I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Sebagai lembaga penghimpun dana masyarakat, Bank melayani rnaspmht
untuk melaksanakan transaksi baik bempa transaksi penyimpanan uang rnaupm penarikan uang yang dilah~kanoleh masyarakat. Pelayanan fungi jasa Bank dalam melayani masyarakat dai dunia usaha dapat dibagi mnenjadi ti@
fin~gsiInen-
Compton (1990), sebagai berikut : (1) tempat penqimpanan; (2) pemb*n,
dm
(3) kredit, dan complernentuy service yang lainnya adalah penyimpanan hangbarang berharga, investasi, dm jasa lainnya yangmembantn nasabah memperm~dab aktivitas usahanya. Perbankan sebagai lembaga pen-pun
dan pengelola dana magaraka
harus bersaing dalam memberikan pelayanan kepada masyamkat. Dalm hal hi adalah nasabah yang akan melaknkan transaksi pe.narikan atau penyimpmm dam. Sepe~tipada produk yang lainya, pada &a
perbankan nasabahjnga memiliki p l a
tersendiri dalarn penggunaan produk pdankan. PeriIaku nasabah sering&ali tidak dapat diduga terhadap tingkat kebutuhan penarikan atau transaksi k m g m lainn~la . , I
baik harian maupun periode yang dilakukan. Dengan adanya . ~ V ~ ~ Lon-Iite> WI dimana kegiatan penarikan maupun penyirnpanan dam oleh nasabab dapat d ~ M & a n& cabang-cabang bank
terdekat seliugga lxil ini juga inenjadi 6ktm k e s u l h
tersendiri untuk melakukanforcu.stingjmnlah dana kas yang harus disedinkan o l d masing-masing Kantor Cabang. Perilaku nasabal~harus diantisipasi dengan melak~Ikanperencanam h s ymg hanis tersedia pada saat transaksi dilakukan. Terdapat permasaIahan y;mng ahp
~neningkatkanPerformance Kanca, tetapi dengan kas minimum akan berakibat pada besarnya resiko koliiplain dari nasabah. Apabila persediaan kas berlebih Illaka akan berakibat pada meningkatnya oiterltead cost terniasuk didalaln~iyaadalah (1) biaya asuransi; (2) memerlukali sl~acepenyimpanan uang yang lebih besar; (4) Kej~ Performance Tndicator cabang tidal< tercapai; (5) Cash in trasit (biaya yang diperlukan untuk pemindahan uang). PT Bank BRI, Tbk melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan ~nengutamakanpelayanan kepada usaha mikro, kecil dan liienengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Dalam me~npertahankan likuiditasnya BRI menetapkan peraturan rasio kas kanca sehingga masing-masing kantor cabang liarus men~prtahankansaldo kas sesuai dengan peraturan tersebut. Apabila jumlah dana kas beerlebih maka akan dienakan sangsi kepatuhan, sedangkan apabila saldo kas kurang maka kantor cabang dikenakan biaya cash in transit. Besarnya cash in transit apabila saldo kas Kanca Jatinegara di kantor pusat kurang (Dana Pihak Ketiga yang dihimpun kurang) maka akan diienakan transjer price dengan tarif 1% diatas bunga deposito. Peraturaii yang ditetapkan oleh kantor wilayah berdasarkan ketetapan tentang batas maksimum kas yaitu 0,4S % dari DPK 2 minggu yang lalu. Sedangkan apabila persediaan kas melebihi dari
pagu kas
maksilnal Kanca Jatinegara yaitu sebesar 1,5% (dari DPK 2 minggu yang lalu), maka pelanggaran terhadap aturan tersebut diawasi oleh Kanwil DKI dan akan mendapatkan sanksi dari manajemen yang ditetapkan berdasarkan peraturan manajemen kantor pusat PT Bank BRI, diwakili oleh Kanwil. Ketersediaan uang kas yang sesuai dengan kebutuhan nasabah akan memberi rasa aman kepada nasabah untuk menyimpan dana yang dimilikinya pada PT Bank BRI. Kepercayaan merupakan modal utama indushi perbankan dalaln nien~enangkan
