BAB IV. HASIL PELAKSANAAN PROGRAM 1. Pendidikan dan Pengajaran 1.1. Daya Tampung Daya tampung mahasiswa Undana dari tahun 2009-2012 mengalami penurunan dari 3907 orang pada tahun 2008 menjadi 3354 orang pada tahun 2012, namun demikian terjadi peningkatan dari tahun 2004 sebesar 2205 orang.
Adanya
penurunan daya tampung tersebut perlu dicermati baik dari pelayanan akademik maupun dari ketersediaan sumber daya (manusia, sarana dan prasarana). Adapun daya tampung mahasiswa Undana dari tahun 2008 – 2012 seperti pada Gambar IV.1, di bawah ini.
Daya Tampung Mahasiswa Menurut Fakultas 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 FKIP
FH
FISIP
FAPERTA
FAPET
FKM
FK
PSKH
199
FAK SAINS & TEKNIK 514
2012
1311
296
528
214
188
57
47
2011
1538
381
539
229
2010
157
257
561
50
50
1619
391
395
2009
234
188
178
394
49
50
1610
500
2008
1522
350
440
340
200
160
570
50
0
710
380
200
180
515
50
0
Gambar IV.1. Daya tampung mahasiswa Undana (2009-2012)
1.2. Jumlah Peminat Jumlah peminat yang masuk Undana sejak tahun 2009-2013 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2008 permintaan masuk ke Undana 10.304 peminat dan meningkat menjadi 29.825 peminat pada tahun 21
2009, kemudian meningkat lagi pada tahun 2010 menjadi 32.191 peminat dan sedikit menurun menjadi 28.244 peminat pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 menurun lagi mencapai 27.160 peminat dan pada tahun 2013 meningkat dengan tajam menjadi 30.382 peminat. Adanya peningkatan permintaan masuk ke Undana dalam kurun waktu 4 tahun ini dibanding pada tahun 2008 tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan antara lain promosi Undana ke daerahdaerah dan sekolah-sekolah dan kerja sama yang dibangun Undana dengan daerah-daerah otonom di NTT. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa Undana telah familiar di daerahnya sendiri, sehingga masyarakat NTT selama ini yang selalu berorientasi ke Jawa, Bali, dan Sulawesi untuk menguliahkan anak-anaknya secara bertahap telah beralih ke Undana sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya. Peningkatan jumlah peminat secara drastis terjadi di FKIP diikuti oleh FST, FISIP, dan FKM, sedangkan fakultas lainnya cenderung stagnan, seperti terlihat pada Gambar IV.2.
Minat Masuk Undana 150000
100000
50000
0 FKIP
FH
FISIP
FAPE T 562
FKM
FST
FK
PSKH
4379
FAPE RTA 880
3047
4495
678
350
UND ANA 30382
2013/2014 15194
797
2012/2013 15674
681
3715
656
468
2326
2913
477
250
27160
2011/2012 16416
744
3329
641
374
2854
3164
534
188
28244
2010/2011 19485
911
3800
690
339
2967
3486
427
86
32191
2009/2010 17915
938
3370
621
363
2571
3641
406
0
29825
Gambar IV.2. Permintaan masuk mahasiswa ke Undana (2009-2013) 22
1.3. Jumlah Mahasiswa yang Diterima Sejalan dengan penurunan daya tampung Undana, maka jumlah mahasiswa yang diterima juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2008 sebanyak 4940 orang dan meningkat pada tahun 2009 sebanyak 5,039 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak 4,678 orang, kemudian menurun lagi pada tahun 2011 menjadi 4444 orang dan menurun lagi pada tahun 2012 menjadi 3,847 orang, kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 4309 orang. Adanya penurunan jumlah mahasiwa yang diterima mungkin disebabkan oleh student body mahasiswa Undana yang terus meningkat, sehingga mempengaruhi daya tampung dan jumlah mahasiswa yang diterima dan juga beberapa tahun terakhir kelas ekstension ditutup sementara. Menyikapi kondisi tersebut, maka ke depan perlu pembenahan dalam pelayanan akademik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan angka efisiensi edukasi Undana dan juga perlu dilakukan optimalisasi penggunaan ruang kuliah yang tersedia dengan menambah jam perkuliahan mahasiswa terutama pada fakultas dengan rasio dosen mahasiswa masih rendah. Mahasiswa yang Diterima 25000 20000 15000 10000 5000 0 FKIP
FH
FISIP
FAPER FAPET TA 365 190
FKM
FST
FK
PSKH
308
553
61
44
Undan a 4309
2013/2014 1643
507
638
2012/2013 1425
345
647
243
201
246
607
63
70
3847
2011/2012 1761
431
613
283
195
299
660
131
71
4444
2010/2011 1973
608
543
350
240
248
602
54
60
4678
2009/2010 2049
636
564
409
260
225
761
135
0
5039
Gambar IV.3. Jumlah Mahasiswa yang Diterima (2009-2013)
23
1.4. Keketatan Masuk Mahasiswa Undana Ketetatan daya saing mahasiswa Undana tahun 2009-2013, menunjukkan bahwa masih berada 1 : 6 sampai 1 : 7 atau dengan kata lain 1 orang mahasiswa yang diterima menyisihkan 6-7 orang peminat. Beberapa fakultas yang memiliki keketatan daya saing di atas 10 adalah FKIP, FK, dan FKM, sedangkan fakultas dengan keketatan daya saing rendah adalah FH, FAPET, dan FAPERTA.
Keketatan Masuk Mahasiswa Undana 6:00 1:09 4:48
1:07
1:10
1:11
1:05
1:08
1:08
1:07
1:05
1:04
1:04
1:06
1:12
1:06
1:08
1:03
1:07
1:01
1:11
1:05
1:03
FKM
FST
FK
1:10
1:08
1:11
1:01 1:06 0:00 PSKH UNDA NA 1:08 1:07
1:03
1:06
1:03
1:02
1:02
1:05
1:02
1:02
1:10
1:01
1:07
1:02
1:01
1:09
1:01
1:06
1:02
FKIP
FH
1:11 1:02
3:36 1:09 2:24 1:12
1:07
1:08
1:02
1:02
1:09 1:10
0:00
2013/2014 1:09
1:02
FISIP FAPER FAPET TA 1:07 1:02 1:03
2012/2013 1:11
1:02
1:06
1:03
1:02
1:09
1:05
1:08
1:04
1:07
2011/2012 1:09
1:02
1:05
1:02
1:02
1:10
1:05
1:04
1:03
1:06
2010/2011 1:10
1:01
1:07
1:02
1:01
1:12
1:06
1:08
1:01
1:07
2009/2010 1:09
1:01
1:06
1:02
1:01
1:11
1:05
1:03
0:00
1:06
Gambar IV.4. Keketatan Masuk Mahasiswa Undana 2009-2013.
1.5. Jumlah Mahasiswa yang Registrasi Ulang Jumlah mahasiswa yang diterima (lulus ujian masuk) tidak semua melakukan registrasi ulang. Hal ini mungkin disebabkan oleh calon mahasiswa yang telah diterima melalui jalur Undangan/SNMPTN/SBMPTN tetapi tidak lulus ujian nasional. atau karena alasan ekonomi. Jika diamati dari persentase mahasiswa yang tidak registrasi ulang dari tahun 2009-2013 terjadi penurunan, hal ini memberikan gambaran Undana merupakan pilihan yang semakin diminati. Pada 24
tahun 2009 persentase mahasiswa yang tidak registrasi ulang mencapai 26,45 % dan menurun pada tahun 2010 menjadi 21,61 %, dan menurun lagi menjadi 15,35 % pada tahun 2011 dan menurun lagi pada tahun 2012 menjadi 12,87 % dan pada tahun 2013 hanya 11,53 % yang tidak registrasi ulang, seperti pada Gambar IV.5, IV.6, dan IV.7.
Mahasiswa Undana yang Registrasi Ulang 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 FKIP
FH
FISIP
FAPERT A
FAPET
FKM
FK
PSKH
Undana
245
FAK SAINS & TEKNIK 506
2013/2014
1437
394
597
354
178
2012/2013
1312
296
527
211
191
60
41
3812
201
513
57
44
3352
2011/2012
1538
381
539
229
2010/2011
1656
446
435
263
157
257
561
50
50
3762
160
180
432
49
46
3667
2009/2010
1651
428
417
272
189
178
521
50
0
3706
Gambar IV.5. Jumlah Mahasiswa Undana yang Registrasi Ulang Menurut Fakultas (2009-2013)
25
Perbandingan Jumlah Mahasiswa Diterima dan Registrasi Ulang 25000
20000
15000
10000
5000
0 Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi Dite Regi rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra rim stra a si a si a si a si a si a si a si a si a si a si FKIP FH FISIP FAPERTA FAPET FKM FST 2013/2014 164 143 507 394 638 597 365 354 190 178 308 245 553 506
61
FK 60
PSKH 44 41
Undana 430 381
2012/2013 142 131 345 296 647 527 243 211 201 191 246 201 607 513
63
57
70
44
384 335
2011/2012 176 153 431 381 613 539 283 229 195 157 299 257 660 561 131
50
71
50
444 376
2010/2011 197 165 608 446 543 435 350 263 240 160 248 180 602 432
54
49
60
46
467 366
2009/2010 204 165 636 428 564 417 409 272 260 189 225 178 761 521 135
50
0
0
503 370
Gambar IV.6. Perbandingan Mahasiswa Undana yang Diterima dan Registrasi (20092013)
80.00
88.47
87.13
84.65
90.00
78.39
73.55
70.00 60.00 Registrasi
50.00 40.00 30.00
26.45
Tidak Registrasi 21.61
20.00
15.35
12.87
11.53
10.00 0.00 2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
2013/2014
Gambar IV.7. Perkembangan Persentase Mahasiswa yang Registrasi Ulang (2009-2013)
26
1.6. Jumlah Mahasiswa Drop Out (DO) Secara parsial jumlah mahasiswa yang DO tertinggi pada FKIP, diikuti FST, FISIP, FH, FAPERTA, FAPET, dan terendah pada FKM, FK, FSKH dan PPS. Secara kumulatif jumlah mahasiswa Undana yang DO pada tahun 2008 sebanyak 605 orang (5,10 %) dan menurun pada tahun 2009 sebanyak 420 orang (3,09 %), kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebanyak 792 orang (5,56 %) dan menurun sedikit pada tahun 2011 menjadi 787 orang (5,32 %) dan mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 456 orang (2,94 %), seperti terlihat pada Gambar 8 dan 9. Dengan demikian Undana pada tahun 2012 telah mampu menurunkan angka DO mahasiswa jauh di bawah persyaratan nasional yaitu 5 %. Angka DO Mahasiswa Undana dalam 4 tahun terkahir masih tinggi pada FKIP, FST, FISIP, FH, dan FAPERTA.
300 250
278 235 211
210 200
157 150
126
171 2008 2009 2010 2011 2012
136 118 117 104 101 75 69 68 67 61 61 52 59 63 46 38
100 50
97
83
39 25 26 18 2130 27 18 20 6
00110 0001
8
16 0000
0 FKIP
FH
FISIP FAPERTA FAPET
FKM
FAK SAINS & TEKNIK
FK
PSKH
PPs
Gambar IV.8. Jumlah Mahasiswa DO menurut fakultas (2008-2012)
27
Persentase Mahasiswa DO 6.00
5.56
5.10
5.32
5.00 4.00
3.09
2.94
3.00
Persentase Mahasiswa DO
2.00 1.00 0.00 2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Gambar IV.9. Persentase Mahasiswa Undana yang DO (2008-2012)
1.7. Student Body Jumlah mahasiswa Undana (student body) semester ganjil mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013, dimana pada tahun 2009 sebanyak 15.224 orang meningkat menjadi 16.391 pada tahun 2010, kemudian meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 17.141 orang dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi 17.591 orang dan pada tahun 2013 menjadi 21.984 orang dan belum termasuk mahasiswa peralihan dari STKIP Weetebula dan program PPKHB dari beberapa kabupaten.
28
Student Body Mahasiswa Undana 2009-2013 100000 90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 FH
FISIP
FAPER FAPET TA
FKM
FST
FK
PSKH
PPS
UNDA NA
2013/2014 10483
1834
2778
1372
863
1150
2455
317
168
564
21984
2012/2013 7488
1611
2416
1166
737
961
2317
254
133
508
17591
2011/2012 7681
1674
2225
1126
637
938
2138
199
96
427
17141
2010/2011 7810
1556
1974
1062
561
839
1935
150
46
458
16391
2009/2010 7288
1425
1840
991
485
842
1908
102
0
343
15224
FKIP
Gambar IV.10. Student Body Undana berdasarkan fakultas (2009-2013)
Jika student body di lihat dari bidang ilmu, maka jumlah mahasiswa di bidang ilmu sosial lebih tinggi diikuti mahasiswa pada bidang eksakta dan terendah pada bidang sains dan teknik. Jumlah dan persentase mahasiswa Undana menurut bidang ilmu dari tahun 2009-2010, seperti pada Gambar IV.11 dan IV.12.
