Pendahuluan Luas hutan yang ada di Indonesia belum diketahui dengan pasti, tetapi menurut catatan Direktorat Jenderal Kehutanan, luas kawasan hutan yang terdapat di Indonesia ditaksir kira-kira 122 juta hektar, atau kira-kira 63 persen dari luas daratan Indonesia. Dalam kawasan hutan ini, termasuk pula belukar dan padang alang-alang yang luasnya berturut-turut sekitar 23 juta hektar dan 16 juta hektar. Angka luas yang dituliskan disini adalah angka taksiran yang jika dihitung lebih teliti, misalnya saja dengan teknik penginderaan jauh (remote sensing) angka yang akan kita peroleh akan berbeda, mungkin saja lebih besar atau lebih kecil. Dahulu padang alang-alang ini berupa hutan belantara, tetapi karena ulah perbuatan manusia, khususnya peladangan yang berpindah-pindah atau berhuma, hutan belantara ditebang untuk dijadikan ladang dan setelah tidak
1 1
dapat lagi memberikan hasil yang baik, ladang itu ditinggalkan dan berkembang menjadi belukar atau padang alang-alang, juga pengeksploitasian kayu dari hutan-hutan primer tanpa penanaman kembali, semua ini akan menimbulkan kerusakan hutan yang lebih parah lagi. Hutan tidak hanya berisi jenis-jenis kayu saja, tetapi juga jenis-jenis tumbuhan lain, hewan, jamur dan jasad-jasad renik (mikroorganisme) yang manfaatnya masih belum banyak diketahui, bahkan banyak yang tidak diketahui sama sekali. Memang hasil hutan yang sangat menonjol adalah kayu, yang sekarang merupakan bahan ekspor dan penghasilan devisa kedua setelah minyak. Kekayaan hutan sebenarnya banyak sekali, hanya saja belum sempat digali. Bila kita tinjau jenis-jenis tumbuhan berbiji saja, tidak termasuk pakupakuan, lumut, ganggang dan jamur, di kawasan Indonesia ini ditaksir terdapat tidak kurang dari 25.000 jenis yang di antaranya sekitar 2.500 berupa jenisjenis anggrek dan sekitar 4.000 jenis pohon kayu. Dari 4.000 jenis kayu ini, sekarang baru 267 jenis yang sudah diketahui nilai niaganya. Di samping tumbuhan, di hutan pun terdapat bermacam-macam jenis hewan dan diperkirakan tidak kurang dari 220.000 jenis dan 200.000 jenis di antaranya adalah jenis serangga. Pada akhir-akhir ini, kita dapat melihat banyaknya bermuncul grup-grup yang menamakan dirinya grup pencinta alam. Hal ini timbul atau terbentuk karena adanya persamaan keinginan atau kebenaran akan penghayatan terhadap alam yang belum terkena pengotoran industri. Pada waktu liburan atau pada waktu akan diadakannya suatu perlombaan yang sifatnya berada di alam bebas, maka perkumpulan-perkumpulan alam pun bermunculanlah bagaikan cendawan di musim hujan. Banyak orang yang salah menafsirkan akan arti dari definisi pencinta alam, banyak orang yang mengaitkan tentang seorang pencinta alam dengan gunung-gunung atau lembah-lembah.
Gading Gajah
2
Telur Kura-kura
Tidak semua orang yang pergi mendaki gunung menuruni lembah dapat disebut seorang pencinta alam, dan tidak setiap orang yang hanya berada di kota saja yang bisa disebut bukan seorang pecinta alam. Seorang pecinta alam tidaklah mesti berada di alam bebas terus-menerus tetapi juga harus memperhatikan keadaan alam lingkungan dimana dia berada, apabila kita melihat seorang petani yang sedang mengerjakan sawah ladangnya dengan gembira membuat saluran irigasi yang teratur membuat sengkedan-sengkedan untuk mencegah terjadinya kerusakan tanah oleh air dan juga berarti petani itupun dapatlah kita namakan seorang pencinta alam, karena petani tersebut sangat memperhatikan faktor alam dan lingkungannya. Jadi, apabila kita akan mendefinisikan tentang arti seorang pencinta alam, maka kita akan susah untuk mendefinisikan tentang arti seorang pencinta alam, karena nama itu sangat luas dan kompleks. Apabila kita pergi melihat ke daerah-daerah wisata yang ada disekeliling kita baik yang dapat dicapai dengan mempergunakan kendaraan umum maupun daerah yang tidak dapat dicapai dengan mempergunakan kendaraan, maka kita akan menjumpai tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang terdapat pada batu atau pohon di sekelilingnya, dan justru yang sangat disayangkan adalah pembuat tulisan atau gambar-gambar itu adalah orang-orang yang menamakan dirinya sebagai pencinta alam, dan juga kita sering menjumpai sampah-sampah atau kotoran-kotoran yang ditinggalkan oleh orang-orang yang berdatangan ke daerah tersebut yang maksudnya ingin melihat alamnya yang indah, tetapi sudah barang tentu dengan adanya sampah-sampah itu keindahan alam di tempat itu akan berkurang. Dalam hal menjaga kelestarian alam ini, tidaklah dapat kita menyerahkan tanggung jawab itu hanya pada satu kelompok orang saja, tetapi pula diperlukan kesadaran dan rasa tanggung jawab dari setiap warna negara dari negara Republik Indonesia ini yang sangat kita cintai. “Apa usahamu untuk melestarikan lingkunganmu?”. Apakah yang dapat kita lakukan sebagai seorang pencinta alam untuk menjaga kelestarian alam ini. Pertanyaan ini sering timbul dihampir setiap orang yang menginginkan kelestarian dari alam lingkungannya. Di sini penulis akan mencoba memberikan sedikit saran atau jawaban dari pertanyaan di atas, dan disini penulis fokuskan pada masalah yang terdapat di alam terbuka (pegunungan).
3
Peranan Sebagai Seorang Pencinta Alam 1.
4 4
Sebagai seorang pencinta alam, sebaiknya kita : Membawa peralatan yang praktis apabila akan mengadakan perjalanan ke hutan. Maksudnya, disini kita mengusahakan supaya pada daerah yang kita datangi itu tidaklah kita harus menebang pohon untuk memasak atau sebagai tiang dan pasak tenda. Janganlah kita menebang pohon apabila belum dalam keadaan memaksa, maka carilah rantingranting pohon yang sudah jatuh atau bagian dari pohon yang sudah jatuh atau bagian dari pohon yang akan tidak mengganggu kelangsungan hidup pohon tersebut.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. 9. 10.
11. 12.
Membiasakan diri membawa pohon yang akan ditanam pada daerah yang akan kita kunjungi, sebagai tanda turut serta membina lingkungan yang serasi dan menjaga kelestariannya. Janganlah membuat jalan rintisan, sebaiknya pergunakanlah yang telah ada, dan untuk latihan-latihan yang diadakan untuk masa pendidikan calon pendaki gunung, sebaiknya mempergunakan tempat dimana tentara biasanya mempergunakannya. Mengubah kebaikan membuat tanda jejak yang berupa cowakan pada batang pohon, bukankah hal ini dapat kita danti dengan memasang bendera kecil dan yang terakhir bertugas untuk melepaskannya atau dapat juga dengan mempergunakan ikatan alang-alang atau menempel daun pakis terbalik. Mengubah kebiasaan memasang tanda-tanda pendakian yang berupa gambar atau menulis nama dengan cat di batu atau di pohonan, yaitu dengan menggantikan dengan menggantungkan badge kaleng pada dahan hanya satu pohon. Mencoba memberikan pengertian pada orang-orang yang akan menulis batu-batuan atau pepohonan disekitar itu dan mencoba menghapuskan pengecatan yang telah ada. Janganlah membuang sampah seenaknya. Sebaiknya, sampah-sampah itu ditanam dan bahan-bahan yang tidak dapat hancur oleh tanah, seperti plastik dikumpulkan dan dibawa pulang untuk dikumpulkan atau dibakar ditempat yang telah ada. Membiasakan diri untuk melihat dan memperhatikan dengan seksama, bahwa bekas perapian telah benar-benar padam. Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala, guna mencegah kebakaran hutan. Memberikan pengertian kepada pemburu yang berburu yang hanya untuk memuaskan nafsunya saja. Apabila berburu di daerah yang telah dilindungi dan setelah kita beri penjelasan masih juga belum mengerti atau membandel, laporkanlah pada petugas di daerah tersebut. Turut aktif memberikan informasi pada pemerintah apabila ada hal-hal yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan. Turut aktif menjaga kelestarian alam baik hewan maupun tumbuhan.
Demikianlah saran dan jawaban dari pertanyaan di atas. Di samping itu, kita juga harus juga belajar mengenai Ilmu Lingkungan (Ekologi). Hal ini dapat kita peroleh baik dari buku maupun langsung ke lembaga-lembaga yang
5
berhubungan dengan pelestarian lingkungan, atau bisa juga dengan mengadakan pertemuan atau diskusi di antara sesama pencinta alam, maupun dalam bentuk cerah pada masa pendidikan dasar.
Hutan lindung “Tuhan melindungiku, Alam tempat tinggalku”.
Pada saat ini, Indonesia memiliki 304 suaka alam yang tersebar di seluruh kepulauan. Dalam masa lampau, kriteria yang dipakai dalam penentuan dan pendirian suaka alam ini terutama ditekankan pada keunikan suatu daerah yang ditinjau dri segi botani, zoologi, geologi, dan keindahan alam. Usaha perlindungan alam ditekankan pada perlindungan jenis-jenis yang hampir punah. Tetapi kini terdapat kecenderungan pelestarian mempunyai tujuan yang lebih luas, yaitu melestarikan ekosistem.
Perlindungan alam botani untuk menjaga kelestarian plasma nutfah
6
Penjual ular. Aktivitas memperdagangkan hewan langka dan dilindungi masih terus dilakukan di beberapa kota di Indonesia
(a) Telur penyu di pasar; (b) Perdagangan ukiran gading gajah; dan (c) Ilustrasi mengenai pengawetan binatang langka yang menjadi barang hiasan di rumah orang kaya, yang ditiru pula oleh kalangan atas di negara berkembang
7
Orangutan, kemiripan dengan manusia dan kecerdasan yang dimiliki orangutan, ternyata malah menyengsarakan. Mereka ditangkapi dan jadi komoditas perdagangan. Bila tidak ada upaya konservasi yang berarti, populasi mereka akan segera musnah di alam.
Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda adalah benteng terakhir kawasan lindung di utara Bandung yang hingga kini keasriannya masih cukup terjaga
8
Sumber Daya Alam Kita telah menyadari bahwa manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan. Kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan. Sebaliknya, kelestarian lingkungan tergantung pada kegiatan manusia. Untuk mencegah kerusakan lingkungan, kita dapat melakukan upaya baik secara administratif diperlukan aturan dan hukum yang mengikat. Secara teknologis diperlukan langkah-langkah penanganan yang tepat. Sedangkan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat. Dengan pendidikan, diharapkan masyarakat memiliki etika lingkungan. Lingkungan merujuk pada segala sesuatu yang melingkungi. Segala sesuatu yang diperlukan bagi makhluk hidup disebut sumber daya alam (SDA). Contoh sumber daya alam adalah energi, materi (air, udara, mineral),
99
makhluk hidup, ruangan, dan waktu. Makhluk hidup, yang dapat memberikan manfaat kepada manusia disebut Sumber Daya Alam Hayati (SDAH). Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam (SDA) adalah semua unsur lingkungan alami, yakni faktor biotik dan abiotik atau segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk mensejahterakan manusia. Sumber daya alam ini ada yang dapat langsung digunakan dan ada yang memerlukan pengolahan lebih dahulu dengan menggunakan teknologi untuk mencari, mengambil, memproses, dan menggunakannya.
SUMBER DAYA ALAM ENERGI Sumber daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, misalnya minyak bumi, air, angin, cahaya matahari, batubara, dan gas bio. Sumber Daya Alam Energi
SUMBER DAYA ALAM FISIK (SDA ABIOTIK) Sumber daya alam fisik merupakan sumber daya yang bukan makhluk hiidup, seperti tanah, air, udara, batuan.
SUMBER DAYA ALAM HAYATI (SDA BIOTIK) Kebutuhan pokok hidup manusia terdiri atas pangan (makanan dan minuman), sandang (pakaian), dan papan Sumber daya alam fisik (rumah). Bahan dasar pangan dan sandang meliputi tumbuhan dan hewan, sedangkan bahan dasar papan meliputi tanah dan kayu atau tumbuhan. Semua yang dibutuhkan manusia itu, telah disediakan alam. Kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut sumber daya alam.
10
Pada jaman dahulu, ketika jumlah manusia masih sedikit, pengaruh manusia terhadap sumber daya alam boleh dikatakan belum berarti, walaupun saat itu manusia menebang hutan, berburu, dan menggunakan sumber alam lainnya. Makin lama, jumlah manusia semakin banyak menggunakan sumber daya alam. Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya yang terdiri dari makhluk hidup, seperti hutan, rumput, tanaman perkebunan, pertanian, hewan piaraan, ikan, margasatwa, mikroorganisme.
SUMBER DAYA ALAM MATERI Sumber daya alam materi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkkan dalam bentuk benda, misalnya kapas, kayu, kaca, dan logam.
SUMBER DAYA ALAM TERPULIHKAN Tumbuhan, hewan, dan mikro organisme dapat diperbarui karena berkembang biak. Kita dapat menanam kembali tumbuhan atau memelihara hewan kemudian mengembangbiakkannya. Sumber daya alam demikian dapat dipanen, dimanfaatkan dan diperbarui. Sebenarnya, air termasuk sumber daya alam terpulihkan, meskipun yang memulihkannya adalah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energi untuk menguapkan air laut, menghembus awan hingga jatuh menjadi air hujan, meresap ke tanah dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik, maka semua lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Misalnya, hutan harus ada. Pencemaran sungai dikurangi dan penggunaan air harus dihemat. Meskipun dapat diperbarui, bukan berarti pemanfaatan sumber daya alam hayati boleh dilakukan sesuka hati. Jika dipanen terus-menerus tetapi tidak dirawat, maka sumber daya alam hayati tersebut juga akan terancam kelestariannya. Bahkan, akhirnya akan punah. Air yang merupakan sumber daya alam terpulihkan juga harus digunakan secara bijaksana, meskipun air melimpah dan kita tidak membelinya. Air yang kita peroleh tidak hanya untuk kita, melainkan juga untuk tumbuhan dan hewan. Bagaimana halnya dengan cahaya matahari? Cahaya matahari merupakan sumber daya alam yang selalu ada dan tetap sepanjang masa. Pemanfaatan cahaya matahari tidak mengakibatkan kerusakan pada matahari dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sayangnya, energi
11
matahari yang besar itu belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sedikit yang memanfaatkannya, misalnya untuk pemanas ruangan atau pemanas air untuk mandi. Hal ini karena pemanfaatan energi matahari masih terbentur teknologi yang mahal, yaitu dengan panel penangkap energi untuk menangkap energi matahari. Pemanfaatan energi matahari perlu digalakkan dan dimasyarakatkan, karena cahaya matahari di negara kita. Mungkin juga digiatkan penelitian untuk membuat teknologi yang lebih efisien.
SUMBER DAYA ALAM YANG TERPULIHKAN Logam, mineral, minyak bumi, dan batubara, merupakan contoh sumber daya alam yang terpulihkan atau tak dapat diperbarui. Jumlahnya di bumi terbatas. Jika diambil terus-menerus, sumber daya alam tersebut akan habis. Kita tidak dapat menciptakan sumber daya alam tersebut. Apa yang terjadi jika semua minyak bumi disedot habis, sementara sumber energi lain belum mencukupi? Bagaimana dengan generasi yang akan datang yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi? Agar generasi yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan konservasi sumber daya alam. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya dengan melakukan penghematan bahan, mendaur ulang (recycle), mengguna ulang (reuse), dan perawatan (repair). Coba pikirkkan bagaimana Anda merawat sepeda motor yang Anda pergunakan agar tidak boros bensin, mesinnya tetap bagus, tidak mudah berkarat? Pernakah Anda membuat kompos? Pembuatan kompos tergolong pendaur ulangan (recycle). Pernahkkah Anda menggunakan kertas bekas untuk ditulisi di balik kertas yang masih kosong? Kegiatan ini tergolong pengguna ulangan (reuse). Menggunakan benda-benda bekas untuk menghemat bahan dan mengurangi sampah merupakan perbuatan yang beretika lingkungan tinggi.
12
Konsep Pelestarian Alam Menurut konsep mutakhir, pengertian pelestarian alam mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada konsep lama. Bukan saja alam yang harus diawetkan, tetapi juga sumber daya alam : bukan hanya jenis-jenis tertentu yang dilindungi, tetapi juga semua makhluk hidup dan faktor lingkungannya. Jadi, usaha pelestarian alam harus ditekankan pada pelestarian sistem kehidupan secara menyeluruh, dan usaha ini dapat diarahkan pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik untuk meLingkungan alam yang asri ningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
13 13
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan Bab I, Pasal 3, Subpasal (3) menyatakan, bahwa “Hutan Suaka Alam “ mencakup kawasan hutan yang karena sifatnya yang khas diperuntukkan secara khusus bagi perlindungan alam hayati dan atau manfaatmanfaat lainnya dan terdiri atas “Cagar Alam” dan “Suaka Margasatwa”. Subpasal (4) menyatakan, bahwa “Suaka Wisata” merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata dan atau wisata buru dalam bentuk “Taman Wisata” dan “Taman Buru”. Di sini jelas sekali, bahwa penyisihan suatu kawasan hutan untuk suaka alam didasarkan hanya atas keunikan atau kekhasan saja, sehingga ruang lingkup suatu suaka alam terasa sangat sempit dan terbatas pada kawasan hutan saja. Pada saat ini, undang-undang baru tentang pelestarian alam sedang diolah dan tidak lama lagi akan disampaikan kepada DPR. Dalam undangundang baru ini, tidak hanya ekosistem hutan yang diperhatikan, tetapi juga semua ekosistem, termasuk lautan. Sekarang perlindungan satwa dan tumbuh-tumbuhan liar bukan satusatunya tujuan, meskipun merupakan bagian yang penting dari pelestarian. Pelestarian alam juga menyangkut masalah kualitas hidup yang tentunya juga mempunyai kaitan dengan pembangunan. Dalam hal ini, pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dan lingkungan; juga harus mendorong peningkatan nilai-nilai ilmiah, kebudayaan, pendidikan dan tentu saja ekonomi selama tidak bertentangan dengan tujuan pengawetan. Jadi, pelestarian merupakan usaha pengelolaan lingkungan, dan pengelolaan semacam ini mengarah kepada peningkatan keanekaragaman yang besar termasuk keanekaragaman satwa, tumbuh-tumbuhan dengan memperhatikan sistemnya, karena lingkungan yang beranekaragam akan lebih stabil daripada lingkungan yang seragam. Pengelolaan dengan memperhatikan segi-segi pelestarian, termasuk pula menyisihkan contoh-contoh ekosistem yang representatif dan yang masih alami untuk dipertahankan keasliannya. Usaha pelestarian alam di Indonesia, seyogyanya didasarkan atas pengertian pelestarian yang lebih luas. Pemilihan suatu daerah untuk dijadikan suaka alam, hendaknya tidak hanya didasarkan atas keunikan atau kekhasan suatu kawasan hutan saja, tetapi didasarkan pada prinsip pelestarian ekosistem. Dalam laporan UNESCO 1973, tercantum uraian dan petunjuk-petunjuk pelestarian alam dan kandungan bahan genetiknya. Berikut ini kriteria suatu daerah pelestarian.
