BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari kegiatan pelaksanaan kegiatan PKPP dengan masa kontak kerja 8 bulan dapat disimpulkan bahwa: 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran. Pelaksanaan kegiatan PKPP dilaksanakan 3 tahap sesuai dengan anggaran yang diturunkan yaitu a. Tahap I (30%) dilaksanakan untuk kegiatan lapangan dalam rangka :
melakukan
pengamatan
penelitian terhadap
tahap potensi
pertama
berupa
survei
dan
lokal
dan
arkeologi, budaya
spesifikasi geografis yang menghasilkan : lebih kurang 19 situs tinggalan arkeologi serta beberapa budaya lokal yang masih dipertahankan hingga kini yang hasilnya disusun dalam bentuk laporan kemajuan b. Tahap 2 (50%) dilaksanakan dalam kegiatan lapangan dalam rangka : melakukan penelitian tahap kedua yang menghasilkan 25 situs arkeologi, pesona alam, budaya-budaya lokal yang banyak tersebar di Kabupaten Buleleng serta membuat kerangka film dokumentasi dan CD interaktif c. Tahap 3 (20%) dilaksanakan untuk melaksanakan konsinyering, pembuatan laporan (draft) , laporan hasil penelitian dan laporan akhir
pelaksanaan kegiatan PKPP 2012 serta pembuatan film
dokumentasi dan CD Interaktif
2. Metode Pencapaian Target Kinerja Untuk mencapai target kinerja kegiatan PKPP dilakukan beberapa cara pencapaian yaitu: a. Survei
lapangan
(pendataan,
perekaman
data
deskriptif,
dokumentasi foto, dokumentasi audio visual serta plotting astronomis) b. Wawancara
tehadap tokoh-tokoh masyarakat (pemerintahan,
tokoh agama, pengrajin, pelaku seni) 275
Dari hasil yang telah dicapai dalam pencapaian target kinerja dapat juga disimpulkan bahwa: 1. Kabupaten Buleleng memiliki potensi sumberdaya alam, budaya dan sejarah yang tinggi, potensi tersebut dapat menjadi identitas daerah untuk menunjang pariwisata berkelanjutan 2. Beberapa aspek dapat dilihat untuk kemajuan dan perekonomian pariwisata ini salah satunya adalah menghimpun seluruh potensi masa lampau/menelusuri sejarah masa lampau, budaya lokal dan spesifikasi geografis di Kawasan Pantai Utara Bali, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali melalui strategi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Dari survei
yang dilakukan terhadap Potensi Sumberdaya
Arkeologi dan Budaya lokal serta spesifik geografi di kawasan Pantai Utara Bali khususnya di wilayah Kabupaten Buleleng, maka telah didapatkan ; A. 45 situs arkeologi yang meliputi: 1.
14 situs Prasejarah yang tinggalannya berupa sarkofagus, lesung batu, lesung kayu.
2.
17 situs masa Klasik Hindu Buddha yang meliputi, pura, candi dan vihara.
3.
14 situs masa Islam - Kolonial yang terdiri dari Perkampungan muslim, masjid, makam, Al Qur’an kuno, bangunan kolonial (Kantor bupati, pelabuhan, jembatan, sekolah, dan rumah bekas guru Mulo);
B. Budaya lokal dalam bentuk : 1.
Bangunan, yang meliputi, monumen, patung, pura, puri, tugu, vihara.
2.
Kerajinan tradisional yang meliputi kerajinan emas, perak, gong, gamelan, tenun, kerajinan kayu seseh, tudung saji, inka, anyaman, kerajinan inovatif, dan angklung.
3.
Seni yang meliputi, seni tari, seni lukis, seni ukir dan pahat serta seni musik.
C. Spesifikasi geografis meliputi: 1.
Pesona alam berupa teras-teras sawah, air terjun, air panas, sumber mata air (kolam renang), danau, bendungan, pantai dan atraksi lumba-lumba serta kera-kera yang lucu.
276
2.
Budidaya tanaman seperti, cengkeh, coklat, kopi, sawah, bunga, anggur dan budidaya penangkaran mutiara.
