BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Bolavoli a. Pengertian Bolavoli Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895, ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, AmerikaSerikat.Permainan bolavoli disamping dapat meningkatkan pengetahuan siswa juga dapat menambah keterampilan. Permainan bolavoli sendiri merupakan jenis permainan di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh garis-garis besar 5 cm, ditengah-tengahnya dipasang jaring yang lebarnya 900 cm, terbentang kuat dan mendaki sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie Robinson, 1993: 12). Bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa baik wanita maupun pria.Permainan bolavoli pada dasarnya berpegang pada dua prinsip ialah teknik dan psikis. Prinsip teknis dimaksudkan pemain mempasing bola dengan bagian badan pinggang keatas, hilir mudik diudara lewat diatas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari 6
kemenangan secara sportif. Prinsip psikis adalah bermain dengan senang dan kerjasama dengan baik (Suharno, 1981: 1-2). Menurut Suharno HP (1981: 1) permaianan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri dari
6 orang pemain dan di setiap lapangan
dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan. Bolavoli merupakan suatu permainan yang dimainkan dalam bentuk team workatau kerjasama tim dimana daerah masing-masing tim dibatasi oleh net, setiap tim berusaha untuk melewatkan bola secepat mungkin ke daerah lawan, dengan menggunakan teknik dan taktik yang sah dalam memainkan bolanya. Edi Sih Mitranto (2010: 110) menjelaskan permainan bolavoli adalah salah satu permainan memukulmukul bola diudara melewati jaring/net.Tujuan permainan bola voli adalah menjatuhkan bola ke daerah lawan sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola untuk mencariangka. Dari definisi ahli diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net, bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badanpinggang keatas dengan cara 7
passing melewati atas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari kemenangan secara sportif. 2.
Teknik Dasar Bolavoli Teknik dasar dalam permainan bolavoli yang harus dimiliki dan kuasai antara lain adalah passing bawah, passing atas, servis, smash, dan blok. a. Passing bawah Prinsip dasar bermain bolavoli yaitu upaya seorang pemain bolavoli untuk memainkan bola dengan tujan diumpan dengan teman seregunya atau dimainkan di lapangan permainan sendiri. Berkaitan dengan passing M Yunus (1992: 79) menyatakan, passing adalahmengoper bola pada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Berdasarkan batasan passing diatas dapat dirumuskan pengertian passing bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua tangan, yaitu perkenaan bola pada kedua lengan bawah yang bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri atau sebagai awal untuk melakukan serangan.
8
b. Passing atas Menurut M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono (1994: 54) menyatakan, passing atas adalah suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain bolavoli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. c. Servis Servis merupakan pukulan permulaan untuk memulai suatu permainan yang dilakukan dari daerah servis di belakang lapangan di bagian sebelah kanan, selebar 3 meter, dengan panjang ke belakang tidak terbatas, M. Yunus (1992: 137). Servis juga merupakan pukulan bola yang dilakukan dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) melampaui net ke daerah lawan, M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, (1994 : 114). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa servis merupakan tindakan memukul bola yang dilakukan dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) dengan syarat melampaui rintangan atau jaring net ke daerah lawan. d. Smash Smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan, M.Yunus (1992: 108). Menurut SB Pranatahadi (2007: 31) smash adalah tindakan memukul bola ke 9
lapangan lawan, sehingga bola bergerak melewati atas jaring dan mengakibatkan pihak lawan sulit mengembalikannya. e. Bendungan (Block) Bendungan merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan, M Yunus (1992: 119).Menurut Muhajir (2004: 34-38) bendungan (block) sangat erat sekali dengan teknik bertahan yang dilakukan di atas net, keberhasilan bendungan dapat ditentukan oleh loncatan yang tinggi dan kemampuan menjangkau lengan pada bola yang sedang dipukul lawan.Bendungan dapat dilakukan oleh satu, dua, atau tiga pemain tergantung pada kualitas pemain lawan, dan bendungan dapat dilakukan secara aktif dan pasif. 3.
