PENGEMBANGAN BUKU AJAR PPKn SEKOLAH DASAR YANG BERWAWASAN VCT (Values Clarification Technique) (Studi Pembelajaran PPKn Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi dan Klarifikasi Nilai Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kota Singaraja Kabupaten Buleleng – Bali)
Wayan Lasmawan, (2005) Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PPKn yang ada saat ini masih bersifat tradisional dengan sentral guru sebagai otoritas pembelajaran, pembelajaran lebih menekankan pada pemahaman konsep, akomodasi isumasalah nilai aktual di masyarakat rendah, dan interaksi belajar-mengajar cenderung pasif. Berdasarkan temuan dari penelitian ini, maka dapat diformulasikan rekomendasi kepada berbagai fihak yang terkait dengan pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran PPKn pada jenjang sekolah dasar, bahwa diperlukan upaya terprogram untuk meningkatkan kinerja guru dan inovasi pendekatan dan model pembelajaran PPKn agar kualitas dan produk pembelajaran PPKn bisa di tingkatkan, khususnya menyangkut visi PPKn sebagai media pelatihan peserta didik sebagai warga negara yang mampu bermasyarakat.
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keresahan seputar rendahnya kualitas proses dan produk pembelajaran PPKn pada jenjang sekolah dasar. Pengembangan buku ajar dan model pembelajaran PPKn berwawasan VCT dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai antisipasi semakin kompleksnya tantangan dan permasalahan pembelajaran PPKn pada jenjang sekolah dasar, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan pemahaman materi dan keterampilan klarifikasi nilai peserta didik. Target utama dari penelitian ini adalah dihasilkannya produk berupa buku ajar dan model pembelajaran PPKn sekolah dasar yang berwawasan VCT dan buku pedoman guru tentang aplikasi model pembelajaran PPKn yang berwawasan VCT. Pencapaian target tersebut dilakukan dengan memilih model pendekatan penelitian dan pengembangan. Langkahlangkah dari pendekatan penelitian dan pengembangan, pada dasarnya terdiri dari: (1) penelitian prasurvai, (2) pengembangan model, dan (3) validasi model. Selama berlangsungnya pengembangan model, telah dilakukan sejumlah modifikasi terhadap model teoritis, khususnya menyangkut penyesuaian terhadap latar sosial sekolah dan karakteristik peseta didik sekolah dasar, serta penyesuaian terhadap kebutuhan perbaikan kinerja guru.
Kata Kunci: Buku ajar, values clarivication tecknique, sekolah dasar
1
to be improved teacher’s performance and inovation of approachs and model of Pancasila and Civic Education teaching to be improved quality and products of Pancasila and Civic Education teaching, a specially to release Pancasila and Civic Education subject matters as a medium of training students as a civic-community.
ABSTRACT This study was conducted with a concern around the low of Pancasila and Civic Education teaching process and product at elementary school. The development of the elementary texbook and model Pancasila and Civic Education based on perspective in this study was meant as an anticipated of increasingly complex challenges and problems of Pancasila and Civic Education teaching at the elementary school, which was eventually expected to able to improve the student’s achievement and values klarification skills of the student’s. The purpose of the study was the success to produce develop of texbook and model of elementary Pancasila and Civic Education based on perspective VCT and teacher guiding book about how to implementation elementary social studies model based on perspective VCT. The attainment of the target was made through research and development (R&D) approach. The steps in this approach were: (1) presurvey research, (2) development of a model, and (3) validation of the model. During the development of the model, some modification were made to the theoretical model, particularly concerning adaptation to the social background of the school and students characteristics and adaptation to the need to improve the teachers’ performance. The results of the study shows that elementary Pancasila and Civic Education teaching still lower and so far from acomodation of issues and actual problems of values in the real life, lowered of teacher’s performance, the stressed of teaching is aplication of conceps, and interaction of teaching a tend of mono comunication. In the light of the findings it is recommended to various concerned parties who are concern with Pancasila and Civic Education teaching at elementary school, need a sets of programatics action
Key words: texbook, values crarification tecknique, elementary school.
