoolwide achievements inspired by the BINUS Simprug National Studies Team. This newsletter is an innovative project that represents best practice and the initiative to forge the School closer to our School Vision. Thank you for inspiring us to achieve our personal best." Peter Saidi MS/HS Principal
Informasi yang cepat dan akurat sudah menjadi kebutuhan. Disebut kebutuhan karena dengan orang banyak bergantung dan mengambil keputusan, serta melakukan tindakan. Kehadiran buletin ini pun untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam komunitas Binus Simprug, informasi terbaru tentang kurikulum nasional tidak hanya perlu diketahui, tapi juga perlu dibagikan kepada komunitas ini. Harapannya buletin ini tidak sekadar berbagi informasi bagi bagi pembaca, tapi juga mampu memberikan ”inspirasi”. Komunitas Binus Simprug adalah komunitas pembelajar. Diperkaya tidak hanya dalam proses pembelajaran di kelas, tetapi dalam seluruh aktivitasnya sebagai komunitas. Terima kasih untuk mereka yang sudah dengan rajin dan tekun menyiapkan buletin ini: Antonius, Ratri, Ahmad, dan Taufan.
Three cheers to the KurNas Team for this innovative project! Looking forward to sharing this bulletin with all BINUSIANS. Congratulations! Anwin Samsudi ECY—EL Principal “Selamat atas terbitnya
bulletin ini. Saya yakin ini akan memberikan kontribusi penting untuk kemajuan Departemen Kurikulum Nasional di Binus School Simprug”
Inside this issue: Editorial Puasa di bulan Ramadhan
2 2
Sharing Iman
3
Puasa dalam Agama Hindu
4
Puasa dalam Agama Budha
4
Puasa dalam Agama Katolik
5
Perayaan Ekaristi (holy Mass) elementary class
6
Pendalaman Kitab Suci di BiNus School
6
Program bahasa “Indonesia and it’s effective pedagogy “
7
Seminar “love, sex and dating”
7
Laser
7
Refleksi Sumpah Pemuda
8
Henry Karema General Operational Manager
Salam, Gregorius Winarno Vice Principal National Curriculum
ESQ Training
Buka Puasa Bersama : Penyerahan bingkisan oleh Ibu Yenna & Mr. Peter Saidi
Editorial : MOSAIK. Secara harafiah, mosaik berasal dari bahasa Yunani kuno mouseios, berarti sekeping karya seni dekoratif sebagai hasil perpaduan dari pecahan-pecahan batu atau gelas yang penuh warnawarni, sehingga membentuk sebuah pola atau gambar. Indonesia tercinta yang terdiri dari 17,565 pulau besar dan kecil sebenarnya adalah sebuah mosaik fisik dan budaya yang teramat elok dan menawan dengan kekayaan alam yang masih potensial dan mampu memberikan harapan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat banyak. Sayangnya, kesadaran akan Nusantara seolah meluntur bersama pergantian hari, bulan hingga tahun. Memasuki bulan Oktober, kita diingatkan akan semangat kaum muda di era tahun 20an. Melalui semangat kaum muda, kesadaran akan Nusantara yang menjelma dalam sebuah bangsa bernama Indonesia memuncak pada bulan Oktober tahun 1928. Lebih lanjut, Kesadaran akan nusantara yang satu ini berdiri di atas keaneka-ragaman dan warnawarni fisik dan budaya tanpa mencoba untuk meniadakan satu atas yang lain. Warna-warni budaya muncul, salah satunya, dalam ekspresi religiusitas bernama puasa sebagai bentuk pencapaian nilai-nilai transenden. Puasa, bukan bentuk eksklusifitas suatu agama melainkan ekspresi pengendalian diri dalam rangka meningkatkan kualitas religiusitas seorang manusia. Kualitas religiusitas seseorang sekiranya terlihat pada kualitas moralnya dalam berhubungan dengan sesama, alam semesta, dan dengan Tuhan. Kualitas hubungan menaik dengan Tuhan (langit) harus tampak pula pada dimensi hubungan mendatar dengan sesama makhluk dan dengan lingkungan alam. Harmonisasi hubungan tiga dimensional ini merupakan pra-syarat menjadikan agama fungsional dalam rangka mengawal perilaku moral pemeluknya dalam rangka memadukan keaneka-ragaman fisik dan budaya Indonesia yang terangkai sejak Sumpah Pemuda 1928. *** Maria Ratri
Page 2