Hakekat Kemampuan Passing bawah Menurut Chaplin (1997: 34), “ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk
melakukan suatu
perbuatan”.
Definisi
selanjutnya
bahwa
Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek (Robins, 2000: 46). Menurut Barbara L. Viera (2004: 19), operan lengan bawah merupakan teknik dasar bola voli yang harus dipelajari. Lebih jelas Barbara L. Viera (2004: 19), menyatakan bahwa “operan ini biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan untuk menerima service,
10
menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola memantul dari net”. Menurut Suharno H.P (1981: 47), menjelaskan bentuk passing bawah yang dilukiskan sebagai berikut:
Gambar1 Passing bawah, M. Yunus (1992: 83) a. Sikap Permulaaan Ambil posisi sikap normal pada saat tangan akan dikenakan bola, segera tangan dan juga lengan diturunkan serta tangan dan juga lengan dalam keadaan terlunjur ke depan bawah lurus, siku tidak boleh ditekuk, ke dua lengan merupakan papan pemukul yang selalu lurus keadaanya. b. Sikap saat perkenaan Pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas (bagian proximal) dari pada pergelangan tangan, ambilah terlebih dahulu posisi sedemikian hingga badan berada dalam posisi menghadap pada bola, begitu boal berada pada jarak yang tepat maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dari arah bawah ke atas, tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain, perkenaan bola harus diusahakan tepat dibagian proximal dari pada pergelangan tangan dan dengan bidang yang selebar mungkin agar bola dapat melambung secara stabil, agar bola selama menempuh lintasan tidak banyak putaran, pantulan bola setelah mengenai bagian proximal dari pada pergelangan tangan akan memantul ke atas depan dengan lambungan yang cukup tinggi dan dengan pantulan 90 derajat. 11
c.
Sikap akhir Setelah bola berhasil dipassing bawah maka segera diikuti pengambilan sikap normal kembali, dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa passing bawah adalah passing dengan menggunakan kedua lengan yang diluruskan untuk mengangkat bola rendah, dan untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya.
3.
Hakikat Ekstrakurikuler Menurut
Depdiknas
dalam
Tri
Ani
Hastuti
(2008:
63)ekstrakurikuler merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi pelajaran yang terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan
dan
keterampilan
serta
untuk
lebih
memantapkan
kepribadian siswa. Tujuan ini mengandung makna bahwa kegiatan ekstrakurikuler berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Kegiatan
ekstrakurikuler
di
sekolah
dilaksanakan
untuk
menyalurkan dan mengembangkan bakat dan minat siswa.Dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut siswa memperoleh manfaat dan nilainilai luhur yang terkandung dalam kegiatan yang diikutinya. Rumusan tentang pengertian ekstrakurikuler juga terdapat dalam SK Drijen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep 1992 dalam Tri Ani Hastuti (2008: 64)kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan 12
tujuan untuk memperdalam pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah yang brertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan bakat siswa dalam bidang tertentu. Selain itu juga akan membantu siswa untuk lebih memahami mengenai suatu hal yang tidak dapat dimengerti pada saat jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler MA Assalafiyah memang beragam, namun peneliti hanya fokus pada ekstrakurikuler bolavoli saja.Di MA Assalafiyah ekstrakurikuler bolavoli dilaksanakan pukul 15.30 WIB sampai dengan 17.00 WIB di Lapangan MA Assalafiyah. Dalam ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah, kurikulum pembina dalam melatih belum ada. Program latihan atau teknik pelatihan yang digunakan pembina dengan
pendekatan
yaitu latihan fisik, kemudian di dominasi
bermain.
Program
variatif.Namun demikian, terkadang
latihan
diberikan
juga pelatih memberikan
belum latih
tanding dengan tujuan sebagai mengukur kemampuan masing-masing pemain, mengatasi kejenuhan, dan bisa juga sebagai simulasi pertandingan sesungguhnya. Setiap tahunnya MA Assalafiyah rutin ikut serta dalam PORSENI, akan tetapi belum pernah merasakan gelar juara. Sistem penilaian ekstrakurikuler yaitu berdasarkan hasil perkembangan selama 13
latihan kemudian diubah menjadi nilai berupa huruf, lalu dimasukkan ke dalam daftar nilai raport siswa di akhir semester. 4.