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran PPKn sebagai salah satu program pendidikan persekolahan mempunyai misi yang sangat esensial dan strategis,
yaitu
membentuk,
mengembangkan, dan melatih peserta didik menjadi warga masyarakat, bangsa, dan negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman,
nilai,
etika-moral,
dan
keterampilan yang komprehensif sehingga mampu melakoni kehidupan masyarakat modern dan tataran kehidupan masyarakat global dalam bingkai nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang luhur. Hampir semua aspek kehidupan manusia dewasa ini dilingkupi oleh masalah-masalah sosial dan implikasi-implikasi dari pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam perlindungan terhadap hak azasi manusia. Pembelajaran wahana
pengembangan
PPKn
sebagai
dan
pelatihan
peserta didik mempunyai peran yang 2
sangat penting dalam meningkatkan dan
mampu mengambil keputusan yang tepat
melatih ketertanggapan sosial peserta didik
dan sesuai dengan tatanan nilai dan
(manusia),
terjaminnya
tuntutan situasi sosial di masyarakat,
keserasian dan keseimbangan hidup yang
mampu berperilaku dan bersikap sesuai
optimal dalam kehidupan berbangsa dan
dengan tatanan dan etika-moral budaya
bernegara.
maka
bangsa, mampu melakukan filterisasi diri
kemampuan dan keterampilan klarifikasi
terhadap pengaruh nilai-budaya asing dan
nilai
dampak
sehingga
Oleh
bagi
sebab
semua
itu,
warga
masyarakat
negatifnya,
dan
mampu
merupakan suatu keharusan yang tidak
mengembangkan diri dan karirnya, serta
bisa ditawar lagi. Beranjak dari analisis
melakoni kehidupan masyarakat global
konseptual dan empiris di atas, maka
yang serba dinamis. Beranjak dari analisis
pembelajaran PPKn di sekolah harus
permasalahan pembelajaran PPKn di atas,
diarahkan
maka untuk meningkatkan penguasaan
pada
upaya
pencapaian
peningkatan kemampuan dan keterampilan
peserta
klarifikasi
didik,
generalisasi PPKn, serta meningkatkan
disamping tetap fokus pada pemahaman
kebermaknaan pembelajaran PPKn, maka
materi pembelajararn yang merupakan
penyajian
tuntutan
hendaknya
nilai
bagi
kurikulum
peserta
secara
nasional.
didik
terhadap
materi
konsep
PPKn
selalu
di
dikaitkan
dan
sekolah dan
Tujuan pembelajaran PPKn tidak semata-
disepadankan dengan isu-isu sosial dan
mata dimaksudkan untuk menyiapkan
konflik nilai yang ada dan berkembang di
peserta
melanjutkan
masyarakat. Salah satu pendekatan dalam
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi,
pembelajaran PPKn yang mungkin dapat
namun yang lebih penting adalah bahwa
memberikan solusi terhadap permasalahan
pembelajaran PPKn di sekolah harus
di atas adalah pendekatan VCT (values
diarahkan pada pembentukan dan pelatihan
clarification technique). Pendekatan VCT
peserta
dalam
didik
didik
untuk
memiliki
jiwa,
moral-etika,
dan
merupakan pendekatan sinergis aspek nilai
nasionalisme yang tinggi. Hal ini berarti,
sosial, budaya, personal, dan masyarakat
bahwa pembelajaran PPKn harus mampu
(citizenship
membentuk dan melatih keterampilan
instruksional (Kirshenbaum, 1995). Isu-isu
peserta didik untuk mampu memecahkan
sosial dan konflik nilai di masyarakat
masalah dalam kehidupan sehari-hari,
adalah merupakan karakteristik kunci dari
semangat,
untuk
nilai,
3
pembelajaran
education)
PPKn
dalam
adalah
format
pendekatan
VCT
1963).
aplikatif serta mengandung isu-isu sosial
Melalui pendekatan VCT, siswa belajar
serta konflik-konflik nilai yang ada di
PPKn dalam konteks pengalaman nyata,
masyarakat lokal, regional, dan nasional.
