ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Dampak Restorasi Meiji Bagi Bangsa Jepang Dalam Manga Rurouni Kenshin Karya Nobuhiro Watsuki Benediktus I Made Indra Wicaksana1*, I Made Sendra2, Ni Luh Putu Ari Sulatri3 Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1 [
[email protected]] 2[
[email protected]] 3[
[email protected]] * Corresponding Author Abstract The title of this research is “Meiji Restoration Impact for Nation Japan in Rurouni Kenshin Comic Created By Nobuhiro Watsuki”. The reason for choosing Rurouni Kenshin comic as a data source in this research, because of the Rurouni Kenshin comic is related to Meiji Restoration. The purpose of this research is to determine the reflection of the Meiji Restoration history and impact for nation Japan in Rurouni Kenshin comic created by Nobuhiro Watsuki”. The method in this research is Sosiogenetik method and theory used is the theory is New Historicism Theory of Stephen Greenbaltt (2000) and of Semiotics by Marcel Danesi (2010). The results showed the Meiji restoration mindset of the Japanese nation is becoming increasingly modern, so the role of the samurai, culture, and customs that are considered conservative slowly started to disappear. Meiji Restoration also had an impact and progress for the people of Japan as the influx of weapons from the West, developments of industry, lifestyle, and others increasingly modern. Key words : Meiji Restoration, Samurai, Manga
1. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara paling maju di Asia saat ini. Kemajuan yang dicapai oleh negara ini, disebabkan oleh banyak faktor yang sangat mendukungnya, salah satunya adalah restorasi Meiji. Secara garis besar restorasi Meiji merupakan langkah yang membuat pembaharuan bagi Jepang. Restorasi Meiji merupakan pemulihan kekuasaan ke tangan kaisar meskipun pada faktanya dijalankan pemerintah oleh sekelompok orang yang disebut kaum loyalis. Sasaran dari restorasi Meiji yaitu mengangkat martabat bangsa Jepang sejajar dengan bangsa-bangsa Barat yang disadari dan mempunyai kelebihan-kelebihan dalam kemajuan kebudayaan dan teknologi (Mattulada,1979:123). Rezim Meiji pertama dimulai oleh sebuah aliansi antara Satsuma dan Choshu, dua kelompok yang bertanggung jawab atas penggulingan Shogun Tokugawa, dan juga dukungan dari kelompok Tosa dan Hizen. Satsuma dan Choshu menghadapi tugas yang menakutkan dan memaksa mereka untuk mempertahankan persatuan nasional. Dari
404
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Januari 1868 hingga juni 1869, pemerintahan Meiji terlibat perang saudara. Pasukan Tokugawa akhirnya dikalahkan dan ibukota mantan shogun, berganti nama dari Edo menjadi Tokyo (Sumikawa,1999:1). Dewasa ini banyak manga, yang mengandung unsur sejarah didalamnya, diantaranya adalah manga Rurouni Kenshin. Manga ini mengisahkan tentang kisah petualangan dari Kenshin Himura, seorang samurai yang hidup pada era pergantian zaman Edo ke zaman Meiji. Kenhin Himura yang tinggal menumpang di dojo Kamiyakashin, telah memutuskan untuk tidak membunuh lagi. Untuk itu dia membalikan mata pedangnya dengan tujuan agar tidak melukai orang lagi. Dahulu Kenshin merupakan salah satu ksatria terkuat yang ikut membuka zaman Meiji. Kenshin termasuk ksatria Meiji dari kelompok Chosu, di bawah pimpinan Kagoro Katsura dalam memperjuangkan zaman baru. Setelah berhasil memenangkan pertempuran pada zaman keshogunan Tokugawa, akhirnya terbentuk zaman baru yang disebut dengan zaman Meiji. Manga ini dipilih sebagai sumber data karena banyak terdapat permasalahan yang mengandung nilai-nilai sejarah dan kebudayaan di dalamnya khususnya terkait dengan restorasi Meiji, sehingga menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Selain itu restorasi Meiji ini juga menjadi titik tolak negara Jepang untuk bertransformasi menjadi negara yang modern. Dalam manga ini juga Terdapat banyak gambaran dampak dari restorasi tersebut, diantaranya banyaknya rumah-rumah penduduk yang rusak dan hancur akibat pertempuran. Hal ini tentu sangat menyengsarakan rakyat. Mereka mengalami krisis baik dalam segi pangan maupun papan. Namun pada akhirnya berkat restorasi Meiji, rakyat Jepang dapat menikmati berbagai segi perkembangan baik dalam teknologi, industri, dan terutama dari sumber daya manusia yang mereka miliki. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang ada, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana refleksi sejarah era restorasi Meiji yang digambarkan dalam manga Rurouni Kenshin karya Nobuhiro Watsuki ? 2) Bagaimana dampak restorasi Meiji bagi bangsa Jepang dalam manga Rurouni Kenshin karya Nobuhiro Watsuki ? 3. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai karya sastra. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra khususnya karya sastra Jepang sehingga karya sastra Jepang semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat.