persaingan yaitu dengan memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan dunia usalia. Pada sisi lain PT Bank BRI lnemiliki peiniasalahall dengan pengelolaan kas kantor agar tidak menjadi idle tnoney Dala~nnie~npertahankanlikuiditas, Kanca Jatinegara PT Bank BRI harus mampu ~nenyediakandana casli pada waktu nasabali melakukan penarikan dana. Sebagai lembaga yang berfbngsi untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat maka PT Bank BRI secara ulnuln harus me~nilikiperformance yang mampu me~nberikan kepuasan bagi nasabah dengan penyediaan dana sesuai dengan kebutuhan penarikan dana oleh nasabah. Selain meningkatkan jumlah nasabah juga dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah maka ha1 yang perlu diperhatikan adalah untuk memenuhi harapan nasabah terhadap faktor keamanan menyimpan dana pada PT Bank BRI dan juga ke~nudahansecara administrasi untuk melakukan transaksi perbankan. Kenyamanan yang diberikan kepada nasabah menjadi modal utama dalam memenangkan persaingan pada industri perbankan yang ada, sesuai dengan rencana indicator) Kanca Jatinegara PT Bank BRI di~nanakeluhan kinerja (kej~pe~for~nance nasabah harus seminimal mungkin dan harus ~nendapatkantanggapan pada hari yang sama. Pada umunlya berdasarkan pengalaman operasional khususnya di Kanca Jatinegara belum pemah ada kejadian transaksi nasabah mengambil dana tetapi tidak bisa (karena lcas kosong), pada umumnya Iianya terjadi penundaan beberapa jam, karena dana kas sedang dalam perjalanan ke Kantor Cabang (pengantaran dari BI). Transaksi keseharian dari nasabah dapat terjadi sewaktu-waklu berdasarkan kebutuhan dari nasabah, pola transaksi yang dilakukan oleh nasabah pada dasa~nya belu~nada peraturan baku yang jelas oleh karena itu ha1 ini menjadi permasalahan tersendiri bagi operasional di kantor cabang. Pola transaksi dapat dibedakan
3
berdasarkan sunber dana Kanca (dam pihak ketiga/DPK), dalam ha1 ini adah11dana dari nasabah maka dapat dibagi ~nenjaditiga yaim (1) simpanan: (2) d e e o f d i i g i dua yaitu deposito, sertifikat deposito, call money);dan (3)giro, ketiganyamediki pola transaksi yang berbeda sehinggga diperlukan analisa u n a - rnmprediksi @a ketiga transakasi berdasarkan sumber dana Dengan melakukan p d k i terhadq ketiga snmber dana tersebut maka infbrmasi twsebut dapat dipakai sabagai d a m perencanaan persediaan kas kantor. Dalam rangka peningkatan kualitas layanan,
Kanca Jatin-
hams
mempertahankan likuiditas yang dipedukaa melalui sistemforecaflmg. Semini PT Bank BRI dalam mempertahankan likldditasny menggunakan @oman regulasi dari Bank Indonesia yaitu peraturan h p a "primary reserve dan semndmy reserve. Cash reserve pada Bank diperfukan untuk mengimtisipasi adanya transatEsi
penarikan dana oleh nasabah, sehingga apabii ada transaksi penarkin yang ditonr n~tinitaslpolatransaksi maka dana cadt reserve dapat dipakai nntok menjaga likuiditas pada Kantor Cabang. Besamya caslt reserve masing-masing Kanhw Cabang ditetapkan oleh Kanwil dalam hal ini adalah Kanwil DKI. Cash r e m e &pat berupa nitai mata uang rupiah maupun niai mata uang asing lainnya P& umumnya cash reserve &an dicairkan apabila nasabah melakukan p a r d m dalana jumlah yang besar diluar kebiasaan pila tmmaksi nasabah Pritnaly reserve dan .~t'C~ndUr)r re,yerve menrpakan kategori dari cadt reserve, yaitu cadangan likuiditas ymg mmpakan bagian p e h g dalam
pengiunanan likniditas. Cash reserve yang merupakan cadangan Lilraidhs d i i g i menjadi dua yaitu primaly reserve dan secondary reserve. Penetapan kebijakaa lebih menitik beratkan pada kebutuhan p e n a r i i dana oleh nasabah Sedan@
ha1 tersebut merupakan kebijakan untuk menguranggi idle money yang tersedia pada dana kas. Permasalahan dalam pengelolaan uang kas adalah profitabilitas versus
likuiditas, dimana kedua kebijakan tersebut bertolak belakang. Apabila Bank menganut kebijakan profitabilitas maka akan mempertahankan kas seminiium mungkin, sedangkan apabila lebih menitik beratkan pada likuiditas maka akan menghadapi adanya resiko idle money karena menahan dana yang besar untuk mempertahankan likuiditas. Secara nasional apabila requirement reserve yang dibutuhkan oleh Bank BRI besar maka ha1 ini akan berpengaruh pada lending rate secara keseluruhan, yang menjadi tidak competitive.