yang
keterampilan
Melalui buku ajar ini para siswa akan
berpikir, memecahkan masalah, apresiasi
belajar PPKn untuk kepentingan akademik
budaya,
dan
meliputi
aplikasi
aspirasi
pendidikan
(Kohlberg,
nilai-moral,
kewarganegaraan
dan
(Kosasih,
pelatihan-pelatihan
keterampilan
sosial (skills values clarification) untuk
2000). Pengetahuan yang dibangun melalui
memecahkan
pendekatan VCT akan ada pada diri
dalam
peserta didik sebagai cover (foto copy)
komprehensif. Dengan demikian, buku ajar
situasi kehidupan nyata masyarakat dimana
PPKn berwawasan VCT akan mampu
mereka hidup sehari-hari dengan bingkai
mengantarkan siswa memahami materi
nilai kebangsaannya.
pembelajaran
Dewasa ini, buku ajar PPKn SD
kehidupan
mengklarifikasi
yang beredar dan digunakan oleh kalangan
masalah
yang
sehari-hari
dan nilai
dihadapi secara
kemampuan secara
lebih
bermakna dan komprehensif.
peserta didik dan guru pada umumnya
Berdasarkan latar belakang di atas,
hanya menyajikan fakta-fakta dan konsep-
maka permasalaan pokok dari penelitian
konsep PPKn yang dangkal dan kurang
ini adalah: “bagaimanakah sosok buku ajar
melatih keterampilan klarifikasi siswa,
PPKn-SD yang berwawasan VCT dan
dengan dilengkapi soal-soal laitihan yang
model
dangkal pula di bagian akhir setiap pokok
berpendekatan
bahasannya. Mungkin dapat dikatakan,
meningkatkan pemahaman materi dan
belum
yang
kemampuan serta keterampilan klarifikasi
menyajikan dan mengangkat isu-isu sosial
nilai siswa sekolah dasar ?”. Sementara
dan konflik-konflik nilai kemasyarakatan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sebagai strategi penanaman konsep dan
mengembangkan buku ajar PPKn-SD yang
pemahaman siswa terhadap materi PPKn
berwawasan VCT dan model pembelajaran
itu sendiri.
PPKn yang berpendekatan VCT.
ada
buku
ajar
PPKn
Buku ajar berwawasan VCT yang dimaksudkan adalah buku ajar PPKn yang menyajikan
konsep-konsep
dan
generalisasi PPKn yang esensial dan 4
pembelajaran CVT
PPKn yang
yang mampu
siswa kelas 5 SD dan guru kelas 5 yang
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian
tersebar pada 4 sekolah dasar yang ada di
tindakan kelas yang akan dilakukan di
kota Singaraja. Data dalam penelitian ini
sekolah dasar yang ada di kota Singaraja.
dikumpulkan
Penentuan sampelnya dilakukan secara
beberapa alat pengumpul data, yaitu:
purposive, karena berdasarkan data Dinas
lembar observasi, pedomana wawancara,
Pendidikan Kabupaten Buleleng semua SD
dan tes hasil belajar siswa. Penelitian ini
di Kabupaten Buleleng bersifat setara,
rencananya akan dilakukan selama tiga
sehingga tidak ada kelas atau sekolah
tahun (3 tahap) dengan tahapan kegiatan
unggulan. Subjek dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
dengan
menggunakan
TAHUN I Analisis Kebutuhan, untuk merancang buku ajar dan model pembelajaran (Needs Assessment)
Bahan Dasar Buku Ajar dan Model Pembelajaran
TAHUN II TAHUN III Rancangan Buku Ajar dan Model Pembel.
Analisis Konsep, Generalisasi, dan sumber belajar PPKnSD
Pengembangan dan Pengujian Buku Ajar dan Model Pembelajaran Monitoring Refleksi Evaluasi Buku Ajar dan Model Pembelajaran yang Komprehensif dan Aplikatif
Rekomendasi dan Desiminasi
5
C. HASIL PENELITIAN DAN
didiknya
PEMBAHASAN
perkembangan
1. Konsep dan Generalisasi PPKn yang
kongkrit”, sehingga mereka belum bisa
Strategis dan Aplikatif
diajak untuk berpikir analisis tingkat
Berdasarkan
hasil
interview
masih
tinggi.