14
1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Daerah yang dipilih harus mewakili bioma atau satuan-satuan penyusunnya (tipe ekosistem) yang bernilai tinggi dan dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai akibat-akibat pengaruh manusia atau modifikasi yang dibuat oleh manusia dalam formasi biota atau tipe ekosistem tersebut. Daerah yang mempunyai keunikan atau kekhasan yang kelangsungan hidupnya memerlukan pengawetan. Daerah yang dipilih harus cukup luas, sehingga kelestariannya akan terjamin. Suatu suaka alam (reserve) nilainya akan bertambah kalau dikelilingi oleh daerah yang ekosistem alamnya dikelola, seperti untuk produksi hutan, pengembalaan, pemburuan, rekreasi, dan sebagainya. Dengan adanya daerah untuk bermacam-macam tujuan di sekitar suaka alam, nilai suaka alam akan bertambah karena keanekaragaman genetik akan bertambah pula dan arus gen (gene flow) akan meningkat. Jika yang harus dilindungi hanya jenis-jenis atau daerah khusus tertentu, suaka alam harus cukup luas sehingga mencakup jangkauan jelajah (home ranges) satwa-satwa yang berpindah-pindah dan dapat menampung jumlah satwa yang dapat membentuk populasi yang lestari. Apabila tidak mungkin untuk membuat satu suaka alam yang besar, alternatifnya adalah dibuat sederetan suaka alam yang terpisah, tetapi satu sama lain dihubungkan dengan jalan atau koridor. Untuk burung-burung migran atau satwa lautan migran, tidak mungkin daerah pengembaraan atau rute migrasinya dijadikan suaka alam, oleh karena tempat-tempat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup harus dipertahankan. Dalam hal ini, suaka alam dapat dibuat di tempat-tempat yang strategis sepanjang rute migrasi dan tempat perpindahan musiman berupa tempat bersarang, berbiak dan mencari makan, seperti hutan payau (mangrove), rawa payau (salt marshes), pantai berpasir tempat penyu bertelur dan pulau-pulau. Dalam menetapkan bioma atau tipe ekosistem, sebaiknya dipilih tempattempat yang kaya akan jenis-jenis dan juga mengandung sejumlah hewan yang besar, termasuk tempat berbiak, mencari makan atau mengandung flora dan fauna yang hampir punah. Contoh-contoh ekosistem alam yang telah diubah oleh manusia, bahkan yang sudah menjadi kritis, perlu pula dimasukkan ke dalam suaka alam sebagai komunitas setengah alami (seminatural communities).
15
Akhir-akhir ini, muncul juga konsep baru dalam masalah kelestarian alam, yaitu konsep “biosphere reserve”, atau cagar biosfer. Konsep cagar biosfer mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Maksud pendirian cagar biosfer ini menurut UNESCO 1974 ialah untuk : a. Melestarikan keanekaragaman komunitas hayati (hewan dan tumbuhtumbuhan) dalam ekosistem alam, dapat untuk menjaga keanekaragaman genetik jenis-jenis agar proses evolusinya dapat berlangsung terus. b. Menyediakan daerah untuk penelitian ekologi dan lingkungan terutama penelitian garis dasar (baseline studies) baik di dalam maupun di luar cagar biosfer yang sesuai dengan tujuan butir (a) di atas. c. Menyediakan prasarana dan sarana untuk pendidikan dan latihan. Dalam cagar biosfer ini, ditekankan segi kelestarian dan penbelitian ekologi. Cagar biosfer ini akan merupakan tempat yang dapat dipakai sebagai pembaku untuk menilai perubahan-perubahan yang dibuat manusia dan arah perubahan lingkungan melalui penelitian jangka panjang. Oleh karena itu, cagar biosfer harus mencakup bukan saja contoh bioma atau tipe ekosistem alami dan daerah yang unik atau khas, tetapi juga ekosistem alami yang telah berubah. Hal yang terakhir ini mencakup bermacam-macam modifikasi yang dibuat manusia, termasuk juga daerah yang telah kritis keadaannya dan dijadikan sebagai komunitas setengah alami. Ekostem yang telah berubah ini dapat digunakan untuk peragaan proses-proses pemulihan secara alami. Dalam banyak hal, cagar biosfer ini sejajar dengan atau merupakan sebagian dari suaka alam atau taman nasional, tetapi dapat juga mencakup daerah atau tempat-tempat yang tidak sesuai dengan syarat suaka alam. Cagar biosfer meliputi juga daerah penyangga (buffer zone) untuk keperluan penelitian yang sifatnya merusak keadaan aslinya. Secara singkat, cagar biosfer ini merupakan : 1. Daerah yang dilindungi. 2. Daerah yang mencakup : a. contoh-contoh bioma atau tipe ekosistem, b. komunitas yang unik dan khas, c. contoh daerah yang menunjukkan keserasian antara manusia dan alam sebagai hasil penyerapan tataguna tata tradisional yang baik, dan d. contoh ekosistem yang telah berubah yang juga telah mengalami degradasi (kritis) yang dapat dipulihkan pada keadaan yang lebih alami.
16
3.
4.
Daerah yang luas sehingga dapat menjadi suatu kesatuan pelestarian (conservation unit) dan dapat menampung bermacam-macam kegiatan dan pemanfaatan tanpa menimbulkan pertentangan. Daerah yang menyediakan prasarana dan sarana untuk penelitian ekologi, pendidikan dan latihan, dan dapat juga dijadikan daerah acuan untuk penilaian perubahan-perubahan jangka panjang.
Suatu cagar alam atau cagar biosfer, hendaknya merupakan kesatuan p[elestrian yang terdiri atas bermacam-macam ekosistem yang letaknya berdampingan, sehingga tidak tercecer. Sebaiknya, suaka alam dibatasi oleh sesuatu. Misalnya sungai, lembah, punggung gunung, pesisir, dan sebagainya.
17
Jenis Sumber Daya Alam dan Kaitannya dengan Kegiatan Ekonomi Sumber daya alam ada dua jenis, yaitu sumber daya yang dapat diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
SUMBER DAYA YANG DAPAT DIPERBAHARUI DAN KEGIATANNYA DENGAN EKONOMI AIR Air penting bagi kehidupan. Seluruh makhluk hidup mengandung 75 persen air. Air yang didaur ulang antara laut, udara, dan daratan secara terusmenerus menciptakan suatu kondisi bagi kehidupan makhluk hidup. Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair,
18 18
dan gas. Di alam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju), serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup, karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk. Sumber daya air bisa berasal dari air sungai, air laut, dan danau. Dari ketiga sumber daya air tersebut, dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia, antara lain: 1. Untuk sarana transportasi, misalnya : Pelabuhan Ratu, Parang Tritis, Tanjung priuk, dan Tanjung Perak 2. Untuk rekreasi dan pariwisata, misalnya : Pelabuhan Ratu, Parang Tritis, Pangandaran, dan Danau Toba 3. Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), misalnya : Waduk Jatiluhur dan Waduk Saguling di Jawa Barat; Waduk Asahan, di Sumatera Utara; dan Waduk Karang Kates, di Jawa Timur. TANAH Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang diserbabkan oleh iklim dan pembusukan bahan organik. Tanah memlikili sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Biasanya, pemanfaatannya meliputi tanaman untuk makanan pokok seperti padi, jagung, sagu, palawija yang meliputi: umbi-umbian, dan kacangkacangan, serta kultikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran, bumbu masak, dan buah-buahan. UDARA Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09 %), oksigen (20,93%)), karbondioksida (0,03%), dan gas-gas lain. Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan makhluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. Udara diperlukan mahluk hidup untuk pernafasan. Di samping itu, udara juga dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga, seperti terjun paying dan gantole.
19
Angin juga dimanfaatkan oleh para nelayan yang mempergunakan perahu layar untuk mencari ikan di laut. HEWAN Pada umumnya, hewan digolongkan ke dalam, hewan liar dan peliharaan. Hewan liar adalah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan sendiri. Hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara manusia meliputi : 1. Hewan besar, misalnya: sapi, kuda, dan kerbau. 2. Hewan kecil, misalnya: domba, biri-biri, dan kelinci. Hasilnya berupa daging dan kulit. 3. Unggas, misalnya: burung, ayam, dan puyuh. Hasilnya berupa telur dan daging. HUTAN Berbagai hasil hutan yang dimiliki hutan Indonesia, antara lain : rotan, kayu lapis, getah, dan kemenyan. Menurut Undang-Undang pokok kehutanan nomor 5 tahun 1967 : “Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan”. Guna menjamin persediaan air tanah dan air tawar yang baik, maka 25% dari luar wilayah suatu negara harus tertutup atau ditumbuhi hutan Hutan wilayah negara kita sekarang meliputi sekitar 31% dari luas wilayah daratan Indonesia. Di pulau-pulau besar, hutannya sudah terancam rusak, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Jadi, untuk menjaga kelestarian hutan, pemerintah menugaskan Departemen Kehutanan yang dipimpin oleh Menteri Kehutanan.
SUMBER DAYA YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI DAN KEGIATANNYA DENGAN EKONOMI 1. 2. 3.
20
Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, meliputi : Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga. Minyak bumi banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan kendaraan, industri, dan rumah tangga. Besi dan timah dimanfaatkan untuk bahan bakar industri berat, senjata, kalung untuk perhiasan, pelindung kabel listrik, pipa air minum, dan campuran seng untuk atap rumah.
Perlindungan Alam Alam itu meliputi semua makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) dan lingkungan abiotik. Prinsip biologi yang diterapkan dalam pengawetan dan perlindungan alam. Dalam suatu ekosistem, semua kehidupan dan lingkungan abitoiknya saling mempengaruhi. Adanya saling berhubungan antara spesies dalam ekostem itu. Hubungan itu merupakan suatu rantai makanan dan energi, sehingga setiap proses merupakan sebuah mata rantai. Ke dalam ekosistem itu, masuk energi dari luar, yaitu energi sinar matahari. Rantai makanan dalam suatu ekosistem : produsen, konsumen, dan perombak (pengurai). Bila suatu mata ranbtai lenyap, maka akan timbul suatu akibat buruk bagi spesies lain dan lingkungan.
