b. Pola Elliott Wave Skala Besar
Gambar 4.26 Pola Elliott Wave Skala Besar 1 Des 06─31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat bahwa pola Elliott Wave skala besar terbentuk dari kumpulan wave skala kecil. Dimana untuk 5 wave skala kecil dalam posisi Up Trend akan membentuk 1 wave skala besar dalam posisi Up Trend. Sedangkan untuk 3 wave skala kecil dalam posisi Down Trend akan membentuk 1 wave skala besar dalam posisi Down Trend.
2. Analisis Market Timing Untuk melengkapi grafik dan pola pada gambar di atas, harus diletakan
Fibonacci
Retracement.
Dengan
adanya
Fibonacci
Retracement maka analisis market timing melalui pola Elliott Wave dapat digambarkan secara jelas. 86
a. Analisis Market Timing Pola Elliott Wave Skala Kecil Dalam pola Elliott Wave skala kecil periode perubahan wave lebih pendek. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah posisi buy pada saham BUM I dilihat pada wave 2 sejauh mana melakukan reversal terhadap wave 1 melalui Fibonacci Retracement.
Gambar 4.27 Fibonacci Retracement I Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 Yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana wave 2 melakukan reversal terhadap wave 1. Bila wave 2 melewati titik 100% dalam kondisi normal atau tidak ada berita yang memberikan pengaruh besar maka sebaiknya kita segera membuat wave baru.
87
Gambar 4.28 Posisi Wave 2 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat bahwa wave 2 melewati titik rasio 61,8% dari wave 1. Hal ini memberikan sinyal bahwa sebaiknya kita bersiap membuat wave baru karena ada kemungkinan terjadi penurunan yang berkelanjutan pada saham BUM I. Namun sebaiknya kita melihat kembali berita apa yang menyebabkan wave 2 turun hingga melewati titik 61,8%. Pada tanggal
19
Desember
2006
Bank
Sentral
Thailand
mengeluarkan kebijakan bahwa 30% mata uang asing yang tidak
terkait
dengan
perdagangan
di Thailand
harus
didepositokan tanpa bunga minimal 1 tahun. Berita tersebut membuat panik para investor asing, yang menyebabkan para investor menarik diri dari bursa di Asia sehingga memberikan 88
dampak negatif kepada saham di Indonesia termasuk saham BUM I. Wave 2 yang jatuh di bawah 61,8% disebabkan oleh berita ini, berarti peluang terbentuknya wave 3 adalah pada saat ditariknya kebijakan tersebut. Pada tanggal 20 Desember 2006 Bank Sentral Thailand melakukan revisi kebijakan yaitu investasi asing via pasar saham akan dikecualikan dari aturan pembatasan transaksi valas. Dengan adanya berita tersebut maka aksi buy pada saham BUM I sebaiknya segera dilakukan.
Gambar 4.29 Posisi Buy Wave 2 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 Setelah melakukan aksi buy saham BUM I maka harus mencari kapan posisi sell pada saham BUM I yang baik. Posisi yang aman adalah pada saat wave 3 melewati titik 0% atau adanya Black Candle yang menyebabkan terjadinya reversal.
89
Gambar 4.30 Posisi Sell Wave 3 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat wave 3 melewati titik 0% pada tanggal 2 Januari 2007. Pada tanggal tersebut sebaiknya segera dilakukan aksi sell pada saham BUM I bila ingin menghindari kerugian dari penurunan harga saham. M ungkin keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar namun risiko yang dihadapi juga tidak terlalu tinggi karena sudah melepas saham pada titik aman. Alternatif lain bila dirasa wave 3 belum saatnya dilakukan aksi sell saham BUM I adalah dengan membentuk wave 5. Untuk mendapatkan posisi sell saham BUM I yang baik perlu dibentuk Fibonacci Retracement dengan titik awal wave 1 dan titik akhir wave 3.