29
25000 20000 15000
14180
10000
10553
11340
5000
1908 2420
1935 2658
11580
11515
SOSIAL SAINS DAN TEKNIK EKSAKTA
2138 2996
2317 3251
2406 3737
0 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
Gambar IV.11. Jumlah mahasiswa Undana berdasarkan bidang ilmu (20092013)
100% 90% 80% 70%
70.92
71.17
69.28
67.41
69.77
60%
SOSIAL
50%
SAINS DAN TEKNIK
40%
EKSAKTA
30% 20% 10%
12.82
12.14
12.79
13.56
11.84
16.26
16.68
17.93
19.03
18.39
0% 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
Gambar IV.12. Persentase mahasiswa Undana menurut bidang ilmu (2009-2013)
30
1.8. Jumlah Lulusan S1 dan S2 3000
2535
2500
2431
1899
2000 1143
1500
LULUSAN S1
1000
LULUSAN S2
500
21
63
110
180
0 2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Jumlah Lulusan S1 dan S2 Undana
Gambar IV.13. Persentase mahasiswa Undana menurut bidang ilmu (2009-2013)
Jumlah lulusan S1 dan S2 Undana dalam 4 tahun terakhir (2009-2013) mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009/2010
jumlah lulusan
sebanyak 1143 orang S1 dan 21 orang S2 mengalami peningkatan menjadi 1889 orang S1 dan 63 orang S2 pada tahun 2010/2012 dan meningkat lagi pada tahun 2011/2012 menjadi 2535 orang S1 dan 110 orang S2, kemudian sedikit menurun pada tahun 2012/2013 menjadi 2431 orang S1 dan 180 orang S2. Adanya peningkatan jumlah lulusan Undana ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan dalam pelaksanaan wisuda sarjana sebanyak 4 kali dalam setahun dalam 2 tahun terakhir dan juga student bodi mahasiswa yang semakin meningkat.
1.9. Lama Studi Lama studi mahasiswa Undana secara parsial masih terdapat fakultas dengan lama studi lebih dari 5 tahun yaitu FST, FKIP, FH, FAPERTA, dan FISIP, dimana FST merupakan fakultas dengan lama studi paling tinggi, sedangkan beberapa fakultas yang dalam 3 tahun terakhir dengan lama studi di bawah 5 tahun adalah FKM, FAPET, FK. Namun secara kumulatif lama studi mahasiswa Undana dalam 3 tahun tahun terakhir berada di bawah 5 tahun yaitu dari tahun 2010-2012 dengan lama studi masing-masing 4,84 tahun, 4,84 tahun, dan 4,97 tahun.
31
Lama Studi Mahasiswa Undana tahun 2008-2012 30 25
5.57
5.38
5.11
5.25
5.27
4.77
5.40
5.15
4.66
3.90 3.92
4.85
5.10
5.46
4.90
5.40
5.42
5.39
4.30 3.13
5.09
4.46
5.01
4.90
5.68
5.32
4.63
5.94
FKIP
FH
FISIP
FKM
2012
5.27
5.38
5.11
FAPER FAPET TA 5.25 4.87
2011
3.90
4.77
5.40
5.15
2010
3.92
4.85
5.10
2009
4.30
5.09
2008
3.13
5.01
20 15 10 5 0
4.87
4.77
5.47
4.55
5.57
4.06
5.84
2.50 2.68 3.14 3.34 3.57
FST
3.54 0.00 FK
0.00 PSKH
PPs
4.77
5.57
3.54
0.00
2.50
4.66
4.55
5.47
0.00
0.00
2.68
5.46
4.90
4.06
5.57
0.00
0.00
3.14
5.40
5.42
5.39
4.46
5.84
0.00
0.00
3.34
4.90
5.68
5.32
4.63
5.94
0.00
0.00
3.57
Gambar IV.14. Lama studi mahasiswa Undana menurut fakultas (2009-2012)
32
1.10. IPK Lulusan Indeks Prestasi Kumulatif lulusan merupakan salah satu indikator kemampuan akademik mahasiswa selama menempuh proses pendidikan di Undana. IPK lulusan secara komposit menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari tahun dari 3,02 pada tahun 2008 menjadi 3,03 pada tahun 2009 dan 3,09 tahun 2010 dan meningkat lagi menjadi 3,12 pada tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi 3,14 pada tahun 2012. Adanya peningkatan IPK lulusan tidak terlepas dari pelayanan akademik yang semakin kondusif antara lain tersedianya bahan ajar, sarana dan prasarana perkuliahan yang semakin memadai. Secara parsial menurut fakultas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 hanya Fakultas Peternakan dengan rataan IPK lulusan masih berada di bawah 3 yaitu 2,98. Untuk lebih jelasnya IPK lulusan Undana dari tahun 2008-2012 seperti pada Gambar IV.15, berikut.
IPK Lulusan S1 dan PPS Undana 2008-2012 20.00 18.00
3.64
16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00
3.13 3.13
3.31 3.31
3.34
3.18
3.09
2.98
3.12
3.02
2.98
3.01 3.31 3.26
3.33
3.08
3.02
2.93
3.00
3.24
3.05
2.96
2.87
3.25
2.86
2.95
3.18
3.07
2.87
2.93
3.26
2.87
FH
FISIP
FAPERT FAPET A 3.09 2.98
2012
3.13
3.31
3.18
2011
3.13
3.31
3.12
3.02
2010
3.05
3.33
3.08
2009
3.00
3.24
2008
2.95
3.18
3.66 3.09
2.96
0.00
3.14 3.12
2.99
3.05
FKIP
3.66
3.63 3.11 0.00
3.03
3.70
3.02
0.00
FKM
FST
FK
PSKH
PPs
3.34
3.01
3.11
0.00
3.64
Undan a 3.14
2.98
3.31
2.99
0.00
0.00
3.66
3.12
3.02
2.93
3.26
2.96
0.00
0.00
3.66
3.09
3.05
2.96
2.87
3.25
2.86
0.00
0.00
3.63
3.03
3.07
2.87
2.93
3.26
2.87
0.00
0.00
3.70
3.02
Gambar IV.15. IPK Lulusan Undana Berdasarkan Fakultas (2008-2012) 33
1.11. Produktivitas Produktivitas Mahasiswa Undana dalam 4 tahun terakhir 2009-2012 secara kumulatif terjadi peningkatan baik pada program S1 maupun akumulasi dengan S2. Adanya peningkatan produktivitas menunjukan bahwa semakin banyak mahasiswa yang dapat menyelesaikan studinya dalam waktu normal yaitu paling lama 5 tahunj atau 5 semester. Adapun produktivitas mahasiswa Undana seperti terlihat pada Gambar IV.16 dan IV.17.
Produktivitas Mahasiswa Undana Berdasarkan Fakultas 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 FKIP
FH
FISIP
FAPERT FAPET A
2012
17.49
14.84
12.75
10.46
9.50
2011
21.42
12.84
9.57
8.61
2010
13.89
11.12
8.00
2009
6.20
7.93
8.64
FKM
FK
PPS
15.30
FAK SAINS & TEKNIK 8.11
18.50
41.00
9.26
16.31
6.69
0.00
38.33
10.26
6.06
19.67
9.04
0.00
17.50
8.98
10.10
16.03
7.65
0.00
9.25
Gambar IV.16. Produktivitas Mahasiswa Undana Menurut Fakultas (2009-2012)
34
18.00
15.38
16.00 14.00 12.00 10.00
11.15 9.36
11.94
16.44 12.64
12.10
9.35 Undana S1
8.00
Undana S1+S2
6.00 4.00 2.00 0.00 2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Gambar IV.17.. Produktivitas Mahasiswa Undana S1 dan PPS (2009-2012)
1.12. Angka Efisiensi Edukasi Angka efisiensi edukasi undana dari 2010-2013 telah mencapai angka > 60 % di atas AEE nasional > 50 %. Peningkatan AEE tersebut tidak terlepas dari pembenahan yang terus dilakukan, sehingga iklim pembelajaran lebih kondusif yang berdampak pada peningkatan jumlah lulusan yang menyelesaikan studi tepat waktu (≤ 10 semester), seperti terlihat pada Gambar IV.18.
Angka Efisiensi Edukasi 80
69.1
70
60.81
60 50 40
35.7
41.06 AEE
30 20 10 0 2005
2009
2012
2013*
Gambar IV.18. Angka Efisiensi Edukasi Undana 35
1.13.Peningkatan Akreditasi Program Studi Sampai dengan tahun 2013, jumlah program studi pada Strata-1 adalah 47 program studi bertambah dari 36 program studi tahun 2005 dan 8 program studi pada strata-2 bertambah dari 4 program studi pada tahun 2005, serta 2 program studi S3. Dari 47 program studi pada strata-1 sebanyak 42 program studi (89,36 %) telah diakreditasi dan 5 program studi (10,64) dalam proses akreditasi. Adapun hasil akreditasi adalah 18 program studi (38,30 %) berakreditasi B, 24 PS (51,06 %) berakreditasi C, dan 5 program studi (10,64 %) dalam proses akreditasi. Untuk program studi pada strata-2 dari 8 program studi tinggal prodi baru yang belum diakreditasi termasuk 2 program studi S3. .
Status Akreditasi Tahun 2013 25
20
15 24 10
18
5 5 0
0 A
0 B
C
D
Proses Akreditasi
Gambar IV.19. Status Akreditasi Program Studi Di Undana pada tahun 2013
36
1.14.Peningkatan Penataan Evaluasi Dalam kerangka penataan evaluasi, sesuai regulasi yang ada di bidang penjaminan mutu pperguruan tinggi, maka program studi telah melakukan evaluasi
mutu
internal
(EMI).
Untuk tahun
2013
prodi
yang
telah
melaksanakan EMI/evaluasi diri sebanyak 36 dari 47 Prodi S1 yang ada (76,60 %). Untuk meningkatkan mutu pebelajaran oleh Dosen, maka LP3 Undana melakukan pelatihan PEKERTI dan AA, dimana pada tahun 2009 sebanyak 29 dosen Undana mengikuti pelatihan AA dan 27 dosen mengikuti pelatihan PEKERTI, dan pada tahun 2012 sebanyak 35 dosen mengikuti pelatihan AA, sedangkan pelatihan PEKERTI tidak dilaksanakan. Untuk tahun 2010 dan 2011, pelatihan AA dan PEKERTI tidak dilaksanakan. 1.15. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Peningkatan mutu pendidikan di Undana bermuara pada peningkatan kualitas
input meliputi dosen, sarana dan prasarana, dan mahasiswa serta peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan. Sedangkan relevansi diarahkan pada penyesuaian program studi sarjana (S1) dan Diploma yang disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja khususnya jumlah lulusan, kualifikasi, dan bidang keahlian sesuai kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Penyesuaian Program Studi Hasil yang dicapai dalam penyesuaian program studi selama kurun waktu 4 tahun (2009-2013) antara lain : a. Dalam pergerakan Undana untuk meningkatkan relevansi Undana sesuai dengan tuntutan kebutuhan, maka dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2013) telah dilakukan penyesuaian dan pembukaan program studi baru baik pada jenjang S1 dan Diploma maupun pada jenjang S2. Beberapa program studi yang telah dibuka pada Strata 1 yaitu Program Studi Kedoketran Hewan, Program Studi Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan di FISIP, sedangkan pada program Pasca Sarjana untuk strata 2 yaitu Program Studi Bahasa Inggris dan Ilmu
37
Kesehatan Masyarakat dan Strata 3 yaitu Program studi Ilmu Peternakan dan program Studi Manajemen Administrasi, terlihat pada Gambar IV.20. . b. Pembukaan Fakultas. Pada tahun 2013 ini, Undana telah menyepakati di tingkat Senat Universitas untuk meningkatkan status beberapa program studi yaitu program studi Kelautan dan Perikanan di FAPERTA ditingkatkan menjadi Fakultas Kelautan dan Perikanan, program studi Kedokteran Hewan menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, dan program studi Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi di FISIP akan menjadi Fakultas Ekonomi, sehingga Undana memiliki 11 fakultas dari 8 fakultas yang sudah ada, terlihat pada Gambar IV.20.. 50 45 40
43
42 36
35 30 25 20 15
11
10
8
7
5 0 2005
2009
2013*
Gambar IV.20. Perkembangan Jumlah Prodi S1 dan Fakultas di Undana (2005-2013)
38
c. Pengembangan Program Pascasarjana Undana. Pada tahun 2013 ini, Undana telah menambah 2 program studi baru pada strata 2 yaitu program studi Bahasa Inggris dan program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan juga pada strata 3 telah membuka 2 program studi yaitu program studi Ilmu Peternakan dan program studi Manajemen Administrasi.
Jumlah Prodi S2 dan S3 PPS Undana 8 8 7
6
6 5
4
4 3
2
2 1
0
0
0 Prodi S2
2005 4
2009 6
2013 8
Prodi S3
0
0
2
Gambar IV.21. Perkembangan Jumlah Prodi S2 dan S3 di Undana (2005-2013)
2. Penelitian 2.1. Organisasi dan Manajemen 1. Adanya kebijakan pengembangan penelitian dalam bentuk program payung penelitian berdasarkan Pola Ilimiah Pokok (PIP) Undana yaitu Pertanian Lahan Kering dan Kelautan serta diperluas dengan memasukkan sektor Pariwisata. 2. Telah terbinanya organisasi dan manajemen penelitian secara konsisten dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan di bidang organisasi perguruan tinggi pada umumnya dan Undana khususnya. 3. Telah membentuk pusat-pusat di bawah lembaga penelitian sesuai tuntutan pengembangan kegiatan penelitian dan permasalahan wilayah. 39
4. Adanya konsep kelembagaan penelitian dalam bentuk lembaga penelitian dengan susunan organisasi, kedudukan, dan tugas pokoknya yang diharapkan dapat mewadahi pelaksanaan dharma penelitian secara efektif dan efisien sesuai PP 30 Tahun 1990. 5. Terselenggaranya fungsi organisasi dan manajemen penelitian secara baik yang meliputi kegiatan perencanaan ketenagaan, koordinasi, pengawasan, dan
monitoring penelitian serta pelaporan maupun administrasi penelitian, sistem dokumentasi dan informasi penelitian melalui penerbitan buletin penelitian dan hasil-hasil penelitian serta tukar menukar informasi penelitian dengan Lembaga penelitian perguruan tinggi lain. 6. Terbinanya kerjasama/afiliasi penelitian dengan berbagai pihak/instansi di luar Undana. 2.2. Ketenagaan 1. Semakin meningkatnya jumlah tenaga akademik yang terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian. 2. Semakin membaiknya pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan meneliti di kalangan tenaga edukatif. 3. Meningkatnya pemahaman dan penguasaan secara utuh dan menyeluruh terhadap berbagai aspek dari suatu proses metodologi penelitian dikalangan tenaga akademik, mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian. 4. Bertambahnya jumlah tenaga akademik yang mengikuti penataran/pelatihan metodologi penelitian dan publikasi artikel ilmiah maupun diskusi/seminar hasilhasil penelitian. 5. Semakin meningkatnya minat dan kemampuan meneliti dikalangan tenaga akademik yang dapat dilihat dari jumlah proposal yang diusulkan.