21 21
SEJARAH PERLINDUNGAN ALAM F.H.W. Alexander von Humboldt (1769-1859) adalah seorang ekolog berkebangsaan Jerman yang meletakkan dasar-dasar pengawetan dan perlindungan alam. Sedangkan Paul Sarazin yang berkebangsaan Swiss adalah tokoh perintis yang memelopri terbentuknya organisasi pengawetan alam tingkat internasional. Karena pada waktu itu terjadi perang, maka pelaksanaan dasar-dasar organisasi ini baru terbentuk pada Konferensi Internasional di Basel (1946) dan Brunnen pada tahun 1947. Gerakan perlindungan dan pengawetan alam (PPA = Konservasi Alam) dimulai di Perancis pada tahun 1953 atas usul para pelukis Perancis yang mengusulkan agar pemandangan alam di Fountain Blue agar tetap terpelihara dengan baik. Perlindungan dan pengawetan alam di Indonesia telah lama dirintis sejak pemerintah Hindia Belanda, yaitu tahun 1912 yang berpusat di Bogor. Sesudah tahun 1965 Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia mendapat banyak perhatian dari Pemerintah dengan direncanakannya perkembangan Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam sebagai suatu lembaga dari Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan yang tugasnya adalah bertanggung jawab untuk melaksanakan pengolahan alam dan sumber daya alam di Indonesia. Kegiatan ini diperluas dalam alam kemerdekaan, yaitu dimulai pada tahun 1974 dengan didirikannya hutan seluas 6 (enam) hektar sebagai tipe hutan datar di Depok, Jawa Barat oleh Chostelen. Pada waktu itu, negara kita yang kaya akan sumber-sumber alam belum mempunyai undang-undang mengenai Perlindungan dan Pengawetan Alam. Hal ini disebabkan, karena belum terasa kepentingannya dan populasi penduduk masih sedikit, sehingga belum terasa adanya dampak negatif yang nyata terhadap lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Kemudian tahun-tahun berikutnya, dikeluarkan pula beberapa undangundang dan peraturan-peraturan suaka alam dan perburuan. Landasanlandasan yang digunakan untuk penetapan suaka alam dan peraturan-peraturan serta undang-undang yang dikeluarkan jelas menunjukkan, bahwa tujuan penetapannya lebih ditujukan ke arah usaha perlindungan alam dan pemanfaatannya terbatas untuk ruang lingkup yang relatif sempit, yaitu bagi kepentingan ilmu pengetahuan semata-semata. Menurut Undang-Undang Perlindungan Alam, perlindungan alam di Indonesia dibedakan adanya empat kesatuan wilayah, yaitu :
22
CAGAR ALAM Yaitu suatu daerah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alamnya yang khas, termasuk alam hewan dan alam nabati, perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Cagar alam, artinya sebidang tanah dan atau lahan yang dijaga untuk melindungi flora, fauna dan faktor abiotiknya yang ada di dalamnya. Cagar alam. Merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem yang perkembangannya diserahkan pada alam
SUAKA MARGASATWA Yaitu hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.
HUTAN SUAKA ALAM Yaitu kawasan hutan yang karena sifatnya khas diperuntukkan secara khsusus untuk perlindungan alam hayati dan atau manfaat-manfaat lainnya.
CAGAR BIOSFER Merupakan kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi, yang dilindungi dan dilestarikan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Taman nasional di Indonesia mulai dikembangkan tahun 1980. Lima taman nasional pertama, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Komodo yang diperuntukkan untuk melindungi warisan alami bangsa Indonesia.
23
HUTAN MANGROVE Tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Acapkali ia disebut sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Untuk menghindar kekeliruan perlu dipertegas, bahwa istilah bakau hendaknya digunakan hanya untuk jenis-jenis tumbuhan tertentu saja, yakni dari marga Rhizophora, sedangkan istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas ini. Karena di hutan tersebut bukan hanya jenis Ekosistem mangrove bakau yang ada, maka istilah hutan bakau mangrove lebih popular digunakan untuk merujuk pada tipe hutan ini. Segala tumbuhan dalam hutan ini saling berinteraksi dengan lingkungannya, baik yang bersifat biotik maupun yang abiotik. Dan seluruh sistem yang saling bergantung ini membentuk apa yang kita kenal sebagai ekosistem mangrove.
HUTAN WISATA Yaitu kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan dipeliahara guna kepentingan pariwisata atau wisata buru. Hutan wisata yang memerlukan keindahan alam, baik nabati, hewani maupun keindahan alamnya Taman wisata sendiri mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan ini disebut taman wisata. Hutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan diselenggarakannya perburuan yang terakhir bagi kepentingan rekreasi disebut taman buru.
24
Alam merupakan tempat bagi manusia dalam memperoleh kebutuhannya. Dari alamlah manusia mendapatkan makanan dan energi, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati.
TUJUAN PERLINDUNGAN ALAM Tujuan perlindungan alam adalah melindungi dan melastarikan flora, fauna dan sumber alam yang Hutan Kota belum dimanfaatkan yang tersebar di seluruh tanah air. Tujuan lain, yaitu mengusahakan perkembangan kepariwisataan di bidang kehutanan. Dalam mencapai tujuan tersebut akan diperoleh beberapa nilai tertentu, antara lain :
NILAI ILMIAH Artinya, belajar mencari ilmu tidak harus di bangku kelas atau laboratorium saja. Alam sekitar kitapun merupakan laboratorium untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
NILAI MENTAL DAN NILAI SPIRITUAL Misalnya, adanya perlindungan dan pengawetan alam merupakan pencerminan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Mahaesa, serta akan mengagungkan sang Penciptanya.
NILAI KEINDAHAN ESTETIS DAN KESELARASAN ANTARA KOMPONEN BIOTIK Antara komponen-komponen produsen, konsumen dan perombak dalam ekosistem. Komponen-komponen tersebut akan berinteraksi membentuk suatu ekosistem. Suatu ekosistem akan memperlihatkan keindahan estetis dan keselarasan tertentu.
25
NILAI EKONOMI Artinya, perlindungan alam yang dapat dijadikan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya, hutan merupakan sumber penghasil kayu, terpentin, keanekaragaman tanaman hias, dan lain sebagainya.
26
Cagar Alam Di Indonesia, Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) dikenal juga sebagai pencagaralaman. Istilah pencagaralaman terdiri atas cagar alam, dan suaka margasatwa. Sekarang istilah tersebut terangkum dalam Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA). Cagar alam di Indonesia, di antaranya :
SUAKA MARGASATWA PANANJUNG PANGANDARAN Cagar alam Pananjung Pangandaran merupakan sebuah semenanjung seluas 524,5 hektar di pantai selatan Jawa Barat, secara geografis terletak pada 1008’-1009’ Bujur Timur dan 7040’-7045’ Lintang Selatan sejauh 223 km dari
27 27
Bandung dan 420 km dari Jakarta. Di dalam hutannya terdapat jenis-jenis flora dan fauna yang kehidupannya dilindungi oleh undang-undang.
CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG Terletak di pantai selatan Jawa Barat, yaitu daerah Pameungpeuk 30 km dari Garut 100 km dari Bandung 190 km. Secara geografis terletak antara 7040’47" lintang selatan atau 107048’17"-107058’44" bujur tumur. Cagar alam dan suaka margasatwa Leuweung Sancang termasuk dalam desa Maroko yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 161/UM/1955 pada tanggal 1 Juli 1959 dan dalam struktur organisasi seksi Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Jawa Barat II merupakan resort Sancang dari rayon Garut Pameungpeuk, resort Cikelet dan resort Bungbulang.
CAGAR ALAM TELAGA BODAS Termasuk hutan wisata dengan luas daerahnya kira-kira 285 hektar. Daerah ini termasuk Desa Papandayan, Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat. Termasuk di bawah pengawasan Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Garut Utara. Seksi PPA Jawa Barat II, merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 2.275 m di atas permukaan laut termasuk iklim hujan tropis dengan hawa yang selalu sejuk menyenangkan.
CAGAR ALAM GUNUNG LEUSER Luasnya 416,500 hektar, merupakan cagar alam terluas di Indonesia. Cagar alam ini mempunyai status sebagai suaka margasatwa yang terletak di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam. Daerah di sekitar gunung Leuser ini mempunyai daya dukung lingkungan yang rendah cara pertaniannya yang ekstensif (perladangan berpindah-pindah) dan umumnya tanah produktifnya adalah 0,15 hektar tiap penduduk.
SUAKA MARGASATWA BALURAN Luasnya kira-kira 25.000 hektar, terletak di bagian ujung timur, Jawa Timur. Perlindungan alam dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu
28
perlindungan alam umum, perlindungan alam dengan tujuan tertentu, dan perlindungan benda cagar budaya.
PERLINDUNGAN ALAM UMUM Perlindungan alam umum, yaitu perlindungan alam sebagai satu kesatuan yang melindungi flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam umum meliputi beberapa kategori :
PERLINDUNGAN ALAM KETAT Membiarkan keadaan alam sesuai dengan kehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali bila dianggap perlu dapat diubah bagi kepentingan ilmiah atau penelitian. Misalnya Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.
PERLINDUNGAN ALAM TERBIMBING Perlindungan alam yang mendapat bimbingan para ahli, jadi keadaan alam di suatu daerah tidak dilepas begitu saja.
TAMAN NNASIONAL (NATIONAL PARK) Merupakan kawasan konservasi alam yang meliputi daerah yang luas, tanpa adanya tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan.. Misalnya, Taman Nasional Gunung Leuser, Baluran, dan Taman Nasional Meru Betiri. Taman nasional memiliki fungsi ganda, yaitu perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan perlindungan jenis sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman Taman nasional nasional juga penting untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, dan rekreasi alam. Biodiversitas di Indonesia yang unik dilindungi terutama di taman nasional.
29
TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) Merupakan kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan hewan, alami dan non-alami, jenis asli atau pendatang yang berguna untuk perkembanganm ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, dan rekreasi. Taman hutan raya ini dapat disebut sebagai taman provinsi. Misalnya, Pulau Sempu di Jawa Timur.
Taman hutan raya (Tahura)
TAMAN LAUT Merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam atau keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Misalnya, taman laut Bunaken di Sulawesi Utara dan taman terumbu karang. Taman laut Bunaken
Terumbu adalah suatu bangunan yang terbentuk dari batukarang. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini mempunyai produkstivitas organik yang sangat tinggi. Demikian pula keanekaragaman biota yang ada di dalamnya. Di tengah samudera yang miskin, bisa terdapat pulau karang Ekosistem terumbu karang yang sangat produktif, hingga kadang-kadang terumbu karang ini diandaikan seperti oase di tengah gurun pasir yang gersang. Komponen biota
30
terpenting di suatu terumbu karang ialah hewan karang batu (stony coral), yang tergolong Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari bahan kapur. Tetapi di samping itu, sangat banyak jenis biota lainnya yang hidupnya mempunyai kaitan erat dengan batu karang ini. Kesemuanya terjalin dalam hubungan fungsional yang harmonis dalam satu ekosistem yang dikenal dengan ekosistem terumbu karang.
PERLINDUNGAN ALAM DENGAN TUJUAN TERTENTU Perlindungan alam dengan tujuan tertentu, dibagi dalam: PERLINDUNGAN GEOLOGI Perlindungan terhadap formasi geologi pada daerah tertentu agar tidak rusak.
Bunga Raflesia arnoldii di Kebun Raya Bogor
PERLINDUNGAN ALAM BOTANI Perlindungan terhadap komunitas tumbuhan tertentu agar tidak musnah. Misalnya Kebun Raya Bogor, Purwodadi Malang dan Cibodas. Kebun Raya merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tumbuh-tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi.