90
Gambar 4.31 Fibonacci Retracement II Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 Pada saat wave 4 masuk di antara rasio 50,0% dan 61,8% perlu diperhatikan, bila wave 4 melewati rasio 61,8% maka sebaiknya bersiap melakukan aksi sell saham BUM I, namun bila berhenti di rasio antara 50,0% dan 61,8 perlu diamati kemungkinan terjadinya reversal menjadi wave 5.
Gambar 4.32 Posisi Wave 4 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 91
Pada gambar terlihat bahwa titik akhir wave 4 di saham BUM I berada di sekitar 38,2% sampai 50%
dimana pada
tanggal 15 Januari 2007 wave 4 melakukan reversal menjadi wave 5. Untuk kepastian terjadi reversal sebaiknya melihat berita pada saat terjadi perubahan Black Candle menjadi White Candle. Pada tanggal 15 Januari 2007 para investor mulai berburu saham-saham yang sempat turun harganya sehingga harga saham berbalik naik dan memberikan peluang terjadinya reversal ke wave 5. Lalu untuk melakukan aksi sell pada saham BUM I sebaiknya dilakukan pada saat wave 5 melewati titik 0% yaitu pada 18 Januari 2006. Aksi sell tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerugian dari penurunan harga saham.
Gambar 4.33 Posisi Sell I Wave 5 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 92
Bila merasa harga saham BUM I masih akan naik setelah tanggal 18 Januari 2006, maka batas yang diperbolehkan adalah sampai menemukan Black Candle maka saham BUM I tersebut harus dijual karena risiko penurunan harga saham sudah sangat tinggi. Perlu ada antisipasi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan membatasi keuntungan sampai pada titik pertemuan dengan Black Candle yaitu pada tanggal 25 Januari 2007.
Gambar 4.34 Posisi Sell II Wave 5 Skala Kecil Per 1 Des 06─31 Jan 07 b. Analisis Market Timing Pola Elliott Wave Skala Besar Untuk pola Elliott Wave untuk skala besar hanya dapat dibentuk 1 wave sehingga analisis market timing untuk Elliott Wave skala besar tidak dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan
93
pada periode ini kondisi saham BUM I mengalami Up Trend yang berkelanjutan.
Gambar 4.35 Posisi Wave 1 Skala Besar Per 1 Des 06─31 Jan 07 Namun bila periode ini diteruskan ke bulan berikutnya maka yang perlu diperhatikan adalah wave 2 yang dibentuk di saham BUM I, bila titik akhir berada di antara 50,0% sampai 61,8% maka posisi buy pada saham BUM I dapat dilakukan pada titik akhir wave 2. Sebaliknya bila wave 2 melewati 61,8% maka sebaiknya tidak melakukan aksi buy untuk saham BUM I dan menunggu terbentuknya wave baru. Untuk periode 2 bulan sangat dimungkinkan pola Elliott Wave yang dibentuk tidak sempurna sehingga analisis yang dapat digunakan adalah Trend dan berita sesuai dengan grafik Candlestick. 94
IV.2.3 Analisis Pola Elliott Wave Periode 1 Desember 2007—31 Januari 2008 1. Pola Elliott Wave Berikut ini akan ditampilkan pola Elliott Wave dari skala kecil dan skala besar: a. Pola Elliott Wave Skala Kecil
Gambar 4.36 Pola Elliott Wave Skala Kecil 1 Des 07─31 Jan 08 b. Pola Elliott Wave Skala Besar
Gambar 4.37 Pola Elliott Wave Skala Besar 1 Des 07─31 Jan 08 95
Pada gambar di atas terlihat bahwa pola Elliott Wave skala besar terbentuk dari kumpulan wave skala kecil. Dimana untuk 5 wave skala kecil dalam posisi Up Trend akan membentuk 1 wave skala besar dalam posisi Up Trend. Sedangkan untuk 3 wave skala kecil dalam posisi Down Trend akan membentuk 1 wave skala besar dalam posisi Down Trend.