40
2.3. Prasarana/Sarana 1. Terpeliharanya prasarana dan sarana penelitian yang tersedia. 2. Meningkatnya jumlah sarana penelitian seperti peralatan, materi, dan bahan laboratorium dan buku-buku perpustakaan serta akses terhadap informasi penelitian melalui internet. 3. Meningkatnya jumlah dana penelitian baik dari hasil kerjasama dengan pihak/instansi di luar Undana maupun dana dari pihak Undana melalui dana Hibah. 2.4. Usulan Kegiatan Penelitian. Dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2012), jumlah usulan proposal penelitian untuk berbagai sumber dana mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebanyak 415 judul menjadi 474 judul pada tahun 2010 dan mengalami penurunan menjadi 45 judul pada tahun 2011 kemudian meningkat menjadi 88 judul pada tahun 2012. Adanya peningkatan dan penurunan jumlah judul penelitian yang diusulkan berpengaruh terhadap peningkatan dan penurunan jumlah dosen yang terlibat, seperti terlihat pada GambarIV.22, di bawah ini.
474
500 415
450 400 350 300
237
250 200
USUL PROPOSAL 175
160
150
JUMLAH DOSEN YANG USUL
88
100
45 51
50 0 2009
2010
2011
2012
Gambar IV.22. Jumlah Judul dan Dosen yang terlibat dalam penelitian yang diusulkan
41
2.5. Kegiatan dan Hasil Penelitian Secara umum kegiatan penelitian yang dilakukan dalam 4 tahun terakhir mengalami penurunan sesuai dengan perkembangan ketersediaan dana penelitian. Dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2012), perkembangan jumlah judul penelitian yang dibiayai dari berbagai sumber dana yang tersedia dan jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan penelitian mengalami penurunan, dimana pada tahun 2009 penelitian yang dibiayai sebanyak 152 judul mengalami penurunan menjadi 93 judul pada tahun 2010 dan menurun lagi menjadi 44 judul pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 menurun lagi menjadi 25 judul. Adanya penurunan jumlah judul penelitian yang dibiayai sangat ditentukan oleh ketersediaan dana penelitian dari pihak DP2M dan alokasi anggaran dalam DIPA institusi yang ditentukan oleh kategori lembaga penelitian, dimana Lembaga Penelitian Undana masih dalam kategori Madya. Dari sisi anggaran penelitian terjadi penurunan dari tahun 2009 – 2012. Untuk jelasnya seperti terlihat pada Gambar IV.22 dan IV.23, di bawah ini.
294 300 242
250 200
152 PROPOSAL DITERIMA
150
JUMLAH DOSEN YANG DITERIMA
93 100 44 49 50
49 25
0 2009
2010
2011
2012
Gambar IV.22. Jumlah Judul dan Dosen yang terlibat dalam penelitian yang diterima
42
Besaran Dana Penelitian 10,000,000,000
9,268,594,502
8,000,000,000
6,385,654,000
6,000,000,000 2,921,895,000 1,785,416,666
4,000,000,000
Besaran Dana Penelitian
2,000,000,000 0 2009
2010
2011
2012
Gambar IV.23. Jumlah Dana Kegiatan Penelitian Berdasarkan Gambar IV.23, di atas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2012) terjadi penurunan dana penelitian. Hal ini disebabkan oleh tingkat kompetisi yang semakin ketat dan juga regulasi di bidang penelitian bahwa untuk hibah kompetisi diharuskan dosen yang bergelar doctor sebagai ketua pengusul, sehingga secara kuantitatif menurunkan jumlah proposal yang diusulkan dan jumlah proposal yang diterima. 2.6. Kerjasama Kerjasama penelitian mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir baik dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian yang bersifat terapan maupun pembinaan tenaga peneliti. Perkembangan tersebut menunjukkan adanya kepercayaan pihak luar terhadap kemampuan Undana dalam melakukan penelitian. Hal ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak di Undana (Pimpinan dan Peneliti) dalam kurun waktu 4 tahun terakhir untuk membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak luar secara intensif dan terbuka. Berdasarkan data menunjukkan bahwa jumlah penelitian kerjasama dengan pihak luar masih sangat terbatas, dimana pada tahun 2009 sebanyak 6 kegiatan dengan melibatkan dosen 24 orang, dan menurun pada tahun 2010 menjadi 4 kegiatan kerjasama dengan melibatkan 21 orang dosen, pada tahun 2011 menurun menjadi 3 kegiatan kerjasama dengan melibatkan 14 43
orang dosen, dan pada tahun 2012, meningkat menjadi 5 kegiatan dengan dosen yang terlibat sebanyak 36 orang. Namun jika dilihat dari besaran dana penelitian kerjasama terjadi penurunan dari 927,6 juta pada tahun 2009 menjadi 770 juta pada tahun 2010, kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi 1,04 M, dan meningkat lagi pada tahun 2012 sebanyak 1,44 M. seperti terlihat pada Gambar IV,24 dan IV.25.
Kegiatan Kerjasama Penelitian 36
40 24
30
21
10
Jumlah Judul
14
20 6
4
Jumlah Dosen Terlibat
5
3
0 2009
2010
2011
2012
Gambar 24. Jumlah Kegiatan Penelitian Kerjasama
Besaran Dana Kerjasama Penelitian 1.6E+09 1.4E+09 1.2E+09 1E+09 80000000 60000000 40000000 20000000 0
1437000000 1035554000
927629600 770000000
2009
2010
2011
2012
Gambar 25. Jumlah Dana Penelitian Kerjasama
44
3. Pengabdian Pada Masyarakat Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu tridharma perguruan tinggi, dan Undana sebagai lembaga penghasil teknologi terpanggil untuk mentransfer teknologi yang dimiliki melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki akses terhadap informasi dan teknologi untuk peningkataan taraf hidupnya. Undana dengan sejumlah hasil penelitian
dari
mahasiswa
mengkomunikasikan
kepada
maupun masyarakat
dosen
terus
pengguna.
Pengabdian pada Masyarakat dan Pusat-Pusat
berupaya Melalui
untuk
Lembaga
yang ada telah melakukan
berbagai kegiatan seperti program IPTEKS, VUCER, UJI, dan SIBERMAS, disamping itu juga telah dilakukan berbagai kerjasama dengan instansi lain untuk melakukan kursus dan pelatihan bagi masyarakat pengguna teknologi. Sebuah wujud nyata keseriusan Undana dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka pada tahun 2006 telah diresmikan Desa Oeletsala Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang sebagai Desa Binaan Undana, di mana mulai sejak tahun 2006-2008 telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain pengobatan gratis, kursus dan pelatihan bagi petani peternak, bantuan modal usaha berupa ternak sapi dan ternak babi pola bagi hasil di bawah koordinasi Fakultas Peternakan Undana. Kehadiran Desa Binaan ini diharapkan semua fakultas dengan kompetensi masing-masing dapat melakukan kegiatan pengabdian dan pembinaan bagi masyarakat, sehingga Desa Binaan Oeletsala menjadi pilot
project untuk pengembangan berbagai teknologi berbasis masyarakat serta menjadi lokasi pengembangan teaching farm dalam pengembangan PBM bagi mahasiswa dan dosen Undana.
45
3.1. Organisasi dan Manajemen 1. Adanya
kebijakan
pengembangan
pengabdian
pada
masyarakat
yang
berorientasi pada kebutuhan masyarakat pengguna. 2. Telah terbinanya organisasi dan manajemen pengabdian pada masyarakat secara konsisten dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan di bidang organisasi perguruan tinggi pada umumnya dan Undana khususnya. 3. Telah membentuk pusat-pusat di bawah lembaga pengabdian pada masyarakat sesuai tuntutan pengembangan kegiatan pengabdian dan permasalahan wilayah. 4. Adanya konsep kelembagaan pengabdian dalam bentuk lembaga pengabdian pada masyarakat dengan susunan organisasi, kedudukan, dan tugas pokoknya yang diharapkan dapat mewadahi pelaksanaan dharma pengabdian secara efektif dan efisien sesuai PP 30 Tahun 1990. 5. Terselenggaranya
fungsi
organisasi
dan
manajemen
pengabdian
pada
masyarakat secara baik yang meliputi kegiatan perencanaan ketenagaan, koordinasi, pengawasan, dan monitoring pengabdian serta pelaporan maupun administrasi pengabdian, sistem dokumentasi dan informasi pengabdian melalui penerbitan buletin pengabdian dan hasil-hasil pengabdian serta tukar menukar informasi pengabdian dengan Lembaga pengabdian perguruan tinggi lain. 6. Terbinanya kerjasama/afiliasi pengabdian dengan berbagai pihak/instansi di luar Undana. 3.2. Ketenagaan. 1. Semakin meningkatnya jumlah tenaga akademik yang terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian. 2. Semakin membaiknya pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dikalangan tenaga edukatif. 3. Bertambahnya jumlah tenaga akademik yang mengikuti PENLOK Pengabdian Pada Masyarakat dan PKM. 4. Semakin meningkatnya minat dan kemampuan untuk melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dikalangan tenaga akademik yang dapat dilihat dari jumlah proposal yang diusulkan. 46
3.3. Prasarana dan Sarana 1. Terpeliharanya prasarana dan sarana pengabdian pada masyarakat yang tersedia. 2. Terbentuknya Desa Binaan Undana yaitu Desa Oeletsala. 3. Meningkatnya jumlah sarana pengabdian pada masyarakat seperti peralatan, materi, bahan laboratorium dan buku-buku perpustakaan serta akses terhadap informasi penelitian melalui internet yang diaplikasikan pada masyarakat. 4. Meningkatnya jumlah dana pengabdian pada masyarakat baik dari hasil kerjasama dengan pihak/instansi di luar Undana maupun dana dari pihak Undana melalui dana DIK, DIKS, dan Hibah. 3.4. Kegiatan dan Hasil Pengabdian Pada Masyarakat Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan terjadi penurunan dari tahun 2009-2011 dan sedikit meningkat pada tahun 2012 dan menurun kembali pada tahun 2012. Proposal yang diterima mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2009 jmulah proposal yang diterima sebanyak 42 judul dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 55 judul, kemudian meningkat lagi menjadi 79 judul pada tahun 2011 dan menurun pada tahun 2012 menjadi 67 judul.
Kegiatan PPM 700
614
578
600 500
414
391
Proposal yang diusul
400 273
300 200 100
170
126
164
164 162
318
211
193
140
42
55
37
2009
2010
2011
Jumlah Dosen Usul
79
112
67
Proposal Diterima Jumlah Dosen Diterima
0 2012
2013
Gambar IV.26. Jumlah Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat
47
Besaran Dana Kegiatan PPM 3605800000
4E+09
2860000000
3E+09 2095700000 2E+09
1524828000
1383000000
1E+09 0 2009
2010
2011
2012
2013
Gambar IV.27. Jumlah Dana yang diserap dalam kegiatan PPM
Dilihat dari besaran dana kegiatan PPM, terjadi fluktuasi dari tahun 2009-2012. Pada tahun 2009 besaran dana sebesar 1,53 M dan meningkat pada tahun 2010 sebesar 2,1 M, kemudian menurun pada tahun 2010 menjadi 1,38 M dan meningkat lagi pada tahun 2011 sebesar 3,6 M, kemudian menurun lagi pada tahun 2012 menjadi 2,86 M. 3.4.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Jumlah Mahasiswa dan Dosen yang Terlibat dalam Program KKN 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ MH Dos MH Dos MH Dos MH Dos MH Dos MH Dos MH Dos MH Dos SW en SW en SW en SW en SW en SW en SW en SW en FKIP FH FISIP FAPERTA FAPET 2012 214 15 185 13 304 25 122 0 142 23
FKM FST 48 14 115 18
FK 50
2
2011 146
4
293
5
351 12 172
4
127 18 158
7
281 14
47
3
2010 126
4
183
2
227
5
92
4
35
14 177
4
146
5
0
0
2009 472
3
106
4
205
4
81
5
40
10 134
1
138
6
0
0
2008 393 10 164
5
158
7
126
7
56
15 112
8
99
3
0
0
Gambar IV.28. Jumlah Mahasiswa KKN dan Dosen Pembimbing
48
3.5. Kerjasama Kegiatan kerjasama yang yang dilakukan di bidang pengabdian pada masyarakat dalam 4 tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2009 jumlah kegiatan PPM yang diusulkan dan diterima sebanyak 4 judul dan meningkat sedikit pada tagun 2010 menjadi 5 kegiatan, dan pada tahun 2010 jumlah kegiatan yang diusulkan meningkat menjadi 10 kegiatan dan 8 judul diterima, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 3 kegiatan yang diusulkan dan diterima.