Puasa di Bulan Ramadhan Umat muslim mulai memasuki bulan Ramadhan, ini berarti memasuki bulan Ramadhan yang suci dan mulia. Ketika bulan Sya'ban berakhir, Rasulullah Saw memberikan bekalan rohani kepada para sahabat mengenai bulan suci Ramadhan. Para sahabat RA membagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bagian, enam bulan menjelang Ramadhan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka gunakan untuk mengevaluasi dan memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan tersebut dapat bernilai dan diterima oleh Allah. 1. Jadikan bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang sangat khusus. Kita jadikan momen khusus di dalam bulan ramadhan seolah-olah kita tidak akan pernah lagi bertemu dengannya tahun yang akan datang. 2. Kita perbaharui niat dan komitmen kita masing-masing. Kita ingat-ingat lagi, apa yang sudah kita lakukan setahun yang lalu. Amalan baik apa saja yang bisa kita jadikan gacoan di dalam menghadap kepada Allah. Kita berniat menjadikan Ramadhan tahun ini haruslah lebih baik dari tahun lalu dan menjadi Ramadhan terbaik dalam umur hidup kita. 3. Usahakanlah untuk mulai shaum (menahan diri) dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap. 4. Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Bahkan kita hadirkan kaset-kaset murottal (tilawah) al Qur-an di samping kita. Kita isi digital player kita dengan al-Qur-an yang di jaman sekarang bisa kita dapatkan atau kita download dari internet semisal dari http:// english.islamway.com/sindex.php? section=erecitorslist yang bisa kita pilih sesuai dengan selera kita. Kita latih dan kita biasakan telinga kita untuk senang dan nyaman serta tenteram bila mendengarkan alunan tilawah al Qur-an. Kita budayakan pula di kendaraan yang kita tumpangi baik kereta, bus atau angkutan kota apalagi mobil pribadi kita dengan mendengarkan alunan tilawah al Qur-an. Di tempat pekerjaan, di kantor atau-
pun di kampus pun, jam istirahat kalau perlu untuk mendengarkan tilawah dengan memperhatikan etika untuk tidak mengganggu orang lain. 5. Dari budaya mendengarkan, kita tingkatkan menjadi budaya membaca. Bukankah besar sekali pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang membaca al Qur-an. Kemana-mana, di tas atau di saku kita, al Qur-an selalu tidak lupa menjadi barang yang tidak lupa untuk kita bawa. Kalau belum bisa membaca al Qur-an, kita canangkan dalam diri kita bahwa Ramadhan tahun ini untuk kursus membaca al Qur-an. Yang sudah bisa membaca, kita niatkan untuk mengkhatamkannya, insya Allah. Bahkan keluarga kita pun tidak luput. Istri, anak-anak kita dan anggota keluarga yang lain untuk kita latih berinteraksi dengan al Qur-an. Pokoknya kita jadikan slogan diri kita, Tiada hari tanpa al Qur-an. Karena di bulan mulia inilah, al Qur-an yang suci dan mulia diturunkan. 6. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu, apalagi perkataan yang disertai ghibah (Jawa: ngrasani) atau fitnah. Untuk apa menambahnambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah. 7. Bersihkan pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam. 8. Ramadhan adalah saat kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hambaNya. Janganlah takut bahwa harta kita akan berkurang, karena harta kita yang sesungguhnya di hadapan Allah adalah sebesar infaq yang kita keluarkan di jalan Nya. Sediakanlah anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari saum. Demikianlah sekilas makna puasa di bulan Ramadhan ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wassalam *** Taufan
de’ KurNas
Sharing Iman :
Pesan Ramadhan bagiku
Mbak Ninik ….