2. Analisis Market Timing Untuk melengkapi grafik dan pola pada gambar di atas, harus diletakan
Fibonacci
Retracement.
Dengan
adanya
Fibonacci
Retracement maka analisis market timing melalui pola Elliott Wave dapat digambarkan secara jelas. a. Analisis Market Timing Pola Elliott Wave Skala Kecil Pola Elliott Wave skala kecil di saham BUM I dibentuk pertama kali oleh wave A. Untuk pola Elliott Wave skala kecil sebaiknya tidak melakukan transaksi jangka pendek karena tingkat perubahan harganya sangat cepat. Untuk wave A ke wave B tidak dapat melakukan aksi buy and sell karena rentang Candlestick tidak terpaut terlalu jauh.
Untuk
mencegah terjadinya kerugian sebaiknya wave A dan wave B diabaikan. Untuk aksi buy saham BUM I sebaiknya dilakukan pada saat wave C akan melakukan reversal menjadi wave 1 yang
96
ditandai dengan perubahan Black Candle menjadi White Candle.
Gambar 4.38 Posisi Buy Wave C Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar saham BUM I di atas terlihat pada tanggal 18 Desember 2007 wave C mulai mengalami reversal menjadi wave 1 yang dapat dilihat White Candle yang muncul. M aka pada tanggal tersebut aksi buy saham BUM I sebaiknya segera dilakukan. Setelah melakukan aksi buy pada saham BUM I, maka saatnya mencari waktu yang tepat untuk melepas saham BUM I tersebut. Untuk melepas saham di wave 1 adalah pada saat menemukan Black Candle.
97
Gambar 4.39 Posisi Sell Wave 1 Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar terlihat Black Candle muncul di tanggal 19 Desember 2007. M aka pada tanggal tersebut sebaiknya dilakukan pelepasan saham BUM I untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian akibat dari penurunan harga saham BUM I. Bila dirasa harga saham BUM I masih dapat naik maka kita dapat masuk ke wave 2 yang merupakan reversal wave 1. Wave 2 yang terbentuk tidak boleh melewati rasio 100% dari Fibonacci Retracement yang dibentuk dari wave 1. Bila melewati rasio 100% maka saham segera dilepas untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar pada saham BUM I.
98
Gambar 4.40 Fibonacci Retracement I Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar terlihat titik akhir wave 2 berada di antara rasio 23,6% sampai 38,2% yang menunjukkan posisi wave 2 masih aman dan saham BUM I tidak perlu dilepas saat ini. Pelepasan saham BUM I dilakukan
saat wave 2
melakukan reversal menjadi wave 3, dimana bila wave 3 melewati rasio 0% atau menemukan Black Candle selama proses reversal maka pada saat itu harus dilakukan aksi sell untuk saham BUM I untuk mengurangi risiko kerugian atas penurunan harga saham BUM I.
99
Gambar 4.41 Posisi Sell I Wave 3 Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar dapat dilihat bahwa wave 3 melewati rasio 0% pada tanggal 26 Desember 2007. Berarti aksi sell pada saham BUM I dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007, sehingga risiko kerugian dapat dikurangi. Bila merasa setelah tanggal 26 Desember 2007 harga saham BUM I masih dapat naik lagi, dapat diperkuat dengan berita pada tanggal tersebut. Pada tanggal 26 Desember 2007 para investor bergairah dalam melakukan pembelian saham yang didukung adanya pengaruh positif dari bursa regional setelah melalui libur Natal dan Idul Adha. Dengan adanya berita ini maka saham BUM I dapat ditahan sampai ditemukannya Black Candle.