berada
pada
psikologis
Dengan
tahap
“operasional
demikian,
terhadap responden guru yang berjumlah 8
pemahaman
orang dan interview serta diskusi dengan
generalisasi PPKn yang strategis dan
lima orang guru senior (guru inti), dapat
aplikatif, peserta didik dapat menerapkan
diidentifikasi dan diklarifikasi beberapa
konsep-generalisasi
konsep dan generalisasi strategis dan
memecahkan
aplikatif dalam pembelajaran PPKn pada
sosial-budaya yang ada di lingkungan
jenjang sekolah dasar. Di samping itu,
tempat tinggalnya. Di sisi lain, melalui
melalui interview yang dilakukan, baik
pemahaman terhadap konsep-generalisasi
terhadap responden guru maupun siswa,
strategis dan aplikatif tersebut, secara
dapat
signifikan
diidentifikasi
dan
diklarifikasi
terhadap
melalui
konsep
dan
tersebut
berbagai
untuk
permasalahan
berpengaruh
terhadap
beberapa sumber belajar PPKn, baik yang
pemahaman peserta didik terhadap materi
ada di dalam lingkungan sekolah maupun
yang dibelajarkan. Tingkat pemahaman
di luar lingkungan sekolah (masyarakat).
peserta
Identifikasi dan klarifikasi konsep-
didik
dibelajarkan
terhadap berkaitan
secara
yang kausal
generalisasi PPKn yang strategis dan
dengan
aplikatif ini, pada dasarnya dimaksudkan
keterampilan klarifikasi nilai mereka.
sebagai bahan untuk pengembangan buku
tingkat
materi
kemampuan
dan
Adapun konsep-generalisasi PPKn
ajar yang berwawasan VCT dan model
yang
pembelajaran yang berpendekatan VCT,
misalnya:
menuju tercapainya peserta didik yang
patriotisme, (3) politik bebas aktif, (4)
memiliki kemampuan dan keterampilan
keamanan regional, (5) ASEAN, (6)
klarifikasi nilai yang memadai. Konsep
kerjasama
antar
dan generalisasi strategis dan aplikatif
berdaulat,
(8)
dalam pembelajaran PPKn merupakan
berbentuk republik, (9) pemerintahan yang
sesuatu yang bersifat esensial, mengingat
berbentuk kerajaan, (10), perdana mentri,
pembelajaran
(11) wilayah laut eksklusif, (12) wilayah
PPKn,
khususnya
pada
jenjang sekolah dasar, dimana peserta
suatu 6
strategis
dan
(1)
negara,
aplikatif
tersebut
nasionalisme,
bangsa,
(2)
(7)
negara
pemerintahan
yang
(13)
batas-batas
suatu
negara, (14) Indonesia adalah negara yang berbentuk
kesatuan
dengan
Dalam konteks penelitian ini, isu-
sistim
konflik
nilai
yang
dimaksud
adalah
pemerintahan presidensial, (15) bangsa
masalah-masalah sosial kemasyarakatan
Asean adalah bangsa yang dulunya adalah
yang ada kaitannya dengan nilai-nilai atau
satu nenek moyang, (16) sebagai bangsa
keyakinan
yang berdaulat, Indonesia harus mampu
kelompok atau masyarakat, baik yang
bergaul dan bekerjasama dengan setiap
bersifat lokal, regional, dan nasional. Atau
bangsa di muka bumi, (17) kerjasama
juga bisa berupa aplikasi dari konsep-
bilateral-multilateral,
generalisasi PPKn dalam kaitannya dengan
wilayah
laut
secara
(18)
pengelolaan
bersama,
yang
dianut
oleh
suatu
(19)
upaya pemecahan masalah-masalah sosial
kebudayaan suatu negara, (20) sejarah
dan budaya yang dialami oleh masyarakat.
suatu negara, dan (21) bangsa serumpun.
Berdasarkan
Secara lengkap uraian konsep-generalisasi
rencana pembelajaran yang dibuat oleh
PPKn yang strategis dan aplikatif yang
guru, (8 RP) tampak bahwa mulai dari
berhasil diidentifikasi dan di klarifikasi
aspek
berdasarkan analisis kebutuhan belajar
pembelajaran, dapat disimpulkan guru
peserta didik dalam pembelajaran PPKn,
sangat
nantinya akan dilampirkan pada laporan
mengakomodir isu-isu atau konflik nilai
akhir penelitian.