bulan ini saya rasakan seperti Bulan Ramadhan tahun iap hari Set . lalu un ng pada tah ramadhan yang berlangsu an yang diadaadh ram n iata keg i kut tidak pernah bisa mengi puh dari rumah karena jarak tem gkan, kan di lingkungan sekitar nan nye me a. Yang paling kantor ke rumah yang lam walaupun k, ana gan den a sam ber kami bisa makan sahur sama sekeluarga …. nah bisa buka puasa ber per k tida i kam Hasan Mulyadi Di na di atas jam 20.00. Su ing san ser ti ah ... rum di adikarenakan kami tiba coaster", terk r le ol pertama sudah tidak g "r yan rti kku a sepe nyenangkan lagi, ana a bisa me as ng pu Ya All “Bagiku, puas ham ng dul dia yang selalu da illa kan ka h… .. ah, sahur dan bah sangat pemar susah bangun pagi untuk ani sahur beral kan ej ma m dang aku bisa jak n nga ga me en uk “Bulan ramadhan adalah mbangunkan kami unt h bersabar. D me bi le u bul ak an yan am at g dal selalu aku nakkan membu rindukan. Ramadhan ini sama. Yang tidak menge k sa sedikit aku jalani dengan pesa salah satunya saya tida pua puasa, aku bi i lan nja me nuh rasa syukur, karena ana ya adhan di im ram a ga san ma ba sua n sih an aka dib ras eri ak kesembisa me meras patan untuk menjalankan rasa sedih dijadi "orang sekitar rumah. Saya me rasanya men ar siswa yang lain bes an lit agi akt seb ivit su as kan ng sep ena erti ya kar biasanya. ti) tuanya atau miskin" (empa ng ora a sam gi Puasa juga sangat me didampin anan ak m nan ap orang mentk seti pa tu menda sama mbaknya. Ten yen ni la ang ja kan t menjalani en kar saa ena melalui a ku m dapatkan tantangan pad sehari saja. A tangan lain tan mo ini, me t pe nt saa ini sa an aku pua dapat i deng puasa. Pada puasa kali in harus mena say lah n menjalankan ibadah. Tan di saat yang saya hadapi ada an. Tantanga mbutuhkan pemikiran tivitasku me g ak nuh keikhlas yan na il re kec ha ka i usa n in nka li ga jala tan ka ing gan a seh dal as tor, am pu kan ber puasa lani lankan tugas Dalam dalam menja saya sudah selesai menja njalankan g PE teacher. me an uk or sep unt h se erti i we bia tara ga san ktu ba ya aku harus se ningharus mengorbankan wa banyak sekali njadi bulan yang penuh merasakan pe bisa menahan emosi dal ut. Bulan puasa juga me n ini, aku juga seb ter ha ha ad am usa batin a me am as ngh R m ada n pi muridbula i kesehatan baik lahir dan enting dalam murid yang "spesial". berkah, saya selalu di ber ah maurum n. Makna terp di ra k Ber bai ba kah as sa tug yan ke g kan n aku lan alami kata ga masih bisa menja eningkatkan ing dhan ini m seh ma dal n Ra am gi an Ram in bul adh am ku an kali ini: peningkatan dal i "a ingin tor. Makna terpenting ng puasa kali in kan di ya ember pun et a rg bis uk -ta keimanan dan pengetahu jarkan anak saya unt dan ada target an yang kudapatkan u dan adalah saya bisa menga mp ma keimananku, k tida g yan lain n orang dalam keseharianku.” m ibadah.” pati, merasakan keadaa -hari. kucapai dala pat cukup makan sehari tidak bisa selalu menda
Lita Hadianti Wah…..puasa tahun ini adalah puasa yang kesekian puluh kali dalam hidupku. Terus terang semakin tahun ibadah puasa terasa semakin ringan, entah karena sudah berpengalaman atau memang diringankan. Untuk tahun ini, aku belum bisa berkomentar banyak, maklum masih konsentrasi menjalaninya. But so far, aku enjoy dengan puasa tahun ini, dengan kata lain tidak terasa halangan yang berarti, tahu-tahu sudah mendekati pertengahan bulan. Sayang sekali sebenarnya kalau ada beberapa ibadah yang terlewat karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Pengalaman yang menye-
nangkan dalam puasa kali ini adalah puasa sambil bekerja, kenapa? Karena kalau kita bekerja, waktu terasa sangat cepat berlalu, gak kerasa..tau-tau dah sore lagi….hehehe….yang tidak mengenakkan seperti melawan hawa nafsu..contohnya bergosip…hahaha…susah sekali melawannya. Kalau tantangan paling berat adalah menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang sudah diniatkan dari awal bulan. Serta bangun sahur… soalnya selama puasa ini rasa ngantuk lebih kuat menyerang. Berkah yang paling aku rasakan adalah berkumpul dengan keluarga dalam menjalankan ibadah bersama dan semangat untuk berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Pesan terpenting di bulan puasa menjadikan ibadah di bulan puasa ini sebagai pemicu ibadah-ibadah kita di bulan lainnya dan semoga semangat puasa membuat kita berusaha berbuat baik bagi sesama……..