100
Gambar 4.42 Posisi Sell II Wave 3 Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar di atas terlihat ada sebuah Black Candle yang muncul di wave 3. M unculnya Black Candle ada pada tanggal 2 Januari 2008. Berarti pada tanggal tersebut saham BUM I yang dimiliki sudah harus dilepas untuk mengurangi risiko kerugian akibat penurunan harga saham BUM I. Alternatif lain dapat dipilih dengan menunggu hingga wave 5 terbentuk dan melakukan aksi sell untuk saham BUM I di wave 5. Untuk menentukkan hal tersebut maka harus dilihat wave 4 terlebih dahulu yang merupakan reversal dari wave 3. Dimana wave 4 yang terbentuk tidak boleh melewati rasio 61,8%. Bila wave 4 melewati atau mendekati rasio 61,8% maka saham BUM I
sebaiknya segera dilepas
untuk
menghindari kerugian yang lebih besar. 101
Gambar 4.43 Fibonacci Retracement II Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar di atas wave 4 masih berada di antara 23,6% sampai 38,2%. Hal ini menunjukkan saham BUM I tidak perlu dilepas saat ini dan bisa dilanjutkan ke wave 5. Untuk melakukan aksi sell pada saham BUM I di wave 5 dapat didasarkan bila wave 5 sudah melewati rasio 0% atau menemukan adanya Black Candle selama proses wave 5 terbentuk yang diperkuat dengan berita yang ada untuk memberi keyakinan bahwa pada Black Candle tersebut saham BUM I yang ada saat ini sudah harus dilepas.
102
Gambar 4.44 Posisi Sell Wave 5 Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar di atas terihat wave 5 menemukan Black Candle pada tanggal 15 Januari 2008, dimana pada tanggal 15 Januari 2008
para investor
khawatir
dengan
kondisi
perekonomian di AS yang semakin buruk sehingga mereka melepas
saham-saham
ungulan
untuk
menyelamatkan
investasi mereka. Berarti waktu yang baik untuk aksi sell bagi saham BUM I adalah tanggal 15 Januari 2008, hal ini bertujuan untuk menghindari kerugian akibat dari dilepasnya saham-saham unggulan termasuk saham BUM I. Alternatif berikutnya adalah dalam kondisi Down Trend. Pada kondisi ini tidak dianjurkan untuk melakukan pembelian saham BUM I pada wave A dan wave B, hal ini dilakukan
103
untuk menghindari kerugian penurunan harga saham BUM I. Sehingga untuk alternatif berikutnya harus dilihat dari wave C.
Gambar 4.45 Posisi ke-2 Wave C Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pola Elliott Wave berikutnya harus menunggu adanya berita positif yang dapat membuat reversal wave C menjadi wave 1 atas penurunaan yang telah terjadi.
Gambar 4.46 Posisi Buy ke-2 Wave C Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 104
Pada gambar terlihat pada tanggal 22 Januari 2008 wave C mulai melakukan reversal yang ditandai adanya White Candle. Berita positif yang muncul pada tanggal 22 Januari 2008 mengenai penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed sebanyak 75 bps, hal ini mendapat respon positif dari seluruh dunia dan memberikan dampak baik bagi bursa di Indonesia. Sehingga alternatif buy pada saham BUM I dapat dilakukan pada tanggal 22 Januari 2008. Dimana kondisi pasar saham saat ini sedang bergairah dan ada kemungkinan untuk terus naik. Setelah memperoleh saham BUM I maka perlu dicari waktu yang tepat untuk melepas saham BUM I tersebut. Waktu yang baik untuk melakukan aksi sell bagi saham BUM I adalah pada saat ditemukan Black Candle atau melewati rasio 100%.