405
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
4. Metode Penelitian Metode dan Teknik pengumpulan data adalah metode kepustakaan dan kemudian akan dilanjutkan dengan teknik catat. Untuk Penganalisisan data akan dilakukan menggunakan metode sosiogenetik. Kemudian, untuk menyajikan hasil analisis data digunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah teori new historicism dari Stephen Greenbaltt dan teori semiotika dari Marcel Danesi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang digunakan, yaitumanga Rurouni Kenshin berbahasa Jepang Karya Nobuhiro Watsuki. Sumber data sekunder yang digunakan adalah manga Rurouni Kenshin berbahasa Indonesia karya Nobuhiro Watsuki. 5. Hasil dan Pembahasan 5.1 Refleksi Sejarah Era Restorasi Meiji Yang Digambarkan Dalam Manga Rurouni Kenshin. Dalam penelitian ini akan dibahas refleksi sejarah era restorasi Meiji serta dampak restorasi Meiji bagi bangsa Jepang dalam manga Rurouni Kenshin. Berikut ini sesuai dengan rumusan masalah pertama, akan dibahas mengenai refleksi sejarah yang terdapat dalam manga. Adapun refleksi peristiwa sejarah yang digambarkan dalam manga meliputi, datangnya bangsa Barat, masuknya pengaruh asing, pemberontakan terhadap pemerintahan Tokugawa, Sonno Joi, dan pembaharuan sistem pemerintahan. 5.1.1
Datangnya Bangsa Barat
Pada tahun 1853 Commodore Perry seorang utusan dari Amerika datang ke Uraga bersama 4 anak buah kapal. Pemerintah Jepang terkejut dan merasa terancam melihat kapal perang yang dilengkapi dengan meriam dan menyebutnya kurofune (kapal hitam). Commodore Perry membawa surat resmi dari presiden Amerika Serikat saat itu yaitu Andrew Johnson yang menyatakan ingin mengadakan hubungan dengan Jepang (Nichibeiwashinjyoyaku) (Beasley, 2003:347). 5.1.2 Masuknya Pengaruh Asing Setelah berakhirnya politik tertutup pemerintah Bakufu, bangsa Jepang mulai menyadari ketinggalan-ketinggalan yang mereka alami. Perkembangan-perkembangan yang terjadi selama masa negara tertutup ternyata tidak dapat mengimbangi perkembangan-perkembangan yang telah dicapai negara Barat. Negara-negara Barat yang masuk ke Jepang banyak membawa pengaruh terhadap negara tersebut, seperti kebudayaan, adat istiadat, tata cara kehidupan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. 5.1.3 Pemberontakan Terhadap Pemerintahan Tokugawa
406
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Banyak samurai yang menjadi ronin sebelum restorasi Meiji tercipta. Dengan menjadi seorang ronin mereka memiliki kebebasan untuk menyerukan kehendak mereka. Mereka bergabung dengan bangsawan lainnya untuk mengadakan tindakan ekstrim yaitu menggulingkan Bakufu dan mengusir orang-orang asing. Kelompok ini kemudian menamakan dirinya Shishi (yang bercita-cita tinggi). Gerakan ini semakin tumbuh dengan pesat, dan berkembang di berbagai daerah dengan anggota yang semakin banyak. 5.1.4
Sonno Joi Perasaan anti orang asing di kalangan masyarakat Jepang semakin memuncak. Kelompok Choshu menembaki kapal-kapal asing yang melewati selat Shimonoseki. Kemudian kaum pelajar dari Mito mengobarkan semboyan “Kembali kepada Kaisar ” (Sonno) dan “ Enyahlah Kaum Biadab” (Joi). Gerakan anti asing ini dipelopori oleh para kelompok yang tidak puas terhadap politik luar negeri Tokugawa. Mereka terdiri dari Choshu, Tozama, Tosa, dan Satsuma. Berikut merupakan data beserta gambar dalam manga yang menunjukan tugas Kenshin sebagai salah satu ksatria Meiji dari kelompok Choshu. (1) 剣心 : 何か用ですか 飯塚 : 今夜だ。頼むぞ! (るろうに剣心 15, 1994:223) Kenshin Iizuka
: Nanika youdesuka : Konyada, Tanomuzo!
