DATA SPESIFIK BIDANG PP I UNTUK SUPPORT NTT SATU DATA I. DATA KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) PROVINSI NTT A. Pengertian. Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik, sedangkan pemberdayaan Komunitas Adat terpencil adalah pemberian kewenangan dan kepercayaan KAT untuk menentukan sendiri nasib dan berbagai bentuk program kegiatan pembangunan serta kebutuhan mereka melalui upaya perlindungan, penguatan, pengembangan, konsultasi dan advokasi guna peningkatan taraf kesejahteraan sosialnya. Dalam konteks ini, pemberdayaan KAT merupakan prosespembelajaran sosial dengan menghargai inisiatif dan kreativitas KAT terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi sehingga masyarakat secara
mandiri
dapat
mengaktualisasikan
dirinya
dalam
memenuhi
kebutuhan dasar dan mampu memecahkan permasalahannya. Berdasarkan Kepres RI No. 111/1999 dan Peraturan Menteri Sosial RI No.
86/HUK/2010
maka
komunitas
atau
kelompok
orang
yang
dikategorikan KAT apabila memenuhi enam kriteria sebagai berikut : 1. Jumlah komunitas kecil, interaksi sosial tertutup dan keragaman suku homogen. 2. Pranata sosial bertumpuh pada hubungan kekerabatan. 3. Letak geografis pada umumnya terpencil dan relatif sulit di jangkau. 4. Sistem ekonomi/mata pencaharian pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsisten. 5. Ketergantungan pada sumber daya alam relatif tinggi. 6. Akses pelayanan sosial dasar masih terbatas dan belum ada. Dalam pelaksanaannya ternyata enam kriteria tersebut tidak dapat diterapkan oleh semua Provinsi. Hal ini disebabkan karena masing-masing provinsi mempunyai kondisi spesifik lokal. Dengan dasar tersebut maka masing-masing provinsi telah menyusun kriteria KAT berdasarkan kondisi daerahnya, dengan tetap merujuk pada kriteria nasional. Data Spesifik Bidang PP I
1
Seminar “ Profil Komunitas Adat Terpencil di NTT “, Rabu 21 April 2004 merumuskan kriteria KAT NTT sebagai berikut : 1. Berbentuk komunitas kecil, homogen dan hidup dalam Kelompokkelompo kecil dengan aturan dan cara hidup yang didasari tradisi yang berlaku turun temurun, serta memiliki hambatan-hambatan kultural dan struktural yang menyebabkan mereka lamban menerima nilai-nilai baru yang berasal dari luar. 2. Mereka masih menganut sistem kepercayaan dengan kosmologi berpikir yang animis dan dinamis. 3. Pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan. 4. Pada umumnya terpencil secara geografis, relatif sulit dijangkau dan miskin informasi. 5. Pada umumnya masih hidup dengan sisitem ekonomi subsisten, bercocok tanam dan menangkap ikan secara sederhana. 6. Teknologi dan peralatan sederhana yang umumnya merupakan hasil karya sendiri (parang, pacul, tofa dan tugal). 7. Ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber daya alam setempat relatif tinggi. 8. Sulit menjangkau dan dijangkau akses pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, informasi, ekonomi(pasar dan pedagang), dan politik. 9. Kondisi hidup mereka masih sangat sederhana/sangat bersahaja, ditandai dengan : kondisi perumahan, makanan yang dikonsumsi dan kesehatan (kebersihan tubuh, pakaian, rumah dan pekarangan rumah) semuanya masih sangat sederhana. Kriteria ini kemudian dikukuhkan dalam seminar regional penajaman kriteria KAT Wilayah Timur Indonesia di makasar, 6 – 8 Mei 2004, sebagai berikut : Tabel 1. Unsur dan Uraian Kriteria Komunitas Adat Terpencil No. 1. 2. 3. 4.
Unsur Jumlah komunitas Interaksi social Keragaman suku Pranata Sosial
Uraian Kriteria Kecil Tertutup Homogen Bertumpu
pada
Data Spesifik Bidang PP I
hubungan 2
5.
Letak geografis
6.
Sistem ekonomi
7. 8. 9. 10. 11.
Peralatan /teknologi Ketergantungan pada SDA Akses pelayanan sosial dasar Tambahan Unsur : Transportasi Mata Pencaharian
12.
Pranata politik
13.
Sistem kepemilikan
14.