Permainan Net Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 202) permainan adalahsesuatu yg digunakan untuk bermain; barang atau sesuatu yg dipermainkan. Menurut Bunker dan Thorpe dalam terjemahan Linda L. Grifin dan Joy I. Butler (2005:41) mengkategorisasikan permainan ke dalam heading berikut: invasi, net/ wall, striking/fielding, dan target. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 179) net yaitu jaring yg dibuat khusus untuk permainan olahraga, spt bulu tangkis dan tenis, dipasang melintang membagi lapangan permainan menjadi dua bagian. Hakikat permainan net antara lain adanya batas pemisah antara regu yang satu dengan yang lainnya menggunakan net serta rallying dan playing to the ground, yaitu saling mengembalikan objek serta memaksa lawan untuk tidak dapat mengembalikan objek tersebut. Selain itu, pada keterampilan manipulatif, dalam net games, keterampilan yang diajarkan yaitu keterampilan mengontrol atau mengendalikan tubuh terhadap suatu objek, mengarahkan objek pada bidang permainan lawan di posisi tertentu dan ketinggian tertentu dengan tenaga tertentu pula, serta menggunakan alat atau tidak(Linda L. Grifin dan Joy I. Butler, 2005: 39-41). Ciri ciri permainan net (Linda L. Grifin dan Joy I. Butler, 2005: 39-41) : 14
a. Area di bagi oleh net. b. Lintasan bola: melempar dan menangkap c. Mengembalikan objek dan menjaga batasnya,mengantisipasi di mana lawan akan mengembalikan objek. d. Untuk mengirim bola kembali kepada lawan agar lawan tidak dapat mengembalikan bola tersebut dan memaksa lawan melakukan kesalahan. Dari peryataan di atas dapat diambil kesimpulan latihan permainan net adalah suatu latihan permainan perorangan maupun beregu yang dipisahkan dengan net. Kedua regu tersebut berusaha mengontrol dengan mengendalikan tubuh terhadap objek dan berusaha mengembalikan objek pada bidang permainan lawan, dengan ketinggian, tenaga, dan posisi tertentu menggunakan alat atau tidak dengan tujuan supaya lawan tersebut tidak bisa lagi mengembalikan objek ke bidang permainan Net / wall wall games. Dalam penelitian ini, metode latihan permainan net yang telah disesuaikan serta dimodifikasi untuk digunakan sebagai treatment/ perlakuan. 4.
Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas MA Assalafiyah merupakan sekolah yang terletak Kecamatan Gamping. MA Assalafiyah adalah sekolah yang dapat dikategorikan dalam sekolah baru dengan siswanya yang cerdas dan disiplin menaati tata tertib peraturan yang ada disekolah. Karakteristik siswa MA Assalafiyah termasuk siswa yang sebagian besar mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang tidak dimengerti didalam pembelajaran maupuan pergaulan sehari-hari 15
dilingkungan sekolah, sikap yang masih dalam kategori remaja awal lebih sering memunculkan perilaku bermain terhadap apa dilihatnya serta rasa gelisah mudah terlihat apabila tidak mampu melakukan sesuatu hal seperti yang dilakukan teman sebayanya. Di dalam pertemanan mulai terlihat hubungan persekawanan yang membentuk sebuah kelompok-kelompok teman bermain dan ingin menonjolkan dirinya sendiri. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak atau siswa akan selalu
mengalami
perubahan
peningkatan
terhadap
pembentukan
karakteristik, baik sejak dari lahir, masa anak-anak, remaja, hingga menuju dewasa. Siswa tingkat SMA, kira-kira berumur antara 15-18 tahun mempunyai karakteristik yang khas baik secara jasmani, psikis/mental, dan sosial. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dimana setiap individu memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dari bawaan atau faktor keturunan, lingkungan dan sebagainya. Menurut Sukintaka (1992: 45-46), anak tingkat SLTA kira-kira berumur antara 16-18 tahun, mempunyai karakteristik: a. Jasmani 1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik 2) Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerak akrobatik 3) Anak laki-laki keadaan jasmani sudah cukup matang 4) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik 5) Mampu menggunakan energi dengan baik 6) Mampu membangun kemauan dengan sangat mengagumkan b. Psikis atau mental 1) Banyak memikirkan dirinya sendiri 16