Jumlah Kegiatan Kerjasama PPM 99
96
100 90 80 70 60
Jumlah Proposal
50
Jumlah Dosen Usul Jumlah Proposal Diterima
40 25
30 14
20 10
4
25
14 4
5
26
5
10
8
3
26
Jumlah Dosen Terima
3
0 2009
2010
2011
2012
Gambar IV.29. Jumlah Kegiatan Kerjasama Pengabdian Pada Masyarakat Besaran dana kerjasama PPM terjadi peningkatan dari tahun 2009 sampai tahun 2011 dan menurun pada tahun 2012. Terlihat bahwa pada tahun 2009 besaran dana kerjasama PPM sebesar 214,4 juta naik menjadi 954 juta pada tahun 2010 dan meningkat lagipada tahun 2011 menjadi 1,37 M, dan mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 732,2 juta.
49
Besaran Dana Kerjasama PPM 1371800000 1.4E+09 1.2E+09
954000000
1E+09
723225000
80000000 60000000 40000000
214400000
20000000 0 2009
2010
2011
2012
Gambar IV.30. Besaran Dana kegiatan Kerjasama PPM
4. Kemahasiswaan Undana menyadari mendapatkan
bahwa mahasiswa sebagai
pelayanan
yang
maksimal
yang
stakeholders terdekat perlu bertujuan
untuk
membantu
mahasiswa dalam memperoleh berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam mengikuti proses pendidikan di Undana. Layanan yang selama ini telah dinikmati oleh mahasiswa seperti bantuan beasiswa, pelayanan KOPMA Undana, dan Asrama Mahasiswa. Dalam 4 tahun terakhir, Undana terus berupaya melanjutkan dan mengembangkan berbagai layanan bagi mahasiswa yang telah ada antara lain bantuan beasiswa dari Bank Indonesia dan BRI untuk sejumlah dan layanan RUSUNAWA Undana ke depan terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mahasiswa seperti fasilitas transportasi berupa bus kampus, fasilitas photo copy dan kantin, fasilitas internet, dan perpustakaan.
50
4.1. Organisasi Kemahasiswaan Di bidang Organisasi kemahasiswaan, beberapa hal yang telah dicapai antara lain : 1. Terbentuknya
unit-unit
organisasi
sesuai
SK
Mendikbud
Nomor
0457/1990. 2. Berfungsinya
lembaga-lembaga
tugasnya
pembinaan
bagi
kemahasiswaan
kemahasiswaan
dalam terutama
menjalankan di
bidang
ekstrakurikuler. 3. Tersedianya berbagai pedoman teknik pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan 4.2. Kegiatan kemahasiswaan. Mahasiswa sebagai elemen terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi perlu diarahkan pada proses pembentukan karakter yang berkualitas sebagai generasi penerus estafet pembangunan bangsa ini. Dalam kerangka itu, selain rutinitas mahasiswa untuk mengikuti proses pendidikan secara kurikuler (PBM), maka
diperlukan
pengembangan
kepribadian
yang
handal
melalui
pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam 4 tahun terakhir, Undana memberikan
kesempatan
yang
besar
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler mulai dari HMJ, BEM dan BLM, BEM PT dan BLM PT, serta oraganisisi fungsional lainnya seperti Badan Resimen Mahasiswa dan Paduan Suara Universitas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, mahasiswa Undana dapat mengembangkan
proses
pikir
dan
kreatifitas
secara
bebas
dan
bertanggungjawab untuk mempertahankan jati diri almamater dan bangsanya. Dalam 6 tahun terakhir PS. BELLA CANTARE Undana telah mengharumkan nama Undana melalui penghargaan yang diperoleh melalui Lomba PESPARAWI Tingkat Nasional di Menado tahun 2007 dan Salatiga tahun 2008. 4.2.1. Kesejahteraan. Undana terus meningkatkan kesempatan belajar, selain melalui penambahan kapasitas program studi/jurusan, pembukaan program studi baru dan fakultas 51
baru tetapi juga melalui pemberian beasiswa dan penyediaan asrama bagi mahasiswa. Penyediaan beasiswa dari berbagai sumber dana antara lain : PPA, BBM, RUSUH, TBM, SUPERSEMAR, TOYOTA ASTRA, GUDANG GARAM, YAMPI, TPSDP, BI, BKM, BRI, DENVENTERMAS, DAMANDIRI, PEMDA NTT, JEPANG, MIPA, TUGAS AKHIR, PERTAMINA, BBPM, PKPS BBM, PEMDA/KOTA, BP MIGAS KKS, JEPANG. Di samping itu mahasiswa Undana mendapatkan BIDIK MISI dan pembebasan SPP bagi mahasiswa kurang mampu. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa tahun 2008-2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini. Sedangkan penyediaan
asrama
dilakukan
penambahan
asrama
RUSUNAWA
melalui
kerjasama dengan MENPERA untuk menambah kapasitas asrama yang sudah ada yaitu PGSD dan ADB.
Mahasiswa Penerima Beasiswa 4,000
3,478
3,784 2,420
3,000
2,307
2,311
2,000 1,000 0 2008
2009
2010
2011
2012
Gambar IV.31. Jumlah Mahasiswa penerima beasiswa
52
Jumlah Penerima Beasiswa Berdasarkan Sumber Dana 2500 2000 1500 1000 500 0 2008 120
2009 0
2010 51
2011 43
2012 43
Bantuan TPSDP
19
0
0
0
0
Tunjangan Belajar Mahasiswa (TBM)
Bantuan Pemerintah Kota
230
250
0
0
0
Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
728
1100
1215
1070
970
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
1021
925
695
745
674
Gambar IV.32. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa menurut sumberdana
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa Berdasarkan Sumber Dana (Lanjutan) 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Bantuan Bantuan PT Yayasan Bantuan PT Bank Toyota Supersemar Gudang Indonesia Astra Garam Kupang 2012 40 9 50 0
Yayasan YAMPI
Bantuan Konsorsium Pertamina
0
0
2011
40
9
117
0
0
0
2010
40
9
150
0
0
0
2009
40
9
210
30
0
0
2008
40
9
200
30
3
19
Gambar IV.33. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa menurut sumberdana (lanjutan)
53
1200
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa Berdasarkan Sumber Dana (Lanjutan)
1000 800 600 400 200 0 BBPM
BANK BRI
PT. PLN Persero
BKM
0
DEN VENTER MAS 17
0
Bantuan Pemprop NTT 0
2012
0
80
2011
0
80
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
144
2009
0
100
4
16
1100
0
2008
1059
0
0
0
0
0
Gambar IV.34. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa menurut sumberdana (lanjutan)
Jumlah Penerima Beasiswa Berdasarkan Sumber Dana (Lanjutan) 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 297
PT. TASPEN
0
0
0
85
75
ILEF
0
0
0
5
0
Van Deventer
0
0
16
13
0
Bidik Misi
0
0
100
200
56
PEMBEBASAN SPP UNDANA
Gambar IV.35. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa menurut sumberdana (lanjutan) 54
Selain pemberian beasiswa yang bersumber dari pemerintah dan pihak ke tiga, Undana juga melalui dana PNBP memberikan dana bantuan penyelesaian tugas akhir. 4.2.2. Minat. Dalam bidang minat dan bakat, Undana terus berupaya mengembangkan minat dan bakat mahasiswa terutama di bidang olaraga dan seni. Berbagai kegiatan olaraga terus dilaksanakan baik di tingkat internal Undana dan Fakultas maupun pada tingkat umum seperti FISIP Cup untuk Volly Ball, Faperta Cup untuk Bola Kaki, Uber Alles Cup untuk Bulu Tangkis. Di bidang Seni, Undana terus berupaya untuk mendorong Paduan Suara Undana dan Paduan Suara Fakultas. Dalam 6 tahun terakhir 2007-2012, Paduan Suara Undana (Bella Cantare) telah mengharumkan nama Undana di pentas nasional dengan meraih penghargaan.
Kegiatan Kemahasiswaan Bidang Minat dan Kegemaran 350 300 250 200 150 100 50 0 2008 0
2009 0
2010 20
2011 37
2012 50
Pesparawi
45
0
60
75
45
Bapomi
30
10
40
12
0
Menwa
21
15
30
30
50
Penataran/ Pelatihan
0
150
44
101
160
Lainnya
Gambar IV.36. Jumlah kegiatan kemahasiswaan bidang Minat berdasarkan jenis
55
4.2.3. Penalaran. Di bidang penalaran, Undana terus memfasilitasi mahasiswa baik perorangan maupun organisasi untuk mengikuti berbagai kegiatan seminar dan lomba baik di tingkat fakultas, universitas, maupun nasional.
Kegiatan Kemahasiswaan Bidang Penalaran dan Keilmuan 350 300 250 200 150 100 50 0 Lainnya
2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 40
Diskusi
0
0
75
50
250
LKMM
8
0
0
0
0
Mawapres
7
5
7
8
14
LKTI
0
0
0
0
0
Gambar IV.37. Jumlah kegiatan kemahasiswaan bidang Penalaran berdasarkan jenis
4.2.4. Pengabdian Pada Masyarakat Kegiatan pengabdian dialkukan oleh organisasi kemahasiswaan adalah Bhakti Sosial, UKM, Ormawa, BLMPT, dan BEMPT, dan beberapa kegiatan lainnya, seperti terlihat pada Gambar IV.38. terlihat bahwa jumlah kegiatan dalam kurun waktu 5 tahun tidak mengalami perubahan, hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran dan juga belum banyak kreativitas program yang dibuat oleh mahasiswa.
56
Kegaiatan Kemahasiswaan Bidang Pengabdian Pada Masyarakat 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 UKM
Ormawa
BLMPT
BEMPT
Lainnya
38
Bhakti Sosial 3,500
2012
300
78
40
2011
150
117
43
57
3,500
0
2010
255
117
43
57
2,000
0
2009
376
0
0
0
0
0
2008
0
0
47
41
3,766
0
240
Gambar IV.38. Jumlah kegiatan kemahasiswaan bidang PPM berdasarkan jenis
4.2.5. Pengembangan Kreatifitas Mahasiswa Pengembangan kreatifitas mahasiswa dilakukan melalui program-program kreatifitas mahasiswa (PKM) melalui usulan kegiatan mahasiswa yang akan didanai oleh DIKTI yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam bidang penguasaan ilmu dan teknologi. Selain itu pada tahun 2009, DIKTI melalui DIPA Undana membiayai program magang mahasiswa (PMW) dengan pemberian modal kerja sebesar Rp. 8 juta/mahasiswa yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa dan mampu menjadi wirausaha baru setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi.
5. Manajemen 5.1. Organisasi dan Manajemen 5.2.1. Susunan Organisasi Organisasi dan Manajemen Undana masih berdasarkan Keputusan Presiden No. 72 Tahun 1982, SK Mendikbud No. 0180/O/1995 yang diturunkan dari PP 30 tahun 1990, tentang susunan organisasi Perguruan Tinggi, namun susunan 57
organisasi Undana telah mengalami penyesuaian sesuai dengan perkembangan yaitu : 1. Senat Universitas 2. Rektor dan Pembantu Rektor 3. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi 4. Biro Administrasi Umum dan Keuangan 5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Fakultas Hukum 7. Fakultas Sosial dan Ilmu Politik 8. Fakultas Peternakan 9. Fakultas Pertanian 10. Fakultas Sains dan Teknologi 11. Fakultas Kesehatan Masyarakat 12. Fakultas Kedokteran 13. Fakultas Kelautan dan Perikanan 14. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 15. Fakultas Kedokteran Hewan 16. Lembaga Penelitian 17. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat 18. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran (LP3) 19. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (LPMPT) 20. UPT Perpustakaan 21. UPT Pusat Komputer 22. UPT Pusat Kebahasaan 23. UPT Laboratorium Terpadu (Lab Biosains) 23. Satuan Pengawasan Intern (SPI) 24. Dewan Penyantun
58
Disamping organisasi formal, Undana juga telah membentuk organisasi non formal yaitu Ikatan Alumni Undana dan Asosiasi Purnabhakti Undana (APU) sebagai organisasi mitra dalam upaya pengembangan Undana ke depan. 5.2.2. Ketenagaan 5.2.2.1.Dosen Ketersediaan tenaga pengajar dalam jumlah dan kualitas yang memadai mutlak diperlukan, sehingga tujuan penyelenggaran pendidikan tinggi dapat tercapai yakni menghasilkan lulusan Undana yang berkualitas dan dapat bersaing. Sejalan dengan pengembangan Undana, maka Undana terus menambah jumlah tenaga pengajar baik untuk bidang ilmu yang baru dibuka maupun untuk mengganti tenaga pengajar yang memasuki usia pensiun. Dalam 8 tahun terakhir, Undana telah menerima tenaga pengajar baru dengan mengutamakan putra-putri daerah NTT tanpa mengesampingkan aspek kemampuan dan kompetensi yang diharapkan memiliki komitmen yang kuat untuk mengabdi di Undana. Kebijakan ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri NTT untuk menampilkan kemampuannya yang tidak berbeda dengan putra putri luar NTT. Dalam aspek peningkatan kompetensi tenaga pengajar di Undana, dalam 8 tahun terakhir pimpinan Undana terus mendorong bagi tenaga pengajar untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi (S-2 dan S-3) baik dalam negeri maupun di luar negeri, bentuk keseriusan Undana dalam peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga pengajar adalah pada tahun 2008 telah dibuat pemetaan bagi tenaga pengajar untuk rencana waktu dan tempat studi, khususnya studi lanjut dalam negeri melalui forum rektor, pimpinan Undana telah
membangun
kesepakatan
dengan
perguruan
tinggi
lain
untuk
mempermudah akses tenaga pengajar Undana dalam melanjutkan studinya. Dalam aspek peningkatan jenjang fungsional dan kepangkatan, pimpinan Undana juga terus berupaya untuk mendorong minat tenaga pengajar untuk mengurus kenaikan fungsional dan pangkat. Selama 8 tahun terakhir, Undana telah menambah 13 orang guru besar dari 9 orang pada tahun 2005 menjadi 22 59
orang pada tahun 2013, dan beberapa orang dalam tahap pengusulan dan persiapan untuk pengusulan. Sejalan dengan diimplementasikan Undang-Undang Guru dan Dosen, maka sejak tahun 2008-2012 Undana telah mengurus proses sertifikasi Dosen, dimana sebanyak 625 orang (71,51 %) telah tersertifikasi. Dan beberapa dosen Undana sementara mengikuti proses sertifikasi pada tahun 2013. a. Jumlah Dosen Undana Sejalan dengan pengembangan Undana yang berdampak pada peningkatan jumlah mahsiswa, maka jumlah dosen Undana dalam kurun waktu 4 tahun (2005-2013) jumlah dosen mengalami peningkatan dari 787 orang pada tahun 2005 menjadi 877 orang pada tahun 2009 atau meningkat 11,44 %, namun sedikit menurun pada tahun 2013 menjadi 874 orang, hal ini disebabkan karena sejumlah dosen meninggal dunia dan pension. Jika jumlah dosen dilihat menurut fakultas sampai dengan tahun 2012, maka FKIP memiliki dosen paling banyak yaitu 193 orang (21,88 %), diikuti oleh FST 169 orang (19,16 %), FISIP sebanyak 141 orang (15,99 %), Faperta sebanyak 115 orang (13,04 %), dan Fapet sebanyak 93 orang (10,54 %), sedangkan fakultas lain memiliki jumlah dosen di bawah 10 %.