Teratai raksasa (Victoria regia). Tanaman khas kolam. Dijupai pertama kali di Bolivia oleh Heanke pada tahun 1801. Nama tumbuhan ini diberikan untuk mengabadikan nama ratu Victoria (Inggris). Pertama kali tiba di Bogor pada tahun 1860. Di Indonesia hanya terdapat di Kebun Raya Bogor. Menarik, karena garis tengah daunnya kira-kira 1,5 meter
PERLINDUNGAN ALAM ZOOLOGI Perlindungan terhadap hewan-hewan tertentu yang langka dan hampir punah, serta mengembangkannya kembali. Misalnya, Ujung Kulon untuk badak, Papua (Irian Jaya) untuk burung cenderawasih dan lain-lain.
31
Gajah
Komodo
Tapir Badak Sumatera
Rehabilitasi orangutan
Banteng ( Bos sondaicus )
Monyet Presbytis
Harimau (Panthera tigris), salah satu hewan yang terancam punah.
PERLINDUNGAN ALAM ANTROPOLOGI Perlindungan terhadap suku bangsa tertentu yang terisolasi dan sukar membaur dengan suku lain atau bangsa lain. Misalnya, suku Badui di Provinsi Banten, suku Dani di Lembah Baliem di Provinsi Papua (Irian Jaya).
32
Warga Baduy Dalam
Salah satu eksotisme wisata di Lembah Baliem adalah kenyataan, bahwa penduduk setempat banyak yang masih hidup seperti dalam kehidupan abad lalu. Beberapa peralatan suku Dani, Lani, atau Jali masih ada yang terbuat dari batu.
PERLINDUNGAN PEMANDANGAN ALAM Perlindungan terhadap budaya keindahan alam daerah tertentu. Misalnya, kawah Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, atau kawah Gedongsongo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kawah Tangkuban Perahu
PERLINDUNGAN MONUMEN ALAM Perlindungan terhadap benda-benda atau monumen alam yang terpencil, seperti air terjun, gua-gua, stalagtit dan stalagmit.
Gambar Menyusuri gua bawah tanah merupakan olahraga menarik yang mengandung unsur petualangan, kebudayaan, dan cinta akan alam.
33
Stalaktit, dekorasi alam yang luar biasa
PERLINDUNGAN HUTAN Perlindungan terhadap tanah, air, dan iklim. Di Indonesia, “Air Bagi Kehidupan” menjadi tema peringatan Hari Bumi (22 April). Isu air telah menguasai panggung dunia. Pertemuan tingkat dunia, bahkan dilangsungkan khusus membahas ketersediaan air. Air memang bukan sumber daya tidak terbatas yang bisa digunakan sewenang-wenang dan itu sudah banyak tanda-tandanya. Permukaan sumur di beberapa wilayah terus menurun dan sungai-sungai yang dulu berlimpah air kini menjadi lapangan sepak bola setiap musim kemarau. Namun, fakta ternyata tidak membawa perubahan. Kini pohon-pohon di hutan yang terus dibabat, setiap kali pula izin konservasi dan eksploitasi hutan ditandatangani. Tak ada yang repot memikirkan kaitan Ekosistem hutan hutan dan keberlangsungan sumber daya air. Maka, air yang dijuluki “emas biru” akan menjadi barang mewah yang semakin langka dan mahal. Satu dari empat populasi dunia diperkirakan kekurangan suplai air bersih. Dua per lima dari populasi dunia (2,3 miliar) kekurangan akses terhadap sanitasi yang layak. Celakanya, privatisasi air yang berlaku hampir di seluruh dunia cenderung semakin menjauhkan warga miskin dari akses terhadap air bersih. Jadi, sebenarnya apa yang mau diselamatkan? Bumi yang akan tetap ada miliaran tahun lagi, air, atau manusia yang mungkin tak hidup seribu tahun lagi.
34
Berbagai keperluan. Telaga banyak dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci pakaian, memandikan dan memberi minum ternak
PERLINDUNGAN SUAKA MARGASATWA Perlindungan terhadap hewan-hewan buruan yang terancam punah. Misalnya, badak, harimau, gajah, dan lain-lain. PERLINDUNGAN IKAN Bertujuan melindungi ikan yang terancam punah.
35
Perlindungan Suaka Margasatwa Hewan merupakan bagian penting dari suatu ekosistem, sebab hewan bertindak sebagai konsumen. Hilangnya salah satu komponen dalam ekosistem dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Seperti telah kita ketahui, bahwa cagar alam termasuk suaka margasatwa berfungsi untuk melindungi flora dan fauna. Hal ini akan berguna untuk obyek penyelidikan biologi serta untuk lapangan penyelidikan pengetahuan lainnya. Untuk memelihara keseimbangan alam, dapat menjamin kelangsungan segala bentuk kehidupan di muka bumi ini, maka perlu juga diketahui tentang ekologi.
36
Negara kita kaya akan kekayaan alamnya dan untuk menjaga agar keseimbangan alamnya tidak terganggu, maka harus diusahakan ada tidak ada komponen alam yang mengalami penunahan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha perlindungan mergasatwa berupa : 1. Membuat undang-undang perburuan hewan yang di dalamnya mengatur larangan berburu hewan-hewan tertentu yang hampir punah dan larangan berburu hewan-hewan tertentu yang hampir punah dan larangan berburu hewan-hewan betina yang sedang bunting. 2. Menyediakan habitat yang sesuai untuk hewan-hewan tertentu secara alamiah dalam suatu areal yang luas. 3. Membiakkan hewan-hewan yang hampir punah dan bila sudah banyak, maka dilepas kembali ke hutan. 4. Menyediakan makanannya secara alamiah. Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan dan terdesaknya margasatwa, antara lain : 1. Faktor kematian, yatu faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya, pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan, dan kecelakaan. 2. Faktor kesejahteraan, yaitu faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup margasatwa. Misalnya makanan, air, ruang, dan pelindung. Faktor manusia, yaitu kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air, ruang dan pelindung tersebut di atas.
37
Fauna yang Dilindungi Anoa Babi rusa Badak Banteng Burung dara laut Burung bebek laut Burung bangau tong-tong Burung bangau putih Burung kuntul Burung alap-alap Burung cendrawasih
38 38
: : : : : : : : : : :
Terdapat di Sulawesi Tengah Terdapat di Sulawesi Utara Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa Terdapat di Jawa, Kalimantan Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Seluruh Indonesia Terdapat di Papua
Gajah Harimau kumbang Harimau loreng Harimau tutul Kambing hutan Komodo Kukang
: : : : : : :
Orang utan Owa
: :
Rusa
:
Siamang Singa Tapir Trenggiling
: : : :
Terdapat di Sumatera Terdapat di Jawa, Sumatera Terdapat di Jawa, Sumatera Terdapat di Jawa, Sumatera Terdapat di Sumatera Terdapat di P. Flores dan P. Komodo Terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Terdapat di Sumatera Utara, Kalimantan Terdapat di Sumatera Jawa, Kalimantan, Sulawesi Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa Maluku Terdapat di Sumatera, Maluku Terdapat di Sumatera, Jawa Terdapat di Sumatera, Kalimantan Terdapat di Jawa
39
Flora Langka yang Dilindungi POHON BERGETAH Damar, kopal Hangkang Jelutung Kapur barus Katiau Kemenyan Keruling Malam merah Mata kucing
40
: : : : : : : : :
Agathis Labillardieri Plaquium Leiocarpum Dyera sp. Dryobalanops Camphora Ganna Metloyauma Styra sp. Dipterocarpus sp. Palaquium Gutta Shorea sp
POHON PENGHASIL BUAH Balam suntai Durian Enau Jambu monyet Kemiri
: : : : :
Palaquium Walsurifolium Durio Zibethinus Arenga Pinnata Palaquium Bueckii Aleurites Moluccana
POHON PENGHASIL KULIT KAYU/ZAT WARNA Hongi, saya Kayu kuning Kayu manis Kayu sepang Kulit lawang Massoi Mata buta, garu
: : : : : : :
Myristica Argentea Cudrania sp Cinnamomun Burmannii Caesalpinia Sappan Cinamomun Cullilawan Cryptacaria Mmassoi Excocaria Agallocha
POHON PENGHASIL KAYU BATANG Bayur Bulian, ulin Cendana Eucalyptus Imba Ipil Kayu bawang Kayu hitam Ketimunan Purnamasada Sawo kecik Sonokeling Suren Taker, benuang Tembesu
: : : : : : : : : : : : : : :
Pterospermum sp. Eusideroxylon Santalum Album Eucalyptus sp. Azadirachta Indica Instasia Amboinensis Scorodocarpus Borneensis Diospyros sp. Timonius Sericcus Cordia Subcordata Manilkata Kauki Dalbergia Latifolia Toona Sureni Duabenga Moluccana Fagrerea Fragrans
41
Manfaat Sumber Daya Alam Manfaat kekayaan alam bagi manusia ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Manfaat secara langsung berarti dapat dimanfaatkan oleh tiaptiap anggota masyarakat secara langsung. Misalnya, hasil pertanian, hasil perkebunan, dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Manfaat tidak langsung, artinya hasil dari kakayaan alam tersebut dimanfaatkan untuk membangun jalan, jembatan atau kepentingan umum lainnya. Kita sangat beruntung telah dianugerahi negara yang letaknya di daerah khatulistiwa dengan kekayaan alam flora yang banyak jenisnya. Selain tanaman asli, didatangkan juga tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai macam kebutuhan hidup di antaranya ialah pangan, sandang, papan,
42
obat, dan keindahan. Ada juga tumbuhan yang kehadirannya di suatu daerah atau tempat tidak diinginkan karena sering merugikan, golongan tumbuhan ini disebut gulma (tumbuhan pengganggu). Di dalam buku ini, disusun namanama jenis tumbuhan dari golongan tadi. Penggolongan seperti di atas tadi masih belum sempurna, karena banyak jenis tumbuhan yang mempunyai banyak manfaatnya seperti tanaman Pterocarpus Indicus (angsana) dapat berfungsi sebagai pohon pelindung (tananam hias), untuk obat dan kayunya dapat digunakan bahan bangunan. Tanaman papaya (Carica Papaya) dapat dimasukkan kedalam tanaman buahbuahan, obat, hias, dan lalap. Begitu pula Sonchus Arvensis (Jombang) dapat dimasukkan kedalam golongan gulma, tapi dapat juga dimasukkan kedalam golongan tanaman bahan obat. Penulis menggolongkan tumbuhan-tumbuhan seperti yang tertulis, didasarkan pada kebanyakan orang menggunakan tanaman tadi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggolongan ini tidak mutlak. Anda dapat memasukkan atau mengubahnya, tergantung kepada kebutuhannya. Dalam buku ini yang dinamakan tanaman adalah sebagai berikut.
