Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Dari Bimtek Siadpa Plus PA Se-Kaltim di Nunukan (Bagian Kedua) Senin, 22 Oktober 2012
Dari Bimtek Siadpa Plus PA Se-Kaltim di Nunukan (Bagian Kedua) Ketika Dapur Siadpa PA Dibedah, ‘Ditelanjangi’ dan ‘Dipermalukan’ Timnas
Nunukan | www.pa-nunukan.go.id
Memasuki sesi kedua (11/10), sesi yang ditunggu-tunggu para peserta, terutama para Admin Siadpa Plus, Bang Dika dari Timnas Siadpa Plus, yang juga turut membidani kelahiran bayi Siadpa Plus 2011 bersama-sama Bang Irwan, dan infoperkara.badilag.net, memandu para peserta untuk mendalami fitur-fitur dan menu-menu Siadpa Plus seperti menu Penerimaan, menu Persiapan Persidangan, menu Persidangan, menu Penyelesaian Perkara, dan menu Lain-lain.
Nara Sumber menuntun Peserta Mulai dari Pendaftaran Sampai Putusan
Juga tidak ketinggalan dibedah aplikasi Siadpa Register, Siadpa LIPA, Siadpa KIPA, Akta Cerai, Siadpa Tools, DocSetup, Doc-Replace, Database Tools, dan Setting. Karena keterbatasan waktu aplikasi-aplikasi ini baru dibedah kulit luarnya saja. Ini memang bukan domain-nya KPA, tapi masuk domain-nya Pansek (kepaniteraan) dibantu Admin Siadpa Plus.
Saat pemandu dari Timnas Siadpa Plus, Jakarta, yang jam terbangnya sudah tidak diragukan lagi ini, melakukan simulasi dengan mulai masuk ke aplikasi Pengawasan dan Pembinaan Siadpa Plus yang terhitung masih ‘baru,’ slow but sure, pelan tapi pasti, para peserta mulai merasakan greget dan magnet dari atmosfir Bimtek ini.
Bang Dika Tengah Menunjukan Sampel Dapur Siadpa Plus PA Jakarta Barat
Dengan mengambil sampel PA Jakarta Barat di mana Bang Dika sehari-hari bertugas, selanjutnya masuk ke menu supervisor di mana menu validasi perkara versi desktop berada, para peserta diperlihatkan 25 item permasalahan dari suatu perkara mulai dari pendaftaran sampai perkara putus, yang ditandai dengan warna merah.
Pansek PA Nunukan dan Admin PA Balikpapan Sibuk dengan Laptopnya
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 3 February, 2017, 19:49
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Dari aplikasi ini dapat diketahui perkara tanpa transaksi keuangan; perkara tidak ada tanggal pendaftaran, PMH dan PHS; perkara belum putus tapi sudah minutasi; perkara belum putus tapi sudah ada pengembalian sisa panjar, dan sebagainya. Aplikasi ini tentu saja sangat berguna bagi KPA/WKPA atau Hawasbid untuk mengontrol jalannya validasi data perkara sehingga didapatkan data yang akurat dan valid.
“Coba dari dulu-dulu kita tahu ada aplikasi pengawasan secanggih ini, tidak perlu kita dibuat susah-susah mengontrol jalannya validitas suatu perkara,” guman salah seorang KPA pada diri sendiri.
“Benar Pak, saya sendiri baru tahu sekarang kalau di Siadpa itu ada yang seperti ini,” ujar KPA yang lain menimpali sekaligus menunjukkan rasa kagetnya.
Memang sejatinyalah demikian. Siadpa Plus dan aplikasi-aplikasi turunannya sengaja dibuat, salah satunya adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian suatu perkara mulai dari pendaftaran sampai perkara diputus termasuk pelaporan dan validitas.
Dan kagetnya KPA itu ternyata tidak hanya sampai di situ saja. Karena, jujur harus diakui bahwa baru kali ini KPA, termasuk KPA Nunukan sendiri, dan boleh jadi juga Pansek-Pansek PA, mengetahui dan melihat langsung bagaimana isi dapur Siadpa-nya masing-masing dengan dipandu nara sumber.