Kegiatan Bulan Ramadham di BiNus School—Simprug 1. Sholat Zuhur berjamaah di mushola Basement 2 (Setiap hari selama bulan Ramadhan, kecuali hari Jumat). Sebelum shalat, ada acara selama 15-20 menit dari para penceramah (staf pengajar muslim maupun religion committee) untuk share pengalaman spiritual mereka, juga ada game ataupun cerita suatu hal yang berkaitan dengan agama. 2. Moslem Religion bekerja sama dengan PTA serta lembaga ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Leadership Center mengadakan acara pelatihan GEMAH (Gerakan Moral Asmaul Husna), yang diadakan pada hari Selasa, Kamis dan Jumat (25, 27 dan 28 September 2007), pukul: 14.15-15.30 WIB, bertempat di Basement 1 Indoor Play Ground. 3. Buka puasa bersama pada hari Rabu, 26 September 2007 dari pukul 15.30 hingga pukul 19.00. Bertempat di lantai 1, Tower C. 4. Seminar ESQ (Emotional Spiritual Quotient) yang diselenggarakan pada hari Selasa 2 Oktober 2007 yang bertempat di Basement 1 Indoor Play Ground, pukul: 14.15-16.00 WIB. Volume 1
Page 3
Buka Puasa Bersama Buka Puasa Bersama Binus simprug 2007. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara orang tua, murid, guru dan semua civitas akademik binus simprug. Mengundang beberapa kalangan dari anak-anak yatim Yayasan yatim/piatu Al-akhyar yang terletak di Kemang, Murid-murid SDN grogol Selatan, dan perwakilan masyarakaat sekitar, dengan tema”Buka Puasa 2007 mempererat silaturahmi Binus Simprug menuju Binus 20/20” Diawali dangan penampilan dari murid-murid Binus serta perwakilan dari tamu-tamu yang diundang. Sambutan dari Kepala Sekolah yang dibawakan oleh Mr. Peter Saidi disampaikan dalam bahasa Indo-
nesia yang fasih juga do’a bersama bagi mendiang Ibu Widia atas 1000 hari wafatnya beliau. Acara dilanjutkan dengan pemberian bingkisan kepada anak-anak yatim dan tamu undangan serta scurity, ISS. Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh Bapak Pardamean Harahap, ia membahas tentang kedekatan Tuhan dalam diri kita masing-masing. Acara kemudian ditutup dengan buka puasa bersama dengan datangnya waktu magrhib.*** Ahmad M
Penyerahan bingkisan oleh Ibu Yenna Buka puasa bersama
Puasa dalam Agama Hindu Dalam ajaran agama Hindu juga di kenal tradisi Puasa. Tulisan ini tidak membahas tentang bulan puasa dalam agama Hindu, tapi lebih membahas tentang makna puasa. Tradisi puasa dalam agama Hindu dilakukan saat hari raya Nyepi dan Siwa Latri. Bagaimana puasa pada saat Hari Raya Nyepi umat Hindu di maknai? Dalam berpuasa, umat Hindu melakukan Catur Berata Penyepian, antara lain: (1). Amati Geni tidak menyalakan api. (2). Amati Karya tidak melakukan kegiatan (pekerjaan). (3).
Amati Lelanguan tidak bersenang senang. (4).Amati Lelungaan tidak bepergian.
tenang kembali, terasa bebas dari ikatan jasmani dan rohani.
Puasa dalam tradisi Hindu juga sebagai sarana untuk pengendalian diri, interspeksi diri, dan ikut merasa prihatin sehingga menumbuhkan sikap welas asih atau kasih sayang. Selain itu juga ikut merasakan penderitaan orang lain.
Pada saat Siwa Latri umat Hindu melakukan Brata, antara lain: (1). Puasa tidak makan dan minum selama 24 jam dari jam 06.00 sampai besok jam 06.00 pagi. (2). Menjaga tidak tidur selama 24 jam dari jam 06.00 sampai besok jam 06.00 pagi. (3) Selama semalam suntuk umat Hindu Melakukan Japa dengan menyebut “OM NAMA SIWAYA“. Demikian ulasan ini semoga bermanfaat bagi yang lainnya, terimakasih.***Dewa Putu
Dalam tradisi Hindu, puasa dilakukan selama 36 jam atau 24 jam, dalam kondisi badan sehat. Puasa juga mengkondisikan perasaan dan pikiran menjadi bersih dan
Puasa dalam Agama Budha Mereka hanya minum air putih, teh manis ataupun kopi, serta beberapa jenis minuman lain sejauh tidak mengandung susu.
Agama Buddha juga memiliki tradisi berpuasa yang dikenal sebagai salah satu sila dari Atthasila atau Delapan Sila yang merupakan pengembangan dari Pancasila Buddhis. Berpuasa atau tidak makan setelah tengah hari adalah salah satu dari kedelapan sila tersebut. Tradisi berpuasa secara Buddhis adalah dengan makan, paling tidak dua kali sehari yaitu sekitar jam 07.00 pagi dan jam 11. 00 siang. Kemudian, setelah tengah hari, sekitar jam 12.00 siang sampai dengan keesokan harinya sekitar jam 06.00 pagi, mereka yang melaksanakan puasa Buddhis sudah tidak mengkonsumsi makanan lagi.