60
JUMLAH DOSEN MENURUT FAKULTAS 1000 800 600 400 200
193 169
198 141 200
142 71 72 73 76 79
202 202
0
137 127 122
115 118 118 120 119
174
93 122 116 111 107
53 50 50 50 42
FAPET
FKM
FST
FK
23 0 PSKH
93
53
169
24
23
173 173 24 27 23 18 15
152
FKIP
FH
FISIP
2012
193
71
141
FAPERT A 115
2011
198
72
142
118
122
50
174
27
0
2010
200
73
137
118
116
50
173
23
0
2009
202
76
127
120
111
50
173
18
0
2008
202
79
122
119
107
42
152
15
0
Gambar IV.39. Jumlah Dosen Undana menurut Fakultas
Komposisi Dosen Menurut Fakultas 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 FKIP
FH
FISIP
FAPERT FAPET A 13.04 10.54
FKM
FST
FK
PSKH
2012
21.88
8.05
15.99
6.01
19.16
2.72
2.61
2011
21.93
7.97
15.73
13.07
13.51
5.54
19.27
2.99
0.00
2010
22.47
8.20
15.39
13.26
13.03
5.62
19.44
2.58
0.00
2009
23.03
8.67
14.48
13.68
12.66
5.70
19.73
2.05
0.00
2008
24.11
9.43
14.56
14.20
12.77
5.01
18.14
1.79
0.00
Gambar IV.40. Komposisi Dosen menurut Fakultas (%) 61
b. Dosen Undana Berdasarkan Jabatan Fungsional. Berdasarkan jabatan fungsional dosen Undana, maka sampai dengan tahun 2009 sebanyak 211 orang (27,26 %) berjabatan Asisten Ahli, 295 orang (38,11 %) berjabatan Lektor, 246 orang (31,78 %) berjabatan Lektor Kepala, 22 orang (2,84 %) berjabatan Guru Besar. Untuk jabatan Guru Besar dalam kurun waktu 8 tahun (2005-2013) Undana berhasil menambah 13 orang atau meningkat 144,44 % dari tahun 2004 sebanyak 9 orang. Fakultas Peternakan dan FKIP merupakan fakultas dengan Guru Besar masing-masing sebanyak 7 orang, diikuti oleh , Faperta 4 orang FISIP sebanyak 2 orang, FH 1 orang, dan FST 1 orang.
Jumlah Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional 350 300 250 200 150 100 50 0 Asisten Ahli
2009 250
2010 240
2011 238
2012 228
2013 211
Lektor
313
320
297
283
295
Lektor Kepala
204
212
215
229
246
Guru Besar
15
18
22
23
22
Gambar IV.41. Jumlah Dosen menurut Jabatan Fungsional
62
JUMLAH GURU BESAR MENURUT FAKULTAS 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 FKIP
FH
FISIP
FAPER FAPET TA 4 7
FKM
FST
FK
PSKH
0
1
0
0
JUMLA H 22
2013
7
1
2
2012
8
1
2
4
7
0
1
0
0
23
2011
8
1
2
2
8
0
1
0
0
22
2010
5
1
2
2
7
0
1
0
0
18
2009
5
0
2
2
6
0
0
0
0
15
Gambar IV.42. Keadaan Guru Besar di Undana c. Dosen Undana Menurut Jenjang Pendidikan. Dosen Undana berdasarkan kualifikasi pendidikan dalam kurun waktu 9 tahun (2004-2013) menunjukkan bahwa dosen undana berkaulifikasi S1 mengalami penurunan dari 41,6 % (313 orang dari 752 orang) pada tahun 2004 menjadi 34,09 % pada tahun 2009 (299 orang dari 877 orang), berkualifikasi S2 meningkat dari 51,06 % (384 orang dari 752 orang) pada tahun 2004 menjadi 55,64 % pada tahun 2009 (488 orang dari 877 orang) dan meningkat 70,48 & (616 dari 874 orang) pada tahun 2013, berkualifikasi S3 meningkat dari 7,31 % pada tahun 2004 (55 orang dari 752 orang) menjadi 10,26 % pada tahun 2009 (90 orang dari 877 orang), dan meningkat menjadi 13,62 % (119 orang dari 874 orang). Dosen Undana yang sedang studi lanjut S2 dan S3 pada tahun 2013 sebanyak 96 orang (84,96 %) dari total dosen strata 1 (139 orang) yang sedang mengikuti S2 dan 139 orang (21,92 %) dari total dosen strata 2 (616 orang) sedang mengikuti S3 baik di dalam negeri maupun luar negeri. 63
1000 900
903
890
877
838
882
800 700 600 500
630 492
488
400 300
294
262
200
542
246
564
JUMLAH DOSEN S1 S2 S3
232
84
95
102
107
135 117
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
100 0
Gambar IV.43. Jumlah Dosen menurut jenjang pendidikan
80.00
71.43
70.00 58.71 60.00
60.90
62.46
55.64
50.00 40.00
S1 33.52
31.26
30.00 20.00
S2
27.64
10.02
10.83
25.69 11.46
S3 11.85
15.31 13.27
10.00 0.00 2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Gambar IV.44. Persentase Dosen menurut jenjang pendidikan
64
DOSEN UNDANA YANG STUDI LANJUT S2 DAN S3 250 200 54 150
38
135 54
69
100 139
124 50
115
100
96
0 S3
2009/2010 38
2010/2011 54
2011/2012 54
2012/2013 69
2013/2014 135
S2
124
139
115
100
96
Gambar IV.45. Perkembangan Dosen Undana yang studi lanjut d. Rasio Dosen dan Mahasiswa Rasio dosen-mahasiswa pada tahun 2013 paling tinggi pada FKIP dengan rasio 1 : 45, diikuti oleh FH 1 : 26, FKM 1 : 20, , FISIP 1 : 18, FST 1 : 14, FK 1 : 13, Faperta 1 : 12, dan terendah pada Fapet 1 : 9, , dan PSKH 1 : 7. Adanya peningkatan rasio dosen dan mahasiswa di Undana sejalan dengan peningkatan student body mahasiswa dalam 4 tahun terakhir. Secara kumulatf rasio dosen dan mahasiswa Undana selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2009/2010 mencapai 1 : 13, pada tahun 2010/2011 meningkat menjadi 1 : 15, dan meningkat lagi pada tahun 2011/2012 menjadi 1 : 16, dan pada tahun 2012/2013 meningkat menjadi 1 : 21. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar IV.46.
65
Gambar IV.46. Rasio Dosen dan Mahasiswa menurut Fakultas
DOSEN:MAHASISWA 1:22 1:20 1:19 1:17 1:16 1:14 1:13 1:12 1:10 1:09 1:07 1:06
1:21
1:15 1:13
1:12
2008/2009
1:16
2009/2010
DOSEN:MAHASISWA
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Gambar IV.47. Rasio Dosen dan Mahasiswa e. Dosen Bersertifikasi Sejak tahun 2008 Undana memperoleh jatah sertifikasi untuk dosen sebanyak 69 orang dan berhasil lulus sebanyak 67 orang (95,65 %) dan 3 orang dinyatakan tidak lolos. Pada tahun 2009 Undana sebanyak 108 orang tersertifikasi, pada 66
tahun 2010 sebanyak 123 orang tersertifikasi, pada tahun 2011 sebanyak 179 orang, dan tahun 2012 sebanyak 148 orang dosen tersettifikasi, sehingga sampai dengan 2012 dosen Undana yang sudah tersetifikasi 625 orang atau 70,86 % dan sisanya akan disertifikasi pada tahun 2013 ini.
Dosen Bersertifikasi 179 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
148 123 108 67
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar IV.48. Jumlah Dosen Bersertifikasi 2008-2012 f. Dosen Kontrak Menyadari akan kekurangan tenaga dosen pada beberapa fakultas, maka Undana melakukan penerimaan dosen dengan status tenaga kontrak dan sampai dengan tahun 2013 terdapat 82 orang dosen kontrak yang menyebar pada beberapa fakultas. Tenaga dosen kontrak berdasarkan jenjang pendidikan, sebanyak 42 orang Strata-2 dan 40 orang Strata-1. 5.2.2.2. Tenaga kependidikan Tenaga kependidikan sebagai elemen terpenting lainnya yang mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi di Undana, maka ketersediaan dalam jumlah dan kualitas yang memadai mutlak diperlukan. Dari aspek jumlah, Undana terus menambah jumlah tenaga kependidikan melalui penerimaan tenaga kontrak
67
dengan keahlian tertentu untuk mendukung pelaksanaan tugas unit-unit di Undana. Dari aspek kualitas, pimpinan Undana terus mendorong tenaga kependidikan untuk melanjutkan studinya pada jenjang S-1 melalui program ekstension di Undana dan juga mengupayakan studi lanjut ke jenjang S-2 baik di Undana maupun di luar Undana. a. Jumlah Tenaga Kependidikan (PNS) Jumlah Tenaga Kependidikan Undana 440
423
415
420
400
400
392
380 356 360 340 320 2008
2009
2010
2011
2012
Gambar IV.49. Jumlah tenaga kependidikan Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa dari tahun 2008 jumlah tenaga kependidikan di Undana mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh adanya tenaga kependidikan yang memasuki masa pensiun, dan kebijakan Undana merekrut tenaga kependidikan melalui tenaga kontrak. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kontrak sebagai tenaga kependidikan berjumlah 123 orang dengan sebaran jenjang pendidikan sebagai berikut S1 84 orang, D3 17 orang, SMU 22 orang.
68
b. Tenaga Kependidikan Undana Menurut Jenjang Pendidikan
TENAGA KEPENDIDIKAN UNDANA BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 SD
SMP
SMA
2012
6
7
2011
13
14
189
2010
15
15
2009
16
2008
17
D3
S1
S2
131
17
25
137
14
198
34
129
9
16
210
36
133
4
17
213
36
134
6
Tingkat Pendidikan 175 20
Gambar IV.50. Jumlah tenaga kependidikan menurut jenjang pendidikan Berdasarkan jenjang pendidikan tenaga kependidikan di Undana masih didominasi oleh jenjang SMTA dan diikuti oleh jenjang pendidikan S1, dalam beberapa tahun terakhir ini Undana telah mendorong staf tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya dan kebijakan tersebut diikuti oleh pembebasan uang kuliah untuk menyelesaikan jenjang S1 di berbagai fakultas di Undana, disamping itu Undana juga tetap mendorong tenaga kependidikan untuk mengambil strata 2 baik di Undana maupun di luar Undana dengan biaya mandiri maupun lewat tawaran beasiswa institusi maupun lainnya.-tenaga kependidikan Undana yang berstrata 2 mengalami peningkatan dari 6 orang pada tahun 2008 meningkat menjadi 17 orang pada tahun 2012
69
c. Tenaga Kependidikan Undana Menurut Golongan.
289
300
284
268
265
257
250 200
Golongan I
150
117
114
Golongan II
114
111
Golongan III
84
100
Golongan IV
50
14
3
14
3
15
3
14
2
13
2
0 2008
2009
2010
2011
2012
Gambar IV.51. Tenaga kependidikan menurut golongan Tenaga kependidikan berdasarkan golongan terlihat bahwa pada tahun 20082012 didominasi oleh golongan III diikuti oleh golongan II, golongan IV, dan dan tenaga kependidikan yang golongan I . d. Kesejahteraan Pegawai Kebijakan bebas SPP bagi tenaga kependidikan yang melanjutkan studi ke jenjang S-1 di Undana dan membayar 50 % SPP untuk tenaga kependidikan yang melanjutkan studi ke jenjang S-2 di PPs Undana. Untuk dosen yang melanjutkan studi melalui dana pengembangan Undana yang berasal dari mahasiswa baru telah memberikan bantuan penyelesaian tugas akhir sebesar Rp.5.000.000,- untuk S-2 dan Rp.7.500.000,- untuk S-3 Selain itu juga dalam menyediakan rumah layak huni bagi pegawai dan dosen Undana, pimpinan Undana telah membangun kerjasama dengan pihak Developer dan BRI cabang Kupang untuk membangun rumah di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah dengan mencicil bulanan.