Hal ini dapat mengurangi
kineja perusahaan secara nasional, artinya bahwa produk-produk perbankan yang ditawarkan menjadi kurang d i i n a t i oleh masyarakat. Permasalahan umum yang tejadi adalah apabila Bank mempertahankan likuiditas terlalu tinggi maka juga akan menghadapi impact opportunity lost besar yang ditimbulkan oleh karena idle money tersebut. Selain dari besarnya opportunity
lost Bank juga akan menghadapi pennasalahan lainnya yaitu adanya holding cost dalam istilah persediaan yaitu berupa penambahan biaya asuransi, biaya keamanan dan resiko kecurian, kebakaran serta resikopost major yang lainnya. Untuk mengatasi permasalahan teknis dalam penyimpanan pada umumnya Bank melakukan pengamanan dengan membayar biaya asuransi, penambahan aparat yang bertugas mengamankan dan biaya-biaya yang ditimbulkan oleh karena faktor penyimpanan ini berakibat pada pembebanan biaya overhead Kanca. Seh'mgga perlu formulasi kebijakan dalam penetapan interval persediaan dana kas di Kanca Jatinegara PT Bank. BRI, maupun di seluruh Kantor Cabang PT Bank BRI secara umum.
Identifikasi Masalah
1.2
Pennasalahan operasional yang terjadi pada Kanca Jatinegara maupun Kanca lainya pada PT Bank BRI adalah dalam pengelolaan kas dihadapkan dengan adanya kebijakan pagu nilai uang kas yang harus disediakan oleh masing-masing Bank termasuk didalamnya adalah Kanca. Identifikasi permasalahan pada penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Belum diietahui apakah rasio kas yang ditetapkan berdasarkan peraturan kantor wilayah tentang batas maksimum kas tersebut berada pada interval kebutuhan kas kantor khususnya pada Kantor Cabang Jatinegara. 2. Dalam mempertahankan liiiditas seringkali diiadapkan dengan permasalahan
turunnya perjormance kiietja karena adanya pelanggaran terhadap aturan kepatuhan terhadap pagu dana kas kantor yang berada dibawah pengawasan Kantor Wilayah DKI Jakarta. 3. Diperlukan metode pengelolaan kas Kanca untuk menghiidari idle cash di cabang, karena ha1 tersebut berakibat besarnya opportunity lost secara nasional 4. Diperlukan pengelolaan persediaan dana kas kantor agar sesuai dengan rencana
kinerja yang ditetapkan oleh Kanwil dan untuk pencapaian Key Performance Indicator Kantor Cabang tanpa menguranggi pelayanan bagi nasabah. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi permasalahan yang ditetapkan
pada penelitian yang diselengarakan pada Kanca Jatinegara PT Bank BRI maka rumusan masalah dapat diietapkan sebagai berikut :
1. Berapa interval dana kas yang hams disediakan guna memenuhi .~en.icelevel kllususnya unhlk transaksi yang ditetapkan dalam key pefir~~iurice irrdicurt'~r kantor cabang 2. Bagaimana perencanaan persediaan hs kantor yang dibuat berdasarh-au @a
transaksi yang dilaknkan nasabah Kana Jatinegara PT Bank BRI. 3. Berapa besar gap kepentingan (harapan) dan realisasi pelayanan p g diksikm kepada nasabahl service level khusmya pelayanan dalam m e l a k u h txamksL