4. Pemanfaatan potensi sumber daya arkeologi sangat diperlukan sebagai objek wisata budaya yang tidak lepas dari kepentingan ekonomi. Pengelolaan sumber daya diharapkan ikut mmberikan konstribusi dalam pembangunan ekonomi 5. Pada
akhirnya
kita
sangat
bersyukur
dengan
semakin
meningkatnya arus wisatawan yang datang ke Bali, khususnya ke Kabupaten Buleleng akan berdampak pada sektor kerajinan (tenun, anyaman, ukir, pahat, pande besi dll), dimana para seniman dapat mengembangkan
kreasinya,
sehingga
dengan
meningkatnya
permintaan konsumen maka kerajinan dapat dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian. Agar informasi potensi sumber daya arkeologi,
budaya lokal serta
potensi spesifikasi geografis kawasan pantai utara Bali khususnya Kabupaten Buleleng ini dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat pada umumnya, maka strategi untuk penyebarluasan hasil penelitian ini akan dikemas dalam bentuk CD interaktif yang memuat semua data-data yang berkaitan dengan tinggalan arkeologi berupa diskripsi, keletakkan situs, foto, audio visual, yang merupakan salah satu strategi untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
3. Potensi Pengembangan ke depan. Pengembangan hasil penelitian ini berpotensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan mengenai sejarah manusia, baik mengenai penghunian, corak kehidupan serta teknologi yang dimiliki masyarakat Buleleng, khususnya manusia pendukung kebudayaan yan berada di Kawasan Pantai Utara Bali, khususnya Kabupaten Buleleng, disamping itu potensi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah dalam kebijakan pembuatan tata ruang wilayah dan tak kalah pentingnya yaitu sebagai bahan dan data promosi pariwisata, penambahan area/destinasi pariwisata di Kawasan Pantai Utara Bali, Kabupaaten Buleleng, Provisi Bali. 277
4. Sinergi Koordinasi Kelembagaan program Saling mengisi dan melengkapi program yang dicanangkan di kalangan instansi terkait terhadap hasil penelitian yang telah dicapai berupa potensi arkeologi, budaya-budaya lokal, serta spesifikasi geografis dalam bentuk pesona alam agar dapat dijadikan prioritas dalam mengambil kebijakan.
5. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Hasil litbangyasa agar dapat disebarluaskan pada instansi terkait seperti: - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berwenang dalam hal penentuan destinasi kepariwisataan. - Kementerian Kehutanan kaitannya dengan Ekowisata. - Kementerian Pertanian kaitannya dengan agrowisata. - Mendiknas dalam kaitannya dengan ilmu pengatahuan dalam hal Sejarah Nasional. - Menperindag kaitannya dengan industri kecil/rakyat yang banyak terdapat dikalangan masyarakat Buleleng. - Menkokesra kaitannya dengan kesejahtraan rakyat. - Bappeda daerah Tk I Provinsi Bali, Bappeda TK II Kabupaten Buleleng dan lain-lain) yang berwenang dengan penentuan/perencanaan tata ruang wilayah (RTRW). - BP3 Bali dalam hal pemeliharaan situs-situs peninggalan sejarah/situssitus arkeologi dan budaya sebagai warisan budaya masa lampau - serta masyarakat luas (LSM, biro perjalanan wisata, pemandu wisata, penginapan, tokoh-tokoh masyarakat)
B. Saran/Rekomendasi 1. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan Hasil penelitian/kegiatan PKPP ini disarankan menjadi prioritas kebijakan pemerintah sebagai masukan, landasan, arah, bahan pertimbangan dan pendekatan bagi upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Pantai Utara Bali umumnya dan khususnya Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang merupakan salah satu strategi untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesiabangsa Indonesia
278
umumnya dan kabupaten Buleleng khususnya dalam hal pendidikan (ilmu pengetahuan), Politik (kebijakan pembuatan rencana tata ruang wilayah/RTRW), dan Ekonomis (promosi wisata, destinasi pariwisata) a. Potensi Sumberdaya Arkelogi, budaya lokal yang terdapat di Kawasan Pantai Utara Bali Kabupaten Buleleng ini sangat beragam dan mempunyai keunikan masing-masing. Oleh karena itu khususnya pada pihak-pihak yang terkait (BP3, Pemerintah dan pengelola) dan masyarakat lokal pada umumnya diharapkan dapat selalu menjaga, memelihara dan mempertahankannya sebagai identitas daerah.
2. Keberlanjutan Dukungan Program Ristek Secara
umum:
Dapat
dijadikan
pemerataan
pendapatan
dikalangan
masyarakat yang akan membantu menambah pemasukan dari segi fiansial. Secara khusus: sebagai masukkan dalam percepatan dan perluasan pembangunan berdimensi kewilayahan yan mana Kabupaten Buleleng merupaka bagian dari Kawasan Bali-Nusa Tenggara yang dalam masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi (MP3EI) 2011-2025 yang akan menjadi Pintu Gerbang Pariwisata Nasional da Pendukung Pangan Nasional
279