Page 4
Latihan atthasila yang bukan merupakan keharusan ini sangat baik dijadikan tambahan latihan pengendalian diri oleh para umat Buddha di waktu yang memungkinkan. Biasanya, saat melaksanakan atthasila, umat Budha membaca paritta kebaktian terlebih dahulu di pagi hari dan membaca atthasila beserta artinya. Sejak saat itu, kita telah bertekad melaksanakan atthasila. Apabila kita ingin menghentikan latihan atthasila, pada pagi hari kita membaca paritta kebaktian dan mengucap lima sila atau pancasila Buddhis. Pengendalian atas nafsu-keinginan, atau disingkat saja pengendalian diri, sangat penting untuk mencapai sukses baik duniawi maupun spiritual. Jangan berharap bisa dapat nilai baik, lulus cepat, kaya kalau tidak punya pengendalian diri yang kuat. Semakin tinggi sila yang dilatih, maka sila-sila yang lebih dasar akan
semakin kuat juga. Namun, bagi umat awam, sebagian besar dari kita biasanya hanya berlatih pancasila Buddhis saja dan melatih atthasila sesekali pada waktu tertentu saja.Lima sila pertama dalam atthasila pada dasarnya sama dengan Pancasila Buddhis kecuali untuk sila ketiga. Dengan berlatih atthasila berarti melatih untuk mengendalikan diri. Sila pertama, panatipata veramani, berlatih untuk tidak membunuh makhluk hidup. Sila kedua, adinnadana veramani, berlatih untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan. Mari pikirkan bersamasama, kapan timbul keinginan untuk mengambil barang orang lain. Sila ketiga dalam pancasila adalah kamesu-micchacara veramani, berlatih tidak berbuat asusila. Namun, untuk sila ketiga dalam atthasila, silanya adalah brahmacariya veramani, artinya berlatih untuk hidup seperti brahma. Brahma adalah .…
de’ KurNas
……Puasa dalam agama Budha Brahma adalah makhluk yang lebih tinggi dari dewa, dan di alam brahma tidak ada perbedaan kelamin, tidak ada pria atau wanita. Selanjutnya sila keempat, adalah musavada veramani, berlatih untuk tidak berkata yang tidak benar. Artinya cukup jelas, tetapi juga yang paling sulit dilakukan. Bila orang tidak melatih sila ini, maka orang ini dalam pergaulan tidak akan dipercaya dan dihormati. Sila kelima, surameraya majjapamadatthana veramani, berlatih untuk tidak minum minuman keras
yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran. Mudah sekali untuk dimengerti bahwa bila orang suka mabuk-mabukan, maka sila yang lain akan menjadi lemah. Sila keenam, vikalabhojana veramani, berlatih untuk tidak makan setelah lewat tengah hari. Sila ini penting agar bisa mengendalikan diri jangan sampai dikendalikan nafsu makan. Sila ketujuh, naccagitavadita visukadassana malagandhavilephana dharanamandana vibhusanatthana veramani, berlatih untuk tidak menari, menyanyi, mencari hiburan dan tidak berdandan. Sila terakhir, uc-
casayana mahasayana veramani, berlatih untuk tidak tidur dan duduk di tempat yang tinggi, besar dan mewah. Sila ini bertujuan untuk mencegah agar tidak sombong karena bila duduk di tempat yang tinggi dan mewah, mudah sekali untuk memandang rendah orang lain. Mengapa kita harus berlatih puasa? Jawabannya adalah karena pengendalian atas nafsu-keinginan, atau disingkat saja pengendalian diri, sangat penting untuk mencapai sukses baik duniawi maupun spiritual. *** Danuyasa
Puasa dalam Agama Katolik Umat Katolik mewarisi kebiasaan puasa dari agama Yahudi. Di kalangan orang Yahudi, hari raya penebusan merupakan saat istimewa untuk puasa umum, namun dalam Kitab Suci Perjanjian lama terdapat puasa khusus, baik yang dilakukan orang perseorangan maupun bersamasama.
bukan untuk dilihat dan mendapat pujian atau perhatian manusia.
Puasa mempunyai akar psikologis yang mendalam, yakni sebagai usaha pemurnian dan sebagai prasyarat mempermudah pemusatan perhatian waktu bersemadi dan berdoa. Namun, puasa harus dijauhkan dari pandangan magis, masokhisme, penyangkalan diri yang berlebihan. Menghubungkan puasa dengan pemberian derma dapat mencegah orang berpusat pada diri sendiri saja.
Sebelum Konsili Vatikan II, Gereja menetapkan banyak aturan puasa, yang kini sudah sangat disederhanakan. Aturan puasa sekarang adalah: satu kali makan kenyang dan dua kali makan sedikit saja selama 24 jam. Minur air tidak termasuk puasa. Hari wajib puasa dan pantang adalah Rabu Abu dan Jumat Suci untuk semua orang yang telah berumur 18 tahun sampai 59 tahun. Orang lanjut usia dan anak-anak, orang sakit, ibu hamil, orang yang sedang mengadakan perjalanan jauh dan pekerja berat dikecualikan dari puasa. Setiap Keuskupan mengeluarkan peraturan puasa dan pantang tersendiri. *** Anton K (di sarikan dari A. Heuken SJ, Ensiklopedia Gereja : Cipta Loka Caraka)
Bagi orang Katolik, praktek puasa mendapatkan otoritas dari teladan dan ajaran Yesus sendiri sehingga merupakan tradisi lama. Puasa Yesus selama 40 hari setelah pembaptisanNya menjadi model dan ajaran tentang puasa dalam arti Kristen. Yesus menekankan, bahwa puasa harus dilakukan demi kemuliaan Tuhan semata-mata dan
Waktu Yesus ditanya tentang puasa, Ia berkata bahwa pengikut-pengikutNya akan berpuasa setelah Ia meninggalkan mereka (Mat. 9:14-15). Ini merupakan dasar bagi puasa dalam Gereja Perdana (Kisah Para Rasul 13,3; 14,23).