70
Pimpinan Undana juga melalui bidang kerjasama (PR IV) menyediakan dana untuk dipinjamkan kepada para pegawai yang membutuhkan dengan bunga yang rendah. 5.2.2.3. Tenaga Fungsional Non Dosen Tenaga fungsional non dosen di Undana sampai dengan tahun 2013 yaitu pustakawam sebanyak 5 orang, Arsiparis sebanyak 6 orang, dan Pranata Humas sebanyak 1 orang 5.2.2.4. Tenaga Honorer Kontrak Non Dosen
Tenaga Honorer Kontrak Selain Dosen 140
123
120 95 100 76 80 60 27
40
17
20 0 Tenaga Kependidikan
Tenaga Pengemudi
123
27
2013
Satuan Pengaman Kampus 76
Tenaga Pembersih
Tenaga Penata Taman
95
17
Gambar IV.52. Tenaga Honorer Kontrak Selain Dosen Tenaga honorer kontrak non dosen di Undana sampai dengan tahun 2013 terdapat 123 orang tenaga kependidikan, 22 orang tenaga pengemudi, 76 orang satuan pengaman kampus, 95 orang tenaga pembersih, dan 17 orang tenaga peñata taman. 71
5.3 Sarana dan Prasarana 5.3.1. Gedung Dalam kurun waktu 4 tahun Undana telah menambah beberapa gedung yaitu gedung Kuliah program studi PGSD di Walikota, gedung kuliah FKM di kampus baru penfui, kantor rektorat baru, gedung pascasarjana, gedung laboratorium bio science, laboratorium di FST, laboratorium kedokteran hewan, laboratorium Faperta. Beberapa gedung yang masih dalam tahap pelelangan atau sedang dibangun yaitu gedung student center dan gedung auditorium. Beberapa gedung yang masih dalam perencanaan untuk dibangun adalah revitalisasi bangunan di Kampus Lama Jalan Jenderal Soeharto, gedung kuliah Fakultas Ekonomi, gedung kuliah Fakultas Peternakan, dan beberapa gedung kuliah untuk FKIP. Asrama ADB telah direnovasi menjadi ruang kuliah tambahan untuk FKH dan FISIP. Pemanfaatan bangunan Asrama ini sangat tidak efisien dan tidak memiliki kontribusi nyata pada peningkatan prestasi mahasiswa penghuni asrama sehingga ditata sebagai ruang kuliah karena adanya desakan kebuthan ruangan kuliah. 5.3.2. Listrik Dan Air Listrik dan air merupakan elemen esensial untuk mendukung aktivitas suatu organisasi. Layanan listrik yang masih sangat tergantung pada PLN menjadi masalah klasik dan telah berlangsung lama. Berbagai upaya di lakukan Undana dalam 4 tahun terakhir adalah pengadaan generator berkapasitas besar untuk menjamin ketersediaan listrik bagi unit-unit yang membutuhkan pasokan listrik secara kontinyu. Salah satu upaya yang segera dilakukan adalah melakukan reinstalasi listrik pada semua unit di Undana. Dalam kurun waktu 4 tahun ini, untuk mengatasi masalah air telah membangun bak penampung berkapasitas 200.000 liter (50 tanki) dengan pasokan air dari Tilong, sehingga semua unit sudah terlayani dengan menggunakan mobil tangki maupun melalui pipa yang masih berfungsi.
72
5.3.3. Transportasi Dalam 4 tahun terakhir, Undana telah berupaya untuk memperbaiki jalan kampus untuk mendukung kenyamanan transportasi dalam kampus, disamping itu untuk membuka akses terhadap prasarana olaraga Undana. Sarana transportasi untuk mahasiswa dilayani oleh 2 bus kampus secara gratis, namun ke depan, ketersediaan armada masih perlu ditambah seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa Undana. 5.3.4. Keamanan Dan Kenyamanan Faktor keamanan dalam kampus dan asrama mahasiswa di nilai penting, karena itu Undana telah berupaya menciptakan keamanan dalam kampus dan asrama mahasiswa melalui perbaikan pagar keliling Undana dengan APBN dan oleh mahasiswa KKN Undana, penjagaan 1 x 24 jam di pintu gerbang Undana oleh Resimen Mahasiswa Undana dan Satuan Pengamanan Kampus (SPK), dan merekrut tenaga kontrak sebagai Satuan Pengamanan Kampus (SPK) yang ditempatkan pada setiap unit di Undana dan Asrama mahasiswa. Faktor kenyamanan juga menjadi penting dalam melaksanakan berbagai aktivitas dari seluruh sivitas akademika Undana, karena itu aspek kebersihan dinilai penting. Menyadari hal tersebut, maka Undana telah menambah tenaga kontrak sebagai Satuan Kebersihan Kampus (SKK). 5.3.5. Komunikasi Dan Informasi Dalam era globalisasi saat ini aspek komunikasi dan informasi menjadi mutlak diperlukan.
Dalam
kerangka
itu,
Undana
terus
berupaya
untuk
terus
mengembangkan teknologi di bidang komunikasi dan informasi. Dalam 4 tahun terakhir Undana telah melaksanakan pendidikan berbasis IT dan telah membangun fasilitas intranet yang memungkinkan sivitas akademika pada ketiga kampus di Undana dapat mengakses internet secara bebas dan juga pengembangan e-campus. Dalam mendukung akses internet oleh mahasiswa, maka pada setiap fakultas telah dibangun lopo-lopo untuk mendukung kenyayaman mahasiswa.
73
5.3.6. Peningkatan Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Pendidikan Ketersediaan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan secara memadai merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2013), Undana terus berupaya untuk meningkatkan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan. Dalam
upaya
menyediakan
sarana
pembelajaran
juga
Undana
telah
mengalokasikan anggaran untuk penyusunan Buku Ajar dan Bahan Ajar berbasis penelitian, sehingga mahasiswa mendapatkan informasi yang up to date. Dalam bidang informasi, Undana juga segera akan melaksanakan e-campus, sehingga mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi terbaru yang berhubungan dengan bidang keilmuannya dan juga yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan non akademik mahasiswa. 5.3.7. Koleksi Perpustakaan Undana Dalam kurun waktu 4 tahun (2009-2013), Undana terus menambah koleksi perpustakaan pusat Undana dan sejumlah sumber belajar mahasiswa di ruang baca di setiap fakultas. Diharapkan dengan penambahan koleksi perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar mahasiswa dapat mendukung mahasiswa dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan.
74
Koleksi Perpustakaan Berdasarkan Jenis 200000 180000 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Judul
Eks
Buku Teks
Judul
Eks
Judul
Eks
Buku Pendukung 1411 12460
Judul
Eks
Skripsi
Judul
Eks
Judul
Eks
s/d juni 2013
8061
36678
Buku Referensi 1029 2707
24628
24628
Hasil Penelitian 1126 0
Jurnal Terakreditasi 327 3297
2012
7954
36530
1029
2707
1411
12460
23276
23276
1099
0
318
3158
2011
7387
35908
1028
2697
1411
12460
21619
21619
1058
0
231
3003
2010
7342
35857
1012
2681
1411
12460
20207
20207
1054
0
208
2892
2009
7111
35510
1010
2679
1411
12460
19681
19681
1032
0
165
2801
Gambar IV.53. Koleksi Perpustakaan Undana Berdasarkan Jenis 5.3.8. Peralatan Pendidikan Pada tahun 2008-2012, Undana telah menambah berbagai peralatan seperti computer dai 1354 unit pada tahun 2008 meningkat menjadi 1861 unit pada tahun 2012, fasilitas kantor dari 3652 unit pada tahun 2008 menjadi 5107 unit pada tahun 2012, peralatan laboratorium mengalami penurunan dari 16329 unit pada tahun 2008 menjadi 13749 unit pada tahun 2012. Penyediaan AC untuk kenyamanan mengalami peningkatan dari 329 unit pada tahun 2008 meningkat menjadi 571 unit pada tahun 2012. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pimpinan dan karyawan, maka kendaraan roda 2 dan roda 4 mengalami 75
peningkatan masing-masing dari 18 unit dan 36 pada tahun 2008 menjadi 21 unit dan 49 unit pada tahun 2012.
Peralatan Pendidikan 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 Fasilitas Kantor
Peralata Kompute Telephon Faximily n r e Laborato rium 13749 1861 192 21
Kendara an roda 2
Kendara an roda 4
Kendara an roda 6
Kapal / Perahu Motor
Air Conditio ner (AC)
2012
5107
27
49
6
1
571
2011
4001
9,573
1,714
149
20
27
45
6
1
455
2010
3,992
13,962
1,511
127
20
27
47
6
1
442
2009
3865
15995
1431
209
19
15
36
6
1
414
2008
3652
16329
1354
207
16
18
36
6
1
329
Gambar IV.54. Peralatan Pendidikan 2008-2012
5.3.9. Prasarana Pendidikan Prasarana pendidikan dalam 4 tahun terkahir yang mengalami peningkatan yaitu ruang kantor dari 27.429 m2 pada tahun 2008 menjadi 32.865 m2 pada tahun 2012, ruang laboratorium dari 9.058 m2 pada tahun 2008 meningkat menjadi 11.725 m2 pada tahun 2012.
76
Prasarana Pendidikan 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 GEDUNG GEDUNG KULIAH KANTOR
RUANG DOSEN
LABORA BENGKEL PERPUST ASRAMA TORIUM AKAAN MAHASI SWA
STUDEN T CENTRE
GUEST HOUSE
LAPANG AN VOLLY
KANDAN LAPANG G AN BOLA KAKI
2012
17,530
32,865
565
11,725
868
3600
5600
1500
634
600
185
8250
2011
17,879
25,863
2473
9,258
868
3600
5600
1,500
634
600
185
8250
2010
17,879
24,297
2,473
9,258
868
3600
5600
1,500
634
600
185
8250
2009
17,900
28,029
3172
9,458
868
3600
5600
1500
634
600
225
8250
2008
17,530
27,429
3173
9,058
868
3600
5600
1500
634
600
185
8250
Gambar IV.55. Perkembangan Prasarana Pendidikan 2009-2012
6. Kerjasama Bagian ini mencakup berbagai upaya kemitraan institusional yang dibangun secara mandiri (di luar DIPA Undana) oleh Undana selama periode 2009-2013. Pembahasan kerjasama institusional ini terkait dengan salah satu misi Undana yakni meningkatkan, mengembangkan dan memberi dukungan dan atau kerjasama dengan lembaga lain, nasional maupun internasional. Tujuan perluasan dan penguatan kerjasama Undana dengan mitra pembangunan daerah, nasional dan internasional adalah untuk merajut aliansi strategis guna memperkuat basis dukungan finansial dan non finansial bagi peningkatan peran Undana dalam 77
penciptaan SDM terampil yang berdayakreasi mengawal pembangunan masyarakat lokal. Sumberdaya finansial dan non-finansial yang didedikasikan dari kemitraan tersebut diarahkan guna menjadikan Undana sebuah teladan hidup (the living
example) dalam perbaikan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pembangunan komunitas, penguatan manajemen internal serta layanan kemahasiswaan. Prinsipnya, aktifitas-aktifitas kemitraan didisain agar tidak saja
menghasilkan
manfaat sosial-ekonomi bagi sivitas akademika Undana, tetapi juga menciptakan sumberdaya manusia dan sumberdaya intelektual yang berpotensi mengkreasi model-model kebijakan pembangunan ekonomi-sosial yang lebih pro-poor, terkait dengan tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals 2015) dalam aleviasi kemiskinan multidimensional. 6.1. Upaya Perikatan Kemitraan Institusional Undana mengklasifikasikan mitra atas enam kategori yakni pemerintah, nonpemerintah dan perguruan tinggi di Indonesia, serta pemerintah, non-pemerintah dan perguruan tinggi global dari negara-negara sahabat.Selama 8 tahun terakhir (2006-2013), Undana telah melakukan 413 buah perikatan kemitraan melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dan/atau Letter of Agreement (LOA), seperti pada Gambar IV.56 di bawah ini.
78
Perkembangan Kerjasama Undana dalam 8 tahun terakhir 76
80 70
66
64
47
50 37
40 30
59
55
60
21 21
41
33
29 23
22 15
20
33
43
49
47
14
10
11
10
10 0 0 BARU
2006 21
2007 22
2008 14
2009 10
2010 23
2111 29
2012 11
2013 10
LAMA
0
15
33
33
41
47
55
49
LAMA+BARU
21
37
47
43
64
76
66
59
Gambar IV.56. Perkembangan jumlah kerjasama Undana 2006-2013.
Pada tahun 2006, terdapat 21 perikatan kerjasama yang seluruhnya berlaku untuk 4 tahun. Pada tahun tersebut baru mitra kerjasama dalam negeri yang berhasil dibina kesepahamannya dengan pengembangan Undana, yakni mitra berkategori pemerintah nasional dan daerah di Indonesia sebanyak 12 perikatan, pihak swasta sebanyak 6 perikatan dan perguruan tinggi lain sebanyal 3 perikatan. Pada tahun 2007, banyaknya perikatan dengan mitra kerjasama dalam negeri bertambah 22 buah dan kerjasama lanjutan sebanyak 15 buah, sehingga secara keseluruhan terdapat 37 perikatan kemitraan.