Kalau Admin sih tidak usah ditanya karena haqqul yaqin mereka sudah lebih dahulu mengetahu, tetapi tidak atau enggan memberitahu dan melapor kepada KPA atau Pansek-nya kalau ada aplikasi validasi data dan pengawasan secanggih ini yang dapat mengontrol kesalahan perjalanan suatu perkara sekecil apa pun. Ini bisa dimaklumi, karena Admin ini pada umumnya adalah pegawai honor sehingga wajar mereka merasa ‘takut’ sama KPA atau Pansek-nya. Apatah lagi kalau KPA atau Pansek itu kurang ada perhatian atau minat sama sekali dengan Siadpa Plus. Pas! setali tiga uang bak gayung bersambut.
Admin PA Tarakan dan PA Tanjung Selor Didampingi KPA dan Pansek-nya
Karena keterbatasan waktu, sekali lagi simulasi pembahasan aplikasi pengawasan Siadpa Plus ini pun baru hanya dapat menyentuh kulit luarnya saja. Namun sekalipun hanya kulit luarnya saja yang dibedah, tetapi minat dan ketertarikan KPA untuk mengetahui lebih mendalam tentang aplikasi-aplikasi ini patut diacungi jempol. Karena, justeru dari kemauan dan ketertarikan inilah semuanya bermula dan menjadi modal utama untuk mencintai Siadpa Plus. Dan, kalau sudah cinta dengan Siadpa Plus, maka tingginya gunung, terjalnya jurang dan dalamnya lautan akan diterjang bagaikan dua sejoli yang lagi dimabuk cinta dan asmara.
Ketika pemandu materi Bang Dika dengan dibantu Bang Irwan melanjutkan simulasinya dengan mulai berpindah dan browsing ke menu Info Perkara Online yang beralamat di www.infoperkara.badilag.net., antusiasme dan keingintahuan para peserta lebih terasa, dan suasana ruangan mulai ‘panas,’ sekalipun berada dalam ruangan ber-AC.
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 3 February, 2017, 19:49
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Menu ini tampaknya adalah menu favoritnya KPA atau Pansek. Menu yang sudah sangat akrab dan familiar karena paling sering dikunjungi, setelah www.badilag.net. Paling tidak sebulan sekali KPA atau Pansek pasti mengunjunginya untuk mengetahui perkembangan laporan perkara di PA-nya. Apalagi ada surat dari Ditjen Badilag yang mewajibkan setiap PA untuk melaporkan perkaranya melalui portal Info Perkara Online ini yang sudah ter-connect dengan Siadpa Plus.
Siang itu koneksi internet di hotel sedang very good, lagi bagus-bagusnya, sehingga tanpa bantuan pemandu sekalipun, sebentar saja portal Info Perkara Online sudah connect dan online di laptop masing-masing peserta.
Setelah peserta mengklik alamat www.infoperkara.badilag.net., ada beberapa menu yang tampil di layar kanan laptot. Setelah klik sana-klik sini, dengan dipandu Bang Dika dan setelah diberi bocoran username dan password-nya, tampak menu Monitor & Validasi. Biasa saja. Tidak ada apa-apa. Dari menu ini pemandu mulai mengarahkan kursornya ke Monitor Upload LIPA, diikuti peserta, dan klik muncullah statistik laporan perkara. Masih biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa amat.
Lebih jauh pemandu dengan kepiawaiannya, diikuti peserta, turun ke bawah menuju dapurnya PTA Samarinda. Dan...geeeerrrr, gaduhlah ruangan dengan riuh-rendah suara dan seloroh para peserta melihat ada 3 PA yang dapat nilai merah dirapornya untuk semua ‘mata kuliah.’