Peraturan wajib pantang dan puasa Katolik pada masa Pra-Paskah
•
•
• • • •
Berpantang dan berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Suci; pada hari-hari Jumat lain dalan masa Prapaskah wajib pantang saja. Wajib puasa: semua orang beriman yang berumur antara delapan belas dan lima puluh sembilan tahun. Puasa : makan kenyang satu kali saja Wajib pantang: semua yang berumur empat belas tahun ke atas Pantang dapat berarti pantang daging, rokok, garam, televisi, gula … Perkawinan tidak boleh dirayakan secara meriah pada masa pantang atau puasa KHK Kan 97 .1, Kan 1247 dan 1252
Puasa dalam Agama Kristen Puasa dalam Alkitab pada umumnya berarti tidak makan dan tidak minum selama waktu tertentu (mis Ester 4: 16). Dapat ditafsirkan bahwa Ester 9:31 adalah peristiwa yang mengandung penetapan puasa. Dalam kitab Perjanjian Lama, kata puasa berarti merendahkan diri. Orang Ibrani berpuasa pada hari pendamaian (imamat 16:29,31, 23:27-32; Bilangan 29:7). Empat puasa tahunan yang lainnya dilakukan tercata dalam zakaria 8:19. Puasa dapat bersifat perseorangan (2 samuel 12:22) dan juga bersifat bersama (Hak 2:26). Di dalam Kitab Perjanjian baru diceritakan bahwa Tuhan Yesus berpuasa dipadang gurun sebelum Dia memulai pelayanan ( Lukas 4:1-11). Volume 1
Puasa mengandung Tujuan seperti: merendahkan diri (Ezra 8:21; Mazmur 69:11); pernyataan pertobatan ( 1 samuel 7 : 6; 1 Raj 21:27; Yunus 3: 5-8), beberapa kali puasa dilakukan dengan tujuan memperoleh bimbingan dan pertolongan Allah ( Keluaran 34:28, Ulangan 9:9,dst). Sekalipun di dalam Alkitab puasa selalu berhubungan dengan tidak makan tetapi ada cara-cara lain yang dapat dikatakan sebagai berpuasa. Apapun yang dapat Anda tinggalkan untuk sementara demi untuk memusatkan perhatian pada Tuhan dengan cara yang lebih baik dapat dianggap sebagai puasa (1 Korintus 7:1-5).
Puasa harus dilakukan dalam kerendahan hati dan dengan penuh sukacita. Matius 6:16-18 mengatakan,“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." *** Anna Maria J.
Page 5
LIPUTAN PERISTIWA Perayaan Ekaristi (Holy Mass) ECY—EL gembira, karena para murid sudah berlatih seminggu sebelumnya, apalagi ditambah dengan iringan gitar dari Bapak Antonius. Esta dan Alyssa menjadi Puteri Altar untuk pertama kali. Jasmine dan Darren menjadi lektris dan lektor untuk pertama kali juga. Disusul oleh Chloe, Giovanno, dan Emilio yang menjadi petugas persembahan membawa bunga dan buah ke altar. Muridmurid tersebut dari kelas 5, dan mereka sudah melakukannya dengan baik. Selamat! *** Maria V. Gosal
Jumat (31/8/07) siswa-siswi Katolik ECYEL merayakan Ekaristi (Misa Kudus) untuk murid-murid Sekolah BiNus Simprug bertempat di Indoor Playground Basement 1. Perayaan Ekaristi ini dilaksanakan untuk membuka tahun ajaran baru 2007/2008. Acara ini diikuti oleh 60 murid dari kelas 1 sampai kelas 5. Hadir juga sekitar 10 orangtua murid, dan 5 guru dan staf. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo F.X.Widyatmaka, SJ, Pastor dari Paroki St. Petrus dan Paulus, Mangga Besar, Jakarta Barat. Para murid dapat menyanyi dengan
Perayaan Ekaristi Elementary
Bulan Kitab Suci Nasional Dalam Gereja Katolik, Kitab Suci meru- sumber dan referensi penting untuk pengempakan salah satu sumber penting untuk bangkan Iman. mengembangkan iman umat. Oleh karena Dalam rangkan bulan Kitab Suci Naitu, Gereja Katolik Indonesia menetapkan sional ini pula, Gereja Katolik Keuskupan setiap bulan September sebagai “Bulan Kitab Agung Jakarta telah menentukan sebuah Suci Nasional”. Momentum ini bertujuan tema “Menjadi saksi Kristus dalam Koagar umat Katolik semakin memiliki kecin- munitas Basis”. Tema ini di bagi menjadi 4 sub tema, yakni : (1). Menjadi saksi Kristus melalui pengalaman hidupku; (2). Menjadi saksi Kristus membutuhkan pertobatan; (3). Menjadi saksi Kristus dengan semangat solidaritas dan kepedulian; (4). Menjadi saksi Kristus bersumber pada Ekaristi.