Pada tahun 2008 diinisasi 14 perikatan
kemitraan dan sebanyak 33 buah merupakan lanjutan, sehingga terdapat 47 kerjasama. Pada tahun 2009 terlaksana 10 kerjasama baru dan 33 kerjasama lanjutan dan berjumlah 43 buah, pada tahun 2010 terlaksana 23 kerjasama baru dan kerjasama lanjutan, sehingga berjumlah 64 buah, pada tahun 2011 terlaksana 29 kerjasama baru dan 47 kerjasama lanjutan, sehingga berjumlah 76 buah, pada 79
tahun 2012 terinisiasi 11 kerjasama baru dan 55 kerjasama lanjutan, sehingga berjumlah 66 buah, dan tahun 2013 terinisiasi 10 kerjasama baru dan 49 kerjasama lanjutan, sehingga berjumlah 59 buah.
80 70 60 50 40 30 20 10 0 BARU
2006 21
2007 22
2008 14
2009 10
2010 23
2111 29
2012 11
2013 10
LAMA
0
15
33
33
41
47
55
49
LAMA+BARU
21
37
47
43
64
76
66
59
Gambar IV.57. Komposisi Perikatan Kerjasama menurut Klasifikasi Mitra dari 2006-2013
Perluasan geografis kemitraan mulai terlihat pada tahun 2007 di mana Undana berhasil membangun kesepahaman dan kerjasama nyata dengan 1 mitra global non pemerintah (United Nations) dan 10 kemitraan dengan perguruan tinggi global, di antaranya The University of Newcastle dan Flinders University di Australia, Vrije University Belanda, Kumamoto University di Jepang dan Dili Institute of Technology dan Universidade Dilli di Republic Democratic Timor Leste (RDTL),
Vilnius University di Lithuania, Lithuanian University of Education di
Lithuania, University of Tasmania di Australia, Prince of Songkla University, Utah State University, Amerika Serikat.
80
Berdasarkan komposisinya (lihat Gambar IV.56), tahun 2006 dan 2007 didominasi oleh perikatan kemitraan dengan pemerintah di Indonesia, tetapi pada tahun 2008 terdapat lebih banyak inisiasi perikatan kemitraan dengan perguruan tinggi global (10 buah) daripada dengan pemerintah di Indonesia (5 buah).
Hal ini dapat
dipahami karena Undana telah membangun jejaring kerjasama dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota di NTT, dan dengan pemerintah provinsi NTT dan perikatan kerjasama tersebut masih berlaku sampai 4 tahun sejak disepakati. Hal ini tercermin pada Gambar IV.58, pada tahun 2009 terinisiasi 2 kemitraan Internasional, dan meningkat menjadi 5 buah pada tahun 2010, dan pada tahun 2011 dan 2012 terdapat 2 kerjasama internasional, dan pada tahun 2013 hanya 1 buah kerjasama internasional. Secara kumulatif jumlah perikatan berjalan dengan pemerintah di Indonesia adalah lebih banyak dibandingkan dengan kategori mitra internasional. Namun demikian, Undana memandang bahwa perluasan kemitraan diperlukan karena masing-masing mitra memiliki spesifikasi program dan keunggulannya sendiri-sendiri, dan untuk menciptakan jejaring yang kokoh, ke depan kemitraan akan dilakukan secara tripartit di mana dua atau lebih mitra yang sudah ada tersebut dibuatkan perikatan kerjasama dengan Undana.
140
122
120 100 80 60 40 20
22
21 0
0
9 5
8 2
27
18 5
2
9
2
8
17
DALAM NEGERI LUAR NEGERI
1
0
Gambar IV.58. Komposisi Perikatan Kerjasama menurut Klasifikasi Mitra dalam negeri dan luar negeri, kumulatif mulai dengan yang diinisiasi sejak tahun 2006 81
7. Manajemen Keuangan dan Aktiva Tetap 7.1. Pendanaan Dalam pelaksanaan pendidikan tinggi di Undana memperoleh sumber pendanaan dari dana rupiah murni meliputi eks proyek dan rutin serdan yang bersumber dari PNBP serta bersumber dari PLN mulai tahun 2011-2013. Adapun alokasi, realisasi, dan sisa dana menurut sumber dana dari tahun 2009-2013 seperti pada grafik di bawah ini.
400,000,000,000
1,358,386,000 5,977,080,000 60,245,541,000 2,742,552,000 52,645,736,000 0 62,430,742,000 46,813,143,000
300,000,000,000 200,000,000,000 100,000,000,000
0 265,543,261,000 36,858,854,318 209,097,327,000 187,410,851,000 195,227,588,000 109,883,359,000
2009 0
2010 0
2011 2,742,55
2012 1,358,38
2013 5,977,08
PNBP
36,858,8
46,813,1
62,430,7
60,245,5
52,645,7
Rupiah Murni
109,883,
187,410,
195,227,
265,543,
209,097,
PLN
Gambar IV.59. Alokasi Anggaran Rupiah Murni, PNBP, dan PLN
82
300,000,000,000 200,000,000,000 100,000,000,000 Bel.Bantuan sosial
2009 6,380,800
2010 6,564,000
2011 8,013,800
2012 8,826,000
2013 0
Belanja Modal
20,600,21
97,607,36
96,121,48
124,893,6
74,160,00
Belanja Barang
19,900,56
15,654,68
13,353,21
29,734,83
29,224,48
Belanja Pegawai
63,001,78
67,584,80
77,739,09
102,088,7
105,712,8
Gambar IV.59. Anggaran Rupiah Murni berdasarkan Jenis Belanja (2009-2013) Berdasarkan Gambar IV.52 di atas terlihat bahwa alokasi anggaran mengalami peningkatan baik dari PNBP maupun Rupiah Murni, pada tahun 2009 yaitu 36,9 M untuk PNBP dan Rupiah murni sebesar 109,9 M meningkat pada tahun 2010 menjadi 46,8 M untuk PNBP dan rupiah murni 187,4 M, pada tahun 2011 meningkat lagi menjadi 62,4 M PNBP dan 195,2 M Rupiah Murni, dan mengalami penurunan pada tahun 2012 untuk dana PNBP menjadi 60,25 M sedangkan Rupiah Murni meningkat menjadi 265,5 M, pada tahun 2013 baik PNBP dan Rupiah Murni mengalami penurunan masing-masing menjadi 52,7 M dan 209,1 M. Adanya peningkatan alokasi anggaran Undana dari tahun 2009 sampai Tahun 2012 untuk Rupiah Murni tidak terlepas dari kebijakan pimpinan Undana yang beinisiatif untuk memenangkan beberapa kegiatan yang didanai oleh pemerintah pusat, sedangkan peningkatan PNBP dari 2009 - 2011 berhubungan dengan kebijakan pimpinan Undana untuk memungut sumbangan pendidikan dan mulai tahun 2012 dan seterusnya tidak dikenakan pungutan lagi karena sudah menggunakan uang kuliah tunggal (UKT), sehingga penerimaan PNBP Undana menurun pada tahun 2012 dan 2013. Selain dana PNBP dan Rupiah Murni, Undana juga mulai tahun 2011-2013 mendapatkan dana dari PLN dengan besaran masing-masing 2,74 M, 1,36 M, dan 5,98 M. 83
180.00 160.00 140.00
76.86
72.07
78.78
80.85
98.18
98.61
94.04
62.44
120.00 100.00 80.00 60.00
95.79
93.03
40.00 20.00
22.56 31.67
Realisasi PNBP
2008 76.86
2009 62.44
2010 72.07
2011 78.78
2012 80.85
2013 22.56
Realisasi RM
95.79
93.03
98.18
98.61
94.04
31.67
Gambar IV.60. Persentase Realisasi Anggaran Rupiah Murni dan PNBP (2008-2013) Dari sisi realisasi anggaran untuk PNBP terlihat bahwa dari tahun 2008 sebesar 76,86 % mengalami penurunan dan pada tahun 2009 sebesar 62,44 %, kemudian meningkat lagi pada tahun 2010 sebesar 72,07 %, dan meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 78,78 %, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 80,85 %, dan untuk tahun 2013 sampai dengan Juni 2013 realisasi PNBP baru mencapai 22,56 %. realisasi anggaran undana dari Rupiih Murni pada tahun 2008 sebesar 95,79 %, sedikit menurun pada tahun 2009 sebesar 93,03 %, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 98,18 %, pada tahun 2011 meningkat sedikit menjadi 98,61 %, pada tahun 2012 sedikit menurun menjadi 94,04 %, dan pada tahun 2013 sampai bulan Juni baru mencapai 31,67 %. Adanya fakta rendahnya realisasi anggaran dari sumber dana PNBP dipengaruhi oleh perubahan sejumlah regulasi 84
di bidang keuangan dan sistem anggaran terutama adanya anggaran perubahan (APBN-P) yang disetujui pada akhir tahun menyulitkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fenomena ini dialami oleh semua instansi pemerintah.
7.2 Perkembangan Kekayaan Universitas Sebagai lembaga pendidikan, kekayaan Universitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni aktiva tetap dan net worth atau nilai bersih dari sumber daya akademik dosen. Seluruh aktifitas manajemen Undana dalam perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, pengontrolan dan pengevaluasian penganggaran, pengadaan (procurement), pemeliharaan aktiva tetap serta keputusan manajemen dalam training bergelar terkait ijin studi, tugas belajar, kerjasama penyediaan beasiswa, kursus TOEFL,
workshop penulisan proposal dan bantuan biaya studi lanjut akan tercermin dalam akumulatif nilai ekonomis dari aktiva tetap dan net worth Universitas.
7.2.1. Net Worth
Net worth, atau nilai bersih, adalah terminologi keuangan yang digunakan pada korporasi jasa, berkaitan dengan paradigma human capital (modal manusia) sebagai kunci keunggulan pelayanan pada pasar jasa yang kompetitif. Untuk institusi pendidikan tinggi seperti Undana, net worth tersebut mencakup kualifikasi dosen dan hasil-hasil penelitiannya. Namun demikian karena belum ada standar nasional akuntansi keuangan untuk perhitungan net worth bagi perdidikan tinggi, maka nilai
net worth Undana belum dapat kami hitung dan tampilkan.
7.2.2. Aktiva Tetap Nilai aktiva tetap Undana per 31 Desember 2005 adalah Rp.101.217.719.716. Sebesar 44,44 persen dari aktiva tetap tersebut adalah tanah, 30,90 persen gedung dan bangunan, 8,01 persen inventaris kantor dan kelas, 6,61 persen peralatan laboratorium dan pendidikan, 2,83 persen buku dan alat peraga, 2,74 persen jalan, irigasi dan jaringan, 1,79 persen kendaraan bermotor, 1,54 persen peralatan listrik dan 85
audio visual, 1,02 persen komputer dan spareparts, 0,10 persen peralatan kedokteran dan lab kedokteran dan 0,01 persen mesin peralatan berat. Seperti tertera pada Tabel 4.1. dan 4.2. dan Gambar IV.61 dan Gambar IV.65, sepanjang tahun angaran 2006 sampai tahun anggaran 2009 total aktiva Undana direncanakan mengalami peningkatan sebesar Rp.68.616.783.407. Dari pertambahan nilai tersebut, sebesar Rp. 58.916.783.407
dikontribusikan
oleh
dana
DIPA
Undana,
sedangkan
Rp.
9.700.000.000 sisanya dikontribusikan oleh dana di luar DIPA Undana, yakni dari DIPA Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Sampai 31 Desember 2008, komposisi aktiva tetap Undana adalah 36.35 persen dari aktiva tetap tersebut adalah tanah, 25.11 persen gedung dan bangunan, 23.71 persen inventaris kantor dan kelas, 3.62 persen komputer dan sparepart, 3.26 persen peralatan laboratorium dan pendidikan, 1.52 persen buku dan alat peraga, 2.74 persen jalan, irigasi dan jaringan, 1.71 persen kendaraan bermotor, 1.71 persen peralatan listrik dan audio visual, 1.10 persen peralatan kedokteran dan lab kedokteran dan 0,21 persen mesin peralatan berat.