Bagai Sang Motivator Bang Irwan Dibantu Bang Dika Menghipnotis Peserta Bimtek
“Malu rasanya, mau ditaroh di mana muka ini,” komentar salah seorang KPA yang dapat rapor merah. “Tapi, kan bukan PA-ku saja, ada juga PA lain yang semuanya merah,” ujar KPA ini melanjutkan katakatanya sambil tersenyum.
Selanjutnya pemandu lompat ke menu Laporan Perkara Lebih dari 6 Bulan. Di sini rapornya tidak diberi nilai merah, tapi hanya dengan prosentase. Di menu ini ternyata ada PA di Kaltim yang memecahkan rekor. Karena dari jumlah 1740 perkara, ada 1058 perkara yang melebihi 6 bulan belum juga diputus. Ini tidak wajar. Apa ini human error (kesalahan petugas/admin) atau soft-ware error (kesalahan program aplikasi). Perlu dicarikan jawabannya.
Dan akhirnya Bang Dika sampai pada klimaksnya mempertontonkan isi dapur Siadpa masing-masing PA. Dibantu Bang Irwan yang mengarahkan kursornya ke menu Grafik Kinerja Siadpa, dan klik sekali muncullah grafik kinerja Siadpa PA se-Indonesia berbentuk balok. Selanjutnya tanpa diminta pemandu meluncur menuju PTA Samarinda, maka muncullah grafik kinerja Siadpa masing-masing PA se-Kaltim.
Walaupun sudah sangat akrab dan familiar dengan www.infoperkara.badilag.net., namun hampir semua peserta, khususnya KPA/WKPA yang hadir, terperangah dan kaget bercampur malu karena telah dimasuki dan ‘ditelanjangi’ dapur Siadpa-nya masing-masing oleh pemandu. Satu per satu PA di Kaltim diperlihatkan http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 3 February, 2017, 19:49
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
‘cacat dan aib’ Siadpa-nya. Tak ada satu pun PA yang terlewat. Semuanya kebagian ‘malu.’
Malunya KPA/WKPA ini bisa dimaklumi. Karena baru sekarang mereka diberi bocoran username dan password oleh pemandu yang baik hati ini untuk dapat mengakses dan membuka menu Monitor & Validasi yang ada di portal Info Perkara Online. Selama ini mereka hanya dapat melihat dari kejauhan menu Login Admin yang ‘secret’ tanpa bisa mengakses dan memasukinya.
Sesi ini dapat dikatakan berhasil karena pemandu telah dapat membawa para peserta mengalami dan terlibat langsung dengan ‘permainan petak umpet’ (simulasi) yang didalangi Bang Dika dibantu Bang Irwan, dan disajikan di ‘layar tancap’ media elektronik bernama in-focus. Riuh-rendah suara para peserta Bimtek pun semakin tambah ramai mengisi sudut-sudut ruangan, dan saling ‘olok’ di antara mereka pun tak terelakkan.
Dengan Gayanya sendiri Bang Dika ‘Mempermalukan’ Dapur Siadpa PA
Tengah enjoy-enjoy-nya pemandu mempertontonkan dan ‘mempermalukan’ dapur Siadpa-nya suatu PA, sebagian peserta sudah ada yang tidak sabar dan browsing pindah ke dapur Siadpa PA lain, lalu meminta pemandu untuk ‘mempermalukannya’ juga di ‘layar tancap’ ruang pertemuan.
“Masak PA-ku saja yang bisa ‘dipermalukan’,” begitu mungkin yang terlintas di pikiran (maaf suuzhon dulu!). Dan pemandu yang piawai dan baik hati ini, Bang Irwan dan Bang Dika, mau saja menuruti keinginan sebagian peserta agar malunya suatu PA itu dapat ditanggung dan dipikul bersama-sama. Dan kalau sudah begini, melihat kesalahan-kesalahan yang ditampilkan oleh in-focus di ‘layar tancap,’ maka sekali lagi pecahlah tawa canda dan seloroh para peserta diikuti suara geeerrr menggemuruh menertawakan malu orang lain, dan terutama malu diri sendiri.