MS/HS bersibuk dengan assessment term 1, mereka juga menggumuli tema “Menjadi saksi Kristus dalam Komunitas Basis” dalam pertemuan di kelas. Tidak hanya di MS/HS. Dalam pertemuan di kelas siswa siswi ECY dan EL juga melakukan pendalaman iman dengan tema yang sama seperti di MS/HS. *** Anton K. & Maria G.
Pendalaman Kitab Suci di Sekolah BiNus School
Pendalaman Kitab Suci Elementary taan dengan Kitab Suci sebagai salah satu
ESQ Training Pelatihan cara cepat menghafal Amaul Husna atau disebut juga dengan GEMAH (Gerakan Moral Asmaul Husna), serta seminar ESQ (Emotional Spiritual Quotient) yang diselenggarakan oleh Moslem Religion bekerjasama dengan Parent Teacher Association (PTA) Page 6
Tema-tema bulan Kitab Suci tersebut didalami di sekolah BiNus dengan diadakannya pendalaman Kitab Suci yang di lakukan saat pelajaran di kelas. Selama bulan September ini, selain siswa-siswi
Pendalaman Kitab Suci MS
serta Lembaga Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center, diikuti oleh siswa kelas 1-5 Elementary yang bertempat di Basement 1 Indoor Play Ground pada tanggal 25, 27 dan 28 September, serta tanggal 2 Oktober 2007. *** Taufan Gerakan Moral Asmaul Husna
de’ KurNas
UPCOMING EVENTS…. Program "Bahasa Indonesia and Its Effective Pedagogy" Program ini terselenggara untuk memberikan kesempatan guru-guru mitra di SD dan TK mengenal lebih jauh Bahasa Indonesia dan pembelajaran yang efektif. Dirancang dalam empat kali pertemuan, program ini mendalami berbagai
persoalan kebahasaan dalam Bahasa Indonesia dan mengupas serta menawarkan berbagai pendekatan pembelajaran yang efektif.
Harida, Herthy Prastitasari, dan Bonifatius Pandojo. *** Gregorius W.
Program yang dijadwalkan setiap Selasa pukul 14.45-16.15, difasilitatsi oleh Gregorius Winarno, Ratu Fitria
Seminar Love, Sex and Dating Seluruh kelas 11 akan mengikuti Seminar Love, Sex and Dating pada tanggal 29 Oktober 2007 dan akan mengundang pembicara dari Pro Life Indonesia (Dr. Pujianto) seorang genekolog . Kegiatan ini dipersiapkan dengan kolaborasi antara para guru agama, Community and Service (CAS) serta
Guidance & Counselling dan 3 orang siswa yaitu Anthony Tedja (Cathoic), Chatara (Christian) dan Fawnia (Buddhism). Ketiga siswa tersebut proaktif menjadi panitia dalam mempersiapkan even ini . Fungsi guru agama dalam persiapan ini adalah sebagai supervisor yang me-
mantau tugas siswa mulai dari persiapan sampai terlaksananya kepanitiaan ini. Dengan dipersiapkan jauh-jauh hari, diharapkan even ini menjadi suatu model kerja yang kooperatif yang baik, terutama dalam membangun komunitas pembelajaran yang saling menginspirasi dan mengembangkan satu dengan yang lainnya.*** Bertina
SERBA SERBI
Laser "lasing" yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, dengan menggunak teknik Q-switching, modelocking atau gainswitching.
elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Banyak sumber cahaya juga incoherens; yaitu, tidak ada hubungan fase tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, dijelaskan-baik, terpolarisasi, sinar koherens Dalam operasi detak, banyak daya puncak mendekati-monokromatik, terdiri dari panyang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah me- jang gelombang tunggal atau warna. dium laser juga dapat berfungsi sebagai am- Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan plifier optikal ketika di-seed dengan cahaya laser vibronik benda-padat (vibronic soliddari sumber lainnya. Signal yang diperkuat state lasers) dapat memproduksi cahaya ledapat menjadi sangat mirip dengan signal wat jangka lebar gelombang; properti ini input dalam istilah panjang gelombang, fase, membuat mereka cocok untuk penciptaan dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam detak singkat sangat pendek dari cahaya, komunikasi optikal. Kata kerja "lase" berarti dalam jangka femtodetik (10-15 detik). BanLaser (singkatan dari bahasa Inggris; memproduksi cahaya koherens, dan meru- yak teori mekanika kuantum dan termodiLight Amplification by Stimulated Emis- pakan pembentukan-belakang dari istilah namika dapat digunakan kepada aksi laser, meskipun nyatanya banyak jenis laser ditesion of Radiation) adalah sebuah alat yang laser. menggunakan efek mekanika kuantum, pan- Sumber cahaya umum, seperti bola lampu mukan dengan cara trial and error.*** Luhut caran terstimulasi, untuk menghasilkan se- incandescent, memancarkan foton hampir ke Soripada buah cahaya yang koherens dari medium seluruh arah, biasanya melewati spectrum Volume 1
Page 7
1.
Kegiatan Kurnas Oktober 2007: BiNus School—Simprug
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. G-8 Jakarta Selatan 12220 Phone: (021) 724-3663 Fax: Fax: (021) 7278-3939 Website: www.binus-school.net E-mail:
[email protected]
Staff Redaksi de’ KurNas : Antonius Kuntaryatno Maria Ratri
•
Persiapan Ujian Nasional 2008
•
Kelanjutan program ekstensi Science untuk kelas 9
•
Tes diagnostik bagi calon peserta UN SD 2008 pada tanggal 2,3, dan 4 Oktober 2007
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Bagi BiNusian yang Beragama Islam & Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1428 H Mohon Maaf Lahir & Batin
Ahmad Mauludin Aneu Taufan MR
Sumpah Pemuda
Dari bilik sederhana tempat tinggalnya, setiap hari Hendra harus berjalan selama kurang lebih 30 menit untuk menghemat uang saku bulanan. Kocek sebesar Rp. 10.000,- harus ia keluarkan setiap hari untuk biaya transportasi pulang dan pergi. Sesampainya di tempat tujuan, ia harus mengisi lambung kosongnya dengan menu sekadarnya di warung. Bersendawa menjadi pertanda bahwasanya Hendra sudah
Departemen Kurikulum Nasional — (BiNus School—Simprug)
kenyang dan siap menuju ruang kuliah untuk mendengarkan pemaparan dan segudang teori kesejahteraan yang sarat janji keadilan serta keberpihakan kepada rakyat. Sama seperti hari yang lalu, diskusi tersebut berakhir tanpa aksi. Resah dengan berbagai kenyataan yang dilihatnya, ia mulai mengusung massa untuk turun ke jalan dan berteriak. Pertanyaannya, siapakah sosok Hendra pada cerita diatas? Berapa usianya? Pasti imajinasi anda Hendra bukan seorang anak SMA, guru, pengusaha yang bangkrut, orang tua atau bahkan pemuka agama sekali pun. Benar, Hendra adalah sosok kaum muda, tetapi pemuda yang mana? Ada banyak kriteria pemuda. Di pasar dan terminal ada pemuda yang berprofesi sebagai preman. Di kantor ada juga pemuda yang bergaya dasi layaknya eksekutif muda dengan pekerjaan sales dengan gaji sistem target. Sosok Hendra yang mau digambarkan adalah sebagai figur pemuda yang berstatus mahasiswa dan mau bergerak, beraksi, berjuang untuk dan atas nama menegakkan keadilan dan penindasan. Kaum muda memegang peranan yang penting dan bersifat momentum dalam lintasan sejarah Indonesia. Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908 berawal dari diskusi di perpustakaan School tot Opleid-
ing van Inlandsche Artsen. Gelombang gerakan pemuda terus bergulir pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 yang melahirkan manifesto Indonesia yang bertajuk “Satu Nusa, Bangsa dan Bahasa”. Peristiwa 17 Agustus 1945 pun tidak luput dari peran pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk mempoklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1966, pemuda mengatasnamakan angkatan ’66 juga turun ke jalan menjatuhkan sebuah rezim dengan Tiga Tuntutan Rakyat. Tongkat estafet rupanya belum berakhir, pada tahun 1998 sebuah rezim 32 tahun terulang ditumbangkan. Namun, perjuangan kaum muda memang sampai disitu. Ibarat bis yang mogok, mereka hanya mendorong dan mengganti si supir agar bis itu dapat kembali berjalan tanpa mengawasi si supir dalam mengemudikan penumpangnya di kemudian hari. Tetapi, cukuplah mereka berperan sampai disitu. Paling tidak siklus setiap 20 tahun sekali membuktikan eksistensi kaum muda bagi Indonesia. Ciri khas semangat pemuda adalah apabila mereka mempunyai “common enemy” atau musuh bersama baik itu penindasan, kemiskinan maupun sebuah rezim otoriter.*** Simon S.