aktual
hasil
tujuan,
sedikit
di
analisis
materi,
dan
bahkan
masyarakat
terhadap
evaluasi
hampir
dalam
tidak
rencana
pembelajarannya. Artinya bahwa dalam 2. Akomodasi Isu-Konflik Nilai Aktual
menyusun RP, guru mengabaikan isu-isu
dalam Pembelajaran PPKn
sosial dan budaya serta konflik nilai aktual
Berdasarkan hasil observasi dan
yang ada dan berkembang di lingkungan
analisis terhadap rencana pembelajaran
tempat
(RP) yang dibuat oleh guru dan kinerja
formulasi tujuan pembelajaran khusus
guru
yang dibuat oleh guru tampak bahwa
PPKn,
dalam serta
wawancara
melakukan ditunjang dengan
8
pembelajaran
tinggal
siswa.
Dilihat
dari
oleh
hasil
penekanan dari TPK yang dibuat oleh guru
orang
guru
lebih
mengarah
kepada
penguasaan
responden dan siswa, dapat diidentifikasi
konsep-konsep PPKn sebagaimana yang
dan diklarifikasi beberapa isu-konflik nilai
telah ada dalam buku paket. Sementara
yang berkaitan dengan pembelajaran PPKn
yang mengacu pada pencapaian atau
pada jenjang sekolah dasar.
perolehan 7
pengalaman
belajar
peserta
didik hanya sedikit, apalagi yang mengarah
3. Performansi Rencana Pembelajaran
kepada
dan Guru dalam Pembelajaran PPKn
pencapaian
kemampuan
dan
keterampilan klarifikasi nilai peserta didik
Berdasarkan hasil observasi dan
hampir tidak ada. Realitas ini berimplikasi
pengkajian terhadap rencana pembelajaran
terhadap
yang
yang dibuat oleh guru, tampak bahwa
dikembangkan oleh guru di dalam kelas.
pembelajaran PPKn yang dirancang oleh
Implikasi logis dari kondisi ini adalah
guru masih bertumpu pada kaidah-kaidah
gersangnya pembelajaran yang dilakukan
atau
oleh guru dari pesan nilai-moral yang
konvensional. Indikasi dari hal tersebut
semestinya dipahami oleh peserta didik
dapat dilihat dari komponen-komponen
dalam pembelajaran PPKn.
rencana pembelajaran yang dikembangkan
sajian
Dilihat
dari
pembelajaran
deskripsi
prinsip-prinsip
pembelajaran
materi
oleh guru. Rencana pembelajaran sebagai
pembelajaran, tampak bahwa guru terpola
sebuah komponen esensial dalam kegiatan
untuk memindahkan topik atau tema
pembelajaran harus mampu mencerminkan
pembelajaran yang sudah ada dalam buku
realitas
paket ke dalam RP. Artinya, deskripsi
dikembangkan
materi yang dibuat oleh guru dalam RP
berlangsungnya pembelajaran. Untuk itu,
hampir sama dengan deskripsi materi yang
rencana
ada dalam buku paket, tanpa ada upaya
dirancang dengan baik, dengan melihat dan
pengembangan yang mengarah kepada
mempertimbangkan
terakomodasinya isu-isu atau konflik nilai
kepentingan
aktual yang ada di masyarakat. Demikian
Berkaitan dengan pengembangan buku ajar
juga dilihat dari model dan bentuk evaluasi
dan model pembelajaran yang berwawasan
pembelajaran yang dirancang oleh guru,
VCT, tampaknya rancangan pembelajaran
sebagian besar hanya mengacu pada upaya
yang selama ini dikembangkan oleh guru
pengukuran kemampuan peserta didik
masih perlu ditingkatkan, baik mengenai
dalam menguasai konsep-konsep PPKn
komponen-komponennya maupun upaya
yang telah ada dalam buku paket. Dengan
pelibatan
demikian, dapat disimpulkan bahwa dilihat
berlangsungnya
dari rancangan RP guru, sangat sedikit
konteks ini, tampaknya guru cenderung
mengakomodir isu-isu dan konflik nilai
mengabaikan masyarakat, khususnya isu
aktual yang ada di masyarakat.
dan konflik nilai aktual di masyarakat 8
riil
yang
nantinya
oleh
guru
pembelajaran
belajar
peserta
akan selama
hendaknya
kemampuan peserta
didik
pembelajaran.
dan didik.