Sebenarnya bukan maksud pemandu ingin mempermalukan PA dengan ‘menelanjangi’ satu per satu PA yang ada di Kaltim melalui dapur Siadpa-nya. Tetapi justeru pemandu ingin menunjukkan kekurangtelitian pejabat dan terjadinya ‘kesalahan prosedur’ pada dapur Siadpa masing-masing PA sehingga ke depan diharapkan dapur Siadpa PA yang ‘malu-maluin’ tersebut dapat direnovasi dan dibenahi dengan di-drop dana yang cukup dan SDM yang handal.
Di akhir sesi, seperti kebiasaan-kebiasaan di bimtek Siadpa Plus sebelumnya, pemandu mengusulkan kepada para peserta yang sebentar lagi akan ‘diwisuda’ dan menjadi alumni Bimtek Siadpa Plus PA Se-Kaltim, untuk membentuk wadah komunikasi, konsultasi dan supporting unit para alumni melalui wadah jejaring sosial seperti facebook. Dan diharapkan kepada peserta, terutama Admin agar dapat menghidupkan dan menumbuhsuburkan laskar ini.
Semula ada sebagian peserta mengusulkan nama Laskar Siadpa Plus Mulawarman PTA Samarinda., sesuai dengan nama Raja Kutai Kertanegara yang terkenal itu. Di samping juga untuk mengenang jasa dan penggagas Kunjungan Muhibah dan Studi Banding Jilid Satu PA Se-Kaltim tahun 2010 lalu, Drs. Mulawarman, S.H., M.H., mantan KPA http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 3 February, 2017, 19:49
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
Tarakan yang sekarang menjadi Hakim PA Yogyakarta.
Namun akhirnya disepakati nama “Laskar Siadpa Plus INDOMAL PTA Samarinda,” karena bertepatan acara kegiatan Bimtek Siadpa Plus sekarang ini diadakan di Nunukan, Kaltim, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia (IndoMal).
Nara Sumber Tengah Menyimak Pertanyaan Peserta
Satu hari yang melelahkan, tapi juga satu hari yang menyenangkan. Dari pagi hingga sore, sang nakhoda Bang Irwan dan Bang Dika, dengan mengemudikan kapal bernama “Bimtek Siadpa Plus” membawa penumpangnya berkeliling mengarungi bahtera lautan Siadpa Plus yang sangat luas.
Pulau tujuan belum lagi tampak dan terlihat di pelupuk mata. Kapal belum lagi merapat dan sandar di dermaga tujuan. Tapi tali layar kapal sudah mulai dibuka dan diulurkan oleh ABK. Perlahan layar terkembang itu pun mulai menutup diri seiring perjalanan sang surya kembali ke tempat peraduannya.
“Mengapa waktu berlalu begitu cepat?” Kira-kira seperti itu mungkin yang ada di pikiran para penumpang yang sedang dimabuk lautan cinta Siadpa Plus.
Terlihat wajah-wajah tidak puas dari para penumpang kapal. Terlalu sedikit pemandangan laut Siadpa Plus yang dapat mereka nikmati. Terlalu sedikit kenangan Siadpa Plus yang dapat mereka ceritakan kepada keluarga di rumah.
Dan ternyata wajah tidak puas itu pun tak hanya singgah pada para penumpang. Sang nakhoda pun, tidak terkecuali, yang bertanggung jawab atas keselamatan kapal Siadpa Plus dan para penumpangnya, merasa perjalanan masih jauh dan bertekad akan melanjutkan perjalananannya di malam hari dengan ditemani sang bintang dan rembulan. Sekalipun sebenarnya sang nakhoda sudah yakin jika kapal ini tidak akan pernah tiba di dermaga tujuan. Karena esok hari, dengan berganti nakhoda yang baru, kapal Siadpa Plus ini akan kembali dan terus melanjutkan perjalanannya menggapai negeri impian (Habis – Renafasya)
http://www.pta-samarinda.net
Menggunakan Joomla!
Generated: 3 February, 2017, 19:49