Gambar 4.47 Posisi Sell atas Buy Wave C Skala Kecil Per 1 Des 07─31 Jan 08 105
Pada gambar dapat dilihat bahwa pada tanggal 24 Januari 2008 terlihat adanya Black Candle. Berarti pada tanggal tersebut aksi sell pada saham BUM I harus dilakukan untuk menghindari risiko penurunan harga saham BUM I. b. Analisis Market Timing Pola Elliott Wave Skala Besar Pola Elliott Wave tidak selalu dimulai dari posisi Up Trend, bisa juga dimulai dari posisi Down Trend. Namun untuk Down Trend tidak dianjurkan karena risiko yang dihadapi lebih besar. Untuk membentuk pola Down Trend yang perlu dilakukan pertama kali adalah menempatkan Fibonacci Retracement di wave A.
Gambar 4.48 Fibonacci Retracement I Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08 Pada gambar terlihat bahwa wave A menjadi acuan pertama dalam pola Elliott Wave. Pada periode ini transaksi di 106
bulan Desember 2007 cukup pendek karena banyaknya hari libur nasional. Untuk memperoleh waktu buy bagi saham BUM I yang tepat adalah dengan memperhatikan kondisi setelah libur yaitu tanggal 26 Desember 2007. Setelah melalui libur Natal dan Idul Adha para investor bereaksi positif dengan melakukan pembelian saham secara selektif dan juga untuk mengejar ketinggalannya dari bursa global. M aka waktu buy saham BUM I yang baik berada pada tanggal 26 Desember 2007.
Gambar 4.49 Posisi Buy Wave B Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08 Setelah mendapatkan saham BUM I maka langkah berikut yang harus dilakukan adalah menentukan waktu yang tepat untuk melepas saham BUM I tersebut.
107
Waktu untuk melepas saham BUM I yang tepat adalah pada saat wave B menyentuh atau melewati titik 100%. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang mungkin akan terjadi akibat dari penurunan harga saham BUM I. Wave B menyentuh titik 100% pada tanggal 4 Januari 2008. Pada tanggal tersebut sebaiknya segera dilakukan pelepasan saham BUM I, sehingga risiko dapat segera dihindari dan keuntungan dapat diperoleh.
Gambar 4.50 Posisi Sell Wave B Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08 Peluang lain untuk mendapatkan profit adalah pada wave C yang melakukan reversal menuju wave 1. Pada titik terjadi reversal wave C sebaiknya dikuatkan dengan berita yang ada. Pada tanggal 22 Januari 2008 The Fed menurunkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 3,5%, dampak dari penurunan 108
ini membuat investor bergairah kembali melakukan transaksi pembelian saham secara selektif. M omentum ini membuat wave C mengalami reversal menjadi wave 1. Berarti pada tanggal 22 Januari 2008 aksi buy saham BUM I sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh profit.
Gambar 4.51 Posisi Buy Wave C Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08 Setelah melakukan aksi buy pada saham BUM I, maka saatnya memasuki tahap memperoleh profit taking. Untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian maka sebaiknya saham BUM I dilepas pada saat melewati rasio 100% atau bila menemukan Black Candle selama reversal wave C menjadi wave 1. Ditemukan Black Candle pertama kali selama proses reversal adalah pada tanggal 24 Januari 2008. Pelepasan 109
saham BUM I sebaiknya dilakukan pada tanggal tersebut untuk mengurangi risiko kerugian akibat penurunan saham BUM I.
Gambar 4.52 Posisi Sell atas Buy Wave C Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08 Namun bila merasa setelah tanggal 24 Januari 2008 harga saham BUM I masih akan naik, maka dibatasi dengan rasio 100%. Bila wave 1 sudah menyentuh rasio 100% maka sebaiknya segera dilakukan aksi sell bagi saham BUM I untuk menghindari terjadinya kerugian atas penurunan harga saham BUM I. Pada gambar terlihat bahwa wave 1 menyentuh rasio 100% pada tanggal 28 Januari 2008, sehingga pada tanggal tersebut sudah harus dilakukan aksi sell pada saham BUM I untuk mengurangi risiko kerugian.
110
Gambar 4.53 Posisi Sell Wave 1 Skala Besar Per 1 Des 07─31 Jan 08
111