Kenshin Iizuka
(Rurouni Kenshin vol.15, 1994:223) : Ada perlu apa? : Tugas malam ini. Kerjakan! (Samurai X vol.20, 2002:25)
Data (1) menunjukan bahwa seorang ksatria Meiji menunggu perintah dari atasannya. Kenshin merupakan orang yang berada dalam kelompok Choshu yang mendukung pihak Meiji. Oleh sebab itu ia juga akan mendapat perintah dari para petinggi dari pihak Meiji. 5.1.5 Pembaharuan Sistem Pemerintahan Setelah berakhirnya pemerintahan keshogunan Tokugawa dan pemerintahan kembali ke tangan kaisar, maka dimulailah tindakan dan usaha-usaha memperbaiki sistem pemerintahan feodal. Sistem pemerintahan ini tidak sepenuhnya diubah, tetapi adapula yang berbentuk pengulangan-pengulangan sistem pemerintahan kekaisaran yang pernah berlangsung sebelum masa pemerintahan feodal berjalan.
407
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Langkah pertama pemerintahan ini adalah mengambil alih pemerintahan atas nama istana. Ini diikuti dengan pengambilan kekuasaan atas tanah dan rakyat yang hingga saat itu berada di bawah kekuasaan para daimyo (tuan tanah), dan mengahapus hubungan feodal yang telah berlangsung sekian lama. Langkah ini terjadi melalui usulan yang datang dari empat kelompok yaitu Satsuma, Choshu, Tosa, dan Hizen. Usulan ini merupakan permohonan agar daimyo diijinkan untuk memberikan tanah dan rakyatnya kepada kaisar yang memuncak pada tahun-tahun terakhir masa pemerintahan Bakufu. Istana menghapus sistem Han dan mendirikan propinsi yang diperintah oleh seorang gubernur yang pengangkatannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Pada tahun 1868 Kaisar mengeluarkan surat resmi Restorasi dan mengadakan upacara pengukuhannya. Dengan segera segala sesuatu yang berjalan menurut aturan-aturan feodal harus diganti. (Nurhayati, 1987:48-49).
5.2 Dampak Restorasi Meiji Bagi Bangsa Jepang Dalam Manga Rurouni Kenshin Restorasi Meiji memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Jepang seperti, pembentukan sistem pemerintahan baru yang lebih menguntungkan rakyatrakyat kecil, kekuatan militer Jepang semakin berkembang, dan bangsa Jepang yang semakin modern. 5.2.1 Dampak Sosial Perang habis-habisan yang dilakukan oleh para ksatria Meiji melawan pihak Bakufu untuk merealisasikan zaman yang disebut dengan zaman Meiji menimbulkan dampak sosial yaitu banyaknya korban jiwa dan penduduk yang kehilangan tempat tinggal. 5.2.2 Pembentukan Sistem Pemerintahan Baru Sejak dimulainya pemerintahan Meiji (1868-1912) negara Jepang terus mengadakan pembaharuan, dimulai dari pengembalian sistem pemerintahan kepada Tenno (kaisar) yang pada periode sebelumnya dipegang oleh Shogun dengan sistem pemerintahan yang disebut dengan Bakufu. Pada tahun 1863 pemerintah mengadakan perubahan bentuk pemerintahan dengan membentuk sistem pengganti pemerintahan Bakufu. 5.2.3 Kondisi Militer Zaman Meiji Undang-undang wajib militer diumumkan pada bulan Desember 1872 dan diterbitkan pada bulan Januari 1873, adalah keputusan yang pertama. Undang-undang itu menetapkan warga laki-laki terlepas dari asal-usul sosial, akan dipanggil untuk
408
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
mempertahankan negara pada usia dua puluh tahun dan bertugas selama tiga tahun, diikuti kemudian dengan tugas sebagai prajurit cadangan selama empat tahun. Ini menghasilkan bagi pemerintah sebuah angkatan darat miliknya sendiri, menggantikan kekuatan sejata penguasa feodal 5.2.4 Munculnya Industri Modern Pemerintah merubah sistem pajak tanah yang selama ini menjadi sumber penghasilan tahunan bagi para Samurai. Sistem pembayaran pajak kebendaan diganti dengan pembayaran dalam bentuk uang 5.2.5 Peran Samurai Mulai Menghilang Seiring berkembangnya zaman, masyarakat Jepang sudah mulai menerima berbagai kebudayaan dan gaya hidup dari Barat, oleh sebab itu kebudayaan-kebudayaan dan adat istiadat yang dianggap sudah kuno mulai ditinggalkan. Samurai merupakan salah satu kebudayaan yang lambat laut ditinggalkan oleh masyarakat Jepang. 5.2.6 Senjata Senjata merupakan salah satu kemajuan dalam bentuk fisik yang mulai maju pada era Meiji. Dalam manga pengarang menggambarkan senjata api yang sudah mulai digunakan di era Meiji. Berikut merupakan data yang menunjukan masuknya pengaruh Barat berupa senjata yang terdapat dalam manga. (2) 鯨波