TANAMAN PANGAN Termasuk kedalam golongan ini ialah tanaman yang mengandung karbohidrat banyak, protein, lemak, dan tanaman penghasil glukosa. Sebagian besar tanaman dari golongan ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok. Ke dalam golongan tanaman pangan ini terdiri dari serealia, ubi-ubian, rimpang dan kacang-kacangan. Ada juga dari batang.
TANAMAN SAYURAN, BUMBU, DAN LALAP Manusia hidup tidak cukup hanya makan nasi saja tapi membutuhkan juga lauk-pauk sebagai pelengkap pada waktu makan. Lauk-pauk dapat berasal dari hewani dan sebagian besar berasal dari nabati, baik sebagai bumbu, sayuran, dan lalap. Pada sayuran, lalap, dan bumbu terdapat banyak mineral, vitamin, dan protein. Sayuran berasal dari organ tumbuhan berupa daun, batang, buah, akar, dan ada juga yang dari biji dan bunganya. Lalap adalah organ yang dimakannya umumnya mentah atau dikukus tanpa diberi bumbu.
43
TANAMAN BUAH-BUAHAN Buah adalah organ tubuh tanaman yang berasal dari bakal buah yang tumbuh dan berkembang sesudah terjadi penyerbukan, dan pembuahan pada putik oleh tepungsari. Ada juga buah yang asalnya dari dasar bunga yang berubah bentuk dan sifatnya. Buah bentuk ini dinamakan buah semu, misalnya buah jambu bol, jambu air, jambu batu, kupa, dan lain-lain. Buah merupakan sumber vitamin, mineral, dan juga protein.
TUMBUHAN BAHAN BANGUNAN, PERTUKARANGAN, DAN KAYU BAKAR Selain makanan, manusia memerlukan juga tempat berteduh dan tempat berlindung dari gangguan alam sekelilingnya. Rumah merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak kalah pentingnya dari bahan makanan. Bahan utama untuk rumah juga berasal dari tumbuhan. Perumahan di pedesaan sebagian besar masih memakai bahan berasal dari tumbuhan. Batang-batang kayu pohon merupakan bahan untuk bangunan. Perkakas rumah tangga seperti meja, kursi, tempat tidur, lemari, bahannya berasal dari tumbuhan juga. Di pedesaan masih banyak yang menggunakan bahan bakar dari tumbuhan. Kerajinan tangan seperti: patung-patung, bahan ukiran masih menggunakan bahan dari tumbuhan. Kayu masih tetap memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui.
TANAMAN BAHAN OBAT (OBAT TRADISIONAL) Tidak selamanya manusia sehat. Sewaktu-waktu akan menderita sakit. Sebelum ditemukannya obat-obatan jadi (sintetis), untuk pengobatan menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan. Pada jaman modern sekarang ini, obat tradional masih tetap digunakan, tapi dengan menggunakan teknik modern. Pemakaian obat-obat modern disesuaikan juga dengan perkembangan dunia pengobatan pada waktu sekarang.
TANAMAN HIAS Ketegangan-ketegangan psikis akibat kehidupan modern dapat diredakan dengan melihat keindahan alam terutama keindahan bunga-bungaan dari berbagai jenis tanaman. Keindahan tanaman terletak pada tajuk pohonnya,
44
bentuk daun dan organ lain dari tanaman. Dengan keindahannya itu, tanaman hias selalu menemani orang pada waktu mendapat kebagiaan ataupun pada waktu mendapat kesedihan. Tananam hias akan memberikan keindahan di pekarangan ataupun didalam ruangan. Selain keindahannya tanaman hias, dapat berfungsi pula sebagai sumber produksi oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusi
TANAMAN GULMA Hasil-hasil pertanian di sawah, kebun-kebun dan juga di pekarangan akan berkurang bila terdapat gulma. Sedangkan yang dimaksud dengan gulma ialah tumbuhan yang kehadirannya di suatu tempat tidak diinginkan, karena pada umumnya dapat menimbulkan kerugian. Gulma dapat mengadakan persaingan dalam mengambil makanan dengan tanaman utama.
TANAMAN LAIN-LAIN Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan ini ialah yang tidak masuk ke dalam golongan di atas. Dapat berupa tanaman penyegar, penghasil serat, tanaman yang hidupnya parasit di hutan, tanaman yang belum dimanfaatkan. Sumber daya alam yang kita miliki menghasilkan kekayaan berupa hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil hutan, dan hasil tambang. Sumber daya alam akan bermanfaat apabila kita dapat mengolah dengan baik.
HASIL PERTANIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Padi sebagai makanan pokok. Jagung selain sebagai makanan pokok juga pakan ternak. Kacang kedelai sebagai bahan makanan yang mengandung protein. Kacang hijau sebagai sumber vitamin A. Umbu-umbian sebagai makanan ringan dan bahan tapioka. Kentang dan kubis sebagai bahan sayuran. Buah-buahan sebagai sumber vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
HASIL PERKEBUNAN 1. 2.
Kelapa sawit untuk minyak goreng dan margarin. Kopi, teh, dan cokelat untuk minuman.
45
3. 4. 5. 6.
Cengkeh dan tembakau bahan produksi rokok. Karet bahan pembuatan ban kendaraan bermotor. Tebu bahan pembuatan gula dan penyedap rasa. Kina bahan membuat obat penyakit malaria.
HASIL PERTERNAKAN Sapi, kerbau, kambing, kelinci dan domba dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi dan sumber protein hewani. a. Ayam diambil daging dan telurnya. b. Ulat sutera bahan pembuatan kain sutera.
HASIL HUTAN a. b.
Kayu bahan baku pembuatan rumah dan alat-alat rumah tangga. Rotan bahan membuat meubel.
HASIL LAUT a. b. c.
Ikan dikonsumsi sebagai sumber protein hewani. Rumput laut bahan baku makanan dan obat. Terumbu karang tempat rekreasi bawah laut.
HASIL TAMBANG PANAS BUMI Terjadinya krisis minyak yang menggoncangkan dunia diawal tahun dua ribu delapanan, seolah-olah membangunkan dunia bahwa energi yang berasal dari minyak bukanlah tanpa batas, melainkan sumber energi yang tak dapat terbarui (non-renewable) yang tidak akan ada lagi jika sekali telah habis. Kejutan dari krisis minyak tersebut, menyebabkan dunia sadar perlunya penyelidikan atau pengembangan energi-energi non-minyak, khususnya atau sumbersumber di luar bahan bakar fosil umumnya. Berbagai macam sumber energi yang tadinya seolah dilupakan karena harga minyak yang murah, kembali menjadi bahan penyelidikan dan pembicaraan dunia. Tambang-tambang batu bara yang tadinya terlantar kembali menjadi perhatian dunia. Begitu juga pengembangan energi-energi non-konvensional menjadi satu hal yang tak terlewatkan dalam tiap-tiap rencana pembangunan tiap negara. Seperti
46
pengembangan energi-energi: nuklir, energi panas bumi. Energi hidro, energi angin, energi gelombang yang kesemuanya membutuhkan teknologi tinggi dan modal yang besar. Atapun pengembangan energi dari sisa-sisa sampah organik berupa teknologi gas bio yang memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber energi. Dan banyak dikembangkan sebagai teknologi tepat guna di pedesaan-pedesaan. ENERGI PANAS BUMI Salah satu dari sumber-sumber energi non-konvensional yang banyak menjadi bahan penyelidikan di berbagai negara adalah energi panas bumi (geothermal energy). Negara-negara yang pertama-tama mengembangkan sumber energi ini adalah Italia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Meksiko, Jepang, Rusia dan Islandia. Begitu pula Indonesia sebagai suatu negara yang terletak di jalur vulkanis (volcanic belt), mempunyai suatu potensi untuk pemanfaatan energi panas bumi ini, telah mulai mengembangkannya melalui kerjasama dengan negara-negara yang terlebih dahulu mengembangkannya. Energi panas bumi, merupakan suatu energi yang berbentuk panas yang datangnya dari dalam bumi. Bumi kita ini terdiri dari lapisan-lapisan batubatuan yang temperaturnya makin ke dalam semakin tinggi. Tetapi pertambahan temperatur tersebut, hanya besar pada lapisan-lapisan yang dekat ke permukaan bumi. Pada kedalaman 20-30 mil dari permukaan bumi, diperkirakan, temperaturnya di bagian dalam bumi. Temperatur di dalam bumi sendiri, diperkirakan antara 2.500-3.500 derajat Fahrenheit. Tentang sumber panas tersebut, para ahli yakin berasal dari peruntuhan inti radioaktif yang biasanya dari unsur-unsur U-238, Th-232, dan K-40 yang menjadikan naiknya temperatur pada lapisan kulit bumi (eruist). Diperkirakan banyaknya energi panas yang dipancarkan ke lapisan kulit bumi dengan ketebalan 6 mil, ekuivalen dengan panas yang dihasilkan oleh pembakaran 900 triliun ton batu bara. Isi bumi yang merupakan cairan lumpur panas yang disebut magma, merupakan media dari perpindahan energi dari dalam bumi tersebut ke kulit bumi. Temperatur yang tinggi dari magma yang mendidih tersebut, menjadi tenaga pendorong yang mendesak magma keluar dan akhirnya muncul di permukaan bumi dalam bentuk gunung berapi ataupun terperangkap pada lapisan-lapisan yang dekat dengan permukaan bumi. Massa yang terperangkap dekat dengan permukaan bumi tersebut akan menghasilkan geyser dan fumarol yang merupakan sumber air panas atau uap air yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler (ketel) yang menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin dari suatu pembangkit tenaga listrik.