selama Dalam
dalam
mengembangkan
materi
4. Rancangan Buku Ajar PPKn-SD yang
pembelajarannya. Rancangan RP guru
Berwawasan VCT
lebih mengarah pada upaya pencapaian
Penyusunan rancangan buku ajar
pemahaman konsep-konsep PPKn oleh
PPKn-SD yang berwawasan VCT sebagai
peserta didik.
produk akhir dari penelitian tahap I ini
Berdasarkan hasil observasi dan
dirancang
berdasarkan
hasil
analisis
jawaban guru terhadap angket yang telah
kebutuhan belajar peserta didik dalam
diberikan,
kegiatan
pembelajaran PPKn, dan ditunjang oleh
pembelajaran yang dikembangkan oleh
hasil analisis terhadap buku ajar PPKn-SD
guru
nuansa
(buku paket) yang saat ini digunakan oleh
ekspositoris dan metodologis. Artinya,
peserta didik dalam pemeblajaran PPKn.
kinerja yang ditampilkan oleh guru selama
Berdasarkan
berlangsungnya pembelajaran lebih banyak
rancangan buku ajar ini, ada delapan aspek
memposisikan
otoritas
utama yang merupakan kebutuhan dasar
tunggal pembelajaran. Di samping itu,
dalam merancang buku ajar PPKn-SD
selama berlangsungnya pembelajaran, guru
yang berwawasan VCT, yaitu:
tampak
masih
bahwa
kental
guru
dengan
sebagai
rasional
tersebut,
dalam
cenderung terpaku pada urutan materi yang
1.
Topik Materi
ada di buku paket, dengan tanpa mencoba
2.
Kompetensi Dasar
mengembangkan ataupun mengaitkannya
3.
Kriteria Hasil Belajar
dengan isu atau konflik nilai aktual yang
4.
Konsep dan generalisasi PPKn
ada di masyarakat. Pelibatan peserta didik selama
berlangsungnya
yang strategis dan aplikatif
pembelajaran
5.
Isu-isu dan konflik nilai aktual
sangat minim. Hal ini semakin diperkuat
yang terdapat di masyarakat lokal,
dengan
regional, dan nasional.
jarangnya
guru
memberikan
layanan belajar baik yang bersifat klasikal
6.
Sumber-sumber belaja PPKn yang
maupun individual, termasuk memberikan
terdapat di lingkungan sekolah dan
reinforcement
di
terhadap
kinerja
yang
ditampilkan oleh peserta didik.
luar
lingkungan
sekolah
(masyarakat), dan 7.
Keterampilan-keterampilan
sosial
dasar yang harus dipahami oleh peserta didik pada jenjang sekolah dasar. 9
8.
Klarifikasi dan posisi nilai
6.
Ke delapan aspek utama tersebut merupakan
dimensi
mendasar
Isu-isu dan konflik nilai aktual yang ada di masyarakat
yang
7.
dijadikan sebagai dasar penyusunan buku
Konsep dan generalisasi dari topik materi
ajar PPKn-SD yang berwawasan VCT
8.
Deskripsi materi pembelajaran
dalam penelitian ini. Di samping itu,
9.
Pembahasan terhadap isu-isu dan
dimensi-dimensi lainnya yang merupakan
konflik nilai aktual di masyarakat
temuan dari penelitian ini juga dijadikan
10. Rangkuman
sebagai dasar orientasi dalam penyusunan
konsep
dan
generalisasi dari topik materi
buku ajar PPKn-SD berwawasan VCT ini.
11. Rangkuman bab
Buku ajar yang disusun dalam penelitian
12. Pendalaman atau latihan (formulasi
ini (sebagai produk tahun III) adalah buku
dari
pertanyaan/tugas
ajar PPKn untuk sisiswa kelas 5, yang
diarahkan
terdiri dari 2 semester. Penulisan dari buku
peserta didik yang berkemampuan
ajar PPKn-SD berwawasan VCT tersebut
dan terampil melakukan klarifikasi
akan dilakukan pada penelitian tahap III,
nilai).