:
この鳥羽伏見での戦飯ら維新志士の勝利はもはや決定的。 そしてこれから来る時代はこの戦のように刀でわなく技も 魂も不要の銃砲火器の時代だということも。 (るろうに剣心 14, 1994:182)
Kujiranami : Kono Tobafushimi de no ikusa meshira ishin shishi no shouri wa mo hayakette iteki. Soshite kore kara kitaru jidai wa kono ikuki no youni katana dewanaku waza mo tamashii mo fuyou no juuhoukaki no jidai dato iu koto mo. (Rurouni Kenshin vol.14, 1994:182) Kujiranami
: Dalam perang Tobafushimi ini, jelas bagiku, kalian para ksatria Meiji akan memenangkan pertarungan ini. Dan di masa mendatang, tidak akan ada lagi pertarungan yang menggunakan pedang, jurus pamungkas atau jiwa manusia jadi tak berarti lagi karena masa depan akan berganti menjadi zaman senjata api. (Samurai X vol.18, 2002:108)
409
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Pada data (2) Kujiranami mengatakan bahwa masa mendatang tidak akan ada lagi pertarungan yang menggunakan pedang, jurus pamungkas atau jiwa manusia jadi tak berarti lagi, karena masa depan akan berganti menjadi zaman senjata api. Dalam manga hal ini memang digambarkan yaitu para polisi yang sudah menggunakan senjata api. 5.2.7 Pakaian Kebudayaan Jepang yang berbentuk fisik banyak mendapat pengaruh dari Barat, seperti cara berpakaian. Orang Jepang kini sudah banyak meniru cara berpakaian orangorang Barat yang dinilai lebih praktis. Pakaian tradisional Jepang mulai ditinggalkan dan diganti dengan pakaian gaya Barat. Sikap dan cara berpikir mereka juga sudah dipengaruhi oleh cara berpikir orang-orang Barat (Nurhayati,1987:37). 5.2.8 Bangunan Bersamaan dengan bergemanya cita-cita restorasi, pengaruh kebudayaan Eropa lambat laun dapat mempengaruhi kebudayaan dan kehidupan rakyat Jepang. Dan karena kuatnya dorongan restorasi, maka penyerapan peradaban Barat berlangsung semakin cepat. Tindakan ini disusul dengan penghapusan beberapa kebiasaan tradisional yang sudah lapuk . Sebagai gantinya mereka meniru berbagai cara dan kebiasaan Barat, seperti berpakaian ala Barat, memotong rambut menjadi pendek, makan daging, minum susu, dan sebagainya. 6. Simpulan Setelah dilakukan analisis pada beberapa bab sebelumnya mengenai dampak restorasi Meiji bagi bangsa Jepang dalam manga Rurouni Kenshin, maka diperoleh kesimpulan bahwa sejak Jepang membuat perjanjian dengan negara-negara Barat, pintu negara Jepang yang tertutup selama lebih dari dua setengah abad, kini telah dibuka untuk hubungan dengan luar. Negara-negara Barat yang masuk ke Jepang membawa pengaruh terhadap negara tersebut, seperti kebudayaan, adat istiadat, tata cara kehidupan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Hal ini yang membawa Jepang membentuk sistem pemerintahan yang baru, sehingga peran samurai pun lambat laun mulai menghilang. Modernisasi dalam berbagai aspek pun tidak dapat dihindari oleh bangsa Jepang. 7. Daftar Pustaka Beasley, W.G. 2003. Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang. Diterjemahkan dari The Japanese Experience: A Short History of Japan oleh Masri Maris. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
410
ISSN: 2302-920X Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 18.2 Pebruari 2017: 404-411
Greenblatt, Stephen. 2000. Practicing New historicism. Chicago: The University of Chicago Press. Mattulada, 1979. Pedang dan Sempoa. Suatu analisa Kultural Perasaan Kepribadian Orang-Orang Jepang. Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Nobuhiro Watsuki.1994. Rurouni Kenshin.Shueisha Inc.,Tokyo, Japan. Nobuhiro Watsuki.2001. Samurai X. PT. Elex Media Komputindo., Jakarta. Nurhayati, 1987. Langkah langkah awal Modernisasi Jepang, Jakarta : PT. Dian Rakyat. Sumikawa, Shunsuke Shunsuke. 1999. The Meiji Restoration : Root of Modern Japan, Tokyo.
411