47
Dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut, pada saat ini dikenal beberapa cara. Pemanfaatan yang tergantung dari keadaan sumber panas bumi tersebut, misalnya dengan hot brine (air garam panas) dan dengan pembangkitan uap kering (dry steam) yang biasanya dipakai untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik. Ataupun pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber air panas. Pemanfaatan uap kering pertama-tama dilakukan orang di Italia, pada pembangkit tenaga listrik Larderello. Disusul dengan pembangkit geyser di California, Amerika Serikat. Kedua pembangkit tersebut merupakan pembangkit yang cukup besar di dunia yang masing-masingnya dapat menghasilkan daya 400 mega watt pada akhir tahun 1973. Di Geyser, uap kering dari sumur-sumur uap dikumpulkan, disaring dari partikel-partikel abrasifnya dan kemudian disalurkan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik. Tekanan uap kering tersebut, relatif rendah, yaitu sekitar 100 psi, begitu juga temperaturnya 205 derajat Celcius. Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga minyak atau batu bara yang mencapai 3000 psi dan temperatur 550 derajat Celcius. Keuntungan yang lain dari pembangkit uap kering ini adalah karena mempergunakan uap kering, maka praktis sumber termal tidak pernah habis. HOT BRINE (AIR GARAM PANAS) Hot brine adalah satu bentuk dari pemanfaatan energi panas bumi. Hot brine yang berupa air garam panas, mengalir ke atas dari sumur-sumur uap dalam bentuk air dan tiap air pada temperatur 240-300 derajat Celcius. Dengan pengecualian di beberapa daerah (misalnya, di Selandia Baru) di mana salinitas (kadar garamnya) rendah, air yang memancar bersama-sama uap air biasanya mengandung mineral-mineral yang larut dalam jumlah besar (misalnya, di sumur-sumur uap Imperial Valley, California, mengandung lebih dari 25 persen mineral, padahal air laut hanya mengandung sekitar 3 persen saja). Air yang sangat korosif tersebut tidak hanya akan berakibat cepat rusaknya peralatan, tetapi juga merupakan salah satu hambatan utama dalam pengembangan energi panas bumi dengan cara hot brine tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, terlebih dahulu harus menjalani proses desalinasi untuk mengurangi kadar garamnya sampai minimum. Tapi pelaksanaan hal itu, bukanlah tanpa masalah, cara bagaimana memproduksi air segar ataupun bagaimana caranya me-reinjeksikannya ke sumur yang dalam, membawanya, pemompaannya dan transportasinya masih merupakan suatu kesulitan.
48
PEMANFAATAN LAINNYA Masih ada beberapa cara pemanfaatan energi panas bumi yang dikenal orang. Misalnya dengan pemanfaatan air panas (hot water). Mata air panas yang mengeluarkan air dengan temperatur relatif rendah antara 60-120 derajat Celcius telah banyak berhasil dipergunakan untuk berbagai keperluan. Seperti pemanasan setempat, air conditioning, pemanasan untuk keperluan pertanian ataupun industri. Misalnya, di Islandia, kota Reykjavik memperoleh hampir semua keperluan panasnya diperoleh dari air panas bumi. Ataupun di Hungaria, luas tanah yang ditutupi dengan green house yang dipanaskan dengan air panas bumi, mencapai 1,5 juta meter bujur sangkar pada tahun 1973. Cara berikutnya, dengan hot dry rocks, yaitu pemanfaatan energi panas bumi melalui pengambilan panas dari batuan panas yang kering (hit dry rock) yang banyak terdapat pada kedalaman 2.000 – 10.000 meter di bawah permukaan bumi dan bertemperatur di atas 300 derajat Celcius. Dengan gradient temperature sekitar 30 derajat Celcius per kilometer. Suatu cara baru untuk pemanfaatan energi tersebut adalah berdasarkan teknik hydrofracturing, yaitu dengan membuat lubang atau saluran pada batuan, dimana air bertekanan tinggi diinjeksikan dari permukaan bumi sehingga air tersebut bersirkulasi. Air tersebut akan menjadi panas akibat panas bumi, lalu dipompa ke sumur uap yang lain dan siap untuk dimanfaatkan. MASALAH LINGKUNGAN Energi panas bumi merupakan suatu alternatif yang cukup menarik juga untuk menggantikan energi yang berasal dari minyak bumi. Namun dalam penerapannya, bukanlah sesuatu yang tanpa masalah. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah masalah keseimbangan tata lingkungan yang masih menjadi suatu persoalan yang rumit pada penterapan sumber energi panas bumi. Gangguan pada tata lingkungan, haruslah menjadi perhatian yang serius. Lebih-lebih lagi bila pembangkit energi panas bumi tersebut terletak pada daerah yang berpenduduk padat, misalnya di Jawa Tengah (pegunungan Dieng). Misalnya pada pembangkit dry steam, gangguan itu berupa pencemaran udara karena H2S, pengotoran air, sisa termal akibat pendinginan uap ataupun bahaya tanah menjadi turun. Juga pada pemanfaatan air panas (hot water) dimana pada air panas tersebut terdapat kandungan gas-gas ataupun mineralmineral yang dapat mengganggu tata lingkungan. Oleh sebab itu, masih diperlukan penelitian yang integral pada energi panas bumi khususnya dan energi-energi non-konvensional umumnya sebelum
49
energi-energi tersebut dapat operasional sebagai alternatif pengganti minyak bumi. MINYAK BUMI Minyak bumi dan gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar atau sumber tenaga,. Minyak bumi berasal dari hewan-hewan yang tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun yang lalu. Dari hasil pengolahan minyak bumi dapat dihasilkan bensol, bensin, minyak tanah, parafin, premium, vaselin, malam, kerosin, aspal, dan malariol. Penambangan minyak bumi dapat dilakukan di darat atau di lepas pantai.
Anjungan minyak lepas pantai
Tambang minyak bumi di Indonesia, di antaranya terdapat di daerah sebagai berikut. 1. D.I Aceh : Peureulak dan Lhok Seumawe. 2. Sumatera Utara : Tanjungpura. 3. Riau : Dumai, Sungai Paking, dan Kep. Natuna. 4. Sumatera Selatan : Sungai Gerong dan Plaju. 5. Jambi : Sorolangun dan Malapari. 6. Kalimantan Timur : Sungai Mahakam, Pulau Tarakan, dan Pulau Bunyu. 7. Kalimantan Tengah : Kembatin. 8. Jawa Timur : Delta Sungai Brantas. 9. Jawa Tengah : Cepu. 10. Jawa Barat : Indramayu. 11. Maluku : Pulau Seram. 12. Papua : Sorong, Babo, dan Klamano.
50
Pabrik pengolahan minyak bumi terdapat di daerah sebagai berikut. 1. Pangkalan Brandan (Sumatera Utara). 2. Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan). 3. Balikpapan (Kalimantan Timur). 4. Wonokromo (Jawa Timur) 5. Cilacap dan Cepu (Jawa Tengah). Perusahaan minyak bumi di Indonesia Pengeboran minyak bumi sebagai berikut. 1. Perusahaan Nasional a. Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional). b. Permigan. 2. Perusahaan Asing a. PT. Caltex (California Texas Oil Company). b. NNGPM (Nederlandse New Guinea Perraleum Maatchappy). c. PTSI (PT. Stanvac Indonesia). Pelabuhan-pelabuhan minyak di Indoneisia, terdapat di daerah Plaju, Balikpapan, Pangkalan susu, Pulau Sambu, Samudera Pura, Sabang, Tanjung Perak, Tarakan, dan Sungai Gerong. GAS ALAM Di Indonesia, daerah yang memiliki kekayaan berupa gas alam, di antaranya daerah Arun (Aceh), Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bontang (Kalimantan Timur), dan Jawa Barat. BIJIH BESI Tambang bijih besi terdapat di daerah sebagai berikut. a. Lampung : Gunung Tegak b. Kalimantan Selatan : Pulau Demawan, Pulau Sebuku, dan Pulau Suwang c. Sulawesi Tengah : Pegunungan Verbeek, Lengkabana, dan Longkana d. Jawa Tengah : Cilacap (pasir besi) e. Banten : Cilegon
51
Pabrik besi-baja terkenal di Cilegon (Krakatau Steel), Provinsi Banten. Pada saat ini, pabrik besi-baja Cilegon mengolah bahan mentah yang berupa besi tua dan pada masa-masa mendatang akan mengolah besi biji yang berasal dari Ujungkulon dan Lampung. Hasil dari industri ini berupa lempenganlempengan besi-baja batangan, dan besi beton. Ciri khas industri ini adalah kapasitas-produksi yang besar, cukup modal, membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang relatif tinggi. Bijih besi diolah oleh PT Krakatau Steel, Cilegon, Jawa Barat. Pasir besi diolah oleh PN Aneka Tambang, Cilacap, Jawa Tengah. BATU BARA Batu bara dapat digunakan sebagai bahan bakar. Tambang betubara terdapat di daerah sebagai berikut. a. Umbulin (Sawah Lunto-Sumatera Barat). b. Bukit Asam (Tanjung Enim-Sumatera selatan). c. Sungai Berau (Samarinda-Kalimantan Timur). d. Lembah Baru (Kalimantan Selatan). e. Banten (Jawa Barat).
Proses pembutan batubara di pabrik
52
Proses pembentukan batubara di dalam batuan bumi
Perusahaan di Indonesia yang mengolah tambang batubara adalah PN Batubara. ALUMUNIUM Alumunium adalah logam yang ringan dengan warna putih perak. Alumunium, diantaranya digunakan untuk peralatan dapur, peralatan rumah tangga, dan mebel. Tambang alumunium terdapat di daerah Papua. Aluminium
BELERANG Belerang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan korek api. Tambang terdapat di daerah Gunung Patuha (Jawa Barat), Jawa Tengah, Gunung Welirang (Jawa Timur), Jambi, dan Sulawesi Utara. ASPAL Aspal merupakan hasil olahan dari minyak bumi. Aspal hasil olahan terdapat di daerah Wonokromo (Jawa Timur). Aspal hasil tambang terdapat di Pulau Buton (Sulawesi Tenggara). BAUKSIT Bauksit adalah bahan baku Alumunium. Tambang bauksit terdapat di daerah Pulau Bintan (Riau), Singkawang (Kalimantan barat), dan Kalimantan Tengah. Peleburan bouksit manjadi alumunium terdapat di daerah Asahan (Sumatera Utara).