Sistem kepercayaan
15.
Pranata kesehatan
16.
Pranata pengetahuan/pendidikan
17.
Pranata keturunan
18.
Hubungan/jaringan social
kekerabatan Pada umumnya hidup dengan sistem ekonomi subsisten Umumnya hidup dengan sistem ekonomi subsisten Sederhana Relatif tinggi Terbatas (belum ada). Belum/sulit dijangkau alat transportasi Bercocok tanam dan menangkap ikan secara sederhana, berburu dan memanfaatkan hasil hutan,meramu dan lain-lain. Sudah mengenal pemimpin formal namun pengaruh pemimpin tradisional masih kuat Komunal Klan/satu suku yang dikenal turun temurun Kehidupannya masih diwarnai tradisi adat namun sudah memiliki kepercayaan dan agama tertentu Masih mengandalkan jasa dukun dan obat-obatan tradisional Masih didominasi pengetahuan dan cara-cara pengasuhan warisan nenek moyang Umumnya hidup dalam satu garis keturunan suku atau sub suku, namun sudah pula mengenal perkawinan dengan suku lain Hubungan dengan komunitas lainnya hanya didasarkan atas kepentingan terbatas seperti urusan adat istiadat dan mata pencaharian hidup.
B. Habitat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Habitat merupakan tempat tinggal warga Komunitas Adat Terpencil (KAT), berdasarkan kategori tempat tinggalnya maka habitat KAT terdiri dari empat kategori yaitu: 1. Di dataran rendah dan atau daerah rawa. 2. Di dataran Tinggi dan atau daerah pegunungan. 3. Di pedalaman dan atau daerah perbatasan. 4. Di atas perahu dan atau pesisir pantai.
Data Spesifik Bidang PP I
3
C. Pemberdayaan KAT di Provinsi NTT. Pemberdayaan KAT di Provinsi NTT dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan tahun 2005-2009, tahapan tahaun 2010-2014 dan usulan pemberdayaan tahun 2015-2019. D. Pemberdayaan KAT tahun 2005-2009. Data pemberdayaan warga KAT
tahun 2005-2009 menurut kabupaten
sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini: E. Pemberdayaan KAT tahun 2010-2014. Upaya yang dilakukan untuk memberdayakan warga KAT tahun 20102014 menurut kabupaten sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:
Data Spesifik Bidang PP I
4
TABEL 2 Tabel. DATA PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPEMNCIL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2010 SAMPAI DENGAN 2013 SESUAI KABUPATEN, LOKASI PEMBERDAYAAN, DESA DAN KECAMATAN ALAMAT LOKASI PEMBERDAYAAN KAT KABUPATEN KECAMATAN DESA
NO
1 KUPANG 2 TTS 3 TTU 4 BELU 5A L O R 6 7 8 9 10 11
LEMBATA FLORES TIMUR SIKKA ENDE NAGEKEO NGADA
12 13 14 15 16 17 18 19
MATIM MANGGARAI MABAR SUMBA TIMUR SUMBA TENGAH SUMBA BARAT SBD ROTE NDAO
Amfoang Timur Amfoang Selatan Fatumnasi Miomafo Barat Mutis Io Kufeu Alor Barat Daya Alor Timur Laut Lebatukan Solor Timur Mego Detukeli Aesesa Ngada Utara Aimere
Netemnanu Utara Fatusuki Nuapin Naekake B Naekake A Tunabesi Mataru Utara Kanarimbala Lodotodokowa Tanawerang Liakutu Ndikosapu Tedamude Waewea Heawea
Lelak
Ndiwar
Karera
Praisalura
Lobalain Rote Ttimur
Suelain Sotimori
POPULASI ( KK ) 1.433 774 835 425 2.974 201 10.189 1.619 1.365 3.415 1.575 4.157 2.789 988 4.157 1.399 4.293 553 9.875
TAHUN PEMBERDAYAAN KAT 2010 2011 2012 2013 SUDAH SEDANG ( KK ) ( KK ) ( KK ) ( KK ) ( KK ) ( KK ) 60 60 61 50 50 50 50 50 60 30 30 60 60 60 50 50 50 110 60 61 30 30 60 61 50 50
Data Spesifik Bidang PP I
5
SISA ( KK ) 1.373 713 785 375 2.914 141 10.129 1.619 1.365 3.365 1.465 4.096 2.729 988 4.096 1.399 4.293 553 9.825