2) Mental menjadi stabil dan matang 3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi 4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila memutuskan masalah-masalah (pendidikan, pekerjaan, perkawinan, peristiwa dunia dan politik, kepercayaan). c. Sosial 1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis 2) Lebih bebas 3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik 4) Senang kepada kebebasan diri dan berpetualang 5) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi dan baik 6) Tidak senang kepada persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh ke dua orang tuanya 7) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya. d. Perkembangan motorik Karena anak telah mencapai petumbuhan dan pekembanganmenjelang masa dewasanya, keadaan tubuhpun akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga telah siap menerima latihan-latihan peningkatan keterampilan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih tinggi. Oleh sebab itu mereka siap dilatih secara intensif diluar jam pelajaran.
B. Penelitian yang relevan 1. Penelitian yang diteliti oleh Purwanto ( NIM 08601247045 ) tahun 2010 dengan judul pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap kemampuan passing siswa kelas atas dalam bermain bola voli di SMA Negeri 3 Glagah , Temon,Kulon Progo. Hasil penelitianya yaitu Hasil penelitian
menunjukkan
ada
pengaruh
yang
signifikan
dalam
pembelajaran permainan bola voli dengan model bermain terhadap kemampuan passing siswa kelas atas di SMA N 3 Glagah,Temon,Kulon Progo,dengan nilai t hitung sebesar 7,050 dan t tabel sebesar 1,678. 17
2. Penelitian yang diteliti oleh Sigit Ari Wahyudi (NIM 06601244196) tahun 2011 dengan judul pengaruh pembelajaran bola voli dengan menggunakan modifikasi bola karet terhadap peningkatan penguasaan teknik Passing bawah pada siswa SMA N 1 Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora . Hasil penelitian pada siswa putri memperoleh thitung sebesar 2,794 dan t tabel sebesar 1,860 .pada siswa putra di peroleh t hitung sebesar 12,486 dan t tabel sebesar 1,860.karena t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran bola voli dengan menggunakan modifikasi bola karet terhadap peningkatan penguasaan teknik Passing bawah pada siswa SMA N 1 Wotbakah Kecamatan Japah Blora.
C. Kerangka Berfikir Pemberian latihan teknik dan fisik yang baik dapat dicapai melalui latihan yang terprogram dan teratur. Kemampuan teknik yang baik dihasilkan dari latihan gerak dasar yang baik serta kemampaun fisik yang baik akan diperoleh dengan latihan yang benar. Kemampuan Passing bawahharus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli karena teknik tersebut adalah salah satu teknik dasar dalam bermain bolavoli. Dalam melakukan Passingbawah, harus didukung dengan penguasaan teknik yang baik, dari sikap permulaan, perkenaan, hingga sikap akhir.
18
Dengan latihan permainan netakan dapat memaksimalkan kemampuan dalam melakukan Passing bawah. Pada
penelitian
ini
peneliti
hendak
meneliti
“Peningkatan
kemampuan Passing bawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah”. latihan permainan netmerupakan asumsi dari penelitian untuk diadaptasikan untuk latihan teknik passingbawah.Dilihat dari bentuk latihan diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan passingbawah.
D. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Hipotesis awal (Ho) mengatakan bahwa tidak Ada peningkatan kemampuan passingbawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah. 2) Hipotesis
alternatif
(Ha)
mengatakan
bahwa
ada
peningkatan
kemampuan passingbawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah.
19