86
Tabel 4.1. Nilai Aktiva Tetap Menurut Kategorinya, dengan sumber Dana DIPA Undana untuk tambahan Aktiva Tetap tahun 2006-2009 No 1 2 3 4
5 6 7
8 9 10 11
Kategori Aktiva Tetap Tanah Mesin Peralatan Berat Kendaraan Bermotor Peralatan Laboratorium dan Pendidikan Inventaris Kantor dan Kelas Peralatan Listrik dan Audio Visual Peralatan Kedokteran dan Lab Kedokteran Komputer dan
spare part
Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, Jaringan Buku dan Alat Peraga Jumlah
Annual Incremental
31 Des 2005 44.984.900.000
Nilai Aktiva Tetap (Rupiah) per. 31 Des 2006 31 Des 2007 31 Des 2008 44.984.900.000 61.995.295.000 61.735.600.000
31 Des 2009 61.735.600.000
10.802.500
14.716.500
66.526.863
361.311.186
361.311.186
1.816.756.250
2.245.500.500
2.906.281.028
2.905.306.027
2.965.306.027
10.324.771.558
4.159.888.861
5.541.338.119
9.385.228.119
8.106.153.505
10.278.560.955
35.401.468.982
40.261.523.825
41.261.523.825
1.562.846.609
2.079.516.159
684.307.733
2.908.537.051
2.908.537.051
102.165.000
591.874.200
648.862.342
1.863.907.930
1.863.907.930
1.029.195.200
8.739.464.722
5.425.890.239
6.140.563.633
9.290.563.633
31.275.172.313
31.856.684.313
29.237.850.208
32.953.382.055
37.995.942.055
2.774.052.464
2.780.943.464
4.651.548.056
2.889.662.028
5.449.662.028
2.861.679.236
3.783.625.286
1.588.887.666
2.573.371.269
3.273.371.269
101.217.719.716
117.680.557.657
146.766.806.978
160.134.503.123
176.490.953.123
16.462.837.941
29.086.249.321
13.367.696.145
16.356.450.000
6.693.996.639
87
Tabel 4.2. Nilai Aktiva Tetap Menurut Kategorinya, dengan sumber Dana DIPA Undana dan Non-DIPA Undana untuk tambahan Aktiva Tetap tahun 2006-2009
No
Kategori Aktiva Tetap
1
Tanah
2
Mesin Peralatan Berat
Nilai Aktiva Tetap (Rupiah) per. 31 Des 2005
31 Des 2006
31 Des 2007
31 Des 2008
31 Des 2009
44.984.900.000
44.984.900.000
61.995.295.000
61.735.600.000
61.735.600.000
10.802.500
14.716.500
66.526.863
361.311.186
361.311.186
3
Kendaraan Bermotor
1.816.756.250
2.245.500.500
2.906.281.028
2.905.306.027
2.965.306.027
4
Peralatan Laboratorium dan Pendidikan
6.693.996.639
10.324.771.558
4.159.888.861
5.541.338.119
20.385.228.119
Inventaris Kantor dan Kelas
8.106.153.505
10.278.560.955
35.401.468.982
40.261.523.825
41.261.523.825
Peralatan Listrik dan Audio Visual
1.562.846.609
2.079.516.159
684.307.733
2.908.537.051
2.908.537.051
102.165.000
591.874.200
648.862.342
1.863.907.930
19.041.907.930
1.029.195.200
8.739.464.722
5.425.890.239
6.140.563.633
9.290.563.633
5
6
7
Peralatan Kedokteran dan Lab Kedokteran
8
Komputer dan
9
Gedung dan Bangunan
31.275.172.313
41.556.684.313
38.937.850.208
42.653.382.055
47.695.942.055
10
Jalan, Irigasi, Jaringan
2.774.052.464
2.780.943.464
4.651.548.056
2.889.662.028
5.449.662.028
11
Buku dan Alat Peraga
2.861.679.236
3.783.625.286
1.588.887.666
2.573.371.269
3.273.371.269
101.217.719.716
127.380.557.657
156.466.806.978
169.834.503.123
214.368.953.123
26.162.837.941
29.086.249.321
13.367.696.145
44.534.450.000
spare part
Jumlah
Annual Incremental
88
Tabel 4.3. Nilai Aktiva Tetap Menurut Kategorinya, dengan sumber Dana DIPA Undana dan Non-DIPA Undana untuk tambahan Aktiva Tetap tahun 2010-2013
No
Ketegori Aktiva Tetap
1 Tanah
31 Des 2010
Nilai Aktiva Tetap (Rp) per. 31 Des 2011 31 Des 2012
30 Juni 2013
78,043,647,000
78,043,647,000
78,043,647,000
78,043,647,000
2 Peralatan dan Mesin Mesin Peralatan 3 Berat
2,733,184,939.00
3,619,034,939.00
15,443,464,999.00
12,568,160,923.00
411,000,351.00
411,000,351.00
411,000,351.00
411,000,351.00
4 Kendaraan Bermotor Peralatan Laboratorium dan 5 Pendidikan
5,151,477,019.00
7,068,182,273.00
7,981,582,373.00
7,947,809,373.00
25,284,263,851.00
43,210,032,851.00
78,432,881,646.00
79,616,854,645.00
7,332,749,128.00
9,021,715,428.00
10,065,065,428.00
9,953,635,064.00
21,357,608,305.00
27,435,930,005.00
31,500,712,084.00
33,050,566,450.00
39,661,201,620.00
40,578,488,620.00
46,333,121,689.00
46,333,121,689.00
14,810,786,139.00
16,364,858,079.00
22,765,350,252.00
22,408,965,566.00
197,283,880,844.00
199,630,514,544.00
296,480,518,544.00
373,256,993,540.00
7,251,478,000.00
7,251,478,000.00
7,251,478,000.00
7,016,600,000.00
6 Peralatan Kantor Peralatan Rumah Tangga, Studio dan 7 Komunikasi Peralatan Kedokteran 8 dan Lab. Kedokteran Komputer dan Spare 9 part Gedung dan 10 Bangunan Jalan, Irigasi dan 11 Jaringan 12 Aset Tetap Lainnya Konstruksi DaLam 13 Pengerjaan
2,234,374,511.00
2,413,759,343.00
3,109,410,343.00
3,074,760,343.00
49,595,794,000.00
116,730,142,000.00
80,371,646,397.00
3,592,174,400.00
14 Aset Tak berwujud
398,995,000.00
398,995,000.00
398,995,000.00
398,995,000.00
Jumlah Annual Incremental
370,773,608,768.00
470,515,096,494.00 585,101,762,107.00
677,673,284,344.00
176,490,953,123
99,741,487,726.00
114,586,665,613.00
92,571,522,237.00
89
176,490,953,123 160,134,503,123 146,766,806,978
180,000,000,000 160,000,000,000 140,000,000,000
117,680,557,657
120,000,000,000101,217,719,716 100,000,000,000 80,000,000,000 60,000,000,000
29,086,249,321 16,356,450,000 16,462,837,941 13,367,696,145
40,000,000,000 20,000,000,000 0 2005 101,217,719,
Total Aktiva Tetap Nilai Pertambahan Aktiva Tetap
2006 117,680,557,
2007 146,766,806,
2008 160,134,503,
2009 176,490,953,
16,462,837,9
29,086,249,3
13,367,696,1
16,356,450,0
Gambar IV.61. Perkembangan Aktiva Tetap Undana 2006-2009
677,673,284,344.00 585,101,762,107.00 470,515,096,494.00 600,000,000,000.00 370,773,608,768.00 400,000,000,000.00 114,586,665,613.00 176,490,953,123 99,741,487,726.00 92,571,522,237.00 200,000,000,000.00 800,000,000,000.00
Total Aktiva Tetap
2010 370,773,608,76
2011 470,515,096,49
2012 585,101,762,10
2013 677,673,284,34
Nilai Pertambahan Aktiva Tetap
176,490,953,123
99,741,487,726
114,586,665,61
92,571,522,237
Gambar IV.62. Perkembangan Aktiva Tetap Undana 2010-2013
90
250,000,000,000 Buku dan alat peraga Jalan, Irigasi, Jaringan Gedung dan Bangunan Komputer dan sparepart Peralatan Kedokteran dan Lab Kedokteran
Nilai Aktiva Tetap menurut Klasifikasi dan Totalnya dari Tahun 2005 sampai 2009 (Rp)
Peralatan Listrik dan Audio Visual
200,000,000,000
Inventaris Kantor dan Kelas Peralatan Laboratorium dan Pendidikan Kendaraan Bermotor Mesin Peralatan Berat Tanah
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
0
31 Des 2005 31 Des 2006 31 Des 2007 31 Des 2008 31 Des 2009
Gambar IV.63. Nilai per Jenis dan Total Aktiva Tetap pada tahun 2005 sampai 2009
91
3,592,174,400.00
100% 90% 78,043,647,000 411,000,351.00
7,016,600,000.00 398,995,000.00 9,953,635,064.0046,333,121,689.00 3,074,760,343.00 22,408,965,566.00 7,947,809,373.00 33,050,566,450.00 12,568,160,923.00 80,371,646,397.00 79,616,854,645.00 373,256,993,540.00
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
7,251,478,000.00 78,043,647,000 411,000,351.00 398,995,000.00 46,333,121,689.00 10,065,065,428.00 7,981,582,373.00 3,109,410,343.00 22,765,350,252.00 31,500,712,084.00 296,480,518,544.00 78,432,881,646.00 116,730,142,000.00 15,443,464,999.00 7,251,478,000.00 78,043,647,000 411,000,351.00 398,995,000.00 40,578,488,620.00 9,021,715,428.00 2,413,759,343.00 7,068,182,273.00 16,364,858,079.00 27,435,930,005.00 199,630,514,544.00 43,210,032,851.00 3,619,034,939.00 39,661,201,620.00 7,251,478,000.00 398,995,000.00 78,043,647,000 411,000,351.00 14,810,786,139.00 2,234,374,511.00 5,151,477,019.007,332,749,128.00 197,283,880,844.00 21,357,608,305.00 25,284,263,851.00 49,595,794,000.00 2,733,184,939.00
0% 1
2
3
4
31 Des 2010
5
6
7
31 Des 2011
8
9
31 Des 2012
10
11
12
13
14
30 Juni 2013
Gambar IV.64. Nilai per Jenis dan Total Aktiva Tetap pada tahun 2010 - 2013 Keterangan : 1
Tanah
2
Peralatan dan Mesin
3
Mesin Peralatan Berat
4
Kendaraan Bermotor
5
Peralatan Laboratorium dan Pendidikan
6
Peralatan Kantor
7
Peralatan Rumah Tangga, Studio dan Komunikasi
8
Peralatan Kedokteran dan Lab. Kedokteran
9
Komputer dan Spare part
10
Gedung dan Bangunan
11
Jalan, Irigasi dan Jaringan
12
Aset Tetap Lainnya
13
Konstruksi DaLam Pengerjaan
14
Aset Tak berwujud
92
Komposisi Aktiva Tetap (%)
Buku dan alat peraga Jalan, Irigasi, Jaringan Gedung dan Bangunan Komputer dan sparepart Peralatan Kedokteran dan Lab Kedokteran 31 Des 2009 31 Des 2005
Peralatan Listrik dan Audio Visual Inventaris Kantor dan Kelas Peralatan Laboratorium dan Pendidikan Kendaraan Bermotor Mesin Peralatan Berat Tanah 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Mesin Kenda Peralat Invent Peralat Peralat Komp Gedun Jalan, Buku Tanah Peralat raan an aris an an uter g dan Irigasi, dan an Bermo Labora Kantor Listrik Kedokt dan Bangu Jaring alat 31 Des 2009 28.80 31 Des 2005 44.44
0.17
1.38
9.51
19.25
1.36
8.88
4.33
22.25
2.54
1.53
0.01
1.79
6.61
8.01
1.54
0.10
1.02
30.90
2.74
2.83
Gambar IV.65. Komposisi Aktiva Tetap menurut Klasifikasinya: Tahun 2005 sampai Tahun 2009
93
Komposisi Aktiva Tetap Undana 2010-2013 Aset Tak berwujud Konstruksi DaLam Pengerjaan Aset Tetap Lainnya Jalan, Irigasi dan Jaringan Gedung dan Bangunan Komputer dan Spare part Peralatan Kedokteran dan Lab. Kedokteran Peralatan Rumah Tangga, Studio dan Komunikasi Peralatan Kantor Peralatan Laboratorium dan Pendidikan Kendaraan Bermotor Mesin Peralatan Berat Peralatan dan Mesin Tanah -
10.0
Peralata n Kendara Peralata Mesin Laborat Peralata an Tanah n dan Peralata orium Bermot n Kantor Mesin n Berat dan or Pendidik an
Peralata n Rumah Tangga, Studio dan Komuni kasi
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
Peralata Konstru n Komput Gedung Jalan, Iri Aset Kedokte ksi Aset Tak er dan dan gasi dan Tetap DaLam berwuju ran dan Spare Banguna Jaringan Lainnya Pengerj d Lab. part n Kedokte aan ran
30 Juni 2013
11.5
1.9
0.1
1.2
11.7
1.5
4.9
6.8
3.3
55.1
1.0
0.5
0.5
0.1
31 Des 2012
13.3
2.6
0.1
1.4
13.4
1.7
5.4
7.9
3.9
50.7
1.2
0.5
13.7
0.1
31 Des 2011
16.6
0.8
0.1
1.5
9.2
1.9
5.8
8.6
3.5
42.4
1.5
0.5
24.8
0.1
31 Des 2010
21.0
0.7
0.1
1.4
6.8
2.0
5.8
10.7
4.0
53.2
2.0
0.6
13.4
0.1
Gambar IV.66. Komposisi Aktiva Tetap menurut Klasifikasinya: Tahun 2010 - 2013
Jenis aktiva tetap Undana yang menonjol pada tahun 2013 adalah Gedung dan bangunan sebesar 55,1 %,
diikuti oleh kontruksi dalam pengerjaan,
peralatan
laboratorium dan pendidikan sebesar 11,7 %, Tanah sebesar 11,5 %, peralatan kedokteran dan lab. Kedokteran sebesar 6,8 %, serta peralatan rumah tangga, studio dan komunikasi sebesar 6,8 %, komputer dan sparepart sebesar 3,3 %, peralatan dan mesin 1,9 %, peralatan kantor sebesar 1,5 %, dan kendaraan bermotor 1,3 %. Sedangkan aset lainnya sebesar ≥ 1 %. Berhubungan dengan aset, maka pada tahun 2013 telah memperoleh sertifikat untuk tanah di Kampus Lama dan Kampus Walikota, 94
sedangkan tanah di Oenitu sementara dalam proses sertifkasi. Dengan terbitnya sertifikat pada tanah tersebut di atas, maka ke depan Undana dapat melakukan pengembangan, sehingga dapat menambah aset tetap. Nilai aktiva gedung dan bangunan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pembangunan auditorium yang sementara berjalan.
95