pada
lebih
pembentukan
yang penulisannya akan didasarkan pada
5. Rancangan Model Pembelajaran
rancangan buku ajar yang telah disusun
PPKn yang Berpendekatan VCT
pada akhir dari penelitian tahap I dan II ini. Buku ajar yang akan disusun terdiri dari
Buku ajar PPKn yang berwawasan
dua bagian, yaitu: (1) semester ganjil dan
VCT
(2) semester genap. Sajian buku ajar pada
didukung dengan model pembelajaran
setiap
menjadi
yang berpendekatan VCT. Dalam konteks
beberapa bab dan sub bab. Adapun
ini, model pembelajaran berpendekatan
sistimatika dari rancangan buku ajar untuk
sosial-budaya yang akan dikembangkan
masing-masing bab-nya dapat diuraikan
juga
sebagai berikut:
penelitian,
semesternya
terbagi
dalam
implementasinya
disesuaikan
dengan
khususnya
akan
temuan
menyangkut
1.
Judul bab
kebutuhan belajar peserta didik dan latar
2.
Kompetensi Dasar
sosial-budaya dari peserta didik. Dalam
3.
Kompetensi Instrumentalia
model ini, kapasitas dan posisi guru lebih
4.
Topik materi
mendekati sebagai: (1) fasilitator dan
5.
Kriteria hasil belajar
mediator yang kreatif, (2) motivator 10
pembelajaran yang tangguh, (3) pemandu pembelajaran yang humanis, dan (4) sebagai asisten penyelidikan dan aksi. Adapun
rancangan
dari
model
pembelajaran yang berpendekatan VCT yang dikembangka dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Target Nilai Invitasi
KlasifikasiKlarifikasi
Analogi
Konklusi
Follow Up
D. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
generalisasi PPKn yang perlu disajikan dan
Berdasarkan permasalahan pokok
terakumulasi dalam buku ajar PPKn-SD
penelitian dan hasil serta pembahasan
yang berwawasan VCT adalah konsep-
terhadap
penelitian
generalisasi PPKn yang esensial dan
sebagaimana yang telah diuraikan di atas,
aplikatif. Melalui penguasaan terhadap
maka
simpulan
konsep-generalisasi PPKn yang esensial
penelitian sebagai berikut: (1) konsep-
dan aplikatif tersebut, peserta didik dapat
keseluruhan
dapat
hasil
diformulasikan
11
memahami
PPKn
pada jenjang sekolah dasar. Sedangkan
mendorong
struktur dari buku ajar tersebut terdiri dari:
peningkatan pemahaman peserta didik
(1) judul bab, (2) tujuan pembelajaran
terhadap materi yang dibelajarkan dan
umum (TPU), (3) tujuan pembelajaran
keterampilan mereka dalam melakukan
khusus (TPK), (4) topik materi, (5) isu-isu
klarifikasi nilai, (2) untuk memantapkan
dan konflik nilai aktual yang ada di
penguasaan
PPKn
masyarakat, (6) konsep dan generalisasi
yang esensial dan aplikatif, maka perlu
dari topik materi, (7) deskripsi materi
dikemas dengan isu-isu dan konflik-
pembelajaran, (8) pembahasan terhadap
konflik nilai aktual yang ada di masyarakat
isu-isu
lokal,
seta
masyarakat, (9) rangkuman konsep dan
sumber-
generalisasi dari topik materi, (10) kembali
sumber belajar yang ada di lingkungan
ke topik materi sampai rangkuman (sesuai
sekolah dan di luar lingkungan sekolah
dengan
(masyarakat),
rangkuman bab, dan (12) pendalaman atau
lainnya,
konsep-generalisasi sehingga
konsep-generalisasi
regional,
ditunjang
akan
oleh
dan
nasional,
pemanfaatan
untuk
memberikan
keleluasaan yang optimal kepada peserta
yang
dibutuhkan
konflik
jumlah
dalam
penelitian
di
diformulasikan
bentuk rancangan buku ajar PPKn-SD
berikut :
yang
1. Untuk
VCT
yang
topik
aktual
materi),
di
(11)
Berdasarkan hasil dan simpulan
pembelajaran PPKn, dan (3) adapun
berwawasan
nilai
latihan.