Aspal
53
TEMBAGA Tembaga memiliki sifat yang kuat, tahan karat, dan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Tembaga banyak digunakan untuk senjata, peralatan rumah tangga, dan alat Biji tembaga perindustrian. Tambang tembaga terdapat di daerah Sangkarapi (Sulawesi Selatan), Cikotok (Jawa Barat), Tirtamaya (Jawa Tengah), Kompara (Papua), Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Nusa tenggara Timur. NIKEL Nikel adalah jenis logam yang keras dan tahan karat. Logam nikel selalu digunakan dalam bentuk campuran dengan Nikel logam lain.Tambang nikel dapat ditemukan di daerah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara. TIMAH Timah adalah bahan logam yang memiliki kegunaan sebagai pelapis kaleng agar tahan karat, pembungkus makanan dan rokok, serta bahan campuran logam lain. Tambang timah dapat ditemukan di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggar (Pulau Belitung), Dabo (Pulau Singkep), dan Bangkinang (Sumatera Barat). Pabrik peleburan timah terdapat di Muntok (Pulau Belitung). MANGAN Mangan dapat digunakan sebagai bahan campuran besi baja. Tambang mangan terdapat di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kliripan (D.I Yogyakarta), Lampung, Maluku, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat. ASBES Tambang Asbes terdapat di daerah Kuningan (Jawa Barat), Pulau Halmahera (Maluku), Pulau seram (Maluku), dan Papua.
54
EMAS DAN PERAK Emas dan perak termasuk logam mulia yang mahal harganya. Biasanya digunakan sebagai perhiasan.
Perak
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Biji emas
Tambang emas dan perak terdapat di daerah sebagai berikut. Meulaboh (D.I Aceh). Logos (Riau). Rejang Lebong (Bengkulu). Cikotak (Jawa Barat). Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara). Lampung. Jambi. Kalimantan Timur. Kalimantan Barat.
Pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok (Jawa Barat). INTAN Intan termasuk batu permata yang mahal harganya, biasa digunakan sebagai perhiasan. Intan banyak terdapat di daerah Kalimantan Selatan. Tempat pengasahan batu intan terdapat di daerah Martapura. GRAFIT Grafit adalah sejenis batuan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat pensil. Tambang grafit terdapat di daerah Payakumbuh dan Singkarak (Sumatera Barat). BATU PUALAM DAN MARMER Tambang batu pualam atau marmer terdapat di daerah sebagai berikut. a. Besok (Tulungagung-Jawa Timur). b. Banjarnegara (Jawa Tengah).
55
c. d. e. f. g.
Cikotak (Bandung-Jawa Barat). D.I Yogyakarta. Lampung. Sumatera Barat. Papua.
MIKA Tambang mika terdapat di Pulau Peleng (Sulawesi Selatan) dan Donggala (Sulawesi Tengah). GRANIT Tambang granit terdapat di D.I Yogyakarta, Riau, dan Lampung. GIPS Gips banyak digunakan dalam industri keramik. Tambang gips terdapat di daerah Cirebon (Jawa Tengah), Rembang (Jawa Tengah), Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. KAPUR Kapur banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Barat. SEMEN Bahan-bahan semen terdapat di daerah sebagai berikut. a. Indarung (Sumatera Barat). b. Laah Kulu (Kalimantan Timur). c. Sukabumi (Jawa Barat). d. Gresik (Jawa Timur). e. Tonasa (Sulawesi Selatan). TRAS Tras merupakan sejenis batu truf. Tambang tras terdapat di daerah Gunung Muria (Jawa Tengah), Priangan (Jawa Barat), dan Sumatera Barat. GARAM DAN GARAM BATU Garam Garam dibuat dari air laut yang diuapkan dengan sinar matahari, sampai membentuk butiran-butiran kristal garam. Daerah yang terkenal sebagai penghasil garam adalah Pulau Madura (Jawa Timur).
56
Garam Batu Garam batu dapat digunakan sebagai bahan pembuat obat-obatan. Garam batu terdapat di Kepulauan Kei. IODIUM Iodium dapat digunakan sebagai bahan obat dan peramu garam dapur. Tambang iodium terdapat di daerah Semarang (Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur). PASIR KUARSA Pasir kawarsa terdapat di daerah Jawa Tenngah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara. FOSFAT Fosfat merupakan persenyawaan kotoran kelelawar dengan batu kapur. Fosfat digunakan dalam industri pupuk. Fosfat banyak terdapat di daerah sebagai berikut. a. Bogor. b. Pangandaran (Jawa Barat). c. Rembang (Jawa Tengah). d. Jepara. e. Bojonegoro. f. Gombang. g. Purwokerto.
MENJAGA KELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM Agar tetap lestari, maka kita harus melakukan pelestarian sumber daya alam. Kita dapat melakukan usaha-usaha pelestarian kekayaan alam dengan cara sebagai berikut. a. Penghematan pemakaian bahan bakar dan listrik. b. Penggunaan energi pengganti. c. Penanaman kembali hutan. d. Melakukan pembibitan tanaman dan hewan. e. Malakukan daur ulang. f. Tidak menebang pohon secara liar. g. Tidak menangkap menggunakan bahan peledak, racun, bahan kimia, dan pukat harimau.
57
HUBUNGAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN KEGIATAN EKONOMI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI Kegiatan ekonomi masyarakat sangat tergantung kepada sumber daya alam yang dimiliki daerahnya. Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan perkotaan. KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK PEDESAAN 1. Bertani 2. Berladang 3. Beternak 4. Pegawai Negeri : TNI dan Polri, atau Karyawan Swasta KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK PERKOTAAN 1. Industri Karyawan Rumah 2. Pedagang 3. Buruh Pabrik dan Kuli Pelabuhan 4. Anggota TNI atau Polri 5. Wiraswasta 6. Pegawai Negeri dan Karyawan Swasta
SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEGIATAN EKONOMI Sumber daya dimanfaatkan untuk menghasilkan keuangan negara, banyak sekali sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Beberapa sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, misalnya hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan. Contohnya : Kelapa sawit dimanfaatkan untuk membuat minyak goreng, margarin, atau sabun. Besi, alumunium, dan karet untuk industri, pembuatan pesawat terbang, kendaraan bermotor, dan ban.
PENGARUH KONDISI ALAM TERHADAP KEGIATAN EKONOMI Keadaan alam sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Keadaan alam secara umum meliputi dataran tinggi, dataran rendah, daerah pedesaan, daerah pertanian, daerah perkotaan, atau daerah padang rumput.
58
DAERAH PEDESAAN Kegiatan ekonomi masyarakat sangat tergantung pada hasil pertanian dan perkebunan. Masyarakat pedesaan mengolah tanah untuk ditanami berbagai tanaman pangan seperti: padi, jagung, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. DAERAH PERKOTAAN Jenis kegiatan ekonomi masyarakat yang tinggal diperkotaan sangat beragam. Ada yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, industri, dan pemerintahan. Kegiatan pertanian jarang ditemukan di daerah perkotaan. DAERAH PANTAI Masyarakat yang tinggal dipesisir pantai mengandalkan hasil laut sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kegiatan ekonomi sebagian besar masyarakat adalah menjadi nelayan. Pesisir lokasinya antara garis pertemuan daratan dengan muka laut saat surut terendah ke arah daratan saat pasang tertinggi. a. Pesisir basah antara garis pantai surut dan garis pantai pasang b. Pesisir kering antara garis pantai pasang dan garis pantai tertinggi Pantai, tempatnya meliputi pesisir sampai daerah yang lebih jauh ke arah daratan. BENTUK PANTAI : a. Pantai curam (daerah pegunungan yang berbatasan dengan laut) b. Pantai landai Salinitas adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram garamgaraman yang terlarut dalam 1 kg air laut. Air laut tersusun atas : (1) Garam-garam utama. a. Natrium klorida (NaCl) –78 persen b. Magnesium klorida (MgCl) –11 persen c. Magnesium sulfat (MgSO4) 5 persen d. Kalsium sulfat (CaSO4) e. Kalium f. Kalsium Karbonat g. Magnesium bromida dan unsur lain-lain (2) Senyawa (unsur yang tergabung dengan unsur lain) Kalsium, belerang, natrium, magnesium
59
(3) (4)
Unsur Fosfor, yodium, flour, barium, besi, brom, dan lain-lain. Gas terlarut a. Nitrogen (64 persen) b. Oksigen (34 persen) c. Karbondioksida (1,6 persen) d. Gas-gas lain ( 0,4 persen) Perbedaan salinitas tergantung dari beberapa faktor : a. Penambahan air tawar (hujan dan sungai) b. Cepatnya penguapan c. Sungai yang bermuara ke laut
Di lautan terbuka salinitas tertinggi terdapat disekitar garis balik utara (GBU) dan garis balik selatan (GBS) karena faktor penguapan cepat dan curah hujan kurang. Beberapa contoh kadar garam di beberapa tempat : Laut Bangka dan Laut Jawa (32 0 /00), Laut Banda (34,6 0/00), Laut Merah (40 0 / 00 ), Laut Mati (240 0 / 00 ), Laut Hitam (17 0/00). Laut Mati memiliki kadar garam yang sangat tinggi
LAUT DAN PEMANFAATANNYA SUMBER DAYA LAUT YANG BISA DIPERBAHARUI : a) berbagai macam ikan dan mutiara b) rumput laut c) garam SUMBER DAYA LAUT YANG TIDAK BISA DIPERBAHARUI : Sumber daya alam yang berupa barang tambang seperti; minyak bumi, timah, gas alam, pasir kuarsa dan besi.
60
Daftar Pustaka Angel, M.V. 1982. Ocean Trench Conservation, Commission on Ecology Papers Number 1. International Union for Conservatioan of Nature and Natural Resources. Birowo, S., A.G. Illahude dan A. Nontji. 1975. Status Pengetahuan dalam Ilmu Laut di Indonesia Dewasa ini. Jakarta : Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI. Brained, J.W. 1971. Nature Study of Conservation. London : Mac Millian. Brown Relis, B. 1970. General Biology. McGraw-Hill Book Company, New York, St. Louis. Campbell, N.A. 1993. Biology. Benyamin Cumming Publishing Company, Inc., Redwood City.
61
Eusie, J. Yanney. 1980. Element of Tropical Ecology. London : Heinemann Educational Books. Green Version, BSCS. 1973. Biological Science and Ecological Approach. Third edition, New York, Rand Mn, Nally and Company. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 1985. Debut Lautan Kita. Koes Irianto, 1999. Ekologi. Penerbit Ganexa Exacta, Bandung. Kumar, H.D. 1979. Modern Concepts of Ecology. New Delhi: Vikas Puslishing House Ltd. Mc Connaughey, B.H. 1978. Introduction to Marine Biology. The C.V. Mosby Company, Saint Louis. Otto Soemarwoto. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan, Jakarta. Odum, E.P. 1963. Ecology. New York : Holt, Renehart and Winston Inc. Soeriatmadja, R. 1981. Ilmu Lingkungan. Bandung : Penerbit Universitas-ITB.
62