1.4 Tujuan Dalam penelitian yang berjudul "Pengelolaan Kas Kantor PT Bank BRT yang ~nerupakanstudi kasus di b ~ c Jatinegam a Dahm mgka m e n p a b i b pe$ormance Kanca Jatinegara PT Bank BRI, maka dislw;un tujm pendman pgng
akan diselenggarakan sebagai berikut : 1. Menghitung berapa interval kas kantor yang harus disediakan gma memenuhi
.wrv~celevel khususnya yang terkait dengan aktivitas transaksi yang ditetapb
dalam key pe$ormance indicator kantor cabang
2. Menglutung bagaimaua model pereuofiml persediaau kas h t m yang dibuat berdasarkan pola transakasi yang dilakukan nasabah Kanca Jatinepa
PT Bank BRI. 3. Menghitung berapa besar gap kepentingm (hampan) dan r e a l m peIaynan kepada nasabah terhadap service level khususnyapada saat melakuliau trans&& 1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu mtuk kepentingan penutis sebagai pelaksana operasional pada Kana Jatinegara PT Bank BRI danjuga urdnk
kepentiiigan rekomendasi bagi manajemen agar dapat mengatur ataupun menetukan sistim perencanaan dana kas pada Kantor Cabang PT Bank BRl. a). Kegunaan penelitian bagi penulis adalah agar dalam aktivitas operasional khususnya dalam penyelenggaraan persediaan dana kas khususnya pada Kanca Jatinegara PT Bank BRI memiliki pedoman dan dapat mentberikan rasa aman dan kepercayaan dari Bank sebagai modal utama PT Rank BRI secara umum agar dapat me~ilperolehkepercayaan dari nasabah sebagai sumber dana baik nasabah peroragan maupun nasabali corporate. b). Bagi manaje~neninternal perusahaan penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu sumber infonnasi untuk menyusun formulasi sistim perencanaan dan pengelolaan dana kas pada kantor cabang. 1.6
Ruang Lingkup Penelitian yang akan dilaksanakan dibatasi dengall studi kasns kegiatan
operasional pada Kanca Jatinegara pada PT Bank BRI dala~npengelolaan druia yang masuk maupun pengelolaan dana terutama untuk pengelolaan danaprirttaiy reserve. Hal ini dikhususkan untuk mencari bahan rekomendasi pengambilan keputusan tentang penetapan jumlah dana kas yang tersedia terutama untuk priritaqi reserve guna ~nengantisipasiklailn dari nasabah dan juga untuk peningkatan performance Kanca Jatinegara PT Bank BRI pada khususustiya. Penetapan cash reserve dalam penelitian ini terutama untuk nilai lnata uang rupiah, karena cash reserve lnata uang asi~igdianggap kuratig signifikan berpengaruh, karena nilainya kecil. Dana pihak ketiga yang dimaksud dalm penelitian ini merupakan dana yang berasal dari tabungan, deposito, simpanan dari Bank lain, sertifikat deposito, yang
~nerupakannilai mnutasi, dalarn penelitian ini dilakukan analisis tiine ser.iks untuk mengetahui pola transaksi sebagai dasar penentuan.for.cas/ii~g. Pengelolaan dana kas ini terkait dengan ketersediaan primaty reseive yang sudalt diahu pelaksanaan operasionalnya oleh Bank Indonesia, serta pengawasan dan kebijakan di bawah wilayah admillistratif Kanwil DKI Jakarta PT Bank BRI. Penefitian h i juga akan dikhususkan nntuk mnengetahui pola transaksi yang dilakukan oleh nasabah dengan data dari tahun 2003 sanpai dengan data mutasi kas pada pertengahan 2005 tahun terakhir Kanca Jatinegara PT Bank BRI.