didik dalam mengakses dan mengolah informasi
dan
akan
atas,
maka
rekomendasi
meningkatkan
sebagai
pemahaman
dikembangkan dalam penelitian ini akan
peserta
memuat beberapa aspek menasar yang
generalisasi PPKn yang esensial dan
terdiri dari: (1) konsep dan generalisasi
aplikatif,
PPKn yang strategis dan aplikatif, (2) isu-
meningkatkan
isu dan konflik nilai aktual yang terdapat
keterampilan klarifikasi nilai peserta
di
dan
didik melalui peluasan susmber belajar
nasional, (3) sumber-sumber belaja PPKn
dan akomodasi isu-isu dan konflik nilai
yang terdapat di lingkungan sekolah dan di
aktual di masyarakat lokal, regional,
luar lingkungan sekolah (masyaakat), dan
dan nasional, maka penyusunan buku
(4) keterampilan-keterampilan sosial dasar
ajar berwawasan VCT ini merupakan
yang harus dipahami oleh peserta didik
langkah yang sangat enovatif-strategis
masyarakat
lokal,
regional,
12
didik
dapat
serta
terhadap
dalam kemampuan
konsep-
rangka dan
bagi
pemberdayaan
PPKn
sebagai
pendidikan
pembelajaran
media
dan
Strategy. Journal of Science Education. Vol 99. No. IV (October 1999): 45.
strategis
pelatihan
warga Colomb, Robert J. and Nancy N. Stahl. 1998. Elementary Student can Learn to Cooperate and Cooperate of Learning. : Journal of Education (NCSS). Vol. 5 No. 4. (September 1998): 8-11.
[email protected]
negara. 2. Perlunya
dirancang
pembelajaarn
model
PPKn
berpendekatan meningkatkan
VCT
yang
dalam
upaya
kemampuan
dan
Dunkin, Michael J. and Bruce J. Biddle. 1974. The Study of Teaching. USA: Holy, Rinehart and Winston, Inc.
keterampilan klarifikasi nilai peserta didik, dan sekaligus dapat menjadi pendukung implementasi buku ajar PPKn yang berwawasan VCT. Aplikasi dari
model
dihasilkan hendaknya
pembelajaran
dalam
yang
penelitian
dirancang
Gredler, Margaret E. 1999. Learning and Instruction: Theory into Practice. Journal of Education. Vol. 9 (July 1999)17-19. http://olam.asu.edu/epaa
ini.
dengan
Hasan, Hamid S. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial (Buku I & II). Bandung: FPPKn
mempertimbangkan latar sosial dan psikologis mengandung
peserta
didik,
tahapan-tahapan
serta yang
Joyce, Bruce and Marsha Weil. 1986. Models of Teaching.( Third Edition). Englewood Cliffs. N.J.: Prentice-Hall, Inc.
mampu memfasilitasi peserta didik untuk terlibat secara dini dan optimal selama berlangsungnya pembelajaran,
Kirschenbaum (1990). Enhance Values Clarification Technique Models. New York: Reinehart, Publisers.
sehingga nantinya dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan serta keterampilan klarifikasi nilai peserta
Kagan, R.H and James Bubba. (1999). Learning Revolution: New Paradigm in Teaching Secondary Students. Jornal of Education. No.101. Vol. 10 January 2000. http://kagan.olam.asu.edu/epaa
didik.
DAFTAR PUSTAKA Andi H. Nasution. 1991. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Struktur Pendidikan Dasar Lanjutan. Surabaya: Gema Kliping Service.
Lasmawan, Wayan. 2000. Pengembangan Model Pembelajaran PPKn pada Jenjang Sekolah Dasar Melalui Aplikasi Model Values Pushing Problems. Penelitian Dosen Muda Tahun 1999. Dirjen Dikti RI.
Ault, Charles R. 1999. Teacher’s Reaction to a Change Teaching-Learning 13
Lasmawan, Wayan (1999). Bunga Rampai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPKn). Bandung: PPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Martha E. Ruddel. D. Rosalind Hammond, and Ted W. Preeman. 1998. Theory and Research in Social Education (Vol. 4).
[email protected] Montgomery, R. 2000. “Revolution of Learning”: How We Enhance Students Achievement. Journal of Scientific Education. Vol. 19 (February 2000): 45-51. . http://kagan.olam.asu.edu/epaa Novac, Joseph D. and Gowin, D. Bob. 1985. Learning How to Learn. London: Cambridge University Press.
14